cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota salatiga,
Jawa tengah
INDONESIA
Indonesian Journal of Computing and Modeling
ISSN : -     EISSN : 25989421     DOI : -
Fokus publikasi ICM mencakup : penemuan dan/atau penerapan metode baru, pengembangan algoritma optimal, kompleksitas algoritma dan pemanfataan model matematika atau statistika untuk eksplorasi dan analisis data. Makalah yang diterima dan dilanjutkan untuk proses review adalah makalah hasil penelitian teoritik, hasil penelitian lapangan, penelitian skala laboratorium, integrasi penelitian dalam proses pembelajaran atau bagian dalam suatu kegiatan penelitian yang multitahun.
Arjuna Subject : -
Articles 44 Documents
Perancangan Sistem Informasi Geografis untuk Rekomendasi Model Kawasan Konservasi dengan Menerapkan Metode Simple Additive Weighting (SAW) di Kabupaten Boyolali Yesi Arumsari; Sri Yulianto Joko Prasetyo
Indonesian Journal of Computing and Modeling Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Pusat Studi Sistem Informasi dan Pemodelan Mitigasi Tropika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.038 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem informasi geografis rekomendasi model kawasan konservasi di Kabupaten Boyolali. Sistem ini menggunakan metode simple additive weighting (SAW) untuk memberikan rekomendasi wilayah yang memiliki potensi paling tinggi untuk menjadi model kawasan konservasi, dimana satu wilayah dijadikan contoh atau model bagi wilayah lain dalam upaya memberdayakan masyarakat didalam dan sekitar kawasan konservasi. Penentuan wilayah model kawasan konservsi dengan proses pembobotan menggunakan bilangan fuzzy dan kemudian dihitung menggunakan metode SAW dengan memperhatikan beberapa kriteria seperti, dilihat dari wilayah dimana daerahnya berbatasan langsung dengan gunung Merbabu atau Merapi atau tidak, berapa banyak kawasan ekologis, berapa banyak masyarakat miskin, berapa banyak kawasan perlindungan, berapa banyak kawasan wisata dan berapa banyak jenis sumber daya alam yang di miliki.Hasil Penelitian menunjukan rekomendasi dengan nilai tertinggi pada wilayah Kecamatan Cepogo masuk pada daerah prioritas pertama dengan perolehan nilai 0.862. Sistem ini dibuat dalam bentuk website yang berjalan diatas MapServer yang dapat memberikan sajian informasi dalam bentuk peta digital.
Building A Smart Vehicle Registration Certificate Prototype Using RFID Indrastanti R Widiasari; Arie Arie Setiawan Prasida; Dian W Chandra
Indonesian Journal of Computing and Modeling Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Pusat Studi Sistem Informasi dan Pemodelan Mitigasi Tropika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.515 KB)

Abstract

The Indonesian government requires a system capable of identifying vehicles since imposed restrictions on the use of subsidized fuel. This research aims to build a smart vehicle registration which allows a vehicle registration as a means of identifying the vehicles data wirelessly or contactless. Systems built using RFID technology. This study resulted in four prototype models developed into a smart vehicle registration certificate prototype (e-STNK).
Pemodelan Sistem Monitoring Sensor Curah Hujan Menggunakan Grafana Karolus Thias Widagdo; Teguh Indra Bayu; Yeremia Alfa Susetyo
Indonesian Journal of Computing and Modeling Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Pusat Studi Sistem Informasi dan Pemodelan Mitigasi Tropika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.666 KB)

Abstract

Perubahan iklim dan cuaca meurpakan hal yang telah diamati dalam waktu yang panjang, terlebih semakin hari anomali cuaca semakin sulit diterka. Penggunaan teknologi sensor curah hujan cenderung masih kurang optimal karena data yang didapat masih sulit untuk dibaca dan diolah. Data yang masih mentah, memperlambat untuk membaca pola dan menghitung hasil untuk menghasilkan prediksi. Pembangunan sistem visualisasi data diharapkan mampu membantu analis untuk membaca data dan mempermudah proses penganalisisan anomali, sekaligus sebagai media pengontrol terhadap perangkat keras yang menjadi backbone aliran data yang masuk dari sensor curah hujan. Sistem visualisasi yang digunakan memaksimalkan platform yang disediakan oleh openlab Grafana. Sistem ini dipilih karena sangat fleksibel dan mendukung berbagai macam database untuk diolah. Data yang didapat dari sensor curah hujan akan dicatat oleh raspberry kemudian diolah dan disinkronisasi pada cloud VPS. Data yang berada di dalam cloud VPS akan disimpan pada database InfluxDb. Data dari database akan disinkronisasi dengan Grafana untuk diproses dan di visualisasikan agar dapat menampilkan data dalam bentuk grafik yang mudah dipahami.
Perancangan Global Positioning System (GPS) Pada Sensor Curah Hujan Menggunakan Raspberry Pi Priwidika Lingga Maheswara; Teguh Indra Bayu; Yeremia Alfa Susetyo
Indonesian Journal of Computing and Modeling Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Pusat Studi Sistem Informasi dan Pemodelan Mitigasi Tropika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.129 KB)

Abstract

Penggunaan Global Positioning System (GPS) saat ini menjadi suatu hal yang cukup vital, termasuk penambahan fitur terhadap sensor curah hujan milik pusat studi SIMITRO. Penambahan fitur ini bertujuan untuk mempermudah melakukan monitoring terhadap sensor curah hujan yang tersebar di beberapa titik strategis untuk mendapatkan hasil pencatatan curah hujan dengan baik. Perancangan penambahan fitur ini menggunakan konsep Network Development Life Cycle (NDLC) dalam penerapannya. NDLC dipilih karena cukup menjawab kebutuhan dalam proses penelitian ini, terlebih karena proses yang berjalan terus menerus berkembang berdasarkan hasil dari penelitian - penelitian terdahulu. Hasil dari penelitian ini berupa sebuah tampilan halaman Web yang menampilkan titik lokasi pada peta hasil dari kombinasi Leaflet, Maptiler, dan Open StreetMap. Pada hasil yang ditampilkan dapat diketahui posisi dari sensor curah hujan secara cukup mendetail dan jelas, sehingga apabila terdapat beberapa sensor curah hujan dapat langsung di monitoring secara bersamaan didalam saat yang bersamaan. Hasil dari pencatatan data diperoleh secara time series dan berkelanjutan, hal ini membuat data yang diperoleh terus diperbaharui dan data menjadi valid untuk digunakan sebagai mana perlunya.
Penentuan Wilayah Resiko Bencana Kekeringan di Jawa Tengah Menggunakan Machine Learning dan Indeks Vegetasi pada Citra Landsat 8 OLI Septian Silvianugroho; Sri Yulianto Joko Prasetyo; Kristoko Dwi Hartomo
Indonesian Journal of Computing and Modeling Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Pusat Studi Sistem Informasi dan Pemodelan Mitigasi Tropika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.912 KB)

Abstract

Bencana kekeringan di Indonesia terjadi hampir setiap tahun, khususnya untuk provinsi Jawa Tengah yang mana tercatat dalam sejarah dari tahun 1815 sampai tahun 2015 telah terjadi 382 kejadian. Untuk itu diperlukan adanya prediksi penentuan wilayah kekeringan di seluruh kecamatan di Jawa Tengah. Pada penelitian ini prediksi kekeringan menggunakan Machine Learning untuk menganalisa hasil ekstraksi dari citra Landsat-8 OLI yang berupa indeks vegetasi yaitu NDVI, SAVI, VCI, VHI dan TCI dengan menggunakan beberapa algoritma, diantaranya adalah Decision Tree, Principal Component Analisys(PCA) dan Random Forest. Hasil yang diperoleh ada total 17 kecamatan yang diprediksi terkena bencana kekeringan yang sangat parah, dengan nilai accuracy 0,7507463, logloss 0,6232992 dan Mean Sequare Error (MSE) sebesar 0,1795135.
Analisis Data Citra Landsat 8 OLI Sebagai Indeks Prediksi Kekeringan Menggunakan Machine Learning di Wilayah Kabupaten Boyolali dan Purworejo Yansen Bagas Christianto; Sri Yulianto Joko Prasetyo; Kristoko Dwi Hartomo
Indonesian Journal of Computing and Modeling Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Pusat Studi Sistem Informasi dan Pemodelan Mitigasi Tropika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.504 KB)

Abstract

Abstrak Bencana kekeringan merupakan salah satu bencana yang tidak dapat di hindari lagi keberadaannya. Berdasarkan data dari tahun 1815 sampai tahun 2015 telah terjadi 382 kejadian. Berdasarkan kajian BNPB Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Purworejo memiliki resiko tinggi terpapar bencana kekeringan. Untuk itu perlu adanya informasi wilayah resiko bencana kekeringan. Penggunaan data citra satelit Landsat 8 OLI sebagai media informasi vegetasi dan pendekatan Machine Learning untuk menganalisa data ekstraksi pada citra satelit berupa indeks vegetasi. Indeks vegetasi yang di gunakan yaitu NDVI, VCI, VHI, dan TCI dengan implementasi metode XGBoost dan Random Forest untuk mendapatkan hasil prediksi. Hasil yang diperoleh dengan menggunakan perhitungan metode XGBoost ada total 9 kecamatan yang diprediksi terkena bencana kekeringan sangat parah, dan 9 kecamatan dengan metode Random Forest terindikasi kekeringan sangat parah. metode XGBoost memiliki nilai akurasi 0.8286 dan nilai kappa 0.6477 dan metode Random Forest memiliki nilai akurasi 0.6857 dan Nilai Kappa 0.3699. dimana semakin tinggi nilai akurasi dan kappa semakin tepat hasil prediksi yang dilakukan.
Klasifikasi Wilayah Risiko Bencana Kekeringan Berbasis Citra Satelit Landsat 8 Oli Dengan Kombinasi Metode Moran’s I dan Getis Ord G* (Studi Kasus : Kabupaten Boyolali dan Klaten) Nadya Inarossy; Sri Yulianto Joko Prasetyo
Indonesian Journal of Computing and Modeling Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Pusat Studi Sistem Informasi dan Pemodelan Mitigasi Tropika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (738.665 KB)

Abstract

The purpose of this study is to classify areas that have a high risk of drought with the vegetation index and SPI index and see spatial connectivity between regions with the method of Moran's I and the formation of hotspots with the method of Getis Ord G *. Experiments with vegetation indices in 45 sub-districts in Boyolali and Klaten districts showed that the average was in class 4 including the classification of medium green. As for the SPI method on rainfall data that is interpolated with IDW techniques, all observation areas are included in the normal drought index class. The results of the analysis with Moran's I show Positive Spatial Autocorrelation, namely the drought phenomenon has spatial connectivity between regions observed. The results of Getis Ord's analysis show the formation of hotpsots and spatial connectivity between regions. The results show that 2017 drought spatial connectivity experienced a broad increase from the previous year. Based on the analysis that has been done with the vegetation index and SPI index, the areas prone to drought are Karanggede, Klego, Andong, Kemusu, Wonosegoro and Juwangi
ANALISIS INDEKS VEGETASI AREA TERDAMPAK BANJIR BANDANG DI KABUPATEN JAYAPURA MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING PADA CITRA LANDSAT 8 Josua Josen Alexander Limbong; Herman Huki Ratu; Patrick Simbolon; Sri Yulianto Joko Prasetyo
Indonesian Journal of Computing and Modeling Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Pusat Studi Sistem Informasi dan Pemodelan Mitigasi Tropika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bencana Banjir memang tidak akan pernah berakhir menjadi persoalan manusia, penyebab dari bencana banjir sendiri dapat diakibatkan oleh peristiwa alam atau aktifitas dan kegiatan dari manusia sendiri. Pada Tanggal 16 Maret 2019 telah terjadi bencana alam Banjir bandang yang sangat dahsyat yang terjadi Di Kabupaten Jayapura Tepatnya di daerah Sentani sehingga mengakibatkan banyak korban jiwa dan kerusakan yang terjadi akibat bencana alam tersebut. Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perubahan indeks vegetasi yang diakibatkan oleh bencana banjir bandang tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan informasi secara visual berupa citra satelit untuk menampilkan informasi mengenai bencana alam banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Jayapura. Penelitian ini menggunakan metode clustering dan pendekatan menggunakan NDVI (Normalized Difference Build-up Index). Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah mendapatkan hasil dari nilai indeks vegetasi kemudian dari nilai tersebut dapat dibandingkan perbedaan indeks vegetasi sebelum dan sesudah terkena dampak Banjir Bandang.
Analisis Perbandingan Area Kebakaran Padang Rumput Berbasis Citra Landsat-8 Pada Sumba Tengah Menggunakan Metode Unsupervised Classification Antar Maramba Jawa; Ravensca Matatula; Stanny Dewanty Rehatta; Sri Yulianto Joko Prasetyo; Charitas Fibriani
Indonesian Journal of Computing and Modeling Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Pusat Studi Sistem Informasi dan Pemodelan Mitigasi Tropika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Data statistik tahun 2019 menunjukan hingga saat ini luas padang rumput di kawasan Sumba Tengah cenderung mengalami penurunan dikarenakan seringnya terjadi kebakaran pada lokasi tersebut. Data ini menjadi pendorong akan kebutuhan informasi yang tepat dan cepat terkait tata letak dan perubahan tata letak padang rumput untuk tetap menjaga ketahanan lingkungan sekitar. Teknologi penginderaan jarak jauh telah menjadi tool yang baik dalam pemecahan masalah ini. Melalui klasifikasi citra satelit penginderaan jarak jauh, perubahan lokasi kebakaran dapat dianalisis dengan baik. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini akan menganalisis perubahan padang rumput pasca kebakaran pada daerah Sumba Tengah khususnya sebagai wilayah penelitian pada index vegetasi citra satelit lansat 8 dengan memakai Unsupervised Classification. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan klasifikasi untuk memperkirakan luas dan sebaran perubahan padang rumput di Sumba Tengah.Hasil penelitian Kabupaten Sumba Tengah November 2019 memiliki lebih banyak lahan hijau (vegetasi tinggi) dibandingkan dengan nilai NDVI pada citra landsat Kabupaten Sumba Tengah Maret 2020. Sedangkan presentase NDVI November 2019 dan Maret 2020 penurunan yang cukup besar terjadi pada lahan hijau atau padang rumput dengan nilai vegetasi 0.492 ke 0.415 Analisis menunjukkan adanya perbedaan nilai vegetasi pada klasifikasi lahan hijau atau padang rumput menunjukkan terjadinya kebakaran, sehingga naiknya nilai vegetasi klasifikasi lahan kering.
Analisis Resiko Longsor berbasis Citra Landsat-8 menggunakan Interpolasi Spasial Novem Berlian Uly; Murry Albert Agustin Lobo; Mikhael Dio Eclesi; Sri Yulianto Joko Prasetyo
Indonesian Journal of Computing and Modeling Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Pusat Studi Sistem Informasi dan Pemodelan Mitigasi Tropika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai Negara kepulauan, Indonesia sering menghadapi bencana yang diakibatkan oleh terjadinya perubahan iklim dan cuaca, atau sering disebut bencana hidrometeorologi. Kondisi dan keadan alam yang memungkinkan terjadi bencana disebut sebagai potensi bencana. Cuaca ekstrim dengan curah hujan yang tinggi memungkinkan terjadinya longsor pada kondisi tanah labil serta kemiringan lereng yang curam. Resiko yang diakibatkan longsor dapat berupa resiko ekonomi maupun resiko sosial. Resiko yang ditimbulkan oleh bencana merupakan potensi kerugian pada suatu kawasan dan kurun waktu tertentu. Bentuk resiko bencana dapa berupa gangguan kegiatan masyarakat, hilangnya rasa aman, masyarakat mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, jiwa terancam, luka, sakit dan kematian. Kabupaten Banjarnegara sebagai salah satu daerah yang memiliki potensi resiko tanah longsor. Berdasarkan karakteristik tersebut maka perlu dilakukan analisis resiko tanah longsor untuk memberikan informasi resiko tanah longsor. Pada Penelitian ini dilakukan analisis resiko longsor berbasis Citra Landsat-8 menggunakan metode Interpolasi Spasial. Data curah hujan yang digunakan adalah Data Curah Hujan BMKG Kabupaten Banjarnegara Tahun 2015. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Terdapat 7 Kecamatan yang memiliki tingkat resiko tanah longsor yang sangat tinggi yaitu Susukan, Purworejo Klampok, Mandiraja, Purwonegoro, Bawang dan Wanadadi.