cover
Contact Name
Nur Isriani Najamuddin
Contact Email
isriani@biges.ac.id
Phone
+6281355082622
Journal Mail Official
isriani@biges.ac.id
Editorial Address
Jl. Mr.Muh Yamin No195 Cadika Manding Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Indonesia
Location
Kab. polewali mandar,
Sulawesi barat
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Bina Generasi
ISSN : 1979150X     EISSN : 26212919     DOI : https://doi.org/10.35907/bgjk.v13i2
Core Subject : Health,
Jurnal ini menerima tulisan ilmiah berupa laporan penelitian (Original article research paper) dengan fokus dan scope meliputi Keperawatan Komunitas dan keluarga, Keperawatan Anak, Keperawatan medikal bedah, Keperawatan jiwa, Keperawatan Maternitas, Kebidanan, Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Administrasi Kebijakan Kesehatan, Manajemen Rumah Sakit, Gizi Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Reproduksi. Bina Generasi : Jurnal kesehatan, Terbit 2 kali Setahun pada bulan maret dan september, berisi tulisan yang di angkat dari hasil penelitian dan kajian Analisis Kritis aplikasi teori dan pembahasan perpustakaan tentang masalah-masalah dibidang Kesehatan khususnya keperawatan dan kebidanan oleh mahasiswa dan dosen di dunia pendidikan dan intitusi pelayanan.
Articles 171 Documents
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMARORONGKECAMATAN SUMARORONG KABUPATEN MAMASA irfan, irfan
Jurnal Kesehatan Bina Generasi Vol 8 No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Bina Generasi
Publisher : LPPM STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.114 KB)

Abstract

Latar belakang : Posyandu dikelolah oleh petugas kesehatan dan para kader yang membantu. Berfungsinya posyandu itu sendiri dipengaruhi oleh keaktifan para kader posyandu, kurang berfungsinya kader posyandu sehingga kinerja posyandu tersebut menjadi tidak maksimal disebabkan karena kurangnya kemampuan kader dalam memberikan pelayanannya di posyandu serta pembinaan dari petugas kesehatan yang kemudian rendahnya minat masyarakat untuk menggunakan posyandu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi keaktifan kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Sumarorong. metode penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh kader posyandu yang ada wilayah kerja puskesmas Sumarorong yang terdiri dari 2 Kelurahan dan 8 Desa, dan masing-masing memilki 1 posyandu dan terdiri dari 5 kader perposyandu, dan jumlah keseluruhan kader sebanyak 50 orang dengan penentuan sampel total sampling jadi keseluruhan sampel yaitu 50 orang.
PENGARUH TERAPI BERMAIN MENGGUNTING TERHADAP MOTORIK HALUS PADA ANAK AUTISME DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI POLEWALI MANDAR yantikasari, yenni
Jurnal Kesehatan Bina Generasi Vol 8 No 2 (2016): Jurnal Kesehatan Bina Generasi
Publisher : LPPM STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.688 KB)

Abstract

Latar belakang : Autis adalah gangguan perkembangan yang terjadi dalam bidang interaksi dan komunikasi dengan orang lain. Perkembangan motorik halus anak autis dilakukan melalui olah tangan dengan menggunakan alat atau media kreatif seperti kuas, pensil, kertas, gunting, tanah liat, plastisin, busa, dan lain-lain. Salah satu cara untuk meningkatkan motorik halus pada anak autisme adalah dengan terapi bermain menggunting. Menggunting adalah salah satu aktivitas atau kegiatan memotong yang melibatkan dan membutuhkan koordinasi antara mata, tangan, dan konsentrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi bermain menggunting terhadap peningkatan motorik halus pada anak autism di Sekolah Luar Biasa Negeri Polewali. Tujuan Penelitian : ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Terapi Menggunting Terhadap Motorik Halus Pada Anak Autism Di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Polewali Mandar. Metode Penelitian : Desain penelitian ini menggunakan quasy eksperiment dengan menggunakan pendekatan pre test and post test design dengan jumlah sampel sebanyak 10 respoonden dengan teknik total sampling penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS 21 dengan uji Mc. Nemar
HUBUNGAN PERILAKU KEPALA KELUARGA DENGAN KEJADIAN DENGUE HIGH FEVER (DHF) PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN TAKATIDUNG KABUPATEN POLEWALI MANDAR irwan, muhammad
Jurnal Kesehatan Bina Generasi Vol 8 No 2 (2016): Jurnal Kesehatan Bina Generasi
Publisher : LPPM STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.326 KB)

Abstract

Latar belakang : Berbagai upaya pemberantasan DHF telah banyak dilakukan, namun dalam beberapa tahun terakhir daerah endemis DHF bertambah luas, hal ini disebabkan salah satunya karena terjadinya krisis ekonomi. Peran Kepala Keluarga merupakan salah satu faktor penentu dalam menjaga kesehatan lingkungan dan anggota keluarganya, dimana kepala keluarga merupakan dalam rumah tangga adalah pengambil keputusan dalam segala hal meskipun nantinya hasil musyawarah anggota keluarga lainnya. Friedman,  dikutip dalam Setiadi Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan perilaku kepala keluarga terhadap kejadian DHF. Metode Penelitian : Deskriptif Kuantitatif yang menggunakan Desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study. Penelitian ini dengan metode secara Proposive Sampling maka di peroleh sampel  sebanyak 100 sampel. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis secara statistika dengan menggunakan uji Chi Square dengan nilai kemaknaan = 0,05.
HUBUNGAN PEMBERIAN INFORMED CONSENT DENGAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA ANAK YANG DI TERAPI INTRAVENA DI RUANG UGD RSUD POLEWALI MANDAR najamuddin, nur isriani
Jurnal Kesehatan Bina Generasi Vol 8 No 2 (2016): Jurnal Kesehatan Bina Generasi
Publisher : LPPM STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.938 KB)

Abstract

Latar belakang : Sebagai penerima pelayanan, hal ini berkaitan dengan hak pasien menentukan nasib sendiri (the right to self determination) sebagai dasar hak asasi manusia. Hak pasien sebagai pengguna jasa pelayanan kesehatan akan berhubungan dengan kewajiban tenaga kesehatan dan rumah sakit untuk menunaikan hak-haknya. Olehnya itu maka pemahaman tenaga kesehatan tentang hak pasien menjadi suatu keharusan. Hukum diharapkan akan melindungi kepentingan hak. Hak pasien sebagai pengguna jasa pelayanan kesehatan dan sebagai konsumen, dilindungi oleh UU No.23 Tahun 1992 tentang kesehatan, UU Praktek kedokteran No 29 Tahun 2004 dan UU No.8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen. Hak pasien selalu dihubungkan dengan pemeliharaan kesehatan maka hak utama dari pasien tentunya adalah hak untuk mendapatkan pemeliharaan kesehatan (the right to health care) (Sugiarti, 2009). Dalam UU No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan pasal 53 dengan jelas dikatakan bahwa hak health care receiver antara lain hak atas informasi dan hak memberikan persetujuan tindakan medik atas dasar informasi (informed consent). Jadi informed consent merupakan implementasi dari kedua hak pasien tersebut (Siswosaputro, 2010). Metode Penelitian : Deskriptif Kuantitatif yang menggunakan Desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study. Penelitian ini dengan metode total sampel maka di peroleh sampel  sebanyak 16 sampel. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis secara statistika dengan menggunakan uji Chi Square dengan nilai kemaknaan = 0,05.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGGINYA KEJADIAN PENYAKIT MALARIA DI PUSKESMAS BULO KABUPATEN POLEWALI MANDAR Syikir, Muh
Jurnal Kesehatan Bina Generasi Vol 8 No 2 (2016): Jurnal Kesehatan Bina Generasi
Publisher : LPPM STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.764 KB)

Abstract

Latar Belakang: Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit plasmodium dan ditularkan oleh nyamuk anopheles. Malaria ditularkan oleh nyamuk dan dalam perkembangannya, nyamuk memerlukan tempat perindukan. Nyamuk mempunyai empat stadium dalam perkembangannya, yaitu telur, larva, pupa dan dewas, stadium larva dan pupa berada di dalam air. Hingga saat ini penyakit Malaria masih menjadi masalah kesehatan bagi negara kita Indonesia. Beberapa faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit ini, yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal termasuk kesehatan lingkungan yang belum memenuhi syarat kesehatan, kebersihan individu, persediaan air bersih yang belum memadai. Faktor internal meliputi menurunnya sistem kekebalan tubuh penderita. Di Sulawesi Barat, Malaria merupakan salah satu dari penyakit menular yang berupa infeksi akut dan kronis. Penyakit ini endemic di seluruh daerah di provinsi dan merupakan penyakit infeksi terbanyak keempat yang dilaporkan dari seluruh 24 kabupaten, dengan insiden rate 2500 per 100.000 penduduk dan untuk tahun 2011 penyakit ini termasuk Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kabupaten Polewali Mandar. Dari data yang ada di Puskesmas Bulo pada tahun 2011 jumlah  penderita Malaria  berjumlah 58 orang, dan bulan Januari sampai bulan Oktober tahun 2011 jumlah penderita malaria sebanyak 168  orang. Dan penemuan penderita terbanyak terdapat didaerah Desa Lenggo sebanyak 66 orang penderita malaria positif dengan jumlah penduduk yang beresiko sebanyak 709 orang dan di daerah Pulliwa terdapat 39 penderita malaria dengan penduduk yang beresiko 2147 orang sedangkan daerah desa Patambanua hanya terdapat 27 penderita malaria dengan penduduk yang beresiko 757 orang. Dengan total penduduk daerah Kecamatan Bulo sebanyak 8635 orang.(Data Rekamedik Puskesmas Bulo tahun 2011). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya kejadian Malaria di Puskesmas Bulo Kabupaten Polewali Mandar dengan jenis penelitian menggunakan studi cross sectional Populasi penelitian ini adalah kepala kelaurga yang berada di wilayah kerja Puskesmas Bulo kabupaten Polewali Mandar dengan jumlah 168 yang menderita malaria. Penarikan sampel dilakukan dengan metode accidental sampling sebanyak 99 responden.
PENGARUH PEMBERIAN AIR REBUSAN DAUN JAMBU BIJI TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKKABATAKABUPATEN POLEWALI MANDAR hani, umii
Bina Generasi : Jurnal Kesehatan Vol 9 No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Bina Generasi
Publisher : LPPM STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.407 KB) | DOI: 10.35907/jksbg.v9i2.40

Abstract

Latar Belakang: Penderita diabetes mellitus di dunia semakin meningkat setiap tahun, pada tahun 1994 berjumlah 150 juta orang dan pada tahun 2010 berjumlah 279,3 juta dan diperkirakanTahun 2020 berjumlah 300 juta. Pada tahun 2011 diperkirakan 366 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes melitus tipe 2.Fungsi 2.Estimasi Terakhir, ada 382 juta orang yang hidup dengan diabetes di Dunia pada tahun 2013. Diperkirakan 382 juta orang, 175 juta di antaranya belum didiagnosis sehingga terancam oleh tumbuh semakin tanpa komplikasi tidak sadar dan tanpa pencegahan. Jenis penelitian ini adalah desain penelitian eksperimental "true experiment" yaitu penelitian yang dilakukan eksperimen nyata. Ukuran sampel dalam penelitian ini adalah jumlah 10 pasien dengan diabetes tipe II yang diberi daun jambu biji air rebusan pada saat penelitian di mana pasien di rumah Puskesmas Takkatidung desa Pekkabata Polewali Mandar tahun 2017. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total teknik pengambilan sampel, yaitu pengambilan sampel total populasi seluruhnya agar mendapatkan sampel 10 orang diberi rebusan air daun jambu biji.
THE RELATIONSHIP OF NURSE KNOWLEDGE ABOUT THERAPEUTIC COMMUNICATION WITH IMPLEMENTATION OF THERAPEUTIC COMMUNICATION IN CHILDREN AGE OF PRASEKOLAH (6 YEARS) IN THE CARE ROOM 1 POLEWALI MANDAR RSUD Firmansyah, Andan
Bina Generasi : Jurnal Kesehatan Vol 9 No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Bina Generasi
Publisher : LPPM STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.815 KB) | DOI: 10.35907/jksbg.v9i2.41

Abstract

Background: Therapeutic communication is a way to foster therapeutic relationships between nurse-clients. In the communication process occurs the delivery of information, which can be used as an effective tool in providing nursing care to children. There are several possibilities of less successful therapeutic communication in children such as influenced by lack of knowledge of therapeutic communication, nurse attitude, education level, experience, environment, number of perceived power less and others. Treatment room 1 is a children's disease room with a bed capacity of 10 pieces with the number of preschool children as many as 18 people. According to Minister of Health Decree No. 262 year 2000 Ratio of number of beds with number of nurses in non-educational C type RS, 2 beds versus 3-4 nurses. Looking at the data on the number of nurses and the number of bed capacity in the treatment room 1 RSDU Polewali Mandar is very unbalanced, so the likelihood of successful therapeutic communication in children is reduced and can affect the knowledge and attitude of nurses in therapeutic communication in preschoolers. To overcome the problem one of them is by using effective therapeutic communication that will and is being done nursing actions such as digging perassaan, mind, behavioral changes so that will be able to solve psychological problems in preschool age children.The purpose of this study is to know the relationship nurse knowledge level about communication therapeutic with the implementation of therapeutic communication in 6-year-old preschool children in the treatment room 1 RSUD Polewali Mandar. with type of research using cross sectional study The population of this research is mother of balita which is in sub district of Matakali district Polewali Mandar with number 2389 mother of toddler. Sampling is done by total sampling method that is all nurses who work in treatment room I as much as 21 implementing nurses.wwwwwwThe results showed that there was a correlation between the level of nurse knowledge about therapeutic communication with the implementation of therapeutic communication in preschool age children (6 years) in the treatment room 1 RSUD Polewali Mandar. Means there is a tendency that the higher knowledge the better the implementation of therapeutic communication itself, especially in children with significant degree of significance p = 0.007> 0.05 means H1 is rejected and H0 received. Expected to the Public Hospital dareah Polewali Mandar In order to get the maximum service improvement, so that patients and visitors feel satisfied with the services provided.
HUBUNGAN PENERAPAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT DENGAN PENCAPAIAN TARGET PENYAKIT DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAMBOANG KABUPATEN MAJENE irwan, muhammad
Bina Generasi : Jurnal Kesehatan Vol 9 No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Bina Generasi
Publisher : LPPM STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.865 KB) | DOI: 10.35907/jksbg.v9i2.42

Abstract

Latar Belakang: Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit diare terutama diarahkan pada penurunan angka kematian akibat diare pada bayi dan balita melalui pokok penatalaksanaan penderita diare dengan pendekatan metode manajemen terpadu balita sakit yang mencakup penemuan penderita, diagnosa dini, terapi yang tepat dan segera, upaya pencegahan serta konseling terhadap ibubalita penderita diare (Depkes RI, 2002). Manajemen Terpadu Balita Sakit yang selanjutnya disebut MTBS merupakan suatu metode atau pendekatan sistem, dimana pemeriksaan dan pengobatan bayi dan balita dilakukan secara komprehensif dalam satu format dan kegiatan, sehingga dapat mengetahui dan mendeteksi penderita penyakit Pnemonia, Diare, Demam Berdarah Dengue, Campak, Malaria, Status Gizi, Infeksi telinga dan Status Imunisasi (Depkes RI, 2002).
HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG GIZI DENGAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRA SEKOLAH 4 TAHUN DI TK RA. RIYADHATUTHAHIRIYAH PAMBUSUANG KECAMATAN BALANIPA KABUPATEN POLEWALI MANDAR hani, umii
Jurnal Kesehatan Bina Generasi Vol 9 No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Bina Generasi
Publisher : LPPM STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.286 KB)

Abstract

  Hasil-hasil studi dibidang neurologi mengetengahkan antara lain bahwa  perkembangan anak telah mencapai 50% ketika anak berusia 4 tahun,  80% ketika anak berusia 8 tahun, dan genap 100% ketika anak berusia 18 tahun (Osborn, White, dan Bloom). Studi tersebut makin menguatkan pendapat para ahli sebelumnya, tentang keberadaan masa peka atau masa emas (golden age) pada anak-anak usia dini. Masa emas perkembangan anak yang hanya datang sekali seumur hidup tidak boleh disia-siakan. Kurangnya pengetahuan orang tua tentang pentingnya gizi pada anak semakin memperburuk tumbuh kembang pada anaknya, hal ini berdampak pada kualitas Sumber Daya Manusia 20 tahun ke depan yang buruk. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pengetahuan orang tua tentang gizi dengan pertumbuhan dan perkembangan Anak Prasekolah 4 tahun. Metode Penelitian, yang digunakan adalah metode analitik dengan pendekatan Cros s sectional. Penelitian ini mengambil sampel 31 anak dan ibunya  di TK RA. Riyadhatuthahiriyah Pambusuang kecamatan Balanipa kabupaten Polewali Mandar, yang mana tekhnik pengambilan sampel secara totalsampling yaitu Dimana Alat Ukur yang digunakan ialah Kuesioner serta alat timbangan berat badan dan lembar observasi. Yang mana dianalisis menggunakan uji Fisher's Exact Test dengan tingkat signifikansi  α = 0,05.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN (PENKES) GIGI DAN MULUT TERHADAP PRAKTIK MENYIKAT GIGI PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SDN 018 BONRA KECAMATAN LUYO KABUPATEN POLEWALI MANDAR rahim, rasdiyanah
Bina Generasi : Jurnal Kesehatan Vol 9 No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Bina Generasi
Publisher : LPPM STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.522 KB) | DOI: 10.35907/jksbg.v9i2.45

Abstract

Latar Belakang: Menurut World Health Oganisation (WHO) tahun 2012 diperkirakan bahwa 90% dari anak sekolah di dunia dan sebagian besar orang dewasa pernah menderita karies gigi. Pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu upaya meningkatkan kesehatan karena hal tersebut dapat mencegah terjadinya berbagai penyakit rongga mulut. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang perlu mendapat perhatian serius dari tenaga kesehatan, baik dokter dan perawat gigi, hal ini terlihat bahwa penyakit gigi dan mulut masih diderita oleh 90 % penduduk Indonesia. Tercatat bahwa anak usia 9-11 tahun masih belum terlalu memperhatikan kebersihan mulut mereka dengan tidak memperhatikan cara menggosok gigi yang baik dan benar. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan (Penkes) gigi dan mulut terhadap praktik menyikat gigi pada anak usia sekolah di SDN 018 Bonra Kec. Luyo Kab. Polewali Mandar. Desain penelitian: Penelitiaan ini dilakukan dengan menggunakan rancangan penelitian eksperimental dengan desain penelitian The One Group Pre-Test and Post-test design. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan februari sampai mei 2017 denagnjumlah sampel sebanyak 42 responden.

Page 3 of 18 | Total Record : 171