cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Berkala Bioteknologi
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 68 Documents
Uji Aktivitas Antifungi Ekstrak Etanol dan Etil Asetat Batang Brotowali (Tinospora crispa L. Miers) terhadap Candida albicans secara In Vitro Dewanti, Ardelia; Suprihadi, Agung; Pujiyanto, Sri
Berkala Bioteknologi Vol. 4, No. 1, April 2021
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kandidiasis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Candida albicans. Pengobatan menggunakan kelompok obat antifungi komersial dapat menimbulkan efek samping. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu melakukan pencarian senyawa antifungi, seperti flavonoid dan fenol yang banyak terkandung pada tanaman Tinospora crispa. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek pemberian ekstrak batang brotowali terhadap Candida albicans. Ekstrak diperoleh melalui proses maserasi menggunakan pelarut etanol dan etil asetat. Ekstrak dilarutkan dengan DMSO, dan dibuat larutan induk untuk memperoleh konsentrasi yang dibutuhkan. Aktivitas antifungi dilakukan dengan metode difusi cakram. Kontrol positif digunakan ketokonazol 50.000 ppm, sedangkan kontrol negatif digunakan DMSO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat batang brotowali mampu menghambat pertumbuhan Candida albicans pada konsentrasi 40, 60, 80, dan 100%. Konsentrasi 20% dari ekstrak etil asetat batang brotowali tidak mampu menghambat Candida albicans. Ekstrak etanol batang brotowali pada kosentrasi 20, 30, 40 dan 50% tidak mampu menghambat Candida albicans. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan nyata antara tiap perlakuan konsentrasi ekstrak etil asetat batang brotowali terhadap zona bening yang terbentuk (p < 0,05). Kesimpulan penelitian ini diketahui bahwa ektrak etil asetat batang brotowali memiliki efek antifungi terhadap pertumbuhan Candida albicans dengan konsentrasi minimal 40%. 
Analisis Pigmen Karotenoid dan Uji Aktivitas Antibakteri Serta Karakterisasi Daerah Penanda ITS dari Nannochloropsis oculata Herida, Azalia Puspa; Kusumaningrum, Hermin Pancasakti; Kusdiyantini, Endang
Berkala Bioteknologi Vol. 3, No. 1, April 2020
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nannochloropsis oculata merupakan mikroalga yang umum digunakan pada pakan tambahan budidaya hewan laut. Mikroalga N. oculata mampu menghasilkan pigmen karotenoid salah satunya β-karoten berfungsi sebagai antioksidan serta senyawa bioaktif yang berpotensi sebagai agen antibakteri. Penamaan mikroalga N. oculata dari Gondol Bali hanya dilakukan berdasarkan pengamatan mikrobiologis, karakterisasi biokimia, dan ekofisiologis tetapi belum dianalisis hingga tingkat molekuler. Identifikasi molekuler mikroalga dapat dilakukan pada daerah penanda ITS (Internal Transcribed Spacer) hingga di tingkat spesies. Tujuan penelitian yaitu, menganalisis kandungan pigmen karotenoid berupa β-karoten, menguji kemampuan N. oculata sebagai agen antibakteri, serta karakterisasi molekuler N. oculata menggunakan daerah penanda ITS. Metode penelitian ini meliputi kultivasi mikroalga, analisis pigmen β-karoten, uji antibakteri kultur N. oculata, isolasi DNA menggunakan metode Doyle & Doyle, amplifikasi daerah ITS menggunakan primer ITS 4 dan ITS 5, sekuensing DNA hasil amplifikasi, analisis filogenetik melalui program BLAST, Clustal X, NJ Plot, dan MEGA 6. Hasil penelitian diketahui bahwa analisis pigmen β-karoten mengalami peningkatan kadar β-karoten selama masa kultur dan menurun pada fase stasioner. Kadar β-karoten tertinggi sebesar 0,08 µg/mL. Kultur N. oculata mampu menghambat pertumbuhan bakteri uji dengan kategori hambat sedang terhadap bakteri Gram negatif Eschericia coli dan Gram positif Staphylococcus aureus. Amplifikasi daerah penanda ITS menggunakan metode PCR menghasilkan sekuens sebesar 985 bp. Hasil BLAST menunjukkan N. oculata memiliki kemiripan sekuen sebesar 99,43% dengan N. oceanica. Penelitian ini disimpulkan bahwa N. oculata memiliki pigmen β-karoten yang dihasilkan selama masa pertumbuhan mikroalga. Kultur N. oculata yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri uji dengan semakin banyak volume yang diberikan daya hambat yang dihasilkan semakin besar. N. oculata berdasarkan pohon filogenetik berkerabat dekat dengan sekuen referensi N. oceanica strain IMP-BG-006.
POTENSI RIZOBAKTERI PEMBENTUK ENDOSPORA DARI TANAMAN PADI SEBAGAI BIOKONTROL FITOPATOGEN Xanthomonas oryzae Sumarno, Maerani; Budiharjo, Anto; Pujiyanto, Sri
Berkala Bioteknologi Vol. 2 No. 2 November 2019
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Xanthomonas oryzae adalah fitopatogen penyebab hawar daun bakteri yang mengakibatkan penurunan hasil pertanian rata-rata mencapai 20-70 % di wilayah Asia. Gejala hawar daun bakteri ditandai dengan terbentuknya garis pada helaian daun yang berubah menjadi kuning, kemudian putih hingga menyebabkan tanaman menjadi layu dan mati. Rizobakteri pembentuk endospora merupakan mikroba tanah yang berpotensi sebagai biokontrol dalam menghambat pertumbuhan fitopatogen. Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya isolat rizobakteri pembentuk endospora dari tanaman padi sebagai biokontrol terhadap fitopatogen X. oryzae. Metode yang digunakan meliputi, isolasi, uji aktivitas antibakteri, identifikasi secara molekuler, dan karakterisasi secara biokimia. Rizobakteri pembentuk endospora yang diperoleh dari hasil isolasi tanaman padi sebanyak dua puluh isolat. Isolat P-10 merupakan isolat yang mempunyai daya hambat terbesar terhadap X. oryzae dengan zona hambat sebesar 18,89 mm. Hasil identifikasi molekuler menggunakan gen 16S rRNA menunjukkan isolat P-10 memiliki homologi 98% dengan Bacillus pumilus. Karakterisasi biokimia menunjukkan isolat P-10 berbentuk batang dengan letak endospora di tengah, gram positif, positif menghasilkan katalase, bersifat motil, negatif dalam menghidrolisis pati, tidak membentuk gas pada glukosa, karakteristik tersebut sesuai dengan karakter B. pumilus.
Kemampuan Isolat Fungi Endofit Tanaman Nilam (Pogostemon cablin) sebagai Penghasil Antimikroba terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus Pratama, Novi Alvita; Kusdiyantini, Endang; Pujiyanto, Sri
Berkala Bioteknologi Vol. 2, No. 1, April 2019
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nilam (Pogostemon cablin) merupakan salah satu tanaman obat yang dapat digunakan sebagai antimikroba karena dapat menghasilkan minyak atsiri. Nilam juga dapat digunakan sebagai sumber isolat fungi endofit yang dapat dikembangkan sebagai alternatif penghasil senyawa antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk menyeleksi isolat fungi endofit tanaman nilam yang berpotensi sebagai antimikroba serta mengetahui aktivitas antimikroba supernatan dan ekstrak fungi endofit tanaman nilam terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pengujian aktivitas antimikroba dari supernatan dan ekstrak fungi endofit (konsentrasi 10 µg/disk, 30 µg/disk, dan 50 µg/disk) dilakukan pada isolat E1, E2 dan E3 terhadap bakteri E. coli dan S. aureus. Perlakuan dilakukan tiga kali ulangan. Data dianalisis menggunakan One Way Anova dan uji lanjut Tukey. Sebanyak 3 isolat terbaik dipilih dari 14 isolat yaitu isolat E1, E2, dan E3. Hasil uji aktivitas antimikroba dari supernatan menunjukkan bahwa supernatan E2 memberikan diameter zona hambat paling besar terhadap E.coli (20.7 mm) dan S. aureus (19 mm) dibandingkan dengan supernatan E1 dan E3. Hasil uji aktivitas antimikroba dari ekstrak menunjukkan bahwa ekstrak E2 memberikan diameter zona hambat paling besar terhadap E.coli (18.5 mm) dan S. aureus (25.1 mm). Hasil uji Anova menunjukkan bahwa masing- masing supernatan terdapat pengaruh yang berbeda signifikan (p<0,05) dan masing-masing konsentrasi ekstrak pada isolat E1 dan Isolat E2 memiliki pengaruh yang berbeda signifikan (p<0,05) sedangkan ekstrak isolat E3 tidak memiliki pengaruh yang berbeda signifikan terhadap pertumbuhan bakteri E.coli dan S. aureus.
Karakterisasi Potensi Bacillus altitudinis P-10 sebagai Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) Husna, Faza Laili; Budiharjo, Anto; Purwantisari, Susiana
Berkala Bioteknologi Vol. 4, No. 1, April 2021
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Plant Growth Promoting Rhizobacteri (PGPR) memiliki kemampuan untuk meningkatkan pertumbuhan serta meningkatkan ketahanan terhadap hama dan penyakit pada tanaman. Bacillus altitudinis P-10 dari rhizosfer tanaman padi persawahan organik di Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah memiliki potensi sebagai PGPR yang memiliki kemampuan menghambat fitopatogen Xanthomonas oryzae dan Xanthomonas campestris, serta diprediksi memiliki gen untuk produksi antibiotik peptida non ribosomal. Karakterisasi B. altitudinis P-10 dilakukan untuk mengetahui potensinya sebagai PGPR melalui uji kualitatif yang meliputi aktivitas kitinolitik dan selulolitik, produksi IAA (Indole Acetic Acid), produksi HCN (Hidrogen Sianida), kemampuan melarutkan fosfat dan produksi senyawa antibiotik. Hasil uji kualitatif menunjukkan B. altitudinis P-10 memiliki aktivitas selulolitik, kemampuan menghasilkan IAA dan kemampuan melarutkan fosfat serta produksi senyawa antibiotik dari golongan peptida non ribosomal yaitu bacitracin, gramicidin, surfactin, fengycin dan bacillomycin D. Bacillus altitudinis P-10 memiliki karakteristik sebagai PGPR melalui kemampuannya dalam memproduksi IAA, melarutkan fosfat, aktivitas selulolitik dan produksi antibiotik. Hal tersebut menunjukkan potensi B. altitudinis P-10 sebagai PGPR.
Pemberian Lactobacillus paracasei sebagai Probiotik terhadap Pertumbuhan dan Reproduksi Ikan Hias Platy Koral Betina (Xiphophorus maculatus) Jayanti, Anita; Saraswati, Tyas Rini; Jannah, Siti Nur
Berkala Bioteknologi Vol. 1, No. 2, November 2018
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lactobacillus paracasei diketahui dapat beradaptasi pada berbagai habitat yang berbeda, terutama saluran pencernaan. Bakteri asam laktat sering digunakan sebagai starter kultur dalam pembuatan probiotik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian Lactobacillus paracasei sebagai probiotik terhadap pertumbuhan, reproduksi, tingkat kelulushidupan, konversi pakan, kualitas air, serta jumlah total bakteri asam laktat pada usus ikan platy dan air akuarium. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan tingkatan konsentrasi probiotik yang berbeda, terdiri dari empat perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuannya yaitu P0 (tanpa probiotik), P1 (5 mL.kg-1 pakan), P2 (10 mL.kg-1 pakan), dan P3 (15 mL.kg-1 pakan). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, angka pertumbuhan bobot dan reproduksi yang paling tinggi berada pada perlakuan P3 dengan p<0,05, sementara tingkat kelulushidupan tertinggi pada P1. Nilai konversi pakan dan pertumbuhan panjang tidak menunjukkan perbedaan nyata. Populasi bakteri asam laktat di usus berbeda secara nyata, sedangkan bakteri di air akuarium berbeda nyata hanya pada perlakuan kontrol. Kualitas air setelah penelitian masih dalam kisaran yang sesuai bagi ikan platy. Pemberian Lactobacillus paracasei pada ikan platy koral (Xiphophorus maculatus) dengan dosis sebesar 5 mL.kg-1 pakan merupakan dosis terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan dan reproduksi ikan platy koral tanpa menyebabkan kematian ikan dalam jumlah yang besar.
Pertumbuhan dan Potensi Gamma-Aminobutyric Acid (GABA) Isolat Bakteri Asam Laktat Hasil Isolasi Pangan Fermentasi Berbasis Ikan Cakalang (INASUA) dari Maluku Putri, Adde Lolita Octavia; Kusdiyantini, Endang; Pujiyanto, Sri
Berkala Bioteknologi Vol. 3, No. 1, April 2020
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

GABA merupakan asam amino non-protein yang didistribusikan secara luas pada tanaman, hewan dan mikroorganisme. GABA dapat meningkatkan konsentrasi plasma, hormon pertumbuhan dan sintesis protein di dalam otak. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa BAL dapat mengurangi kondisi patologis akibat stres oksidatif, yang mengindikasikan bahwa BAL memiliki aktivitas antioksidan. Salah satu metabolit yang dihasilkan BAL adalah GABA. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kemampuan produksi Gamma–Aminobutyric Acid (GABA) dan pertumbuhan isolat INS-A2 dan INS- A4 hasil isolasi dari inasua . Pertumbuhan bakteri dilakukan selama 60 jam 370C. Produksi GABA dapat diketahui secara kualitatif dengan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) menggunakan lempeng KLT alumunium (Silica gel F254, Merck, Mumbai India). Inokulum BAL dibuat dengan 2 perlakuan yaitu dengan penambahan MSG 2% dan tanpa MSG dalam MRSB disentrifugasi pada kecepatan 6.000 rpm selama 20 menit pada suhu 4oC, supernatan dispotkan atau diteteskan pada lempeng KLT. KLT dilakukan menggunakan larutan pengembang (eluen) yang terdiri dari campuran n- butanol:asam asetat:akuades dengan perbandingan 5:3:2. Senyawa GABA yang dihasilkan oleh isolat BAL dapat dilihat dari nilai Retention factor (Rf) yang sama dengan standar GABA yang digunakan yaitu Rf isolat INS-A2 dan INS-A4 = 0,62, Rf MSG = 0,23 sedangkan standar GABA (Pregabalin) 0,62. Konsentrasi GABA tertinggi dimiliki oleh isolat INS-A2 sebesar 20,005 mg/ml.
EKSTRAKSI DAN UJI STABILITAS ZAT WARNA DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) Pardede, Lasria; Kusdiyantini, Endang; Budiharjo, Anto
Berkala Bioteknologi Vol. 2 No. 2 November 2019
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun jambu biji dikenal sebagai obat tradisonal untuk mengobati berbagai macam penyakit, seperti diare, demam berdarah, dll. Seiring perkembangan teknologi daun jambu biji kini digunakan sebagai penyumbang warna pada tekstil. Penelitian ini bertujuan untuk mengekstraksi pada pelarut aquades dan etanol serta menguji stabilitas warna daun jambu biji terhadap pengaruh suhu penyimpanan, rentan waktu penambahan oksidator dan pH. Daun diekstrak dengan direndam selama 24 jam pada pelarut aquades yang telah dipanaskan terlebih dahulu pada suhu 30ºC, 50ºC, 70ºC dan 90ºC dan etanol dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 96%. Pengukuran absorbansi ekstrak daun jambu biji menggunakan spektrofotometri pada panjang gelombang 525 nm. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak daun jambu biji mempunyai nilai absorbansi optimum pada pelarut aquades pada suhu 90ºC dan etanol 20%. Uji stabilitas dilakukan dengan perlakuan pengaruh terhadap suhu penyimpanan, penambahan oksidator dan pH. Uji stabilitas ekstrak daun jambu biji menunjukkan bahwa zat warna daun jambu biji yang diekstrak stabil pada suhu penyimpanan 9°C, penambahan oksidator dengan waktu yang singkat (pada jam ke 3) dan tahan pada kondisi pH basa (pH 9).
Uji Antibakteri Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc. var. rubrum) terhadap Pertumbuhan Bakteri (Escherichia coli dan Staphylococcus aureus) secara In Vitro Noviasih, Ria Frasida; Suprihadi, Agung; Pujiyanto, Sri
Berkala Bioteknologi Vol. 2, No. 1, April 2019
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jahe merah (Zingiber officinale Rosc. var. rubrum) banyak digunakan sebagai obat karena memiliki kandungan minyak atsiri dan oleoresin yang tinggi, sehingga efektif digunakan sebangai senyawa antibakteri. Jahe merah mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit infeksi salah satunya yaitu diare yang disebabkan oleh bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek antibakteri ekstrak jahe merah dalam memberikan daya hambat pertumbuhan bakteri E. coli dan S. aureus. Penelitian terdiri dari dua percobaan dengan menggunakan Pancangan Acak Lengkap (RAL). Percobaan pertama terdiri dari tiga perlakuan dan tiga kali ulangan, yaitu E1 (perlakuan ekstrak heksan konsentrasi 100%), E2 (perlakuan ekstrak etil asetat konsentrasi 100%), E3 (perlakuan ekstrak etanol konsentrasi 100%). Percobaan kedua terdiri dari empat perlakuan dan tiga kali ulangan, yaitu K1 (perlakuan ekstrak etil asetat konsentrasi 25%), K2 (perlakuan ekstrak etil asetat konsentrasi 50%), K3 (perlakuan ekstrak etil asetat konsentrasi 75%), dan K4 (perlakuan ekstrak etil asetat konsentrasi 100%). Masing-masing perlakuan dilakukan dengan metode difusi cakram kertas yang diberikan pada bakteri E. coli dan S. aureus pada media MHA. Pengukuran diameter zona hambat dengan menggunakan jangka sorong setelah masa inkubasi 24 jam. Data dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan uji lanjut Pos Hoc Duncan. Hasil analisis percobaan pertama terdapat pengaruh yang signifikan (p<0,05) antar perlakuan terhadap bakteri E. coli, dan terdapat pengaruh yang signifikan antar perlakuan dengan bakteri S. aureus. Hasil analisis percobaan kedua terdapat pengaruh yang signifikan (p<0,05) antar perlakuan terhadap bakteri E. coli, dan terdapat pengaruh yang signifikan antar perlakuan dengan bakteri S. aureus. Penelitian ini disimpulkan bahwa ekstrak etil asetat jahe merah memberikan daya hambat yang paling besar terhadap pertumbuhan bakteri E. coli dan S. aureus dibandingkan dengan ekstrak heksan dan ekstrak etanol jahe merah. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak etil asetat jahe merah yang digunakan, maka semakin besar daya hambat yang terbentuk.
Optimasi Pemberian Pupuk Gramafix dalam Degradasi Cemaran Minyak Bumi oleh Bakteri Indigenous secara In Vitro Safitri, Linda; Kusdiyantini, Endang; Darmayati, Yeti
Berkala Bioteknologi Vol. 4, No. 1, April 2021
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pencemaran minyak bumi berdampak buruk bagi kehidupan di ekosistem laut, khususnya di daerah pesisir. Salah satu metode penanganan masalah pencemaran adalah bioremediasi dengan menggunakan bakteri-bakteri yang mampu mendegradasi dan memanfaatkan hidrokarbon minyak bumi sebagai sumber karbon. Salah satu teknik bioremediasi adalah dengan biostimulasi, yaitu dengan penambahan nutrisi yang dapat meningkatkan proses degradasi minyak bumi oleh bakteri pendegradasi. Nutrisi yang digunakan berupa pupuk lepas lambat, salah satunya adalah pupuk Gramafix. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi pupuk Gramafix yang paling optimal dalam meningkatkan degradasi cemaran minyak bumi oleh bakteri indigenous. Empat konsentrasi pupuk Gramafix yang menjadi perlakuan adalah P1 (0,085 g), P2 (0,171 g), P3 (0,341 g), dan P4 (0,682 g), serta perlakuan kontrol negatif (tanpa pupuk dan bakteri) dan kontrol positif (dengan bakteri, tanpa pupuk). Pengamatan dilakukan sebanyak 4 kali yaitu pada hari ke 0, 7, 14 dan 28. Parameter yang digunakan adalah berat minyak bumi menggunakan metode gravimetri, jumlah total sel bakteri menggunakan metode Acridine Orange Direct Counting dan faktor lingkungan berupa kadar nitrogen, kadar fosfor, suhu, oksigen terlarut, pH serta salinitas. Analisis data menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan uji ANOVA dan uji beda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan P3 mampu meningkatkan proses degradasi minyak bumi oleh bakteri pendegradasi dengan persentase tertinggi yaitu 65,91% dalam 28 hari inkubasi, selain itu juga memiliki jumlah total sel bakteri lebih banyak dibandingkan perlakuan lainnya. Kesimpulan penelitian ini adalah penambahan pupuk Gramafix 0,341 g paling optimum untuk meningkatkan degradasi minyak bumi oleh bakteri pendegradasi.