cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Nutrition and Health
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 23383380     EISSN : 26228483     DOI : -
Core Subject : Health,
JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH) is a journal scientific articles about nutrition and health managed by Department of Medicine of diponegoro university and Departement of Doctor of Clinical Nutrition , Faculty of Medicine, Diponegoro University.
Arjuna Subject : -
Articles 116 Documents
KORELASI DEFISIT ENERGI DAN PROTEIN DENGAN LAMA RAWAT PASIEN SAKIT KRITIS DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) Jennifer Setiawan; Niken Puruhita; Minidian Fasitasari; Hertanto Wahyu Subagio; Etisa Adi Murbawani
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 8, No 2 (2020): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.808 KB) | DOI: 10.14710/jnh.8.2.2020.100-108

Abstract

Latar Belakang : Asupan yang inadekuat dan hiperkatabolisme merupakan faktor risiko malnutrisi pasien ICU yang berkaitan dengan outcome yang buruk. Terdapat kontroversi mengenai risiko dan manfaat pemberian energi dan protein pada pasien sakit kritis.Tujuan : Menganalisis korelasi antara defisit energi dan protein dengan lama rawat pasien bedah di ICU.Metode penelitian : Penelitian korelasional dengan subjek penelitian adalah pasien bedah di ICU dengan usia ≥ 18 tahun dan mendapatkan terapi gizi enteral maupun parenteral oleh dokter spesialis Gizi Klinis. Pasien readmisi atau meninggal saat perawatan dieksklusikan dari penelitian ini. Defisit energi dihitung sebagai jumlah selisih antara energi yang dipreskripsikan dan energi yang diberikan. Defisit protein dihitung dengan cara yang sama.Hasil : Lima puluh subjek memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Rerata defisit energi 1350 ± 862,8 kkal dan defisit protein 96 ± 57,0 gram. Terdapat korelasi positif bermakna antara defisit energi (r = 0,586; p <0,001) dan defisit protein (r = 0,639; p <0,001) dengan lama rawat di ICU.Simpulan : Defisit energi dan protein berkorelasi dengan lama rawat pasien bedah di ICU. Defisit protein berkorelasi lebih kuat daripada defisit energi dengan lama rawat di ICU. Kata kunci : defisit energi, defisit protein, lama rawat, sakit kritis, pasien bedah
KESESUAIAN LINGKAR PERGELANGAN TANGAN TERHADAP PERSENTASE LEMAK TUBUH TOTAL DAN LEMAK VISERAL Fani Safitri; Siti Fatimah Muis; Amalia Sukmadianti; Darmono SS; Khairuddin Khairuddin
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 8, No 2 (2020): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.542 KB) | DOI: 10.14710/jnh.8.2.2020.66-73

Abstract

Latar belakang: Kelebihan akumulasi lemak yang mengganggu kesehatan disebut obesitas. Akumulasi lemak tubuh dapat diukur menggunakan beberapa metode, seperti computed tomography (CT) dan magnetic resonance imaging (MRI), namun membutuhkan biaya mahal dan memiliki paparan radiasi. Metode lain yang digunakan adalah bioelectrical impedance analysis (BIA). Lingkar pergelangan tangan merupakan pengukuran antropometri yang baru diperkenalkan dan mudah dilakukan untuk menilai ukuran rangka tubuh. Ukuran rangka tubuh mempunyai hubungan dengan lemak, massa bukan lemak, tulang dengan berat badan pada semua umur.Tujuan : Menganalisis kesesuaian lingkar pergelangan tangan dengan presentase lemak tubuh total dan lemak viseralMetode penelitian : Penelitian kesesuaian ini melibatkan subyek mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro sebanyak 256 orang yang berusia 19-23 tahun. Instrumen penelitian BIA dan metline. Analisis menggunakan uji diagnostik untuk menjelaskan perhitungan sensitivitas, spesifitas, nilai prediksi positif, nilai prediksi negatif.Hasil : Hasil sensitivitas dan spesifitas lingkar pergelangan tangan terhadap persentase lemak tubuh total kuat pada wanita (Se: 82,22%, Sp:45,25%) namun lemah pada pria (Se:55,55%, Sp:54,54%). Hasil sensitivitas dan spesifitas lingkar pergelangan tangan terhadap lemak tubuh viseral didapatkan kuat pada pria (Se:81%, Sp:66,66%) maupun wanita (Se:100%, Sp:36,61%). Berdasarkan penentuan titik potong dengan metode ROC didapatkan nilai 13,5cm untuk wanita dan 15,8cm untuk pria yang memiliki kesesuaian dengan lemak viseral.Simpulan : Lingkar pergelangan tangan dapat menjadi alat skrining terhadap total body fat wanita namun tidak pada pria. Lingkar pergelangan tangan dapat menjadi alat skrining terhadap lemak viseral yang tinggi pada wanita dan pria namun tidak dapat menjadi alat diagnostik. Butuh penelitian lebih lanjut dimana populasi pria dan wanita proporsional sesuai demografi Kota Semarang. Kata kunci : Lingkar pergelangan tangan, Lemak total, Lemak viseral 
HUBUNGAN PERSEN LEMAK TUBUH DENGAN HITUNG EOSINOFIL PADA LANSIA OBESITAS SARKOPENIA Dzuriyati Solikhah; Muhammad Sulchan; Aryu Candra
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 8, No 2 (2020): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (672.904 KB) | DOI: 10.14710/jnh.8.2.2020.109-121

Abstract

Latar Belakang: Penuaan ditandai dengan penurunan massa otot dan peningkatan massa lemak yang menyebabkan obesitas sarkopenia. Peningkatan massa lemak terkait dengan persen lemak tubuh berhubungan dengan kadar leptin dalam tubuh yang berpengaruh terhadap hitung eosinofil. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan persen lemak tubuh dengan hitung eosinofil pada lansia obesitas sarkopenia.Metode: Penelitian cross sectional dengan 48 subjek lansia dengan obesitas sarkopenia. Persen lemak tubuh diukur dengan menggunakan Bioimpedance Analysis (BIA). Hitung eosinofil diketahui dengan pemeriksaan darah lengkap melalui hasil analisis differential count dari leukosit. Uji normalitas menggunakan Kolmogorov Smirnov, analisis statistik menggunakan uji korelasi spearman.Hasil: Dari 48 subjek lansia dengan obesitas sarkopenia 83,3% lansia didapatkan persen lemak tubuh tinggi. Hasil hitung eosinofil sebanyak 12,5% lansia rendah, 62,5% lansia normal dan 25% lansia tinggi. Ditemukan hubungan negatif yang signifikan antara persen lemak tubuh dengan hitung eosinofil (r=-0,323 ; p=0,025)Simpulan: Terdapat korelasi negatif yang signifikan antara persen lemak tubuh dengan hitung eosinofil pada lansia obesitas sarkopenia.Kata Kunci: Persen Lemak Tubuh, Hitung Eosinofil, Obesitas Sarkopenia, Lansia
PATOFISIOLOGI STUNTING Aryu Candra
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 8, No 2 (2020): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.407 KB) | DOI: 10.14710/jnh.8.2.2020.74-78

Abstract

 Proses pertumbuhan dan perkembangan manusia, yang memakan waktu hampir 20 tahun adalah fenomena yang kompleks. Proses pertumbuhan di bawah kendali genetik dan pengaruh lingkungan, yang beroperasi sedemikian rupa sehingga, pada waktu tertentu selama periode pertumbuhan, satu atau yang lain mungkin merupakan pengaruh dominan. Pada masa konsepsi, terdapat blueprint (cetak biru) genetik yang mencakup potensi untuk mencapai ukuran dan bentuk dewasa tertentu. Lingkungan mengubah potensi ini. Ketika lingkungan netral, tidak memberikan pengaruh negatif pada proses pertumbuhan, potensi genetik dapat sepenuhnya diwujudkan. Namun demikian kemampuan pengaruh lingkungan untuk mengubah potensi genetik tergantung pada banyak faktor, termasuk waktu di mana mereka terjadi; kekuatan, durasi, frekuensi kemunculannya; dan usia serta jenis kelamin anak.
DIET PADA PENYAKIT DIVERTIKULITIS Bondan P
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 9, No 1 (2021): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnh.9.1.2021.39-43

Abstract

Divertikulitis merupakan penyakit pada saluran usus besar berupa luka atau benjolan. Timbulnya diverticulitis disebabkan oleh pembentukan feses yang kecil-kecil dan keras. Untuk mengeluarkan feses yang kecil dan keras ini perlu tekanan tinggi pada dinding usus. Akibatnya, lama kelamaan akan timbul luka. Gejala divertikulitis dapat muncul secara tiba-tiba atau perlahan dalam beberapa hari. Gejala umum divertikulitis biasanya ditandai dengan nyeri di sisi kiri bawah perut.  Meskipun studi berbasis populasi menunjukkan bahwa diet serat tinggi melindungi dari gejala divertikula, studi cross-sectional yang melihat divertikula asimtomatik yang diidentifikasi pada kolonoskopi tidak menunjukkan bahwa diet serat yang lebih rendah atau sembelit merupakan faktor risiko untuk perkembangan divertikulosis.Kata kunci: diet, divertikulosis
ASUHAN GIZI PADA HIPEREMESIS GRAVIDARUM Rini DA
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 9, No 1 (2021): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnh.9.1.2021.44-52

Abstract

Hiperemesis Gravidarum adalah mual muntah yang berat pada kehamilan yang sukar dikendalikan. Kondisi ini menyebabkan komplikasi pada janin yaitu berat badan lahir rendah, kelahiran prematur,dan abortus. Komplikasi HG bukan hanya terjadi pada janin namun juga pada ibu menyebabkan penurunan berat badan, dehidrasi, dan kekurangan gizi. Oleh karena itu penatalaksanaan Hiperemesis Gravidarum penting dilakukan dengan cara perubahan pola diet, makan dengan porsi kecil, sedikit tapi sering, dalam keadaan hangat dan bervariasi secara menarik, pemberian cairan, dan pemberian vitamin, agar dapat meminimalisir terjadinya mual muntah yang berlebih dan tidak terdapat komplikasi.
KEJADIAN DISFAGIA, KESESUAIAN DIET, DAN KEJADIAN MALNUTRISI PADA PASIEN STROKE USIA MUDA DI RSUP DR KARIADI SEMARANG Dewi Masitha; Annta Kern Nugrohowati; Aryu Candra; Hertanto Wahyu Subagio; Etisa Adi Murbawani
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 9, No 1 (2021): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnh.9.1.2021.1-14

Abstract

Latar belakang: Stroke pada usia dibawah 50 tahun tidak sebanyak usia tua, namun angka kejadiannya terus meningkat, dan usia dibawah 50 tahun merupakan usia produktif yang dapat memberikan dampak besar bila mengalami stroke. Salah satu komplikasi stroke adalah disfagia dan malnutrisi. Data prevalensi disfagia di Indonesia belum ada, dan penelitian tentang kejadian kejadian disfagia, kesesuaian diet, dan kejadian malnutrisi pada stroke usia muda di RSUP Dr Kariadi Semarang belum ada.Metode: penelitian ini menggunakan metode Deskriptif untuk menggambarkan kejadian disfagia, kesesuaian diet, dan kejadian malnutrisi pasien stroke usia muda di RSUP Dr Kariadi Semarang. Pemeriksaan disfagia menggunakan skor GUSS. Penilaian kesesuaian diet menggunakan skor Kesesuaian Diet. Pemeriksaan status gizi menggunakan Kriteria Malnutrisi menurut ASPEN.Hasil: dari 5 hari pengamatan yaitu hari pertama perawatan, hari ketiga, dan hari kelima, subyek lebih banyak mengalami disfagia dan malnutrisi, dan diet lebih banyak yang tidak sesuai. Kejadian disfagia lebih tinggi pada hari pertama. Jumlah kesesuaian diet meningkat pada hari kelima. Kejadian malnutrisi lebih tinggi pada hari kelima.Simpulan: pada stroke usia muda, kejadian disfagia lebih tinggi pada hari pertama, sedangkan kesesuaian diet dan kejadian malnutrisi lebih tinggi pada perawatan hari kelima, hal ini disebabkan adanya faktor selain disfagia dan diet yang mempengaruhi kejadian malnutrisi, yaitu neuropsyhiologial deficits, terapi, paralysis, aspirasi, dan imobilisasi.Kata kunci:Kejadian Disfagia, Kesesuaian diet, Kejadian Malnutrisi, Stroke usia muda.
TATALAKSANA GANGGUAN MAKAN PADA BORDERLINE PERSONALITY DISORDER (LAPORAN KASUS) Liko Maryudhiyanto; Innawati Jusup
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 9, No 1 (2021): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnh.9.1.2021.15-23

Abstract

Latar belakang :  Borderline personality disorder (BPD) atau gangguan kepribadian emosional tak stabil tipe ambang adalah gangguan kejiwaan yang kompleks dan serius. Gejalanya antara lain: takut ditinggalkan, impulsif, amarah, melukai diri sendiri, bunuh diri, dan hubungan interpersonal yang buruk. Pada pasien BPD sering berkembang menjadi Gangguan Makan terutama Bulimia dan Binge eating. Untuk itu diperlukan tatalaksana yang baik dalam menangani kondisi gangguan makan yang berkomorbid dengan BPD.Tujuan : Untuk mengetahui tatalaksana terpilih pada pasien Gangguan Makan dengan Borderline Personality Disorder.Metode : Penelusuran dilakukan dengan database Pubmed, Tripdatabase, dan Springer. Penelusuran dibatasi menggunakan penyaringan publikasi jurnal pembatasan terbitan 5 tahun terakhir, subjek penelitian manusia.Hasil: Hasil penelusuran dari jurnal tersebut didapatkan bahwa tatalaksana berupa farmakoterapi dan psikoterapi. Pada tatalaksana farmakoterapi, tiap jenis gangguan makan memiliki tatalaksana terpilih yang berbeda. Pada Bulimia nervosa, golongan obat terpilih yaitu SSRI seperti Fluoksetin yang merupakan satu-satunya SSRI yang sudah mendapat persetujuan dari FDA sebagai terapi Bulimia Nervosa. Pada tatalaksana psikoterapi, terdapat beberapa jenis psikoterapi yang sering digunakan pada gangguan makan dengan BPD seperti Cognitive Behavior Therapy (CBT), Mentalisation Based Treatment (MBT) dan Dialectical Behaviour Therapy (DBT) Simpulan: Gangguan Makan dengan komorbid BPD sering dijumpai pada praktek klinis. Tatalaksana yang memadai dapat dilakukan dengan pemberian farmakoterapi dan psikoterapi. Farmakoterapi seperti SSRI (Fluoksetin) sampai saat ini masih merupakan lini pertama pada gangguan makan Bulimia Nervosa dan Binge Eating sedangkan pada Anoreksia Nervosa, belum ada yang menunjukkan hasil baik. Farmakoterapi pada kondisi komorbid Gangguan Makan dan BPD sampai saat ini juga belum ada bukti yang kuat. Pada tatalaksana psikoterapi, terdapat beberapa jenis psikoterapi yang sering digunakan pada gangguan makan dengan BPD seperti CBT, MBT dan DBTKata kunci : Gangguan makan, borderline personality disorder, treatment
PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GIZI UNTUK ANAK USIA SEKOLAH DI KELURAHAN JOMBLANG SEMARANG Martha Ardiaria; Aryu Candra; Enny Probosari; Etisa Adi Murbawani; Niken Puruhita
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 9, No 1 (2021): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnh.9.1.2021.24-30

Abstract

Latar BelakangStatus gizi adalah kondisi kesehatan tubuh yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan asupan zat gizi. Status gizi sangat berpengaruh terhadap status kesehatan. Status gizi anak di wilayah Kelurahan Jomblang berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tahun 2014, sebesar 30,9% tergolong kurang. Kejadian malnutrisi yang tinggi di kelurahan Jomblang salah satunya disebabkan oleh  kurangnya pengetahuan tentang makanan yang sehat dan bergizi dan kurangnya kemampuan untuk membuat makanan yang sehat dan bergizi.MetodeKegiatan pengabdian masyarakat ini akan dilakukan di wilayah RW 11 Kelurahan Jomblang , Kecamatan Candisari, Kota Semarang pada awal hingga pertengahan tahun 2020. Sasaran kegiatan ini adalah kelompok TPQ yang beranggotakan anak usia sekolah di wilayah RW 11.  Metode yang digunakan adalah ceramah, pelatihan dan praktek menggunakan modul serta video yang berisi materi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.HasilKegiatan dilakukan dalam 2 tahap yaitu tahap 1: sosialisasi, penyuluhan  pre test tentang pengetahuan gizi, pembagian kuesioner ffq, dan pembagian modul; tahap 2: pelatihan keterampilan menmbuat makanan sehat menggunakan video.SimpulanProgram pendidikan dan pelatihan gizi pada anak sekolah mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang makanan bergizi.Kata kunci:  pendidikan, pelatihan, gizi, anak sekolah
PELATIHAN PENGUKURAN ANTROPOMETRI DAN SOSIALISASI PESAN GIZI SEIMBANG UNTUK KADER POS PELAYANAN TERPADU/POSYANDU Aryu Candra; Enny Probosari; Niken Puruhita; Martha Ardiaria
JNH (Journal of Nutrition and Health) Vol 9, No 1 (2021): JNH (JOURNAL OF NUTRITION AND HEALTH)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnh.9.1.2021.31-38

Abstract

Kader Posyandu memiliki peran penting dalam menjaga status kesehatan masyarakat karena memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat. Oleh karena itu keterampilan dan pengetahuan kader penting untuk dapat melakukan tugasnya dengan baik. Pemeriksan antropometri yang rutin dilakukan kader posyandu masih belum sesuai karena kader jarang mendapatkan informasi dan pelatihan.       Program Prinsip Gizi Seimbang dan Pesan Gizi Seimbang yang disingkat PGS merupakan program pemerintah untuk menjaga status gizi masyarakat Indonesia agar tetap seimbang. Program ini menggantikan Program Empat Sehat Lima Sempurna karena Empat Sehat Lima Sempurna dianggap kurang sesuai karena hanya kurang lengkap informasinya.       Program PGS sebenarnya sudah ada sejak 1992, namun hingga sekarang masih banyak masyarakat yang belum mengenal program ini. Hal ini disebabkan sosialisasi PGS yang kurang. Oleh karena itu pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk membantu mensosialisikan PGS supaya lebih dikenal dan diterapkan sehingga status gizi masyarakat Indonesia menjadi lebih baik.       Kegiatan pengabdian ini dilakukan di wilayah kelurahan Jomblang kota Semarang pada tahun 2019. Wilayah ini memiliki kepadatan penduduk tinggi. Di wilayah ini terdapat kelompok PKK di setiap RT dan RW yang aktif melakukan berbagai kegiatan. Kelompok PKK beranggotakan ibu-ibu yang dapat menjadi menjadi media untuk memperkenalkan dan mempraktekkan PGS di keluarga.

Page 11 of 12 | Total Record : 116