Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN PENCAHAYAAN DENGAN KELUHAN SUBJEKTIF KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA BAGIAN UNDERGROUND DI PT. ANTAM Tbk, UBPE PONGKOR BOGOR TAHUN 2018 Minarni, Ani; Ginanjar, Rubi; Fathimah, Anissatul
PROMOTOR Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v3i2.4160

Abstract

Kelelahan kerja merupakan kondisi dimana seseorang sudah tidak mampu lagi melalukan aktivitas kerjanya. Kelelahan keraj dapat terjadi karena adanya pengaruh dari lingkungan kerja yang tidak menunjang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pencahayaan serta karakteristik individu (umur, beban kerja dan status gizi) dengan kelelahan kerja pada pekerja bagian underground di PT.Antam Bogor. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian menggunakan cross sectional. Populasi penelitian sebanyak 200 orang dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel penelitian sebesar 67 responden. Pengukuran pencahayaan menggunakan alat lux meter dan pengumpulan data pekerja dilakukan dengan menggunakan kuesioner IFRC. Analisis data penelitian menggunakan aplikasi statistik dengan menggunakan uji statistik chi-square. Hasil analisis menunjukkan ada hubungan antara umur (p-value=0,044) OR sebesar 3,147 dan beban kerja (p-value=0,032) OR sebesar 3,407 dan tidak adanya hubungan antara pencahayaan (p-value=0,937) dan status gizi (p-value=0,601) dengan kelelahan kerja. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak adanya hubungan pencahayaan dengan kelelahan kerja. Peneliti ini menyarankan kepada perusahaan untuk memperhatikan kondisi pencahayaan diruangan kerja agar tidak menimbulkan risiko terjadinya kelelahan kerja
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN, EKONOMI DAN KESEHATAN STUDI KASUS DESA CIBEBER II Anissatul Fathimah; Utari Agnesia; Ridho Abdul
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2019): MARET
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (805.608 KB)

Abstract

KKN Tematik Terintegrasi merupakan KKN yang orientasi program terfokus pada bidang tertentu sesuai dengan permasalahan kemasyarakatan dan arah kebijakan pembangunan yang diselenggarakan pemerintah pada wilayah tertentu (Kabupaten/Kota). KKN memiliki tujuan untuk mencapai ekselerasi dan efektivitas program pembangunan yang ditandai dengan semakin baiknya kualitas kehidupan masyarakat, partisipasi dan eksistensi masyarakat dalam program-program pembangunan. Kegiatan KKN dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu survey dan observasi ke desa sasaran, workshop, pendekatan sasaran program, realisasi program, monitoring dan evaluasi kegiatan, dan lokakarya hasil KKN. Pelaksanaan KKN dimulai dari tanggal 7 Agustus 2018 sampai dengan 5 September 2018 di Desa Cibeber II Kecamatan Leuiliang Kabupaten Bogor. Program KKN kelompok 53 di Desa Cibeber II merupakan program yang lebih menekankan kepada kualitas sumber daya. Kegiatan fisik kelompok 53 yaitu pemberian dan pemasangan papan nama jalan, pengadaan perlengkapan mushola dan TPA. Dan kegiatan non fisik kelompok 53 antara lain pendampingan Posyandu, penyuluhan kesehatan (PHBS, CTPS dan Hipertensi disertai pemeriksaan tensi gratis), Jum’at bersih, senam sehat, kegiatan Baca, Tulis, Hitung (CALISTUNG), pengembangan UKM, pelaksanaan kegiatan TPA, lomba 17 agustus, dan acara perpisahan KKN.
DETEKSI DINI GEJALA DIABETES MELLITUS SERTA EDUKASI PENCEGAHANNYA PADA LANSIA KAMPUNG GUNUNG HANDEULEUM, DESA SITU UDIK Malda Afrianti Setiadi; Anissatul Fathimah
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2022): MARET
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.253 KB) | DOI: 10.32832/abdidos.v6i1.1169

Abstract

Lansia identik dengan berbagai penurunan status kesehatan terutama status kesehatan fisik dan berisiko terkena Penyakit Tidak Menular salah satunya diabetes mellitus. Kegiatan ini merupakan program kerja Kuliah Kerja Nyata Universitas Ibn Khaldun Bogor. Kegiatan ini berupa pengabdian kepada masyarakat dengan cara sosialisasi dan deteksi dini diabetes mellitus pada lansia di Kampung Gunung Handeuleum RT 01 RW 07 Desa Situ Udik. Metode yang dilakukan pada kegiatan ini menggunakan beberapa tahap yaitu tahap persiapan yang meliputi persiapan materi dan perizinan. Kemudian tahap pelaksanaan yang di lakukan pada tanggal 19 september 2021 di hadiri oleh 27 orang lansia. Terdapat beberapa kegiatan yaitu pemberian materi edukasi mengenai diabetes mellitus dan cek kadar gula darah sewaktu yang dilakukan oleh 2 petugas menggunakan alat glukometer dan peralatan lainnya secara sterrill dan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Terakhir adalah tahap evaluasi struktur dan evaluasi proses. Hasil yang di dapatkan dari kegiatan sosialisasi dan cek gula darah ini adalah meningkatnya pengetahuan lansia mengenai kesehatan pada dirinya yang berhubungan dengan diabetes mellitus juga dapat mengetahui kadar gula darah sewaktu. Dari 27 orang peserta yang melakukan cek kadar gula darah 4 diantaranya mengalami diabetes mellitus tipe 2, hal ini ditandai dengan kadar gula darahnya melebihi 200 mg/dl.
FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDER (MSDs) PADA PEKERJA OPERATOR SEWING DI PT DASAN PAN FASIFIC INDONESIA TAHUN 2018 Fila Meilani; Andi Asnifatima; Anissatul Fathimah
PROMOTOR Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v1i1.1429

Abstract

MSDs adalahgangguan musculoskeletal pada area leher, pungung, kaki, lengan bagian bawah, bagian atas, dan nyeri pungung bawah yang dapat menghambat produksi dan efesiensi kerja. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor risiko yang mempengaruhi keluhan Musculoskeletal Disorder (MSDs) pada pekerjabagian operator sewing di PT Dasan Pan Pasific Indonesia sukabumi tahun 2018.Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah populasi pekerja pada bagian operator sewing sebanyak 1098 pekerja, dengan menggunakan rumus slovin maka besar sampel dalam penelitian sebanyak91 responden. Berdasarkan hasil penelitian diketahui yang mengalami keluhan MSDs 82,4% dan tidak ada keluhan 17,6%. Berdasarkan analisi bivariat diketahui bahwa terdapat 2 variabel yang memiliki hubungan yang bermakna dengan keluhan MSDs yaitu postur janggal (p-value = 0.003) Durasi kerja (p-value= 0,004).Variable yang tidak berhubungan yaitu pencahayaan (p-value = 1,000). Kesimpulan penelitian ini ada hubungan antara postur janggal, durasi kerja dengan keluhan MSDs. Tetapi tidak ada hubungan antara pencahayaan dengan keluhan MSDs pada pekerja operator sewing.Sehingga disarankan memperhatikanposisi tubuh saat bekerja serta memperbaiki sikap kerja jika merasa sikap tersebut dapat menimbulkan keluhan pada otot dan mealukan istirahat disaat tubuh sudah mulai merasakan pegal pada bagian-bagian tubuh.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KONTAK PANAS SECARA LANGSUNG TERHADAP GEJALA DERMATITIS PADA PEKERJA DI PT. ELANGPERDANA TYRE INDUSTRY CITEUREUP TAHUN 2019 Khairunnisa Anas; Anissatul Fathimah; Rubi Ginanjar
PROMOTOR Vol 3, No 3 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v3i3.4175

Abstract

Gejala dermatitis dapat terjadi di lingkungan PT.Elangperdana Tyre Industry pada bagian curing, mixing, calendar, extruding dan finishing karena pada beberapa proses kerja yang memungkinkan para pekerja kontak dengan material panas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara kontak panas langsung dengan gejala dermatitis pada pekerja di PT.Elangperdana Tyre Industry Citeureup tahun 2019. Desain penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian menggunakan pendekatan cross-sectional. Pada penelitian ini variabel dependen dan variabel independen diamati pada waktu yang bersamaan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 2212 pekerja bagian produksi di PT.Elangperdana Tyre Industry. Sampel yang diambil dengan teknik sample size dengan responden sebanyak 78 responden.Pengambillan data menggunakan kuesioner serta melakukan pengukuran suhu material panas menggunakan alat fluke thermometer. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik chi square. Hasil analisis menunjukkan tidak ada hubungan antara suhu material dengan gejala dermatitis, umur, masa kerja, lama kontak, dan penggunaan alat pelindung diri. Kesimpulan dari penelitian ini adalah area kerja yang berisiko terkena gejala dermatitis dikarenakan pekerja seringkali kontak dengan material bersuhu tinggi. Namun pada beberapa divisi sudah mengantisipasi dengan menggunakan alat pelindung diri berlapis akan tetapi menurut peneliti hal ini tidak efektif sebab menambah biaya pengadaan APD.
HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN TERHADAP STRES KERJA PADA PEKERJA DI BAGIAN MIXING PT. ELANGPERDANA TYRE INDUSTRY TAHUN 2020 Nanda Fitriyani Ainiyyah; Anissatul Fathimah; Andi Asnifatima
PROMOTOR Vol 4, No 4 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v4i4.5601

Abstract

Kebisingan merupakan salah satu faktor bahaya fisik yang sering di jumpai di lingkungan kerja, dimana kebisingan tersebut dapat menyebabkan gangguan psikologis serta stress kerja. Menurut NIOSH (2010), penyakit akibat kebisingan kerja ditemukan pada 17.00 kasus dari 59.100 kasus, yaitu sejumlah 1 dari 9 penyakit akibat kerja yang dilaporkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebisingan terhadap stress kerja pada pekerja di bagian mixing PT. ElangPerdana  tyre industry. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel 68 responden. Pengambilan data kebisingan dengan menggunakan alat sound level meter wawancara mendalam mengenai alat pelindung telinga serta penyebaran kuesioner. Analasis data penelitian menggunakan aplikasi statistik dengan menggunakan uji Chi-Square. Diketahui nilai p-value Beban kerja mental (p-value=0,022) artinya p- value<0,05 menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara beban kerja mental terhadap stress kerja pada pekerja di bagian mixing. Hasil uji statistik Chi-Square Test diperoleh nilai kebisingan (p-value=0,575), usia (p-value=1,000), tingkat pendidikan (p-value=1,000), masa kerja (p-value=0,680) dari ketiga variable tersebut tidak ada hubungan yang signifikan terhadap stress kerja pada pekerja di bagian mixing PT. Elangperdana Trye Industry, dan hasil penelitian ini menunjukan  51 pekerja (75,0%) tidak mengalami stress kerja dan 17 pekerja (25,0%) mengalami stress kerja. Pengukuran kebisingan pada pekerja di bagian mixing PT. Elangperdana Tyre Industry terdapat 3 titik yang memiliki nilai ambang batas >85 dBA yaitu Feeding CV MIX 2 (93,7 dBA), Mill 2 MIX 2 (89,1 dBA), Cement House (88,1 dBA). Kesimpulan dari penelitian yang memiliki hubungan antara kebisingan terhadap stress kerja yaitu beban kerja mental dan yang tidak memiliki hubungan yaitu, kebisingan, usia, tingkat Pendidikan, dan masa kerja. Saran Melakukan safety talk kepada pekerja sebagai bentuk sosialisasi tentang bahaya kebisingan di tempat kerja kepada pekerja, Tenaga kerja yang bekerja di area bising dapat saling mengawasi, mengingatkan dan menegaskan rekan kerja sehingga dapat membangun kedisiplinan dan konsisten dalam penggunaan Alat Pelindung Telinga.
KAJIAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN GEDUNG INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LEUWILIANG KABUPATEN BOGOR TAHUN 2018 Fariz Fadilah; Supriyanto .; Anissatul Fathimah
PROMOTOR Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v2i2.1796

Abstract

Kebakaran merupakan suatu bencana yang sering terjadi dan mengakibatkan kerugian, baik kerugian korban jiwa maupun kerugian materi. Bencana kebakaran dapat terjadi di bangunan gedung sepertigedung rumah sakit, salah satunya IGD RSUD Leuwiliang Bogor sehingga perlu pemeriksaan keandalan sistem proteksi kebakaran. dengan menggunakan pedoman pemeriksaan kesalamatan banagunan yang memeriksa 4 komponen yang terdiri dari kelengkapan tapak, sistem proteksi aktifkebarakan, sistem proteksi pasif kebakaran dan sarana penyelamaran. Penelitian ini merupakan penelitian kauntitatif deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yangdidapat melalui observasi, telaah dokumen dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan tingkat keandalan sistem proteksi kebakaran gedung IGD RSUD Leuwiliang Bogor berada dalam kategori cukup yaitu 60,1% dari nilai maksimal 100% dengan rincian sebagai berikut: nilai kondisi kelengkapan tapak 16,75% dari nilai maksimal 25%; nilai kondisi sistem proteksi aktif adalah 12,02%dari nilai maksimal 24%; nilai kondisi sistem proteksi pasif adalah 9,98% dari nilai maksimal 26%; dan nilai kondisi sarana penyelamatan adalah 21,35% dari nilai mkasimal 25%. Peneliti merekomendasikan pihak RSUD Leuwiliang Bogor untuk melengkapi sub komponen proteksi kebakaran yang tidak tersedia serta melakukan perawatan dan perbaikan secara berkala terhadap subkomponen yang sudah tersedia di gedung IGD RSUD Leuwiliang Bogor.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELUHAN KELELAHAN MATA PADA PEKERJA ADMINISTRASI DI PT. ANTAM Tbk, UNIT BISNIS PERTAMBANGAN EMAS PONGKOR KABUPATEN BOGOR 2018 Renita .; Andi Asnifatima; Anissatul Fathimah
PROMOTOR Vol 2, No 3 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v2i3.1940

Abstract

Kelelahan mata adalah gangguan yang dialami mata karena otot-ototnya yang dipaksa bekerja keras terutama saat harus melihat objek dekat dalam jangka waktu lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keluhan kelelahan mata pada pekerja administrasi diPT. Antam Tbk, Unit Pertambangan Emas Pongkor Kabupaten Bogor tahun 2018. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan metode cross sectional mengunakan teknik non random sampling dengan metode sampling jenuh dimana anggota populasi dijadikan sampel yairu sebanyak 50 pekerja. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dan melakukan pengukuranjarak monitor kepada pekerja dengan menggunakan mistar dan pengukuran tingkat pencahayaan menggunakan lux meter. Analisis data penelitian menggunakan aplikasi statistik dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil menunjukan 56% mengalami keluhan kelelahan mata, gejala utama mata adalah sulit fokus 34% dengan faktor usia > 40 tahun (60%), istirahat mata (58%), lama kerja > 8 jam (68%), jarak tampilan pada layar monitor > 50 cm (82%), tingkat pencahayaan < 300lux (74%). Kesimpulannya terdapat hubungan yang bermakna semakin bertambah usia (pvalue=0,006 dan semakin berkurang istirahat mata (p-value=0,000) dengan keluhan kelelahan mata. Disarankan kepada perusahaan untuk melakukan sosialisasi terhadap pekerja tentang cara melakukan istirahat mata dan melakukan pemeriksaan mata pada pekerja.
HUBUNGAN PAJANAN KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN NON - AUDITORY PADA PEKERJA DI PT X BEKASI TAHUN 2019 Dena Meilinda Sumadika; Andi Asnifatima; Anissatul Fathimah
PROMOTOR Vol 3, No 4 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v3i4.4189

Abstract

Kebisingan di tempat kerja seringkali menjadi masalah bagi tenaga kerja. Kebisingan merupakan potensi bahaya (hazard) fisik yang umumnya di jumpai di hampir seluruh kegiatan industrialisasi. Efek kebisingan dengan intensitas tinggi dan bahkan melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) yang diterima oleh tenaga kerja dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, diantaranya gangguan auditory dan gangguan non auditory di PT X Bekasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kebisingan serta karakteristik individu (umur, masa kerja, lama pajanan dan alat pelindung telinga) dengan gangguan non auditory effect pada pekerja PT.X Bekasi. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian menggunakan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh dengan jumlah sampel penelitian sebesar 45 responden. Hasil analisis menunjukkan tidak ada hubungan antara kebisingan dengan keluhan non auditory (p-value=0.759), umur (p-value=0.384), masa kerja (p-value=0.178),lama pajanan (p-value=1.000), terhadap gangguan non-auditory dimana α < 0,05. Area kerja yang memiliki kebisingan yang tinggi dan tidak memakai alat pelindung telinga saat di area bising dapat menimbulkan peluang gejala gangguan non-audiotory pada pekerja diharapkan perusahaan semakin mengutamakan keselamatan dan kesehatan tenaga kerja dengan lebih meningkatkan upaya pengendalian kebisingan yang sudah dilakukan dan menambah upaya lainnya yang dapat diterapkan di area kerja bising.
HUBUNGAN ANTARA SUHU PANAS TERHADAP KELELAHAN KERJA DI PT. ELANGPERDANA TYRE INDUSTRY Mochammad Titan Permana; Rubi Ginanjar; Anissatul Fathimah
PROMOTOR Vol 3, No 4 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v3i4.4194

Abstract

Para pekerja di bagian Curing setiap harinya terpapar oleh suhu panas sehingga berisiko lebih mudah untuk mengalami kelelahan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan suhu panas terhadap kelelahan kerja pada pekerja di bagian Curing di PT. ElangPerdana Tyre Industry tahun 2019. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif dimana data yang mempengaruhi hubungan suhu panas terhadap kelelahan kerja dikumpulkan dengan kuesioner IFRC (Industrial Fatigue Research Committee). Metode pengumpulan data dengan pengisian kuesioner mengenai umur, suhu, masa kerja, beban kerja, dan kelelahan kerja. Analisa data penelitian dengan menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara suhu panas (p-value 0,010), umur (p-value 0,014), masa kerja (p-value 0,014), dan beban kerja (p-value 0,007) terhadap kelelahan kerja dimana α < 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah suhu panas sangat berhubungan terhadap kejadian kelelahan kerja. Sehingga disarankan untuk senantiasa melakukan pengecekan suhu lingkungan terutama pada area dengan suhu tinggi serta perawatan dan penambahan saluran ventilasi udara.