cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
PROMOTOR
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 2 (2019)" : 10 Documents clear
HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA BPJS DI UNIT RAWAT INAP PUSKESMAS CIBUNGBULANG KABUPATEN BOGOR TAHUN 2018 Maulina, Lisna; Madjid, T. Abdul; Chotimah, Indira
PROMOTOR Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.618 KB) | DOI: 10.32832/pro.v2i2.1798

Abstract

Kepuasan pasien adalah tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja pelayanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien membandingkan dengan apa yang diharapkannya. Service quality yang tinggi merupakan faktor terpentingnya agar tercapainya mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas Cibungbulang Kabupaten Bogor. Tujuan penelitian ini untuk mengetahuihubungan mutu pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien di instalasi rawat inap. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Sampel yang diambil menggunakan teknik purposive sampling didapatkan 1,864 pasien di instalasi rawat inap. Intrumen penelitian menggunakan kuesioner. Data dianalisis mengunakan uji statistik Chi Square dengan tingkat kemaknaan p-value ? 0,05. Lokasi penelitan dilakukan pada Puskesmas Cibungbulang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa faktor tangible (p-value=0,125), faktor reliability (p-value = 0,285), dan faktor assurance (p-value = 0,702) tidak terdapat hubungan dengan kepuasan pasien di puskesmas cibungbulang. Sedangkan faktor responsiveness (p-value = 0,000) dan faktorempathy (p-value = 0,000) terdapat hubungan dengan kepuasan pasien di puskesmas cibungbulang.
ANALISIS PROSES AKREDITASI PUSKESMAS SINDANG BARANG KOTA BOGOR TAHUN 2018 Suryani, Amalia; Chotimah, Indira; Hidana, Rachma
PROMOTOR Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.204 KB) | DOI: 10.32832/pro.v2i2.1794

Abstract

Pada tahun 2019 akreditasi akan menjadi persyaratan PPK 1 sebagai provirder JKN. Akreditasi Puskesmas adalah upaya peningkatan mutu kinerja, melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem manajemen, sistem manajemen mutu, sistem penyelengaraan pelayanan dan programserta penerapan manajemen resiko. Data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2017 menyatakan bahwa jumlah Puskesmas di indonesia yang telah terakreditasi sebanyak 4.223 Puskesmas dari 9.825 Puskesmas yang berada di indonesia. Untuk di wilayah kota bogor sendiri baru 10 puskesmas yangterakreditasi dari 25 puskesmas yang berada di wilayah kota bogor, dan pada tahun 2018 Dinas Kesehatan menargetkan 6 Puskesmas untuk terakreditasi salahsatunya puskesmas Sindang Barang.Dari buku laporan Jumlah kunjungan pasien di Puskesmas Kota Bogor tercatat bahwa Puskesmas Sindang Barang memiliki kunjungan pasien tertinggi di antara Puskesmas-Puskesmas yang berada di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagai manaproses akreditasi Puskesmas Sindang Barang Kota Bogor dengan mengunakan metode deskriptif kualitatif dan pengumpulan data melalui observasi, telaah dokumen dan wawancara langsung terhadap informan. Informan berjumlah 5 orang dan instrumennya yaitu pedoman wawancara mendalam, daftar tilik obsrvasi serta daftar tilik telaah dokumen. Saran melakukan pelatihan tentangstandar dan instrumen akreditasi kepada seluruh karyawan di puskesmas dan meningkatkan Koordinasi antar karyawan
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELUHAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA SUPIR BUS PO PUSAKA DI TERMINAL BARANANGSIANG KOTA BOGOR TAHUN 2018 Raya, M Rafli; Asnifatimah, Andi; Ginanjar, Rubi
PROMOTOR Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.522 KB) | DOI: 10.32832/pro.v2i2.1799

Abstract

Keluhan gangguan pendengaran merupakan keluhan gangguan secara subjektif sering dirasakan oleh pekerja tanpa mempertimbangkan aspek patologis secara medis mulai yang bersifat ringan hingga berat (telinga berdengung sulit berkomunikasi,persepsi penurunan daya dengar). Keluhan gangguan pendengaran dipengaruhi oleh faktor pekerja seperti usia,masa kerja,durasi kerja, dan faktor lingkungan seperti kebisingan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan gangguan pendengaran pada pengemudi Bus PO Pusaka di Terminal Baranangsiang Kota Bogor tahun 2018.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatifdengan studi deskriptif analitik dengan desain cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh pengemudi bus pusaka yang berda di terminal baranangsiang dengan jumlah populasi sebanyak 50 supir bus. Pengukuran risiko ergonomi menggunakan sound level meter, Keluhan gangguan pendengaran serta pengumpulan data pekerja dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Cara analisis data penelitian ini menggunakan perangkat lunak aplikasi statistik (SPSS 20) dengan menggunakan uji statistik chi-square Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara durasi kerja dengan keluhan gangguan pendengaran (p= 0,059), durasi kerja (p= 0,006),umur (p=0,041), faktor lingkungan (p=0,000) terhadap keluhan gangguan pendengaran. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pekerja yang memiliki tingkat risiko intensitas kebisingan tinggi, usia,masa kerja, memiliki peluang tinggi terhadap keluhan gangguan pendengaran. Disarankan kepada pemilik perusahaan bus dan pekerja untuk menerapkan tata cara bekerja yang ergonomis dan rutin melakukan pemeriksaan pendengaran agar tidak menimbulkan risiko terjadinya keluhan gangguan pendengaran.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN VAPOR DI KALANGAN SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BINA SEJAHTERA 2 KOTA BOGOR Agina, Dania Tria; Pertiwi, Fenti Dewi; Avianty, Ichayuen
PROMOTOR Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.88 KB) | DOI: 10.32832/pro.v2i2.1795

Abstract

Rokok elektrik adalah sebuah perangkat yang dirancang untuk menghantarkan nikotin tanpa asam tembakau dengan cara memanaskan larutan nikotin, perasa, propilen glycol dan glycerin yang tetap memberikan sensasi merokok. Rokok elektrik diciptakan untuk membantu para perokok berhentimerokok tembakau. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku penggunaan vapor di kalangan siswa SMK Bina Sejahtera 2 Kota Bogor. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan Cross-sectional. Populasi 140 responden. Sampel penelitian adalah 58 siswa SMK Bina Sejahtera 2 Kota Bogor dengan teknikconsecutive sampling. Analisis data menggunakan uji Chi-square untuk melihat ada atau tidaknya relasi antara setiap variabel faktor dengan perilaku penggunaan vapor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 41,4 persen responden yang menggunakan vapor berusia 16 tahun.Responden yang mencoba-coba menggunakan vapor sekitar 70,7 persen. Variabel yang berhubungan dengan perilaku penggunaan rokok elektrik adalah ketersediaan vapor dengan p-value = 0,017, keterjangkauan vapor dengan p-value = 0,026, dan pengaruh teman responden dengan pvalue= 0,028. Sedangkan pengetahuan responden tentang vapor (p-value = 0,445), sikap responden (p-value = 0,455), dan pengaruh keluarga (p-value = 1,000) tidak berhubungan dengan perilaku penggunaan vapor di kalangan siswa SMK Bina Sejahtera 2 Kota Bogor. Simpulan pada penelitianini adalah pengaruh teman merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan perilaku penggunaan vapor, maka dari itu diperlukan membuat peer group atau peer counseling dengan tujuan untuk dapat membimbing dan mensosialisasikan bahaya rokok elektrik atau vapor.
PERBANDINGAN PERENCANAAN STRATEGIS OBAT JKN DI UNIT FARMASI PADA PUSKESMAS YANG TERAKREDITASI DAN PUSKESMAS YANG BELUM TERAKREDITASI TAHUN 2018 ., Megawaty; Maryati, Husnah; Chotimah, Indira
PROMOTOR Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (745.128 KB) | DOI: 10.32832/pro.v2i2.1800

Abstract

Perencanaan strategis obat merupakan suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan kesehatan untuk menentukan jenis dan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan obat di Puskesmas melalui tahap analisis situasi, tahap memformulasikan tujuan, tahap strategi dan formulasi, tahap rencana harian, serta tahap evaluasi dan kontrol. Penelitiaan ini bertujuan unutuk mengetahuiperbandingan perencanaan strategis obat JKN di unit farmasi pada Puskesmas yang terakreditasi dan Puskesmas yang belum terakreditasi tahun 2018. Jenis penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian kualitatif. Informasi yang dikumpulkan melalui 3 informan dari masingmasing Puskesmas yang terlibat dalam perencanaan obat di Puskesmas yang terakreditasi dan yangbelum terakreditasi. Hasil dari perbandingan perencanaan strategis obat pada Puskesmas yang sudah terakreditasi dan yang belum terakreditasi dilihat dari 5 tahapan rencana strategis, yaitu: 1) tahap analisis situasi, baik Puskesmas yang sudah terakreditasi dan yang belum terakreditasi sama-samamengacu pada Formularium Nasional. 2) tahap memformulasikan tujuan, Puskesmas yang sudah terakreditasi dan yang belum terakreditasi sama-sama menggunakan metode konsumsi. 3) tahap strategi dan formulasi, Puskesmas yang sudah terakreditasi tidak melakukan pelatihan danpembinaan kepada tenaga apoteker, sedangkan Pukesmas yang belum terakreditasi melakukan pembinaan. 4) tahap rencana harian, Puskesmas yang sudah terakreditasi dan yang belum terakreditasi sama-sama sudah memiliki SOP rencana kebutuhan obat. 5) tahap evaluasi dan kontrol, Puskesmas yang sudah terakreditasi dan yang belum terakreditasi sama-sama masihditemukan masalah kekosongan obat dan kelebihan obat.
KAJIAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN GEDUNG INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LEUWILIANG KABUPATEN BOGOR TAHUN 2018 Fadilah, Fariz; ., Supriyanto; Fathimah, Anissatul
PROMOTOR Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.105 KB) | DOI: 10.32832/pro.v2i2.1796

Abstract

Kebakaran merupakan suatu bencana yang sering terjadi dan mengakibatkan kerugian, baik kerugian korban jiwa maupun kerugian materi. Bencana kebakaran dapat terjadi di bangunan gedung sepertigedung rumah sakit, salah satunya IGD RSUD Leuwiliang Bogor sehingga perlu pemeriksaan keandalan sistem proteksi kebakaran. dengan menggunakan pedoman pemeriksaan kesalamatan banagunan yang memeriksa 4 komponen yang terdiri dari kelengkapan tapak, sistem proteksi aktifkebarakan, sistem proteksi pasif kebakaran dan sarana penyelamaran. Penelitian ini merupakan penelitian kauntitatif deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yangdidapat melalui observasi, telaah dokumen dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan tingkat keandalan sistem proteksi kebakaran gedung IGD RSUD Leuwiliang Bogor berada dalam kategori cukup yaitu 60,1% dari nilai maksimal 100% dengan rincian sebagai berikut: nilai kondisi kelengkapan tapak 16,75% dari nilai maksimal 25%; nilai kondisi sistem proteksi aktif adalah 12,02%dari nilai maksimal 24%; nilai kondisi sistem proteksi pasif adalah 9,98% dari nilai maksimal 26%; dan nilai kondisi sarana penyelamatan adalah 21,35% dari nilai mkasimal 25%. Peneliti merekomendasikan pihak RSUD Leuwiliang Bogor untuk melengkapi sub komponen proteksi kebakaran yang tidak tersedia serta melakukan perawatan dan perbaikan secara berkala terhadap subkomponen yang sudah tersedia di gedung IGD RSUD Leuwiliang Bogor.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMK ANALISIS KIMIA NUSA BANGSA KOTA BOGOR TAHUN 2018 Dieniyah, Prawira; Sari, Merry Maeta; Avianti, Ichayuen
PROMOTOR Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.515 KB) | DOI: 10.32832/pro.v2i2.1801

Abstract

Anemia gizi besi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk pembentukan Hb. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang anemia dengan kejadian anemia pada remajaputri di SMK Analsisis Kimia Nusa Bangsa Kota Bogor tahun 2018. Penelitian ini mengggunakan desain Cross Sectional dengan populasi sebanyak 301 siswi. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 78 responden dengan teknik sampling yaitu Simple Random Sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner dengan analisa data menggunakan perangkat lunak aplikasi statistik. Hasilpenelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan anemia dengan kejadian anemia (p = 1.000). Perlu adanya program pendidikan kesehatan khususnya untukpencegahan anemia pada remaja putri di SMK Analisis Kimia Nusa Bangsa
GAMBARAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA UMUR 24-60 BULAN DI KELURAHAN TANAH BARU BOGOR TAHUN 2018 chairani, Leila siti; sari, Merry maeta; nasution, Andreanda; prastia, Tika noor
PROMOTOR Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.417 KB) | DOI: 10.32832/pro.v2i2.1797

Abstract

Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi secara kronis dimulai dari 1000 hari pertama kehidupan sehingga anak mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang terlihat dari tinggi badan menurut umur di bawah batas normal. Stunting diakibatkan oleh asupan nutrisi yang tidak adekuat, praktek makan yang buruk dan seringnya terkena penyakit. Asupan nutrisi terbaik didapatkan dari pemberian ASI secara eksklusif. Tujuan penelitian ini adalah melihat gambaran karakteristik ibu dan balita, pemberian ASI eksklusif dan kejadian stunting pada balita umur 24-60 bulan di Kelurahan Tanah Baru Kota Bogor tahun 2018. Metode penelitian ini adalah studi deskriptif dengan teknik pengambilan data secara purposive sampling. Penelitian ini menggunakanuji univariat untuk melihat gambaran variabel. Hasil penelitian didapatkan ibu sebagian besar berada di sekitar umur 29 tahun, pendidikan terakhir ibu paling banyak adalah tamat SD sebesar 34,8%, pekerjaan ibu paling banyak sebagai ibu rumah tangga sebanyak 92,4%. Sebanyak 52,2%balita berjenis kelamin perempuan dan sebagian besar berumur di sekitar usia 39 bulan. Didapatkan cakupan pemberian ASI eksklusif sebesar 31,5% dan angka kejadian stunting sebesar 33,7% yangberarti kejadian stunting di Kelurahan Tanah Baru sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat.
GAMBARAN PENGETAHUAN ORANGTUA, DUKUNGAN KELUARGA, DAN STATUS IMUNISASI TERHADAP KEJADIAN DIFTERI PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS CILEUNGSI KABUPATEN BOGOR TAHUN 2018 Sa'diah, Siti Halimatus; Pertiwi, Fenti Dewi; Aviyanti, Ichayuen
PROMOTOR Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.027 KB) | DOI: 10.32832/pro.v2i2.1802

Abstract

Difteri merupakan salah satu penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi. Menurut WHO pada tahun 2011 di Asia Tenggara Indonesia menduduki peringkat kedua dengan 806 kasus difteri. penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran pengetahuan orangtua, dukungan keluarga dan status imunisasi terhadap kejadian difteri. Metode penelitian ini menggunakan Rapid Assisment Procedure. Jumlah sampel sebanyak 10 orang dan data diperoleh dengan wawancara mendalam. Hasil yang diperoleh bahwa yang menyebabkan terjadinya difteri di wilayah Puskesmas Cileungsi karena kurangnya pengetahuan orangtua, dukungan keluarga terhadap jadwal pemberian imunisasi dan manfaat imunisasi serta ada satu kelompok yang menolak untuk imunisasi karena hal tersebut mangandung barang yang haram. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa pengetahuan, dukungan keluarga dan status imunisasi memiliki pengaruh terhadap kejaidian difteri. Untuk itu, diharapkan Puskesmas setempat memberikan konseling dan pendekatan pada masyarakat yang masih menolak imunisasi, memberikan edukasi dengan cara penyuluhan serta memberikan penghargaan bagi orangtua yang memberikan imunisasi DPT lengkap sesuai jadwalnya.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECELAKAAN KERJA TERTUSUK JARUM SUNTIK ATAU BENDA TAJAM LAINNYA PADA PERAWAT DI RSUD LEUWILIANG KABUPATEN BOGOR TAHUN 2018 Puspitasari, Sylvia; ., Supriyanto; Ginanjar, Rubi
PROMOTOR Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.226 KB) | DOI: 10.32832/pro.v2i2.1803

Abstract

Petugas kesehatan berisiko tertular penyakit dari darah/cairan tubuh (bloodborne pathogen) melalui berbagai cara, salah satunya melalui luka tusuk jarum atau yang dikenal dengan istilah Needle Stick Injury (NSI). Risiko yang dapat terjadi jika tertusuk jarum dapat menimbulkan infeksi HBV(Hepatitis B Virus), HCV (Hepatitis C Virus) dan HIV (Human Immunodeficiency Virus). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kecelakaan kerja tertusuk jarum suntik atau benda tajam lainnya pada Perawat di RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor tahun 2018. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah responden sebanyak 71 orang. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dan menganalisis data dengan uji statistik chisquaremenggunakan perangkat lunak aplikasi statistic (SPSS 16). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tindakan tidak aman (p-value = 0,461), kondisi tidak aman (p-value = 0,301, masa kerja (p-value = 0,757), pengetahuan (p-value = 0,190), pengawasan (p-value = 0,090)dengan kecelakaan kerja tertusuk jarum suntik atau benda tajam lainnya. Sedangkan untuk variabel lainnya, ada hubungan antara keterampilan (p-value = 0,010) OR = 0,237 (95% CI: 0,085-0,662), pelatihan (p value = 0,022) OR = 3,566 (95% CI: 1,313-9,688) dengan kecelakaan kerja tertusukjarum suntik atau benda tajam lainnya. Kesimpulan penelitian ini adalah kurangnya keterampilan dan pelatihan mempengaruhi perawat dalam kecelakaan kerja, karena keterampilan dan pelatihan dibutuhkan seseorang dalam setiap pekerjaan untuk meningkatkan kemampuan dan keahliannyasehingga mampu menyelesaikan tugas dengan baik dan dapat terhindar dari risiko kecelakaan kerja

Page 1 of 1 | Total Record : 10