Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Literature Review : Instrumen Penilaian Nyeri Pada Anak Dengan Gangguan Kognitif - STIKES Karya Husada Kediri, Dhina Widayati
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 5, No 2 (2018): IJMS 2018
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.095 KB)

Abstract

Abstract: Difficulty assessing pain in a person who can not express perceived pain, for example in a child with cognitive impairment provides a significant obstacle in pain management. The purpose of this study was to review some lithographs that contain pain-reducing instruments in children with cognitive impairment and to discuss instruments that can be applied effectively and have clinical uses. Method used by searching for English article, articles on Medline, Cinahl, and PubMed databases, and is limited from 1990 to 2018. Through topical keywords and 5 articles are reviewed. Result in this study has showed that assessment of pain in children with cognitive impairment can be done through rFLACC, NCCPC-PV, NCCPC-R and NAPI. rFLACC is the most effective and has great clinical use with ICC: 0.73-0.9). rFLACC assesses 5 indicators (face expression, leg, activity, cry & consoability) more simple and easy to apply to all children with cognitive impairment at all levels. Assessment of post elective surgical pain in clinical settings in children with cognitive impairment can be done by using rFLACC. In an effort to improve instrument reliability, improvements in leg and activity items can be the basis of subsequent research. Keywords: assessment of pain, child, cognitive impairment Abstrak: Kesulitan penilaian nyeri pada seseorang yang tidak dapat mengungkapkan nyeri yang dirasakan, misalnya pada anak dengan gangguan kognitif  memberikan hambatan yang signifikan dalam manajemen nyeri. Tujuan dari studi ini untuk melakukan review pada beberapa litarur yang memuat instrumen penialaian nyeri pada anak dengan gangguan kognitif dan mendiskusikan instrumen yang dapat diterapkan secara efektif dan mempunyai kegunaan klinis. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah pencarian artikel bahasa inggris pada database Medline, Cinahl, dan PubMed, dan dibatasi dari tahun 1990 hingga 2018. Melalui keyword sesuai topik didapatkan 5 artikel yang direview. Penilaian nyeri pada anak dengan gangguan kognitif dapat dilakukan melalui rFLACC, NCCPC-PV, NCCPC-R dan NAPI. rFLACC merupakan instrumen yang paling efektif dan mempunyai kegunaan klinis yang besar dengan ICC : 0,73-0,9). Hasil penelitian menunjukkan pada instrumen rFLACC dapat dinilai 5 indikator yang lebih lengkap, yakni : (face expression, leg, activity, cry & consoability). Intrumen tersebut juga lebih simple dan mudah untuk diterapkan pada semua anak dengan gangguan kognitif pada semua tingkatan. Penilaian nyeri post pembedahan elektif pada tatanan klinis pada anak dengan gangguan kognitif dapat dilakukan dengan rFLACC. Dalam upaya meningkatkan reliabilitas instrumen, penyempurnaan item leg dan activity dapat menjadi dasar penelitian berikutnya.Kata kunci : penilaian nyeri, anak, gangguan kognitif
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENGKAJIAN M3 (METHOD) DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN BERBASIS STANDAR AKREDITASI JOINT COMISSION INTERNATIONAL Rachmania, Diana; Sunaringtyas, Widyasih; Widayati, Dhina
The Indonesian Journal of Health Science Vol 11, No 2 (2019): The Indonesian Journal Of Health Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.01 KB) | DOI: 10.32528/ijhs.v11i2.2957

Abstract

Tahap pengkajian metode (M3) dalam manajemen keperawatan memerlukan inovasi untuk menyesuaikan dengan perkembangan antara kondisi ruangan dengan keperluan standar akreditasi Rumah Sakit. Tujuan dari penelitian untuk mengembangkan instrumen pengkajian M3 (Method) dalam manajemen keperawatan berbasis standar akreditasi Joint Comission International. Desain Penelitian adalah mix method memadukan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini semua perawat (76) di RS Amelia. Sampel dalam penelitian ini 20 perawat dengan teknik purposive sampling. Tahap 1 peneliti menyusun instrumen melalui small group discussion dengan pihak bidang keperawatan, kepala ruang, dan perawat.  Tahap 2 melakukan analisis uji validitas dan reliabitas. Hasil uji validitas menunjukkan instrumen pengkajian M3 (Method) manajemen keperawatan memiliki rata-rata r count > r table (0,652 > 0.423) dan hasil uji reliabilitas dengan rata-rata r hitung (0,7843) > 0,6. Hasil evaluasi subjektif 20 responden, 80% menyatakan instrumen mudah dipahami, 70% sesuai kebutuhan Rumah Sakit, dan 80% mudah diaplikasikan. Pengembangan instrumen pengkajian M3 (Method) manajemen keperawatan dinyatakan valid dan reliabel. Instrumen pengkajian M3 (Method) manajemen keperawatan memiliki beberapa kompenen meliputi model MAKP, timbang terima, ronde keperawatan, supervisi, sentralisasi obat, discharge planning. Pengisian instrumen pegkajian tersebut sebaiknya dilakukan secara bertahap oleh perawat sehingga hasilnya dapat menggambarkan kondisi riil Rumah Sakit.
IbM Kelompok Kader Bumantik Dalam Revitalisasi Peran Dan Optimalisasi Pemanfaatan Daun Jeruk Nipis Sebagai Biolarvasida Nian Afrian Nuari; Dhina Widayati
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 1 (2018): Maret
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/matappa.v1i1.98

Abstract

Penyakit DBD termasuk penyakit yang sering kita jumpai di Indonesia yang angka kejadian selalu meningkat dari tahun ke tahun. Tujuan dari penelitian  ini adalah untuk menganalisis pengaruh IbM Kader Bumantik melalui revitalisasi peran dan optimalisasi pemanfaatan daun jeruk nipis sebagai biolarvasida terhadap pengetahuan kader. Metode dalam penelitian ini menggunakan desain pre eksperimen dengan intervensi meliputi pelatihan  peran kader bumantik dan pelatihan tentang  pemanfaatan daun jeruk nipis sebagai larvasida alami. Aspek yang diukur setelah pelaksanaan ini adalah pengetahuan kader dalam peran dan tugas sebagai Kader Bumantik dan pembuatan produk Biolarvasida dengan jumlah sampel sebanyak 40 orang yg diambil dengan purposive sampling. Hasil diuji dengan Wilcoxon Matched Paired Test (0,005).  Hasil pengetahuan kader Bumantik sebelum  didapatkan sebagian besar mempunyai pengetahuan cukup dan setelah dilakukan kegiatan IbM sebagian besar mempunyai pengetahuan baik. Dari hasil analisis uji statistik  didapatkan bahwa terdapat pengaruh kegiatan IbM terhadap pengetahuan kader bumantik (P= 0,000). Kegiatan IbM  revitalisasi peran dan optimalisasi pemanfaatan daun jeruk nipis sebagai biolarvasida ini mampu meningkatkan kemampuan masyarakat terutama kader Bumantik dan perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk melakukan program pencegahan DBD dan produk biolarvasida daun Jeruk Nipis bisa dimanfaatkan masyarakat karena murah dan mudah pembuatannya dengan teknologi sederhana.
Peningkatan Kualitas Hidup Pada Penderita Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Terapi Hemodialisa Melalui Psychological Intervention Di Unit Hemodialisa Rsud Gambiran Kediri Dhina Widayati; Nove Lestari
coba Vol 3 No 2 (2015): Mei 2015
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.856 KB) | DOI: 10.32831/jik.v3i2.66

Abstract

Perubahan gaya hidup menyebabkan terjadi pergeseran dari penyakit menular menjadi penyakit degeneratif yang dapat berkembang menjadi penyakit terminal, salah satunya adalah gagal ginjal akut yang dapat berkembang menjadi gagal ginjal konik (GGK). Pada stadium lanjut, pasien GGK tidak hanya mengalami berbagai masalah fisik tetapi juga masalah psikososial dan spiritual yang dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien dan keluarganya. Perawatan paliatif dapat dilakukan melalui intevensi dengan pendekatan psikologis (psychological intervention) yang diharapkan mampu meningkatkan adaptasi dan motivasi pasien sehingga mampu membangun mekanisme koping yang efektif dan dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh psychological intervention terhadap motivasi dan kualitas hidup pasien GGK Desain penelitian yang digunakan adalah pra yang menjalani teapi hemodialisa. experiment pre post test design. Besar sampel sebanyak 10 orang di peroleh melalui tehnik accidental sampling. Variabel independen adalah psychological intervention dan variabel dependen adalah motivasi dan kualitas hidup. Hasil analisis data tingkat motivasi melalui Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukkan p=0,008 dan kualitas hidup melalui Paired t Test diperoleh nilai p=0,003. Psychological intervention yang dilakukan melalui relaksasi spiritual dalam setting kelompok ini mampu menciptakan peer group support sesama penderita penyakitnya (menerima), sehingga mampu membangun mekanisme koping yang efektif dan dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Kesimpulan hasil penelitian ini bahwa psychological intervention dapat meningkatkan motivasi dan kualitas hidup pasien GGK. Saran bagi perawat di Unit Hemodialisa untuk menerapkan intervensi tersebut sebagai yang dapat meningkatkan motivasi mereka dalam beradaptasi terhadap salah satu upaya meningkatkan motivasi dan kualitas hidup pasien. Kata Kunci : psychological intevntion, motivasi, kualitas hidup, penderita GGK, hemodialsa
Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Brand Image Rumah Sakit Diana Rachmania; Dhina Widayati
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2019: EDISI KHUSUS
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.913 KB) | DOI: 10.30651/jkm.v4i2.2309

Abstract

Objective: Maintaining a positive image in the eyes of the public is one way that customers remain loyal to re-select the hospital when customers need health services. The factors that related to brand image are physical factors (packaging, logo, brand name) and psychological factors (trust, value, personality), quality, reliability, benefits and price. The purpose of this study was to determine the factors related to Hospital’s  Brand Image  where the factors studied were the quality of hospital service, physical condition of the hospital’s building and hospital’s tariff. Methods:  The design of this research was correlational by using cross sectional approach. Sample amounted to 30 taken by purposive sampling technique. Data were collected using structured questionnaire and were then analyzed using Spearman's rho with level of significance α <0.05Results: The result of this research indicate that quality of hospital’s service factor (p value = 0,001), physical condition of hospital building (p value = 0, 003) and hospital tariff (p value = 0,001) related to Hospital’s Brand ImageConclusion:  the hospital needs to pay attention to factors that can affect the brand image in order to make the image of hospital better and the customer remains loyal to use the hospital as an option when they need health services.
Pemberdayaan Peer Tutor Breathing Exercise Sebagai Upaya Meningkatkan Pengetahuan Manajemen Pencegahan Kegawatan Covid-19 Pada Remaja di SMK Pemuda Papar Kediri Dhina Widayati; Diana Rachmania
TRI DHARMA MANDIRI: Diseminasi dan Hilirisasi Riset kepada Masyarakat (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : JTRIDHARMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.997 KB) | DOI: 10.21776/ub.jtridharma.2021.001.02.52

Abstract

Covid-19 hingga saat ini masih menjadi pandemi yang melanda hampir seluruh dunia sejak tahun 2019. Prevalensi Covid-19 tidak hanya terjadi pada usia dewasa, namun pada usia remajapun angka kejadiannya cukup tinggi, yakni seperdelapan dari jumlah kasus yang ditemukan. Penyakit ini berdampak mayor pada sistem pernafasan yang dapat menimbulkan kegawatan pada sistem pernafasan maupun pada sistem tubuh lainnya sehingga pengetahuan tentang pencegahan kegawatan penyakit ini menjadi esensial untuk mereduksi angka mortalitas. Permasalahan yang dihadapai oleh mitra yakni belum mengetahui manajemen pencegahan kegawatan sistem pernafasan pada Covid-19. Upaya peningkatan pengetahuan dapat dilakukan dengan pelatihan secara virtual oleh teman sebaya sebagai upaya preventif kegawatan sistem pernafasan akibat Covid-19 pada remaja. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja dalam manajemen pencegahan kegawatan Covid-19 melalui pelatihan breathing exercise secara virtual dengan melibatkan peer tutor. Metode Pelaksanaan kegiatan yang digunakan pengabdi adalah edukasi, pelatihan dan pemberdayaan. Mitra yang terlibat dalam kegiatan ini adalah 30 remaja di SMK Pemuda Papar. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada bulan April 2021 selama 1 bulan. Kegiatan ini terdiri dari rangkaian kegiatan yakni pembentukan peer tutor, edukasi manajemen pencegahan kegawatan Covid-19 dan  pelatihan breating exercise kepada peer tutor, serta sosialisasi materi edukasi dan pelatihan oleh peer tutor kepada teman sebayanya. Hasil kegiatan menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan remaja dalam manajemen pencegahan kegawatan Covid-19, yakni dari sebagian besar (60%) dalam kategori cukup  meningkat menjadi hampir seluruhnya (90%) dalam kategori baik. Penyampaian informasi melalui pelatihan yang dikemas dalam bentuk virtual dapat diakses dimanapun dan dapat menarik minat remaja yang notabene dengan sistem pembelajaran jarak jauh sering menghabiskan waktu dengan gadget masing-masing. Selain itu, pelatihan dengan melibatkan teman sebaya sebagai tutor membuat remaja lebih terbuka dalam berdiskusi.  Kegiatan pengabdian masyarakat dengan metode pelatihan secara virtual dengan melibatkan teman sebaya sebagai bentuk pemberdayaan dapat dijadikan sebagai salah satu model dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat.
Pengaruh Terapi Perilaku Kognitif Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Anak Usia Sekolah Dengan Phobia Ketinggian di SDN Gadungan 2 Puncu-Kediri Farida Hayati; Dhina Widayati; Ninis Anggraini Anggraini
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 5 No. 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecemasan dapat digambarkan sebagai ketakutan tanpa alasan yang jelas. Ketika anak sudah memasuki masa tumbuh kembang tentunya rasa ingin tahunya juga semakin besar, sehingga terkadang anak tidak menyadarinya dapat menimbulkan kecemasan yang berlebihan bahkan sampai menjadi phobia atau ketakutan yang parah. Intervensi nonfarmakologis yang dapat diterapkan untuk menurunkan tingkat kecemasan pada anak fobia adalah terapi perilaku kognitif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi perilaku kognitif terhadap tingkat kecemasan pada fobia tinggi pada anak usia sekolah. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pra eksperimen dengan desain one group pretes-posttes. Penelitian ini melibatkan 12 responden dari kelas 4 dan 5 yang diperoleh dengan teknik Purposive sampling. Tingkat kecemasan diukur sebelum dan sesudah terapi selama 2 kali dalam 2 minggu dengan kuesioner. Data dianalisis dengan Paired T Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum intervensi sebagian besar responden (66%) memiliki kecemasan sedang dan setelah intervensi hampir semua responden (83,3%) memiliki tingkat kecemasan ringan. Nilai P pada uji t berpasangan sebesar 0,001 yang menunjukkan adanya pengaruh terapi perilaku kognitif terhadap tingkat kecemasan akibat fobia ketinggian pada anak usia sekolah.
Peningkatan Motivasi dan Penerimaan Keluarga dalam Merawat Pasien GGK dengan Terapi Hemodialisa melalui Supportive Educative Group Therapy Dhina Widayati; Nian Afrian Nuari; Joko Setyono
Jurnal Kesehatan Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.413 KB) | DOI: 10.26630/jk.v9i2.830

Abstract

Patients with chronic renal failure (CRF) are terminal patients who require hemodialysis therapy to sustain life and improve their quality of life. Decrease in motivation and acceptance of the family will affect the patient, so that intervention is needed to increase motivation and family acceptance, one of which can be done through supportive educative group therapy. The purpose of this study was to determine the effect of supportive educative group therapy on motivation and family acceptance in caring for CRF patients with hemodialysis therapy. This research used Pre-Experimental design with one-group pre-post test design. Sample consists of 30 respondents picked up with Accidental sampling technique. Supportive Educative group therapy interventions for 45 minutes each session, consisting of 4 sessions and conducted in 2 meetings in 1 week. Before intervention supportive educative group therapy some respondents have motivation in the low category and acceptance in the category enough. After the intervention given the majority of respondents have motivation and acceptance in the high category. The data obtained in the analysis using the statistical test Wilcoxon sign rank test, with p-value=0.005 (motivation) and p-value=0.001 (family acceptance), α=0,05 and p<α. The result of research showed there influence educative group therapy to motivation and family acceptance in treating patients with chronic renal failure who undergo hemodialysis therapy. Recommendations on the Hemodialisa RS unit can be able to apply supportive educative group therapy as a specialist therapy to provide comprehensive family nursing care and nursing services.
Pemberdayaan Lansia dalam Upaya Program Vaksinasi Covid-19 dengan Edukasi Herd Immunity Nian Afrian Nuari; Dhina Widayati; Efa Nur Aini; Sony Susanto
Jurnal SOLMA Vol. 11 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v11i1.8378

Abstract

Background: Vaksinasi COVID-19 merupakan upaya pengendalian yang bertujuan untuk meningkatkan kekebalan komunitas atau herd immunity. Kelompok lansia merupakan kelompok sangat rentan saat pandemik Covid-19 ini sehingga perlu ditingkatkan cakupan vaksinasi yang kurang. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah meingkatkan pemahaman lanisa dengan edukasi tentang herd immunity pada lansia sebagai bentuk pemberdayaan lansia dalam program vaksinasi COVID-19. Metode: Kegiatan ini meliputi 3 tahap yaitu assessment, pelaksanaan dan evaluasi. Kegiatan pengabdian masyarakat pada lansia ini dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman tentang herd immunity sehingga cakupan vaksinasi pada lansia bisa meningkat. Hasil: Hasil pengukuran dengan kuesioner terdapat peningkatan indikator pengetahuan pada lansia dari kategori baik yang hanya 23% menjadi 66,67%. Rencana tindak lanjut dalam pengabdian masyarakat ini adalah melakukan promosi kesehatan berkelanjutan kepada para lansia tentang program vaksinasi dan herd immunity lebih lanjut. Kesimpulan: Cakupan vaksinasi COVID-19 pada lansia diharapkan dapat ditingkatkan seiring dengan meningkatnya pengetahuan lansia tentang program vaksinasi.
PEER TUTOR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI SADARI (PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI) PADA REMAJA PUTRI dhina widayati; diana rachmania; shely novitarinda
Journals of Ners Community Vol 9 No 2 (2018): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (744.344 KB) | DOI: 10.5281/j ners community.v9i2.716

Abstract

Metode pembelajaran peer tutor merupakan suatu metode pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik dengan teman sebayanya untuk meningkatkan motiasi mereka, terutama pada teknik SADARI (pemeriksaan payudara sendiri). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh peer tutor terhadap motivasi SADARI (pemeriksaan payudara sendiri).Desain dalam penelitian menggunakan quasy eksperimental dengan pendekatan control group pra-post test design. Jumlah populasi 40 siswa, teknik sampling yang digunakan yaitu simple random sampling dan diperoleh sampel sebanyak 12 sampel yang terbagi atas dua kelompok yaitu kelompok kontrol (n=6) dan perlakuan (n=6). Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi kuisioner yang hasilnya dianalisis menggunakan uji statistik paired sample t-Test dan independent sample t-Test α= 0,05. Hasil pengukuran motivasi pre intervensi pada kelompok  perlakuan terdapat 83% dengan rentang skor (17 – 23) dan 17% dan rentang skor (24 – 30). Pada kelompok kontrol terdapat 50% dengan rentang skor (24 – 30) dan 50% dengan rentang skor (17 – 23). Data motivasi setelah dilaksanakan peer tutor pada kelompok perlakuan seluruh responden (100%) memiliki rentang skor (24 – 30) dan pada kelompok kontrol hampir seluruh dari responden (83%) memiliki rentang skor (24 – 30).Hasil analisis menunjukkan ρ value= 0,002 < α= 5% = 0,05 yang berarti ada pengaruh metode peer tutor terhadap motivasi SADARI (pemeriksaan payudara sendiri). Bedasarkan hasil penelitian, disarankan untuk menggunakan aspek pengukuran motivasi secara obyektif dengan menggunakan wawancara maupun data observasi. Kata kunci : Peer Tutor, Motivasi SADARI, Remaja Putri     Abstract  Peer tutor learning method is a method of learning that conducted  by learners with their peers to improve their motivation, especially in technique of SADARI (breast self-examination). The objective of this research was to know the influence of peer tutor toward motivation of SADARI (pemeriksaan payudara sendiri). The research design used control group pra test-post test design. The population amounted to 40 students, Technique of sampling used random sampling and obtained sample amounted to 12 students that consisted of two groups, control (n=6)dan treatment (n=6). The research instrument used observation sheet of questionnaire then the result analyzed using statistical test of paired sample t-Test and independent sample t-Test α= 0,05. Before being implemented peer tutor in the pre test treatment group contained 83% with an (17 – 23) score range of 17% with a (24 – 30) score range. In the control group there were 50% with the range of scores of (24 – 30) and 50% with a score range (17 – 23). Thereafter peer tutor and conducted post test in the treatment group (100%) of all respondents had a score range of (24 – 30) late in the almost group almost all of respondents (83%) had a score range (24 – 30). The analysis showed ρ value = 0,002 <α = 5% = 0.05, which means that there ws the influence of the peer tutors on the motivation of SADARI (breast self-examination). Based on the results of research, are adviced to use the measurement aspect of motivation objectively by using interview and observation data. Keyword: Peer Tutor, motivation of SADARI, adolescent girlsDOI: 10.5281/zenodo.2629475