Abstract: Hemoglobin is an iron-containing oxygen transporting protein. The content of hemoglobin in the body is influenced by many factors including age, sex, activity, nutritional status, lifestyle. Studies show caffeine consumption of peptic ulcers, erosive esophagitis, gastroesophageal reflux, impair iron absorption, and cause iron deficiency anemia. Girls have higher hemoglobin levels than men, but women are more likely to experience a decrease in hemoglobin levels. Regular physical activity can increase hemoglobin levels, but excessive physical activity can cause hemolysis and decrease the amount of hemoglobin. The purpose of this study was to know the relationship between age, sex, caffeine consumption, and physical activity with hemoglobin level in the nursing students of 2013 UNRIYO. Quantitative research type of analytic observation with cross sectional design. The sample is nursing student of 8th semester with Probability Proportionate to Size technique. The research instrument is questionnaire. Analysis of research data using independent T Test. Most respondents aged 22 years and female gender are 33 people (45.2%) and 41 people (60.3%). Most of the light physical activity and moderate caffeine consumption were 34 people (50%) and 25 people (36.8%). There is a significant relationship between age with hemoglobin level with p-value 0.002 <0.005. There is a significant relationship between sex with hemoglobin level with p-value 0,001 <0,005 There is no relationship of caffeine consumption with hemoglobin level with p-value 0,195> 0,05. There was no physical activity relationship with hemoglobin level with p-value 0.363> 0.05.Keyword : caffeine consumption, physical activity, hemoglobin Abstrak :Hemoglobin merupakan suatu protein pengangkut oksigen yang mengandung besi. Kandungan hemoglobin di dalam tubuh dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya usia, jenis kelamin, aktivitas, status gizi, gaya hidup. Studi menunjukkan konsumsi kafein ulkus peptikum, esophagitis erosif, gastroesophageal refluka, mengganggu absorbsi besi, dan menyebabkan anemia defisiensi besi. Anak perempuan mempunyai kadar hemoglobin lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki, tetapi Perempuan lebih mudah mengalami penurunan kadar hemoglobin. aktivitas fisik yang teratur dapat meningkatkan kadar hemoglobin, tetapi aktivitas fisik yang berlebihan dapat menyebabkan hemolisis dan menurunkan jumlah hemoglobin. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan usia, jenis kelamin, konsumsi kafein, dan aktivitas fisik dengan kadar hemoglobin pada mahasiswa keperawatan angkatan 2013 UNRIYO.Jenis penelitian kuantitatifobservasianalitik dengan rancangan cross sectional.Sampel adalah mahasiswa keperawatan semester 8 dengan teknik Probability Proportionate to Size. Instrumen penelitian adalah kuesioner. Analisis data penelitian meggunakan T Test independen.Sebagian besar responden berusia 22 tahun dan berjenis kelamin perempuan yaitu 33 orang (45,2%) dan 41 orang (60,3%). Sebagian besar aktivitas fisik ringan dan konsumsi kafein sedang yaitu 34 orang (50%) dan 25 orang (36,8%). Ada hubungan signifikan antara usia dengan kadar hemoglobin dengan p-value 0,002 < 0,005. Ada hubungan signifikan antara jenis kelamin dengan kadar hemoglobin dengan p-value 0,001 < 0,005. Tidak ada hubungan konsumsi kafein dengan kadar hemoglobin dengan p-value 0,195 > 0,05. Tidak ada hubungan aktivitas fisik dengan kadar hemoglobin dengan p-value 0,363 > 0,05.Kata kunci : konsumsi kafein, aktivitas fisik, Hb