cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota pekanbaru,
Riau
INDONESIA
SIKLUS: Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 24431729     EISSN : 25493973     DOI : -
Core Subject : Engineering,
SIKLUS: Jurnal Teknik Sipil adalah wadah untuk penyebaran informasi tulisan ilmiah bidang Teknik Sipil. Diterbitkan oleh Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning, dua kali dalam setahun pada bulan April dan bulan Oktober
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 2 (2015)" : 6 Documents clear
ANALISA KUAT DUKUNG PONDASI BORED PILE BERDASARKAN DATA PENGUJIAN LAPANGAN (CONE DAN N-STANDARD PENETRATION TEST) Ulfa Jusi
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v1i2.136

Abstract

Pondasi merupakan suatu pekerjaan yang sangat penting dalam suatu pekerjaan teknik sipil, karena pondasi inilah yang memikul dan menahan suatu beban yang bekerja diatasnya yaitu beban konstruksi atas. Tujuan dari studi ini untuk menghitung kuat dukung tiang bored pile dari hasil sondir dan standar penetrasi test (SPT) kemudian membandingkan hasil kuat dukung tiang bored pile. Metode perhitungan kuat dukung untuk data sondir menggunakan metode Schmertmann dan Nottingham serta metode Meyerhoff, untuk data SPT menggunakan metode O’Neil dan Reese, metode Meyerhoff, metode Coyle dan Castello. Berdasarkan data sondir diperoleh hasil perhitungan dari metode Schmertmann dan Nottingham titik sondir S-3 Qu = 2026,44 kN, dengan metode Meyerhoff diperoleh Qu = 2276,20 kN. Sementara untuk data SPT diperoleh hasil perhitungan dari metode O’Neil dan Reese Qu = 476,21 kN, metode Meyerhoff Qu = 1948,87 kN dan metode Coyle dan Castello Qu = 734,37 kN. Dari hasil perhitungan kapasitas kuat dukung bored pile dari data sondir, metode Schertmann dan Nottingham lebih optimis, begitu pula metode O’Neil dan Reese untuk data N-SPT dengan safety factor yang relatif kecil.
PENGARUH PENGEMBANGANGAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP TARIKAN PERGERAKAN LALU LINTAS DAN TINGKAT LAYANAN JALAN RIAU PEKANBARU Winayati Winayati; Fadrizal Lubis; Hendri Rahmad
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v1i2.171

Abstract

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat pada umumnya, salah satu indikator meningkatnya pertumbuhan ekonomi adalah meningkatnya permintaan (demand) yang diwujudkan dengan pengembangan kawasan pusat pertokoan, pusat perkantoran atau pusat-pusat bisnis seperti hotel, mall, sarana rekreasi dan lain-lain. Hal ini akan berpengaruh terhadap pergerakan yang ditunjukkan dengan peningkatan jumlah kendaraan bermotor. Percepatan pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang sangat signifikan akan membawa permasalahan baru bagi pemerintah dalam menyediakan fasilitas infrastruktur yang sampai saat ini dapat dikatakan belum memadai. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat pengaruh variabel tata guna lahan yang paling besar pengaruhnya terhadap tarikan pergerakan lalu lintas kendaraan akibat pengembangan kawasan bisnis di jalan Riau Pekanbaru, dan untuk mengetahui tingkat layanan jalan Riau pada tahun 2015 sekarang. Dari lima variabel bebas PDRB (X1), jumlah penduduk (X2), luas bangunan pertokoan (X3), luas bangunan hotel (X4), luas bangunan mall (X5) didapat persamaan regresi Y = 3.803.578,420 + (-0,003 X1) + (-7,173 X2) + 58,623 X5. Jika dilihat dari derajat kejenuhan dari hasil perhitungan mulai tahun 2015 hasilnya sudah sebesar 1.285, artinya tingkat layanan jalan pada tahun 2015 sudah berada ditingkat F artinya arus terhambat (berhenti, antrian, macet), pada jam-jam puncak, kecepatan arus bebas 22 – 25 Mph, batas kecepatan arus bebas 27 Mph
ANALISA DAERAH LINGKUNGAN KERJA (DLKr) DAN DAERAH LINGKUNGAN KEPENTINGAN PELABUHAN (DLKp) TERMINAL KHUSUS PT. RAPP DI DESA PENYENGAT KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK PROVINSI RIAU Husnah Husnah
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v1i2.172

Abstract

Terminal khusus adalah terminal untuk menunjang kegiatan tertentu diluar daerah lingkungan kerja (DLKr) dan daerah kepentingan pelabuhan (DLKp) pelabuhan laut serta pelabuhan sungai dan danau dapat dibangun terminal khusus untuk kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan usaha pokoknya.PT. RAPP (Riau Andalan Pulp and Paper) adalah perusahaan kertas (pulp and paper) yang memulai kegiatan produksinya ditahun 1995 di Provinsi Riau, tepatnya di plant yang terletak di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan.Kapasitas hariannya adalah 5000 ton pulp dan 1000 ton kertas. Untuk mengimpor sejumlah bahan baku produksi dan terutama untuk ekspor hasil produksi, perusahaan membangun dan mengoperasikan terminal yang merupakan terminal khusus PT.RAPP. Hasil penelitian ini berdasarkan data-data sekunder yang diperoleh bahwa kapal yang berkunjung di terminal khusus PT. RAPP berdasarkan kapal yang terbesar berlabuh adalah OOCL Innovation panjang 289,52 m, lebar 32,31m, berat 58.943 ton. Kedalaman Alur pelayaran adalah 21,43m (LWS). Kebutuhan ruang untuk pendaratan barang maka kolam pendaratan adalah 1,6 ha. Kolam putar yang dibutuhkan adalah 9,5 ha. Luas kolam pelabuhan adalah luas kolam pendaratan ditambah luas kolam putar yaitu 11,1ha. Setelah mendapat perhitungan dari area labuh dengan mengambil panjang kapal 289,52 maka panjang area labuh atau tempat labuh memiliki panjang 344 m dan luas area adalah 37 ha. Areal labuh atau tempat labuh memiliki panjang 344 m dan luas area adalah 37 ha. Luas area tempat sandar kapal adalah1 ha. Berdasarkan perhitungan kapal terpanjang 289,52m dan berat kapasitas kapal 58,943 ton, maka panjang dermaga yaitu 339,52 m. Kebutuhan luas gudang adalah 4,09 ha dan luas penumpukan barang adalah 6,81 ha. Untuk tahun 2019 luas terminal peti kemas yang dibutuhkan adalah 9 ha. Alur pelayaran DLKp adalah 2,1 ha. Untuk kegiatan pindah labuh dibutuhkan luas 2,1 ha, sedangkan untuk kebutuhan keadaan darurat 50% dari luas kegiatan pindah labuh yaitu 1,05 ha.
ANALISIS PRODUKTIVITAS TUKANG KERAMIK DENGAN MEMPERHITUNGKAN MUTU HASIL DI PEKANBARU Zainuri Zainuri; Gusneli Yanti; Shanti Wahyuni Megasari
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v1i2.176

Abstract

Mutu hasil pekerjaan pemasangan keramik lantai harusnya menjadi perhatian bagi pelaksana konstruksi sebab hasil yang dikerjakan tergantung dari keterampilan dan kemampuan tukang keramik. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan tingkat produktivitas tukang keramik dengan memperhitungkan mutu hasil pekerjaan yang dicapai dan untuk menetukan faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tukang keramik dalam pekerjaan pasangan keramik lantai bangunan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Nilai produktivitas mutu yang diperoleh adalah : tukang 1 sebesar 0,029 m2/menit; kenek 1 sebesar 0,0273 m2/menit; tukang 2 sebesar 0,0226 m2/menit; kenek 2 sebesar 0,0213 m2/menit; tukang 3 sebesar 0,0134 m2/menit; kenek 3 sebesar 0,0128 m2/menit; tukang 4 sebesar 0,0258 m2/menit; kenek 4 sebesar 0,0245 m2/menit; tukang 5 sebesar 0,0196 m2/menit; kenek 5 sebesar 0,0184 m2/menit. Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu hasil pekerjaan adalah pelaksanaan prosedur awal, cara kerja, memeriksa hasil kerja
OPTIMASI WAKTU PROYEK DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA DENGAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (Studi Kasus Proyek Rumah Susun Sederhana Sewa Pekanbaru) Desi Yasri
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v1i2.178

Abstract

Ketidakpastian dalam pelaksanaan proyek konstruksi dapat menimbulkan resiko keterlambatan penyelesaian pelaksanaan proyek. Keterlambatan pekerjaan proyek dapat diantisipasi dengan melakukan percepatan. Percepatan penyelesaian proyek harus dilakukan dengan perencanaan yang baik. Alternatif yang tepat dan biasa digunakan untuk proyek dengan keterbatasan tenaga kerja guna menunjang percepatan aktivitas adalah dengan menambah jam kerja. Perhitungan dimulai dengan mencari lintasan kritis menggunakan Precedence Diagram Method (PDM) kemudian dilakukan crashing kegiatan yang berada pada lintasan kritis. Percepatan waktu proyek pada pekerjaan yang terdapat pada jalur kritis dilakukan dengan menambahkan 1 jam, 2 jam, hingga 3 jam dari jam kerja normal, sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. KEP. 102/MEN/VI/2004 Pasal 3 tentang waktu kerja lembur. Penambahan jam kerja maksimum dari jam kerja normal dapat mempersingkat total waktu pelaksanaan dari 245 hari kerja menjadi 195 hari kerja dan mengakibatkan terdapat 2 jalur kritis proyek. Kata Kunci: , ,
ANALISA PENGARUH BERAT ISI PASIR TERHADAP DAYA DUKUNG FONDASI DANGKAL BERBENTUK SEGITIGA Rismalinda Rismalinda
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v1i2.198

Abstract

Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh berat isi tanah pasir yang digunakan pada fondasi berbentuk segitiga dengan ukuran panjang sisi - sisinya 13.20 cm dan 15.20 cm untuk pondasi berbentuk segitiga yang memiliki luas penampang yang sama 100 cm2 terhadap penambahan kuat dukung tanah pasir. Model pondasi yang diletakkan di atas permukaan tanah pasir dengan menggunakan kotak kayu berukuran 100 cm x 100 cm x 100 cm yang terlebih dahulu diisi pasir lapis demi lapis dengan berat isi tanah pasir adalah g= 1,3890 gr/cm3 dengan tinggi jatuh pasir 20 cm tanpa ayakan, g= 1,4570 kg/cm3 dengan tinggi jatuh pasir 20 cm dengan ayakan no. 10, g=1,5033 kg/cm3 dengan tinggi jatuh 30 cm tanpa ayakan, g= 1,7090 kg/cm3 dengan tinggi jatuh 30 menggunakanayakan no. 10, g= 1,8128 kg/cm3 dengan tinggi jatuh 50 cm tampa menggunakan ayakan g=1,906 kg/cm3 dengan menggunakan ayakan no. 10 dari perhitungan tersebut didapat daya dukung pondasi yang paling tinggi dengan tinggi jatuh 50 cm menggunakan ayakan no. 10 dengan menggunakan metode Terzaghi dan metode Vesic. Kemudian mengetahui daya dukung tekan yang interpretasinya dihitung dengan metode grafis yaitu metode Chin. Dari hasil penelitian didapat kapasitas dukung fondasi berbentuk segitiga dengan penambahan rusuk (rib) terjadi penambahan kapasitas dukung yang signifikan. Berat jenis tanah juga berpengaruh terhadap daya dukung fondasi khusus pada pondasi dangkal karena dengan bertambahnya berat jenis tanah daya dukung dari pondasi akan meningkat pula.

Page 1 of 1 | Total Record : 6