cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sukoharjo,
Jawa tengah
INDONESIA
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science
ISSN : 24431249     EISSN : 23551313     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 224 Documents
Sosialisasi Sediaan Serta Label Obat Ispa Dan Diare Terhadap Upaya Meningkatkan Pengetahuan Siswa Kelas 8i Di SMP Negeri 1 Grogol Sukoharjo Tahun 2014 Candra Sari, Erlina; Endra Wati, Susi
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 1, No 2 (2014): IJMS - 2014
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.213 KB)

Abstract

ABSTRACT: Background:The society’s tendency to buy free-, limited-free or limited drugs sold in pharmacy is worried to result in adverse effect when it is not based on the sufficient knowledge of drug. To anticipate such the error, socialization was conducted on the Acute Respiratory Tract Infection and Diarrhea drug preparation and label to the 8I graders of SMP Negeri 1 Grogol Sukoharjo.Objective: This research aimed to find out the use of socialization with lecturing method in the learning process to improve knowledge viewed from the cognitive and affective learning outcomes of the 8I graders.Method: This study was a quantitative analitic observational with cross sectional consisting of two cycles. Each cycle consisted of four stages: planning, acting, observing and reflecting. The subject of research was the 8I graders. Data was obtained through unstructured interview, questionnaire and cognitive questions. Technique if analyzing data used was descriptive qualitative one.Result: The research showed that the socialization with lecturing method could improve: 1) cognitive learning outcome classically with the mean achievement of 72% in cycle I increasing to 80% in cycle II or with the percentage class passing of 71% in cycle I increasing to 100% in cycle II; 2) the affective learning outcome with the percentage achievement of 76% in cycle I increasing to 79% in cycle II.Conclusion: Socialization with lecturing method could improve the knowledge of the 8I graders of SMP Negeri Grogol Sukoharjo, viewed from the cognitive and affective learning outcomes of students.Keywords: Cross sectional, preparation and label of Acute Respiratory Tract Infection and diarhea drugs, affective and cognitive learning improvement. ABSTRAK: Latar Belakang:Kecenderungan masyarakat membeli obat bebas, obat bebas terbatas atau obat keras yang dijual di apotek dikawatirkan akan merugikan bila tidak dilandasi pengetahuan tentang obat yang cukup. Mengantisipasi kesalahan tersebut diadakan sosialisasi sediaan serta label obat ISPA dan diare terhadap siswa kelas 8I SMP Negeri 1 Grogol Sukoharjo.Tujuan:Penelitian untuk mengetahui penggunaan sosialisasi metode ceramah dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan pengetahuan ditinjau dari hasil belajar kognitif dan afektif siswa kelas 8I.Metode:Penelitian ini merupakan Penelitian kuantitatif analitik observasional dengan pendekatan cross sectional yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri empat tahap, dimulai dari perencanaan tindakan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas 8I. Data diperoleh melalui wawancara tidak terstruktur, angket, dan soal kognitif. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.Hasil:Penelitian menunjukkan bahwa pemberian sosialisasi metode ceramah dapat meningkatkan; 1) hasil belajar kognitif secara klasikal dengan rata-rata ketercapaian 72% di siklus I menjadi 80% di siklus II atau dengan presentase ketuntasan kelas 71% di siklus I menjadi 100% di siklus II; 2) dapat meningkatkan hasil belajar afektif dengan presentase ketercapaian 76% di siklus I menjadi 79% di siklus II.Kesimpulan:Sosialisasi metode ceramah dapat meningkatkan pengetahuan siswa kelas 8I SMP Negeri 1 Grogol Sukoharjo ditinjau dari hasil belajar kognitif dan afektif siswa.Kata Kunci:cross sectional, sediaan serta label obat ISPA dan diare, peningkatan belajar afektif kognitif.
Uji Efek Tonikum Ekstrak Etanol Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) terhadap Mencit dengan Metode Natatory Exhaustion Miftah Mafitri, Hanifah; - Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo, Anom Parmadi
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 5, No 1 (2018): IJMS 2018
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.696 KB)

Abstract

Abstract : The use of chemical medicine as a tonic in the society was increased, so it was necessary to research on the use of natural ingredients which had a small amount of effect. Pandan wangi leaf (Pandanus amaryllifolius Roxb) was a herbaceous plant that has properties such as dyes, flavour, tonic, and appetite enhancer. The contain of chemicals pandan wangi leaf were alkaloids, flavonoids, polyphenols, and tannins. These study aimed to examine the effects of tonics and determine the optimum dose of the extract gave a tonic effect EDPW. The test conducted tonic effect to male mice Swiss by using Natatory exhaustion method. Giving oral treatment were did by divided into five treatment groups namely VCO 0,5 ml/g, caffeine 13 mg/kg, with variations EDPW extract dose of 300 mg/kg, 600 mg/kg, and 1200 mg/kg. The results showed that the extract EDPW with variations in dose of 300 mg/kg, 600 mg/kg, and 1200 mg/kg has a tonic effect (35,71 ± 5,05) %, (71,42 ± 5,05) % and (114,28 ± 5,05) %. The resulting value was the test statistic One way ANOVA with Post Hoc Test namely LSD at the highest dose of the extract EDPW 1200 mg/kg caffeine has a significant value of p > 0,05 is 0,155. These means that of extract EDPW dose of 1200 mg/kg was the most optimum dose provides a tonic effect because it had a value nearly equal to caffeine as a comparison. So, the results of the study EDPW extract these study could be developed to create a stamina stimulus because it potentially had a tonic effect.Keywords : Pandanus amaryllifolius, Tonic effect, Mice, Natatory exhaustion. Abstrak : Penggunaan obat kimia sebagai tonikum di masyarakat semakin meningkat, sehingga hal ini perlu adanya penelitian terhadap penggunaan bahan alam dengan efek samping ringan. Daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb) merupakan tanaman perdu yang memiliki khasiat diantaranya sebagai pewarna, pengaroma, tonikum, dan penambah nafsu makan. Kandungan kimia daun pandan wangi yaitu alkaloid, flavonoid, polifenol, dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk menguji adanya efek tonikum dan menentukan dosis yang paling optimum memberikan efek tonikum dari ekstrak EDPW. Pengujian efek tonikum dilakukan terhadap mencit jantan galur Swiss dengan menggunakan metode Natatory exhaustion. Pemberian perlakuan dilakukan secara peroral dengan dibagi menjadi lima kelompok perlakuan yaitu VCO 0,5 ml/g, kafein 13 mg/kg BB, ekstrak EDPW dengan variasi dosis  300 mg/kg BB, 600 mg/kg BB, dan 1200 mg/kg BB. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak EDPW dengan variasi dosis 300 mg/kg BB, 600 mg/kg BB, dan 1200 mg/kg BB memiliki efek tonikum berturut-turut yaitu sebesar (35,71 ± 5,05)%, (71,42 ± 5,05)%, dan (114,28 ± 5,05)%. Nilai hasil statistik uji One way ANOVA dengan Post Hoc Test yaitu LSD pada dosis tertinggi ekstrak EDPW 1200 mg/kg BB dengan kafein memiliki nilai signifikansi p > 0,05 adalah 0,155. Hal ini berarti bahwa ekstrak EDPW dosis 1200 mg/kg BB merupakan dosis yang paling optimum memberikan efek tonikum karena memiliki nilai yang hampir sama dengan kafein sebagai pembanding. Sehingga hasil dari penelitian ekstrak EDPW ini dapat dikembangkan sebagai obat baru penambah stamina karena berpotensi memiliki efek tonikum.Kata kunci : Pandanus amaryllifolius, Efek tonikum, Mencit, Natatory exhaustion.
Profil Kromatografi Lapis Tipis Ekstrak Etanol Daun Talok (Muntingia calabura L) Beserta Potensinya Sebagai Pereda Nyeri Thin Layer Chromatography Profile Of Ethanol Extract Talok Leaves (Muntingia calabura L) Completed With Its Potency As Pain Relieve Widyaningrum, Nova Rahma; Parmadi, Anom; Wicaksono, Widhi
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 3, No 1 (2016): IJMS - 2016
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.198 KB)

Abstract

Abstract:Talok leaves contain compounds are efficacious like flavonoide, saponinne, polyphenol, alkaloide, antrakinon and tannine. The efficacies of talok leaves as antioxidants, antibacterial, antiinfalamation also antidiabetic.This research had goal for identifying efficacious compounds from macerate of talok leaves ethanol extract (EEDT) used phytocemist screanning then continued thin layer chromatography method. Then, It done potencial test as pain reliever to Swiss Rass male mice by chemical induction method. The test was done by devided groups into five, they were group I as negative control, group II as positive control, the third; forth; fifth were EEDT with different of doses, 60; 120; and 240 mg/kgWB. Pain induction used by acetic acid 1% then injected on mice by intraperitoneal access. According to the extraction process, obtained macerate as big as 19.14%. Chemical screanning and TLC detection showed that EEDT contanined alkaloide, poliphenolic, saponnin, tannin and also flavonoide. The results of analghetic potension showed that the accumulation of pain stretching on negative control had the most compared with others. The result of this research showed that pain stretching had decreased pattern in a row with the doses increasing. The result of the analghetic strength percentage from positive control, 60 mg/kgWB dose, 120 mg/kgWB dose and 240 mg/kgWB on end were 71.88%; 33.28%; 43.77%; 52.43%. This showed that the pain stretching was greater will be caused the analghetic potension became smaller. EEDT with doses 240 mg/kgWB had the greatest analghetic potencial compared doses 60 mg/kgWB and 120 mg/kgWB. It was closer to the positive control (asetosal).Keywords: pain reliever agent, TLC profile, EEDT Abstrak:Daun talok mengandung senyawa berkhasiat, seperti flavonoid, saponin, polifenol, alkaloid, antrakinon juga tannin. Khasiat daun talok antara lain sebagai antioksidan, antibakteri, antiradang dan juga antidiabetes. Untuk mengidentifikasi kandungan senyawa pada hasil maserasi ekstrak etanol daun talok (EEDT) menggunakan skrining fitokimia dilanjutkan metode kromatografi lapis tipis. Kemudian dilakukan pengujian potensi EEDT sebagai pereda nyeri pada mencit jantan Ras Swiss dengan metode induksi kimia. Pengujian dilakukuan dengan membagi 5 kelompok perlakuan, yaitu kelompok 1 kontrol negative, kelompok 2 kontrol positif, kelompok 3-5 adalah sediaan EEDT dengan dosis 60 mg/kgBB; 120 mg/kgBB dan 240 mg/kgBB. Induksi nyeri menggunakan larutan asam asetat 1% yang diinjeksikan secara intraperitoneal. Berdasarkan hasil penyarian ekstrak, diperoleh rendemen sebesar 19,14% b/b. Pada skrining fitokimia dan KLT menunjukkan bahwa EEDT mengandung alkaloid, antrakinon, polifenol, saponin, tannin dan flavonoid. Hasil uji potensi analgetik menunjukkan bahwa jumlah geliat kontrol negative (air) memiliki rata-rata paling besar dibanding dengan percobaan pada mencit dengan EEDT dosis 60 mg, 120 mg, 240 mg, dan juga kontrol positif (asetosal). Hasil penelitian menunjuukan bahwa pola rata-rata jumlah geliat menurun seiring dengan peningkatan dosis. Sedangkan persentase daya analgetik, berturut-turut dari kontrol positif, dosis 60mg; dosis 120mg dan dosis 240mg adalah 71,88%; 33,28%; 43,77%; 52,43%. Hal ini menunjukkan semakin besar jumlah geliat maka semakin kecil potensi analgetiknya. Dari EEDT dengan dosis 60 mg, 120 mg dan 240 mg, yang memiliki rata-rata persentase potensi meredakan nyeri mendekati kontrol positif (asetosal) adalah EEDT dengan dosis 240 mg/kgBB.Kata Kunci : pereda nyeri, profil KLT, ekstrak etanol daun talok
Penatalaksanaan Pendidikan Kesehatan Diit Anemia Ibu Hamil Dengan Masalah Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh Sulistyaningsih, Yeni; Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo, Tutik Yuliyanti -
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 4, No 1 (2017): IJMS-2017
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.079 KB)

Abstract

Abstrac: Adequate prenatal nutrition is the most important environmental factors affecting the health of pregnant women and their babies purpose of this study is to describe the management of nursing health education of pregnant women with anemia diet problems nutritional imbalance is less than demand. Qualitative descriptive research with case study design, using the nursing process approach. Population: pregnant women are anemic in the area Sukoharjo, sample Ny.S .. The assessment results: 7 weeks pregnant Ny.S G1P0A0 said easily tired and weak, not knowing about the diet of pregnant women anemia, less consuming green vegetables, on gestational age 6 month stopped taking medication for blood booster always nausea, Mrs. S. high school education, BMI: 18.29, Hb: 8.7 g / dl, face and lips pale, conjunctival pallor, facial expression showed 5L, consumed 4-5 times , drink up ± 5 cups / day. Nursing problems: an imbalance in nutrition less than body requirements related to the lack of basic knowledge of nutritional anemia in pregnant mothers diet. Nursing action: assess knowledge of patients, monitoring the adequacy of intake of iron, motivate patients to change food habits, providing health education diit anemia in pregnant mothers, teaches a method for meal planning, help patients and families understand the need to adhere to the therapy program and the consequences of non-compliance, collaboration with the lab to monitor hemoglobin concentration. After the act of nursing for 4 visits in 1 month nutritional imbalance problem partially resolved. The results of research there are increased levels of Hb 9.1 g / dl and increased iron intake after administration of health education diit anemia in pregnant mothers.Keywords: anemia diet, pregnant women, nutritional imbalance Abstrak:  Nutrisi prenatal yang adekuat merupakan factor lingkungan terpenting yang mempengaruhi kesehatan wanita hamil dan bayinya Tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan penatalaksanaan keperawatan pendidikan kesehatan diit anemia ibu hamil dengan masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan. Jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan rancangan studi kasus, menggunakan metode pendekatan nursing process. Populasi: ibu hamil yang mengalami anemia di wilayah Sukoharjo, sampelnya Ny.S.. Hasil pengkajian: Ny.S hamil 7 minggu G1P0A0 mengatakan  mudah lelah dan lemah, belum mengetahui tentang diit anemia ibu hamil, kurang mengkonsumsi sayuran hijau, pada usia kehamilan 6 bulan berhenti mengkonsumsi obat penambah darah karena selalu mual, Ny S. pendidikan SMA, IMT: 18,29, Hb: 8,7 g/dl, wajah dan bibir pucat, konjungtiva anemis, ekspresi wajah menunjukan 5L, makan habis 4-5 kali, minum habis ±5 gelas/hari. Masalah keperawatan: ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurang pengetahuan dasar tentang nutrisi diit anemia ibu hamil. Tindakan keperawatan: mengkaji pengetahuan pasien, memantau keadekuatan asupan zat besi, memotivasi pasien untuk mengubah kebiasaan makanan, memberi pendidikan kesehatan diit anemia ibu hamil, mengajarkan metode untuk perencanaan makan, membantu pasien dan keluarga memahami kebutuhan untuk mematuhi program terapi dan konsekuensi akibat tidak patuh, kolaborasi dengan pihak lab dalam memantau kadar Hb. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4 kali kunjungan dalam 1 bulan masalah ketidakseimbangan nutrisi sebagian teratasi. Hasil penelitian terdapat peningkatan kadar Hb 9,1 g/dl dan peningkatan asupan zat besi setelah pemberian pendidikan kesehatan diit anemia ibu hamil. Kata Kunci: diit anemia,  ibu hamil, ketidakseimbangan nutrisi
Perbandingan Efek Tonikum Ekstrak Etanol Jahe Merah (Zingiber Officinale Var.Rubrum) Dan Jahe Putih (Zingiber Officinale Var.Album) Pada Mencit Jantan (Mus Musculus L.) Ras Swiss Dyah Retnani, Yunita; Parmadi, Anom
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 1, No 2 (2014): IJMS - 2014
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.674 KB)

Abstract

ABSTRACT: Background: Ginger rhizome have often been used for traditional medication, for example to give a fresh effect especially giving stimulation effect.Objective: To know the result extract maceration of red ginger (Zingiber officinale var.rubrum) and white ginger (Zingiber officinale var.album). And to know which extract have the higher tonicum effect.Method: This study is an experimental research. The population is 36 male mices (Mus musculus L.) Swiss race which grouping into 4 group. Animal test treatment to do with same dose of red ginger etanol extract (Zingiber officinale var.rubrum), white ginger etanol extract (Zingiber officinale var.album), and possitive control (caffeine). Tonicum effect data is increased endure power data got from the difference exhausted time after and before treatment. First data analysis with descriptive test to know mean from each data. Continued with normality test with Kolmogorov-Smirnov test and Shapiro Wilk, data distribution is normal if P>0,05. Then continued with homogenity test (Levene Test), data distribution is homogen if P>0,05. Continued with One Way Anova test, data showed difference if P=0,00 or no difference if P>0,00. Continued with Post Hoc Test to know in detail the difference inter-group treatment with LSD test.Result: The result extract maceration of red ginger (Zingiber officinale var.rubrum) is 3,538%  and white ginger (Zingiber officinale var.album) is 3,994% . Showed that red ginger etanol extract (Zingiber officinale var.rubrum) has higher tonicum effect with mean 5,6711 minutes and mean of  tonic effect of white ginger etanol extract (Zingiber officinale var.album) is 4,0300 minutes.Conclusion: Red ginger etanol extract (Zingiber officinale var.rubrum) has a higher tonicum effect better than white ginger etanol extract (Zingiber officinale var.album).Keywords: ginger, red ginger, tonic, comparation, tonic effect, male mice ABSTRAK: Latar Belakang: Rimpang jahe (Zingiber officinale) merupakan tanaman yang sering dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional, salah satunya untuk memberikan efek segar terutama untuk memberikan efek stimulan.Tujuan: Mengetahui hasil rendemen dari ekstrak jahe merah (Zingiber officinale var.rubrum) dan jahe putih (Zingiber officinale var.album). Dan juga untuk mengetahui manakah yang memiliki efek tonikum yang lebih tinggi.Metode: Penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Populasi pada penelitian ini adalah mencit jantan (Mus musculus L.) ras Swiss, sedangkan sampelnya yaitu mencit jantan (Mus musculus L.) ras Swiss sebanyak 36 ekor yang dikelompokkan menjadi 4 kelompok. Perlakuan pada hewan uji dilakukan dengan perlakuan dosis yang sama pada ekstrak etanol jahe merah (Zingiber officinale var.rubrum), ekstrak etanol jahe putih (Zingiber officinale var.album), dan kontrol positif (kafein). Data efek tonikum adalah data penambahan daya tahan diperoleh dari selisih waktu lelah sesudah dan sebelum perlakuan. Analisis data yang pertama dengan uji deskriptif untuk mengetahui rata-rata dari masing-masing data. Dilanjutkan dengan uji normalitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro Wilk, distribusi data normal jika P>0,05. Lalu dilanjutkan uji homogenitas (Levene Test), distribusi data homogen jika P>0,05. Kemudian dilanjutkan dengan uji One Way Anova, data menunjukkan perbedaan yang bermakna jika P=0,00 atau tidak ada perbedaan jika P>0,00. Dilanjutkan dengan Post Hoc Test untuk mengetahui secara rinci apakah ada perbedaan yang bermakna antar kelompok perlakuan dengan uji LSD.Hasil: Hasil rendemen maserasi ekstrak etanol jahe merah  dan ekstrak etanol jahe putih . Menunjukkan bahwa ekstrak etanol jahe merah (Zingiber officinale var.rubrum) memiliki efek tonikum yang lebih tinggi dengan rata-rata efek tonik sebesar 5,6711 menit sedangkan rata-rata efek tonik ekstrak etanol jahe putih (Zingiber officinale var.album) 4,0300 menit.Kesimpulan: Ekstrak etanol jahe merah (Zingiber officinale var.rubrum) memiliki efek tonikum yang lebih tinggi dari pada ekstrak etanolik jahe putih (Zingiber officinale var.album).Kata kunci: jahe, jahe merah, tonik, perbandingan, efek tonik, mencit jantan
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Hemoglobin (Hb) Pada Mahasiswa Keperawatan Angkatan 2013 Universitas Respati Yogyakarta - Universitas Respati Yogyakarta, Siti Fadlilah
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 5, No 2 (2018): IJMS 2018
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.421 KB)

Abstract

Abstract: Hemoglobin is an iron-containing oxygen transporting protein. The content of hemoglobin in the body is influenced by many factors including age, sex, activity, nutritional status, lifestyle. Studies show caffeine consumption of peptic ulcers, erosive esophagitis, gastroesophageal reflux, impair iron absorption, and cause iron deficiency anemia. Girls have higher hemoglobin levels than men, but women are more likely to experience a decrease in hemoglobin levels. Regular physical activity can increase hemoglobin levels, but excessive physical activity can cause hemolysis and decrease the amount of hemoglobin. The purpose of this study was to know the relationship between age, sex, caffeine consumption, and physical activity with hemoglobin level in the nursing students of 2013 UNRIYO. Quantitative research type of analytic observation with cross sectional design. The sample is nursing student of 8th semester with Probability Proportionate to Size technique. The research instrument is questionnaire. Analysis of research data using independent T Test. Most respondents aged 22 years and female gender are 33 people (45.2%) and 41 people (60.3%). Most of the light physical activity and moderate caffeine consumption were 34 people (50%) and 25 people (36.8%). There is a significant relationship between age with hemoglobin level with p-value 0.002 <0.005. There is a significant relationship between sex with hemoglobin level with p-value 0,001 <0,005 There is no relationship of caffeine consumption with hemoglobin level with p-value 0,195> 0,05. There was no physical activity relationship with hemoglobin level with p-value 0.363> 0.05.Keyword : caffeine consumption, physical activity, hemoglobin Abstrak :Hemoglobin merupakan suatu protein pengangkut oksigen yang mengandung besi. Kandungan hemoglobin di dalam tubuh dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya usia, jenis kelamin, aktivitas, status gizi, gaya hidup. Studi menunjukkan konsumsi kafein ulkus peptikum, esophagitis erosif, gastroesophageal refluka, mengganggu absorbsi besi, dan menyebabkan anemia defisiensi besi. Anak perempuan mempunyai kadar hemoglobin lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki, tetapi Perempuan lebih mudah mengalami penurunan kadar hemoglobin. aktivitas fisik yang teratur dapat meningkatkan kadar hemoglobin, tetapi aktivitas fisik yang berlebihan dapat menyebabkan hemolisis dan menurunkan jumlah hemoglobin. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan usia, jenis kelamin, konsumsi kafein, dan aktivitas fisik dengan kadar hemoglobin pada mahasiswa keperawatan angkatan 2013 UNRIYO.Jenis penelitian kuantitatifobservasianalitik dengan rancangan cross sectional.Sampel adalah mahasiswa keperawatan semester 8 dengan teknik Probability Proportionate to Size. Instrumen penelitian adalah kuesioner. Analisis data penelitian meggunakan T Test independen.Sebagian besar responden berusia 22 tahun dan berjenis kelamin perempuan yaitu 33 orang (45,2%) dan 41 orang (60,3%). Sebagian besar aktivitas fisik ringan dan konsumsi kafein sedang yaitu 34 orang (50%) dan 25 orang (36,8%). Ada hubungan signifikan antara usia dengan kadar hemoglobin dengan p-value 0,002 < 0,005. Ada hubungan signifikan antara jenis kelamin dengan kadar hemoglobin dengan p-value 0,001 < 0,005. Tidak ada hubungan konsumsi kafein dengan kadar hemoglobin dengan p-value 0,195 > 0,05. Tidak ada hubungan aktivitas fisik dengan kadar hemoglobin dengan p-value 0,363 > 0,05.Kata kunci : konsumsi kafein, aktivitas fisik, Hb
Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Ovulasi Dalam Rangka Program Kehamilan di Desa Jenggrik Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen AKBID YAPPI Sragen, Treistiana Prahesti -
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 3, No 2 (2016): IJMS - 2016
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.094 KB)

Abstract

Abstract: Eighty-four percent (84%) of women will become pregnant within the first year of marriage when they perform sexual intercourse regularly without using contraception. Cumulative pregnancy rate will rise to 92% when the marriage age of two years old. Demographic and Health Survey Indonesia (IDHS) Central Java Province in 2007 on the desirability of having a child with a result 37% of Women Married states that want to have more children, 26% want a child within two years, 32% want to have children after 2 years or more and 3% wanted to have children but do not know when. To determine the level of knowledge about ovulation in the village Jenggrik, kedawung, Sragen, then conducted interviews about the ovulation of the 10 Women of fertile age obtained 1 person (10%) knew about ovulation, and 9 (90%) Women of fertile age do not yet know about ovulation. The aim of this study was to determine the level of knowledge about the woman of fertile age pregnancy ovulation in order to program in the Village Jenggrik Kedawung Subdistrict Sragen. The research method used is descriptive research with cross sectional approach. The population in this study are the criteria woman of fertile age 20-45 years of age in the village Jenggrik kedawung District of Sragen, as many as 548 Women of fertile age, the sample in this study 70 Women of fertile age and this study using techniques quota sampling.Analisa Univariate Do With Frequency Distribution.  The level of knowledge about ovulation Eligible Women in Rural Jenggrik kedawung District of Sragen in 2015 largely have good knowledge, namely 39 respondents (56%). The conclusion: The level of knowledge about ovulation Eligible Women in Rural Jenggrik Kedawung District of Sragen in 2015 largely have knowledge in both categories.Keywords: Knowledge, a woman of fertile age, Ovulation, Pregnancy. Abstrak: Delapan puluh empat persen (84%) perempuan akan mengalami kehamilan dalam kurun waktu satu tahun pertama pernikahan bila mereka melakukan hubungan suami istri secara teratur tanpa menggunakan kontrasepsi. Angka kehamilan komulatif akan meningkat menjadi 92% ketika lama usia pernikahan dua tahun. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Provinsi Jawa Tengah tahun 2007 mengenai keinginan mempunyai anak dengan hasil 37% Wanita Kawin menyatakan bahwa ingin mempunyai anak lagi, 26% ingin anak dalam waktu 2 tahun ini, 32% ingin mempunyai anak setelah 2 tahun atau lebih dan 3% ingin mempunyai anak tetapi tidak tahu kapan. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang ovulasi  di Desa Jenggrik, Kedawung, Sragen, maka dilakukan wawancara tentang ovulasi terhadap 10 orang Wanita  Usia Subur didapatkan  1 orang (10%)  mengetahui tentang  ovulasi,  dan 9 orang (90%)  Wanita Usia Subur belum mengetahui tentang ovulasi.Tujuan penelitian ini adalah untuk  Untuk mengetahui tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur tentang ovulasi dalam rangka program kehamilan di Desa Jenggrik Kecamatan Kedawung Sragen. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah kriteria Wanita Usia Subur usia 20-45 tahun di Desa Jenggrik Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen, sebanyak 548 Wanita Usia Subur, sampel pada penelitian ini 70 Wanita Usia Subur dan penelitian ini menggunakan teknik quota sampling.Analisa Univariat Dilakukan Dengan Distribusi Frekuensi. Tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur tentang ovulasi di Desa Jenggrik Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen tahun 2015 sebagian besar mempunyai pengetahuan baik, yaitu 39 responden (56%).Kesimpulan: Tingkat pengetahuan Wanita Usia Subur tentang ovulasi di Desa Jenggrik Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen tahun 2015 sebagian besar mempunyai pengetahuan dalam kategori baik.Kata Kunci : Pengetahuan, Wanita Usia Subur, Ovulasi, Kehamilan.
Making Ointment Of Burn Extract Etanol 96% Binahong Leaf ( Anredera Cordifolia ( Ten.) Steenis) With Method Of Maserasi Budianto, Teguh; Parmadi, Anom
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 1, No 1 (2014): IJMS - 2014
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.604 KB)

Abstract

ABSTRACT: Background : Anredera cordifolia (Ten.) Steenis, better known under the name binahong leaf, a plant belonging to the family Basellaceae form that contains saponins, alkaloids, polyphenols. This plant in the community are more often used as a cure bruises, scars drugs and drug burns.Objective : In order for use in the treatment of more practical then binahong leaf extract made in the preparation of ointments used as a burn treatment. Ointment has several advantages such as protection to prevent contact with the skin surface of the skin stimulation, stable in use and storage, easy to use, easily distributed evenly so that a healing effect immediately.Methods : This research was pre-experimental quantitative research which used experimental in laboratory. The sampling technique that was used is random sampling. The analyze test used t test independent sample.Result : maceration yield = 1.08% w/w, organoleptic of greenish-black ointment preparation to smell the scent of jasmine, 6 near-normal pH test, homogeneity test = there was homogeny ointment, 5.43 seconds adhesion test, test power proteksions 5 minutes to provide protection on base effect, dispersive power test using 7.06 cm2 glass, with a load of 50 g glass=9.95 cm2, with a glass + load 100=12.56 g cm2.Conclussion : There was Binahong ointment have several advantages such as protection to prevent contact with the skin surface of the skin stimulation, stable in use and storage, easy to use so that a healing effect immediately..Keywords: binahong ointment,drug burns, Anredera cordifolia (Ten.)
Trend Gross Death Rate Dan Net Death Rate Per Tahun Di Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Surakarta Tahun 2011 – 2015 Trend Gross Death Rate and Net Death Rate per year at PKU Muhammadiyah Hospital in Surakarta in 2011 – 2015 Pratama, Bangkit Ary; Parmadi - Poltekkes Bhakti Mulia, Anom
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 4, No 2 (2017): IJMS 2017
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (877.228 KB)

Abstract

Abstract: Introduction Survey Based on RS PKU Muhammadiyah Surakarta Year 2011-2015 Already calculation GDR and NDR but yet does Against Value Creation trend GDR and NDR. And Mortality in PKU Muhammadiyah Surakarta Year 2011-2015 fluctuated.To identify trends GDR and NDR per year at PKU Muhammadiyah Hospital in Surakarta in 2011 - 2015. Research is descriptive, retrospective study design with overall sample population is a list of books hospitalizations Year 2011 - 2015 WITH univariate analysis, the data collected by observation and interviews. From the results of observation and calculation tin Value GDR Already below the national standard values Ie 45 ‰ but still rose And Decline Of The Year 2011-2015 That is 20.22 ‰, 20.11 ‰, 16.97 ‰, 18.66 ‰, 15.19 ‰ And to review Also NDR Value Already below the national standard of 25 ‰ And Still Namely rose And Impairment NDR That is 11.09 ‰, 6.86 ‰, 7.13 ‰, 9.39 ‰, 7, 92 ‰. Trend GDR and NDR in Hospital Year 2011 - 2015 experienced a decline. GDR in 2011 Figures trend decreased 4.6 20.53 15.93 Become forecast for a review of 2016 figures NDR Value Score 14.73 while the trend was decreasing 1,52 9,25 7,73 Being And forecasts (Forecasting) 2016 figures 7, 35.Keywords : Trend , GDR , NDR , HospitalsAbstrak: Berdasarkan survey pendahuluan di RS PKU Muhammadiyah Surakarta tahun 2011-2015 sudah dilakukan perhitungan GDR dan NDR tetapi belum dilakukannya pembuatan trend terhadap nilai GDR dan NDR. Dan  angka kematian di PKU Muhammadiyah Surakarta tahun 2011-2015 mengalami fluktuasi. Mengetahui trend GDR dan NDR per tahun di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta pada tahun 2011 – 2015. Jenis penelitian adalah diskriptif, rancangan penelitian retrospektif  dengan sampel total populasi adalah buku register rawat inap tahun 2011 – 2015 dengan analisa univariat, cara pengumpulan data dengan observasi dan wawancara. Dari hasil pengamatan dan perhitungan diperoleh nilai GDR sudah dibawah nilai standar nasional yaitu 45‰ tetapi masih mengalami kenaikan dan penurunan dari tahun 2011-2015 yaitu 20,22 ‰, 20,11 ‰, 16,97 ‰,  18,66 ‰, 15,19 ‰ dan untuk nilai NDR juga sudah dibawah standar nasional yaitu 25‰ dan masih mengalami kenaikan dan penurunan nilai NDR yaitu 11,09 ‰, 6,86 ‰, 7,13 ‰, 9,39 ‰, 7,92 ‰. Trend GDR dan NDR di Rumah Sakit tahun 2011 – 2015 mengalami penurunan. GDR Pada tahun 2011 angka trendnya  20,53 menurun 4,6 menjadi 15,93 untuk perkiraan tahun 2016 angkanya 14,73 sedangkan nilai NDR angka trendnya 9,25 menurun 1,52 menjadi 7,73 dan perkiraan (Forecasting) tahun 2016 angkanya 7,35. Kata kunci : Trend, GDR, NDR, Rumah Sakit
Kemampuan Metakognitif, Lingkungan Dan Motivasi Belajar Meningkatkan Prestasi Akademik Mahasiswa Poltekkes Bhakti Mulia (Metacognitive Competence, Environment, And Learning Motivation Increase Students’ Academic Achievement Of Bhakti Mulia Health Polyte Yuliyanti, Tutik
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 2, No 1 (2015): IJMS - 2015
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (698.778 KB)

Abstract

Abstract: Academic achievement is the important indicator of students’ success in learning. Knowledge and metacognitive regulation, conducive learning environment, and students’ learning motivation are the determination factors in achieving students’ academic achievement. This is an analytic observational quantitative research with cross sectional approach. The sample of this research was 60 student of DIII nursing, the sample was taken by using Stratified Random Sampling and Quota Sampling. The independent variables consisted of metacognitive competence, environment, and learning motivation; meanwhile, the dependent variable was academic achievement. The data analysis used in this research was double linear regression. 1) Every increase of 1 metacognitive competence score increases academic achievement score 0.01 (0.01, b <: 95% CI, 0.01 – 0.01 <; p < 0.001). 2) Each increased 1 score learning environment enhancing academic achievement score 0.01 (0.01, b < 95% CI 0.01-0.01 <; p < 0.001). 3) every 1 score motivation to learn increases academic achievement score 0.01 (0.01, b < 95% CI 0.01-0.10 <; p < 0.001). There is positive influence and significance statistically between metacognitive competence, environment, and learning motivation toward student academic achievement.Key words: metacognitive competence, learning environment, learning motivation, and academic achievement Abstrak: Prestasi akademik merupakan indikator keberhasilan mahasiswa  dalam pembelajaran. Kemampuan metakognitif  yang bervariasi, lingkungan belajar yang kondusif dan perbedaan motivasi belajar mahasiswa merupakan faktor yang menentukan prestasi akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kemampuan metakognitif, lingkungan belajar dan motivasi belajar meningkatkan prestasi akademik mahasiswa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan 60 mahasiswa Progam Studi D III Keperawatan dengan teknik: stratified random sampling dan quota sampling. Variabel Independent  kemampuan metakognitif, lingkungan belajar dan motivasi belajar. Variabel dependent: prestasi akademik. Data dianalisis dengan analisis regresi linier ganda. 1) Setiap peningkatan 1 skor kemampuan metakognitif meningkatkan 0.01 skor prestasi akademik (b < 0.01, CI : 95%, <0.01-0.01; p < 0.001). 2) Setiap peningkatan 1 skor lingkungan belajar meningkatkan 0.01 skor prestasi akademik (b < 0.01, CI 95% < 0.01-0.01; p <  0.001). 3) Setiap 1 skor motivasi belajar meningkatkan 0.01skor prestasi akademik (b < 0.01, CI 95% <0.01-0.10; p < 0.001). Ada pengaruh positif dan secara statistik signifikan kemampuan metakognitif, lingkungan belajar dan motivasi belajar dapat meningkatkan prestasi akademikKata Kunci : metakognitif, lingkungan belajar, motivasi belajar, prestasi akademik

Page 8 of 23 | Total Record : 224