cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI)
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Arjuna Subject : -
Articles 188 Documents
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII SMP PADA PEMBELAJARAN IPA Dharma, I Luh Via Vanellia; Suardana, I Nyoman; Selamet, Kompyang
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Fisika dan Pengajaran IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.016 KB) | DOI: 10.23887/jppsi.v1i1.21916

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang dibelajarkan dengan model problem based learning (PBL) dan model pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division (STAD). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan rancangan nonequivalent pretest-posttest control group design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 6 Singaraja tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 304 orang yang tersebar ke dalam 11 kelas. Sampel penelitian berjumlah 50 siswa yang diambil dengan teknik cluster random sampling, yaitu siswa kelas VIIB 3 sebagai kelas eksperimen yang diberikan perlakuan model PBL dan siswa kelas VIIB 4 sebagai kelas kontrol yang diberikan perlakuan model kooperatif tipe STAD. Objek penelitian adalah keterampilan berpikir kritis siswa. Data keterampilan berpikir kritis siswa diperoleh dengan metode tes dan dianalisis dengan analisis deskriptif dan analisis ANAKOVA satu jalur dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukan keterampilan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan model PBL lebih baik dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Nilai rata-rata posttest siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut sebesar 73,73 dan 68,93.
PENGARUH STRATEGI BELAJAR KOGNITIF, METAKOGNITIF DAN SOSIAL AFEKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR IPA Widyantari, Ni Kadek Sri; Suardana, I Nyoman; Devi, Ni Luh Pande Latria
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika dan Pengajaran IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.381 KB) | DOI: 10.23887/jppsi.v2i2.19384

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh strategi belajar kognitif, metakognitif dan sosial afektif terhadap hasil belajar IPA. Jenis penelitian adalah ex post facto yang bersifat korelasional. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri se-Kecamatan Tegallalang Tahun Pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 943 siswa. Sampel penelitian berjumlah 273 siswa yang diambil dengan teknik proporsional random sampling. Data hasil belajar IPA dikumpulkan menggunakan metode tes dan data strategi belajar kognitif, metakognitif dan sosial afektif dikumpulkan dengan metode kuesioner. Analisis data menggunakan uji regresi linier sederhana dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara strategi belajar kognitif dan hasil belajar IPA dengan koefisien korelasi sebesar 0,42 kategori sedang, 2) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara strategi belajar metakognitif dan hasil belajar IPA dengan koefisien korelasi sebesar 0,22 kategori lemah dan 3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara strategi belajar sosial afektif dan hasil belajar IPA dengan koefisien korelasi sebesar 0,18 kategori sangat lemah.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP Putri, Ni Putu Ista Arisna; Pujani, Ni Made; Devi, Ni Luh Pande Latria
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika dan Pengajaran IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.658 KB) | DOI: 10.23887/jppsi.v2i2.19377

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan keterampilan sosial dan prestasi belajar antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dan model pembelajaran langsung. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan rancangan pretest-posttest nonequivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 3 Banjar pada semester genap tahun ajaran 2018/2019 yang berjumlah 275 siswa. Sampel penelitian dipilih dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelas yang berjumlah 64 siswa sebagai kelas eksperimen dan kontrol. Data keterampilan sosial dikumpulkan menggunakan angket dengan reliabilitas 0,89 dan prestasi belajar menggunakan tes prestasi belajar dengan reliabilitas 0,69. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan uji manova. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1)Terdapat perbedaan keterampilan sosial dan prestasi belajar secara bersama-sama antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dan model pembelajaran langsung (sig<0,05); (2)Terdapat perbedaan keterampilan sosial antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dan model pembelajaran langsung (sig<0,05); dan (3)Terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dan model pembelajaran langsung (sig<0,05). Hasil uji LSD menunjukan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe think pair share lebih baik daripada model pembelajaran langsung dalam meningkatkan keterampilan sosial dan prestasi belajar siswa.
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA SISWA SMP Septiari, Ni Kadek Dewi; Suardana, I Nyoman; Selamet, Kompyang
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Fisika dan Pengajaran IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (840.976 KB) | DOI: 10.23887/jppsi.v1i1.21917

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis efektivitas model pembelajaran inkuiri terbimbing dalam meningkatkan pemahaman konsep IPA siswa. Penelitian eksperimen semu ini menggunakan rancangan nonequivalent pretest-posttest control group design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Sukasada tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 106 orang yang tersebar ke dalam empat kelas. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII A dan VIII B yang dipilih dengan teknik cluster random sampling. Siswa kelas VIII A dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing sedangkan kelas VIII B dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung. Data tes pemahaman konsep dikumpulkan dan dianalisis dengan menggunakan uji ANCOVA satu jalur dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman konsep IPA siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih tinggi dibandingkan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung dengan skor rata-rata posttest secara berturut-turut sebesar 76,4 dan 58,3.
PROFIL LITERASI SAINS SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEVELS OF INQUIRY Mijaya, Ni Putu Anggi Putri; Sudiatmika, Anak Agung Istri Agung Rai; Selamet, Kompyang
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika dan Pengajaran IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.184 KB) | DOI: 10.23887/jppsi.v2i2.19385

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan literasi sains siswa SMP setelah diterapkan model pembelajaran Levels of Inquiry. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif-deskriptif dengan rancangan one group pretest-posttest design. Populasi penelitian yaitu seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Singaraja. Sampel penelitian menggunakan teknik cluster random sampling dan diperoleh sejumlah 31 siswa kelas VIII B3. Data penelitian adalah data peningkatan literasi sains siswa yang dikumpulkan dengan pemberian instrumen tes literasi sains sejumlah 20 butir soal tes pilihan ganda diperluas. Data peningkatan literasi sains dan peningkatan setiap aspek kompetensi literasi sains dianalisis secara kuantitatif dan dideskripsikan berdasarkan kualifikasi N-gain score ternormalisasi. Adapun data pengetahuan awal (pretest) dan literasi sains (posttest) dianalisis secara kuantitatif dan dideskripsikan berdasarkan kualifikasi penilaian acuan patokan (PAP). Kesimpulan hasil penelitian yaitu (1) peningkatan literasi sains memperoleh kualifikasi sedang (<g>=0,33), (2) ditinjau dari peningkatan setiap aspek kompetensi literasi sains yaitu aspek menjelaskan fenomena ilmiah memperoleh kualifikasi rendah (<g>=0,23), aspek mengevaluasi dan merancang penyelidikan ilmiah memperoleh kualifikasi rendah (<g>=0,17) dan aspek menginterpretasikan data dan bukti secara ilmiah memperoleh kualifikasi sedang (<g>= 0,39).
KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP IPA SISWA Hidayat, Rizqi; Suardana, I Nyoman; Sarini, Putri
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika dan Pengajaran IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (728.793 KB) | DOI: 10.23887/jppsi.v2i2.19378

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan pemahaman konsep IPA antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan model pembelajaran Berbasis Masalah. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan non-equivalent pretest-posttest control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 7 Singaraja tahun ajaran 2018/2019 yang terdiri atas 152 siswa dan tersebar ke dalam 5 kelas. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIID dan kelas VIIE yang dipilih dengan teknik cluster random sampling. Siswa kelas VIID belajar dengan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan siswa kelas VIIE belajar dengan model pembelajaran Berbasis Masalah. Data penelitian ini adalah pemahaman konsep IPA siswa yang dikumpulkan dengan metode tes pilihan ganda diperluas dan dianalisis menggunakan uji statistik ANCOVA satu jalur dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep IPA antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Berbasis Masalah. Siswa yang dibelajarkan dan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing memiliki pemahaman konsep IPA yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Berbasis Masalah. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai rata-rata posttest siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan model pembelajaran Berbasis Masalah secara berturut-turut sebesar 60,4 dan 59,5.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN PERKEMBANGBIAKAN MAHLUK HIDUP KELAS IX A5 SMP NEGERI I SINGARAJA TAHUN 2019 Trisnayanti, Ni Komang; Juniartina, Putu Prima
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Fisika dan Pengajaran IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppsi.v3i1.24633

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa, dengan model Group Investigation (GI) pada siswa kelas IX A5 SMP Negeri 1 Singaraja Tahun Pelajaran 2018/2019. Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas dimana guru menjadi peneliti. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX A5 SMP Negeri 1 Singaraja pada semester I tahun ajaran 2018/2019 yang berjumlah 32 orang. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus pembelajaran, dengan tahapan-tahapan dalam tiap siklus adalah perencanaan, tindakan, observasi/evaluasi, dan refleksi. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan pembelajaran. Dari sisi guru, pembelajaran diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Hasil belajar sebagian merupakan akibat tindakan guru untuk mencapai tujuan pengajaran dan sebagian merupakan peningkatan kemampuan mental siswa. Data hasil belajar siswa dikumpulkan melalui penilaian tes hasil belajar. Tes disusun dalam bentuk tes pilihan ganda yang diberikan pada tiap akhir siklus pembelajaran. Data yang telah terkumpul tersebut, selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis menunjukkan: 1) terjadi peningkatan nilai rata-rata hasil belajar pada siklus I yaitu 81,0 dan pada siklus II yaitu sebesar 86,0 dan berada pada kategori baik Jadi berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar IPA siswa meningkat melalui implementasi model GI pada siswa kelas IX A5 SMP Negeri 1 Singaraja.
IDENTIFIKASI KONSEPSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BLAHBATUH PADA TOPIK TEKANAN ZAT DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Jayantini, Ni Luh Kadek Raka; Suma, Ketut; Sarini, Putri
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Fisika dan Pengajaran IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppsi.v3i1.24621

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menjelaskan (a) profil konsepsi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Blahbatuh pada topik tekanan zat dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan (b) faktor - faktor penyebab terjadinya miskonsepsi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Blahbatuh pada topik tekanan zat. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2018/2019 di SMP Negeri 2 Blahbatuh. Rancangan penelitian ini menggunaan mixed method. Strategi yang digunakan adalah eksplanatoris sekuensial dengan pendekatan deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah pemberian tes diagnostik, wawancara, observasi kelas, dan studi dokumen. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa (a) konsepsi siswa yang tergolong tidak paham konsep sebanyak 28,2%, konsepsi siswa yang tergolong miskonsepsi sebanyak 3,90%, dan konsepsi siswa yang tergolong paham konsep adalah 67,90%,(b) ragam konsepsi yang dialami siswa terdapat pada konsep penerapan tekanan zat padat, penerapan hukum Boyle, penerapan tekanan hidrostatis, penerapan benjana berhubungan, penerapan hukum Archimedes, aplikasi hukum Archimedes, dan aplikasi tekanan zat pada jaringan, (c) dari hasil analisis terdapat siswa mengalami miskonsepsi yang bersifat resisten (d) faktor-faktor penyebab miskonsepsi siswa yaitu kurangnya minat belajar siswa dalam mengikuti pelajaran dan kurangnya kesiapan siswa dalam proses pembelajaran.
ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS KONTEKS BUDAYA LOKAL UNTUK PEMBELAJARAN IPA SMP Dwipayana, Putu Agus Putra; Redhana, I Wayan; Juniartina, Putu Prima
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Fisika dan Pengajaran IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppsi.v3i1.24628

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis kebutuhan untuk pengembangan prototype multimedia interaktif berbasis konteks budaya lokal yang dapat memudahkan siswa dalam memahami konsep abstrak dan melestarikan budaya aslinya. Analisis kebutuhan dilakukan melalui studi literatur dan studi lapangan. Studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan informasi mengenai kurikulum di sekolah, analisis konsep IPA dan analisis jurnal penelitian yang mendukung pengembangan multimedia interaktif berbasis konteks budaya lokal. Pada studi literatur dilakukan analisis konsep IPA topik klasifikasi materi dan perubahannya memperoleh hasil 52% konsep abstrak dengan contoh konkret, 36% konsep menyatakan proses, 8% konsep menyatakan sifat, dan 4% konsep konkret. Hasil analisis jurnal penelitian memperoleh bahwa pengembangan multimedia interaktif berbasis konteks budaya lokal sangat penting karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Studi lapangan dilakukan dengan penyebaran angket dalam bentuk google form kepada guru IPA dan siswa SMP pada tiga kecamatan yaitu Buleleng, Sawan, dan Sukasada. Hasil studi lapangan menunjukan 100% guru dan siswa 98,7% menyatakan bahwa multimedia interaktif berbasis konteks budaya lokal penting untuk dikembangkan dan diterapkan dalam proses pembelajaran. Hasil dari penelitian ini memberikan gambaran nyata mengenai perlunya pengembangan multimedia interaktif berbasis konteks budaya lokal.
PENGARUH PETA KONSEP DALAM MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA SMP Dewi, Kadek Dian Mulya; Suardana, I Nyoman; Selamet, Kompyang
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Fisika dan Pengajaran IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppsi.v3i1.24617

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yangdibelajarkan menggunakan peta konsep dalam model Learning Cycle 5E dan siswayang dibelajarkan tanpa menggunakan peta konsep dalam model Learning Cycle 5E. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan rancangan pretest-posttest non equivalent control group design . Populasi dalam penelitian iniadalah seluruh kelas VIII SMP Negeri 3 Mengwi tahun ajaran 2018/2019 yang terdiri dari 395 siswa yang terseba r ke dalam 12 kelas. Sampel dipilih menggunakan teknik cluster random sampling sebanyak dua kelas yaitu siswa kelas VIIID sebagai kelas eksperimen yang dibelajarkan menggunakan peta konsep dalam model Learning Cycle 5E dan siswa kelas VIIIE sebagai kelas k ontrol yang dibelajarkan tanpa menggunakan peta konsep dalam model Learning Cycle 5E . Data penelitian ini adalah hasil belajar IPA siswa yang dikumpulkan menggunakan tes hasil belajar IPA berupa pilihan ganda sebanyak 25 butir. Data hasil belajar IPA siswa dianalisis menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan perolehan gain score ternormalisasi hasil belajar IPA siswa, sedangkan statistik inferensial digunakan untuk menguj i hipotesis penelitian menggunakan uji t independent sample t test ) dengan taraf signifikan 0,05. Kesimpulan hasil penelitian yaitu, terdapat perbedaan signifikan antara siswa yang dibelajarkan menggunakan petakonsep dalam model Learning Cycle 5E dan sis wa yang dibelajarkan tanpamenggunakan peta konsep dalam model Learning Cycle 5E . Perolehan gain scoreternormalisasi pada siswa yang dibelajarkan menggunakan peta konsep dalam model Learning Cycle 5E sebesar 0,65 dan siswa yang dibelajarkan tanpa mengguna kan peta konsep dalam model Learning Cycle 5E sebesar 0,54

Page 3 of 19 | Total Record : 188