cover
Contact Name
Rifqi Zaeni Achmad Syam
Contact Email
rifqisyam@uninus.ac.id
Phone
+6285798984116
Journal Mail Official
rifqisyam@gmail.com
Editorial Address
Jl. Soekarno Hatta No. 530 Bandung 40286
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Nusantara Journal of Information and Library Studies (N-JILS)
ISSN : 26545144     EISSN : 26546469     DOI : https://doi.org/10.30999/n-jils
Core Subject : Science,
Nusantara Journal of Information and Library Studies (N-JILS) is a refereed Journal of Library and Information Science of Universitas Islam Nusantara (e-ISSN: 2654-6469, p-ISSN: 2654-5144). Nusantara Journal of Information and Library Studies (N-JILS) published by Program Studi ilmu Perpustakaan dan Informasi, Universits Islam Nusantara. The coverage is focused but not limited to, the main areas are library management, information literacy, bibliometrics, almetrics, information science, library promotions, archival management, library organization, and related subject.
Articles 225 Documents
KOMPETENSI PEMIMPIN DALAM MENGHADAPI THE ABUNDANCE ERA Fery Wahyu Ramadhan
Nusantara Journal of Information and Library Studies (N-JILS) Vol 1, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.324 KB) | DOI: 10.30999/n-jils.v1i2.370

Abstract

Pemimpin merupakan seorang yang bertugas dan mempunyai kewajiban untuk mengatur berjalannya sebuah organisai agar bisa membangun dan menjadi organisasi yang sesuai dengan visi dan misi organisasi tersebut. Saat ini merupakan era revolusi industri 4.0. yakni era dimana semua serba cepat dan serba canggih sehingga masyrakat dapat mengakses informasi dengan cepat dan dimana saja. Terdapat empat prinsi era revolusi industri 4.0 yakni interkoneksi, transparansi informasi, bantan teknik serta keputusan terdesentralisasi. Era abudance ditandai dengan beberapa faktor yakni digitalisasi, deception, disrupsi, dematerilization, demonetization, democratization. Model kepeminpinan yang bisa diterapkan pada era abundance ialah model pemimpin yang memiliki perencanaan pandangan kedepan untuk institusinya yaitu transformasi. Kelebihan dari model ini adalah pemikiran yang kritis sehingga menimbulkan sebuah inovasi terus menerus yang bisa diimplemetasikan pada institusinya sehingga bisa bertahan dari perubahan era yang sangat cepat ini. kelemahannya ialah tuntutan dari pemimpin harus diiringi dengan dukungan baik itu moril (regulasi) dan dana yang berlimpah dikala ingin mewujudkan sebuah perpustakaan yang selalu mengikuti teknologi ini.ABSTRACTThe leader is a person in charge and should regulate the running of an organization so that it can build and become an organization that is following the vision and mission of the organization. At present, it is the era of industrial revolution 4.0 namely, an era where everything is fast and sophisticated so that people can access information quickly and everywhere. There are four principles of the industrial revolution 4.0 era, namely interconnection, information transparency, technical assistance, and decentralized decisions — the era of abundance characterized by several factors, namely digitalization, deception, disruption, dematerialization, demonetization, democratization. The leadership model that can apply in the era of abundance is a model of a leader who has a forward-looking plan for his institution, namely transformation. The advantage of this model is that it is critical thinking that creates a continuous innovation that can be implemented in its institutions so that it can withstand the rapid changes of this era. His weakness is that demands from leaders must be accompanied by support both morally (regulation) and abundant funds when wanting to create a library that always follows this technology.
ANALISIS KETERAMPILAN LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO BERDASARKAN MODEL BIG 6 Catur Indra Himawan; Farah Ruqayah; Yosal Iriantara
Nusantara Journal of Information and Library Studies (N-JILS) Vol 1, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.05 KB) | DOI: 10.30999/n-jils.v1i1.274

Abstract

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode evaluasi. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pustakawan di Perpustakaan Universitas Muhammdiyah Purwokerto sebanyak 10 orang. Teknik pengumpulan data melalui kuisioner dan ditabulasikan dalam persentase. Berdasarkan hasil pada penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa tingkat kemampuan literasi informasi yaitu sebagian besar pustakawan mempunyai kemampuan dalam mendefenisikan masalah ditandai dengan 70%. Memiliki kemampuan strategi pencarian informasi dengan 60%. Kemampuan dalam menemukan dan mengakses lokasi informasi dengan 90%. Kemampuan dalam strategi pencarian informasi atau cara efektif untuk menyaring dan mengevaluasi informasi ditandai dengan 60%. Kemampuan mensitesis dan menggabungkan informasi ditandai dengan 70%. Kemampuan untuk menilai hasil dan proses pencarian dengan 60%. ABSTRACTThis research uses quantitative approach of evaluative study. The population of this research is all librarian in Muhammadiyah University Library Purwokerto, that is 10 people. Data were obtained by distributing questionnaires and obtaining questionnaire data then tabulated in percentage form. Based on the results of the discussion, the authors conclude that the level of literacy skill information is as follows: that most librarians have the skills in defining problems marked by 70%. Most have information search strategy skills marked 60%. Most have the skill of finding the access information location marked 90%. Most librarians have information search strategy skills or have an effective way to filter and extort information marked 60%. Most have synthesis skills or incorporate various information marked 70%. Most librarians have skills in assessing the results and processes that have been successfully tracked by 60%.
PELAKSANAAN RECORDS MANAGEMENT DI KANTOR UPT DIKBUDPORA BUTUH, PURWOREJO Nur’aini Perdani SP
Nusantara Journal of Information and Library Studies (N-JILS) Vol 1, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.369 KB) | DOI: 10.30999/n-jils.v1i1.248

Abstract

Arsip memiliki peran penting dalam suatu institusi sebagai sumber informasi mapupun pusat ingatan suatu institusi. Arsip bagi satuan kerja pemerintah daerah (SKPD) berisi informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan, sebagai alat bukti bila terjadi suatu kasus hukum, sebagai alat pertanggungjawaban, manajemen, hingga sebagai alat transparansi SKPD. Kantor UPT Dikbudpora Butuh sebagai salah satu SKPD di wilayah Kabupaten Purworejo juga melaksanakan tata kelola arsip. Saat ini tata kelola arsip lebih dikenal dengan records management. Manajemen rekod meliputi daur hidup arsip, di Indonesia daur hidup arsip terdiri dari penciptaan, pengelolaan distribusi, penggunaan, pemeliharaan, penyusutan Mayoritas arsip yang dimiliki Kantor UPT Dikbudpora Butuh adalah arsip konvensional sehingga pengelolaan arsipnya juga masih konvensional. Meskipun pelaksanaan records management di Kantor UPT Dikbudpora Butuh masih menggunakan cara konvensional diharapkan kedepannya dapat mengimplementasikan pengelolaan arisp secara eletkronik. Seiring perkembangan teknologi informasi, maka sewajarnya setiap instansi beralih megimplementasikan pengelolaan arsip secara elektronik demi pengelolaan arsip yang lebih baik di masa mendatang. ABSTRACTArchives have an important role in an institution as a source of information or a center of memory of an institution. Archives for local government work units (SKPD) containing information that is useful in decision making, as evidence when a legal case occurs, as a tool of accountability, management, as a means of transparency of SKPD. The UPT Dikbudpora Butuh office as one of the SKPD in Purworejo Regency also implements archive governance. At present archive management is better known as records management. Record management covers the archive life cycle, in Indonesia the archive life cycle consists of creation, management distribution, use, maintenance, depreciation The majority of archives owned by the Office of the UPT Dikbudpora Butuh are conventional archives so that archival management is still conventional. Although the implementation of records management in the Office of the UPT Dikbudpora Butuh to still use conventional methods, it is expected that in the future it can implement electronic arisp management. Along with the development of information technology, it is only natural that each agency switch to implement electronic records management for better archive management in the future. 
PENGEMBANGAN KOLEKSI UPT PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGGI ILMU PARIWISATA YOGYAKARTA (AMPTA) Septevan Nanda Yudisman; Bama Suprobojati
Nusantara Journal of Information and Library Studies (N-JILS) Vol 1, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.606 KB) | DOI: 10.30999/n-jils.v1i2.377

Abstract

Pengembangan koleksi di perpustakaan hakikatnya adalah proses mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki suatu perpustakaan yang dihubungkan dengan pengguna yang dilayani. bahan pustaka merupakan koleksi yang dapat menjadi sumber informasi bagi pengguna perpustakaan. bahan perpustakaan yang disediakan yaitu berupa buku, majalah, atau bahan cetak lainnya. Sekolah Tinggi Ilmu Pariwisata Yogyakarta (Ampta) secara berkala melakukan pengembangan koleksi untuk memenuhi kebutuhan sivitas akademika. Pengembangan ini dilakukan secara terkoordinasi dengan seluruh jurusan, Dalam proses penerimaan koleksi buku, sering kali ditemui kendala koleksi tidak sesuai dengan daftar pemesanan.  Waktu pengiriman yang lama, sehingga informasi yang terkandung dalam koleksi tidak up-to-date lagi. kebijakan sebuah perpustakaan seharusnya dituangkan dalam bentuk yang jelas sehingga fungsi perpustakaan akan berjalan dengan baik dan dapat diukur sehingga proses pengembangan ke depan dapat dilakukan. Perpustakaan STP AMPTA berkewajiban untuk memberikan pelayanan informasi yang berorientasi pada subyek bidang kepariwisataan, dengan beberapa subyek utama yaitu Pariwisata, Perjalanan Pariwisata, Perhotelan, Makanan dan Minuman, Seni, Budaya, Bahasa, serta Psikologi dengan maksud untuk membantu kegiatan akademik dan mempermudah proses belajar mengajar yang berlangsung dalam lingkungan sivitas akademik Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta.  ABSTRACTThe development of collections in the library is essentially a process of identifying the strengths and weaknesses of a library that associated with the users served. Library material is a collection that can be a source of information for library users. Library materials provided in the form of books, magazines, or other printed materials. The Yogyakarta School of Tourism (Ampta) regularly develops collections to meet the needs of the academics. This development is carried out in a coordinated manner with all departments. In the process of receiving a collection of books, it often found that the problem of the collection is not following the list of orders. Long delivery time, so that the information contained in the collection is not up to date. A library's policy should be stated in a clear form so that library functions will run well and can be measured so that the future development process can be carried out. The STP AMPTA Library is obliged to provide information services that oriented to the subject of tourism, with several main subjects namely Tourism, Tourism, Hospitality, Food and Beverage, Arts, Culture, Language and Psychology. Aim of assisting academic activities and facilitating the teaching and learning process which takes place in the academic community of the AMPTA Yogyakarta College of Tourism.
POST MEDIA LITERACY: SUATU UPAYA PEMBERDAYAAN HIDUP DITENGAH DUNIA YANG SESAK MEDIA Khairin Nizomi
Nusantara Journal of Information and Library Studies (N-JILS) Vol 1, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.619 KB) | DOI: 10.30999/n-jils.v1i2.371

Abstract

Sekarang manusia hidup dalam abad komunikasi massa kehidupan manusia sekarang tak bisa dilepaskan dari media mssa. Keluhan tentang dampak media massa kerap terdengar. Untuk itu perlu kiranya memahami apa itu literasi media. Pemahaman ini penting bagi para pegiat pendidikan melek media agar mampu melakukan kritik terhdap berbagai media yang melanggar aturan dan etika media yang ada di Indonesia sehingga terhindar dari berita yang bohong (hoax). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan jenis penelitian studi kasus pada media social (Facebook). Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Teori Narartive Analysis. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi dokumen dan teknik pengambilan sampel menggunakan Proposive Sampling. Hasil dari dari penelitian ini menunjukkan Literasi media sama sekali bukanlah gerakan anti-media. Justru merupakan tindakan yang kita lakukan untuk menjaga media agar tetap bisa menjalankan fungsinya di tengah masyarakat. Dengan melek media, media massa akan memiliki khalayak bukan konsumen yang pada gilirannya akan memengaruhi bagaimana seharusnya media menjalankan peranya. Bila media tetap memperlakukan khalayak sebagai konsumen maka media akan mendapat tekanan dari khalayak.  ABSTRACTNow humans live in the mass communication age of human life now can’t be separated from the mass media. Complaints about the impact of the mass media are often heard. For that, it is necessary to understand what is media literacy. This understanding is important for media literacy education activists to be able to criticize the media who violate the rules and ethics of the media in Indonesia, so avoid that false news (hoaxes). The method used in this study is descriptive qualitative, with the type of case study research on social media. Analysis of the data in this study using the Narrative Analysis Theory. Data collection techniques in this study using document studies and sampling techniques using Purposive Sampling. The results of this study indicate that media literacy is by no means an anti-media movement. It is precisely the action we take to keep the media to stay functional in society. With media literacy, mass media will have the audience, not the consumer who in turn would affect how the media should carry out its role. If the media still treats the audience as a consumer, then the media will get pressure from the audience. Then to literacy truth of a media (news) could see how the narrative (status) is growing.
KOMPETENSI BRAINWARE DALAM EKSISTENSI SISTEM INFORMASI OPEN LIBRARY Farah Ruqayah; Tina Mintarsih; Mahmudin .
Nusantara Journal of Information and Library Studies (N-JILS) Vol 1, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.834 KB) | DOI: 10.30999/n-jils.v1i1.275

Abstract

Kompetensi merupakan kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang baik dengan menggunakan keterampilan, pengetahuan, dan karakteristik yang dimiliki oleh seseorang. Pustakawan layanan sirkulasi, sebagai orang yang terlibat dalam menggunakan sistem informasi dituntut untuk memiliki kemampuan secara luas, terutama dalam teknologi informasi. Selanjutnya, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kompetensi pustakawan layanan sirkulasi dalam memahami dan menggunakan sistem informasi open library di perpustakaan Telkom University Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dan datanya dikumpulkan melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan studi pustaka.  Sebagai hasilnya menunjukkan bahwa kompetensi pustakawan layanan sirkulasi di perpustakaan Telkom University Bandung telah dapat memahami sistem informasi melalui pengetahuan yang diberikan oleh ahli IT atau pembuat sistem terkait fungsi dan penggunaannya dan dalam menggunakan sistem informasi open library pustakawan layanan sirkulasi telah mampu untuk tujuan memberikan pelayanan yang baik kepada pemustaka.ABSTRACTCompetence is the ability to do good work by using the skills, knowledge and characteristics possessed by a person. Circulation librarian, as people involved in using information systems are required to have broad capabilities, especially in information technology. Furthermore, the purpose of this study was to determine the competence of circulation librarian in understanding and using an open library information system in the library of Telkom University Bandung. The method used in this study is a qualitative method, and the data is collected through observation, interviews, documentation studies, and literature studies. As a result shows that the circulation librarian competence in Telkom University Bandung library has been able to understand the information system through the knowledge provided by IT experts or system makers related to its function and use, and in using the open library information system circulation librarian has been able to provide good service to the users
KEAMANAN INFORMASI Aditya Ramadhani
Nusantara Journal of Information and Library Studies (N-JILS) Vol 1, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.775 KB) | DOI: 10.30999/n-jils.v1i1.249

Abstract

Informasi sebagai aset yang sangat berharga karena merupakan salah satu sumber daya strategis dalam meningkatkan nilai usaha dan kepercayaan publik. Sejalan dengan perkembangan informasi maka keamanan informasi juga harus diperhatikan. Keamanan informasi adalah bagaimana kita dapat mencegah penipuan (cheating) atau, paling tidak, mendeteksi adanya penipuan di sebuah sistem yang berbasis informasi, dimana informasinya sendiri tidak memiliki arti fisik. Dalam ISO-17799, Keamanan informasi ini terdiri dari 3 aspek penting, dapat menghafalnya dengan nama CIA yang berarti Confidentiality, Integrity dan Availability. Terdapat berbagai ancaman dalam system keamanan informasi diantaranya virus, worm, Trojan horse, serta ancaman dari dalam maupun dari luar, disengaja maupun tidak disengaja. Langkah-langkah untuk memastikan bahwa sistem benar-benar mampu menjamin keamanan data dan informasi dapat dilakukan dengan menerapkan kunci-kunci pengendalian yang teridentifikasi dalam standar ISO 17799 tentang keamanan informasi diantaranya terdapat 10 kontrol clouse. ABSTRACTInformation become a valuable asset because it is one of the strategic resources in increasing business value and public trust. In line with the development of information, information security must also be considered. Information security is how we can prevent cheating or, at the very least, detect fraud in an information-based system, where the information itself has no physical meaning. In ISO-17799, this information security consists of 3 important aspects, it can memorize it with the name CIA which means Confidentiality, Integrity and Availability. There are various threats in the information security system including viruses, worms, Trojan horses, as well as internal and external threats, intentional or unintentional. Steps to ensure that the system is truly capable of ensuring data and information security can be carried out by applying the control keys identified in the ISO 17799 standard regarding information security including 10 clouse controls.
AKUISISI BAHAN PUSTAKA PERPUSTAKAAN JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN Sari Wahdati
Nusantara Journal of Information and Library Studies (N-JILS) Vol 1, No 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.878 KB) | DOI: 10.30999/n-jils.v1i2.372

Abstract

Penelitian ini berjudul akuisisi bahan pustaka perpustakaan jurusan pendidikan bahasa inggris fakultas tarbiyah dan keguruan universitas islam negeri antasari banjarmasin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sistem pengadaan bahan pustaka di perpustakaan jurusan pendidikan bahasa inggris fakultas tarbiyah dan keguruan universitas islam negeri antasari banjarmasin. Sampel dari penelitian ini adalah pustakawan di jurusan pendidikan bahasa inggris fakultas tarbiyah dan keguruan universitas islam negeri antasari banjarmasin. Metode penilitan menggunakan metode kualitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa perpustakaan memerlukan staf tambahan yang sesuai dengan ahli ilmu perpustakaan, dana yang di dapat untuk pengadaan bahan pustaka tidak menentu di setiap bulan bahkan tahun, perpustakaan belum mempuynyai SOP dalam pengadaan bahan pustaka secara tertulis. Prosedur pemilihan bahan pustaka di tentukan oleh dosen, staf, pustakawan dan mahasiswa. Sistem pengadaan bahan pustaka melalui pembelian, hadiah dan sumbangan. ABSTRACT This research entitled Library Acquisition of English Department Major of the Tarbiyah Faculty Islamic State University of Antasari Banjarmasin. The purpose of this study is to know how is the acquisition library system at English Department Major of the Tarbiyah Faculty Islamic State University of Antasari Banjarmasin. The sample from this study is librarian English Department Major of the Tarbiyah Faculty Islamic State University of Antasari Banjarmasin. The methodology research using a qualitative method. Data collection technique used observation, interview, and documentation. The findings of this research show that the library needs more staff under the field of library experts, the budget for acquisition not stabilized in every month or year, the library has not a standard operating procedure in library acquisition written. The acquisition includes the selection of library materials conducted by lecturers, staffs, librarians, and students. The library acquisition system is implemented through purchases, gifts or grants and contribution.
KONTRIBUSI LEMBAGA INFORMASI DI ERA DISRUPSI DAN GLOBALISASI Rosiana Nurwa Indah
Nusantara Journal of Information and Library Studies (N-JILS) Vol 2, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.194 KB) | DOI: 10.30999/n-jils.v2i1.518

Abstract

Era disrupsi dan globalisasi merupakan era yang menawarkan segala kemudahan, kecanggihan, dan keterbukaan dalam berbagai bidang termasuk mengenai informasi, dan teknologi, sehingga memberikan tantangan baru bagi lembaga informasi seperti perpustakaan, kearsipan, dan museum. Tantangan tersebut dapat dihadapi dengan memaksimalkan segala potensi yang dimiliki, meliputi koleksi, dan sumber daya manusia yang dimiliki, sehingga dapat memunculkan inovasi dan kreativitas baru yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Adapun peran yang dapat dilakukan oleh perpustakaan antara lain menjadi pemfilter infomasi, dan menjadi mitra kerja pengguna informasi. Peran kearsipan antara lain dapat menyajikan informasi yang dapat dijadikan alat bukti yang otentik, dan menjadi sumber informasi dalam menjaga stabilitas ekonomi. Adapun peran Museum antara lain sebagai wadah komunikasi antar budaya dan wadah pendidikan masyarakat.   ABSTRACT  The era of disruption and globalization is an era that offers all conveniences, sophistication and openness in various fields including information and technology, thus providing new challenges for information institutions such as libraries, archives and museums. These challenges can be faced by maximizing all the potential that is owned, including collections, and human resources that are owned, so that it can bring new innovations and creativity that are in line with the needs of today's society. The roles that can be carried out by the library include becoming information filterers, and becoming partners of information users. The role of archiving can, among other things, present information that can be used as authentic evidence, and become a source of information in maintaining economic stability. The role of the Museum, among others, is as a forum for intercultural communication and public education.
FUNDRAISING TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM): TINJAUAN TERHADAP STRATEGI AKUISISI BAHAN BACAAN DI TBM TERAS BACA GUYUB RUKUN Nurshifa Fauziyah
Nusantara Journal of Information and Library Studies (N-JILS) Vol 2, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.664 KB) | DOI: 10.30999/n-jils.v2i1.513

Abstract

Minat baca orang Indonesia rendah yaitu 0,001. Sebagai bentuk upaya mengatasi hal tersebut berdirilah Taman Bacaan Masyarakat (TBM). TBM adalah sarana yang berfungsi untuk mencerdaskan masyarakat yang tersebar di beberapa desa di Indonesia. Salah satunya adalah TBM Teras Baca Guyub Rukun yang berada di Bantul Yogyakarta. Sebagian besar permasalahan TBM adalah ketersediaan bahan bacaan yang minim, sehingga dibutuhkan strategi fundraising untuk akuisisi bahan bacaan. Penulis bermaksud menyusun artikel dengan tema Fundraising Taman Bacaan Masyarakat (TBM) suatu tinjauan terhadap strategi akuisisi bahan bacaan di TBM Teras Baca Guyub Rukun. Tujuan disusunnya artikel ini ialah untuk mengetahui strategi akuisisi bahan bacaan yang dilakukan oleh TBM Teras Baca Guyub Rukun. Metode yang digunakan penulis dalam menyusun artikel ini yaitu dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi akuisisi bahan bacaan yang dilakukan oleh TBM Teras Baca Guyub Rukun ialah melalui metode hibah, donasi dan swadaya masyarakat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi pembaca khususnya bagi pengelola TBM dalam menyusun strategi akuisisi bahan bacaan di TBM.   ABSTRACT  Indonesia's reading interest is low at 0.001. As a form of efforts to overcome this problem stands the Taman Bacaan Masyarakat (TBM). TBM is a facility that serves to educate the people in several villages in Indonesia. One of them is TBM Teras Baca Guyub Rukun in Bantul, Yogyakarta. Most of the TBM problems are the availability of minimal reading material, so a fundraising strategy is needed for the acquisition of reading material. The author intends to compile an article with the theme of Fundraising Taman Bacaan Masyarakat (TBM) a review of the reading acquisition strategy on TBM Teras Baca Guyub Rukun. The purpose of compiling this article is to find out the acquisition strategy of reading material carried out by TBM Teras Baca Guyub Rukun. The method used by the author in compiling this article is by qualitative descriptive method. The results of this study indicate that the acquisition strategy of reading material carried out by TBM Teras Baca Guyub Rukun is through the method of grants, donations and community self-help. The results of this study are expected to be a reference material for readers, especially for TBM managers in preparing reading acquisition strategies in TBM.

Page 2 of 23 | Total Record : 225