cover
Contact Name
Devita Febriani Putri
Contact Email
devita@malahayati.ac.id
Phone
+62811796180
Journal Mail Official
jikk@malahayati.ac.id
Editorial Address
Jln. Pramuka no.27 Kemiling Bandar Lampung, Kode Pos 35152
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 23557583     EISSN : 25494864     DOI : https://doi.org/10.33024/.v5i4
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Ilmu Kedokteran dan kesehatan (JIKK) menyediakan platform untuk mempublikasikan artikel bidang Kedokteran dan kesehatan yang meliputi: kedokteran komunitas: epidemiologi penyakit, promosi kesehatan kedokteran keluarga pendidikan kedokteran kedokteran klinis: pediatrik, endokrin, reproduksi, muskuloskeletal, respirasi, geriatri, trauma, gastrointestinal. penyakit infeksi, THT, mata, sensoris kedokteran kerja kedokteran olahraga kedokteran dasar (biomedik)
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 4 (2019): Volume 6 Nomor 4" : 10 Documents clear
KEMAMPUAN MADU HITAM DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI Pseudomonas aeruginosa Romi Syawalludin
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 6, No 4 (2019): Volume 6 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.623 KB) | DOI: 10.33024/jikk.v6i4.2258

Abstract

Bakteri Pseudomonas aeruginosa merupakan mikroorganisme yang sering menyebabkan infeksi nosokomial, yaitu berupa infeksi luka pasca operasi, bakteremia, endokarditis bakterial, sinusitis, infeksi sistim respirasi dan saluran kemih. Saat ini infeksi oleh bakteri Pseudomonas aeruginosa menjadi semakin sulit untuk diatasi, karena timbulnya resistensi Pseudomonas aeruginosa terhadap antibiotik. Studi retrospektif dari data instalasi mikrobiologi klinik di RS Dr.Soetomo, tahun 2009-2010 terjadi peningkatan bakteriPseudomonas aeruginosa terhadap antibiotik dari pasien bedah di RS Dr.Soetomo. Salah satu cara dalammencegah strain bakteri yang resisten terhadap antibiotik, diperlukanantimikroba alternatif yang dapat membunuh bakteri Pseudomonasaeruginosa, salah satunya madu hitam.Aktifitas antibakteri pada madu dipengaruhi oleh hidrogen peroksida, senyawa flavonoid, minyak atsiri. Sifat antibakteri juga dipengaruhi oleh efek osmolaritas yang tinggi, aktivitas air rendah, pH yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan madu hitam dalam menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa, juga mengetahui konsentrasi madu hitam yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa.Jenis penelitian ini adalah eksperimen di laboratorium (invitro), dimana madu hitam sebagai variable bebas, sedangkan variable terikat adalah pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa. Analisa data bivariat yaitu uji Anova. Hasil penelitian didapatkan bahwa madu hitam pada konsentrasi 10% sampai dengan 100% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa. Konsentrasi madu hitam 80% cukup baik kemampuannya dalam menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa.
Efek Antidiabetes Tanaman Okra (Abelmoschus esculentus) Cahaya Carla Bangsawan; Intanri Kurniati
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 6, No 4 (2019): Volume 6 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.062 KB) | DOI: 10.33024/jikk.v6i4.2108

Abstract

Diabetes melitus merupakan penyakit degeneratif yang ditandai dengan kadar gula darah yang melebihi batas normal dimana kadar gula darah sewaktu sama atau melebihi 200 mg/dL, dan kadar gula darah puasa di atas atau sama dengan 126 mg/dL atau kadar gula darah plasma 2 jam pada Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) ³200 mg/dL diikuti dengan gejala polidipsia, poliuria, dan polifagia. Berdasarkan data Riskesdas 2018, penderita diabetes melitus terbesar berada pada rentang usia 55-64 tahun dan 65-74 tahun serta lebih didominasi oleh wanita (1.8%) dibandingkan pria (1.2%) dan banyak ditemui di daerah perkotaan (1.9%) dibandingkan perdesaan (1.0%). Penggunaan obat jangka panjang sebagai terapi diabetes sering kali menimbulkan beberapa efek samping yang akhirnya menurunkan tingkat kepatuhan pasien dalam meminum obat. Buah okra (Abelmoschus esculentus) termasuk dalam keluarga Malvaceae merupakan tanaman yang tersebar luas di Indonesia bahkan di dunia. Tanaman ini banyak dikonsumsi sebagai alternatif terapi untuk mengobati penyakit diabetes melitus oleh masyarakat. Review artikel ini tertuju pada pengaruh tanaman okra (Abelmoschus esculentus) sebagai anti diabetes. Simpulan, tanaman okra dapat menjadi terapi alternatif untuk mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus.
HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL TERHADAP BERAT BADAN BAYI SAAT LAHIR DI BPS WIRAHAYU PANJANG BANDAR LAMPUNG Neneng Siti Lathifah
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 6, No 4 (2019): Volume 6 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.738 KB) | DOI: 10.33024/jikk.v6i4.2266

Abstract

Pertambahan berat badan diperlukan untuk menunjang perkembangan janin dalam kandunganmu. Kenaikan berat badan pada tiap ibu hamil tidaklah sama. Hal ini tergantung dari indeks massa tubuh (IMT) dan berat badan sebelum hamil. Berat badan bayi saat lahir normalnya 2500-4000 gram, kejadian BBLR di Indonesia sebanyak 6,2%. Tujuan penelitian ini diketahui adanya hubungan kenaikan berat badan ibu selama kehamilan terhadap berat badan lahir bayi. Jenis penelitian survey analitik secara retrospective dengan desain crossectional. Populasi 80 orang ibu hamil dengan sampel 40 orang ibu hamil yang sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian Univariat didapatkan kenaikan berat badan ibu sesuai IMT sebesar 35% dan tidak sesuai IMT sebesar 65%, Berat Badan Lahir yang  tidak BBLR sebesar 52,5% dan yang BBLR sebesar 47,5%, Karakteristik ibu berdasarkan paritas didapatkan ibu multipara sebesar 75% dan primipara sebesar 25%, berdasarkan karakteristik usia kehamilan ibu terdapat ibu hamil non aterm sebesar 57,5% dan aterm sebesar 42,5%, pada analisis bivariate didapatkan ada hubungan kenaikan berat badan ibu selama hamil terhadap Berat Bayi Lahir (p-Value=0,002<0,05). Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan kajian bersama para tenaga kesehatan khususnya bidan dalam memberikan pelayanan selama kehamilan terutama dalam mengobservasi kenaikan berat badan ibu hamil.
HUBUNGAN STUNTING DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA BALITA USIA 6-59 BULAN DI DESA MATARAM ILIR KEC. SEPUTIH SURABAYA KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2019 Yesi Nurmalasari; Novaldo Yudhasena; Deviani Utami
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 6, No 4 (2019): Volume 6 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.717 KB) | DOI: 10.33024/jikk.v6i2.2122

Abstract

. Berdasarkan data situasi dan analisis gizi di Indonesia pada tahun 2017 Status gizi balita diukur dengan indeks tinggi badan per umur (TB/U), tinggi badan per umur (TB/U). Hasil pengukuran status gizi tahun 2017 dengan indeks TB/U pada balita 0-59 bulan, mendapatkan persentase balita pendek sebesar 8,6%, dan sangat pendek sebesar 19,0%. Provinsi dengan persentase balita pendek dan sangat pendek terbesar adalah Kalimantan Barat (32,5%) dan terendah adalah Sumatera Selatan (14,2%). Diketahui hubungan kejadian stunting dengan perkembangan motorik kasar pada balita usia 6-59 bulan di Desa Mataram Ilir Kec. Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2019. Jenis penelitian kuantitatif, rancangan survei analitik dengan pendekatan cross sectional, Populasi seluruh balita usia 6-59 bulan sebanyak 463 orang. Sampel sebanyak 215 orang dengan teknik purposive sampling. Pengambilan data menggunakan lembar kuesioner. Teknik analisis data menggunakan uji statistik Chi Square. Distribusi frekuensi kejadian stunting pada balita, dengan kategori mengalami stunting sebanyak 106 responden (49,3%). Distribusi frekuensi perkembangan motorik kasar pada balita usia 6-59 bulan, dengan kategori tidak normal sebanyak 111 responden (51,6%). Hasil analisis diperoleh nilai (p-value 0,000< α 0,05). OR: 18,280. Kesimpulanya ada hubungan kejadian stunting dengan perkembangan motorik kasar pada balita usia 6-59 bulan.
Perbandingan Hasil Pemeriksaan Widal Tabung Negatif dengan Pemeriksaan Polimerase Chain Reaction (PCR) dalam Menegakan Diagnosa Demam Tifoid Wiwik Dwi Irawati
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 6, No 4 (2019): Volume 6 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.523 KB) | DOI: 10.33024/jikk.v6i4.2110

Abstract

Demam tifoid merupakan suatu penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh Salmonella typhi yang masih dijumpai secara luas di berbagai Negara berkembang. Penegakan diagnose demam tifoid dilakukan secara klinis dan melalui pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan laboratorium yang selama ini banyak dilakukan adalah pemeriksaan serologis yaitu tes widal. Metode lain untuk identifikasi bakteri Salmonella typhi yang memiliki nilai diagnostic tinggi adalah PCR (Polimerase Chain Reaction). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil pemeriksaan widal tabung negative dengan pemeriksaan PCR dalam menegakan diagnose demam tifoid. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Berdasarkan hasil pemeriksaan dari 20 sampel uji Widal tabung negative setelah dilakukan pemeriksaan PCR Salmonella typhi 12 sampel positif Salmonella typhi dan 8 sampel Salmonella typhi negatif. Dari hasil penelitian ada perbedaan persentase hasil pemeriksaaan uji Widal tabung negative dengan pemeriksaan PCR, hal ini membuktikan bahwa metode PCR mempunyai sensitifitas dan spesifisitas lebih tinggi dibandingkan dengan uji Widal tabung. Selama ini PCR lebih banyak digunakan terbatas dalam lingkup penelitian diharapkan kedepannya dapat digunakan sebagai salah satu alat diagnostic rutin penyakit demam tifoid.
PROFIL DAN FAKTOR RISIKO KEMATIAN SEPSIS NEONATUS DI RSUD SUKADANA LAMPUNG TIMUR Astri Pinilih; Huminsa Ranto
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 6, No 4 (2019): Volume 6 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.072 KB) | DOI: 10.33024/jikk.v6i4.2268

Abstract

Sepsis neonatus masih merupakan masalah utama dan penyebab kematian pada neonatus, terutama di negara-negara berkembang. Insiden sepsis neonatus bervariasi dengan gejala klinis yang tidak khas dan progresivitas yang cepat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui profil dan faktor risiko kematian pada neonatus yang mengalami sepsis di RSUD Sukadana Lampung Timur. Penelitian restreospektif dilakukan di ruang perawatan neonatologi RSUD Sukadana Lampung Timur dari Juli 2017 hingga Agustus 2018. Terdapat 55 bayi dengan sepsis neonatus yang dilibatkan sebagai subyek penelitian. Analisis univariat dengan kai kuadrat, analisis multivariat dengan regresi logistik dan nilai p<0,05 dianggap bermakna. Hasil penelitian berupa tingkat kematian sepsis neonatus adalah 45%. Sebagian besar ibu berusia antara 18-35 tahun (45%) dengan persalinan tunggal merupakan jumlah persalinan terbanyak (87%). Rerata lama perawatan bayi sepsis neonatus yang meninggal adalah 6,9 hari. Asfiksia, berat lahir rendah dan awitan sepsis dini secara bermakna berkaitan dengan kematian pada sepsis neonatus RR 3,05 (95%CI 0,04-0,49), p=0,002; RR 1,72 (95%CI 0,09-0,97), p=0,043 dan RR 2,51 (95%CI 0,07-0,68), p=0,009. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu Asfiksia, berat lahir rendah dan awitan sepsis dini secara bermakna berkaitan dengan kematian pada sepsis neonatus.
PERBEDAAN TINGKAT REFLEKSI DIRI DALAM PEMBELAJARAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI TAHUN 2019 Sri Maria Puji Lestari
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 6, No 4 (2019): Volume 6 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.328 KB) | DOI: 10.33024/jikk.v6i4.2115

Abstract

Refleksi diri adalah bagian penting dari kegiatan, termasuk pembelajaran dalam pendidikan kedokteran. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati harus mampu melakukan refleksi diri hingga dapat mengevaluasi setiap proses pembelajaran dan menentukan langkah apa yang harus dilakukan dalam menunjang keberhasilannya pada saat menempuh jenjang pendidikan pada tahap selanjutnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan tingkat refleksi diri dalam pembelajaran mahasiswa Fakultas Kedokteran Univesitas Malahayati angkatan 2015, 2016, 2017 dan 2018 pada tahun 2019. Jenis Penelitian ini adalah kuantitatif dengan survey deskriptif dengan menggunakan metode Accidental Sampling. Jumlah populasi adalah seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Univesitas Malahayati angkatan 2015, 2016, 2017 dan 2018. Didapatkan sampel sebanyak 644 responden. Tingkat refleksi diri dalam pembelajaran mahasiswa Fakultas Kedokteran Univesitas Malahayati angkatan 2015 s.d 2018 pada tahun 2019 sebagian besar memiliki tingkat refleksi diri sedang sebanyak 363 responden (56,37%), refleksi diri tinggi sebanyak 216 responden (33,54%) dan refleksi diri rendah sebanyak 65 responden (10,09%). Sebagian besar angkatan 2015 memiliki tingkat refleksi diri tinggi (64,56%), sedangkan pada angkatan lainnya (2016, 2017 dan 2018) memiliki tingkat refleksi diri sedang. Terdapat beberapa perbedaan tingkat refleksi diri pada berbagai angkatan terutama angkatan 2015, namun sebagian besar tingkat refleksi diri dalam pembelajaran mahasiswa Fakultas Kedokteran Univesitas Malahayati angkatan 2015 s.d 2018 pada tahun 2019 memiliki tingkat refleksi diri sedang.
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUNGA PEPAYA (Carica papaya L) TERHADAP KADAR HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL) DAN LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) DARAH TIKUS (Rattus norvegicus) GALUR Sprague dawley JANTAN YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK Dita Fitriani; Hetti Rusmini; Yuliana Wildani Marek
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 6, No 4 (2019): Volume 6 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.998 KB) | DOI: 10.33024/jikk.v6i4.2293

Abstract

Hiperlipidemia merupakan suatu keadaan patologis akibat kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan fraksi lipid di dalam darah. Bunga pepaya mengandung senyawa yang mampu mempertahankan kadar kolesterol dalam batas normal karena mengandung senyawa flavanoid dan tanin yang berperan sebagai antioksidan. Pada penelitian ini digunakan tikus sebagai hewan coba untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak bunga pepaya (Carica papaya L) terhadap kadar HDL dan LDL darah tikus yang diberi diet tinggi lemak. Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus Sprague dawley jantan berusia 12-16 minggu dengan berat 200-250 g, dengan pre and post test with control group design. Tikus dibagi menjadi 5 kelompok yaitu; kelompok tikus yang hanya diberi pakan standar (K), kelompok tikus yang diberi diet tinggi lemak (KN), kelompok tikus yang diberi diet tinggi lemak dan ekstrak bunga pepaya 31 mg/kgBB (P1), kelompok tikus yang diberi diet tinggi lemak dan ekstrak bunga pepaya 62 mg/kgBB (P2), dan kelompok tikus yang diberi diet tinggi lemak dan ekstrak bunga pepaya 125 mg/kgBB (P3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak bunga pepaya dengan dosis 31 mg/kgBB, 62 mg/kgBB dan 125 mg/kgBB mampu meningkatkan rerata kadar HDL dan menurunkan rerata kadar LDL darah tikus secara signifikan (p <0,05). Namun semakin besar dosis tidak berpengaruh terhadap kadar HDL dan LDL.
PERBANDINGAN EFEKTIFITAS EKSTRAK ETANOL 96% AKAR DAN DAUN KUMIS KUCING (ORTHOSIPHON STAMINEUS) TERHADAP PENURUNAN GLUKOSA DARAH MENCIT (MUS MUSCULUS) Syarifah Nora Andriaty; Faidil Akbar; Abdul Wahab
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 6, No 4 (2019): Volume 6 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.702 KB) | DOI: 10.33024/jikk.v6i4.2118

Abstract

Orthosiphon stamineus yang dikenal dengan nama kumis kucing adalah tanaman herbal yang banyak digunakan dalam berbagai penyakit, termasuk diabetes melitus. Tanaman ini sangat mudah dijumpai di Indonesia. Hasil Riset Kesehatan dasar (Riskesdas) 2018 diperoleh data prevalensi diabetes melitus meningkat dari 6,9 % menjadi 8,5 %. Membandingkan efektivitas ekstrak etanol 96% daun dengan akar kumis kucing (Orthosiphon stamineus) terhadap penurunan kadar glukosa darah mencit (Mus musculus). Jenis penelitian ini adalah eksperimental, 25 ekor mencit diinduksikan aloksan secara I.P, ekstrak daun dan akar kumis kucing masing-masing diberikan dengan dosis 35 mg dan 50 mg/ 20 gBB /hari secara oral selama 7 hari. Hasil: Ekstrak daun kumis kucing dosis 35 mg dan 50 mg/20 gBB/ hari menurunkan kadar glukosa darah mencit 35,45% dan 41,61%, sedangkan eskstrak akar kumis kucing dosis 35 mg dan 50 mg/20 gBB/ hari sebanyak 25,5% dan 29,19%. Uji t berpasangan didapatkan nilai p = 0.000, artinya terdapat perbedaan penurunan kadar glukosa darah mencit yang signifikan. Kesimpulannya yaitu Ekstrak etanol 96% dari daun kumis kucing dosis 50 mg/20 gBB/ hari memiliki efek antidiabetik yang lebih tinggi daripada ekstrak akar kumis kucing.
ANALISIS RIWAYAT PENGGUNAAN BAHASA BILINGUAL DENGAN ANAK KETERLAMBATAN BICARA DI RS IMANUEL BANDAR LAMPUNG TAHUN 2019 Festy Ladyani Mustopa; Astri Pinilih; Muhamad Faqih
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 6, No 4 (2019): Volume 6 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v6i4.2084

Abstract

Keterlambatan berbicara merupakan salah satu aspek perkembangan bahasa dan bicara yang memerlukan perhatian. Gangguan bicara dan bahasa merupakan salah satu masalah yang sering terjadi pada anak-anak. Dengan masuknya globalisasi dan juga akulturasi budaya bangsa Indonesia yang kaya ditambah kurangnya pengetahuan orang tua dalam parenting sehingga menyebabkan anak menjadi speech delay. Faktor utamanya diantara lain yaitu riwayat penggunaan bahasa bilingual serta penggunaan gadget dan televisi yang kurang diawasi oleh orang tua. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui riwayat penggunaan bahasa bilingual terhadap anak dengan keterlambatan bicara di RS Imanuel Bandar Lampung Tahun 2019. Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan menggunakan jenis data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari informan penelitian. Cara pengumpulan data yang penulis gunakan adalah melalui teknik wawancara terstruktur atau wawancara terbuka. Penelitian ini dilakukan selama bulan Februari 2019 di RS Imanuel Bandar Lampung. Pada Penelitian ini terdapat 2 sampel dan 2 informan. Diketahui ada riwayat penggunaan bahasa bilingual lebih dari 3 bahasa dari keluarga dirumah, teknologi, dan di sekolah yang berpengaruh dalam perkembangan bahasa anak dengan keterlambatan bicara. Riwayat penggunaan bahasa bilingual memiliki pengaruh terhadap anak dengan keterlambatan berbicara.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2019 2019


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 10 (2025): Volume 12 Nomor 10 Vol 12, No 9 (2025): Volume 12 Nomor 9 Vol 12, No 8 (2025): Volume 12 Nomor 8 Vol 12, No 7 (2025): Volume 12 Nomor 7 Vol 12, No 6 (2025): Volume 12 Nomor 6 Vol 12, No 5 (2025): Volume 12 Nomor 5 Vol 12, No 4 (2025): Volume 12 Nomor 4 Vol 12, No 3 (2025): Volume 12 Nomor 3 Vol 12, No 2 (2025): Volume 12 Nomor 2 Vol 12, No 1 (2025): Volume 12 Nomor 1 Vol 11, No 12 (2024): Volume 11 Nomor 12 Vol 11, No 11 (2024): Volume 11 Nomor 11 Vol 11, No 10 (2024): Volume 11 Nomor 10 Vol 11, No 9 (2024): Volume 11 Nomor 9 Vol 11, No 8 (2024): Volume 11 Nomor 8 Vol 11, No 7 (2024): Volume 11 Nomor 7 Vol 11, No 6 (2024): Volume 11 Nomor 6 Vol 11, No 5 (2024): Volume 11 Nomor 5 Vol 11, No 4 (2024): Volume 11 Nomor 4 Vol 11, No 3 (2024): Volume 11 Nomor 3 Vol 11, No 2 (2024): Volume 11 Nomor 2 Vol 11, No 1 (2024): Volume 11 Nomor 1 Vol 10, No 12 (2023): Volume 10 Nomor 12 Vol 10, No 11 (2023): Volume 10 Nomor 11 Vol 10, No 10 (2023): volume 10 Nomor 10 Vol 9, No 10 (2023): Volume 10 Nomor 9 Vol 10, No 9 (2023): Volume 10 Nomor 9 Vol 10, No 8 (2023): Volume 10 Nomor 8 Vol 10, No 7 (2023): Volume 10 Nomor 7 Vol 10, No 6 (2023): Volume 10 Nomor 6 Vol 10, No 5 (2023): Volume 10 Nomor 5 Vol 10, No 4 (2023): Volume 10 Nomor 4 Vol 10, No 3 (2023): Volume 10 Nomor 3 Vol 10, No 2 (2023): Volume 10 Nomor 2 Vol 10, No 1 (2023): Volume 10 Nomor 1 Vol 9, No 4 (2022): Volume 9 Nomor 4 Vol 9, No 3 (2022): Volume 9 Nomor 3 Vol 9, No 2 (2022): Volume 9 Nomor 2 Vol 9, No 1 (2022): Volume 9 Nomor 1 Vol 8, No 4 (2021): Volume 8 Nomor 4 Vol 8, No 3 (2021): Volume 8 Nomor 3 Vol 8, No 2 (2021): Volume 8 Nomor 2 Vol 8, No 1 (2021): Volume 8 Nomor 1 Vol 7, No 4 (2020): Volume 7 Nomor 4 Vol 7, No 3 (2020): Volume 7 Nomor 3 Vol 7, No 2 (2020): Volume 7 Nomor 2 Vol 7, No 1 (2020): Volume 7 Nomor 1 Vol 6, No 4 (2019): Volume 6 Nomor 4 Vol 6, No 3 (2019): Volume 6 Nomor 3 Vol 6, No 2 (2019): Volume 6 Nomor 2 Vol 6, No 1 (2019): Volume 6 Nomor 1 Vol 5, No 4 (2018): Volume 5 Nomor 4 Vol 5, No 3 (2018): Volume 5 Nomor 3 Vol 5, No 2 (2018): Volume 5 Nomor 2 Vol 5, No 1 (2018): Volume 5 Nomor 1 Vol 4, No 4 (2017): Volume 4 Nomor 4 Vol 4, No 3 (2017): Volume 4 Nomor 3 Vol 4, No 2 (2017): Volume 4 Nomor 2 Vol 4, No 1 (2017): Volume 4 Nomor 1 Vol 3, No 4 (2016): Volume 3 Nomor 4 Vol 3, No 3 (2016): Volume 3 Nomor 3 Vol 3, No 2 (2016): Volume 3 Nomor 2 Vol 3, No 1 (2016): Volume 3 Nomor 1 Vol 2, No 4 (2015): Volume 2 Nomor 4 Vol 2, No 3 (2015): Volume 2 Nomor 3 Vol 2, No 2 (2015): Volume 2 Nomor 2 Vol 2, No 1 (2015): Volume 2 Nomor 1 Vol 1, No 4 (2014): Volume 1 Nomor 4 Vol 1, No 3 (2014): Volume 1 Nomor 3 Vol 1, No 2 (2014): Vol 1 No 2 Vol 1, No 1 (2014): Vol 1 No 1 More Issue