Claim Missing Document
Check
Articles

Pengembangan Potensi Guru Melalui Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Amri, Amsal
Jurnal Pencerahan Pendidikan Vol 6, No 2 (2009)
Publisher : Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Aceh dan Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (16.338 KB)

Abstract

Abstrak:
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH Aulia Nur; Abdul Wahab Abdi; Amsal Amri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 1, No 2 (2016): November 2016
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.306 KB)

Abstract

Model pembelajaran project based learning merupakan sebuah model pembelajaran yang menggunakan proyek sebagai inti pembelajaran. Dalam kegiatan ini, siswa melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, dan sintesis informasi untuk memperoleh berbagai hasil belajar yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui:(1) Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi kelas X SMAN 11 Banda Aceh melalui penerapan model project based learning; (2) Aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran geografi melalui penerapan model project based learning; (3) Keterampilan guru mengelola pembelajaran dengan model project based learning; dan (4) Respon siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan model project based learning. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X IS 3 SMAN 11 Banda Aceh yang berjumlah 25 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar, lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa, lembar pengamatan keterampilan guru mengelola pembelajaran, dan angket respon siswa menggunakan model project based learning. Analisis data menggunakan statistik deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:(1) Persentase ketuntasan klasikal pada siklus I sebesar 70% dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 90%. Adapun persentase ketuntasan individual pada siklus I sebesar 84% dan pada siklus II menjadi 92%; (2) Aktivitas guru dan siswa pada siklus I dan siklus II sudah mencerminkan keterlaksanaan model project based learning; (3) Keterampilan guru mengelola pembelajaran dengan menggunakan model project based learning mengalami peningkatan. Pada siklus I diperoleh skor rata-rata sebesar 3,18, kemudian meningkat pada siklus II menjadi 3,25 yang dikategorikan baik; (4) Respon siswa terhadap model project based learning dapat dikatakan baik sekali dengan 80% dari 25 siswa berpendapat bahwa pembelajaran menggunakan model project based learning dapat meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi hubungan manusia dan lingkungan akibat dinamika hidrosfer yang telah dipelajari.
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN RODA KEBERUNTUNGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 BANDA ACEH Fiki Munazar; Thamrin Kamaruddin; Amsal Amri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 1, No 1 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.485 KB)

Abstract

Strategi pembelajaran roda keberuntungan merupakan teknik pembelajaran dengan menggunakan alat peraga sebuah lingkaran yang terbagi menjadi beberapa sektor dan pada setiap sektornya berisi pertanyaan, roda tersebut akan diputar untuk menentukan pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) peningkatan hasil belajar; (2) aktivitas guru dan siswa; (3) keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dan (4) respon siswa setelah proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran Roda Keberuntungan. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-4 SMPN 7 Banda Aceh yang berjumlah 30 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar siswa, lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa, lembar pengamatan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran, dan angket respon siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siswa secara individual pada siklus I sebesar 73,3 % dan meningkat pada siklus II menjadi 93,3 %, persentase ketuntasan klasikal pada siklus I sebesar 60 % dan meningkat menjadi 90 % pada siklus II. Aktivitas guru dan siswa antara siklus I sampai siklus II telah mencerminkan penerapan strategi pembelajaran Roda Keberuntungan, Presentase kesesuaian aktivitas guru dan siswa pada siklus I sebesar 63,6 % dan meningkat menjadi 90,9 % pada siklus II. Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran menggunakan strategi roda keberuntungan mengalami peningkatan, pada siklus I dikategorikan baik dengan skor rata-rata 2,7, kemudian pada siklus II meningkat menjadi 3,2 dengan kategori baik. Respon siswa terhadap strategi pembelajaran Roda Keberuntungan dapat dikatakan baik. Sebesar 96,6 % dari 30 siswa berpendapat bahwa melalui pembelajaran roda keberuntungan dapat meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi pengelolaan sumber daya alam dan 96,6 % siswa juga menjawab bahwa pembelajaran Roda Keberuntungan ini menarik.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN MEDIA MOVIE MAKER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 BANDA ACEH Musfadli Ridha; Abdul Wahab Abdi; Amsal Amri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 1, No 2 (2016): November 2016
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.272 KB)

Abstract

Salah satu model pembelajaran untuk menanamkan rasa yakin/percaya pada siswa, kegiatan pembelajaran relevansi dengan kehidupan serta berusaha menarik minat/perhatian siswa dan dapat menciptakan suasana belajar yang aktif dengan menggunakan media video berupa tampilan gambar, video dan audio adalah model pembelajaran ARIAS berbantuan media movie maker. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah: (1) Peningkatan hasil belajar siswa; (2) Aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran; (3) Keterampilan Guru dalam mengelola pembelajaran; (4) Respon siswa setelah mengikuti pembelajaran. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-5 SMP Negeri 18 Banda Aceh yang berjumlah 28 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar soal, lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa, lembar pengamatan keterampilan guru, dan lembar respon siswa. Analisis data menggunakan rumus statistik deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Persentase ketuntasan secara individual setelah pembelajaran siklus I hingga siklus II terjadi peningkatan dari 20 siswa menjadi 25 siswa yang tuntas belajar, persentase ketuntasan klasikal juga meningkat dari 50% menjadi 90%; (2) Aktivitas guru dan siswa telah mencerminkan penerapan model pembelajaran ARIAS berbantuan media movie maker, pada siklus I dari 11 aktivitas diperoleh 5 aktivitas yang dikategorikan sudah sesuai dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 8 aktivitas yang dikategorikan sudah sesuai dengan standar waktu yang ditetapkan; (3) Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS berbantuan media movie maker mengalami peningkatan dari perolehan skor rata-rata 2,27 dengan kategori sedang pada siklus I menjadi 3,2 dengan kategori baik pada siklus II; dan (4) Respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran ARIAS berbantuan media movie maker dapat dikatakan baik yaitu 92,16% dari 28 siswa berpendapat bahwa dengan belajar menggunakan model pembelajaran ARIAS berbantuan media movie maker siswa dapat dengan mudah memahami materi yang telah mereka ikuti.
PEMANFAATAN MUSEUM TSUNAMI SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA TUNA RUNGU KELAS X-B SMALB BUKESRA BANDA ACEH Mawardy .; Abdul Wahab Abdi; Amsal Amri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 1, No 2 (2016): November 2016
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.748 KB)

Abstract

Penelitian yang berjudul Pemanfaatan Museum Tsunami Aceh sebagai Sumber Belajar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Geografi Siswa Tuna Rungu Kelas X-B SMALB Bukesra Banda Aceh ini mengangkat masalah apakah dengan pemanfaatan Museum Tsunami Aceh sebagai sumber belajar dapat meningkatkan hasil belajar geografi siswa tuna rungu kelas X-B SMALB Bukesra Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui pemanfaatan Museum Tsunami Aceh sebagai sumber belajar, Aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran, Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran, Respon siswa. Anggapan dasar dalam penelitian ini yaitu Museum Tsunami Aceh merupakan salah satu sumber belajar untuk meningkatkan hasil belajar geografi siswa tuna rungu SMALB Bukesra Banda Aceh. Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan adalah Museum Tsunami Aceh dimanfaatkan sebagai sumber belajar untuk meningkatkan hasil belajar geografi oleh siswa tuna rungu SMALB Bukesra Banda Aceh. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa SMALB Bukesra Banda Aceh kelas X-B (tuna rungu) Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 46 siswa (berbagai ketunaan) dengan sampel sebanyak 15 siswa tuna rungu. Teknik pengumpulan data yaitu dengan angket. Pengolahan data penelitian menggunakan rumus statistic sederhana. Mengingat pemanfaatan Museum Tsunami sebagai sumber belajar dapat meningkatkan hasil belajar geografi siswa tuna rungu kelas X-B pada kompetensi dasar menyajikan contoh penerapan mitigasi dan cara beradaptasi terhadap bencana alam di lingkungan masyarakat sekitar. Maka disarankan kepada guru mata pelajaran geografi untuk memanfaatkan Museum Tsunami sebagai sumber belajar pada materi yang dianggap sesuai dengan model tersebut.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 BANDA ACEH Yuli Yanti; Amsal Amri; Mirza Desfandi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 3, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.54 KB)

Abstract

Numbered Head Together ialah model pembelajaran kooperatif pemberian nomor oleh guru kepada masing-masing peserta didik dan tugas untuk diskusi. Media audio visual merupakan unsur gambar dan suara menyampaikan bahan pembelajaran mengunakan teknologi, mesin-mesin mekanik dan elektronik.  Penelitian bertujuan ini mengetahui (1) hasil peningkatanbelajar siswa Peningatan belajar siswa; (2) Kegiatan guru dan siswa; (3) Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran;dan(4) Pembelajaran Numbered Head Together berbantuan media audio visual terhadap responden siswa. Siswa kelas VII-5 SMP Negeri 18 Banda Aceh penelitian ini sebai bersubjek 26 siswa. Data dikumpulkan mengunakan (1) Lembar pre-test dan post-test; (2)Lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa; (3) Lembar pengamatan keterampilan guru; dan (4) Angket respon siswa.  Statistik  persentase analisis deskriptif. persentase hasil penelitian bahwa (1) Persentase Individual ketuntasan pada siklus I meningkat 62%  pada siklus II 73% dan pada Siklus III 92%. Klasikal Persentase ketuntasan klasikal naik dari 60% pada siklus I menjadi 70% pada siklus II dan 90% pada siklus III. (2) Jumlah aktivitas guru dan siswa meningkat dari 6 aktivitas sesuai pada siklus I menjadi 8 aktivitas sesuai pada siklus II dan 10 aktivitas sesuai pada siklus III.(3) Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran meningkat dengan kategori sedang siklus I skor 2,57 pada siklus II kategori baik 2,85 dan pada siklus III kategori baik 3,37.(4) Pada umumnyaa setuju penerapan Numbered Head Together berbantuan media audio visual bahwa siswa sangat menyenagkan dan membantu siswa dalam materi pelajaran. Berdasarkan hasil belajar siklus I, II, dan III maka dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran Numbered Head Together berbantuan audio visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kata Kunci: Penerapan Numbered Head Together, Audio Visual, Hasil Belajar, IPS
HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI FKIP UNSYIAH . Ilianti; . Hasmunir; Amsal Amri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 1, No 1 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.117 KB)

Abstract

Penelitian yang berjudul “Hubungan Konsep Diri dan Gaya Belajar dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah”.Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah hubungan konsep diri dan gaya belajar dengan prestasi akademik mahasiswa program studi pendidikan geografi FKIP Unsyiah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsep diri dan gaya belajar dengan prestasi akademik mahasiswa program studi pendidikan geografi FKIP Unsyiah. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program studi pendidikan geografi FKIP Unsyiah yang masih aktif, sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 45 mahasiswa. Pengambilan sampel dengan teknik Simple Random Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi.Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi ganda, koefisien determinasi berganda, korelasi product moment, uji t, koefisien korelasi ganda, danuji F. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai (r) antara konsep diri dengan prestasi akademik mahasiswa program studi pendidikan geografii FKIP Unsyiah adalah 0,74 yang berarti terdapat korelasi yang kuat, dan nilai (r) antara gaya belajar dengan prestasi akademik mahasiswa program studi pendidikan geografi adalah 0,52 yang berarti terdapat korelasi yang sedang, selanjutnya nilai (R) antara konsep diri dan gaya belajar dengan prestasi akademik mahasiswa program studi pendidikan geografi FKIP Unsyiah adalah 0,43 yang berarti terdapat korelasi  yang sedang. Nilai koefisien determinasi ganda yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah 0,19 atau 19 %. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa FhitungFtabelatau 3,19 2,83, yaitu tolak H0, atinya terdapat hubungan yang signifikan antara konsep diri dan gaya belajar dengan prestasi akademik mahasiswa program studi pendidikan geografi FKIP Unsyiah
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 12 BANDA ACEH Zamalun Afzal; Amsal Amri; Thamrin Kamaruddin
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 3, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.996 KB)

Abstract

Penerapan Tipe Team Quiz atau kuis berkelompok dalam pembelajaran merupakan model pembelajaran aktif yang mana siswa dibagi kedalam tiga kelompok besar dan semua anggota bersama-sama mempelajari materi tersebut, mendiskusikan materi, saling memberi arahan, saling memberikan pertanyaan dan jawaban, setelah materi selesai disampaikan dengan menggunakan media gambar. Penelitian ini untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa, aktiviitas guru dan siswa, keterampilan guru dan respon siswa. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Banda Aceh berjumlah 20 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan lembar pre-test dan post-test, lembar aktivitas guru dan siswa, lembar keterampilan guru dan angket respon siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan ketuntasan individual meningkat dari 35% siklus I menjadi 70% siklus II dan 90% siklus III. Ketuntasan klasikal meningkat dari 40% pada siklus I menjadi 70% pada siklus II dan 100% pada siklus III. Jumlah aktivitas guru dan siswa meningkat dari 5 aktivitas pada siklus I menjadi 8 aktivitas pada siklus II dan 9 aktivitas pada siklus III. Keterampilan guru dengan skor 2,3 (sedang) pada siklus I menjadi 3 (baik) pada siklus II dan 3,5 (baik) pada siklus III. Sebanyak 90% siswa sangat menyenangkan dan membantu siswa dalam memahami materi pelajaran menggunakan media gambar. Berdasarkan hasil belajar siklus I, II, dan III maka dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran Tipe Team Quiz menggunakan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kata Kunci: Penerapan, Tipe Team Quiz, Hasil Belajar, IPS
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KARTU ARISAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IS SMA NEGERI 7 BANDA ACEH Ricki Maulizar Sahputra; . Hasmunir; Amsal Amri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 2, No 2 (2017): Mei 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (986.108 KB)

Abstract

 Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi di antara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran. Tipe kartu arisan adalah menjalankan prinsip arisan dimana setiap pesertanya mendapat giliran menjawab pertanyaan sesuai dengan hasil undian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Peningkatan hasil belajar siswa; (2) Aktivitas guru dan siswa; (3) Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran; dan (4) Respon siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe kartu arisan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IS-2 SMA Negeri 7 Banda Aceh yang berjumlah 32 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan (1) Lembar pre-test dan post-test; (2) Lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa; (3) Lembar pengamatan keterampilan guru; dan (4) lembar respon siswa. Analisis data menggunakan statistik deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Persentase ketuntasan secara individual meningkat dari 20 siswa yang tuntas pada siklus I, 25 siswa tuntas pada siklus II, dan 30 tuntas pada siklus III, persentase ketuntasan klasikal pun meningkat dari 60% pada siklus I, 80% pada siklus II, dan 90% pada siklus III; (2) Aktivitas guru dan siswa meningkat menjadi sesuai dengan persentase waktu ideal; (3) Keterampilan guru meningkat dari perolehan skor 2,5 pada siklus I dengan kategori sedang, skor 3,1 pada siklus II dengan kategori baik, dan 3,4 pada siklus III dengan kategori baik; (4) Respon siswa, terhadap model pembelajaran kooperatif tipe kartu arisan dapat dikatakan baik. 95 persen dari 32 siswa berpendapat bahwa dengan belajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe kartu arisan dapat meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi yang telah dipelajari.
Kesulitan Yang Dihadapi Guru BK yang Berlatar Pendidikan NonBK dalam Menangani Masalah Siswa Sapriandi Sapriandi; Amsal Amri; Said Nurdin
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 3, No 2 (2018): Juni 2018
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kata kunci : Kesulitan Guru BK yang BerlatarPendidikan Non BK DalamMenanganiMasalahSiswa Penelitian ini berjudul “Kesulitan yang dihadapi guru BK yang berlatarpendidikan non BK dalammenanganimasalahsiswa”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesulitanapasaja yang dihadapi guru BK yang berlatarbelakangpendidikan non BK dalammenanganimasalahsiswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek dalam penelitian ini 7 orang guru BK yang bertugas di sekolah SMA Negeri yang memiliki latar belakang pendidikan non BK. Pengumpulan data dengan menggunakan instrumen wawancara observasi dan dokumentasi. Berdasarkn hasil temuan di lapangan peneliti melihat kompetesi guru  non Bimbingan Konseling baik secara pedagogik, profesional, sosial dan keperibadian, dimana kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pelayanan, serta evaluasi hasil pelaksanaan layanan masih kurang. Ditambah dengan kurangnya tenaga kerja guru Bimbingan Konseling pada SMA Negeri dalam wilayah Kota Banda Aceh, serta kurangnya perhatian dan dukungan dari kepala sekolah, staf pengajaran, wali kelas, guru pembimbing dan orang tua siswa, hal inilah yang menjadi penyebab kesulitan bagi guru non Bimbingan Konseling dalam menangani masalah siswa.