Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN BATCHING PLANT PT. WASKITA BETON PRECAST,TBK PROVINSI SULAWESI UTARA Yasri, Desi; Widodo, Hendra; Setiani, Yulia
BENTANG : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 8 No 1 (2020): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil
Publisher : Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/bentang.v8i1.1945

Abstract

Proyek pendirian Batching Plant di bawah naungan PT. Waskita Beton Precast, Tbk ini hanya untuk memenuhi kebutuhan Ready Mix Concrete nya sendiri pada Pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung dengan panjang 2 km. Pendirian batching plant ini didasari atas kekhawatiran tidak terpenuhinya kebutuhan akan beton sebanyak 73.000 m³ dengan jangka yang direncanakan waktu 33 bulan lamanya (Juni 2016 s.d Desember 2018). Evaluasi proyek yang bersifat sementara ini sangat diperlukan dalam menilai waktu pengembalian modal investasi serta sampai sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai dengan menggunakan kriteria investasi. Evaluasi investasi menggunakan 3 (tiga) teknik analisis yang biasa digunakan pada Benefit ? Cost Analysis (BCA), yaitu Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Benefit - Cost Ratio (BCR). Hasil evaluasi investasi menunjukkan kriteria keputusan dengan NPV Rp. 3.721.209.360,08, dimana NPV > 0, IRR sebesar 107,82 %, sehingga IRR> 4,92 % dan BCR sebesar 1,054, sehingga BCR > 1. Semua hasil perhitungan menunjukkan nilai kriteria yang menyatakan bahwa Proyek Batching Plant PT. Waskita Beton Precast, Tbk layak dan memperoleh keuntungan.
OPTIMASI WAKTU PROYEK DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA DENGAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (Studi Kasus Proyek Rumah Susun Sederhana Sewa Pekanbaru) Desi Yasri
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v1i2.178

Abstract

Ketidakpastian dalam pelaksanaan proyek konstruksi dapat menimbulkan resiko keterlambatan penyelesaian pelaksanaan proyek. Keterlambatan pekerjaan proyek dapat diantisipasi dengan melakukan percepatan. Percepatan penyelesaian proyek harus dilakukan dengan perencanaan yang baik. Alternatif yang tepat dan biasa digunakan untuk proyek dengan keterbatasan tenaga kerja guna menunjang percepatan aktivitas adalah dengan menambah jam kerja. Perhitungan dimulai dengan mencari lintasan kritis menggunakan Precedence Diagram Method (PDM) kemudian dilakukan crashing kegiatan yang berada pada lintasan kritis. Percepatan waktu proyek pada pekerjaan yang terdapat pada jalur kritis dilakukan dengan menambahkan 1 jam, 2 jam, hingga 3 jam dari jam kerja normal, sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. KEP. 102/MEN/VI/2004 Pasal 3 tentang waktu kerja lembur. Penambahan jam kerja maksimum dari jam kerja normal dapat mempersingkat total waktu pelaksanaan dari 245 hari kerja menjadi 195 hari kerja dan mengakibatkan terdapat 2 jalur kritis proyek. Kata Kunci: , ,
PENGARUH OVERTIME TERHADAP ANALISA TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GUDANG ARSIP DAN PERLENGKAPAN PEKANBARU Desi Yasri
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 4 No. 1 (2018)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v4i1.907

Abstract

Sering terjadi suatu proyek harus diselesaikan lebih cepat daripada waktu normalnya tanpa mengabaikan aspek biaya. Analisa dari proses pemampatan waktu pelaksanaan proyek dengan tujuan untuk mendapatkan waktu (durasi) maupun biaya optimum proyek dengan pengurangan durasi proyek yang dilakukan pada aktivitas yang berada di jalur kritis lebih dikenal dengan istilah time cost trade off analysis. Proses pemampatan lebih terpusat/ efektif pada aktifitas-aktifitas kritis dengan nilai cost slope terendah. Pada Proyek Pembangunan Gudang Arsip Dan Perlengkapan Pekanbaru, cost slope terendah berada pada pekerjaan struktur tangga, diikuti pekerjaan struktur lantai 3, pekerjaan struktur lantai satu dan terbesar pada pekerjaan struktur lantai 2. Hasil perhitungan biaya dengan melakukan percepatan melalui penambahan 3 (tiga) jam kerja pada pekerjaan struktur diperoleh durasi tersingkat proyek selama 166 hari dari 182 hari kerja dengan peningkatan biaya sebesar Rp. 78.563.788 sehingga total biaya menjadi Rp. 4.859.610.948,-.
Kelayakan Finansial Pembangunan Batching Plant PT. Waskita Beton Precast,Tbk Provinsi Sulawesi Utara Desi Yasri; Hendra Widodo; Yulia Setiani
Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 8 No 1 (2020): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2020)
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/bentang.v8i1.1945

Abstract

The Batching Plant establishment project of PT. Waskita Beton Precast, Tbk is aimed to meet the needs of its own ready mix concrete to develop 2 km of Manado-Bitung Toll Road. The establishment of this batching plant was caused by the worry that demand for concrete need with a volume of 73,000 m³ was not fulfilled which has been planned for the period of 33 months (June 2016 to December 2018). This temporary project evaluation is needed for assessing the time of return on investment capital and the achievement evaluation using investment criteria. Investment evaluation used 3 (three) analytical techniques commonly used in Benefit-Cost Analysis (BCA), namely Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) and Cost-Benefit Ratio (BCR). The investment evaluation results showed that the decision criteria with NPV of Rp. 3,721,209,360.08, where NPV> 0, IRR of 107.82%, gave the value of IRR > 4.92% and with BCR of 1.054, gave the value of BCR> 1. All calculation results showed the value of the criteria that the Batching Plant Project of PT. Waskita Beton Precast, Tbk is eligible and makes a profit.
Optimasi Pelaksanaan Proyek Jalan Dengan Earned Value Dan Fast Track Desi Yasri; Andi Yuliardi; Randhi Saily
SAINSTEK Vol. 10 No. 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/js.v10i1.13

Abstract

Sei Akar – Bagan Jaya Mayor Rehabilitation Project is located on the Sei Akar – Bagan Jaya road, Indragiri Hilir Regency, Riau Province. Corresponding on the project progress report status up to week 18 or 119 calendar working days, the project has been behind schedules 0.871 % and can lead to project failure. Collaboration of Earned Value Analysis, in time and cost monitoring project performance and Fast-Tracking, in accelerating, overlapping or compressing projects, schedule can be optimized project schedule and prevented from contractual penalties. Earned value analysis forcast additional time for 13 days and cost of Rp. 83.390.308,59 for direct cost, Rp.68.793.391,35 for indirect cost, and Rp.181.614.553,16 for penalties. Implementation of Fast Track in anticipating delays for 13 days, the possibility enclose to Tack Coat activity (42 days) and Asphalt Concrete-Binder Course Work activity (35 days). Both activities have met the rules in the application of fast tracking and have the longest duration. Therefor, has the greatest potential reduction in time.
Analisis Willingness To Pay (WTP) Dalam Memenuhi Kebutuhan Air Di Kecamatan Bangkinang Desi Yasri; Yulia Setiani; Febriyanto Febriyanto
Sainstek (e-Journal) Vol. 6 No. 2 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penetapan tarif air minum PDAM Kampar diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Kampar Nomor 19 tahun 2009, tentang Pelayanan Air Minum PDAM Tirta Kampar dan Peraturan Bupati Kampar Nomor 54 tahun 2014 tanggal 29 Desember 2014, tentang Tarif Air Minum PDAM Kampar. Namun, kesediaan membayar akan mencerminkan persepsi masyarakat terhadap keberadaan dan pentingnya air bagi masyarakat. Selain itu, penetapan/ kenaikan tarif harus selalu disesuaikan dengan kualitas pelayanan yang nyata bagi konsumen. Analisis willingness to pay (WTP) bertujuan untuk mengetahui kesanggupan untuk membayar biaya pelayanan pengadaan air bersih (PDAM) untuk Kecamatan Salo Kabupaten Kampar. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan bantuan program Statitical Product and Service Solutions (SPSS) untuk 100 sampel masyarakat pengguna layanan PDAM Tirta Kampar di Kecamatan Salo. Analisis data yang akan digunakan yaitu analisis regresi linier sederhana dan berganda, pengujian asumsi klasik dan juga analisis reliabilitas. Hasil analisis survei menunjukkan porsi dominan masyarakat mau membayar Willingness to Pay berada dalam range Rp. 40.000 – Rp. 60.000 sebanyak 47 orang atau 47% dari jumlah rumah tangga yang diteliti. Faktor korelasi yang relatif kuat dalam mempengaruhi nilai kesediaan terletak pada Jumlah anggota keluarga dan pendapatan rata rata. Tarif air berdasarkan rata-rata kesediaan masyarakat bersedia membayar air (Willingness to Pay) sebesar 2.626,39/m3. Tarif air ini lebih rendah dari tarif PDAM pada saat itu yaitu sebesar Rp. 3.500,00/m3. Perbedaan tarif persepsi masyarakat dan PDAM diharapkan dapat memacu PDAM untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan agar persepsi masyarakat akan tarif yang diharapkan sesuai dengan yang ditetapkan PDAM.
PENGARUH PENINGKATAN DEBIT KEBUTUHAN TERHADAP SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KECAMATAN BANGKINANG KOTA KABUPATEN KAMPAR Desi Yasri
Sainstek (e-Journal) Vol. 5 No. 1 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PDAM Tirta Kampar selaku perusahaan daerah penyedia air bersih dituntut mampu memenuhi kebutuhan air bersihbagi pelanggan dan permintaan sambungan baru yang terus meningkat namun juga disesuaikan dengan ketersediaansumber air baku. Data kependudukan Kecamatan Bangkinang saat ini diolah dengan menghitung tingkat pertumbuhandan perkiraan jumlah penduduk proyeksi 10 tahun yang akan datang dengan menggunakan keempat metode yaituAritmetika, Eksponensial, Least-square dan Geometri. Hasil dari keempat metode ini diambil nilai yang memilikisimpangan baku terkecil. Perhitungan dilanjutkan dengan menghitung perkiraan kebutuhan air bersih masyarakat berdasarkan proyeksi dari jumlah penduduk dan fasilitas-fasilitas pendukungnya. Proyeksi Jumlah PendudukKecamatan Bangkinang Kota di tahun 2026 yang dijadikan dasar analisa kebutuhan air bersih adalah 51.243 Jiwa. Halini didasari pada perhitungan metode Aritmatik dengan standar deviasi terkecil, yaitu sebesar 119, 96. Kebutuhan airbersih harian maksimum pada tahun proyeksi adalah 0,139 m3/dtk dan jam puncak sebesar 0,195 m3/dtk. Sistempenyediaan air bersih meliputi: Ground Reservoir dengan dimensi P x L x T : 16,87 m x 16,87 m x 8,74 m dan HidranUmum kapasitas setiap 150 jiwa mampu memenuhi kebutuhan 0,57 liter/ detik.
ANALISA RUANG PEJALAN KAKI PREFERENSI PERATURAN PERUNDANGAN PADA RUAS JALAN HR SOEBRANTAS Desi Yasri
Sainstek (e-Journal) Vol. 4 No. 2 (2016)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ruang pejalan kaki merupakan suatu bentuk ruang publik untuk kegiatan pejalan kaki melakukan aktivitas dan juga merupakan wadah untuk berinteraksi sosial antar masyarakat. Terpenuhinya hak dan kewajiban yang dimiliki oleh pejalan kaki tidak lain hanya agar keselamatan dan kelancaran lalu lintas bagi semua pengguna jalan terwujud. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa kondisi ruang pejalan kaki di sepanjang jalan HR. Soebrantas yang mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku, sehingga dapat menjadi acuan dalam peningkatan prasarana publik tersebut. Penelitian berlokasi di Jalan HR. Soubrantas dengan mengidentifikasi kondisi trotoar dan elemen pendukung trotoar yang dibagi dalam 15 (lima belas) segmen. Kelayakan sebuah trotoar di tinjau dari dimensi, kemiringan, kesinambungan, material, dan kerb serta sarana pendukung jalur pejalan kaki yang tersedia. Hal tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No : 03/PRT/M/2014 Tentang Pedoman Perencanaan, Penyediaan, dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Jaringan Pejalan Kaki di Kawasan perkotaan. dari hasil pengamatan diketahui bahwa Kondisi fisik (dimensi, kemiringan, kesinambungan, material, dan kerb) serta sarana pendukung trotoar belum layak karena beberapa indikator tidak memenuhi kondisi ideal sesuai peraturan yang ada. Selain itu adanya perubahan fungsi pada trotoar yang mengakibatkan pejalan kaki tidak dapat menggunakan haknya dan dapat membahayakan bagi semua pengguna jalan. perlu adanya peninjauan desain trotoar dan mengembalikan fungsi trotoar sebagaimana mestinya agar keselamatan dan kelancaran lalu lintas bagi semua pengguna jalan terwujud.
ANALISA KADAR ASPAL TERHADAP HASIL CORE DRILL PADA PEKERJAAN LAPIS PERMUKAAN ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE (AC-WC) Ulfa Jusi; Desi Yasri
Sainstek (e-Journal) Vol. 1 No. 2 (2013)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lapisan permukaan dari konstruksi jalan memiliki komposisi dan aturan-aturan yang telah ditetapkan. Bahan yang digunakan merupakan campuran antara batuan (agregat ) dengan aspal. Jenis campuran yang biasa digunakan antara lain campuran Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC ).Pada Berdasarkan volume kebutuhan campuran aspal di lapangan harus melalui proses ekstraksi (extraction), yaitu pemisahan bagian yang terlarut dengan bagian yang tidak terlarut. Dilakukan penelitian untuk menentukan kepadatan relatif dilapangan dengan cara membandingkan kepadatan lapangan terhadap kepadatan laboratorium serta menganalisa kadar aspal dalam campuran perkerasan dengan metode ekstraksi. Berdasarkan hasil penelitian didapat kepadatan lapangan relatif rata-rata adalah 99,37% dan memenuhi syarat yang ditetapkan AASTHO T-166 untuk asphalt concrete minimum 98,0%. Kadar aspal rata-rata dalam campuran metode ekstraksi adalah 6,26% dan 6,30%. Masih dalam batas toleransi campuran yang ditetapkan dalam spesifikasi teknik terhadap Job Mix Formula yang menyarankan kadar aspal 6,10%.
Pembuatan Peta Tematik Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) Pada Desa Teluk Latak Randhi Saily; Harnedi Maizir; Desi Yasri
INDONESIAN JOURNAL OF CONSTRUCTION ENGINEERING AND SUSTAINABLE DEVELOPMENT (CESD) Vol. 4 No. 2 (2021): INDONESIAN JOURNAL OF CONSTRUCTION ENGINEERING AND SUSTAINABLE DEVELOPMENT (CES
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (666.975 KB) | DOI: 10.25105/cesd.v4i2.12497

Abstract

A strategy from the Bengkalis Government in the context of accelerating regional development and improving the wheels of the economy, regional expansion is carried out both on the sub-district, sub-district and village scales. Teluk Latak Village is one of the villages affected by the expansion so that the distribution of the area or village boundaries becomes invalid. This incident caused confusion in the fields of population, agriculture or plantations, and so on. The purpose of this research is to obtain accurate data and to process the data into a thematic map of the village, so that it can provide information about the situation of the village. The method used is exploratory-survey with the acquisition of measurement data in the field and processed using the Arc-GIS application. The data source is based on taking coordinates using GPS tools and aerial photos using drones. Results that can be displayed on a thematic map of Teluk Latak Village Kab. Bengkalis consists of five information, namely the plantation area is displayed with an area of 1015,141 ha, and a residential area with an area of 132,88 ha. Fishery area with an area of 33.44 ha. Then the road network consisting of arterial roads, neighborhood roads and alleys. Furthermore, the river network serves three other villages, namely Senderak Village, Meskom Village and Simpang Ayam Village.