cover
Contact Name
Abdullah Syafei
Contact Email
syafei06@gmail.com
Phone
+6287882270014
Journal Mail Official
jurnal.jikm@stikim.ac.id
Editorial Address
Jl. Harapan No.50 Lenteng Agung, Jakarta Selatan
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (The Public Health Science Journal)
ISSN : 22524134     EISSN : 23548185     DOI : -
Core Subject : Health,
JIKM menerima naskah publikasi dari hasil penelitian atau naskah tinjauan pustaka (literature review) yang belum pernah dan tidak akan dipublikasikan di tempat lain dalam bentuk cetakan maupun digital (e-journal). Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (JIKM) mencakup artikel di bidang Manajemen Pelayanan Kesehatan, Manajemen Rumah Sakit, Kesehatan Reproduksi, Epidemiologi, Biostatistik, Pendidikan dan Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kebijakan Kesehatan, Gizi Kesehatan Masyarakat, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Articles 302 Documents
Kinerja Bidan dalam Memberikan Pelayanan Antenatal Care dan Faktor yang Mempengaruhi Widyawati widyawati
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 7 No 01 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.234 KB) | DOI: 10.33221/jikm.v7i01.48

Abstract

Angka kematian merupakan barometer status kesehatan, terutama kematian ibu dan kematian bayi. Tingginya angka kematian menunjukkan hasil pencapaian program pembangunan kesehatan di Indonesia. Bidan sebagai ujung tombak dari pembangunan kesehatan yang berhubungan langsung dengan pelayanan kesehatan masyarakat dapat menjadi faktor pendukung atau pendorong namun juga dapat menjadi faktor penghambat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor pengetahuan, keterampilan, motivasi dan kepemimpinan terhadap kinerja bidan dalam memberikan pelayaan antenatal care di Puskesmas Deleng Pokhisen dan Puskesmas Mamas Kabupaten Aceh Tenggara. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi analitik dengan rancangan cross sectional dengan jumlah sampel 59 orang. Terdapat 52 responden memiliki pengetahuan baik 98,1% memiliki kinerja baik. Hasil uji chi square diperoleh nilai p = 0,023, keterampilan nilai p = 0,026, motivasi nilai p = 0,031, dan kepemimpinan nilai p = 0,020. Sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan antara pengetahuan, keterampilan, motivasi dan kepemimpinan terhadap kinerja bidan dalam memberikan pelayanan antenatal care di Puskesmas Deleng Pokhisen dan Puskesmas Mamas Kabupaten Aceh Tenggara. Disarankan kepada Dinas Kesehatan, untuk meningkatkan pengetahuan bidan dengan memberikan pelatihan secara berkesinambungan, dan memberikan penyuluhan dan pembentukan kelas ibu hamil, pembinaan keluarga dengan komunikasi, informasi dan edukasi, sehingga AKI dan AKB menurun.
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Penyakit TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Walantaka Rina Puspita Sari
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 7 No 01 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.471 KB) | DOI: 10.33221/jikm.v7i01.49

Abstract

Penyakit Tuberkulosis merupakan masalah global di dunia dan diperkirakan sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis ini. Penelitian bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Walantaka Tahun 2017. Penelitian bersifat korelasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode total populasi yaitu sebanyak 60 responden. Pengumpulan data melalui kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang berhubungan kejadian penyakit TB paru adalah status gizi (p value = 0,006), ventilasi (p value = 0,000), pencahayaan (p value = 0,026), dan kelembaban (p value = 0,011). Masyarakat disarankan untuk aktif dalam upaya pencegahan penyakit TB paru yaitu dengan memperbaiki status gizi masyarakat dan memperbaiki kondisi tempat tinggal yang sesuai dengan syarat kesehatan.
Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Tuberkulosis Paru Lili Diana Fitri
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 7 No 01 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.892 KB) | DOI: 10.33221/jikm.v7i01.50

Abstract

Di Indonesia, Tuberkulosis (TB) sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia. Hasil survei awal penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Sadabuandiperoleh data bahwa jumlah penderita TB Paru BTA Positif terdapat 106 penderita. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis determinan kepatuhan minum obat pada pasien tuberkolosis paru di wilayah tersebut.Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. populasi yang diambil adalah keseluruhan Penderita Tuberkulosis Paru Di Wilayah kerja Puskesmas Sadabuan Kota Padangsidimpuan sebanyak 106 orang, dengan jumlah sampel sebanyak 51 orang dengan cara kuesioner dan wawancara. Analisis data menggunakan uji chi-square dan regrsi linear logistik.Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat hubungan pengetahuan (0,000), sikap (0,000), pendidikan (0,000), pekerjaan (0,001), dan dukungan keluarga (0,000) terhadap kepatuhan minum obat. Pengetahuan merupakan faktor dominan yang mempengaruhi kepatuhan minum obat pasien TB Paru dengan nilai OR (Exp B = 29.169).Diharapkan Bagi petugas kesehatan diharapkan selalu mengingatkan penderita TB paru pada saat pengambilan obat untuk lebih memperhatikan keteraturan dalam minum obat, sedangkan bagi penderita TB paru diharapkan untuk teratur dalam minum obat, berobat sesuai dengan jadwal.
Kepatuhan Ibu Hamil dalam Melakukan Kunjungan Antenatal Care dan Faktor yang Mempengaruhi Rita Armaya
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 7 No 01 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.484 KB) | DOI: 10.33221/jikm.v7i01.51

Abstract

Pelayanan antenatal care adalah pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan kepada ibu hamil selama masa kehamilannya sesuai standar pelayanan antenatal. Pemanfaatan pelayanan antenatal care oleh sejumlah ibu hamil di Kabupaten Aceh Tenggara belum sepenuhnya sesuai dengan target yang ditetapkan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode cross sectional, pemilihan sampel dengan total sampling. Sampel sebanyak 55 ibu hamil, dengan pembagian trimester I sebanyak 12 orang, trimester II sebanyak 21 orang, dan trimester III sebanyak 22 orang. Metode analisis data yang digunakan adalah analisa univariat, bivariat dan multivariat. Uji chi-square dengan tingkat kemaknaan α=0,05. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara Pengetahuan (pv=0,003), Sikap (p = 0,016), dukungan petugas kesehatan (p = 0,021) dan dukungan keluarga (p = 0,022) dengan kepatuhan ibu hamil dalam melakukan kunjungan ANC di Puskesmas Kota Kutacane Kecamatan Babussalam Kabupaten Aceh Tenggara. Pengetahuan (B=3,449; Pv=0,011) merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kepatuhan ibu hamil dalam pemeriksaan ANC. Disarankan kepada Dinas Kesehatan, Puskesmas dan tenaga kesehatan khususnya Bidan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care melalui kegiatan penyuluhan dan pembentukan kelas ibu hamil, pembinaan keluarga dengan komunikasi, informasi dan edukasi, sehingga AKI dan AKB menurun.
Hubungan Bauran Pemasaran dan Layanan Pelanggan dengan Loyalitas Pasien Ajeng Setianingsih
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 7 No 01 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.044 KB) | DOI: 10.33221/jikm.v7i01.52

Abstract

Perusahan dalam sektor rumah sakit dihadapkan pada tuntutan peningkatan pelayanan publik dan ancaman bisnis pada layanan kesehatan di Indonesia. Persepsi bauran pemasaran merupakan alat bagi pemasar yang terdiri atas berbagai unsur suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan penentuan pada yang ditetapkan dapat berjalan sukses. Persepsi bauran pemasaran terdiri dari Produk, lokasi, Promosi,harga, orang (SDM), bukti fisik, proses dan layanan pelanggan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persepsi bauran pemasaran dan layanan pelanggan terhadap loyalitas pasien di Instalansi Rawat Jalan RSK. Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2017. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah pasien yang berkunjung di Instalansi Rawat Jalan dari bulan Oktober tahun 2016 sampai Agustus tahun 2017 dan teknik sampel yang digunakanan yaitu Insidental Sampling berjumlah 60 responden. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara produk(jasa) terhadap loyalitas pasien dengan Pvalue = 0.025 nilai OR 4,263. Adanya hubungan yang signifikan antara layanan pelanggan terhadap loyalitas pasien dengan Pvalue = 0.002 nilai 7,333. Sedangkan untuk persepsi bauran pemasaran yang lain seperti lokasi, promosi, harga, orang (SDM), bukti fisik, dan proses tidak menunjukan hubungan yang signifikan. Kesimpulannya hubungan persepsi bauran pemasaran dan layanan pelanggan terhadap loyalitas pasien tergantung pada kualitas produk dan pelayanan yang di berikan kepada pasien, upaya yang harus dilakukan oleh perusahan dalam sektor rumah sakit adalah meningkatkan kualitas pelayanan dan sesuaikan dengan harapan pasien.
Analisis Faktor Risiko Ergonomi terhadap Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Teller Bank Siti Rahmah Hidayatullah Lubis
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 7 No 02 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.977 KB) | DOI: 10.33221/jikm.v7i02.107

Abstract

Teller bank merupakan kelompok kerja yang berisiko tinggi terhadap keluhan MSDs. Pola kerja mengakibatkan tingkat repetisi pada setiap task tinggi karena waktu setiap transaksi perbankan harus sesingkat mungkin. Penggunaan dan penempatan peralatan kerja lebih kompleks memperbesar risiko Teller bank terhadap keluhan MSDs dibandingkan pada unit kerja lain di bank. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko ergonomic terhadap keluhan musculoskeletal disorders pada pekerja Teller bank. Penelitian ini adalah penelitian semikuantitatif dengan menggunakan metode Rapid Entire Body Asessment (REBA) untuk melakukan penilaian risiko ergonomi terhadap 8 task Teller yang menjadi unit analisis penelitian. Untuk mendapatkan keluhan MSDs dilakukan pengisian kuesioner Nordic Body Map terhadap 17 orang Teller Bank di PT. X . Hasil penelitian menunjukkan bahwa task yang menjadi prioritas utama adalah task menyerahkan uang di akhir hari kepada supervisor, tetapi dari data keluhan MSDs dan data peralatan yang didapat prioritas task yang harus segera dilakukan perubahan adalah task menginput data dan task menghitung uang dengan mesin hitung. Berdasarkan analisis lebih lanjut, diketahui faktor yang berkontribusi terhadap timbulnya keluhan MSDs, yaitu : postur statis, postur janggal yang didukung oleh layout yang tidak sesuai dengan standard, dan repetisi yang tinggi dalam melakukan pekerjaan.
Determinan Penggunaan Kondom pada Penjaja Seks Komersial (PSK) di Kawasan Sicanang Belawan Eva Eva; Fridalina Fridalina
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 7 No 02 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.206 KB) | DOI: 10.33221/jikm.v7i02.109

Abstract

Data Profil Kesehatan Kota Medan tahun 2014 menunjukkan bahwa jumlah penderita infeksi menular seksual (IMS) sebanyak 2.203 orang. Data yang diperoleh dari 33 puskesmas se-Kota Medan bahwa jumlah penderita HIV/AIDS tertinggi pada tahun 2014 berada di Belawan sebanyak 15 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan penggunaan kondom pada penjaja seks komersial di kawasan Sicanang Belawan tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah survei analitik atau explanatory dengan desain cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mix method), Populasi penelitian sebanyak 84 orang PSK di Sicanang Belawan dan seluruhnya dijadikan sampel. Analisis data menggunakan analisis univariat, analisis bivariat dengan uji chi-square, dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian diperoleh bahwa dukungan mucikari merupakan determinan yang dominan berhubungan terhadap penggunaan kondom. PSK yang mendapat dukungan mucikari yang baik mempunyai peluang menggunakan kondom sebesar 6,7 kali lebih besar (Exp B = 6,756) dibandingkan dengan PSK yang tidak mendapatkan dukungan mucikari. Sehubungan dengan hal tersebut berarti bahwa determinan yang berhubungan dengan penggunaan kondom adalah pengetahuan, ketersediaan kondom, kenyamanan pelanggan, dan dukungan mucikari, dimana dukungan mucikari merupakan determinan yang dominan. Sementara persepsi dan dukungan tenaga kesehatan merupakan determinan yang tidak berhubungan terhadap penggunaan kondom Dengan demikian diharapkan kepada Kepala Puskesmas Belawan melakukan program penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan kepada PSK di wilayah kerjanya dengan meningkatkan frekuensi menjadi 2-4 kali dalam sebulan.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Berobat Jalan Pasien Diabetes Mellitus Tipe II Lenny Lenny; Fridalina Fridalina
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 7 No 02 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.417 KB) | DOI: 10.33221/jikm.v7i02.110

Abstract

Penyakit DM merupakan ancaman kesehatan masyarakat secara global, dimana sekitar 90% dari semua pasien yang menderita DM di seluruh dunia adalah DM tipe II. Hasil survei awal yang dilakukan di RSU Kabanjahe mengenai data pasien yang menderita DM Tipe IIpada tahun 2016 penderita DM tipe II sebanyak 426 orang, dan melakukan berobat jalan sebanyak 382 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan berobat.Jenis penelitian adalah survei analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien DM tipe II di RSU Kabanjahe Januari – Desember 2016 sebanyak 382 orang, dengan jumlah sampel sebanyak 92 orang (accidental sampling). Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan pekerjaan (p=0,741), lama menderita (p=0,299), motivasi berobat (p=0,333), keterjangkauan pelayanan kesehatan (p=1,000), keikutsertaan askes (p=0,515), dukungan keluarga (p=0,254), peran tenaga kesehatan (p=0,880) dengan kepatuhan berobat jalan. Namun pengetahuan (p=033) berpengaruh signifikan dan merupakan faktor yang dominan berhubungan dengan kepatuhan berobat jalan pasien DM II di RSU Kabanjahe 2017 dengan nilai Exp B = 0,330. Dengan demikian diharapkan bagi masyarakat yang menderita penyakit DM Tipe II agar memeriksakan diri dan melakukan pengobatan secara teratur untuk meningkatkan kesehatannya dan peran petugas dan pihak RSU Kabanjahe dapat mengajak masyarakat melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif agar dapat meningkatkan kualitas hidup pasien, terutama dalam upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Tingkat Risiko Kesehatan Kapal di Pelabuhan Belawan Medan dan Faktor yang Mempengaruhi Ovra Ovra; Lukman Lukman; vierto vierto
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 7 No 02 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.142 KB) | DOI: 10.33221/jikm.v7i02.111

Abstract

Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit dengan melenyapkan atau mengendalikan faktor – faktor risiko lingkungan yang merupakan mata rantai penularan penyakit. Sanitasi kapal berlaku untuk semua jenis kapal baik kapal penumpang, maupun kapal barang baik dari dalam maupun luar negeri. Pemeriksaan sanitasi kapal dimaksudkan untuk pengeluaran sertifikat sanitasi guna memperoleh Surat Izin Kesehatan Berlayar (SIKB). Untuk mengetahui faktor - faktor yang berhubungan dengan tingkat risiko kesehatan kapal, telah dilakukan penelitian terhadap 89 kapal yang berlabuh di Pelabuhan Belawan dengan rancangan penelitian cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan ABK (p. Value = 0,049), sikap ABK (p. Value = 0,045), penerapan SOP (p. Value = 0,000), kepemimpinan nakhoda (p. Value = 0,005), peran institusi KKP (p. Value = 0,021), tindakan penyehatan alat angkut (p. Value = 0,001), dengan tingkat risiko kesehatan kapal. Uji multivariat menyatakan bahwa faktor penerapan SOP sangat dominan berhubungan dengan tingkat risiko kesehatan kapal dengan nilai (p. Value = 0,002; OR = 66.6079). Perlu Pengawasan rutin sanitasi kapal agar dilaksanakan secara terencana dan tegas terhadap sanita sikapal yang bersandar di Pelabuhan Belawan, sehingga tidak ditemukan kapal dengan sanitasi kapal kategori risiko tinggi dan melaksanakan evaluasi secara berkesinambungan terhadap kepemilikan sertifikat sanitasi kapal pada seluruh kapal secara berkala.
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien Tuberkulosis di Puskesmas Padang Bulan Medan Ragil Sekar Kinanti Hutabarat
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 7 No 02 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.163 KB) | DOI: 10.33221/jikm.v7i02.112

Abstract

Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.Sebagian besar dari kasus TB terjadi di negara berkembang. Di Indonesia, berdasarkan data Riskerdas tahun 2013, prevalensi penduduk Indonesia yang didiagnosis TB paru oleh tenaga kesehatan tahun 2013 adalah 0,4 persen, dengan lima provinsi dengan TB paru tertinggi adalah Jawa Barat (0,7%), Papua (0,6%), DKI Jakarta (0,6%), Gorontalo (0,5%), Banten (0,4%) dan Papua Barat (0,4%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien tuberkulosis serta mengetahui faktor yang paling dominan dalam kepuasan pasien tuberkulosis di Puskesmas Padang Bulan Medan Tahun 2017.Desain penelitian ini adalah Cross Sectional Study.Data diperoleh dari catatan rekam medis pasien serta dengan pengukuran langsung kepada responden.Besar sampel dalam penelitian ini adalah 122 responden. Hasil analisis bivariat menunjukkan berhubungan dengan kepuasan pasien tuberkulosis (p<0,05). Berdasarkan hasil analisis Multivariat variabel dominan yang berhubungan dengan kepuasan pasien tuberkulosis adalah penjelasan/informasi medis oleh dokter dengan p-value 0,000 (p<0,005), nilai OR sebesar 41,43 (95% CI 5,09 – 337,11) dan lama waktu tunggu pelayanan dokter dengan p-value 0,000 (p<0,005), nilai OR sebesar 27,88 (95% CI 4,77 – 162,92). Disimpulkan bahwa penjelasan/informasi medis oleh dokter dan lama waktu tunggu pelayanan dokter merupakan faktor yang sangat berhubungan dengan kepuasan pasien tuberkulosis.

Page 2 of 31 | Total Record : 302


Filter by Year

2016 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 13 No 04 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 13 No 03 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 13 No 02 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 13 No 01 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 12 No 06 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 12 No 05 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 12 No 04 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 12 No 03 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 12 No 02 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 12 No 01 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 06 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 05 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 04 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 03 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 02 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 01 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 10 No 04 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 10 No 03 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 10 No 02 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 10 No 01 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 9 No 04 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 9 No 03 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 9 No 02 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 9 No 01 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 8 No 04 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 8 No 03 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 8 No 02 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 8 No 01 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 7 No 04 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 7 No 02 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 7 No 01 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 7 No 3 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 6 No 04 (2017): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 5 No 4 (2016): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 5 No 1 (2016): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat More Issue