Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Stabilitas Lereng Sungai Kampar Terhadap Gelincir di Desa Simpang Kubu dengan Metode Simplified Bishop Zainuri, Zainuri; Megasari, Shanti Wahyuni; Yanti, Gusneli
JURNAL SAINTIS Vol 16 No 1 (2016)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Simpang Kubu merupakan salah satu desa yang berada di daerah kawasan bantaran sungai Kampar yang secara administratif berada dalam wilayah Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Kondisi tebing sungai, ada yang sudah diberi perkuatan dan ada yang masih alami. Kondisi tebing sungai yang masih alami mengalami pengikisan secara terus-menerus, sehingga makin lama jarak tebing sungai dengan daerah permukiman dan fasilitas umum semakin dekat. Jika hal ini tidak menjadi perhatian dan dibiarkan terus-menerus oleh pengambil kebijakan maka daerah permukiman masyarakat dan fasilitas umum tersebut akan hilang, ikut terkikis dan terbawa oleh longsor. Karena itu perlu dipertimbangkan untuk membangun pengaman tebing. Masalah penelitian adalah analisis stabilitas lereng sungai Kampar di desa Simpang Kubu dengan metode Simplified Bishop sehingga bidang gelincir dapat ditentukan secara akurat. Tempat penelitian adalah bantaran sungai Kampar yang berada di desa Simpang Kubu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Waktu penelitian dimulai dari bulan Agustus 2015, berakhir pada bulan Januari 2016. Berdasarkan data-data yang diperoleh dan kemudian dianalisis dengan memakai formulasi yang digunakan pada metode Simplified Bishop maka diperoleh kesimpulan bahwa bidang gelincir untuk lereng sungai Kampar yang berada di Desa Simpang Kubu berberntuk busur dengan jari-jari (R) 10 meter dan nilai faktor keamanan (Fs) sebesar 1,78 mendekati nilai yang diisyaratkan.
Peningkatan Kuat Tekan dan Kuat Lentur Beton Dengan Variasi Penambahan Serat Daun Nanas Yanti, Gusneli; Zainuri, Z.; Megasari, Shanti Wahyuni
TEKNIK Vol 40, No. 1 (2019): Mei 2019
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.544 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v40i1.23390

Abstract

Concrete is a building material that is widely used, because this material is strong against the press, can be easily formed to suit the needs. In the other side, has a weakness against bending and has brittle properties, so that a method is needed to correct this weakness. One effort to increase the tensile strength of concrete is done by adding fiber so that it becomes a composite material, namely concrete and fiber. This research aims to improve compressive strength and flexural concrete by adding fiber with variations of 0%, 1%, 3%, 5%, and 7% on the weight of cement on the concrete quality of K-225. The concrete design uses the Department of Environment (DOE) method, with cylinder molds with a size of 150 mm x 300 mm. The number of samples in each variation were 3 specimens and a total sample of 30 specimens. Testing results show that the highest compressive strength and flexural strength in mixed variations with an additional pineapple leaf fiber of 5% with an average compressive strength of 267.00 kg / cm2 and average flexural strength of 41.61 kg / cm2.
Pengurangan Emisi CO2 dari Pemanfaatan Limbah Pelepah Kelapa Sawit pada Produksi Batako Serat Zainuri, Zainuri; Zargustin, Dedi; Yanti, Gusneli; Megasari, Shanti Wahyuni
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 20 No. 1 (2019)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1825.626 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v20i1.3111

Abstract

ABSTRACTPalm oil midrib waste has not been utilized so far, so it has potentially contributed CO2 emissions into the atmosphere. The area of oil palm plantations in Riau province in 2015 was 2,400,900 hectares and in 2016 increased by 2,430,500 hectares. The oil palm midrib waste produced by 148 trees per hectare is 3.108 tons/month or 37.296 tons/year. It means that with 2,430,500 hectares of palm plantations, the resulting waste is 90,647,928 tons/year. The waste can affect the environment. If the palm oil midribs that have been cut and then stacked or burned will contribute large CO2 emissions to the environment. One of the efforts to utilize palm oil midrib waste is to use the fiber as an added material in the brick making. The purpose of this study is to calculate the reduction of CO2 emissions by utilizing palm oil midrib waste on fiber-brick production. The method used in this research is a descriptive method. The research carried out is quantitative with an experimental approach and laboratory research. The findings of this study are that the utilization of palm oil midrib fibers which are used as additives to the manufacture of fiber-brick concrete can reduce carbon dioxide (CO2) emissions by 231,420.06 tons/year. The conclusion of this study is that CO2 emissions produced from fiber-brick production machines in 1 m3 are 0.00179 ton and CO2 emissions that can be reduced by utilizing palm oil midrib fiber as an additive to fiber-brick production by 231,420.06 tons/year. Keywords: CO2, emissions, oil palm, midribABSTRAKLimbah pelepah kelapa sawit selama ini masih belum dimanfaatkan, sehingga berpotensi menyumbangkan emisi CO2 ke udara. Luas perkebunan kelapa sawit yang ada di provinsi Riau tahun 2015 adalah 2.400.900 hektar dan pada tahun 2016 meningkat sebesar 2.430.500 hektar. Limbah pelepah kelapa sawit yang dihasilkan oleh 148 pohon per hektar adalah 3,108 ton/bulan atau 37,296 ton/tahun. Artinya, dengan luas perkebunan sawit 2.430.500 hektar, maka limbah yang dihasilkan sebesar 90.647.928 ton/tahun. Limbah tersebut dapat berpengaruh terhadap lingkungan. Apabila pelepah kelapa sawit yang telah dipotong lalu ditumpuk atau dibakar akan menyumbangkan emisi CO2 yang besar terhadap lingkungan. Salah satu upaya memanfaatkan limbah pelepah kelapa sawit adalah memakai seratnya sebagai bahan tambah dalam pembuatan batako. Tujuan penelitian ini untuk menghitung pengurangan emisi CO2 dengan dimanfaatkannya limbah pelepah kelapa sawit pada produksi batako-serat. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Penelitian yang dilaksanakan bersifat kuantitatif dengan pendekatan eksperimental dan riset laboratorium. Temuan penelitian ini adalah bahwa pemanfaatan serat pelepah kelapa sawit yang dijadikan sebagai bahan tambah pada pembuatan batako-serat dapat mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) sebesar 231.420,06 ton/tahun. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa emisi CO2 yang dihasilkan dari mesin produksi batako-serat dalam 1 m3 adalah 0,00179 ton/m3 dan emisi CO2 yang dapat dikurangi dengan memanfaatkan serat pelepah kelapa sawit sebagai bahan tambah pada produksi batako-serat sebesar 231.420,06 ton/tahun.Kata kunci: CO2, emisi, kelapa sawit, pelepah
KAPASITAS STRUKTUR KOLOM PIPIH BETON BERTULANG PADA PERUMAHAN VILLA ANGGREK KOTA PEKANBARU Shanti Wahyuni Megasari; Gusneli Yanti; Zainuri
Jurnal Infrastruktur Vol 6 No 2 (2020): Jurnal Infrastruktur
Publisher : Jurnal Infrastruktur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/infrastruktur.v6i2.1739

Abstract

Renovation of structural buildings with additional levels of the building and changes in the function of the existing floors and strengthening of the existing columns can cause changes in the overall capacity of the building structure. Besides, the use of flat columns with the dimensions of the columns that are made flush with the walls will be better in terms of aesthetics, but the column must still be able to bear the load that works. So it is necessary to research the capacity of the flat column structure at Residential Villa Anggrek. Design and analysis of reinforced concrete building structures with the help of the ETABS v16.2.0, SAFE 16.0.1, and SPcolumn v.6.0 programs and then manually controlled based on SNI 03-2847-2013. In the implementation, 2 (two) calculations are carried out, namely on the existing structural elements and the plan structure. From the results of the analysis, it can be concluded that the capacity of the existing and planned structures that use the reinforced concrete flat column structure at the Residential Villa Anggrek, Pekanbaru City is safe to accept the load combination according to SNI 2847-2013. As well as the use of flat columns with the dimensions of the column made flat against the walls so that it will be better in terms of aesthetics but still able to bear the workload. As well as the use of flat columns with the dimensions of the column made flat against the walls so that it will be better in terms of aesthetics but still able to bear the workload.
VARIASI PENAMBAHAN SIKACIM PADA BETON POROUS Gusneli Yanti; Zainuri; Shanti Wahyuni Megasari
PADURAKSA: Jurnal Teknik Sipil Universitas Warmadewa Vol. 10 No. 1 (2021)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.912 KB) | DOI: 10.22225/pd.10.1.2617.112-123

Abstract

Pervious concrete is environmentally friendly concrete because it has interconnected cavities that produce a permeable material, allowing it to drain water quickly and reduce runoff so that it is possible to drain water quickly and reduce runoff. This concrete can be applied to parking areas, sidewalks for pedestrians, and others. The purpose of this study was to determine the characteristics of the concrete by observing its compressive strength and porosity. The method used is the experiment with a sample of cylindrical specimens measuring 150 x 300 mm. This study uses coarse aggregate, cement, water, and the percentage variation of the addition of SikaCim Concrete Additive admixture by 0% (control); 0.3%; 0.5%; 0.7% by weight of cement. The water-cement ratio used was 0.25 and 0.30 and the ratio of cement and coarse aggregate was 1:3 and 1:5. The results showed that the compressive strength value of pervious concrete increased along with the smaller the value of the cement and coarse aggregate ratio. The pervious concrete with a water-cement ratio of 0.25 is higher than that of 0.30. There is a relationship between porosity and compressive strength. Compressive strength generally increases with decreasing porosity. The highest average value of compressive strength with variations in the addition of SikaCim of 0.5% and a ratio cement and coarse aggregate of 1:3 and a water-cement ratio of 0.3, with an average compressive strength value of 18.08 MPa, and included in category B which is used for parking areas.
PERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH DAN AIR KOTOR PADA PERUMAHAN RESTU DELIMA JALAN RANTAU VII KELURAHAN SIMPANG TIGA KOTA PEKANBARU Rendi Fahreza; Virgo Trisep Haris; Shanti Wahyuni Megasari
JURNAL TEKNIK Vol. 11 No. 2 (2017)
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perumahan Restu Delima merupakan perumahan siap huni yang memiliki beberapa tipe, yaitu 126 unit RSH STD Type 36 dengan luas tanah 108 m2, 72 unit RSH PLUS Type 36 dengan luas tanah 114 m2 dan 18 unit RSH Type 45 dengan luas tanah 120 m2. Dengan lahan yang tidak begitu luas menyebabkan penentuan titik tangki septik dan sumur air bersih tidak sesuai dengan SNI 03- 2398-2002. Pada kondisi exsisting yang ada dilapangan jarak antara tangki septik dan sumur air bersih yaitu kurang dari 10 m serta sistem pembuangan air bekas dari floor drain kamar mandi dan sink langsung terbuang ke drainase. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan jaringan instalasi air bersih dan air kotor agar terhindar dari pencemaran sumber air bersih dan lingkungan tidak sehat. Untuk air bersih direncanakan membuat 1 unit sumur dalam (deep well). Air dari sumur dialirkan menggunakan pompa menuju tangki atas (roof tank) kemudian air dialirkan keseluruh perumahan menggunakan sistem gravitasi. Untuk air kotor direncanakan membuat 1 unit tangki septik menggunakan sistem terpusat.
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN ATAS GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS LANCANG KUNING M. Ridwan Syahputra; Gusneli Yanti; Shanti Wahyuni Megasari
JURNAL TEKNIK Vol. 11 No. 2 (2017)
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian terdahulu mahasiswa arsitektur Yerni (2015) untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa perlu adanya dilakukan perencanaan rusunawa baru dan sebagai penunjang keberhasilan visi Universitas Lancang Kuning 2030, namun perencanaannya hanya sebatas perencanaan ruang, tampak dan konsep-konsep arsitektur, oleh karena itu perlu dilakukan perencanaan Detail Engineering Design (DED). Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan Stuktur Bangunan Atas Gedung Rusunawa Universitas Lancang Kuning. Perencanaan struktur terdiri dari elemen struktur balok, pelat dan kolom dimodelkan dengan program SAP2000 v14.2.2 secara tiga dimensi (3D) agar sesuai dengan kondisi aslinya. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh perencanaan elemen struktur balok dengan dimensi 30/40 pada balok induk, dengan penulangan pada kondisi tumpuan dan lapangan dengan tulangan D22 pada balok induk. Pada elemen pelat direncanakan tebal pelat 120 mm pada lantai dan 100 mm dengan penulangan pelat dua arah dengan penulangan P10 setiap lantainya. Pada elemen kolom direncanakan dimensi 50/50 pada kolom lantai dasar, dimensi 45/45 pada kolom lantai 1, 2 dan 3 dengan penulangan D22 untuk lantai dasar, 1 dan 2 dan D19 untuk lantai 3.
PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN BETON BERTULANG DI SUNGAI SAIL KECAMATAN LIMAPULUH KOTA PEKANBARU Hesekiel Tamba; Gusneli Yanti; Shanti Wahyuni Megasari
JURNAL TEKNIK Vol. 11 No. 2 (2017)
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jembatan yang terletak di perumahan Jondul Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru ini dibangun pada tahun 1993 merupakan akses penghubung bagi pejalan kaki maupun alat transportasi. Jembatan ini terbuat dari material kayu. Kondisi struktur jembatan kini telah rubuh dan membutuhkan pembangunan kembali. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk merencanakan struktur atas jembatan dengan metode beton bertulangan, bentang jembatan 20 meter dengan lebar 7 meter. Perencanaan struktur terdiri dari tiang sandaran, trotoar, pelat lantai kendaraan, gelagar dan balok diafragma. Perhitungan struktur jembatan mengacu pada RSNI T-12-2004 (Standar Perencanaan Struktur Beton Untuk Jembatan) dan RSNI T-02-2005 (Standar Perencanaan Pembebanan Jembatan). Perhitungan gaya dalam dihitung secara manual menggunakan analisa struktur. Berdasarkan analisa dan perhitungan pada struktur atas jembatan diperoleh hasil perencanaan tiang sandaran direncanakan dengan dimensi 10 cm x 15 cm menggunakan tulangan 2D10, trotoar direncanakan tebal 20 cm menggunakan tulangan D13–140, pelat lantai kendaraan direncanakan tebal 20 cm menggunakan tulangan D13–130, gelagar direncanakan dengan dimensi 60 cm x 125 cm menggunakan tulangan 12D40, balok diafragma direncanakan dengan dimensi 30 cm x 50 cm menggunakan tulangan 4D16.
ANALISIS PENURUNAN TANAH MENGGUNAKAN METODE VACUUM CONSOLIDATION DENGAN VARIASI JARAK PEMASANGAN PVD Annur Dhuha Ahsan; Gusneli Yanti; Shanti Wahyuni Megasari
Konstruksia Vol 13, No 1 (2021): Jurnal Konstruksia Vol 13 No. 1 Tahun 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.628 KB) | DOI: 10.24853/jk.13.1.54-68

Abstract

Hasil investigasi tanah pada lokasi perpanjangan runway diperoleh bahwa kondisi tanah relatif lunak dan berjenis tanah lempung yang ditandai dengan nilai N-SPT ≤ 10 pada kedalaman 8,7 m. Pembangunan yang dilaksanakan di atas tanah lunak akan berakibat pada penurunan tanah dasar yang sangat besar dalam periode waktu yang lama, sehingga tanah dasar tidak kuat memikul beban diatasnya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui waktu dan besarnya penurunan yang terjadi pada tanah untuk dapat mencapai konsolidasi 90% menggunakan metode vacuum consolidation dengan variasi jarak pemasangan PVD. Perbaikan tanah menggunakan metode vacuum consolidation dengan melakukan variasi jarak pemasangan PVD sebesar 0,5 m, 0,75 m, dan 1,0 m. Pada penelitian ini dilakukan pola segitiga dan tanpa smear zone. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan besar dan waktu penurunan tanah saat dilakukan perbaikan tanah dengan metode vacuum consolidation. Nilai yang tertinggi diperoleh dengan jarak pemasangan PVD sebesar 0,50 m yaitu menghasilkan waktu untuk mencapai derajat konsolidasi 90% yang lebih cepat selama 15 hari dan besar penurunan yang terjadi adalah sebesar 1,737 m.
ANALISIS PRODUKTIVITAS TUKANG KERAMIK Zainuri Zainuri; Gusneli Yanti; Shanti Wahyuni Megasari
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 1 No. 1 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v1i1.127

Abstract

Produktivitas pekerjaan pemasangan keramik lantai harusnya menjadi perhatian bagi pelaksana konstruksi sebab hasil yang dikerjakan tergantung dari keterampilan dan kemampuan tukang keramik. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan tingkat produktivitas tukang keramik dalam pekerjaan pasangan keramik lantai bangunan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Nilai produktivitas yang diperoleh adalah : tukang 1 sebesar 0,0420 m2/menit; kenek 1 sebesar 0,0394 m2/menit; tukang 2 sebesar 0,0368 m2/menit; kenek 2 sebesar 0,0347 m2/menit; tukang 3 sebesar 0,0290 m2/menit; kenek 3 sebesar 0,0277 m2/menit; tukang 4 sebesar 0,0280 m2/menit; kenek 4 sebesar 0,0265 m2/menit; tukang 5 sebesar 0,0283 m2/menit; kenek 5 sebesar 0,0265 m2/menit.