cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Berkala Bioteknologi
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 68 Documents
Uji in Vitro dan in Vivo Aktivitas Inhibitor -Amilase Ekstrak Khamir Endofit Tanaman Brotowali (Tinospora crispa, L.) sebagai Antiobesitas Oktavia, Anik; Pujiyanto, Sri; Sunarno, Sunarno
Berkala Bioteknologi Vol. 1, No. 2, November 2018
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Brotowali mengandung senyawa triterpenoid (saponin) yang bersifat antimakan (antifeedant) karena rasanya yang pahit dan kemampuan dalam menurunkan kerja enzim pencernaan (protease dan amilase). Penelitian ini bertujuan menganalisis kemampuan ekstrak etil asetat isolat khamir endofit pada tanaman Brotowali (Tinospora crispa, L.) berfungsi sebagai inhibitor α-amilase untuk penurunan kadar lemak abdominal, lemak subkutan, dan bobot badan pada tikus. Campuran reaksi uji inhibitor α-amilase dengan ekstrak 1%, 5%, 10% dan acarbose 0,1% sebesar 25 μl, uji kontrol ditambah aquades 25 μl. Enzim sebesar 475 μl dicampurkan dan diinkubasi pada suhu 25°C selama 10 menit. Substrat amilum sebesar 500 μl ditambahkan ke dalam campuran reaksi dan diinkubasi pada suhu 25°C selama 10 menit. Reaksi dihentikan dengan 2 ml DNS. Semua larutan yang telah dicampurkan dipanaskan pada suhu 100°C selama 5 menit dan didinginkan. Larutan yang dihasilkan dengan perubahan warna kemudian diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometri pada panjang gelombang 540 nm. Penelitian in vivo menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dengan 3 kali ulangan, yaitu kelompok kontrol, perlakuan acarbose 0,1% dan perlakuan ekstrak isolat khamir endofit DG26 dosis 40 mg, 50 mg, dan 60 mg. Pemberian pakan dan minum secara ad libitum. Hasil uji in vitro ekstrak 1% memiliki kemampuan inhibisi terhadap α-amilase sebesar 10,87%, hampir sama dengan acarbose sebesar 9,52%. Hal ini menunjukkan bahwa isolat terpilih yaitu isolat khamir endofit DG26 memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai inhibitor α-amilase. Hasil uji in vivo menunjukkan bahwa pemberian ekstrak khamir endofit DG26 berpengaruh signifikan pada penurunan bobot lemak abdominal dan lemak subkutan (p<0,05). Bobot badan setelah aklimatisasi terjadi peningkatan yang menunjukkan bahwa tikus dalam keadaan sehat dan terjadi penurunan diakhir perlakuan. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak isolat khamir endofit DG26 pada dosis 60 mg mampu menurunkan bobot lemak abdominal, lemak subkutan, dan menyebabkan terjadinya perbedaan penurunan bobot badan pada tikus (Rattus norvegicus).
Respons Fisiologi Tanaman Cabai Terhadap Infeksi Fusarium oxysporum pada Umur Tanaman Yang Berbeda Ulya, Himmatul; Darmanti, Sri; Ferniah, Rejeki Siti
Berkala Bioteknologi Vol. 3, No. 1, April 2020
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cabai merah merupakan salah satu komoditas tanaman hortikultura yang dibudidayakan di Indonesia, salah satunya kultivar Lembang 1. Salah satu kendala dalam budidaya tanaman cabai merah adalah penyakit layu fusarium. Layu fusarium diakibatkan oleh infeksi fungi Fusarium oxysporum yang menyebabkan kerusakan struktur pembuluh xylem, sehingga mengganggu penyerapan air dan unsur hara. Tanaman akan mengalami defisiensi air dan unsur hara dan dapat menurunkan pertumbuhan tanaman cabai. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji respons fisiologi tanaman cabai kultivar Lembang-1 yang diinfeksi F.oxysporum pada umur tanaman yang berbeda. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktorial 2x2. Faktor pertama adalah infeksi F.oxysporum. Faktor kedua adalah umur tanaman cabai saat infeksi, yaitu 35 dan 75 hari setelah tanam. Masing- masing perlakuan dengan 3 ulangan. Parameter yang diamati adalah panjang dan lebar porus stomata, kadar air relatif daun, kadar pigmen fotosintesis yang meliputi klorofil a, klorofil b, klorofil total, karotenoid, dan pertumbuhan relatif yang meliputi tinggi batang, panjang akar, dan bobot segar yang dianalisis dengan Analysis of Variance (Anova) dilanjutkan dengan uji DMRT pada taraf uji 5%, serta penghitungan jumlah daun setiap lima hari, luas daun setiap dua puluh hari, dan jumlah daun gugur setiap lima hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman cabai yang diuji dengan F.oxysporum pada umur 35 hari setelah tanam lebih responsif untuk beradaptasi terhadap infeksi fungi F.oxysporum. Respon fisiologinya berupa penyempitan lebar porus stomata sebesar 31,2%, penurunan kadar pigmen klorofil dan karotenoid sebesar 18%, penurunan tinggi batang 10,4% dan penurunan panjang akar 15,9%.
Identifikasi Jenis Pigmen dan Uji Potensi Antioksidan Ekstrak Pigmen Bakteri Serratia marcescens Hasil Isolasi dari Sedimen Sumber Air Panas Gedong Songo Naufal, Adhitya; Kusdiyantini, Endang; Raharjo, Budi
Berkala Bioteknologi Vol. 2 No. 2 November 2019
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pigmen dapat dihasilkan oleh tumbuhan, hewan dan mikrobia, termasuk bakteri Serratia marcescens. Pigmen diyakini dapat digunakan sebagai antibakteri, antikanker, antibiotik dan antioksidan. Kualitas pigmen sangat ditentukan oleh jenisnya. Tujuan penelitian ini adalah identifikasi jenis pigmen yang diproduksi oleh S. marcescens hasil isolasi sedimen sumber air panas Gedong Songo, dan uji aktivitas antioksidannya. S. marcescens ditumbuhkan pada media Nutrient Broth (NB) selama 96 jam pada temperatur ruang dan tiap 6 jam sekali dilakukan pengambilan sampel untuk pengukuran pertumbuhan dan pengukuran pigmennya. Pengukuran pertumbuhan S. marcescens menggunakan berat kering sel, sedangkan pengukuran produksi pigmennya dilakukan menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 535 nm untuk pigmen merah serta identifikasi pigmen dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan UV- Vis dan pengujian aktivitas antioksidannya menggunakan metode carotene bleaching. Hasil menunjukkan pengukuran produksi pigmen memiliki titik optimal pada jam ke 48 sebesar 1,319 mg/L. Identifikasi jenis pigmen S. marcescens menggunakan KLT didapatkan nilai  0,8 dengan panjang gelombang pada spektrofotometer sebesar 536 nm. Nilai aktivitas antioksidannya PigmenS. marcescens didapatkan sebesar 13%.
Aktivitas Enzimatis Biakan Kapang Aspergillus Section Nigri DUCC (Diponegoro University Culture Collection) dan Identifikasi Molekuler Biakan Potensial Sabrini, Zalia; Rukmi, Isworo; Ferniah, Rejeki Siti
Berkala Bioteknologi Vol. 2, No. 1, April 2019
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Enzim selulase, amilase dan protease merupakan enzim ekstraselullar yang banyak dihasilkan oleh mikroorganisme diantaranya adalah kapang Aspergillus section Nigri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biakan potensial kapang Aspergillus section Nigri koleksi DUCC (Diponegoro University Culture Collection) yang mampu menghasilkan enzim amilase, selulase dan protease dan mengidentifikasinya secara molekuler. Uji aktivitas enzimatis dari kapang Aspergillus section Nigri secara kuantitatif dilakukan pada medium selektif, yaitu CMC agar untuk selulolitik, Amilum 1% agar untuk amilolitik dan Skim Milk agar untuk proteolitik. Biakan potensial ditentukan dengan melihat Indek Enzimatis paling tinggi untuk ketiga enzim tersebut. Identifikasi molekuler dilakukan dengan menggunakan primer universal ITS4 dan ITS5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biakan DUCC K207 mempunyai aktivitas tinggi untuk ketiga enzim tersebut. Indeks enzimatis dari biakan DUCC K207 berturut-turut 1,55 mm untuk amilolitik, 1,49 mm dan 1,24mm untuk proteolitik. Hasil identifikasi molekuler DUCC K207 diketahui sebagai Aspergillus niger yang memiliki 100% kemiripan dengan Aspergillus niger MH109325.1.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol dan Etil Asetat Batang Tanaman Brotowali (Tinospora crispa, L. Miers) terhadap Bakteri Escherichia coli Enteropatogenik (EPEC) Penyebab Penyakit Diare Fathmah, Ema Nuzulah; Pujiyanto, Sri; Raharjo, Budi
Berkala Bioteknologi Vol. 2, No. 1, April 2019
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit Diare merupakan penyakit endemis di Indonesia dan juga merupakan penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) yang sering disertai dengan kematian. Escherichia coli Enteropatogenik (EPEC) merupakan salah satu bakteri patogen yang dapat menyebabkan diare. Tanaman brotowali (Tinospora crispa, L. Miers) merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang banyak digunakan untuk mengobati berbagai penyakit dan memiliki efek samping yang lebih aman daripada obat kimia. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas antibakteri pada ekstrak etanol dan etil asetat batang brotowali (T. crispa, L. Miers) dalam menghambat pertumbuhan bakteri EPEC penyebab penyakit diare. Ekstrak brotowali diperoleh dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol dan etil asetat. Ekstrak kental yang diperoleh dilarutkan dalam DMSO 100% hingga konsentrasi ekstrak menjadi 20% ; 40% dan 60%. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi menggunakan paperdisk. Ekstrak etanol dan etil asetat batang brotowali masing-masing diujikan pada bakteri uji EPEC. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu adanya zona hambat pada ekstrak etanol dan etil asetat batang tanaman brotowali terhadap bakteri EPEC. Aktivitas antibakteri ekstrak etanol batang brotowali pada konsentrasi 60% menunjukkan efek yang paling baik dibandingkan dengan konsentrasi 20% dan 40%. Aktivitas antibakteri ekstrak etil asetat batang brotowali sama baiknya pada konsentrasi 20% ; 40% dan 60%. Aktivitas antibakteri ekstrak etil asetat batang brotowali menunjukkan hasil yang lebih baik daripada ekstrak etanol batang brotowali.
Pertumbuhan Daun Tanaman Cabai yang Diinfeksi Fusarium oxysporum pada Umur Tanaman Yang Berbeda Ulya, Himmatul; Darmanti, Sri; Ferniah, Rejeki Siti
Berkala Bioteknologi Vol. 4, No. 1, April 2021
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cabai merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang ditanam di Indonesia. Salah satu penyakit yang menyerang tanaman cabai adalah layu fusarium. Layu fusarium diakibatkan oleh infeksi fungi Fusarium oxysporum. Infeksi F.oxysporum menyebabkan pengguguran daun lebih cepat sehingga menyebabkan penurunan daerah fotosintesis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan pengguguran daun tanaman cabai yang diinfeksi fungi F.oxysporum pada fase vegetatif dan generatif. Parameter yang diamati adalah jumlah daun yang dihitung setiap 5 hari, luas daun dihitung setiap 20 hari, dan jumlah daun gugur yang dihitung setiap 5 hari. Setiap perlakuan dilakukan 5 ulangan. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah tanaman cabai yang diinfeksi fungi F.oxysporum pada fase generatif mengalami pengguguran daun lebih banyak dan penurunan pertumbuhan daun lebih tinggi bila dibandingkan dengan tanaman cabai yang diinfeksi F.oxysporum pada fase vegetatif.
Potensi Beauveria bassiana Dalam Menghambat Fusarium oxysporum Penyebab Penyakit Layu Pada Tanaman Cabai (Capsicum annuum L) Halwiyah, Nurul; Pujiyanto, Sri; Ferniah, Rejeki Siti
Berkala Bioteknologi Vol. 1, No. 2, November 2018
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman Cabai (Capsicum annuum L) merupakan salah satu tanaman yang dapat terserang penyakit layu akibat jamur patogen F. oxysporum. Pengendalian dengan penggunaan jamur B. bassiana berpotensi mampu menghambat pertumbuhan patogen penyebab layu Fusarium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat dan mekanisme jamur B. bassiana terhadap jamur F. oxysporum secara in vitro. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik. Uji antagonisme dilakukan dengan 3 perlakuan. Perlakuan I yaitu kontrol positif (nistatin), perlakuan II yaitu B. bassiana, dan perlakuan III adalah kontrol negatif (akuades steril). Masing-masing perlakuan dilakukan dengan 3 kali ulangan. Pengukuran daya hambat (%) dan laju pertumbuhan koloni jamur (cm) dilakukan selama tujuh hari. Data pengukuran tersebut dianalisis melalui uji ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai persentase daya hambat B.bassiana terhadap F. oxysporum yaitu 21,72 %. B. bassiana mempunyai kemampuan menghambat pertumbuhan jamur patogen F. oxysporum melalui mekanisme antibiosis.
Uji Aktivitas Inhibisi α-Glukosidase Isolat Bakteri Endofit Tanaman Duwet (Syzygium cumini L. Skeels) Sebagai Sumber Alternatif Antidiabetes Fatin, Nuhaul; Pujiyanto, Sri; Raharjo, Budi
Berkala Bioteknologi Vol. 3, No. 1, April 2020
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang menjadi permasalahan kesehatan cukup pelik di Indonesia. Inhibitor α-glukosidase dapat diperoleh dari tanaman duwet (Syzygium cumini L. Skeels ) yang telah digunakan sejak lama secara tradisional di Indonesia sebagai obat antidiabetes. Penelitian bakteri endofit yang memiliki senyawa aktif yang sama dengan tanaman inangnya bertujuan untuk mengetahui aktivitas inhibisinya terhadap enzim α-glukosidase. Sebanyak 14 isolat bakteri endofit duwet diuji kemampuan inhibitor pseudo-substrat p-nitrofenil-D-α-glukopiranosida. Hasil absorbansi diuji berdasarkan pemecahan substrat produk berwarna yang dianalisis dengan teknik spektrofotometri. Hasil penelitian menunjukkan adanya aktivitas inhibitor α-glukosidase pada seluruh isolat. Aktivitas tertinggi dihasilkan oleh isolat A21 dan A22 sebesar 69,18% dan 69,22%, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber alternatif antidiabetes.
Isolasi dan Identifikasi Molekuler Bakteri Pelarut Fosfat dari Gua Gamelan di Kawasan karst Kiskendo Kendal, Jawa Tengah Mahmudah, Hawari Rosdiana; Suprihadi, Agung; Budiharjo, Anto
Berkala Bioteknologi Vol. 2 No. 2 November 2019
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bakteri pelarut fosfat (BPF) merupakan bakteri yang mampu melarutkan fosfat yang tidak tersedia menjadi tersedia sehingga dapat diserap oleh tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan isolasi dan identifikasi molekuler bakteri pelarut fosfat melalui identifikasi 16s rRNA dari guano gua gamelan dan kemampuannya dalam melarutkan fosfat. Kegiatan penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu isolasi BPF dalam medium pikovskaya dan NBRIP, pewarnaan gram, serta identifikasi molekuler. Hasil isolasi diperoleh dua isolat bakteri, yaitu G4-1 dan G5. Isolat G5 yang paling tinggi melarutkan fosfat dengan diameter zona bening sebesar 22.01 mm, dan isolat G4-1 memiliki diameter zona bening 19.8 mm. Isolat G4-1 dan G5 merupakan bakteri gram- negatif. Hasil amplifikasi DNA BPF menggunakan primer universal 27 F (5’-AGAGTTTGATCMTGGCTCAG- 3’) dan Primer 1492 R (5’-GGTTACCTTGTTACGACTT-3’) menghasilkan produk PCR berukuran 1520 bp dan 1235 bp. Hasil analisis sekuen gen 16s rRNA menunjukan bahwa isolat G4-1 memiliki homologi sebesar 80% dengan Acinetobacter iwofii strain-JCM parsial sekuen, sedangkan isolat G5 memiliki homologi sebesar 92% dengan Serratia marcesens strain-NBRC
Aktivitas Inhibitor α-amilase yang Diproduksi oleh Bakteri Endofit dari Tanaman Sirsak (Annona muricata L.) Resdiani, Merysa; Pujiyanto, Sri; Raharjo, Budi
Berkala Bioteknologi Vol. 2, No. 1, April 2019
Publisher : Berkala Bioteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes mellitus tipe 2 disebabkan oleh terhambatnya penyerapan glukosa ke dalam sel yang mengakibatkan tingginya konsentrasi glukosa di dalam darah. Penyebab tingginya kadar glukosa darah dapat disebabkan oleh obesitas, resistensi insulin, kurangnya aktivitas fisik, dan faktor herediter. Salah satu pendekatan terbaik untuk menurunkan glukosa darah pascamakan ialah dengan memperlambat absorpsi glukosa melalui penghambatan kerja enzim penghidrolisis karbohidrat seperti α-amilase. Enzim α-amilase (α-1,4-glukan-4 glukanohidrolase, EC 3.2.1.1) adalah enzim yang mengkatalisis penguraian pati, glikogen, dan macam-macam oligosakarida. Sebagian besar masyarakat menggunakan tanaman obat untuk menjaga kadar glukosa darah agar tetap normal, contohnya tanaman sirsak (Annona muricata L.). Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan isolat bakteri endofit dari tanaman sirsak, mengetahui aktivitas inhibitor α-amilase dari isolat terpilih yang diperoleh, serta mengetahui jenis sumber karbon dan pH optimal dalam memproduksi inhibitor α-amilase. Bakteri endofit diisolasi dari akar, batang, dan daun tanaman sirsak yang telah disterilisasi permukaan dan ditumbuhkan pada medium NA. Pada tahap isolasi didapatkan 11 isolat yang berpotensi menghasilkan senyawa inhibitor α-amilase, yaitu isolat AG11, AG21, AG22, AS11, BG22, BG23, BG24, BG25, BS21, DG11, dan DS21. Isolat yang didapatkan diuji aktivitas inhibitor α-amilase dan isolat dengan aktivitas tertinggi digunakan untuk uji lanjut. Isolat DS21 menunjukkan aktivitas inhibisi terbaik dengan persentase 72,22%. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL). Isolat terbaik diberi perlakuan berbagai macam sumber karbon dan sumber karbon terbaik diberi perlakuan berbagai macam pH. Hasil uji Analysis of Variance (ANOVA) terhadap perlakuan sumber karbon dan pH menunjukkan pengaruh yang nyata (P<0,05) sehingga dilakukan uji Tukey (BNJ) sebagai uji lanjut. Hasil uji lanjut ini menunjukkan bahwa perlakuan sumber karbon pati dan pH 5 mampu meningkatkan produksi inhibitor α-amilase.