cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
JIMFISIP menerbitkan artikel ilmiah mahasiswa dari delapan Program Studi, yaitu Prodi Sosiologi, Prodi Ilmu Komunikasi, Prodi Ilmu Politik dan Prodi Ilmu Pemerintahan. JIMFP terbit satu volume dan empat nomor dalam setahun, yaitu bulan Februari, Mei, Agustus dan November.
Arjuna Subject : -
Articles 68 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 4 (2017): November 2017" : 68 Documents clear
PERSEPSI KAUM IBU TERHADAP PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI (Studi Terhadap Kaum Ibu Gampong Biluy Kecamatan Darul Kamal Kabupaten Aceh Besar) Ridha Rohaza; Amsal Amri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 2, No 4 (2017): November 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.62 KB)

Abstract

ABSTRAK - Penelitian ini berjudul “Persepsi Kaum Ibu tehadap ProgramKeluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (Studi Terhadap KaumIbu di Gampong Biluy Kecamatan Darul Kamal Kabupaten Aceh Besar.”)Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi kaum ibu terhadapprogram keluarga berencana dan kesehatan reproduksi di GampongBiluy, Aceh Besar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian iniadalah metode deskriptif kualititatif. Subjek penelitian yang menjadiinforman adalah sebanyak 10 orang kaum ibu Gampong Biluy. Teknikpengumpulan data yang digunaka adalah wawancara dan studidokumentasi. Teori yang digunaka dalam penelitian ini adalah teori difusiinovasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada agenda kegiatanBKKBN Kecamatan yaitu penyuluhan, sosialisai yang dilakukan padasetiap bulan untuk merubah persepsi kaum ibu terhadap programkeluarga berencanan dan kesehatan reproduksi dan terus berupaya untukmengajak kaum ibu untuk menggunakan KB yang bertujuan untukmeningkatkan angka penggunaan KB di Gampong Biluy. Penelitian inimenunjukkan bahwa kegiatan program BKKBN Kecamatan cocokmenggunakan inovasi terbaru sesuai dengan konsep teori difusi inovasiyang mana suatu konsep atau ide baru di komunikasikan melaluiberbagai saluran dan jangka waktu tertentu dalam sebuah sistem sosial, selain itu hasil penelitian juga mengacu pada bagaimana pihak BKKBNKecamatan menggunakan komunikasi persuasif untuk mengajak kaum ibu menadi peserta Keluarga BerencanaABSTRACT – This research entitled Perception of Mother to Family PlanningProgram and Reproductive Health (study on mother in Gampong Biluy, DarulKamal District of Great Aceh). The purpose of this research is to know theperception of mother to family planning and reproduction health program inGampong Biluy, Great Aceh. The approach used in this research is descriptivequalitative method. Research subjects who become informants are as many as 10people of mothers Gampong Biluy. Data collection techniques used are interviewsand documentation studies. The theory used in this research is innovationdiffusion theory. The result of the research shows that there is a schedule activityof BKKBN District that is counseling, socialization done every month to changemother's perception toward family planning program and reproduction healthand keep trying to invite mother to use Family Planning Program which aim toincrease the number of family planning use in gampong biluy. This researchshows that the activities of BKKBN District program are suitable to use the latestinnovation according to the concept of innovation diffusion theory which a newconcept or idea is communicated through various channels and certain timeperiod in a social system, besides the research result also refers to how the BKKBNDistrict Using persuasive communication to invite mothers to be family planningparticipants.
Strategi Kemenangan Partai Aceh pada Pemilu Legislatif Tahun 2014 di Kabupaten Simeulue Dafril Efendi; Effendi Hasan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 2, No 4 (2017): November 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (898.737 KB)

Abstract

ABSTRAKPartai Aceh merupakan salah satu Partai Politik lokal yang mengikuti pemilu, Partai Aceh dapat meraih suara terbanyak pada pemilu legislatif tahun 2014 di Kabupaten Simeulue yang merupakan daerah bebas konfik. Berdasarkan faktanya masyarakat yang ada di Kabupaten Simeulue belum merasa ada kedekatan dengan Partai Aceh yang juga unggul pada pemilu legislatif tahun 2009 yang lalu, banyak jani-janji anggota legislatif dari Partai Aceh yang belum terealisasikan kepada masyarakat yang telah memberikan kepercayaan dan melilih mereka sebagai wakil rakyat di Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Simeulue. Hasil rekapitulasi data perolehan suara calon Legislatif 2014, Partai Aceh unggul dengan suara 5.814 suara dan menduduki kursi ketua.Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menganalisis dan menjelaskan strategi yang dilakukan Partai Aceh untuk memenangkan pemilu legislatif tahun 2014 di Kabupaten Simeulue dan untuk mengetahui keberhasilan marketing politik Partai Aceh untuk memenangkan pemilu legislatif tahun 2014 di Kabupaten Simeulue. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini diperoleh melalui penelitian kepustakaan dan lapangan. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara membaca buku teks, peraturan perundang-undangan, dan bahanbacaan lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini, sedangkan penelitian lapangan dilakukan dengancara mewawancarai para informan.Hasil Penelitian ini menunjukkan ada beberapa strategi yang dilakukan Partai Aceh pada Pemilu Legislatif tahun 2014 di Kabupaten Simeulue, diantaranya strategi kampanye politik, strategi isu politik, dan strategi komunikasi politik. Kemudian keberhasilan implementasi marketing politik yang dijalankan Partai Aceh dapat menimbulkan kepercayaan ditengah masyarakat dengan melakukan segmentasi yang merata, sehingga Partai Aceh mampu meraih dukungan masa pada pemilu legislatif 2014 di Kabupaten Simeulue. Strategi yang dijalankan Partai Aceh pada Pemilu Legislatif tahun 2014 di Kabupaten Simeulue yaitu, strategi isu politik, strategi kampanye politik dan strategi komunikasi politik. Diharapkan kepada pengurus Partai Aceh yang ada di Kabupaten Simeulue agar lebih mendengarkan dan menerima aspirasi dari masyarakat yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan kepada mereka sehingga  komunikasi dan kerjasama yang baik akan terwujud untuk waktu yang berkelanjutan.Kata Kunci: Strategi, Kemenangan, Pemilu Legislatif, Partai Aceh Aceh Party Victory Strategy on Legislative Election In The 2014 In Simeulue DistrictABSTRACT The Aceh party is one of the local political parties participating in the 2014 legislative elections. The Aceh party can win the most votes in legislative elections in 2014 in Simeulue District which is a free area of conflicts, in fact people in Simeulue district have not felt any closeness with Aceh party which also excelled in legislative elections in 2009 ago.Many of the legislative pledges of the Aceh Party have not been realized to the people who have given their trust and elected them as representatives of the people in Simeulue Regency House of Representatives. Result of recapitulation of vote data of legislative candidate 2014, The Aceh party superior with voice 5,814 votes and managed to occupy the chair of the chair. The writing of this thesis aims to analyze and explain what strategies the Aceh party has taken to win the legislative elections of 2014 in Simeulue District and to know the political marketing of the Aceh party to win the support of the legislative elections in 2014 in Simeulue District. The method used in this research is descriptive qualitative method. The data needed in the writing of this thesis is obtained through literature and field research. Literature research is done by reading textbooks, legislation, and other readings related to this research, while field research is conducted by interviewing informants.The results of this study indicate that there are several strategies implemented by the Aceh party in the 2014 legislative election in Simeulue District, including political campaign strategy, political issue strategy, and political communication strategy. Then the successful implementation of political marketing run by the Aceh party can lead to trust in the community so that the Aceh party can gain support during the legislative election 2014 in Simeulue District. The strategy that the Aceh Party runs in the 2014 Legislative Election in Simeulue District is political strategy strategy, political campaign strategy and political communication strategy.  It is expected that the Aceh party officials in Simeulue District will listen and receive the aspirations of the people who have given their trust and support so that good communication and cooperation will be realized for a sustainable time.Keywords: Strategy, Victory, Legislative Election, Aceh Party
PRODUKTIVITAS DEWAN KERAJINAN NASIONAL DAERAH (DEKRANASDA) DALAM MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT KABUPATEN BIREUEN NAILUL MUNA; ALAMSYAH TAHER
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 2, No 4 (2017): November 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.395 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi dari Dekranasda yang menjadi institusi penggerak para pengrajin yang berada di Kabupaten Bireuen yang memiliki kemampuan tetapi kurang inovatif terhadap produk yang mereka hasilkan. Produk yang mereka hasilkan tidak variatif dan kadang kala hasil kerajinan nya bersifat monoton (sama). Kemudian produk yang mereka hasilkan hanya di jual di lingkungan mereka saja, disebabkan kurangnya kerjasama. Sehingga beberapa pengrajin harus menutup usahanya karena tidak dapat menambah pendapatan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana produktivitas Dekranasda terhadap pengrajin dan kerjasama dalam meningkatkan ekonomi masyarakat Kabupaten Bireuen. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Pemilihan informan dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling, 1 orang dari Dekranasda dan 6 orang pengrajing binaan Dekranasda. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori modal sosial. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa produktivitas Dekranasda dikaitkan dengan modal sosial terdiri dari kepercayaan, jaringan, dan norma yang menjadi acuan untuk meningkatkan ekonomi dan kualitas yang di hasilkan oleh pengrajin. Kepercayaan dalam hal penetapan harga yang dilakukan oleh Dekranasda dengan melihat harga pasaran, sehingga memperoleh keuntungan bersama. Peran jaringan  disini dapat mempermudah dalam pemasaran, kerjasama, dan pemesanan. Sedangkan norma berupa kesepakatan bersama dalam pelatihan maupun pengembangan usaha maupun barang yang dihasilkan, sehingga mendorong kerjasama antar pengrajin maupun dengan konsumen bahkan dengan Dekranasda tentunya. Apabila ketiga modal tersebut berjalan baik, maka akan mempermudah dalam peningkatan para pengrajin baik dari segi pendapatan dan kualitas, kerjasama, serta peningkatan usahanya menjadi lebih maju. Kata kunci : Dekranasda, Modal Sosial, dan Kerjasama. 
Efektivitas Penggunaan Website Dalam Mempromosikan Hasil Karya Fotografer indah putra; Hamdani M. Syam
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 2, No 4 (2017): November 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.727 KB)

Abstract

Judul penelitian ini adalah “Efektivitas Penggunaan Website Dalam Mempromosikan Hasil Karya Fotografer (Studi Pada Fotografer Freelance Banda Aceh)”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan website fotografi oleh fotografer freelance, strategi penggunaan website oleh fotografer freelance, serta efektivitas penggunaan website dalam mempromosikan hasil karya fotografer freelance Banda Aceh. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pengukuran efektivitas, yang mengatakan bahwa efektivitas merupakan usaha pencapaian sasaran yang dikehendaki, ditujukan kepada orang banyak dan dapat dirasakan oleh kelompok masyarakat. Penelitian ini menggunakan  pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Informan dalam penelitian ini terdiri dari 5 orang fotografer freelance Banda Aceh yang dipilih dengan teknik purposive. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa website sangat efektif, efektivitas tersebut berdasarkan penggunaan website oleh fotografer freelance Banda Aceh sebagai salah satu pencapaian tujuan dalam mempromosikan hasil karya. Strategi penggunaan website dengan menghadirkan konten foto dan gambar yang merupakan hasil karya fotografer. Sehingga efektivitas website sebagai tempat promosi ditemukan ketika pencapaian tujuan fotografer serta pencapaian hasil akhir dari penggunaan website fotografi yang menjadikan suatu ketergantungan antara fotografer freelance dengan penggunaan website dalam mempromosikan hasil karya.Kata Kunci : Efektivitas, Website The Efectivity of The Website As Promotion Place of Photographer’s Art Creature (The Study of Freelance Photogapher in Banda Aceh)The title of this research is "The Efectivity of The Website As Promotion Place of Photographer’s Art Creature “(The Study of Freelance Photogapher in Banda Aceh)”. The aims of this study are to know the usefulness of website by freelance photographer, the strategy of website by freelance photographer, and the efectivity of photographer art creature/results. The reseach’s theory are including of efectivity measuretments theory, which saying that efektivity is is the achievement effort of the target, for lot of people and has a advantage for the citizen community. This research conclude of 5 (five) Banda Aceh freelance photographer that chousing by purposive technique. Data collection methods used in this study are interviews, observation and documentation. The result of this research shows that the photography website is very effective, the effectivity based on photography’s website usefull by Banda Aceh freelance photographer. As a one of the achivement goals to to promote the art result. The using of website strategy with presenting photo and picture content which is a photographer art result. The effectivity of website as promotion place is found when the achivement goals and final result of the using of photography website makes some of tendecy between the freelance photographer and the website usefullnes as a promotions place.Keywords: Effectiveness, Website
Decision Making Factor Of Young Woman As Commercial Sex Worker Muhammad Reza; Amsal Amri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 2, No 4 (2017): November 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.088 KB)

Abstract

Prostitution as a social problem is seen in the form of prostitution, such as the practice of selling sexual services or so-called commercial sex workers. Decision making becomes a common thing taken or done in the face of various problems to survive. Commercial sex workers are part of an occupation that has an intimate relationship outside of marriage characterized by the satisfaction of various people involving several men who are done for money and used as a source of income. The objective of this research is to know the factor of the cause of young woman becoming commercial sex worker, how prostitution in adolescent life in Lhokseumawe city, and decision process of adolescent girl as commercial sex worker. The method used is descriptive qualitative. Data collection techniques using observation, interview, and documentation. Young women make the decision to become commercial sex workers due to internal factors and external factors. Internal factors include about the economy. External factors include lifestyle, environment, and historical lives of respondents. Every teenager who has little economic power must be able to control themselves in association, be a teenager who has the quality and quantity for the entire community amazed and proud of young women who have multi talents. Qualitative research approach symbolic interactionism George Herbert Mead. The subject of 5 teenage girls commercial sex workers, aged 18-25 years. The results showed that the decision-making process of each subject is influenced by the foundations of decision-making include: physical, emotional, rational, practical, interpersonal and environmental. Each subject has different decision-making basics. However, the lack of experience and opportunities the subject has has resulted in weak skills in viewing and making choices. So in making the decision the subject only see one opportunity or opportunity that can be taken. That is to be a commercial sex worker.Keywords: Decision Making, Young Women, Commercial Sex Workers
Peran Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Dalam Membela Kaum Buruh di Kota Banda Aceh studi Kasus Dewan Perwakilan Wilayah Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (DPW KSPI) Kota Banda Aceh Yusnil Yusnil; Dr. Dahlan, SH., M.Hum Dr. Dahlan, SH., M.Hum
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 2, No 4 (2017): November 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.365 KB)

Abstract

  Yusnil2017ABSTRAKPERAN KONFEDERASI SERIKAT PEKERJA INDONESIA (KSPI) DALAM MEMBELA KAUM BURUH DI KOTA BANDA ACEHFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala (ix, 72), pp, bilb, app(Dr. Dahlan, S.H.,M.Hum)Upah minimum yang diterima oleh buruh di Aceh, khusunya di Kota Banda Aceh masih sangat rendah yaitu 1,9 juta. Dimana dalam Survey Kebutuhan Hidup Layak (KHL) yang dimiliki oleh KSPI mencapai 2,5 juta. Namun,  jumlah nominal tersebut tidak di sepakati dalam sidang Dewan Pengupahan. Hal tersebut mengakibatkan upah minimal yang di dapatkan buruh di kota Banda Aceh tidak sesuai harapan.Tujuan Penelitan ini untuk mengetahui Peran Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Aceh dalam mempengaruhi kebijakan pengupahan untuk bisa membela kaum buruh. Kemudian bagaimana Strategi KSPI dalam mengkonsolidasikan seluruh buruh/ pekerja untuk menaikkan upah minimum bagi para buruh di kota Banda Aceh untuk kehidupan buruh yang layak.Teknik pengumpulan data melalui analisis data, pengumpulan data yang diperoleh melalui kepustakaan dan lapangan. Dilakukan dengan cara membaca buku teks, jurnal, peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan penelitian ini, sedangkan penelitian lapangan dilakukan dengan cara wawancara langsung informan yang sudah ditetapkan.Hasil dari Penelitian ini menunjukkan Perjuagan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia yang ada di Aceh, menyelesaikan persoalan terkait rendahnya upah terhadap kaum buruh setiap tahunnya, diantaranya Mekanisme hasil survey  KHL yang dilakukan oleh KSPI Aceh dan ABA(Aliansi Buruh Aceh) adalah dengan cara Langkah-langkah advokasi,  memberikan pendidikan politik dan melakukan mediasi dengan memberikan selebaran, buku-buku, agar tercipta suatu kesadaran di kalangan pekerja/buruh untuk mengerti hak normatif pekerja/buruh. Dengan demikian gerakan-gerakan politik perburuhan yang tertanam dikalangan pekerja/buruh dapat mengerti dan mampu merebut hak-haknya apabila terjadi perselisihan hubungan industrial antara perusahaan dan pekerja, ini menjadi senjata bagi KSPI Aceh untuk menguatkan posisi buruh di setiap perusahaan. Upah minimum Provinsi Aceh untuk tahun 2015 sebesar Rp 1.900.000 di anggap masih kurang layak bagi kehidupan buruh. Harapan para buruh/pekerja menurut hasil survey yang dilakukan oleh KSPI Aceh, seharusnya Dewan Pengupahan menetapkan Upah buruh di kota Banda Aceh adalah  sebesar Rp. 2.5 juta. Kata Kunci :   Peran KSPI, Advokasi Serikat Pekerja, Membela Kaum Buruh. THE ROLE OF INDONESIAN WORK CONFERENCE (KSPI) IN DEFANDING LABORERS IN BANDA ACEH CITYABSTRAKYusnil2017              THE ROLE OF INDONESIAN WORK CONFERENCE (KSPI) IN DEFANDING LABORERS IN BANDA ACEH CITYFakulty of Social and Political Sciences Syiah Kuala University.Dr.Dahlan, SH.,M.Hum(x, 72), pp., bibl., app.                The minimum wage received by workers in Aceh, especially in the city of Banda Aceh is still very low at 1.9 million. Where in the Living Needs Survey (KHL) owned by KSPI reached 2.5 million. However, the nominal amount is not agreed in the Wage Council session. This resulted in the minimum wage earned by workers in the city of Banda Aceh not as expected.               The purpose of this research is to know the role of Indonesian Workers Union Confederation (KSPI) Aceh in influencing wage policy to be able to defend the workers. Then how is the KSPI Strategy in consolidating all workers / workers to raise the minimum wage for workers in the city of Banda Aceh for a decent worker's life.               Data collection techniques through data analysis, data collection obtained through literature and field. Conducted by reading textbooks, journals, legislation relating to this research, while field research conducted by direct interviews informants who have been set.               The results of this study indicate the Confederation of Indonesian Trade Union Unions in Aceh, resolving issues related to low wages to the workers every year, including the mechanism of KHL survey results conducted by KSPI Aceh and ABA (Alliance of Aceh Workers) is by way of advocacy measures , providing political education and mediating by providing leaflets, books, in order to create an awareness among the workers to understand the workers' normative rights. Thus, labor movements embedded among workers can understand and be able to seize their rights in the event of industrial relations disputes between companies and workers, this becomes a weapon for KSPI Aceh to strengthen the position of workers in every company. The minimum wage of Aceh province for 2015 amounting to Rp 1,900,000 is considered still unfit for labor life. Expectations of workers / workers according to survey results conducted by KSPI Aceh, Wage Board should set the wages of workers in the city of Banda Aceh is Rp. 2.5 million. Kyword : The Role of KSPI, Advocacy of Trade Unions, Defending the Workers.    
REPRESENTASI KONFLIK ACEH MELALUI FILM DOKUMENTER (Analisis Semiotika Pada Film Dokumenter Jalan Pedang RI dan GAM) Mulia Rahmat; Hamdani M. Syam
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 2, No 4 (2017): November 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (772.777 KB)

Abstract

ABSTRAK IndonesiaPenelitian ini berjudul” Representasi Visual Konflik Aceh Melalui Film Dokumenter (Studi Analisis Semiotika Pada Film Dokumenter Jalan Pedang RI dan GAM)”. Film dokumenter merupakan salah satu genre yang banyak menampilkan sisi lain dari lingkungan sosial. Hal ini dikarenakan pembuatan film dokumenter  memiliki pengaruh besar dalam mengangkat problema yang terjadi dalam kehidupan masyarakat secara kompleks. Film dokumenter ”Jalan Pedang” bercerita tentang perjuangan rakyat Aceh dalam menuntut keadilan dari Indonesia. Yang mana ketika diproklamasikan kemerdekaan indonesia termasuk Aceh, Aceh tidak merasakan kemerdekaan dan merasa terabaikan. Representasi visual konflik  dalam film terbagi atas tiga tipe yaitu visual konflik persepsi, visual konflik perasaan, visual konflik tindakan. Penelitian ini dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui analisisi semiotika Roland Barthes. Studi kepustakaan yang digunakan berupa sebuah film dokumenter karya Watchdoc dan buku-buku, foto, serta website resmi rumah produksi watchdoc. Hasil dari penelitian ini yaitu Representasi Visual Konflik dalam film dokumenter ini masih disimbolkan dengan bantuan teks, foto dan beberapa visual adegan flashbck saat tragedi peristiwa berdarah yang terjadi pada tahun 1999 silam. Adapun adegan –adegan yang mewakili visual konflik yaitu penggunaan senjata tajam, adanya kumpulan massa yang memberontak, dan beberapa kumpulan foto bersejarah dari tahun berdirinya Gerakan Aceh Merdeka hingga puncak peristiwa berdarah dimulai dari tahun 1999-2005 sebagai puncak perdamaian antar RI-GAM Melalui ikatan perjanjian MoU-Helsinki Di Swedia.Kata Kunci: Representasi, Konflik, Film Dokumenter Jalan Pedang"Visual Representation of Aceh Conflict through Documentary Films (Semiotics Analysis Study on Documentary Movie Jalan Pedang RI and GAM)"ABSTRACTThe study is entitled "Visual Representation of Aceh Conflict through Documentary Films (Semiotics Analysis Study on Documentary Movie Jalan Pedang RI and GAM)". Documentary film is one of the many genres that show the other side of the social environment. This is because the making of documentary film has a big influence in lifting the problems that occur in the life of the community in a complex way. The documentary "Jalan Pedang" tells the story of the struggle of the people of Aceh in demanding justice from Indonesia. Which when proclaimed independence of Indonesia including Aceh, Aceh did not feel independence and felt neglected. The visual representation of conflicts in the film is divided into three types: visual perception conflict, visual conflict of feeling, visual conflict of action. This research was analyzed descriptively by using qualitative approach through Roland Barthes semiotics analisisi. The literature study used in the form of a documentary by Watchdoc and books, photos, and the official website of watchdoc production house. The result of this research is Visual Representation Conflict in this documentary is still symbolized with the help of text, photos and some visual flashbck scene during the tragedy of bloody events that occurred in 1999 ago. The scenes that represent visual conflict are the use of sharp weapons, the presence of rebel masses, and several historic photographs from the establishment of the Free Aceh Movement to the peak of bloody events from 1999-2005 as the peak of peace between RI-GAM Through the bond agreement MoU-Helsinki In Sweden.Keywords: Representation, Conflict, Documentary Movie Jalan Pedang 
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELI KONSUMEN ( Penelitian Terhadap Pemilik Toko Emas Mulia Indah Di Kota Takengon ) Ayub Sami; Amsal Amri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 2, No 4 (2017): November 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.281 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini berjudul Strategi Komunikasi Pemasaran Toko Emas MuliaIndah Dalam Menarik Minat Konsumen di Takengon. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi pemasaranyang dilakukan Toko Emas Mulia Indah selama ini dalam menarik minatkonsumen di Takengon. Metode yang digunakan adalah penelitiankualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini menggunakankonsep strategi komunikasi pemasaran dan teori AIDDA. Subjek dalampenelitian ini adalah empat orang informan dua orang konsumen TokoEmas Mulia Indah yang dianggap relevan. Teknik pengumpulan data,yaitu pengumpulan data secara langsung dengan melakukan observasidan wawancara secara mendalam kepada narasumber guna mendapatkandata yang sebenarnya dan sesuai dengan tujuan penelitian. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi pemasaran yangdilakukan Toko Emas Mulia Indah dalam menarik minat konsumenadalah strategi bauran pemasaran dengan bentuk promosi iklan, personalselling. Strategi ini sudah baik mengingat produk emas yang dijual sudahdikenal masyarakat dari kegiatan pemasaran yang dilakukan Toko EmasMulia Indah. Akan tetapi diharapkan Toko Emas Mulia Indah jugamenggunakan media siar seperti radio,media internet dan siaran televisilokal di Aceh untuk mempromosikan produknya yang dilakukan secaraaktif. ABSTRACTThis research entitled Marketing Communication Strategy of Mulia Indah GoldStore Marketing In Attracting Consumer Interest in Takengon. The purpose of this research was to find out the marketing communication strategy used by Mulia Indah gold store so far in attracting consumers in takengon. The approach used in the study was descriptive qualitative method. This research used the concept of marketing communication strategy and AIDDA theory. The subjects in this study were four informants and two consumers of Mulia Indah Gold Store Which were considered relevant to the study. Data collection techniques used were observation and in depth interview to the informant to obtain the actual data and in accordance with the purpose of research Mulia Indah gold store in attracting consumer interest was marketing mix strategy by using advertising promotion form and personal selling. This strategy is good considering the gold products they sell are already known by the public from marketing activities conducted by Mulia Indah Gold Store. However, it is expected that Mulia Indah Gold Store also uses broadcast media such as radio and local television broadcasting in Aceh to promote their products and promotion in internet media that is done actively. However, it is expected that Mulia Indah Gold Store also uses broadcast media such as radio, internet media and local television broadcasting in Aceh to actively promote their products.
Evaluasi Pelaksanaan Otonomi Khusus Di Kabupaten Pidie Jaya Martunis Martunis; Mujibussalim Mujibussalim
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 2, No 4 (2017): November 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.362 KB)

Abstract

ABSTRAK Otonomi khusus adalah pemberian wewenang kepada daerah secara khusus dalam menyelenggarakan pemerintahan. Aceh merupakan salah satu daerah yang mendapat otonomi khusus dari pemerntah pusat. Kekhususan Aceh salah satunya adalah dalam bidang keuangan. Aceh menerima Dana Alokasu Khusus (DAU). Kabupaten Pidie Jaya mendapat DAU setiap tahunnya meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui strategi Pemda Kabupaten Pidie Jaya dalam meningkatan pendapatan asli daerah dalam pelaksanaan otonomi khusus dan mengidentifikasi faktor penghambat dalam penerimaanpendapatan asli daerah dalam pelaksanaan otonomi khusus.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah orang yang terlibat secara langsung dengan kegiatan kegiatan pengumpulan dana dari Pendapatan Asli Daerah. Responden penelitian ini adalah DPRK (bagian pendapatan daerah), LSM (yang bergerak dalam bidang pendatan, Pemda Pidie Jaya (yang berkaitan dengan pendapatan daerah) dan Akademisi. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa tahun 2016, persentase realisasi setiap bidang adalah bidang pembangunan dan pemelihaan insfrastruktur sebesar 99,58%. Bidang pemberdayaan ekonomi rakyat sebesar 97,43%. Bidang pengentasan kemiskinan sebesar 96,30%. Bidang pendanaan pendidikan sebesar 98.57. Bidang pendanaan kesehatan sebesar 88,94%. Bidang pelaksanaan keistimewaan Aceh sebesar 97.21%. Secara rata-rata realisasi dana otonomi khusus yaitu sebesar 97,67%. Pada tahun 2016 dana otonomi khusus yang diterima oleh Kabupaten Pidie Jaya adalah 94.651.839.282. Pada tahun 2017, dana alokasi khusus yang diterima oleh Kabupaten Pidie Jaya adalah 98.263.717.918 naik sebesar 3.611.878.636 atau sebesar 3,16%.Kesimpulan hasil penelitian adalah strategi yang dilakukan oleh Pemeritah Kabupaten Pidie Jaya dalam peningkatan pendapat daerah adalah peningkatan  sumber daya manusia, meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, dan sosialisasi pelayanan pajak prima serta Kemitraan Perpajakan. Faktor yang menjadi penghambat dalam yang dialami oleh bagi Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya dalam dalam meningkatkan pendapatan asli daerah adalah rendahnya sumber daya manusia aparat pajak, rendahnya kesadaran masyarakat dalam membayar pajak, tidak adanya peraturan daerah yang mengikat tentang wajib pajak, serta kurangya peran serta pemuka masyarakat dalam mensosialisasikan pentingnya pajak. Kata kunci : otonomi khusus, strategi peningkatan pendapatan asli daerah EVALUATION OF THE IMPLEMENTATION OF SPECIAL AUTONOMY IN PIDIE JAYA REGENCYAbstrackSpecial autonomy grants authority to the regional government of Aceh to use its Special Allocation Fund (DAU) to finance government programs. This research discuss about the use of DAU in one of regional government in Aceh, Pidie Jaya. The  research study the regency which has seen an increasing local revenue in the implementation of special autonomy, to identify the obstacle factor in the acceptance of original income in the implementation of special autonomy.The approach used in this study is a qualitative approach. Research subjects are people who are directly involved with the activities of fund-raising activities from the Original Revenue. Respondents of this research are DPRK (income division of daerah), NGO (which is engaged in the field of education, Pemda Pidie Jaya (related to regional income) and Academician.This technique used in data collection research is documentation and interview.The result of the research shows that in 2016, the percentage of realization of each field is the development and maintenance of infrastructure at 99.58%. The field of people's economic empowerment is 97.43%. The field of poverty alleviation is 96.30%. The education funding sector is 98.57. Health funding sector was 88.94%. The area of Aceh's privilege is 97.21%. The average realization of special autonomy fund is 97.67%. By 2016 the special autonomy fund received by Pidie Jaya Regency is 94,651,839,282. By 2017, the special allocation fund received by Pidie Jaya Regency is 98,263,717,918 up by 3,611,878,636 or by 3.16%. The conclusion of research result is strategy which conducted by Pemeritah Pidie Jaya Regency in increasing of opinion of area is improvement of human resource, increasing public trust to government, and socialization of service of prime tax and Taxation Partnership. The inhibiting factors experienced by the Pidie Jaya District Government in increasing the local revenue are the low taxpayer human resources, the low public awareness in paying taxes, the absence of binding local regulations on taxpayers, and the lack of community leaders In socializing the importance of tax. Keywords: special autonomy, strategies to increase regional revenue
MOTIVATION OF ANEUK JAMEE TRIBES CIVIL SERVANT IN INDONESIAN LANGUAGE SELECTION IN TAPAK TUAN CITY Saratul Idami; Saifuddin Bantasyam
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik Vol 2, No 4 (2017): November 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (574.021 KB)

Abstract

The social strata is the level and the different hierarchy between groups of people in a society or culture and its role to motivation in language selection in the local community Aneuk Jamee tribe is very large. This study aims to describe the role of social strata against motivation in language selection in the local community Aneuk Jamee tribe in Tapak Tuan city. The theory used is the theory of Symbolic Interaction by Herbert Blumer. The research method used is qualitative explanative descriptive approach by conducting in dept interview as data collection technique. The results show that economic progress elevates the position of a language. Indonesian language attracts many people to master and use Indonesian language as the main language, so that the local language or Jamee language is not used anymore in communicating because the Indonesian language is used as a condition that must be met by someone to communicate in the environment. The role of strata in the Aneuk Jamee tribe greatly influences the language. Status as civil servants in society has a high social strata. Because of its status as a civil servant it will affect the language. The language used in the work environment is Indonesian which allows a person to be motivated to teach his/her children using Indonesia language, because they consider that the language is more valuable or elite, more modern and also has a greater scope in interacting. Keywords: Social Strata, Language, Aneuk Jamee Tribe