cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Desain Idea: Jurnal Desain Produk Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
ISSN : 14113023     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Desain Idea: Jurnal Desain Produk Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Arjuna Subject : -
Articles 85 Documents
Eksplorasi Limbah Uang Kertas Tidak Layak Edar dengan Metode Double Diamond, Studi Kasus: BI Purwokerto Rizna Eka Nursanti; Laurensius Windy Octanio Haryanto; Emmareta Fauziah
Jurnal Desain Idea: Jurnal Desain Produk Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Vol 22, No 1 (2023)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/iptek_desain.v22i1.15357

Abstract

Tercatat Bank Indonesia Purwokerto menarik 235.930,00 hingga 512.968,00 (dalam jutaan Rupiah) setiap bulan. Masalah muncul ketika limbah ini terus bertambah sebelum limbah lama musnah/terurai atau termanfaatkan kembali. Pengolahan limbah utas Bank Indonesia Purwokerto sejauh ini adalah dengan dikubur dalam tanah di suatu area khusus dalam wilayah kerja. Dengan keteradaan yang kontinyu, limbah utas memenuhi persyaratan untuk dimanfaatkan sebagai material alternatif produk komersial. Aplikasi limbah utas sebagai material alternatif membutuhkan pondasi yang jelas terkait potensi dan batasan pemanfaatan untuk aplikasi dalam desain produk. Metode Double Diamond merupakan metode desain dengan 4 tahap yakni discover, define, develop dan deliver. Metode ini memungkinkan porsi penggalian permasalahan dengan dalam. Dari keseluruhan tahap didapat hasil yakni pengolahan limbah utas berwujud cacahan (shredded) dengan teknik fusing. Dengan menggunakan plastik kresek (plastic bag) yang belum mengalami recycle sebagai laminasi, cacahan limbah uang kertas dapat dijadikan material lembaran. Metode fusing yang dianjurkan adalah metode berlapis. Sementara hasil eksplorasi material lembaran seperti cutting, gluing, coiling, sewing, woving, folding disajikan dalam tabel. Dari eksplorasi ini, dengan pertimbangan estetika, ability untuk dibuat, ability dan estetika untuk digabung dengan material lain, serta kecocokan properties, maka material utas diproyeksikan salah satunya untuk pengembangan produk pouch.
Pengolahan Limbah Batok Kelapa Muda Menggunakan Teknik Press sebagai Material Produk Seri Lampu MY Alief Samboro; Linda Monica Hadi Kusuma; Audit Yulardi; Primaditya Primaditya
Jurnal Desain Idea: Jurnal Desain Produk Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Vol 22, No 1 (2023)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/iptek_desain.v22i1.17960

Abstract

Batok kelapa muda kurang dimanfaatkan oleh masyarakat sehingga menyebabkan penumpukan di beberapa tempat. Padahal karakteristik batok kelapa muda yang tidak keras dan memiliki motif serabut yang khas berpotensi untuk dijadikan bahan pengembangan desain dari produk olahan batok kelapa yang ada di pasaran saat ini. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perlakuan yang tepat dalam pengolahan batok kelapa muda menggunakan teknik press. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan inovasi desain yang berbeda dari produk olahan batok kelapa yang sudah ada. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara ke beberapa pengguna dan ahli, lalu dilanjutkan dengan observasi ketersediaan limbah dan produk olahan batok kelapa untuk menemukan karakteristik dan perlakuan yang tepat pada pengolahan limbah batok kelapa muda. Melalui hasil eksperimen ini, diperoleh bahwa karakteristik batok kelapa muda yang tidak keras berpotensi untuk dijadikan material produk lampu dengan teknik pengolahan baru. Teknik pelunakan yang digunakan juga berpotensi untuk menghasilkan desain produk olahan batok kelapa yang unik dan berbeda dari sebelumnya. Di sisi lain, motif khas batok kelapa muda masih bisa dipertahankan, sehingga produk yang dihasilkan nantinya dapat menampilkan kesan natural.Abstract—Young coconut shells are often ignored by the community, which results in the accumulation of waste in several locations. In fact, the characteristics of young coconut shells are soft and have unique fiber patterns and motifs, which have the potential to be used as material for design development in processed coconut shell products that are already circulating on the market. The aim of this research is to determine an effective processing method for young coconut shells using the press technique. Apart from that, this research aims to create design innovations that are different from previously existing processed coconut shell products. Data collection was carried out by conducting interviews with several users and experts, accompanied by direct observation of the availability of waste in the field and existing processed products to identify the characteristics and appropriate treatment in processing this waste. The experiments carried out discovered new processing techniques in processing materials for making hood products. The softening technique used also has the potential to produce designs for processed coconut shell products that are unique compared to existing products. Meanwhile, the typical patterns and motifs of young coconut shells can be maintained, resulting in a product that displays the natural impression of the material.
Desain Furnitur Berbahan Bambu dengan Konsep Modern Rustic untuk Kafe di Kota Blitar, Studi Kasus Linang Kopi Audit Yulardi; Bambang Tristiyono; Salma Dharmawan
Jurnal Desain Idea: Jurnal Desain Produk Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Vol 22, No 1 (2023)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/iptek_desain.v22i1.17911

Abstract

Furnitur merupakan komponen penting di ruangan, selain berfungsi menunjang aktivitas juga menunjang estetika ruang, tidak terkecuali pemanfaatan furnitur pada kafe. Tersedianya material bambu di Kabupaten dan Kota Blitar melatar belakangi tujuan penelitian ini untuk menghasilkan desain furnitur berbahan utama bambu yang sesuai dengan kebutuhan fungsi serta estetika berdasarkan karakteristik pengunjung kafe di Kota Blitar. Pengembangan desain dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu studi aktifitas dan kebutuhan fungsi furnitur pengunjung kafe, pengolahan material bambu untuk furnitur, serta perumusah konsep bentuk melalui pengamatan karakteristik desain interior kafe sesuai studi kasus. Hasil dari penelitian ini berupa rekomendasi desain produk furnitur untuk kafe di Kota Blitar, Indonesia bertema modern rustic.Abstract— Furniture is an essential component in a room that can function as both aesthetic and functional elements, especially in cafe. With the abundance of bamboo materials in Blitar, Indonesia, this research aims to designing bamboo-based furniture that align with the functional needs and aesthetics based on the characteristics of cafe visitors in Kota Blitar. The development of the designs involves several stages, such as the study of functional requirements of café’s furniture based on visitors activity, the study related to bamboo material processing for furniture, and the study of interior design characteristics of cafes based on the case study. The result of this research are furniture design recommendations for modern-rustic themed café  in Blitar, Indonesia.
DESAIN PRODUK INSTALASI UNIT KESEHATAN DENGAN REFUNCTION CONTAINER BERKONSEP SEMI PERMANEN (STUDI KASUS: LAPANGAN THOR SURABAYA) Hafidz Sirojul; Yosef Richo Adrianto; Hardman Budiarjo
Jurnal Desain Idea: Jurnal Desain Produk Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Vol 22, No 1 (2023)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/iptek_desain.v22i1.15430

Abstract

ABSTRAK: Kota Surabaya memiliki pelabuhan peti kemas tersibuk kedua di Indonesia dan terbesar di Indonesia Bagian Timur yakni Pelabuhan Tanjung Perak. Data yang diambil melalui situs resminya bahwa arus petikemas melalui Terminal Petikemas Surabaya (TPS) hingga bulan Desember tahun 2021 tercatat sebanyak 1.415.644 TEUs. Jumlah ini meningkat 2,6% dari periode yang sama pada tahun 2020 lalu. Dari data diatas, sebuah petikemas dapat berpotensi untuk di ubah dan dijadikan sebuah produk yang berguna untuk khalayak umum daripada berakhir di tempat besi tua. Tujuan yang ingin dicapai peneliti pada Tugas Akhir ini adalah menghasilkan Desain Produk Unit Kesehatan dengan Refunction Container Berkonsep Semi Permanen guna melayani dan membantu masyarakat di sekitar lokasi studi kasus untuk perawatan kesehatan seperti cedera atau kecelakaan yang disebabkan oleh aktifitas olahraga. Peneliti mengambil topik tersebut karena dilatar belakangi oleh beberapa hal yaitu, 1) Ketersediaan shipping container bekas yang ada di terminal peti kemas cukup melimpah di pelabuhan namun terbengkalai dan hanya menjadi besi tua. 2) Unit kesehatan pada Lapangan Thor Surabaya dirasa kurang laik pakai. 3) Konsep semi pemanen memungkinan shipping container dengan mudah dalam proses bongkar pasang 4) Desain unit pelayanan kesehatan masih kurang menarik perhatian masyarakat sekitar. 5) Fasilitas penunjang seperti tempat duduk maupun toilet dapat menambah nilai fungsional dari sebuah unit kesehatan berbasis shipping container. Abstract—The city of Surabaya has the second-busiest container port in Indonesia and the largest in Eastern Indonesia, namely the Port of Tanjung Perak. Data taken through the official website shows that the flow of containers through the Surabaya Container Terminal (TPS) until December 2021 was recorded at 1,415,644 TEUs. This number increased by 2.6% from the same period in 2020. From the data above, a container has the potential to be converted and made into a useful product for the general public rather than ending up in a scrap metal bin. The goal that researchers want to achieve in this final project is to produce a Health Unit Product Design with a Semi-Permanent Refunction Container Concept to serve and help the community around the case study location for health care such as injuries or accidentscaused by sports activities. Researchers took this topic because it was motivated by several things, namely, 1) The availability of used shipping containers at container terminals was quite abundant at ports but was neglected and only turned into scrap metal. 2) The health unit at Thor Field in Surabaya is deemed unsuitable for use. 3) The semi-harvesting concept allows shipping containers to be easily disassembled in the process of disassembling4) The design of the health service unit still does not attract the attention of the local community. 5) Supporting facilities such as seats and toilets can add functional value to a shipping container-based health unit.
Desain dan Pengembangan Media Edukatif Tematik: Tamasya untuk PAUD Devanny Gumuly; Maria Natashia
Jurnal Desain Idea: Jurnal Desain Produk Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Vol 22, No 1 (2023)
Publisher : LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/iptek_desain.v22i1.20095

Abstract

Abstrak, Pendidikan PAUD merupakan fondasi utama dalam pembelajaran anak-anak. Oleh karena itu, penting untuk mendukungnya dengan menggunakan media edukatif yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji desain dan pengembangan media edukatif tematik tamasya yang fokus pada pengalaman belajar yang holistik, bermakna, otentik, dan aktif bagi anak-anak PAUD. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan research through design yang menerapkan kerangka proses ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara dengan guru PAUD dari TK Bintang Timur, Bali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media edukatif tematik tamasya efektif dalam meningkatkan keterlibatan dan minat belajar anak-anak PAUD. Anak-anak menunjukkan fokus dan antusiasme yang lebih tinggi saat terlibat dalam aktivitas belajar yang melibatkan unsur kreativitas, seperti aktivitas mewarnai. Mereka juga menjadi lebih atentif dalam mendengarkan cerita yang disampaikan guru, dan merespon dengan menggunakan token ikon yang disediakan. Selain itu, komponen media edukatif yang beragam, seperti alat peraga, buku panduan, token, cap reward, dan lembar kerja aktivitas anak, memberikan variasi dan keberagaman dalam pembelajaran, sehingga dapat memenuhi kebutuhan belajar anak-anak yang beragam. Penelitian ini memberikan kontribusi penting bagi pembelajaran PAUD dengan menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan serta memfasilitasi perkembangan kreativitas dan pemahaman anak-anak terhadap materi pelajaran.Abstract—Early childhood education (PAUD) is the fundamental foundation for children's learning. Therefore, it is important to support it by using appropriate learning kit. This study aims to examine the design and development of thematic learning kit called “Vacation” that focuses on holistic, meaningful, authentic, and active learning experiences for PAUD children. The research method used in this study is qualitative research with a research through design approach, applying the ADDIE framework (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Data for the study was collected through interviews with PAUD teacher from TK Bintang Timur, Bali. The findings of the study indicate that the use of thematic educational media, "tematik tamasya," is effective in enhancing the engagement and interest of PAUD children in learning. Children showed higher levels of focus and enthusiasm when engaged in creative activities such as coloring. They also became more attentive when listening to stories presented by teachers and responded using the provided icon tokens. Additionally, the diverse components of educational media, including teaching aids, guidebooks, tokens, cap rewards, and activity worksheets, provide variation and diversity in learning, thus catering to the diverse learning needs of children. This research contributes significantly to early childhood education by creating a pleasant learning environment and facilitating the development of children's creativity and understanding of the subject matter.