cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 16938259     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Extrapolasi is a peer-reviewed journal, published by Civil Engineering Department of Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Extrapolasi is a journal that concerned with all aspect of civil engineering, such as :Building Materials and Structures, Constructions Technology, Constructions Management, Road and Bridge Engineering, Earthquake Engineering, Geotechnical Engineering, Hydraulic Structures and Drainage, Structural Engineering, Surveying and Geo-Spatial Engineering and Transportation Engineering.
Arjuna Subject : -
Articles 91 Documents
ANALISA PENETAPAN HARGA SEWA DENGAN METODE FRONT DOOR APPROACH DAN ASPEK FINANSIAL PADA RUSUNAWA NGELOM TAHAP II KABUPATEN SIDOARJO ., Rahmawan; Daruningtyas, Waluyani Retna
EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil Vol 5, No 01 (2012)
Publisher : EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.918 KB)

Abstract

Kabupaten Sidoarjo merupakan daerah dengan tingkat perkembangan ekonomi yang cukup pesat. Halini dikarenakan Kabupaten Sidoarjo merupakan wilayah penyangga bagi Kota Surabaya. Salah satu upayameningkatkan kualitas lingkungan dan mengurangi lingkungan kumuh adalah dengan membangunlingkungan dan menyediakan tempat tinggal yang layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Tujuandari penelitian ini adalah Mengetahui dan menganalisa tarif sewa yang akan dikenakan berdasarkan frontDoor approach pada rusunawa Ngelom Tahap II di Kabupaten Sidoarjo serta mengetahui kondisi finansialrusunawa Ngelom Tahap II di Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan metode frontdoor approachdimana perhitungan dimana besaran nilai terhadap biaya –biaya seperti biaya modal pembangunan, biayapemeliharaan, biaya operasional serta biaya penggantian alat atau sarana terhadap real estate, apartemen atauhunian sewa yang akan diluncurkan di pasaran dihitung dan dipertimbangkan sebagai pedoman penetapanharga sewa. Kesimpulan dari penelitian ini adalah : 1) Penetapan harga sewa berdasarkan metode FrontdoorApproach dan didasarkan pada keseimbangan antara pendapatan sewa dengan pengeluaran, serta denganmemperhatikan faktor kekosongan gedung sebesar 5%, diperoleh harga sewa sebesar Rp. 225.000 per unitsarusun per bulan. 2) Berdasarkan hasil analisis terhadap aspek finansial yang ditinjau dari kriteria penilaiandengan metode Payback Period (PP), diketahui bahwa pembangunan Rusunawa Ngelom Tahap II diKabupaten Sidoarjo tidak mendapatkan keuntungan untuk dilaksanakan karena PP sebesar 325 tahun lebihbesar dari waktu pengembalian yang disyaratkan yaitu 40 tahun (358 > 40). Untuk Net Present Value (NPV)dengan nilai (- 23.466.784.153) dan dari hasil analisis Profitability Index (PI), dapat diketahui bahwapembangunan rusunawa Ngelom Tahap II sebenarnya belum menguntungkan untuk dilaksanakan karenanilai PI = -0,64 < 1.Kata kunci : Penetapan Sewa, Rusunawa, Aspek Finansial
OPTIMASI PEMANFAATAN LAHAN UNTUK MENDAPATKAN KEUNTUNGAN MAKSIMUM STUDI KASUS PADA PERUMAHAN GREENLAND DI DESA LABAN, KECAMATAN MENGANTI KABUPATEN GRESIK Widagdo, Joko
EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil Vol 8, No 02 (2015)
Publisher : EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.923 KB)

Abstract

Permasalahan konkrit yang terjadi akibat bertambahnya jumlah penduduk di daerah perkotaan adalah kekurangan lahan untuk tempat tinggal. Pemerintah daerah / kota tersebut telah melakukan berbagai macam usaha demi kesejahteraan warganya. Di kota dimana kita tinggal ini yaitu kota Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah ibu kota Jakarta. Saat ini Surabaya merupakan ibukota provinsi Jawa Timur yang memiliki luas sebesar 33.048 Ha dengan jumlah penduduk 2.765.487 jiwa. Besarnya jumlah penduduk di surabaya salah satunya disebabkan banyaknya urbanisasi yang terjadi dikarenakan Surabaya memiliki daya tarik dari segi pekerjaan, sarana pendidikan, fasilitas publik, sarana komersil dan lain-lain. Pembangunan perumahan di kota metropolitan seperti Surabaya sudah merupakan hal yang langka ini dikarenakan banyak faktor seperti lahan yang terbatas, kemacetan, padatnya penduduk dan kebisingan yang ditimbulkan daerah perkotaan. Salah satu wilayah yang berkembang dan saat ini mulai bermunculan bangunan perumahan akibat beberapa faktor diatas adalah wilayah kabupaten Gresik. Permasalahan awal yang sering muncul didalam pembangunan sebuah perumahan adalah kesulitan untuk menentukan proporsi tipe-tipe rumah yang akan di bangun dalam luasan tanah yang kita miliki. Permasalahan ini juga sedang dihadapi oleh pihak pengembang PT. Sinar Megah Development dimana berkedudukan sebagai pihak pengembang perumahan Greenland.  Berdasarkan semua perhitungan dengan analisis metode linear tentang pembangunan perumahan Greenland di desa. Laban, kec. Menganti, kabupaten. Gresik didapatkan kesimpulan bahwa perbandingan jumlah tipe rumah yang paling menguntungkan atau paling maksimal adalah pembangunan pada perencanaan III kemungkinan ke -2 dengan perbandingan 6 : 0 : 3 : 1. Dimana tipe 36           = 1512 unit, tipe 54 = 0 unit, tipe 70 = 756 unit dan Tipe 98= 252 Unit. Didapatkan keuntungan maksimum dengan perbandingan 6 : 0 : 3 : 1. Penjualan secara keseluruhan diperoleh keuntungan sebesar Rp. 503.657.280.000. Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus Future Value atau FV harga jual setelah masa pembangunan selesai 1 tahun dengan suku bunga bank sebesar 12% adalah tipe 36        = Rp327.600.000 / unit, tipe 54 = Rp600.600.000 / unit, tipe 70 = Rp1.068.200.000 / unit dan Tipe 98= Rp1.825.040.000 / Unit.Kata kunci:     optimasi lahan perumahan, analisis linear progaming, analisis harga penjualan
NALISIS BIAYA PROYEK DENGAN METODE EARNED VALUE DALAM PROSES KINERJA (Studi Kasus Pada Proyek Pembangunan Universitas Katholik Widya Mandala Pakuwon Citi-Surabaya) Witjaksana, Budi; Reresi, Samuel Petrik
EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil Vol 5, No 02 (2012)
Publisher : EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1102.869 KB)

Abstract

Nowadays construction projects grow bigger and more complicated both of physical aspects and costaspects, so it takes a project management from the initial phase to project completion phase. In each project.control measure is required in terms of cost and time. The earned value method combines elements ofschedule, cost, and job performance. Earned value analysis will be applied to development projects ofCatholic University Widya Mandala Pakuwon City Surabaya. The purpose of finding out its performance ismonitoring and controlling the project, so that when there is any deviation, certain action can be taken soon. This research based on the weekly report of the project work continuously for more than 11 (eleven) months.The advantage of this method is it’s able to describe the relationship between progresses with the allocatedbudget. Based on the analysis result on each review, the performance of the project will be known everyweek. Where at the end of the review, the project experienced schedule posponement. From the calculationresult that has been done, the project cost of the remaining work at the 42 weeks is Rp. 6.241.228.702,00 andthe total cost of the project at 42 weeks is Rp.10.864.777.052,29. It is recommended that in the research, datacollection process about direct costs and indirect costs must be surveyed in detail.Keywords : earned value, cost
ANALYSIS COMPARISON OF LIGHTWEIGHT CONCRETE WALL WITH M-SYSTEM WALL (Case Study Providentia Dei Dormitory Project) ., Suzaeni
EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil Vol 6, No 01 (2013)
Publisher : EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.498 KB)

Abstract

In construction project activity required innovation in order to achieve the main objectives andtargets that the project quality, cost and time. On the selection of building materials to be used, will havea considerable impact on project cost and schedule planning. Lightweight Concrete ( autoclaved AeratedConcrete ) is a product of high-tech brick that can help to entered a new era in construction. AdvantageLightweight Concrete is high-quality raw materials and environmentally friendly. Simplicity, fastnessand tidiness of the implementation is advantages of Lightweight Concrete. M-Systems is a technology inbuilding materials using a modified polystyrene as a load resistant element. Polystyrene modification isdone by providing high quality wire mesh frame and polystyrene coated with a relatively thin layer ofcoating. The advantages of the M-System s technology is not only strength load resistant, but alsoenvironmentally friendly, lighter, fire resistant, sound-proofed and strength resistant.This research aims to compare the used of Lightweight Concrete wall with M - System wall by analyzingthe difference of price.The results has got from this research is M-System wall 2.63 times more expensive than the LightweightConcrete.Keywords: Lightweight Concrete, M-System, Polystyrene, price analysis.
ANALISIS PERBEDAAN BIAYA KONSTRUKSI JALAN BETON DAN JALAN ASPAL DENGAN METODE BINA MARGA DAN AASHTO 1993 SELAMA UMUR RENCANA 20 TAHUN (STUDI KASUS PADA PROYEK JALAN TOL MOJOKERTO KERTOSONO) STA. 0+000 - STA 5+000 Farid, Abdulloh
EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil Vol 6, No 01 (2013)
Publisher : EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (729.277 KB)

Abstract

Latar belakang penulisan " Analisa biaya ekonomis sistem perkerasan jalan kaku dengan perkerasanjalan lentur ( ATB ) ditinjau dari umur rencana 20 tahun, ( Study kasus pada jalan Tol Mojokerto -Kertosono )", berangkat dari sebuah kajian untuk lebih meminimalisasikan anggaran biaya untuk penggunaan struktur perkerasan jalan, dimana selama ini penggunaan jalan perkerasan lentur ATB lebih dominandigunakan dibandingkan dengan perkerasan kaku yang menggunakan beton bertulang, sedangkan kajiantentang efesiensi penggunaan biaya dari kedua struktur perkerasan jalan tersebut masih kurang. Tujuan daripenelitian ini adalah untuk mengetahui desain dari masing - masing tipe perkerasan jalan baik perkerasankaku maupun perkerasan lentur, serta biaya yang dibutuhkan untuk jenis perkerasan kaku maupunperkerasan lentur dan untuk mengetahui perbandunan biaya antara konstruksi perekerasan kaku dengan perkerasan lentur. Perencanaan tebal perkerasan menggunakan analisis komponendari metode Bina Margauntuk lapis pondasi agregat serta ketebalan perkerasan lentur dan perkerasan kakudigunakan metodeAASHTO 1993 untuk menentukan ketebalan dan tulangan dari konstruksi jalan beton tersebut. Data yangdigunakan adalah rincian volume pekerjaan, daftar harga satuan, analisa harga satuan, analisa alat berat dangambar pekerjaan. dari hasil analisis tebal perkerasan baik perekerasan lentur dengan menggunakan metodeBina Marga dan perkerasan kaku dengan menggunkan metode AASHTO 1993 menghasilkan tebalperkerasan untuk perkerasan lentur (ATB ) LPA tebal 20 cmdan Asphal Concrete tebal 5 cm, sedangkan untuk perkerasan kaku LPB tebal 30 cm, Beton Bo 10 cm dan perkerasan beton kaku tebal 20 cm dan biaya untuk Perkerasan Lentur membutuhkan biaya sebesar Rp. 78.739.070.829,65 dan Perkerasan Kakumembutuhkan biaya sebesar Rp. 73.489.752.324,39 dengan pengehematan biaya sebesar Rp.5.249.318.505,26 terhadap biaya perkerasan lentur yang ditinjau dengan umur rencana 20 tahun.Kata kunci : Perkerasan Lentur ( ATB ), Perkerasan kaku, umur rencana 20 tahun, efesiensi biaya.
ANALISIS KOMPARASI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA BORONGAN DAN HARIAN (Studi Kasus pada Pembangunan Proyek Hotel Ciputra World Surabaya-Jawa Timur) Witjaksana, Budi; Hepiyanto, Rasio
EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil Vol 6, No 02 (2013)
Publisher : EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.34 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perbedaan produktivitas tenaga kerja pasangan dindingbata yang dibayar borongan dengan yang dibayar harian di Proyek Hotel Ciputra World Surabaya. Disamping itu diteliti pula faktor yang paling berpengaruh terhadap produktivitas dari 5 variabel: pendidikan,pengalaman, usia , disiplin kerja dan motivasi. Penelitian ini dilaksanakan dengan mengadakan observasilapangan, wawancara dan kuesioner. Data yang diperoleh dari kuesioner diolah dengan memberikan skorterlebih dahulu dan setelah itu digunakan untuk pengujian validitas dan reliabilitas instrumen. Selanjutnyahubungan antara produktivitas dengan keempat variabel dinyatakan melalui pengujian regresi berganda yangdiuji dengan menggunakan uji F, uji t, uji normalitas, uji non-multikolinieritas, uji homoskedatisitas dan ujinon-autokorelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem upah borongan memberikan produktivitaslebih besar dari produktivitas upah harian tetapi dengan perbedaan upah borongan sebesar 49,8% lebih besardari harian, perbedaan produktivitas pekerja borongan hanya lebih besar 33,9% dari pada produktivitaspekerja harian. Dari hasil analisa regresi linier berganda dapat disimpulkan bahwa variabel yang palingdominan terhadap produktivitas tenaga kerja harian dan borongan adalah motivasi kerja. Kata kunci : Produktivitas, Tenaga Kerja, Sistem Upah.
EVALUASI PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DISBUDPARPORA KABUPATEN SAMPANG Ariani, Ghorizah
EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil Vol 6, No 02 (2013)
Publisher : EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (788.986 KB)

Abstract

Dengan adanya potensi-potensi sumber daya kebudayaan, kepariwisataan, kepemudaan dan olahragayang ada dan peninggalan sejarah serta kekayaan budaya merupakan potensi yang kuat untuk pengembangankepariwisataan di Kabupaten Sampang. Untuk itu diperlukan pengembangan gedung kantor Disbudparpora.Kantor tersebut berfungsi sebagai tempat koordinasi untuk mencapai daya guna dan hasil gunapengembangan kebudayaan, kepariwisataan, kepemudaan dan olahraga di Kabupaten Sampang. Pembangunan gedung kantor Disbudparpora dilakukan di Jalan KH Wahid Hasyim 23 Sampang. Desainrencana anggaran biaya pembangunan gedung ini diperoleh biaya kurang lebih Rp1,067 milyar dandiselesaikan selama 20 minggu atau 135 hari. Durasi ini kami evaluasi dengan membuat jadwal ulang melaluiNetwork Planning.. Tujuan evaluasi ini adalah (1) Mendapatkan lama waktu penyelesaian pekerjaan darihasil evaluasi pekerjaan, (2) Mendapatkan pekerjaan yang bisa dikurangi durasinya, (3) Mendapatkandistribusi biaya terbesar setelah dijadwal ulang. Dengan menggunakan metode CPM, yaitu diagram networkdan peta waktu didapatkan hasil evaluasi adalah (1) Hasil evaluasi jadwal pelaksanaan pekerjaanpembangunan Gedung Kantor Disbudparpora Kabupaten Sampang dapat lebih cepat diselesaikan dalam 119hari, lebih cepat 16 hari atau 11,85% dari waktu yang dijadwalkan selama 135 hari. (2) Biaya total pekerjaanadalah sebesar Rp 1.067.848.290,71 dan pekerjaan yang bisa dikurangi durasinya adalah Pekerjaan pasangandan beton struktur, Pekerjaan Kusen, pintu dan jendela, Pekerjaan Atap dan plafond (3) Distribusi biayaterbesar ada pada minggu ke-17 sebesar Rp. 127.665.589.Kata kunci : diagram network, peta waktu, metode CPM.
PONDASI DAN DINDING FABRIKASI ALTERNATIF KOMPONEN PEMBANGUNAN RUMAH SEJAHTERA TAPAK DI INDONESIA Oetomo, Wateno; Santoso, Budi
EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil Vol 7, No 01 (2014)
Publisher : EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.807 KB)

Abstract

Pembangunan rumah sejahtera tapak merupakan program pemerintah untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah(MBR).  Harga jual  sudah ditetapkan dan letak pembangunan yang menyebar di seluruh wilayah Indonesia sesuai domisili masyarakat yang membutuhkannya. Pembatasan harga akan menyebabkan tiga konstrain dalam proses pembangunan, biaya, mutu, waktu, perlu pengaturan khusus.  Obyek penelitian ini adalah pembangunan perumahan Merak Indah Regency di Tuban; dalam penelitian ini komponen pondasi dan dinding penyekat diganti dengan komponen fabrikasi; dan dengan metode konsep dasar nilai (earned value) dianalisa dan dibandingkan antara pembangunan secara konvensional dan pembangunan dengan penggantian pondasi dan dinding penyekat secara fabrikasi; antara biaya; waktu; dan mengasumsikan mutu adalah setara.  Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terjadi penghematan waktu pelaksanaan 25 %; dan terjadi kelebihan biaya pelaksanaan sebesar 13,86 % dari biaya yang direncanakan; namun demikian kelebihan biaya ini dapat dikonversikan dengan percepatan waktu pelaksanaan.Kata kunci: superwall; rumah fabrikasi.
FAKTOR - FAKTOR RESIKO KETERLAMBATAN PEMBANGUNAN PROYEK INFRASTRUKTUR PERDESAAN BERDASARKAN WAKTU PERENCANAAN (Studi Kasus : Proyek PPIP Kec.Bringin Kab.Ngawi) Supriono, Lyla
EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil Vol 7, No 01 (2014)
Publisher : EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.848 KB)

Abstract

Setiap pembangunan proyek kontruksi tentu memiliki resiko. Resiko kerja dapat disebabkan oleh keadaan alam maupun keteledoran manusia. Hal tersebut dapat mempengaruhi waktu penyelesaian pekerjaan yang berakibat pada keterlambatan proyek sehingga dapat menimbulkan kerugian berbagai pihak. Untuk mengetahui penyebab keterlambatan penyelesain proyek tersebut maka perlu dilakukan identifikasi faktor – faktor resiko keterlambatan pembangunan  proyek ifrastruktur perdesaan di Kec. Bringin, Kab. Ngawi.  Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan faktor-faktor resiko yang mempengaruhi kinerja waktu pelaksanaan proyek pembangunan infrastruktur pedesaaan di Kec. Bringin. Juga untuk menentukan faktor resiko yang paling dominan yang terjadi yang dapat mempengaruhi kenerja waktu pelaksanaan proyek pembangunan infrastruktur pedesaan di Kec. Bringin.  Pengumupulan data dengan metode wawancara dan kuisioner yang disebarkan kepada responden. Jumlah responden sebanyak 62 orang terdiri dari fasilitator, pemilik, koordinator lapangan, tim tekis, administrasi proyek dan pekerja yang  terlibat dalam proyek program pembangunan ifrastruktur perdesaan di Kec. Bringin, Kab. Ngawi. . Faktor yang paling dominan yamg mempengaruhi keterlambatan proyek adalah keterlambatan pengiriman material dengan nilai, kerusakan peralatan mesin dan  hujan. dengan persamaan regresiKata kunci: faktor-faktor resiko, keterlambatan proyek
PERENCANAAN PENGGUNAAN ALAT BERAT DAN BIAYA (Studi Kasus Kegiatan Pembangunan Sekolah Terpadu Samarinda) Oetomo, Wateno; ., Rudiansyah
EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil Vol 7, No 02 (2014)
Publisher : EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.803 KB)

Abstract

Sekolah merupakan tempat belajar, agar memenuhi kriteria bertaraf internasional atau disebut sekolah terpadu haruslah dilengkapi ruangan belajar yang sangat memadai serta fasilitas-fasilitas pendukung baik diarahkan untuk turut mendukung dalam pengembangan pendidikan di provinsi Kalimantan Timur, untuk itu Pemerintah Kota Samarinda menyusun langkah strategis melakukan pengembangan dan meningkatkan status sekolah tersebut yang dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat (konsumen) di wilayahnya. Waktu pelaksanaan proyek yang semula direncanakan dalam 430 hari kalender (Mei 2008-Juli 2009) pada akhirnya mengalami re-schedule (Mei 2010). Pelaksanaan pekerjaan pematangan lahan (land clearing) pada Kegiatan Pembangunan Sekolah Terpadu Samarinda didominasi oleh penggunaan alat berat. Pemilihan dan penentuan komposisi setiap peralatan tergantung pada karakteristik penggunaan, pemilihan dan penentuan jumlah alat yang tepat agar peralatan dapat beroperasi secara efektif, biaya alat berat dapat ditekan seminimal mungkin sehingga tidak berakibat kesalahan dan kerugian.  Penyusunan penelitian ini menggunakan teori produktifitas alat berat, penentuan jenis dan jumlah alat sesuai dengan medan, lokasi dan jenis tanah yang digali. Komposisi alat yang dipakai akan mempengaruhi waktu dan biaya yang dibutuhkan dengan tujuan mencari hubungan antara biaya dan waktu yang optimum pada pelaksanaan pekerjaan galian dan timbunan pada pematangan lahan Pembangunan Sekolah Terpadu Samarinda pada jam kerja normal yaitu 8 jam.   Hasil perolehan waktu optimum yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan galian dan timbunan tanah pada Kegiatan Pembangunan Sekolah Terpadu Samarinda didapatkan hasil perhitungan yaitu 1.360 jam (170 hari) dengan jam kerja normal. Biaya yang dibutuhkan adalah sebesar Rp. 3.276.810.025,00 (Tiga milyar dua ratus tujuh puluh enam juta delapan ratus sepuluh ribu dua puluh lima rupiah).Kata kunci : Alat Berat, Optimalisasi

Page 5 of 10 | Total Record : 91