cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sukoharjo,
Jawa tengah
INDONESIA
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science
ISSN : 24431249     EISSN : 23551313     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 224 Documents
Sosialisasi, Mobilisasi Dan Keterlibatan Kelompok Sasaran Dalam Program Pelayanan Ims Di Puskesmas Kabupaten Sukoharjo - Poltekkes Bhakti Mulia, Surati Ningsih
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 5, No 2 (2018): IJMS 2018
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.311 KB)

Abstract

Abstract :  Cases of HIV and AIDS in Sukoharjo district based on the risk group in 2014 which was found 2 cases in WPS group, transvestites 6 cases, LSL 27 cases, 12 cases of customer and partner 9 cases. Sukoharjo Regency Health Office has established two health centers as sexually transmitted infections (STI) clinics, this study aims to analyze the organisation of STI program in Sukoharjo public Health Center. This research is qualitative using in-depth interviews. Key informants were eight officers executing the program is doktor, nurse/midwife, laboratorium officer and administrative officer. Informant triangulation is the head of public health center, head of P2 department on DKK and key population. The data analysis techniques are by analyzing the content, including in-depth interviews with informants, it was processed and then the data were analyzed.The results showed that the socialization of STI service program through cooperation with NGOs, the mobilization of STI services in puskesmas and mobile clinic STI has not been running optimally and transgender groups tend to be more actively involved in the implementation of STI program.The proposed recommendation is to the Sukoharjo District Health Office coordinate with local religious leaders and communicate continuously with health professional organizations, social organizations, alert villages, peer educators and AIDS Awareness Residents to motivate key populations to come to STI service health centers. The frequency of cross-program and cross-sector socialization is further enhanced, as well as increasing commitment and performance in implementing STI services.Keywords : Socialization, Mobilization, Target Group Involvement, IMS Service Program  Abstrak : Kasus HIV dan AIDS di kabupaten Sukoharjo berdasarkan kelompok resiko didapatkan pada kelompok WPS sebanyak 2 kasus, waria 6 kasus, LSL 27 kasus, pelanggan 12 kasus dan pasangan risti 9 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan sosialisasi, mobilisasi dan keterlibatan kelompok sasaran dalam program pelayanan IMS Puskesmas Kabupaten Sukoharjo.Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunaka nwawancaramendalam. Informan utama dalam penelitian ini adalah delapan petugas pelaksana program yaitu dokter, perawat / bidan, petugas laboratorium dan perugas administrasi. Informan triangulasi kepala puskesmas, Kasi P2 DKK dan Populasi Kunci. Teknik analisis data dengan analisis konten, meliputi wawancara mendalam dengan informan diolah kemudian dilakukan analisis data.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sosialisasi program pelayanan IMS melalui kerjasama dengan LSM, mobilisasi berupa pelayanan IMS di puskesmas maupun mobile clinic IMS belum berjalan optimal dan kelompok waria cenderung lebih aktif terlibat dalam pelaksanaan program IMS.Saran direkomendasikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo berkoordinasi dengan tokoh agama setempat dan melakukan komunikasi secara terus menerus dengan organisasi profesi kesehatan, organisasi sosial, desa siaga, peer educator dan Warga Peduli AIDS (WPA) untuk memotivasi populasi kunci datang ke Puskesmas pelayanan IMS. Frekuensi sosialisasi lintas program dan lintas sektor lebih ditingkatkan, serta meningkatkan komitmen dan kinerja dalam melaksanakan pelayanan IMS Kata kunci: Sosialisasi, Mobilisasi, Keterlibatan Kelompok Sasaran, Program Pelayanan IMS
Perbandingan Stabilitas Fisik Sabun Susu Dan Sabun Transparan Ekstrak Kulit Buah Naga (Hylocereus undatus) Hasil Pemurnian Minyak Jelantah Parmadi, Anom; Politeknik Kesehatan Bhakti Mulia, Rita Dewi Andrianti -
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 3, No 2 (2016): IJMS - 2016
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.065 KB)

Abstract

Abstract: Soap was one of the basic needs to maintain cleanliness. Materials used for the manufacture of soap, usually have side effects to the skin, such as dry skin, skin pH unstable even makes makes chapped skin. Now more developed formulas soaps derived from plan was the Dragon Fruit. Dragons fruit peel contains vitamin C and the main substances that act as antioxidants that can counteract free radicals. This research was conducted by comparing the physical stability of milk soap and transparent soap dragon fruit skin extracts from used cooking oil. Dragon fruit skin was extracted by maceration, used cooking oil is purified with activated charcoal and then made into soap formulations and test evaluation is then observed the effect of dragon fruit skin extracts of the test results of the evaluation of soap. Data were analyzed using SPSS 18.0 to test for normality (Kolmogorov-Smirnov) followed by Independent Test Samples Test. The results of organoleptic test milk soap solid form squares, yellow transparent, the smell of jasmine while milk soap solid form squares, yellow transparent, the scent of jasmine, pH test milk soap 11 and transparent soap 10 stability test milk soap and transparent soap that is stable is not no change in shape, smell, color, texture and hardness, test saponification value P> 0.05 (Ho is accepted, there is no difference), except for test saponification number has a value of P <0.05 (Ho is rejected, there is a difference).There was no significant difference in milk soap and transparent soap.. Keywords: soap, cooking oil, dragon fruit peel Abstrak: Sabun merupakan salah satu kebutuhan pokok untuk menjaga kebersihan. Bahan yang digunakan untuk pembuatan sabun, biasanya memiliki efek samping ke kulit, seperti kulit kering, pH kulit yang tidak stabil bahkan menjadikan menjadikan kulit pecah-pecah.Sekarang lebih dikembangkan formula sabun yang berasal dari tanama.Salah satunya adalah Buah Naga.Kulit buah naga banyaak mengandung vit C dan zat utama yang berfungsi sebagai antioksidan sehingga mampu menangkal radikal bebas.Jenis. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan stabilitas fisik sabun susu dan sabun transparan ekstrak kulit buah naga dari minyak jelantah. Kulit buah naga diekstraksi dengan maserasi, minyak jelantah dimurnikan dengan arang aktif kemudian dibuat formulasi menjadi sabun  dan dilakukan uji evaluasi kemudian diamati pengaruh ekstrak kulit buah naga terhadap hasil uji evaluasi sabun. Analisa data menggunakan SPSS 18.0 dengan uji normalitas (Kolmogorov Smirnov) dilanjutkan dengan uji Independent Samples Test. Hasil uji organoleptis sabun susu bentuk padat kotak, warna kuning transparan,bau melati sedangkan sabun susu bentuk padat kotak, warna kuning transparan, bau melati, uji pH sabun susu 11 dan sabun transparan 10, uji stabilitas sabun susu dan sabun transparan yaitu stabil yaitu tidak ada perubahan bentuk, bau, warna, tekstur dan kekerasan, uji saponifikasi memiliki nilai P>0,05 (Ho diterima, tidak ada beda) kecuali untuk uji angka penyabunan memiliki nilai P<0,05 (Ho ditolak, ada beda). Tidak ada perbedaan yang signifikan sabun susu dan sabun transparan..Kata Kunci : Sabun, minyak jelantah, kulit buah naga
Uji Efek Antidiabetik Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Stevia ( Stevia Rebaudiana Bert. ) Dan Daun Sambiloto (Andrographis folium) Pada Tikus Jantan Galur Wistar Yang Diinduksi Aloksan The Effect Antidiabetik A Combination Of Extracts Ethanol Leaves Stevia ( Ambar Pradini, Sepgiarno; Petrus Rizky Pambudi, Petrus; - STIKES Nasional Surakarta, Farah Ayu Dinah
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 4, No 2 (2017): IJMS 2017
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.25 KB)

Abstract

Abstract : Diabetes mellitus (DM) is one of non-communicable diseases who became a public health problem the world with prevalence increasing every year. Research now develops natural ingredients as a diabetes drug that has the effect of decreases blood glucose levels. The study was conducted to determine the combination of extracts ethanol leaves stevia and leaves bitter a more effective decrease of blood glucose levels in male mice wistar strain induced alloxan as compared to the provision of a single. This research uses experimental research with pre and post test randomized controlled group design. 40 test animals were divided into 8 groups : normal, negative (CMC-Na), positive (glibenklamid a dose of 1, 26mg/kgBB), bitter dose of 20, 5mg/kgBB (SA 100), stevia dose of 100mg/kgBB (ST 100), STSA 75:25, STSA 50:50 and STSA 25:75. All groups except the normal group induced alloxan dose of 175mg / kgBB on day 0, followed by animal testing until day 14. The data obtained were blood glucose on day 0, day 7 and day 14 and measured using GOD-PAP method. The data collected were tested normalitasnya to use Shapiro-Wilk Test on the ANOVA (Analysis of Varians) with (α = 0, 05). The combination of ethanol extract of stevia leaf and bitter leaf can decrease blood glucose level significantly (p <0,05), for optimum dose ie STSA 75:25 dose with hypoglycemic power percentage of 23%. The combination of extracts ethanol leaves stevia and leaves bitter more effectively decreasing blood glucose levels compared to the provision of a single.Key word : Antidiabetes, Leaf Stevia, Leaves Bitter, Extracts Ethanol Abstrak : Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia dengan prevalensi yang meningkat setiap tahunnya. Penelitian sekarang mengembangkan bahan alam sebagai obat diabetes yang mempunyai efek menurunkan kadar glukosa darah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kombinasi ekstrak etanol daun stevia dan daun sambiloto yang lebih efektif menurunkan kadar glukosa darah pada tikus jantan galur wistar yang diinduksi aloksan dibandingkan dengan pemberian secara tunggal. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimental dengan rancangan pre and post test randomized controlled group design.  Hewan uji sebanyak 40 ekor dibagi menjadi 8 kelompok yaitu: normal, negatif (CMC-Na), positif (glibenklamid dosis 1,26mg/kgBB), sambiloto dosis 20,5mg/kgBB (SA 100), stevia dosis 100mg/kgBB (ST 100), STSA 75:25, STSA 50:50 dan STSA 25:75. Semua Kelompok kecuali kelompok normal diinduksi aloksan dosis 175mg/kgBB pada hari ke-0, dilanjutkan dengan perlakuan hewan uji dari hari ke-1 sampai hari ke-14. Data yang diperoleh berupa kadar gula darah pada hari ke-0, hari ke-7 dan hari ke-14 dan diukur menggunakan metode GOD-PAP. Data yang diperoleh diuji normalitasnya menggunakan Shapiro-Wilk Test dilanjutkan uji ANOVA (Analysis of Varians) dengan (α=0,05). Kombinasi ekstrak etanol daun stevia dan daun sambiloto dapat menurunkan kadar glukosa darah secara signifikan (p<0,05), untuk dosis optimalnya yaitu dosis STSA 75:25 dengan persentase daya hipoglikemik sebesar 23%. Kombinasi ekstrak etanol daun stevia dan daun sambiloto lebih efektif menurunkan kadar glukosa darah dibandingkan dengan pemberian secara tunggal.Kata kunci : Antidiabetes, Daun Stevia, Daun Sambiloto, Ekstrak Etanol
Upaya Keselamatan Kerja Bagi Bidan dalam Pertolongan Persalinan dengan Alat Perlindungan Diri (Safety Measures For The Midwife In Aid Delivery By Means Of Personal Protection) Suwarni, Tri; Chotimah, Chusnul
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 2, No 2 (2015): IJMS 2015
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.41 KB)

Abstract

Abstract: The midwife is someone who has followed the midwife education program that is recognized in the country, has graduated from the education and qualified to be registered or have a valid license to practice midwifery and can be placed on the unit - the government health units. One form of the main services provided by midwives is Normal Delivery Care (APN). APN implementation can not be separated from the use of medical devices that potentially disease transmission. Given the high risk of health problems in hospitals, especially midwives, there should be efforts to prevent the occurrence of diseases caused by the working environment. One of them is the use of personal protective equipment (Sumamur, 1981). Type of qualitative observational research with cross sectional approach. The data used is the result of in-depth interviews to key informants and triangulation. Key informants midwives in hospitals VK space Sukoharjo, informant triangulation among others Chief Medical Officer of the district. Sukoharjo, Director of Hospital District. Sukoharjo and Chairman of the Kab IBI Sukoharjo. The use of PPE in deliveries in the district hospitals. Sukoharjo influenced by factors that are synergistic communication, resources, disposition / attitude executor (midwife) and a bureaucratic structure. The success of the program the use of personal protective equipment can be achieved by involving all parties concerned.Keywords: Analysis, Delivery Assistance, Personal Protection Equipment Abstrak: Bidan adalah seseorang yang telah mengikuti program pendidikan bidan yang diakui di negaranya, telah lulus dari pendidikan tersebut serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar dan atau memiliki izin yang sah untuk melakukan praktik bidan dan dapat ditempatkan pada unit – unit kerja pemerintah bidang kesehatan. Salah satu bentuk pelayanan utama yang diberikan oleh bidan adalah Asuhan Persalinan Normal (APN). pelaksanaan APN juga tidak terlepas dari penggunaan alat kesehatan yang berpotensi terjadi penularan penyakit. Melihat tingginya resiko terhadap gangguan kesehatan di Rumah Sakit khususnya bidan, maka perlu dilakukan upaya pencegahan terhadap kejadian penyakit akibat lingkungan kerja. Salah satu diantaranya adalah penggunaan alat perlindungan diri (Suma’mur, 1981). Jenis penelitian ini observasional kualitatif dengan pendekatan cross sectional. Data yang digunakan merupakan hasil wawancara mendalam kepada informan utama dan triangulasi. Informan utama yaitu bidan di ruang VK RSUD Sukoharjo, informan triangulasi antara lain Kepala Dinas Kesehatan Kab. Sukoharjo, Direktur RSUD Kab. Sukoharjo dan Ketua IBI Kab Sukoharjo. Penggunaan APD pada pertolongan persalinan di RSUD Kab. Sukoharjo dipengaruhi oleh faktor yang sinergis yaitu komunikasi, sumber daya, disposisi / sikap pelaksana (bidan) dan struktur birokrasi. Keberhasilan program penggunaan alat perlindungan diri dapat dicapai dengan melibatkan seluruh pihak yang terkait.Kunci : Analisis, Pertolongan Persalinan, Alat Perlindungan Diri 
Efek dimethyl sulfoxide (DMSO) terhadap Karakteristik Sel Punca Limbal (SPL) Tikus Rinendyaputri, Ratih; Dany, Frans; - Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Balitbangkes, Kemenkes RI, Uly Alfi Nikmah
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 5, No 1 (2018): IJMS 2018
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.374 KB)

Abstract

Abstact : The number of donor limbal stem cells (LSCs) is limited despite their large demand for management of LSC deficiency-related corneal opacity, requiring propagation of these cells in vitro. Production of LSCs can be done through isolation and culture of limbal tissue in vitro and cryopreservation of LSCs is utilized to maintain the availability of LSCs. Upon cryopreservation, cryoprotectants are required to protect cells from thermal injury. Dimethyl sulfoxide (DMSO) is a commonly used cryoprotectant for cryopreservation but the effect of its use on LSCs are still seldomly reported. This study aimed to determine the effect of the use of DMSO in cryopreservation of LSC. The study was conducted at the Stem Cell Laboratory, Center for Biomedical and Basic Technology of Health, NIHRD Ministry of Health. This research was performed by culturing and observation of  LSCs characteristic after cryopreservation. Meanwhile, level of LSC proliferation was determined by calculating population doubling (PD) and population doubling time (PDT) besides analyzing their gene expression using markers such as CD90 (Thy1) and Krt12. The results showed that PD and PDT in LSC control and post-cryopreservation without DMSO and cryopreservation using DMSO accordingly are 1.33 and 143.03, 150.65 and 1.15, and 1.31 and 155. Meanwhile, CD90 (Thy1) gene expression and Krt12 expression in the cryopreserved group with and without DMSO compared with their respective controls are 2.7 and 4.51, 2.55 and 1:44, respectively. In this study, DMSO for the cryopreservation did not affect at the LSC characteristics of rat.Key word : limbus stem cell, LSC, cryopreservation, dimethyl sulfoxide, DMSO Abstrak : Jumlah donor sel punca limbal (SPL) sangat terbatas padahal kebutuhannya cukup besar untuk penatalaksanaan kekeruhan kornea akibat defisiensi sel tersebut sehingga SPL perlu diperbanyak secara in vitro. Produksi SPL secara in vitro dapat dilakukan dengan melakukan isolasi dan kultur dari jaringan limbal, dan metode simpan beku atau kriopreservasi SPL digunakan untuk menjaga ketersediaan SPL. Pada saat kriopreservasi, dibutuhkan krioprotektan yang dapat melindungi sel dari kerusakan termal saat kriopreservasi. Dimethyl sulfoxide (DMSO) merupakan salah satu krioprotektan yang umum digunakan untuk kriopreservasi namun efek penggunaan pada SPL masih sangat jarang dilaporkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek penggunaan DMSO pada kriopreservasi SPL. Penelitian dilakukan di Laboratorium Stem Cell Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Badan Litbangkes. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan kultur SPL tikus menggunakan metode eksplan secara in vitro pada cawan petri. Pengamatan terhadap karakteristik SPL pasca kriopreservasi dilakukan dengan pengamatan terhadap morfologi SPL secara mikroskopis dan mengetahui tingkat proliferasi SPL dengan menghitung population doubling (PD) dan population doubling time (PDT) serta menganalisis ekspresi gen CD90 (Thy1) dan Krt12 sebagai marker SPL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PD dan PDT pada SPL kontrol dan pasca kriopreservasi tanpa DMSO dan kriopreservasi dengan DMSO secara berturut-turut adalah 1.33 dan 143.03, 1.15 dan 150.65 serta 1.31 dan 155. Sedangkan tingkat ekspresi gen CD90 (Thy1) dan Krt12 SPL pada penggunaan dan tanpa DMSO dibandingkan dengan kontrol masing-masing adalah 2,7 dan 4,51 serat 2,55 dan 1,44 kali. Pada penelitian ini, DMSO tidak  mengubah  karakteristik SPL tikus. Kata kunci: sel punca limbal, SPL, kriopreservasi, dimethyl sulfoxide, DMSO
Uji Aktivitas Hepatoprotektor Fraksi Etil Asetat Kenikir (Cosmos caudatus) Terhadap Tikus Yang Diinduksi Paracetamol (Hepatoprotector Activity Ethyl Acetate Fraction Of Kenikir (Cosmos caudatus) On Rat Induced By Paracetamol) Novianto, Agil; Akademi Farmasi Nasional Surakarta, Hartono
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 3, No 1 (2016): IJMS - 2016
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.359 KB)

Abstract

Abstract: Liver plays a vital role in metabolism and detoxification. Paracetamol in high dose can make acute liver failure (ALF) indicate byliver necrosisand elevated of marker enzyme such us SGOT&SGPT  (aminotransferase). Ethanolic extract of kenikir can prevent liver injury caused by paracetamol. Kenikir has good antioxidant activity. Kenikir on ethanolic extract hasIC50 19,43±0,317μg/mL, however ethyl acetate fraction of this has IC50 14,229 μg/mL. With the better antioxidant activity on the ethyl acetate fraction, it give deep opportunity to develop hepatoprotector. This research to know the effective of etyl acetate fraction of kenikir on the rat induced by paracetamol spesificly on aminotrasferase. Hepatotoxicity was induced by paracetamol (2,5 g/kg bw) and the biochemical parameters such as serum glutamate oxalate transaminase (SGOT) and serum glutamate pyruvate transaminase (SGPT) were studied along with curcuminoid 100 mg/kg BB and etyl acetate fraction of kenikir  281,25; 562,5; 1125 mg/kg bw. All treatments give for seven days.At 7th day, 30 minute after last dose, all rats give paracetamol. At the 9th day, biochemical parameters measured.Etyl acetate fraction of kenikir has hepatoprotector on rat induced by paracetamol. Etyl acetate fraction of kenikir at 1125 mg/kg BB give an optimum effect of hepatoprotective indicate by decrease of SGPT and SGOT (p<0,05)Keywords: Hepatoprotector, Kenikir, paracetamol, ethyl acetate Abstrak: Liver memainkan peranan yang vital dalam metabolisme dan detoksifikasi senyawa. Penggunaan parasetamol dalam dosis toksik dapat memicu terjadinya kerusakan liver yang ditandai dengan terjadinya nekrosis dan kenaikan kadar enzim seperti SGPT dan SGOT (aminotransferase). Penggunaan ekstrak etanol kenikir terbukti mampu mencegah kerusakan liver yang disebabkan oleh paracetamol.Kenikir terbukti memiliki aktivitas antioksidan yang baik.Kenikir dalam bentuk ekstrak etanol memiliki IC50 19,43±0,317μg/mL, sedangkan fraksi etil asetat memiliki IC50 14,229 μg/mL.Dengan tingginya aktivitas antiosidan kenikir dalam bentuk fraksi etil asetat ini, memberikan peluang yang lebih dalam pengembangkan hepatoprotektor.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas fraksi etil asetat kenikir pada tikus yang diinduksi parasetamol. Kerusakan liver diinduksi dengan menggunakan paracetamol (2,5 g/kg BB) dan parameter biokimia yang diteliti meliputi serum glutamate oxalate transaminase (SGOT) and serum glutamate pyruvate transaminase (SGPT) dengan menggunakan kurkuminoid 100 mg/kg BB) dan fraksi etil asetat kenikir  dosis 281,25; 562,5; 1125 mg/kg BB. Semua perlakuan  diberikanselama tujuh hari. Pada hari ke-7, 30 menit setelah pemberian dosis terakhir dilanjutkan dengan pemberian paracetamol.Pada hari ke-9, dilakukan pengukuran parameter biokimia.Fraksi etil asetat kenikir mampu memberikan efek hepatoprotektor pada tikus yang diinduksi paracetamol. Fraksi etil asetat kenikir dengan dosis 1125 mg/kg BB menunjukkan efektifitas hepatoprotektor yang signifikan (p<0.05) yang ditunjukkan dengan  penuruan parameter biokimia SGPT dan SGOT.Kata kunci: Hepatoprotektor, Kenikir, paracetamol, etil asetat
Uji Daya Analgetik Ekstrak Etanol Daun Seligi (Phyllanthus Buxifolius Muell .Arg) Terhadap Mencit Galur Swiss Ayu Safitri, Inna; Hastut, Siwi
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 1, No 2 (2014): IJMS - 2014
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.346 KB)

Abstract

ABSTRACT: Background: Seligi (Phyllanthus buxifolius Muell. Arg) is a traditional herbal plant that belived by people can be used as a drug for pain. The aim of this study is to know if Phyllanthus buxifolius Muell. Arg has the effect to reduce of pain.Objective: for understanding analgetic extract ethanol javelin leaf to the galur swiss mouse which is disscused asetat acid. Method: This experimental study. Animal used for experiment contains of  male swiss mice were divided randomly into 5 groups that consist of 5 mice each group, age 5 weeks, weight 20- 40 grams. All mice used in this experiment were adapted with standart diet for three day and were fasting for 8 hours before used. First, second and third group were treated with ethanol extract of Phyllanthus buxifolius 25 mg/20 gram BB, 50 mg/20 gram BB and 100 mg/20 gram BB dose orally. Fourth group is the negative control group was given coconut oil orally. Fifth group is the positive control group was given asetosal  1,1 mg/20 gram BB orally. After 60  minutes, all group were threated by acetic acid 0,1% injection intraperitoneally. Data is analized with normalitas test kolmogorov-smirnov, Test of Homogenety of Variances continued with ANOVA test, Least Significant Difference (LSD) by using SPSS.Results: Statistik test show normal distributed data and homogen, there is significant difference between analgetic capacity, ethanol extract of Phyllanthus buxifolius  25 mg, 50 mg, 100 mg dose.there is no significant difference between analgetic capacity percent, ethanol extract Javelin leaf  100 mg dose with asetosal dose.Conclusion: Ethanol extract of Phyllanthus buxifolius  leaf in 100 mg/ 20 gram BB dose has the same ability analgetik capacity with asetasol in 1,1 mg/ 20 gram BB dose mouse.Keywords: Analgetic Activity, seligi leaves, Swiss Mice ABSTRAKSI: Latar Belakang: Seligi  (Phyllanthus buxifolius Muell. Arg) merupakan tanaman obat tradisional yang dipercaya masyarakat dapat digunakan sebagai obat nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah daun seligi  memiliki efekmenurunkan rasa nyeri. Tujuan: untuk mengetahui daya analgetik ekstrak etanol daun seligi terhadap mencit galur swiss yang diinduksi asam asetatMetode: Penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Digunakan hewan coba mencit swiss jantan umur 5 minggu dengan bobot 20-40 gram. Dibagi dalam 5 kelompok, masing-masing terdiri dari 5 ekor mencit. Semua kelompok diadaptasikan terlebih dahulu selama 3 hari. Sebelum digunakan semua hewan coba di puasakan selama 8 jam tidak diberi makan namun diberi minum sepuasnya kemudian dilakukan perlakuan secara peroral. Kelompok I, II, III sebagai kelompok perlakuan diberi ekstrak etanol daun seligi dengan dosis 25 mg/20 gram BB, 50 mg/20 gram BB dan 100 mg/20 gram BB. Kelompok IV sebagai kontrol negatif diberi minyak kelapa, kelompok V sebagai kontrol positif diberi 1,1 mg/20 gram BB asetosal. Setelah 60 menit kelima kelompok disuntik asam asetat 0,1% secara intraperitoneal kemudian diamati dan dihitung jumlah geliat mencit tiap 5 menit selama 60 menit. Data dianalisis dengan uji normalitas kolmogorov-smirnov, Test of  Homogeneity of Variances dilanjutkan dengan uji ANOVA, dan Least Significant Difference (LSD) dengan menggunakan SPSS.Hasil: uji statistik menunjukkan data terdistribusi normal dan homogen, ada perbedaan yang signifikan antara persen daya analgetik ekstrak etanol daun seligi dosis 25 mg, 50 mg dan 100 mg. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara persen daya analgetik ekstrak etanol daun seligi dosis 100 mg dengan dosis asetosal.Kesimpulan: Ekstrak etanol daun seligi pada dosis 100 mg/20 gram BB memiliki kemampuan daya analgetik yang sama dengan asetosal pada dosis 1,1 mg / 20 gram BB mencit.Kata kunci : Daya analgetik, Daun seligi, Mencit swiss.
Literature Review : Instrumen Penilaian Nyeri Pada Anak Dengan Gangguan Kognitif - STIKES Karya Husada Kediri, Dhina Widayati
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 5, No 2 (2018): IJMS 2018
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.095 KB)

Abstract

Abstract: Difficulty assessing pain in a person who can not express perceived pain, for example in a child with cognitive impairment provides a significant obstacle in pain management. The purpose of this study was to review some lithographs that contain pain-reducing instruments in children with cognitive impairment and to discuss instruments that can be applied effectively and have clinical uses. Method used by searching for English article, articles on Medline, Cinahl, and PubMed databases, and is limited from 1990 to 2018. Through topical keywords and 5 articles are reviewed. Result in this study has showed that assessment of pain in children with cognitive impairment can be done through rFLACC, NCCPC-PV, NCCPC-R and NAPI. rFLACC is the most effective and has great clinical use with ICC: 0.73-0.9). rFLACC assesses 5 indicators (face expression, leg, activity, cry & consoability) more simple and easy to apply to all children with cognitive impairment at all levels. Assessment of post elective surgical pain in clinical settings in children with cognitive impairment can be done by using rFLACC. In an effort to improve instrument reliability, improvements in leg and activity items can be the basis of subsequent research. Keywords: assessment of pain, child, cognitive impairment Abstrak: Kesulitan penilaian nyeri pada seseorang yang tidak dapat mengungkapkan nyeri yang dirasakan, misalnya pada anak dengan gangguan kognitif  memberikan hambatan yang signifikan dalam manajemen nyeri. Tujuan dari studi ini untuk melakukan review pada beberapa litarur yang memuat instrumen penialaian nyeri pada anak dengan gangguan kognitif dan mendiskusikan instrumen yang dapat diterapkan secara efektif dan mempunyai kegunaan klinis. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah pencarian artikel bahasa inggris pada database Medline, Cinahl, dan PubMed, dan dibatasi dari tahun 1990 hingga 2018. Melalui keyword sesuai topik didapatkan 5 artikel yang direview. Penilaian nyeri pada anak dengan gangguan kognitif dapat dilakukan melalui rFLACC, NCCPC-PV, NCCPC-R dan NAPI. rFLACC merupakan instrumen yang paling efektif dan mempunyai kegunaan klinis yang besar dengan ICC : 0,73-0,9). Hasil penelitian menunjukkan pada instrumen rFLACC dapat dinilai 5 indikator yang lebih lengkap, yakni : (face expression, leg, activity, cry & consoability). Intrumen tersebut juga lebih simple dan mudah untuk diterapkan pada semua anak dengan gangguan kognitif pada semua tingkatan. Penilaian nyeri post pembedahan elektif pada tatanan klinis pada anak dengan gangguan kognitif dapat dilakukan dengan rFLACC. Dalam upaya meningkatkan reliabilitas instrumen, penyempurnaan item leg dan activity dapat menjadi dasar penelitian berikutnya.Kata kunci : penilaian nyeri, anak, gangguan kognitif
UJI DAYA ANALGETIK EKSTRAK ETANOL DAUN JINTEN (Coleus amboinicus L.) PADA MENCIT DENGAN METODE RANGSANG KIMIA Caesar Ramadhan, Ganang; Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo, Siwi Hastuti -
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 3, No 2 (2016): IJMS - 2016
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.271 KB)

Abstract

Abstract: Jinten Leaf (Coleus amboincus L.) contains saponin, flavonoida, polivenol, and essential oils. The flavonoids and polivenol in the leaves of jinten can provide power analgesic. This research aims to know the power of ethanol extract of analgesic leaves jinten to the male mice (Mus musculus L.) in the induction of acetic acid. Ethanol extract of jinten leaf retrieval method using maceration. Mice were grouped in five groups (n = 5), each given ethanol extract orally treatment leaves jinten with a dose of 50 mg/kg, 100 mg/kg, 200 mg/kg body weight, coconut oil 25 ml/kg (control), asetosal and 39 mg/kg body weight (a comparison). The amount of stretching the acetic acid induced mice are used to calculate the percent power analgesic test preparations. Percent with a dose of analgesic power 50, 100, 200 mg/kg body weight respectively are (4.17 ± 0,227)%, (10.86 ± 0,262)% and (22,98 ± 0,246)%. The result is still less than the power with a dose of asetosal analgesic 39 mg/kg body weight (33,64 ± 0,122)% which differ significantly. Analgesic power obtained from the amount of stretching that mice are induced by intraperitoneal acetic acid an interval of 30 minutes after oral induced. The data obtained were analyzed using ANOVA test. Extract ethanol leaves jinten dose of 50 mg/kg, 100 mg/kg and 200 mg/kg showed a significant difference (p < 0.05). Keywords: jinten, Coleus amboinicus, analgesic,chemical stimulation Abstrak: Daun jinten (Coleus amboincus L.)  mengandung saponin, flavonoida, polivenol, dan minyak atsiri. Flavonoid dan polivenol yang ada dalam daun jinten dapat memberikan daya analgetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya analgetik ekstrak etanol daun jinten terhadap mencit jantan (Mus musculus L.) yang di induksi asam asetat. Pengambilan ekstrak etanol daun jinten menggunakan metode maserasi. Mencit dikelompokan dalam lima kelompok (n=5), masing-masing diberi perlakuan secara oral ekstrak etanol daun jinten dengan dosis 50 mg/kg BB, 100 mg/kg BB, 200 mg/kg BB, minyak kelapa 25 ml/kg BB (kontrol), dan asetosal 39 mg/kg BB (pembanding). Jumlah geliat mencit yang diinduksi asam asetat digunakan untuk menghitung persen daya analgetik sediaan uji. Persen daya analgetik dengan dosis 50, 100, 200 mg/kg BB berturut-turut adalah (4,17 ± 0,227)% ,(10,86 ± 0,262)% dan (22,98 ± 0,246)%. Hasil masih lebih kecil dari daya analgetik asetosal dengan dosis 39 mg/kg BB (33,64 ± 0,122)% yang berbeda secara signifikan. Daya analgetik diperoleh dari jumlah geliat mencit yang diinjeksi secara intraperitoneal selang waktu 30 menit setelah pemberian oral. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik menggunakan uji ANOVA. Ekstrak etanol daun jinten dosis 50 mg/kg BB, 100 mg/kg BB, dan 200 mg/kg BB menunjukan perbedaan yang signifikan (p<0,05).Kata kunci: jinten, Coleus amboinicus, analgetik, rangsang kimia
Analisis Faktor-Faktor Resiko yang Berhubungan dengan Kejadian Preeklampsia-Eklampsia pada Ibu Bersalin di RSUD Kabupaten Sukoharjo Periode Tahun 2015 Paramitha, Tika; -, Didik; Universitas Sebelas Maret Surakarta, Nunuk Suryani -
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 4, No 1 (2017): IJMS-2017
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.33 KB)

Abstract

Abstract: In 2015, there were 101 cases of preeclampsia-eclampsia in Sukoharjo district with 10 cases of maternal mortality.The purpose of this study to analyze the risk factors for preeclampsia / eclampsia in mothers giving birth at RSUD Sukoharjo  period in 2015.Subjects and Methods: An observational study with cross sectional analytic. Population are 1177 and the sample are 110 cases of women giving birth. Sampling with purposive sampling technique. Data collection techniques to study secondary data documentation of medical records of patients. Univariate data analysis with frequency distribution, bivariate analysis using Chi-square and multivariate analysis with logistic regression analysis.Results: There was no association between gravidity, parity and residential areas with preeclampsia / eclampsia, the value of p> 0.005. There was a significant correlation between the economic status of families with preeclampsia / eclampsia with p value 0.044 <0.05; OR 2.317 (95% CI 1.023 to 5.249).Conclusion: The economic status of families is one risk factor for preeclampsia / eclampsia in mothers giving birth at RSUD Sukoharjo periode Year 2015. Early detection of complications of preeclampsia / eclampsia need more attention so early prevention efforts can running efficiently and effectively.Keywords: Risk Factors, preeclampsia / eclampsia. Abstrak: Pada tahun 2015, terdapat 101 kasus preeklampsia-eklampsia di Kabupaten Sukoharjo dengan 10 kasus kematian ibu.Salah satu rumah sakit rujukan preeklampsia/eklampsia adalah RSUD Sukoharjo. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor risiko preeklamsia / eklamsia pada ibu melahirkan di RSUD Sukoharjo pada tahun 2015. Sebuah studi observasional dengan analitik cross sectional. Populasi adalah 1177 dan sampel adalah 110 kasus ibu melahirkan. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data untuk mempelajari dokumentasi data sekunder dari rekam medis pasien. analisis data univariat dengan distribusi frekuensi, analisis bivariat menggunakan analisis Chi-square dan multivariat dengan analisis regresi logistik. Hasil analisis data tidak ada hubungan yang signifikan antara graviditas, paritas dan daerah pemukiman dengan preeklamsia / eklamsia, nilai p> 0,005. Namun, ada hubungan yang signifikan antara status ekonomi keluarga dengan preeklampsia / eklampsia dengan nilai p 0,044 <0,05; OR 2,317 (95% CI 1,023-5,249). Status ekonomi keluarga merupakan salah satu faktor risiko preeklamsia / eklamsia pada ibu melahirkan di RSUD Sukoharjo periode Tahun 2015. Deteksi dini komplikasi preeklampsia / eklampsia membutuhkan perhatian lebih sehingga upaya pencegahan dini dapat berjalan efisien dan efektif.Kata Kunci : Faktor Risiko, Preeklampsia/Eklampsia.