cover
Contact Name
Jurnal TP Unisi
Contact Email
juraltpunisi@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnaltepeunisi@yahoo.com
Editorial Address
-
Location
Kab. indragiri hilir,
Riau
INDONESIA
Jurnal Teknologi Pertanian
ISSN : 23014083     EISSN : 25985132     DOI : -
Jurnal Teknologi Pertanian ini merupakan publikasi resmi yang diterbitkan oleh Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Islam Indragiri, Tembilahan. Jurnal ini pertama kali diterbitkan pada bulan Mei Tahun 2012. Namun OJS baru diterapkan pada Tahun 2018. Jurnal ini memuat tinjauan mengenai hasil-hasil penelitian dan non penelitian tentang suatu permasalahan secara komprehensif dan prospek pengembangannya, serta bertujuan memberi informasi tentang Teknologi Pertanian Jurnal ini berfokus pada teknologi pertanian seperti sains dan teknik pangan, teknologi dan manajemen industri pangan, teknik pertanian dan rekayasa bioproses.
Arjuna Subject : -
Articles 322 Documents
STUDI PEMBUATAN YANGKO Nuroso, Agus
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari proses pembuatan yangko adalah dapat mengetahui dan memahami proses pembuatan Yangko sehingga dihasilkan yangko dengan Tekstur lunak, Warnanya cukup terang/cukup muda, Rasanya manis, Memiliki aftertaste agak lengket di gigi, manis terasa lama, berkesan gurih, aroma menarik. Oleh karena itu diperlukan inovasi produk. Inovasi ini dapat berupa perkembangan produk Yangko yang memiliki berbagai macam jenis seperti rasa coklat, rasa strawberry, kacang, keju, maupun rasa buah-buahan. Produk yangko yang prima memerlukan ketelitian sejak pengadaan bahan dasar, tahap pembuatannya sampai pada distribusinya. Oleh karena itu, pengolahannya harus tepat, baik perbandingan bahan – bahannya maupun langkah – langkah pembuatannya, serta hasilnya juga harus berpenampilan menarik. Proses pembuatan Yangko dibagi menjadi dua tahap yaitu pembuatan tepung beras ketan dan pemasakan. Dalam pembuatan Yangko, gula pasir dilarutkan dalam air mendidih. Proses pembuatan yangko meliputi pemilihan bahan dasar, pencampuran dengan bahan lain, pemasakan, pengemasan, dan pelabelan.
PEMBUATAN DODOL SUSU Nuroso, Agus
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.892 KB)

Abstract

Susu dapat diolah menjadi berbagai produk olahan, diantaranya dodol susu. Dodol susu adalah salah satu produk olahan susu dengan penambahan gula, tepung ketan, tepung tapioca, dan santan melalui proses pemanasan pada susu segar atau yang kurang segar. Jadi dodol susu merupakan salah satu solusi untuk mengatasi berlimpahnya produksi susu disuatu daerah. Proses pengolahannyapun tidak sulit dan prospek pemasarannya cukup menjanjikan, mengingat dodol disukai anak-anak maupun orang dewasa.Dodol merupakan campuran dari susu dengan tepung beras ketan, santan kelapa dan gula sehingga dihasilkan produk makanan yang kenyal dengan rasa manis denga aroma susu. Pembuatan dodol susu bertujuan untuk penganekaragaman pangan, meningkatkan nilai ekonomis, memperpanjang masa simpan, serta mempertahankan dan memperbaiki mutu gizi susu.Dodol termasuk salah satu bahan pangan, maka keamanan dan keawetan harus terjamin, dimana dodol tidak beracun, tidak mengandung bakteri dan logam yang berbahaya, serta tidak mengandung jamur.
STUDI PENCAMPURAN LABU KUNING (Cucurbita Moschata) DENGAN TEPUNG BERAS TERHADAP KARAKTERISTIK BISKUIT YANG DIHASILKAN Priyono, Eko; Ninsix, Retti; Apriyanto, Mulono
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah bertujuan untuk mengetahui penambahan labu kuning tingkat pencampuran dan penambahan labu kuning terhadap perubahan komposisi kimia (kadar air, kadar abu , dan kadar protein) dan profil sensori yang dihasikan (ketampakan, bau dan rasa, sifat tekstural) biskuit labu kuning yang dihasilkan serta menentukan penambahan labu kuning yang tepat dalam pembuatan biskuit dengan penambahan labu kuning. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu, A= (Labu kuning 30 % + Tepung beras 70 %), B= (Labu kuning 40 % + Tepung beras 60 %), C= (Labu kuning 50 % + Tepung beras 50 %), dan D= (Labu kuning 60 % + Tepung beras 40 %). Didalam pelaksanaan penelitian ini tiga tahap yang dilakukan yaitu analiasa biskuit labu kuning kadar air, kadar abu, dan kadar protein. Sehingga mendapatkan biskuit yang diinginkan. Analisa ini dilakukan untuk menentukan dan mengetahui kadar air, kadar abu, kadar protein dan organoleptik (Warna, tekstur, rasa dan aroma). Hasil terbaik biskuit yaitu perlakuan B 40% Labu kuning + 60% Tepung beras. Dengan hasil kadar air 4,80%, kadar abu 0,93% kadar protein 7,00%, nilai warna 3,6%, tekstur 3,7%, rasa 3,95%, dan aroma 3,8%.
PENGARUH TINGKAT KEMATANGAN DAN KADAR GULA TERHADAP MANISAN KERING SAWO Mirza, Irzam; Novitasari, Rifni
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.321 KB)

Abstract

Penelitian dengan judul “Pengaruh Tingkat Kematangan dan Kadar Gula terhadap Manisan Sawo yang Dihasilkan”, bertujuan untuk mengetahui kadr air, kadar sukrosa dan kadar vitamin C. Penelitian ini menggunkan rancangan acak lengkap (RAL) factorial. Dengan faktor pertama (A) adalah tingkat kematangan buah yang terdiri dari dua perlakuan dan factor kedua (B) adalah kadar gula yang terdiri dari tiga perlakuan kemudian dengan tiga kali ulangan dan diperoleh pola perlakuan 2 x 3 x 3 sehingga didapat 18 unit percobaan. Factor pertama disimbulkan dengan A1 (Matang) dan A2 (Tua) dan factor kedua disimbolkan dengan B1 (Kadar Gula 30%), B2 (Kadar Gula 40%) dan B3 (Kadar Gula 50%).Perlakuan dengan hasil terbaik adalah perlakuan (A1B1) sawo matang dan kadar gula 30%. Dengan hasil pengamatan kadar sukrosa 63.38%, kadar air 21,13% dan kadar vitamin C 0,35%. Kombinasi perlakuan ini secara organoleptik juga disukai oleh panelis, dimana warna manisan sawo tersebut coklat kekuningan, rasanya tidak terlalu manis dan tekstur yang dihasilkan lunak sedikit keras dimana nilai warna (2,55), tekstur (2,40) dan rasa (2,35).
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK PENGEMBANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN PRODUK TURUNAN KELAPA SAWIT Mardesci, Hermiza
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan Negara penghasil CPO terbesar di dunia. Namun industri pengolahan produk turunannya belum berkembang dengan baik. Untuk itu pada tulisan ini akan membahas kajian tentang pengembangan industri pengolahan produk turunan dari CPO. Kajian tersebut meliputi pemilihan alternatif produk turunan CPO yang potensial untuk dikembangkan, dilihat dari aspek potensi pasar, kondisi bahan baku, teknologi proses, nilai tambah produk, dan daya serap tenaga kerja. Dari hasil analisis dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan aplikasi Expert Choice diperoleh oleokimia sebagai alternatif terbaik untuk dikembangkan.
DECISION SUPPORT SYSTEM UNTUK PENGOLAHAN KELAPA TERPADU Mardesci, Hermiza; Santosa, Santosa; Nazir, Novizar; Hadiguna, Rika Ampuh
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Makalah ini bertujuan untuk melihat sejauh mana penelitian terkait sistem pendukung keputusan dan pengolahan kelapa terpadu yang telah dilakukan pada riset-riset terdahulu. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan review jurnal-jurnal terkait pengolahan kelapa terpadu, dan sistem pendukung keputusan. Didapatkan sekitar 100 buah jurnal. Dari hasil review jurnal didapatkan gap pengetahuan yang akan diisi adalah mengaplikasikan konsep DSS untuk pengolahan kelapa terpadu, sehingga penggunaan bahan baku kelapa untuk pengolahan bisa dioptimalkan. Untuk mengoptimalkan penggunaan bahan baku dalam pengolahan kelapa terpadu, bisa dilakukan dengan bantuan Sistem Pendukung Keputusan. SPK ini bisa membantu petani kelapa dan pihak terkait untuk memutuskan pengolahan kelapa yang akan dipilih sehingga penggunaan bahan baku bisa optimal.
PERBANDINGAN PENGGUNAAN KALSIUM KARBONAT DAN NATRIUM KARBONAT DALAM PEMISAHAN CANGKANG DAN KERNEL Sari, Vonny Indah
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.64 KB)

Abstract

Clay bath is where the separation of the shell, core nucleus intact and broken. The process of separation occurs because of differences in density between the core with the shell with the help of a solution of CaCO3. Core with a lighter density in the solution of CaCO3 floats and shells with a greater specific gravity settle to the bottom. This process is carried out in a cone-shaped vessel is equipped with a pump to circulate CaCO3. The existence of the circulation of fluid motion will bring the kernel into the sieve vibration to be cleaned and then sent to the kernel in the Kernel Wet Fan heading to Kernel Shiloh to the heat. This reseach compared the performance of the solution with a solution of Na2CO3 and CaCO3 in their shells and kernels, seen from the solubility rate between kalsim carbonate and sodium carbonate in water
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL INDUSTRI KECIL GULA KELAPA (Studi Kasus di Kecamatan Kempas, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau) Mardesci, Hermiza; Santosa, Santosa; Nazir, Novizar; Hadiguna, Rika Ampuh
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan industri kecil gula kelapa secara finansial. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Kempas Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, Indonesia. Dari 4 pengrajin gula kelapa yang terdapat di lokasi penelitian, digunakan dua pengrajin sebagai sampel. Analisis data yang digunakan yaitu untuk mengetahui proses produksi gula kelapa, dan untuk mengetahui kelayakan finansial industri kecil gula kelapa dengan menggunakan metode NPV, Net B/C Ratio, dan IRR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses produksi gula kelapa meliputi penyadapan nira, penyaringan, pemasakan, pencetakan, dan pengemasan. Industri kecil gula kelapa ini layak dikembangkan berdasarkan analisis finansial. Nilai NPV sebesar 125.133,98 dengan diskon faktor 10 %, Net B/C Ratio sebesar 4,53 dan nilai IRR sebesar 42 %.
PENGARUH KONSENTRASI GULA PADA PEMBUATAN MAHKOTA DEWA (Phaleria Macrocamps) INSTANT Ernawati, Ernawati; Ninsix, Retti
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.378 KB)

Abstract

Penelitian pengaruh konsentrasi gula pada proses pembuatan mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) instan terhadap mutu yang dihasilkan. Tujuan penelitian untuk mengetahui konsentrasi gula pada proses pembuatan mahkota dewa instan terhadap mutu yang dihasilkan, untuk mengetahui proses pembuatan mahkota dewa yang dihasilkan dan untuk mengetahui hasil organoleptik ( rasa, aroma, warna dan tekstur ) mahkota dewa yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap ( RAL) yang terdiri lima perlakuan yaitu G 1 : 60 % gula dalam 500 ml air rebusan mahkota dewa, G 1 : 60 % gula dalam 500 ml air rebusan mahkota dewa, G2 : 65 % gula dalam 500 ml air rebusan ahkota dewa, G3 : 70 % gula dalam 500 ml air rebusan mahkota dewa, 04 : 75 % gula dalam 500 ml air rebusan mahkota dewa, Gl : 80 % gula dalam 500 ml air rebusan mahkota dewa.Hasil terbaik dari analisa kimia mahkota dewa instan yang meliputi kadar air terdapat pada perlakuan G4 (75% gula dalam 500 ml air rebusan mahkota dewa) yaitu 3.25 %, kadar abu terdapat pada perlakuan 03 (70 % gula dalam 500 ml air rebusan mahkota dewa yaitu 0.59 % dan kadar sukrosa terdapat pada perlakuan G3 (70% gula dalam 500 ml air rebusan mahkota dewa yaitu 74.66 %. Hasil terbaik untuk uji organoleptik yang meliputi aroma terdapat pada perlakuan G5 (75% gula dalam 500 ml air rebusanmahkota dewa) yaitu 3.1 % dan tekstur terdapat pada perlakuan G5 (75% gula dalam 500 ml air rebusan mahkota dewa) yaitu 3.4%.
STUDI PERBANDINGAN TEPUNG TAPIOKA DENGAN TEPUNG TERIGU TERHADAP KARAKTERISTIK AMPLANG KERANG SIMPLING (Placuna placenta) YANG DIHASILKAN Yuslinawati, Yuslinawati; Novitasari, Rifni
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Pertanian Prodi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian dilaboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri. Penelitian ini dilaksanakan 2 bulan yaitu dari bulan November sampaidenganDesember 2014. Analisa penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Andalas. Rancangan percobaan yang digunakan didalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari empat perlakuan yaitu: A = Tepung terigu 0% Tepung tapioka 100%, B = Tepung terigu 50% Tepung tapioka 50%, C = Tepung terigu 25% Tepung tapioka 75%, D = Tepung terigu 100% Tepung tapioka 0%. Perlakuan ini diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh pula perlakuan 4 x 3 dengan jumlah 12 perlakuan. Data hasil pengamatan dianalisa menggunakan analisa keragaman (analysis of variance) pada taraf nyata 5% bila terdapat berbeda nyata maka diujilanjut dengan beda nyata jujur (BNJ) pada taraf 5%.Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa perbandingan tepung tapioka dan tepung terigu dalam pembuatan amplang memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap kadar air, kadar protein, kadar lemak, dan uji organoleptik yang meliputi warna, rasa, tekstur,dan aroma. Hasil terbaik untuk standa rmutu berdasarkan komposisi kimia diperoleh dari perlakuan C (Tepung tapioka 75% dan tepung terigu 25%) dengan hasil analisa kimia kadar air 8,27%, kadar lemak 19,86%, kadar protein 13,48%,dengan skor uji organoleptik terhadap warna 2,11%, rasa 2,21%, aroma 2,08% dan tekstur 2,30%.

Page 7 of 33 | Total Record : 322