cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota madiun,
Jawa timur
INDONESIA
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP)
ISSN : 26154587     EISSN : 26206382     DOI : -
Core Subject : Education,
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) adalah Jurnal yang memuat karya ilmiah pendidik dan praktisi pendidikan sebagai hasil usaha dan kreatifitas mereka dalam mengembangkan pembelajaran. Karya ilmiah tersebut berupa artikel sepanjang 5 hingga 10 halaman yang merupakan hasil penelitian atau hasil kajian pustaka yang disusun berdasarkan kaidah artikel ilmiah. Jurnal ini diterbitkan dalam bentuk cetak dan online, memuat minimal 3 (tiga) artikel dari luar kota Madiun untuk memenuhi syarat sebagai jurnal tingkat provinsi.Terbit 4 (empat) bulan sekali.
Arjuna Subject : -
Articles 148 Documents
Peningkatan Hasil Belajar Mengenal Aktivitas Ekonomi Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Melalui Pembelajaran Olah Pikir Sejoli (OPS) Siswa Kelas IV SDN 1 Poko Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo Supriati Supriati
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 2 No 2 (2019): Volume 2 No.2 Tahun 2019
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.342 KB)

Abstract

Penguasaan konsep Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam bagi siswa Kelas IV pada Semester II diharapkan telah menguasai materi ajar dan diharapkan memiliki nilai yang tinggi. Sehingga jika timbul hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan harus segera dicarikan cara pemecahan. Permasalahan yang muncul di Kelas IV SDN 1 Poko Kecamatan Jambon adalah siswa kurang menguasai konsep Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam. Berdasarkan data yang ada bahwa sejumlah 50,00% siswa Kelas IV SDN 1 Poko Kecamatan Jambon belum memahami konsep Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam. Hal ini didukung dengan adanya nilai ulangan harian dengan rerata 51,00 dan 50,00% siswa belum mencapai standar ketuntasan belajar yang ditetapkan yaitu 75, serta adanya data hasil observasi bahwa siswa kurang tertarik terhadap pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, tiap siklus terdiri dari 2 pertemuan dan tiap pertemuan berlangsung selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit), dan setiap siklus terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi, wawancara dan jurnal. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah: 1) Meningkatkan penguasaan konsep Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam melalui pembelajaran Olah Pikir Sejoli (OPS), 2) Mengetahui kemampuan guru dalam upaya merenovasi pelaksanaan pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui pengembangan model pembelajaran, 3) Memperluas wawasan guru terhadap perlunya pengembangan model pembelajaran, 4) Mengetahui peningkatan penguasaan konsep Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasaan konsep Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dapat ditingkatkan dengan pembelajaran Olah Pikir Sejoli (OPS). Hal ini dapat dibuktikan adanya kenaikan nilai rerata kelas dalam setiap siklusnya. Masing-masing adalah, pada siklus I 73,00, siklus II 77,50, dan siklus III 83,50. Peningkatan ini juga diikuti dengan kenaikan tingkat ketuntasan belajar yaitu pada siklus I siswa yang dinyatakan tuntas belajar adalah 70,00%, siklus II 80,00% dan siklus III 100%.
Peningkatan Hasil Belajar Menceritakan Peristiwa Penting Di Lingkungan Keluarga Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Melalui Pembelajaran Olah Pikir Sejoli (OPS) Siswa Kelas I SDN 1 Jonggol Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo Surati Surati
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 2 No 2 (2019): Volume 2 No.2 Tahun 2019
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.626 KB)

Abstract

Salah satu mata pelajaran yang wajib dikuasai siswa Sekolah Dasar adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Karena Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang sangat penting dan berguna serta melekat dengan kehidupan sehari-hari. Berdasarkan data yang ada bahwa sejumlah 50,00% siswa Kelas I SDN 1 Jonggol Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo belum memahami konsep Menceritakan kembali peristiwa penting yang dialami sendiri di lingkungan keluarga, terlihat dari data nilai ulangan harian dengan rerata 58,75 dan 50,00% siswa belum mencapai standar ketuntasan belajar yang ditetapkan yaitu 75, serta adanya data hasil observasi bahwa siswa terlalu menganggap remeh terhadap pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Sehubungan materi ajar Kelas I maka permasalahan di atas harus segera ditangani. Pada kesempatan ini peneliti menawarkan penerapan model Olah Pikir Sejoli (OPS). Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah: 1) Meningkatkan penguasaan konsep Menceritakan kembali peristiwa penting yang dialami sendiri di lingkungan keluarga melalui pembelajaran Olah Pikir Sejoli (OPS), 2) Mengetahui kemampuan guru dalam upaya merenovasi pelaksanaan pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui pengembangan model pembelajaran, 3) Memperluas wawasan guru terhadap perlunya pengembangan model pembelajaran, 4) Mengetahui peningkatan penguasaan konsep Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya Menceritakan kembali peristiwa penting yang dialami sendiri di lingkungan keluarga pada siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, tiap siklus terdiri dari 2 pertemuan dan tiap pertemuan berlangsung selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit), dan setiap siklus terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi, wawancara dan jurnal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasaan konsep Menceritakan kembali peristiwa penting yang dialami sendiri di lingkungan keluarga dapat ditingkatkan dengan pembelajaran Olah Pikir Sejoli (OPS). Hal ini dapat dibuktikan adanya kenaikan nilai rerata kelas dalam setiap siklusnya. Masing-masing adalah, pada siklus I 72,50, siklus II 75,00, dan siklus III 83,75. Peningkatan ini juga diikuti dengan kenaikan tingkat ketuntasan belajar yaitu pada siklus I siswa yang dinyatakan tuntas belajar adalah 50,00%, siklus II 75,00% dan siklus III 100%.
Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Tentang Pengkajian Laporan Hasil Pengamatan Melalui Pendekatan Reciprocal Teaching Siswa Kelas VI SDN Bringinan Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo Trimo Trimo
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 2 No 2 (2019): Volume 2 No.2 Tahun 2019
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.553 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: (1) meningkatkan motivasi belajar melalui penggunaan pendekatan Reciprocal Teaching, (2) meningkatkan hasil belajar tentang Mendeskripskan isi dan teknik pengkajian suatu laporan hasil pengamatan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui pendekatan Reciprocal Teaching. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus.Tiap siklus terdiri atas 2 kali pertemuan. Dalam setiap siklus mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil dari penelitian ini adalah pendekatan Reciprocal Teaching dengan media realita mampu meningkatkan hasil belajar Mendeskripskan isi dan teknik pengkajian suatu laporan hasil pengamatan. Hal ini didukung adanya peningkatan mean skor dalam setiap siklusnya yakni siklus I memperoleh 72,50, siklus II meningkat menjadi 81,25, dan siklus III meningkat lagi menjadi 87,50. Selain itu juga ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar tiap siklus yaitu siklus I sebanyak 62,50%, siklus II meningkat menjadi 87,50% dan siklus III mencapai maksimal peningkatan ketuntasan menjadi 100%.
Peningkatan Hasil Belajar Mempraktikkan Keterampilan Teknik Tolak Peluru Melalui Pembelajaran Olah Pikir Sejoli (OPS) Siswa Kelas VI SDN Mojoruntut 1 Kecamatan Krembung Herin Indawati
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 2 No 3 (2019): Volume 2 No.3 Tahun 2019
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.731 KB)

Abstract

Penguasaan konsep Mempraktikkan Keterampilan Teknik Salah Satu Nomor Atletik (Tolak Peluru) bagi siswa Kelas VI pada semester I diharapkan telah menguasai materi ajar dan diharapkan memiliki nilai yang tinggi. Sehingga jika timbul hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan harus segera dicarikan cara pemecahan. Berdasarkan data yang ada bahwa sejumlah 50,00% siswa Kelas VI SDN Mojoruntut 1 Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo belum memahami konsep Mempraktikkan Keterampilan Teknik Salah Satu Nomor Atletik (Tolak Peluru). Hal ini didukung dengan adanya nilai ulangan harian dengan rerata 55,00 dan 50,00% siswa belum mencapai standar ketuntasan belajar yang ditetapkan yaitu 75. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, tiap siklus terdiri dari 2 pertemuan dan tiap pertemuan berlangsung selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit), dan setiap siklus terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi, wawancara dan jurnal. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah: 1) Meningkatkan penguasaan konsep Mempraktikkan Keterampilan Teknik Salah Satu Nomor Atletik (Tolak Peluru) melalui pembelajaran Olah Pikir Sejoli, 2) Mengetahui kemampuan guru dalam upaya merenovasi pelaksanaan pelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan melalui pengembangan model pembelajaran, 3) Memperluas wawasan guru terhadap perlunya pengembangan model pembelajaran, 4) Mengetahui peningkatan hasil belajar Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan khususnya Mempraktikkan Keterampilan Teknik Salah Satu Nomor Atletik (Tolak Peluru). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar Mempraktikkan Keterampilan Teknik Salah Satu Nomor Atletik (Tolak Peluru) dapat ditingkatkan dengan pembelajaran Olah Pikir Sejoli (OPS). Hal ini dapat dibuktikan adanya kenaikan nilai rerata kelas dalam setiap siklusnya. Masing-masing adalah, pada siklus I 71,67, siklus II 79,17, dan siklus III 84,58. Peningkatan ini juga diikuti dengan kenaikan tingkat ketuntasan belajar yaitu pada siklus I siswa yang dinyatakan tuntas belajar adalah 66,67%, siklus II 83,33% dan siklus III 100%.
Upaya Peningkatan Sepak Sila Dalam Permainan Sepak Takraw Melalui Modifikasi Bola Pada Siswa Kelas V SDN Kedungsumur 3 Kecamatan Krembung Soetacik Soetacik
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 2 No 3 (2019): Volume 2 No.3 Tahun 2019
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.594 KB)

Abstract

Salah satu tujuan pendidikan adalah memberikan pedoman atau petunjuk kepada guru dalam rangka memilih dan menentukan metode, model mengajar atau menyediakan lingkungan belajar bagi siswa. Berdasarkan tujuan yang telah digariskan maka dengan mudah pula dapat ditetapkan metode yang serasi dan dengan demikian akan terciptanya kegiatan-kegiatan belajar yang seimbang dan sesuai bagi siswa. Penentuan metode belajar yang tepat, berarti akan menjamin pencapaian hasil belajar yang memadai bagi pertumbuhan dan perkembangan siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 6 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2 x 35 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrument tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar sepak pada materi permainan sepak takraw melalui metode modifikasi bola pada siswa Kelas V, maka tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut : Meningkatkan hasil belajar sepak sila pada permainan sepak takraw melalui metode modifikasi bola pada siswa Kelas V SDN Kedungsumur 3 Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo Semester II Tahun Pelajaran 20172018. Peranan Model Pembelajaran modifikasi bola dalam meningkatkan hasil belajar sepak sila pada permainan sepak takraw ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score) yakni : pada siklus I 67,78; siklus II 75,83, dan siklus III 81,94. Selain itu juga ditandai adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar dari siklus pertama hingga siklus terakhir, yaitu pada siklus I hanya 66,67%, siklus II meningkat menjadi 77,78%, pada siklus III terjadi peningkatan mencapai 100%. Kenyataan membuktikan bahwa penggunaan Model Pembelajaran modifikasi bola dalam proses pembelajaran dapat meningkatan hasil belajar sepak sila pada materi permainan sepak takraw.
Peningkatan Kemampuan Profesional Guru Melalui Supervisi Akademik Teknik Individual Conference (IC) Di SDN Sidokepung 1 Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo Nur Hayati
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 2 No 3 (2019): Volume 2 No.3 Tahun 2019
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.38 KB)

Abstract

Memahami begitu pentingnya peranan guru dalam upaya peningkatan mutu pendidikan maka selayaknyalah kemampuannya ditingkatkan, dibina dengan baik secara terus menerus sehingga benar-benar memiliki kemampuan yang sesuai dengan tuntutan profesinya. Fungsi dukungan dalam supervisi akademik mutlak diperlukan adanya dalam menyediakan bimbingan profesional dan bantuan teknik pada guru untuk meningkatkan proses pembelajaran. Guru membutuhkan bantuan dan dukungan. Mereka memerlukan bantuan dalam memahami dan mempraktikkan strategi dan teknik belajar dan pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah yang dilaksanakan dalam 4 siklus. Tiap siklus melalui pentahapan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Tujuan penelitian ini adalah : 1) Mendeskripsikan peranan supervisi teknik IC dalam upaya meningkatkan kemampuan profesional para guru, 2) Memberikan arahan atau pedoman bagi kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya sebagai supervisor sekolah dalam membina guru dan staf sekolah agar dapat meningkatkan kemampuan dan profesinya secara berdaya guna dan berhasil guna. Hasil penelitian ini adalah adanya peningkatan kemampuan profesional guru SDN Sidokepung 1 Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo melalui penerapan supevisi akademik teknik IC. Hal ini ditandai adanya peningkatan kategori kemampuan profesional guru dalam setiap siklusnya yaitu pada siklus I berada pada kategori kurang dan pada siklus terakhir meningkat dan berada pada kategori tinggi.
Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Memanfaatkan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Melalui Diskusi MGM Di SMA Negeri 1 Kuripan Kabupaten Probolinggo Arik Suraini
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 2 No 3 (2019): Volume 2 No.3 Tahun 2019
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.834 KB)

Abstract

Penelitian ini dirancang dalam bentuk Penelitian Tindakan Sekolah yang direncanakan dilaksanakan dalam dua siklus,dimana setiap siklusnya dilaksanakan dalam dua sampai tiga kali pertemuan. Adapun subyek penelitian ini adalah guru-guru di SMA Negeri 1 Kuripan Kabupaten Probolinggo yang terdiri dari 8 orang guru. Pelaksanaan penelitian ini diawali dengan pengumpulan data dengan menggunakan format observasi,instrumen penilaian skenario pembelajaran dan instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran. Selanjutnya data yang sudah terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis diskriptif yang hasilnya adalah sebagai berikut : Pada siklus I nilai rata-rata yang diperoleh dari sikap guru berdiskusi adalah 79,38 katagori”cukup,sedangkan pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh adalah 84,88, katagori “baik”, nilai rata-rata yang diperoleh dari penilaian skenario pembelajaran pada siklus I yaitu 78,75 katagori “cukup” sedangkan pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh adalah 82,50, nilai rata-rata yang diperoleh dari penilaian pelaksanaan pembelajaran pada siklus I yaitu 78,33 katagori “cukup”, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh adalah 82,08 katagori “baik”.Melihat nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa dari siklus I ke siklus II , terjadi peningkatan nilai rata-rata yang diperoleh dari masing-masing komponen yang di observasi maupun yang dinilai, yang berarti pembinaan dan bimbingan melalui pendekatan diskusi kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran dapat meningkatkan kemampuan guru dalam pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar. Berdasarkan keberhasilan tersebut di atas disarankan kepada guru-guru di SMA Negeri 1 Kuripan Kabupaten Probolinggo agar lebih mengoptimalkan pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dengan memperbanyak variasi metode pembelajaran dalam penyusunan skenario pembelajaran maupun dalam pelaksanaan pembelajaran.
Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Tentang Perjuangan Para Tokoh Pejuang Melalui Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing Siswa Kelas V SDN Suko Kecamatan Sukodono Sidoarjo Hakimah Hakimah
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 2 No 3 (2019): Volume 2 No.3 Tahun 2019
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.423 KB)

Abstract

Keberhasilan siswa dalam belajar dipengaruhi oleh banyak faktor, satu diantaranya adalah kemahiran siswa untuk belajar mandiri dan memantau kegiatan belajar mereka sendiri. Kemampuan belajar akan maksimal jika siswa berupaya untuk memilih kemauan dan menyerap informasi yang baru, didukung adanya informasi yang bermutu sehingga tercipta aktivitas untuk berkreativitas, merefleksikan kegiatan belajar dan menyimak ketuntasan yang dicapai, serta didukung suasana pembelajaran yang kondusif yang memungkinkan siswa dapat belajar sesuai gaya belajar yang dimiliki dan tidak kalah penting tersedianya waktu belajar yang cukup dan tercukupinya sarana dan prasarana belajar. Berdasarkan hasil angket sebelum penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa akan belajar jika diberi tugas oleh guru. Siswa belum mampu mengambil makna dari belajar, kemauan siswa untuk mengembangkan kreativitasnya masih rendah, kegiatan belajar siswa masih tergantung pada guru. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 6 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2 x 35 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrumen tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar tentang Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjahahan Belanda dan Jepang melalui strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing pada siswa Kelas V, SDN Suko Semester II Tahun Pelajaran 2018/2019. Peranan strategi pembelajaran Active Knowledge Sharing dalam meningkatkan hasil belajar Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjahahan Belanda dan Jepang ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score), yakni : siklus I 74,64; siklus II 81,43; dan siklus III 86,79. Selain itu juga ditandai adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar, yaitu pada siklus I 64,29%, siklus II 85,71%, siklus III terjadi peningkatan mencapai 100%.
Peningkatan Hasil Belajar Mengomentari Persoalan Faktual Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan Penerapan Model Think-Pair-Share Siswa Kelas V SLB A-C Dharma Wanita Sidoarjo Muhamad Rosyid
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 2 No 3 (2019): Volume 2 No.3 Tahun 2019
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.074 KB)

Abstract

Permasalahan yang muncul di Kelas V SLB A-C Dharma Wanita Sidoarjo adalah siswa kurang menguasai beberapa kompetensi dasar yang diajarkan. Seharusnya siswa Kelas V pada Semester I telah memahami materi ajar Mengomentari persoalan faktual. Berdasarkan data yang ada bahwa sejumlah 50,00% atau 2 siswa Kelas V SLB A-C Dharma Wanita Sidoarjo belum memahami sepenuhnya materi Mengomentari persoalan faktual. Hal ini didukung dengan adanya nilai ulangan harian dengan rerata 58,00 dan 50,00% atau 2 siswa memiliki nilai di bawah rata-rata kelas. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 6 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2 x 35 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrument tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Mengomentari persoalan faktual melalui metode Think-Pair-Share Siswa Kelas V SLB A-C Dharma Wanita Sidoarjo Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019. Peranan Model Pembelajaran Think-Pair-Share dalam meningkatkan kemampuan materi ajar Mengomentari persoalan faktual ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score), yakni : pada siklus I 75,00; siklus II 82,50, dan siklus III 85,00. Selain itu juga ditandai adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar dari siklus pertama hingga siklus terakhir, yaitu siklus I hanya 50,00%, siklus II meningkat menjadi 75,00%, pada siklus III terjadi peningkatan mencapai 100%.
Peningkatan Kemampuan Profesional Guru Melalui Supervisi Teknik Diskusi Refleksi Kasus (DRK) Di SMK Negeri Kebonagung Kabupaten Pacitan Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018 Banjir Banjir
Wahana Kreatifitas Pendidik (WKP) Vol 2 No 3 (2019): Volume 2 No.3 Tahun 2019
Publisher : Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.79 KB)

Abstract

Tugas guru di Sekolah Menengah Kejuruan tidaklah ringan karena guru harus mampu mengembangkan kemampuan akademis dan life skill yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat menuju pengembangan kewirausahaan yang bermuara pada kemandirian. Padahal dunia pengetahuan dan teknologi selalu berkembang sehingga kemampuan profesional guru diperlukan adanya. Dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang para guru sering dituntut untuk selalu memacu kemampuan dan keterampilannya dalam berbagai segi. Tugas pokok guru masa kini tidak cukup hanya menyajikan informasi faktual untuk memperluas cakrawala siswa dan mengembangkan sejumlah keterampilan serta sikap positif juga berperan sebagai peneliti, motivator, dan fasilitator. Kenyataan yang terjadi di lapangan khususnya di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Kebonagung Kabupaten Pacitan meskipun pemerintah melalu Kementerian Pendidikan Nasional telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan melalui berbagai program antara lain penataran-penataran, penyempurnaan kurikulum, pengadaan sarana prasarana dan alat belajar, peningkatan manajemen sekolah, dan sebagainya. Namun demikian upaya-upaya tersebut kurang mempunyai dampak yang nyata dalam kegatan pembelajaran di kelas apabila tidak diikuti dengan pembinaan profesional bagi para guru. Sebagai upaya membantu memecahkan masalah tersebut, maka peneliti menawarkan suatu bentuk supervisi dengan teknik Diskusi Refleksi Kasus (DRK). Hasil dari pelaksanaan DRK ini ditengarai dapat dijadikan pedoman bagi kepala sekolah dalam melaksanakan tugas dalam membina guru dan tenaga kependidikan di sekolah agar dapat meningkatkan kemampuan profesionalnya secara nyata. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah yang dilaksanakan dalam 4 siklus. Tiap siklus melalui penatahapan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Tujuan penelitian ini adalah : 1) Mendeskripsikan peranan supervisi teknik DRK dalam upaya meningkatkan kemampuan profesional para guru, 2) Memberikan arahan atau pedoman bagi kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya sebagai supervisor sekolah dalam membina guru dan staf sekolah agar dapat meningkatkan kemampuan dan profesinya secara berdaya guna dan berhasil guna. Hasil penelitian ini adalah adanya peningkatan kemampuan profesional guru SMK Negeri Kebonagung Kabupaten Pacitan melalui penerapan supervisi teknik DRK. Hal ini ditandai adanya peningkatan kategori kemampuan profesional guru dalam setiap siklusnya yaitu pada siklus I berada pada kategori kurang dan pada siklus terakhir meningkat dan berada pada kategori tinggi.

Page 6 of 15 | Total Record : 148