Ginanjar, Rubi
Universitas Ibn Khaldun

Published : 68 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN TERHADAP POSTUR KERJA DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGEMUDI BUS PUSAKA DI TERMINAL BARANANGSIANG KOTA BOGOR TAHUN 2018 Pratama, Septyan; Asnifatima, Andi; Ginanjar, Rubi
PROMOTOR Vol 2, No 4 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v2i4.2245

Abstract

KAJIAN SISTEM PROTEKSI DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) DIJALAN KEDUNGHALANG RAYA, KOTA BOGOR UTARA TAHUN 2018 ., Supriyanto; Nugraha, Rijka Akbar; Ginanjar, Rubi
PROMOTOR Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v1i2.1599

Abstract

Kejadian kebakaran dapat menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan cidera (injury) terutama yang disebabkan oleh keracunan akibat kebakaran (Fire toxocity) dikarenakan mayoritas kematian dan kesakitan akibat kebakaran berhubungan erat dengan terhirupnya asap (effluent) dari kebakaran tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan kepatuhan sistem manajemen keadaan darurat dan proteksi kebakaran aktif di SPBU yang berada di Desa/Kelurahan Kedunghalang, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif semi kuantitatif yang membandingkan pelaksanaan sistem manajemen keadaan daruratdan sistem proteksi kebakaran aktif dengan Permen PU No.20/PRT/M/2009, Permen PU No.26/PRT/M/2008, Permenakertrans No.4/MEN/1980, SNI (Standart Nasional Indonesia) serta standart Internasional NFPA (National Fire Protection Association). Sampel pada penelitian ini adalah 2 SPBU yang berada di Desa/Kelurahan Kedunghalang, Kecamatan Bogor Utara, KotaBogor. Instrumen penelitian menggunakan observasi, wawancara, alat ukur berupa meteran dan lembar daftar periksa. Hasil penilaian didapat bahwa tingkat kepatuhan sistem manajemen keadaan darurat di SPBU sebesar 82,8% dengan kriteria prosedur tanggap darurat (94%), kriteriapersonil (100%) dan kriteria organisasi proteksi kebakaran (54%). Sedangkan untuk sistem proteksi aktif hanya terdapat APAR yang tingkat kepatuhannya mencapai (100%). Untuk hydran, alarm kebakaran, detektor kebakaran, spinkler belum diimplementasikan. Tingkat KepatuhanSarana penyelamat jiwa sebesar 10,9% dengan kriteria pintu darurat (0%), tangga darurat (0%), tanda petunjuk arah (43,75), tempat berkumpul (0%). Sedangkan hasil penelitian menunjukkanbahwa manajemen proteksi kebakaran di SPBU cukup baik namun demikian sistem proteksi aktifdan sarana penyelamat jiwa belum sesuai dengan peraturan perundangan.
HUBUNGAN PENCAHAYAAN DENGAN KELUHAN SUBJEKTIF KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA BAGIAN UNDERGROUND DI PT. ANTAM Tbk, UBPE PONGKOR BOGOR TAHUN 2018 Minarni, Ani; Ginanjar, Rubi; Fathimah, Anissatul
PROMOTOR Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v3i2.4160

Abstract

Kelelahan kerja merupakan kondisi dimana seseorang sudah tidak mampu lagi melalukan aktivitas kerjanya. Kelelahan keraj dapat terjadi karena adanya pengaruh dari lingkungan kerja yang tidak menunjang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pencahayaan serta karakteristik individu (umur, beban kerja dan status gizi) dengan kelelahan kerja pada pekerja bagian underground di PT.Antam Bogor. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian menggunakan cross sectional. Populasi penelitian sebanyak 200 orang dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel penelitian sebesar 67 responden. Pengukuran pencahayaan menggunakan alat lux meter dan pengumpulan data pekerja dilakukan dengan menggunakan kuesioner IFRC. Analisis data penelitian menggunakan aplikasi statistik dengan menggunakan uji statistik chi-square. Hasil analisis menunjukkan ada hubungan antara umur (p-value=0,044) OR sebesar 3,147 dan beban kerja (p-value=0,032) OR sebesar 3,407 dan tidak adanya hubungan antara pencahayaan (p-value=0,937) dan status gizi (p-value=0,601) dengan kelelahan kerja. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak adanya hubungan pencahayaan dengan kelelahan kerja. Peneliti ini menyarankan kepada perusahaan untuk memperhatikan kondisi pencahayaan diruangan kerja agar tidak menimbulkan risiko terjadinya kelelahan kerja
PENINGKATAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA ALAM DAN SUMBER DAYA MANUSIA DI DESA BANYUASIH Rubi Ginanjar; Syarifah Gustiawati
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2020): SEPTEMBER
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1388.466 KB)

Abstract

KKN Tematik Terintegrasi merupakan KKN yang orientasi programnya berfokus pada bidang tertentu sesuai dengan permasalahan kemasyarakatan dan arah kebijakan pembangunan sesuai yang ditentukan oleh pemerintah daerah tersebut. Tujuan dari KKN adalah meningkatkan efektifitas dan efisiensi program pembangunan melalui peningkatan kesadaran, kontribusi, eksistensi, dan kualitas hidup masyarakat dalam pelaksanaan program-program pembangunan. Adapun kegiatan KKN dimulai dengan tahap survei dan observasi ke tempat sasaran, pendekatan sasaran program, realisasi program dan berakhir dengan evaluasi kegiatan. Semua tahapan tersebut dilaksanakan dari tanggal 6 Agustus 2019 sampai dengan 6 September 2019 di Desa Banyu Asih Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor. Program KKN Kelompok 47-48 ini melaksanakan program kerja dengan lebih menekankan kepada kualitas sumber daya. Kegiatan fisik kelompok 47-48 yaitu pembuatan penerangan jalan di kampung Cijambe Desa Banyu Asih. Dan kegiatan non fisik kelompok 47-48 antara lain Bimbel (bahasa inggris, matematika, bahasa arab, iqro), mengajar di instansi, seminar hukum, membuat Label merk untuk UMKM, database keuangan UMKM, membuat sample produk, gerakan menabung sejak dini, PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat), bank sampah, Parenting Guru PAUD, lomba 17 Agustus, pentas seni dan acara perpisahan KKN.
Nutritional Status, Dust Exposure and Risk Factors for Acute Respiratory Infections for Workers in Industrial Estates Ichayuen Avianty1 , Fakhrurradhi Luthfi2 , Suharto3 , Nanda Novziransyah4 , Kipa Jundapri3 , Rubi Gi
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 15 No. 1 (2021): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v15i1.13574

Abstract

Acute Respiratory Infections (ARI) are a health problem that has not been handled properly in Indonesia,every year the incidence of acute respiratory infections is still high, which can be fatal, namely death. Severalfactors cause acute respiratory infections such as nutritional status, dust exposure, length of exposure todust, and years of service for workers in industries who have a high risk of acute respiratory tract infectionproblems. This study aims to determine the risk factors for acute respiratory infections in the industry. Thisstudy uses a cross-sectional approach with a sample of 89 respondents, where the results will be analyzedusing the chi-square test. The result of this study is that there is a relationship between nutritional status,dusty workspace, length of exposure to dust, and length of work with the incidence of acute respiratoryinfections in industrial workers. Based on the results of this study, it is hoped that workers and the industrywill pay attention to the use of PPE to minimize dust exposure to workers in the industry.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KONTAK PANAS SECARA LANGSUNG TERHADAP GEJALA DERMATITIS PADA PEKERJA DI PT. ELANGPERDANA TYRE INDUSTRY CITEUREUP TAHUN 2019 Khairunnisa Anas; Anissatul Fathimah; Rubi Ginanjar
PROMOTOR Vol 3, No 3 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v3i3.4175

Abstract

Gejala dermatitis dapat terjadi di lingkungan PT.Elangperdana Tyre Industry pada bagian curing, mixing, calendar, extruding dan finishing karena pada beberapa proses kerja yang memungkinkan para pekerja kontak dengan material panas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara kontak panas langsung dengan gejala dermatitis pada pekerja di PT.Elangperdana Tyre Industry Citeureup tahun 2019. Desain penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian menggunakan pendekatan cross-sectional. Pada penelitian ini variabel dependen dan variabel independen diamati pada waktu yang bersamaan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 2212 pekerja bagian produksi di PT.Elangperdana Tyre Industry. Sampel yang diambil dengan teknik sample size dengan responden sebanyak 78 responden.Pengambillan data menggunakan kuesioner serta melakukan pengukuran suhu material panas menggunakan alat fluke thermometer. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik chi square. Hasil analisis menunjukkan tidak ada hubungan antara suhu material dengan gejala dermatitis, umur, masa kerja, lama kontak, dan penggunaan alat pelindung diri. Kesimpulan dari penelitian ini adalah area kerja yang berisiko terkena gejala dermatitis dikarenakan pekerja seringkali kontak dengan material bersuhu tinggi. Namun pada beberapa divisi sudah mengantisipasi dengan menggunakan alat pelindung diri berlapis akan tetapi menurut peneliti hal ini tidak efektif sebab menambah biaya pengadaan APD.
ASPEK DOMINAN PENYEBAB STRES KERJA PADA PERAWAT RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT ISLAM BOGOR TAHUN 2020 Diki Dwi Wahyudi Arrahim; Rubi Ginanjar; Rahma Listyandini
PROMOTOR Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v4i2.5575

Abstract

Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan utama dalam fasilitas kesehatan seperti rumah sakit yang bertanggung jawab dan berwenang memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri atau berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sesuai dengan kewenangannya. Dengan tanggungjawab yang berat profesi perawat rentan terhadap stres yang berisiko bagi kesehatan dan keselamatanya. Jika melebihi kapasitas, sumber daya, dan kemampuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek dominan penyebab stress kerja pada perawat ruang rawat inap di Rumah Sakit Islam Bogor Tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional. Jumlah populasi sebanyak 69 orang. Dengan jumlah sampel 59 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik nonprobability sampling yaitu Purposive Sampling. Pengambilan data primer dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan data sekunder didapat dari data pada bagian keperawatan serta studi pustaka. Hasil analisis data penelitian menggunakan aplikasi statistik dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian didapat bahwa perawat yang mengalami stres ringan sebanyak 38 orang (64,4%) dan yang mengalami stres berat sebanyak 21 orang (35,6%). Perawat usia 20-40 tahun 19 orang (90,5%) mengalami stres berat dan 35 orang (92,1%) mengalami stres ringan, sedangkan usia >40 tahun 2 orang (9,5%) stres berat dan 3 orang (7,9%) stres ringan. Perawat jenis kelamin laki-laki 5 orang (45,5%) mengalami stres berat dan mengalami stres ringan sebanyak 6 orang (54,5%), sedangkan perawat perempuan dengan 16 orang (33,3%) stres berat dan stres ringan sebanyak 32 orang (66,7%). Perawat S1 Ners dengan 2 orang (50,0%) mengalami stres berat dan 2 orang (50,0%) mengalami stres ringan, sedangkan perawat D3 keperawatan dengan 19 orang (34,5%) stres berat dan 36 orang (65,5%) stres ringan. Perawat dengan beban kerja ringan mengalami stres berat sebanyak 9 orang (33,3%) dan mengalami stres ringan 18 orang (66,7%), sedangkan 32 perawat dengan beban kerja berat mengalam stres berat 12 orang (37,5%) dan stres ringan 20 orang (62,5%). Perawat shift kerja buruk 1 orang (16,7%) mengalami stres berat dan 5 orang (83,3%) mengalami stres ringan, sedangkan perawat dengan shift kerja baik 20 orang (37,7%) stres berat dan 33 orang (62,3%) stres ringan. Perawat dengan hubungan yang buruk mengalami stres berat sebanyak 13 orang (32,5%) dan mengalami stres ringan sebanyak 27 orang (67,5%), sedangkan perawat dengan hubungan pekerjaan baik stres berat sebanyak 8 orang (42,1%) dan stres ringan sebanyak 11 orang (57,9%). Perawat dengan pengembangan karier buruk mengalami stres berat sebanyak 17 orang (37,0%) dan mengalami stres ringan sebanyak 29 orang (63,0%), sedangkan perawat dengan pengembangan karier baik 4 orang (30,8%) stres berat dan 9 orang (69,2%) stres ringan. Dari hasil uji statistik menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan dari tiap varabel (usia, jenis kelamin, tigkat pendidikan, beban kerja, shift kerja, hubungan dalam pekerjaan dan pengembangan karier) dengan stres kerja pada perawat ruang rawat inap di Rumah Sakit Islam Bogor dengan nilai p-value (p>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, beban kerja, shift kerja, hubungan dalam pekerjaan dan pengembangan karier) dengan stres kerja pada perawat ruang rawat inap di Rumah Sakit Islam Bogor Tahun 2020. Tingkat stres kerja perawat ruang rawat inap di Rumah Sakit Islam Bogor masih dapat dikendalikan sehingga tidak menimbulkan masalah yang begitu besar.
ACCIDENT INVESTIGATION NEEDLE STICK INJURY PADA PETUGAS MEDIS DAN NON-MEDIS DI BMC MAYA PADA HOSPITAL TAHUN 2019 Dadan Sungkawa; Rubi Ginanjar; Andi Asnifatima
PROMOTOR Vol 3, No 3 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v3i3.4171

Abstract

Needle stick injury (NSI) merupakan suatu robekan di kulit akibat suatu jarum atau benda tajam lainnya seperti pisau bedah, pecahan ampul dan peralatan medis tajam lainnya. Tujuan dari peneltian ini adalah untuk mengetahui penyebab dari terjadinya kejadian kecelakaan tertusuk jarum dan benda tajam (needle stick injury) di BMC Mayapada Hospital. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan semi-kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan pertimbangan pekerjaan yang berhubungan dengan NSI, melalui perhitungan rumus slovin didapati sampel sebanyak 100 orang dari jumlah populasi 115 orang. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara mendalam. Metode analisis dengan distribusi frekuensi dan investigasi menggunakan teori loss causation model. Hasil penelitian diketahui 19 kasus, 11 terkena pecahan ampul dan 8 tertusuk jarum. Penyebab lansung yaitu tidak memperhatikan tanda ampul, mematahkan ampul dengan bantalan kertas, mematahkan ampul dengan berdiri, mematahkan ampul dengan menekan pada meja, melakukan recapping dengan 2 tangan, membuka spuit dengan tergesa gesa, kondisi ruangan terbatas dan kondisi pencahayaan yang kurang baik. Sedangkan untuk penyebab dasar yaitu ketidakmampuan sampel dalam mengahadapi kasus emergency, tidak memperhatikan label pada ampul, tubuh pada posisi yang tidak benar, kelelahan saat berkerja, pasien yang kurang koperatif, tidak tersedianya gergaji ampul dan tidak adanya fasilitas ruang pengoplosan obat. Untuk lack of control yaitu kurangnya pelatihan klinis dan universal precaution serta lemahnya pengawasan terhadap para staff yang ada dalam pengimplementasian SOP. Kesimpulannya NSI terbanyak diakibakan oleh unsafe act dan faktor personal yaitu 15 kasus (85%). Saran kepada perusahaan melakukan pengawasan dengan optimal dan melaksanakan pelatihan berkala.
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN TIDAK AMAN (UNSAFE ACTION) PADA PEKERJA Hasma Agustiya; Rahma Listyandini; Rubi Ginanjar
PROMOTOR Vol 3, No 5 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v3i5.4204

Abstract

Tindakan tidak aman (unsafe action) adalah penyebab kecelakaan kerja, yang disebabkan oleh perilaku kerja yang tidak aman, kondisi kerja yang tidak aman. Menurut H.W Heinrich tindakan tidak aman merupakan penyumbang terbesar (88%) yang mengakibatkan kecelakaan kerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan tidak aman (unsafe action) pada pekerja di PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi 145 pekerja dengan sampel 60 responden dengan teknik simple random sampling (Pengambilan sampel secara acak sederhana) dengan menggunakan kuesioner dengan menggunakan variabel (usia, jenis kelamin, pendidikan, masa kerja, pengetahuan, persepsi, motivasi, pengawasan, dan ketersediaan APD). Analisis penelitian dengan menggunakan aplikasi SPSS statistik (SPSS 16) dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara usia (p- value= 0,619), Jenis kelamin (p-value= 0,253), Pendidikan terakhir (p-value= 0,275), Masa kerja (p-value= 0,490), Pengetahuan (p-value= 0,212), Persepsi (p-value= 0,616), Motivasi (p-value= 0,490), Pengawasan (p-value= 0,635), Ketersediaan APD (p-value= 0,701) dengan tindakan tidak aman.
HUBUNGAN METODE KERJA WORK FROM HOME DENGAN KEJADIAN STRESS KERJA PADA KARYAWAN KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) TOTO SUHARTO CABANG TANGERANG TAHUN 2021 Amino Margi P; Rubi Ginanjar; Ratih Fathimah
PROMOTOR Vol 5, No 3 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v5i3.6161

Abstract

Work From Home disingkat WFH atau bekerja dari rumah dalam penerapanya diluar negeri terlebih di Amerika Serikat, Inggris dan Jerman dinilai sangat efektif dan menjadi salah satu metode kerja alternatif yang cukup startegis terutama pada masa pandemi seperti sekarang, akan tetapi metode ini memiliki kelemahan diantaranya yakni peluang berdampak negatif terhadap melemahnya jejaring sosial, belum dilengkapi legalitas bekerja jarak jauh,tambahan biaya termasuk untuk pelatihan dan pendampingan. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji apakah terdapat hubungan antara metode kerja work from home dan kejadian stress kerja  pada karyawan KJPP Toto Suharto Cabang Tangerang dilaksanakan sejak bulan Desember 2020 hingga Juni 2021 dengan responden sebanyak 52 orang, penelitian ini memperoleh hasil varibel-variabel yang berhubungan dengan stress kerja beserta nilai P-Value yakni seperti  jenis kelamin pekerja : 0,039, usia pekerja : 0,002, masa kerja : 0,009, pengetahuan pekerja : 0,002, sikap kerja : 0,018, dan beban kerja : 0,000.