cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI)
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Arjuna Subject : -
Articles 188 Documents
IMPLEMENTASI PENDEKATAN STUDENT CENTERED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IPA DAN RELEVANSINYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 SINGARAJA Satriaman, Kadek Tenova; Pujani, Ni Made; Sarini, Putri
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Fisika dan Pengajaran IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444 KB) | DOI: 10.23887/jppsi.v1i1.21912

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pendekatan student centered learning (SCL) dalam pembelajaran IPA, faktor-faktor yang memengaruhi implementasi pendekatan SCL, dan relevansi pendekatan SCL dengan hasil belajar siswa. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif-kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah 1 orang kepala sekolah, 5 orang guru IPA dan 90 orang siswa kelas VIII. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara, dan studi dokumen. Teknik analisis data yang dilakukan dengan 4 tahapan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Implementasi pendekatan SCL berkategori baik meskipun belum sepenuhnya dapat diterapkan. (2) Faktor-faktor yang memengaruhi implementasi pendekatan SCL adalah kemampuan guru dan sarana prasarana belajar. (3) Implementasi pendekatan SCL berhubungan erat dengan hasil belajar IPA siswa. Pembelajaran berbasis pendekatan SCL dapat diterapkan dengan menggunakan metode pembelajaran inovatif.
PENGARUH TEMAN SEBAYA, ORANG TUA, DAN GURU TERHADAP MASALAH BELAJAR ANAK SUPERIOR Parwata, Kadek Yunanda Luxiana; Sudiatmika, Anak Agung Istri Agung Rai; Devi, Ni Luh Pande Latria
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Fisika dan Pengajaran IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.432 KB) | DOI: 10.23887/jppsi.v1i1.21911

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh teman sebaya, orang tua, dan guru terhadap masalah belajar anak superior. Subjek penelitian adalah anak superior di SMPN 4 Singaraja yang dipilih menggunakan tehnik purposive sampling (n=7 orang). Data pengaruh teman sebaya, orang tua, dan guru terhadap masalah belajar anak superior digali selama 60 hari melalui angket dan wawancara. Data penelitian dianalisis secara deskriptif kualitatif mengikuti tahapan analisis data Bogman yang terdiri dari 3 tahapan, yakni: Deskripsi, Reduksi, dan Seleksi. Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata hubungan anak superior dengan teman sebaya, hubungan anak dengan orang tua, dan hubungan anak dengan guru, memberi pengaruh positif terhadap masalah belajar anak (anak-teman sebaya 75.87%, anak-orang tua 62,91%, anak-guru 74,60%).
PENGEMBANGAN PETUNJUK PRAKTIKUM IPA BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING UNTUK SISWA SMP/MTs KELAS VIII Indriyana, Kadek Mega; Pujani, Ni Made; Selamet, Kompyang
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika dan Pengajaran IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.623 KB) | DOI: 10.23887/jppsi.v2i2.19379

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengembangkan petunjuk praktikum IPA berbasis model inkuiri terbimbing untuk siswa SMP/MTs kelas VIII pada materi tekanan zat dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari yang valid serta praktis digunakan dalam pembelajaran. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (R&D) dengan metode pengembangan four-D yaitu Define, Design, Develop, dan Disseminate. Pengembangan pada penelitian ini dibatasi sampai tahap develop (uji kepraktisan) karena keterbatasan waktu, biaya serta kemampuan peneliti. Pengujian desain, isi dan bahasa pada petunjuk praktikum IPA berbasis model inkuiri terbimbing dilakukan oleh dua orang ahli kependidikan IPA. Produk penelitian ini diuji secara terbatas dengan responden sebanyak dua belas orang siswa dan dua orang guru. Data validasi serta kepraktisan di analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) petunjuk praktikum IPA hasil pengembangan memiliki karakteristik yaitu setiap tahapan dalam kegiatan praktikum sesuai dengan fese-fese dalam model inkuiri terbimbing, (2) nilai validasi desain, isi dan bahasa petunjuk praktikum IPA oleh para ahli adalah 3,52 yang termasuk dalam kategori sangat valid, (3) hasil uji keterbacaan diperoleh hasil sebesar 3,63 yang termasuk dalam kategori sangat paham, (4) hasil respon siswa dan guru terhadap keterlaksanaan diperoleh skor rata-rata sebesar 94% dan 3,69 dalam kategori sangat terlaksana. Berdasarkan hasil analisis data uji keterbacaan dan uji keterlaksanaan dapat disimpulkan bahwa petunjuk praktikum IPA hasil pengembangan dikategorikan praktis.
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIKUM IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING Depiani, Made Riska; Pujani, Ni Made; Devi, Ni Luh Pande Latria
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika dan Pengajaran IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.136 KB) | DOI: 10.23887/jppsi.v2i2.19374

Abstract

Penelitian menggunakan Research and Development (R & D) ini dilakukan untuk menghasilkan instrumen penilaian praktikum IPA berbasis inkuiri terbimbing. Penelitian ini mengadopsi model 4D yaitu Define, Design, Develop, dan Disseminate. Pengembangan instrumen pada penelitian ini dibatasi sampai tahap develop, yaitu uji keterbacaan. Penyusunan instrumen penilaian diawali dengan analisis kebutuhan melalui wawancara guru dan siswa. Pada tahap pengembangannya dilakukan uji kevalidan dan uji keterbacaan. Kevalidan instrumen penilaian diuji oleh dua ahli. Keterbacaan instrumen penilaian praktikum IPA berbasis inkuiri terbimbing didapatkan melalui angket uji keterbacaan. Kevalidan dan keterbacaan instrumen penilaian tersebut dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menemukan: 1) skor rata-rata uji validitas instrumen penilaian praktikum IPA berbasis inkuiri terbimbing dan LKS secara berturut-turut sebesar 3,45 dan 3,62. Hasil validitas yang diperoleh menyatakan bahwa instrumen penilaian secara keseluruhan termasuk dalam kriteria sangat valid. 2) skor rata-rata uji keterbacaan instrumen sebesar 4,68 dengan kriteria sangat jelas/mudah dipahami. Berdasarkan hasil uji validitas dan uji keterbacaan dapat disimpulkan bahwa instrumen penilaian praktikum IPA berbasis inkuiri terbimbing valid dan terbaca.
KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Mawar, Ni Komang; Suardana, I Nyoman; Juniartina, Putu Prima
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Fisika dan Pengajaran IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.893 KB) | DOI: 10.23887/jppsi.v1i1.21913

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division. Jenis penelitian ini adalah quasi experimental dengan rancangan Nonequivalent Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 6 Singaraja semester genap tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 304 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VII A3 yang berjumlah 32 siswa sebagai kelas eksperimen 1 dan siswa kelas VII B2 yang berjumlah 26 siswa sebagai kelas eksperimen 2. Objek penelitian ini adalah hasil belajar IPA siswa. Data hasil belajar IPA diperoleh melalui tes pilihan ganda. Data dianalisis secara deskriptif untuk mendeskripsikan hasil belajar IPA siswa dan dianalisis secara inferensial dengan uji ANCOVA 1 jalur dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar IPA siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada kelas kooperatif tipe TPS dan kooperatif tipe STAD secara berturut-turut sebesar 80,46 dan 62,34.
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP Auliana, Yunda; Pujani, Ni Made; Juniartina, Putu Prima
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika dan Pengajaran IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.719 KB) | DOI: 10.23887/jppsi.v2i2.19380

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang dibelajarkan dengan model problem based learning (PBL) dan siswa yang dibelajarkan dengan model kooperatif tipe student team achievement division (STAD). Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan non-equivalent pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 3 Singaraja semester genap tahun pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 367 siswa. Sampel penelitian dipilih dengan teknik cluster random sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini tersebar dalam 2 kelas dengan berjumlah 64 siswa, yaitu kelas eksperimen yang dibelajarkan dengan model PBL dan kelas kontrol yang dibelajarkan dengan model kooperatif tipe STAD. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian keterampilan berpikir kritis. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan anakova satu jalur dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang dibelajarkan dengan model PBL dan siswa yang dibelajarkan dengan model kooperatif tipe STAD dengan angka taraf signifikan diperoleh lebih kecil dari 0,05 (sig.<0,05). Siswa yang belajar dengan model PBL secara signifikan memiliki keterampilan berpiki kritis yang lebih tinggi dibandingkan dengan model kooperatif tipe STAD (??1-?2?= 16,000> LSD= 1,9994), 2) gain score ternormalisasi keterampilan berpikir kritis siswa yang belajar dengan model PBL berkualifikasi sedang (<g>= 0,41), sedangkan gain score ternormalisasi keterampilan berpikir kritis siswa yang belajar dengan model kooperatif tipe STAD berkualifikasi rendah (<g>= 0,08).
ANALISIS KEBUTUHAN UNTUK PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS MIND MAPPING Dadi, I Ketut; Redhana, I Wayan; Juniartina, Putu Prima
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika dan Pengajaran IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.7 KB) | DOI: 10.23887/jppsi.v2i2.19375

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis kebutuhan untuk merancang media pembelajaran IPA berbasis mind mapping. Analisis kebutuhan dilakukan melalui studi literatur dan studi lapangan. Studi literatur dilakukan untuk mengumpulkan informasi mengenai konsep materi IPA di kelas VIII semester 2. Hasil analisis konsep pada materi cahaya dan alat optik menunjukan bahwa 44% konsep abstrak, 52% konsep konkret, dan 4% konsep berdasarkan prinsip. Studi lapangan dilakukan untuk mengumpulkan informasi mengenai proses pembelajaran di kelas dan media yang digunakan. Hasil analisis kebutuhan dari 19 orang guru IPA dan 190 orang siswa di Kabupaten Buleleng khususnya di Kecamatan Buleleng dan Kecamatan Sawan menunjukan bahwa 100% guru menyatakan media pembelajaran IPA berbasis mind mapping itu menarik, 100% guru menginginkan perlunya dikembangkan media pembelajaran IPA berbasis mind mapping dan 100% guru menyatakan setuju menggunakan media pembelajaran IPA berbasis mind mapping dalam menjelaskan konsep IPA. Hasil analisis kebutuhan siswa juga mendapatkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil analisis kebutuhan guru, 95,3% siswa menyatakan media pembelajaran IPA berbasis mind mapping itu menarik dan 97,4% siswa menyatakan setuju menggunakan media pembelajaran IPA berbasis mind mapping pada kegiatan belajar di kelas. Hasil studi literatur dan studi lapangan menunjukkan bahwa perlu dikembangkan media pembelajaran IPA berbasis mind mapping.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA SISWA SMP Dewi, Ni Putu Sintya; Suardana, I Nyoman; Juniartina, Putu Prima
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Fisika dan Pengajaran IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppsi.v1i1.21915

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan pengaruh peningkatan pemahaman konsep IPA siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran problem solving dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan penelitian nonequivalent pretest-posttesst control group desaign. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Singaraja tahun ajaran 2017/2018 yang terdiri atas 296 siswa dan tersebar dalam 10 kelas. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA dan VIIIB yang dipilih dengan teknik cluster random sampling. Siswa kelas VIIIA belajar dengan model pembelajaran problem solving dan kelas VIIIB belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Objek penelitian ini adalah pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran IPA. Data pemahaman konsep IPA siswa dikumpulkan dengan metode test dan dianalisis menggunakan uji statistik ANCOVA satu jalur dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep IPA siswa yang signifikan antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran problem solving dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hal ini ditunjukkan oleh nilai rata-rata posttest masing-masing kelas secara berturut-turut sebesar 73,00 dan 55,20.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGIES TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA Wulandari, Ida Ayu Putu Febby; Pujani, Ni Made; Juniartina, Putu Prima
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika dan Pengajaran IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.268 KB) | DOI: 10.23887/jppsi.v2i2.19383

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning (PBL) berbantuan Information and Communication Technologies (ICT) dan siswa yang dibelajarkan dengan model Direct Instruction (DI). Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu dengan rancangan Nonequivalen Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP N 1 Sukasada pada semester genap tahun ajaran 2018/2019 yang berjumlah 234 siswa. Sampel penelitian dipilih dengan teknik cluster random sampling. Didapatkan sebanyak dua kelas yaitu kelas VII F sebagai kelas eksperimen diterapkan model PBL berbantuan ICT dan kelas VII G sebagai kelas kontrol diterapkan model DI dengan jumlah 75 siswa. Data keterampilan berpikir kritis siswa diperoleh dengan metode tes bentuk uraian dengan jumlah 15 butir soal. Data keterampilan berpikir kritis dianalisis secara deskriptif dan menggunakan uji Anakova dengan taraf signifikan 5%. Hasil penelitian menemukan bahwa: (1) Peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa yang belajar dengan model PBL berbantuan ICT peningkatannya berkualifikasi sedang (N gain = 0,69). Peningkatan Ketercapaian dimensi merumuskan masalah, memberikan argument,melakukan induksi, melakukan deduksi, melakukan evaluasi dan dimensi memutuskan dan melaksanakannya semuanya berkualifikasi sedang. (2) Terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa antara siswa yang belajar dengan model PBL bebantuan ICT dan model pembelajaran DI. Hal tersebut ditunjukkan oleh skor rata-rata posttest kelompok yang dibelajarkan dengan model PBL berbantuan ICT yaitu sebesar 77,33 sedangkan kelompok yang dibelajarkan dengan model DI yaitu sebesar 71,60.
KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DAN FREE DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Onikarini, Ni Luh Yanti; Suardana, I Nyoman; Selamet, Kompyang
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika dan Pengajaran IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.185 KB) | DOI: 10.23887/jppsi.v2i2.19376

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan hasil belajar antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran guided discovery dan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran free discovery. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental) dengan rancangan non-equivalent pretest-posttest control grup design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Bebandem tahun pelajaran 2018/2019 yang terdiri atas 122 siswa. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII C dan siswa kelas VIII D yang diperoleh dengan teknik cluster random sampling. Siswa kelas VIII C belajar dengan model pembelajaran guided discovery dan siswa kelas VIII D belajar dengan model pembelajaran free discovery. Data hasil belajar dikumpulkan dengan metode tes dan dianalisis menggunakan uji statistik Ancova satu jalur pada taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar IPA yang signifikan antara siswa yang dibelajarkan dengan menerapkan model pembelajaran guided discovery dan siswa yang dibelajarkan dengan menerapkan model pembelajaran free discovery. Siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran guided discovery memiliki hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran free discovery. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai rata-rata posttest secara berturut-turut yaitu sebesar 78,29 dan 70,85.

Page 2 of 19 | Total Record : 188