cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
JURNAL ANATOMI FISIOLOGI
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 25276751     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Pada tahun 2016 secara resmi berganti nama menjadi Buletin Anatomi dan Fisiologi dengan p-ISSN 2527 6751, terbit pada bulan Agustus dan Maret oleh Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika. Buletin Anatomi dan Fisiologi diterbitkan secara on-line dan cetak.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 20, No 2 (2012): VOL XX, NOMOR 2, TAHUN 2012" : 6 Documents clear
POTENSI TEH HIJAU (Camelia sinensis L.) DALAM PERBAIKAN FUNGSI HEPAR PADA MENCIT YANG DIINDUKSI MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG) Anindita, Reza; Soeprobowati, Tri Retnaningsih; Suprapti, Nanik Heru
BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA Vol 20, No 2 (2012): VOL XX, NOMOR 2, TAHUN 2012
Publisher : BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.021 KB) | DOI: 10.14710/baf.v20i2.4768

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi histologi hepar yang diberi teh hijau pada mencit yang diinduksi MSG dan menganalisis potensi teh hijau (Camelia sinensis L.) dalam memperbaiki fungsi hepar pada mencit yang diinduksi MSG. Penelitian dilakukan selama 30 hari dengan hewan uji berupa mencit jantan strain Balb/c. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial. Tiap perlakuan terdiri dari P0 sebagai kontrol yang diberi akuades 0,5 ml/bb/hr, P1 yang diberi teh hijau 0,015 gr/bb /hari, P2 yang diberi MSG 0,84 gr/bb/hr, P3 yang diberi MSG 0,84 gr/bb/hr dan teh hijau 0,015 gr/bb/hr. Hasil penelitian menunjukkan bahwa induksi MSG dosis 0,084 gr/bb/hr memberi dampak pada penurunan bobot hepar, peningkatan kadar SGPT dan diameter hepatosit. Adapun pemberian teh hijau dosis 0,015 gr/bb/hr pada mencit yang diinduksi MSG maupun tanpa induksi MSG mampu meningkatkan bobot hepar, penurunan kadar SGPT dan diameter hepatosit. Interaksi MSG dan teh hijau terjadi pada diameter hepatosit, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian teh hijau dosis 0,015 gr/bb/hr mampu memperbaiki kerusakan pada hepatosit yang disebabkan oleh induksi MSG dosis 0,084 gr/bb/hr.
INDEKS KUNING TELUR (IKT) DAN HAUGH UNIT (HU) TELUR PUYUH HASIL PEMELIHARAAN DENGAN PEMBERIAN KOMBINASI LARUTAN MIKROMINERAL (Fe, Co, Cu, Zn) DAN VITAMIN (A, B1, B12, C) SEBAGAI DRINKING WATER Kurnia, Shinta Dwi; Koen, Praseno; Kasiyati, Kasiyati
BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA Vol 20, No 2 (2012): VOL XX, NOMOR 2, TAHUN 2012
Publisher : BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.984 KB) | DOI: 10.14710/baf.v20i2.4769

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks kuning telur (IKT) dan Haugh Unit (HU) telur puyuh hasil pemeliharaan dengan pemberian kombinasi larutan mikromineral (Fe, Co, Cu, Zn) dan vitamin (A, B1, B12, C) sebagai drinking water dalam rangka optimasi produk telur dalam budi daya puyuh. Hewan coba yang digunakan pada penelitian ini adalah puyuh jepang (Coturnix coturnix japonica) dengan jumlah 60 ekor DOQ betina (day old quail). Penambahan mikromineral dan vitamin pada air minum diberikan secara ad libitum. Puyuh dibagi menjadi 4 kelompok percobaan dan masing-masing kelompok terdiri atas 15 ekor puyuh, yaitu kontrol, satu kali dosis normal, dua kali dosis normal, dan empat kali dosis normal. Data yang diperoleh diolah menggunakan anova dengan dasar rancangan acak lengkap. Pemberian kombinasi larutan mikromineral berpengaruh terhadap IKT dan henday. Kombinasi empat kali dosis normal menurunkan indeks kuning telur dan produksi telur (henday) sehingga dapat disimpulkan kombinasi larutan mikromineral dan vitamin empat kali dosis tidak boleh dipakai dalam teknik budi daya puyuh. Kombinasi larutan  mikromineral dan vitamin dosis normal sampai dengan dua kali dosis normal berpotensi meningkatkan karakteristik kualitas telur puyuh
Analisis Proximat, Antioksidan dan Kesukaan Sereal Makanan Dari Bahan Dasar Tepung Jagung (Zea mays L.) dan Tepung Labu Kuning (Cucurbita moschata Durch) Ramadhani, Gian Aprilia; Izzati, Munifatul; Parman, Sarjana
BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA Vol 20, No 2 (2012): VOL XX, NOMOR 2, TAHUN 2012
Publisher : BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.483 KB) | DOI: 10.14710/baf.v20i2.4770

Abstract

Labu Kuning ( Cucurbita moschata ) memiliki kandungan antioksidan dan karbohidrat yang tinggi dan masih memiliki nilai ekonomi yang rendah, sama  hal nya dengan jagung ( Zea mays ) yang banyak memiliki kandungan serat dan karbohidrat yang tinggi. Kedua bahan tersebut dapat digunakan sebagai salah satu bahan alternatif pangan dengan mengolahnya menjadikan sereal  makanan siap saji. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan komposisi yang tepat dan dapat diterima masyarakat dengan mengetahui kualitas gizi dari produk sereal makanan ini dengan tiga taraf perbandingan tepung labu kuning dan tepung  jagung sebagai bahan dasar  (1:1; 1:2;  2:1). Hasil analisis proksimat menunjukan bahwa taraf kedua memiliki kandungan gizi yang tinggi meliputi kadar air 4,275 %, kadar abu 0, 832%, kadar serat  kasar 10,654%, sedangkan kandungan gizi lain yang tinggi untuk kadar antioksidan 27,772%, kadar lemak 24,316% dan kadar protein 15,211% terdapat pada taraf ketiga, Taraf pertama hanya memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi yaitu 54,135%.  Hasil analisis organoleptik penelitian ini menunjukkan bahwa panelis berjumlah 28 orang  lebih menyukai taraf kedua dibanding taraf lainnya, baik dari segi rasa, aroma, tektur dan warna
POTENSI DAN EFISIENSI SENYAWA HIDROKOLOID NABATI SEBAGAI BAHAN PENUNDA PEMATANGAN BUAH Roiyana, Munirotun; Izzati, Munifatul; Prihastanti, Erma
BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA Vol 20, No 2 (2012): VOL XX, NOMOR 2, TAHUN 2012
Publisher : BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.29 KB) | DOI: 10.14710/baf.v20i2.4771

Abstract

Sebagian besar buah yang dimakan adalah buah yang telah mencapai tingkat kematangan. Buah-buahan dikenal sebagai hasil pertanian yang mudah rusak (busuk). Hal ini disebabkan karena komoditi hortikultura tersebut setelah dipanen masih terus melangsungkan respirasi dan metabolisme. Aktivitas respirasi dan transpirasi ini menggunakan dan merombak zat-zat nutrisi yang ada pada buah, sehingga dalam jangka waktu tertentu akibat penggunaan dan perombakan zat nutrisi tersebut, buah mengalami kemunduran mutu dan kerusakan fisiologis. Salah satu cara untuk memperpanjang masa simpan dan mempertahankan kesegaran buah-buahan adalah dengan teknologi pelapisan. Pelapisan dapat menggunakan tanaman penghasil senyawa hidrokoloid, misalnya cincau dan rumput laut. Hidrokoloid merupakan polimer larut air, mempunyai kemampuan mengentalkan atau membentuk sistem gel encer. Penelitian ini bertujuan menganalisis potensi senyawa hidrokoloid nabati yang dihasilkan dari gel cincau Stephania hernandifolia dan gel rumput laut Eucheuma sp. sebagai penunda pematangan buah serta membandingkan efisiensi senyawa hidrokoloid tersebut dalam menunda pematangan buah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juli 2012, di Laboratorium BSF Tumbuhan, FSM Undip Semarang. Variabel penelitian ini adalah susut bobot, perubahan warna, dan kekerasan tekstur. Penelitian dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal dengan perlakuan jenis hidrokoloid pada konsentrasi yang berbeda. hidrokoloid cincau S. hernandifolia konsentrasi 2,5%, 5%, 7,5% dan gel hidrokoloid Euchema sp. konsentrasi 1,5%, 2%, 2,5. Masing-masing perlakuan dengan 3 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan ANOVA dan Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gel rumput laut Eucheuma sp.dan gel cincau S. hernandifolia berpotensi sebagai bahan penunda pematangan buah. Gel rumput laut Euchema sp. lebih efisien digunakan sebagai penunda pematangan buah ditinjau perubahan warna selama penyimpanan.
Pertumbuhan dan Efisiensi Penggunaan Nitrogen pada Padi (Oryza sativa L.) Dengan Pemberian Pupuk Urea yang Berbeda Triadiati, Triadiati; Pratama, Akbar Adjie; Abdulrachman, Sarlan
BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA Vol 20, No 2 (2012): VOL XX, NOMOR 2, TAHUN 2012
Publisher : BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.232 KB) | DOI: 10.14710/baf.v20i2.4767

Abstract

Pupuk kimia nitrogen dalam bentuk urea sudah menjadi kebutuhan pokok petani khususnya di Indonesia, sehingga pemborosan dalam pemakaian urea tidak dapat dihindari. Pemahaman efisiensi penggunaan nitrogen (EPN) pada padi perlu diketahui agar dapat meningkatkan hasil gabah dan mengurangi polusi lingkungan akibat pemakaian pupuk N yang berlebihan. Tujuan dari penelitian ini melakukan kuantifikasi nilai EPN  pada padi. Penelitian dilakukan di persawahan dan rumah kaca. Penelitian di persawahan dilakukan di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)-Subang, Jawa Barat dan petani di sawah Bogor, Jawa Barat. Pupuk N (urea) yang diberikan di BB padi dan petani berurut adalah 225 dan 612,25 kg urea/ha, dengan luas petak percobaan 25 m2. Pada penelitian rumah kaca pupuk N (urea) yang digunakan adalah 200, 300, 400, 500 dan 600 kg urea/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nilai EPN dan resorpsi pada padi yang ditanam di BB Padi lebih tinggi dibandingkan dengan padi yang ditanam di sawah petani. Nilai EPN dan resorpsi padi yang ditanam di rumah kaca tertinggi didapatkan pada perlakuan 500 kg urea/ha. Semakin tinggi ketersediaan nitrogen dalam tanah dan pemberian dosis pupuk N pada batasan tertentu akan menurunkan pertumbuhan tanaman, biomassa tanaman, hasil gabah, EPNT, EPNES, AEPN, PEPN dan resorpsi.
Interaksi antara Pembenah Tanah dari Hydrilla verticillata Royle. dan Salvinia molesta Mitchell. terhadap Kapasitas Lapang Tanah Pasir dan Tanah Liat serta Pertumbuhan Kacang Hijau (Vigna radiata L.) Mustofa, Wildan Suyuti; Izzati, Munifatul; Saptiningsih, Endang
BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA Vol 20, No 2 (2012): VOL XX, NOMOR 2, TAHUN 2012
Publisher : BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.4 KB) | DOI: 10.14710/baf.v20i2.4772

Abstract

Bahan pembenah tanah (soil conditioner) adalah material-material yang ditambahkan ke dalam tanah. Pembenah tanah mampu memperbaiki struktur tanah, mengubah kapasitas tanah menahan dan melalukan air, sehingga dapat mendukung pertumbuhan tanaman. Penambahan pembenah tanah dapat meningkatkan kapasitas lapang dan pertumbuhan tanaman kacang hijau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan pembenah tanah terhadap kapasitas lapang dan pertumbuhan kacang hijau pada tanah pasir dan liat. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Struktur dan Fungsi Tumbuhan Jurusan Biologi FMIPA Undip dan Kebun Percobaan Jurusan Biologi FMIPA Undip. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap pola faktorial dengan 3 pengulangan. Faktor pertama yaitu tekstur tanah (pasir dan liat). Faktor kedua adalah pembenah tanah (kontrol, Hydrilla dan Salvinia). Hasilnya menunjukkan bahwa penambahan pembenah tanah dari H.verticillata dan S. molesta meningkatkan kapasitas lapang pada tanah pasir dan liat. Penambahan pembenah tanah dari H. verticillata dan S. molesta juga meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan berat kering tanaman kacang hijau pada tanah pasir dan liat. Berdasarkan hasil uji DMRT taraf  signifikasi 95% penambahan pembenah tanah berpengaruh terhadap kapasitas lapang tanah pasir dan liat, tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan berat kering tanaman kacang hijau.

Page 1 of 1 | Total Record : 6