cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi)
ISSN : 25797239     EISSN : 25800523     DOI : -
Core Subject : Health,
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) adalah jurnal yang diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta yang bertujuan untuk memajukan dan menyebarluaskan perkembangan terbaru dalam bidang kedokteran gigi. Jurnal ini ditujukan untuk dosen, dokter/dokter gigi, mahasiswa, serta pihak-pihak lain yang menaruh minat dalam perkembangan ilmu kedokteran gigi.
Arjuna Subject : -
Articles 101 Documents
HUBUNGAN ANTARA OVERJET DAN OVERBITE DENGAN STATUS PSIKOSOSIAL DEWASA AWAL MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2014 Puspitasari, Kurnia Indah; Kurniawati, Dwi; Setiyadi, Gunawan
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 1. No 1. 2017
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (897.128 KB)

Abstract

Oklusi merupakan gerakan maksila dan mandibula gigi yang saling berkontak. Hubungan gigi saat oklusi normal dipengaruhi posisi overjet dan overbite. Besar overjet dan overbite dapat terlihat jelas ketika berbicara atau berinteraksi dengan orang lain. Hal ini dapat menyebabkan pengaruhnya dalam status psikososial seseorang. Kualitas hidup dewasa awal terjadi dengan kemantapan jati diri dan merupakan masa reproduktif, yang merupakan masa peralihan dari remaja ke dewasa. Berbagai penelitian tentang dampak gigi terhadap status psikososial telah banyak dilakukan. Meskipun demikian penelitian seperti ini masih jarang di Indonesia khususnya di Surakarta. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian agar memperoleh data mengenai hubungan overjet dan overbite  dengan status psikososial khususnya pada dewasa awal.      Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara overjet dan overbite dengan status psikososial dewasa awal mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik. Digunakan 96 sampel dewasa awal mahasiswa FEB Universitas Muhammadiyah Surakarta berusia 20-25 tahun, untuk diukur besar overjet dan overbite tiap mahasiswa. Kemudian pengisian kuesioner menggunakan PIDAQ (Psychosocial Impact of Dental Aesthetics Questionnaire) untuk melihat persepsi responden mengenai giginya. Data dianalisis dengan uji korelasi Spearman.Hasil dari penelitan menunjukkan korelasi overjet dan status psikososial sangat lemah, tidak signifikan, namun searah, dengan nilai p = 0,284 (>0,05)  dan r = 0,110. Korelasi antara overbite dan status psikososial sangat lemah, tidak signifikan, dan tidak searah, dengan nilai p = 0,908 (>0,05) dan r = -0,012. Kesimpulan dari penelitian adalah terdapat hubungan yang tidak bermakna antara overjet dan overbite dengan status psikososial dewasa awal mahasiswa FEB Universitas Muhammadiyah Surakarta tahun 2014.
PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA DI SEKOLAH DASAR Riolina, Ana
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 1. No 2. 2017
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.335 KB)

Abstract

Latar belakang: Pendidikan kesehatan memiliki pengertian proses perubahan perilaku yang dinamis yang bertujuan merubah atau memotivasi perilaku manusia yang terdiri dari pengetahuan, sikap, ataupun praktik yang berhubungan dengan tujuan hidup sehat baik secara individu, kelompok maupun masyarakat dan merupakan bagian  dari program kesehatan. Karies merupakan salah satu masalah yang sering terjadi pada siswa Sekolah Dasar. Karies terbentuk dari kurangnya perhatian terhadap masalah kesehatan gigi. Karies diawali oleh plak yang terbentuk pada gigi beberapa saat setelah makan. Menyikat gigi setelah makan memiliki tujuan untuk menghilangkan plak secara mekanis, sehingga tidak berlanjut menjadi karies. Riskesdas tahun 2013 menunjukkan hasil hanya 2.3% penduduk Indonesia yang memiliki kebiasaan benar dalam menyikat gigi sehingga perlu strategi untuk meningkatkan kualitas menyikat gigi sejak dini yang diajarkan disekolah dengan didampingi oleh guru, selain orang tua dirumah. Tujuan: meningkatkan kebiasaan menyikat gigi yang benar bagi siswa SD sejak dini sehingga dapat menghilangkan plak dan terbebas dari karies. Metode: Penelitian ini dilakukan menggunakan metode eksperimen dengan desain penelitian Randomized Control Group Pretest-Posttest Design. Guru terlebih dulu diberi workshop untuk menyamakan pengetahuan guru tentang menyikat gigi kemudian guru memotivasi dan mendampingi siswanya selama 30 hari. Angka plak siswa diukur sebelum dan sesudah pendampingan oleh guru untuk melihat efek perubahannya.  Hasil: Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hampir seluruh siswa mengalami penurunan angka plak. Hal ini juga terlihat dari hasil uji T-test. Hasil T-test menunjukkan terdapat penurunan angka plak pada siswa setelah dilakukan intervensi oleh guru (0,001). Simpulan: guru berperan dalam meningkatkan kesehatan gigi dan mulut siswa di Sekolah Dasar.
PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN TERHADAP pH LARUTAN ORAL NUTRACEUTICAL EKSTRAK BUNGA DELIMA MERAH (Punica granatum L.) Dewi, Arifah Ratna; Kholifa, Mahmud
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 1. No 2. 2017
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Oral nutraceutical adalah sediaan antiseptik mulut dalam bentuk obat kumur yang bisa diminum. Salah satu bahan alam yang dapat digunakan sebagai bahan dasar  sediaan oral nutraceutical adalah tanaman delima merah. Di dalam penyimpanannya, perubahan pH oral nutraceutical dapat menandakan kurang stabilnya sediaan selama penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh waktu penyimpanan terhadap perubahan pH larutan oral nutraceutical ekstrak bunga delima merah (Punica granatum L.). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode one group post-test yaitu dilakukan dengan cara mengukur pH larutan oral nutraceutical ekstrak bunga delima merah (Punica granatum L.) yang dilakukan pada waktu tanpa penyimpanan, disimpan 7 hari, disimpan 14 hari, disimpan 21 hari dan disimpan 28 hari. Objek penelitian adalah pH larutan oral nutraceutical ekstrak bunga delima merah (Punica granatum L.) 0,1% yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan dengan jumlah 25 sampel. Hasil uji Post Hoc LSD menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rerata pH yang tidak signifikan (>0,05) pada kelompok tanpa penyimpanan, disimpan 7 hari, disimpan 14 hari dan disimpan 21 hari. Sehingga dapat disimpulkan waktu penyimpanan berpengaruh tidak signifikan hingga hari ke-21 terhadap pH oral nutraceutical ekstrak bunga delima merah (Punica granatum L.).
PENGARUH DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN STEVIA (Stevia rebaudiana Bertoni) PADA KONSENTRASI 5%,10%,20%,40% dan 80% TERHADAP Streptococcus mutans (In Vitro) Putri, Andryana Vera Anindya Astri; Widyastuti, Noor Hafida; Megawati, Vera
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 1. No 1. 2017
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (901.095 KB)

Abstract

Daun stevia (SteviarebaudianaBertoni) merupakan semakliarkeluarga dariAsteraceae, yangmemiliki unsur utama yaitustevioside yangtingkat kemanisannya300 kalidari sukrosa dan tidakmenyebabkan karies.Daun stevia (Stevia rebaudiana Bertoni) mempunyai kandungan zat aktifseperti alkaloid, flavonoid dan tannin yang memiliki aktivitas antiplak dan antibakteri. Tujuanpenelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh daya antibakteri ekstrak daun stevia konsentrasi5%, 10%, 20%, 40% dan 80% terhadap Streptococcus mutans. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian post test onlycontrolled group design. Penelitian ini menggunakan metode difusi uji antibakteri secara Kirby -Bauer dengan enam perlakuan terdiri dari kontrol negatif (aquadest steril), ekstrak daun steviakonsentrasi 5%, 10%, 20%, 40% dan 80%. Cakram disk yang telah diberi bahan uji diletakkan padamedia Mueller Hinton yang berisi bakteri Streptococcus mutans, di inkubasi selama 18-24 jam padasuhu 370C. Zona hambat yang terbentuk di ukur menggunakan sliding caliper.Data yang diperolehdianalisis dengan menggunakan uji one way ANOVA dan LSD. Hasil analisis dengan menggunakan ujiANOVAmenunjukkan adanya perbedaan bermakna antarkelompok.Hasil analisis uji LSDmenunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara tiap-tiapkelompok.Simpulan penelitian ini adalah ekstrak daun stevia dapat menghambat pertumbuhanbakteri Streptococcus mutans (in vitro).
PENGARUH AIR PERASAN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia S.) SEBAGAI CAVITY CLEANSER TERHADAP KEKUATAN TARIK BAHAN ADHESIF SELF ETCH RESTORASI RESIN KOMPOSIT rini, desnia sinta; Widyastuti, Noor Hafida
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 1. No 2. 2017
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahan restorasi resin komposit tidak dapat berikatan langsung dengan struktur gigi sehingga diperlukan suatu bahan adhesif yaitu sistem adhesif self etch. Kekuatan ikatan adhesif antara permukaan gigi dan bahan restorasi dapat dipengaruhi oleh kebersihan smear layer yang dapat dibersihkan menggunakan cavity cleanser. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adanya pengaruh air perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia S.) sebagai cavity cleanser terhadap kekuatan tarik bahan adhesif self etch restorasi resin komposit.Penelitian yang telah dilakukan merupakan penelitian true eksperimental laboratorium menggunakan post test only control group design. Penelitian dilakukan dengan menggunakan alat Universal Testing Machine mengukur besarnya gaya yang dibutuhkan untuk melepaskan pelekatan antara dua bahan. Kelompok perlakuan terdiri dari kontrol negatif, kontrol positif, air perasan jeruk nipis sebagai cavity cleanser yang diaplikasikan setelah prosedur preparasi kavitas dilanjutkan penggunaan bahan adhesif self etch dan tumpatan resin komposit GV Black kelas V dengan penonjolan konvergen. Tahap selanjutnya disimpan dalam inkubator selama 24 jam dan dilanjutkan thermocycling sebelum dilakukan uji kekuatan tarik. Hasil data kemudian dianalisis menggunakan uji One Way Anova.Kesimpulan hasil penelitian berdasarkan uji Oneway ANOVA menunjukkan nilai p=0,00 (p<0,05) yang berarti bahwa air perasan jeruk nipis (Citrus aurantifolia S.)  memiliki pengaruh meningkatkan kekuatan tarik bahan adhesif self etch restorasi resin komposit.
SITOTOKSISITAS NON DENTAL GLASS FIBER REINFORCED COMPOSITE TERHADAP SEL FIBROBLAS METODE METHYL TETRAZOLIUM TEST Murdiyanto, Dendy
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 1. No 1. 2017
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1024.931 KB)

Abstract

Perawatan di kedokteran gigi mulai menggunakan material fiber reinforced composite (FRC) sebagai bahan penyusun alat-alat tertentu seperti gigi tiruan cekat, restorasi onlay,  splinting gigi goyah, pasak gigi dan space maintainer. Penyusun FRC terdiri dari fiber dengan jenis terbanyak glass fiber dan matriks berupa dental composite. Non dental glass fiber merupakan jenis glass fiber yang digunakan pada pembuatan gypsum, patung dan alat-alat otomotif yang mudah dijumpai di pasaran dengan harga terjangkau. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi sitotoksisitas non dental glass fiber reinforced composite terhadap sel fibroblas yang mati.Penelitian ini menggunakan FRC yang diperkuat oleh non dental glass fiber yang telah dianalisa komposisinya dengan scanning electron microscope – energy dispersive x-ray (SEM-EDX). Uji sitotoksisitas dilakukan dengan metode methyl tetrazolium test (MTT) menggunakan sel Vero terhadap air hasil rendaman FRC selama 1, 4 dan 7 hari masing-masing 6 pengulangan  sampel tiap kelompok. Jumlah sel yang mati menunjukkan tingkat sitotoksisitas dan kemudian dianalisa dengan uji Anava satu jalur(α = 0,05).Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kematian sel tertinggi yaitu 8,50 ± 0,34 % pada lama perendaman 4 dan 7 hari, sedangkan rata-rata kematian sel terendah yaitu 8,49 ± 0,35 % pada lama perendaman 1 hari. Berdasarkan pedoman dari Sjögren bahan tidak bersifat sitotoksis jika kematian sel masih dibawah 10%. Uji Anava satu jalur diperoleh p>0,05 pada lama perendaman 1, 4 dan 7 hari. Kesimpulan hasil penelitian yaitu tidak terdapat perbedaan jumlah sel fibroblas yang mati pada lama perendaman 1, 4 dan 7 hari. Non dental glass fiber reinforced composite tidak bersifat sitotoksis terhadap sel fibroblas.
PENGARUH POSISI SILKWORM FIBER TERHADAP KEKUATAN DIAMETRAL SILKWORM FIBER REINFORCED COMPOSITE Diandita, Prima; Faizah, Ariyani
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 1. No 2. 2017
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Bahan pembuat gigi tiruan cekat (GTC) telah berkembang yaitu dengan FRC. FRC merupakan campuran dari dua komponen yaitu komposit dan fiber. Fiber pada komposit mampu meningkatkan sifat mekanis pada FRC. Fiber yang digunakan adalah natural fiber. Salah satu contoh natural fiber adalah silkworm fiber. Kandungan serisin pada silkworm bersifat hidrofobik yang menjadikan fiber tidak mudah menyerap air sehingga dapat memperkuat. Tujuan penelitian: Mengetahui pengaruh posisi silkworm fiber terhadap kekuatan diametral silkworm fiber reinforced composite dan untuk mengetahui posisi silkworm fiber yang menunjukkan hasil kekuatan diametral paling tinggi. Metode Penelitian: Menggunakan cetakan yang berbentuk disk dengan diameter 6mm dan tinggi 3mm berjumlah 27 sampel yang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu compression side, neutral side dan tension side. Sampel berupa komposit dan fiber yang diletakkan pada cetakan sesuai dengan kelompok, disinar selama 20 detik kemudian direndam dalam akuades dan diinkubasi pada suhu 37o C selama 24 jam. Orientasi silkworm fiber  unidirectional dan sampel dilakukan pengujian menggunakan universal testing machine. Hasil: Hasil ini menunjukkan adanya perbedaan nilai rerata ketiga kelompok. Perbedaan pengaruh diuji menggunakan ANAVA satu jalur dan uji LSD. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan pengaruh antar kelompok dengan nilai signifikansi p=0,000 (p<0,05). Kesimpulan: Terdapat pengaruh posisi silkworm fiber terhadap kekuatan diametral silkworm fiber reinforced composite. Posisi tension side menunjukkan hasil rerata kekuatan diametral paling tinggi.
FREKUENSI KEBUTUHAN PERAWATAN ORTODONTIK BERDASARKAN INDEX OF ORTHODONTIC TREATMENT NEED DI SMP NEGERI 1 SALATIGA Perwira, Hafiizh Nur; Riolina, Ana; Rochmanita, Nilasary
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 1. No 1. 2017
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (915.901 KB)

Abstract

Orthodontic merupakan beberapa tindakan yang dilakukan untuk mengubah oklusi pada tahap awal pertumbuhan, perlunya memperbaiki kesehatan rongga mulut, fungsi rongga mulut, dan penampilan pribadi. Salah satu indeks yang menjadi acuan dalam perawatan ortodontik adalah Index of Orthodontic Treatment Need (IOTN). IOTN merupakan sebuah sistem skoring untuk maloklusi, dikembangkan oleh Brook & Shaw (1989). IOTN berfungsi sebagai indeks kebutuhan perawatan ortodontik yang berguna untuk menentukan keparahan atau tingkat sifat oklusi (overjet, reverse overjet, cross bite anterior/ posterior,  displacement contact point, open bite anterior/posterior, dan overbite). Indeks ini terdiri dari dua buah komponen yaitu Dental health Component (DHC) dan Aesthetic Component (AC).Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat frekuensi perawatan ortodontik berdasarkan IOTN di SMP Negeri 1 Salatiga. Penelitian ini merupakan penelitian descriptive observational study. Digunakan sampel 84 sampel dari siswa-siswi di SMP Negeri 1 Salatiga. Gigi-geligi sample dicetak dan dilakukan foto dari sisi anterior sejajar dengan oklusi. Hasil cetakan dilakukan pengukuran dan pengklasifikasian dilakukan sesuai grade DHC. Hasil foto gigi-geligi dilakukan analisis wawancara dengan sample sesuai grade AC.Hasil distribusi di dapatkan Frekuensi tingkat kebutuhan perawatan ortodontik siswa-siswi SMP Negeri 1 Salatiga menurut IOTN dengan indeks DHC 39,3% atau 33 siswa-siswi dari total sampel di SMP Negeri 1 Salatiga menunjukkan tingkatan sangat membutuhkan perawatan ortodontik, serta dengan indeks AC 56% atau 47 siswa-siswi dari total sampel di SMP Negeri 1 Salatiga menunjukkan tingkatan tidak membutuhkan perawatan ortodontik.
HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT TERHADAP INDEKS PLAK PADA SISWA KELAS V SD MENDAK 1 DELANGGU Fauziah, Rosyidatul; Riolina, Ana
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 1. No 2. 2017
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut merupakan segala sesuatu yang diketahui berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dapat berupa pengetahuan mengenai pola makan yang baik untuk gigi, menyikat gigi dan kunjungan rutin pemeriksaan gigi dan mulut.  Tingkat kebersihan rongga mulut dapat dilihat salah satunya dengan ada tidaknya plak. Plak gigi merupakan deposit lunak yang melekat erat pada permukaan gigi terdiri dari mikroorganisme yang berkembang biak dalam suatu matriks interseluler. Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut berhubungan erat dengan perilaku anak dalam hal menjaga kesehatan gigi dan mulut. Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut yang baik akan mendorong anak untuk berperilaku baik dalam memelihara dan menumbuhkan sikap dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut sehingga akan mempengaruhi status kesehatan gigi dan mulut yang diukur melalui indeks plak.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut terhadap indeks plak pada siswa kelas V SD Mendak 1 Delanggu. Penelitian ini merupakan metode penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional pada siswa kelas V SD Mendak 1 Delanggu sebanyak 12 responden. Variabel pengetahuan kesehatan gigi dan mulut diukur menggunakan kuesioner dan indeks plak diukur melalui pemeriksaan indeks plak Loe and Silness.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh nilai p = 0.002 (p<0.05) yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak dengan level indeks plak. Hasil dapat disimpulkan terdapat hubungan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut anak terhadap level indeks plak siswa kelas V di SD Mendak 1 Delanggu.
PERBEDAAN PERUBAHAN WARNA ANTARA RESIN KOMPOSIT KONVENSIONAL, HIBRID, DAN NANOFIL SETELAH DIRENDAM DALAM OBAT KUMUR CHLORHEXIDINE GLUCONATE 0,2% Widyastuti, Noor Hafida; Hermanegara, Nabila Amalia
JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) Vol 1. No 1. 2017
Publisher : Muhammadiyah University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1001.056 KB)

Abstract

Latar Belakang : Resin komposit merupakan salah satu bahan restorasi yang sering digunakan dalam kedokteran gigi yang mampu menghasilkan warna bahan tumpatan sesuai dengan warna gigi asli. Resin komposit mempunyai sifat yaitu mudah menyerap cairan sehingga dapat menyebabkan terjadinya perubahan warna pada resin komposit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan warna pada resin komposit setelah direndam dalam obat kumur chlorhexidine gluconate 0,2%. Penelitian ini menggunakan 27 sampel cetakan resin komposit yang berbentuk diskus dengan diameter 15 mm dan tebal 2 mm. Sampel dibagi dalam 3 kelompok variabel. Kelompok I resin komposit konvensional, kelompok II resin komposit hibrid, dan kelompok III resin komposit nanofil. Seluruh sampel direndam dalam 20 ml obat kumur chlorhexidine gluconate 0,2%dan diinkubasi dengan suhu 370C selama 24 jam. Sampel dilakukan pengukuran perubahan warna dengan menggunakan alat chromameter dan dihitung berdasarkan metode CIE L*a*b*. Data hasil penelitian yang diperoleh dianalisis menggunakan uji anova satu jalur dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan perubahan warna yang signifikan antara kelompok resin komposit konvensional, hibrid, dan nanofil yaitu p=0,000 (p<0,05) meskipun perbedaannya tidak dapat dilihat secara visual. Kesimpulan dari penelitian ini adalah resin komposit nanofil paling tahan terhadap perubahan warna dibandingkan resin komposit konvensional dan hibrid.

Page 2 of 11 | Total Record : 101