cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Perikanan Kelautan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 21 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 2 (2016): Jurnal Perikanan dan Kelautan" : 21 Documents clear
Fortifikasi Surimi Lele Dumbo Sebagai Sumber Protein Terhadap Tingkat Kesukaan Donat Ubi Jalar Muhammad Asyari; Eddy Afrianto; Rusky Intan Pratama
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 7, No 2 (2016): Jurnal Perikanan dan Kelautan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase penambahan surimi lele dumbo pada donat ubi jalar yang paling disukai panelis. Penelitia ini telah dilaksanakan pada bulan april 2016 di Laboratorium Teknologi Pengolahan hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan serta uji kimia dilakukan di Laboratorium Nutrisi Ruminansia Dan Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Tingkat penerimaan terhadap donat ubi jalar dianalisis dengan metode statistik non parametrik Friedman yang terdiri dari 5 perlakuan yaitu 0%, 5%, 10%, 15% dan 20 % serta 20 panelis semi terlatih sebagai ulangan. Parameter yang diamati adalah uji kimia (kadar protein donat ubi jalar yang paling disukai), uji hedonik (uji kesukaan) berdasarkan karakteristik organoleptik yang meliputi kenampakan, aroma, rasa, tekstur, dan uji fisik (pengembangan) pada donat ubi jalar. Berdasarkan hasil penelitian terhadap tingkat kesukaan dapat disimpulkan bahwa penambahan surimi lele dumbo pada donat ubi jalar untuk semua perlakuan disukai panelis, akan tetapi perlakuan penambahan surimi lele dumbo 10% menghasilka donat yang paling disukai dibandingkan dengan perlakuan lainnya, dengan nilai alternatif 7,64, dengan kandungan protein sebesar 3615 mg/25 g donat ubi jalar.
Analisis Pendapatan Nelayan Jaring Insang Tetap dan Bubu Di Kecamatan Membalong Kabupaten Belitung Dwi Siskawati; Achmad Rizal; Donny Juliandri Prihadi
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 7, No 2 (2016): Jurnal Perikanan dan Kelautan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan pendapatan nelayan jaring insang tetap dan bubu di Kecamatan Membalong Kabupaten Belitung. Penelitian ini dilakukan dengan metode survey dengan teknik wawancara. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan responden terpilih sebanyak 14 orang. Jenis data yang digunakan adalah data primer dari hasil wawancara responden dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa pendapatan nelayan jaring insang tetap dan bubu dengan kapasitas motor 3GT berbeda-beda. Nelayan Jaring insang tetap memiliki rata –rata pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan nelayan bubu yaitu sebesar Rp.138.375.060 per tahun. Sedangkan nelayan bubu memiliki rata-rata pendapatan  sebesar Rp.92.726.962 per tahun. Adapun hasil analisis BCR (Benefit Cost Ratio) dari usaha penangkapan dengan alat tangkap jaring insang tetap yaitu 1,98 dan alat tangkap bubu sebesar 1,78. Hal tersebut menunjukan usaha penangkapan dengan kedua alat tangkap tersebut layak dijalankan karena memperoleh nilai BCR lebih dari 1. Secara keseluruhan pendapatan usaha yang diterima nelayan jaring insang tetap dan nelayan bubu tersebut cukup baik karena dapat menutupi biaya operasional yang dikeluarkannya.
Deteksi Keragaman Genotip Hibrid Ikan Lele Sangkuriang, Mutiara Transgenik dan Mutiara Non Transgenik pada Keturunan Pertama Asri Ulfah Lathifah; Ibnu Dwi Buwono; Ujang Subhan
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 7, No 2 (2016): Jurnal Perikanan dan Kelautan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeteksi keragaman genotip dari lele sangkuriang, mutiara transgenik, mutiara non transgenik dan hibridnya dengan marka RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA) menggunakan 6 macam primer (OPA-03 OPA-07, OPA-09, OPA-11, OPA-16 dan OPA-06). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental secara eksploratif dengan analisis deskriptif kualitatif. Hasil amplifikasi menunjukkan primer OPA-03 (5’-AGTCAGCCAC-3’) merupakan primer terbaik yang memvisualisasikan fragmen (polimorfik dan monomorfik) pada seluruh sampel. Isolasi DNA genom ikan uji menggunakan Wizard® Genomic DNA Purification Kit (Promega). Hubungan kekerabatan dari ikan uji ditunjukkan dalam bentuk fenogram menggunakan program NTSYSpc. Hasil analisis dari fenogram OPA-03 menunjukkan keturunan pertama hasil persilangan lele jantan mutiara transgenik dan betina sangkuriang memiliki keragaman genotip dibanding persilangan lainnya.  Keturunan pertama dari hasil persilangan induk dari strain yang sama (sangkuriang dan sangkuriang) memiliki kekerabatan sebesar 70% (keragaman genotip 30 %), hasil persilangan antara mutiara non transgenik dengan sangkuriang memiliki kesamaan genetik 79%. Indeks kesamaan genetik tertinggi (82%) diperoleh dari keturunan pertama hasil persilangan mutiara transgenik dengan sangkuriang.
Dinamika Nutrien Dengan Sebaran Makrozoobenthos Di Laguna Sagara Anakan Nopa Firmansyah; Yudi Nurul Ihsan; Lintang Permatasari Yuliadi
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 7, No 2 (2016): Jurnal Perikanan dan Kelautan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada 31 Agustus dan 14 September 2015 di Laguna Segara Anakan dan Sungai Citanduy dengan 4 stasiun penelitian. Stasiun 1 di Sungai Citanduy, stasiun 2 di muara sungai Citanduy, stasiun 3 di tengah laguna Segara Anakan, dan stasiun 4 dekat samudera (laut). Tujuan dari penelitian yaitu mendapatkan konsentrasi nutrien dalam air pori sedimen di Laguna Segara Anakan,mendapatkan struktur komunitas makrozoobentos di Laguna Segara Anakan dan mendapatkanhubungan antara kandungan nutrien pada air pori sedimen dan makrozoobentos di Laguna Segara Anakan.Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey.Hasil yang diperoleh adalah nilai konsentrasi ammonia stasiun 1, 2,3, dan 4 secara berturut yaitu 0.109 mg/L, 0.344 mg/L, 0.624 mg/L, 0.416 mg/L. Nilai konsentrasi nitrit stasiun 1, 2,3, dan 4 secara berturut yaitu 0.008 mg/L, 0.029 mg/L, 0.015 mg/L, 0.033 mg/L. Nilai konsentrasi nitrat stasiun 1, 2,3, dan 4 secara berturut yaitu 0.122 mg/L, 0.168 mg/L, 0.437 mg/L, 0.405 mg/L. Nilai konsentrasi total nitrogen stasiun 1, 2,3, dan 4 secara berturut yaitu 0.345 mg/L, 0.57 mg/L, 3.502 mg/L, 1.040 mg/L. Nilai konsentrasi fosfat stasiun 1, 2,3, dan 4 secara berturut yaitu 0.026 mg/L, 0.038 mg/L, 0,274 mg/L, 0.153 mg/L. Nilai konsentrasi total oksidasi karbon stasiun 1, 2,3, dan 4 secara berturut yaitu 12.1 mg/L, 14.5 mg/L, 22.2 mg/L, 11.0 mg/L. Indeks kelimpahan tertinggi terdapat pada stasiun 3 dengan nilai 6.650 individu dan terendah terdapat pada stasiun 4 dengan 375 Individu. Indekskeanekaragaman terendah yaitu stasiun 2 dan 3. Indeks keanekaragaman sedang yaitu stasiun 1 dan 4. Indeks dominansi tertinggi di yaitu stasiun 3 dengan nilai 0,877 dengan spesies yang mendominansi yaitu Melanoides riquerti. Konsentrasi total nitrogen 3.502 terdapat kelimpahan makrozoobentos sebanyak 6650 individu dan didominansi oleh genus melanoides riquerty. Kondisi perairan setiap stasiun berada pada perarairan hypertrofik dengan adanya jenis melanoides sp yang mendominasi pada stasiun 3
Kondisi Arus dan Variabilitas Suhu Permukaan Laut pada Musim Barat dan Kaitannya dengan Distribusi Ikan Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacores) Di Perairan Selatan Jawa Barat Febrry A. Putra; Zahidah Hasan; Noir Primadona Purba
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 7, No 2 (2016): Jurnal Perikanan dan Kelautan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kondisi arus dan variabilitas suhu terhadap hasil tangkapan ikan Tuna sirip kuning di daerah selatan Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan dengan melihat kondisi arus dan variabilitas suhu di perairan selatan Jawa Barat pada musim barat selama tahun 2009-2013. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data arus dan suhu selama masa penelitian disertakan dengan data hasil tangkapan pada waktu yang sama. Data arus dan suhu permukaan laut didapatkan dari website opensource. Data kemudian diolah menggunakan software berbasis informasi geografis untuk melihat pola sebaran arus dan suhu. Data yang sudah diolah kemudian digunakan untuk perhitungan korelasi menggunakan persamaan korelasi pearson. Hasil penelitian menunjukan bahwa hubungan antara kondisi arus dan suhu permukaan laut memiliki hubungan yang lemah terhadap hasil tangkapan ikan Tuna Sirip Kuning dengan nilai korelasi sebesar 0,04552.
Kontribusi Wanita Nelayan Dalam Upaya Pemenuhan Kebutuhan Ekonomi Keluarga Nelayan Di Muara Angke Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara Krishna Listiyandra; Zuzy Anna; Yayat Dhahiyat
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 7, No 2 (2016): Jurnal Perikanan dan Kelautan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

          Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi wanita nelayan terhadap pendapatan di Muara Angke serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi wanita nelayan bekerja dan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan wanita nelayan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan satuan kasusnya adalah kontribusi wanita nelayan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode triangulasi (observasi, wawancara, dan dokumentasi). Untuk penentuan sampel digunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel adalah 30 sampel. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan rata-rata kontribusi wanita nelayan terhadap pendapatan di Muara Angke sebesar 30,25%. Faktor yang mempengaruhi wanita nelayan bekerja diantaranya pendidikan dan motivasi bekerja. Faktor usia tidak mempengaruhi wanita nelayan bekerja. Adapun faktor yang mempengaruhi pendapatan wanita nelayan diantaranya curahan waktu kerja dan jenis pekerjaan. Rata-rata curahan waktu kerja wanita nelayan untuk kegiatan produktif adalah 148,63 jam per bulan atau sekitar 5,72 jam per hari. Curahan waktu kerja dan jenis pekerjaan berpengaruh positif terhadap pendapatan wanita nelayan masing-masing sebesar 16,3% dan 13,5%. Faktor pengalaman bekerja tidak berpengaruh terhadap pendapatan wanita nelayan. 
Penggunaan Ekstrak Daun Belimbing Wuluh Terhadap Masa Simpan Filet Patin Berdasarkan Karakteristik Organoleptik Mutiara Insani; Evi Liviawaty; Iis Rostini
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 7, No 2 (2016): Jurnal Perikanan dan Kelautan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi ekstrak daun belimbing wuluh dengan masa simpan filet patin yang paling lama pada penyimpanan suhu rendah berdasarkan karakteristik organoleptik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental. Filet patin dengan perlakuan perendaman Ekstrak Daun Belimbing Wuluh terdiri atas konsentrasi 5%, 10%, 15% (v/v) selama 30 menit perendaman, kemudian disimpan pada suhu rendah (5-10˚). Untuk filet dengan perlakuan perendaman, pengamatan dilakukan pada penyimpanan hari ke-1, 4, 7, 8, 9, 10, 11 sedangkan untuk filet patin tanpa perendaman ekstrak daun belimbing wuluh pengamatan dilakukan pada hari ke-1, 3, 5, 6, 7, dan 8. Parameter yang diamati meliputi pengukuran nilai derajat keasaman (pH), susut bobot, tingkat kekerasan, dan karakteristik organoleptik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak daun belimbing wuluh berpengaruh terhadap masa simpan filet patin yang dilihat dari karakteristik organoleptik. Pengaruh konsentrasi ekstrak daun beolimbing wuluh dengan perbandingan 10% memberikan pengaruh terbaik terhadap masa simpan filet patin pada penyimpanan suhu rendah dengan batas penerimaan hingga hari ke-9.
Tingkat Kesukaan Petis Dari Cairan Hasil Pemindangan Bandeng dengan Penambahan Tepung Tapioka yang Berbeda Irma Fajrita; Junianto Junianto; Sriati Sriati
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 7, No 2 (2016): Jurnal Perikanan dan Kelautan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan Bandeng (Channos channos) merupakan ikan yang banyak dikonsumsi di masyarakat. Penyerapan konsumsi bandeng tidak hanya dalam bentuk segar namun juga dalam berbagai jenis olahan. Jenis olahan bandeng yang tersedia yaitu pindang bandeng. Pemindangan pada prosesnya menghasilkan hasil sisa berupa cairan pemindangan yang bernutrisi dan bercitarasa khas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesukaan petis dari cairan hasil pemindangan bandeng yang ditambahkan tepung tapioka. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Industri Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Universitas Padjadjaran pada bulan April-Juli 2016. Metode yang digunakan yaitu metode eksperimental, terdiri atas lima perlakuan yaitu penambahan tepung tapioka sebesar 0% (kontrol), 2% (b/v), 4% (b/v), 6% (b/v), 8% (b/v). Parameter yang diamati yaitu tingkat kesukaan petis terhadap karakteristik organoleptik petis meliputi kenampakan, aroma, rasa dan tekstur. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan statistik non-parametrik uji dua arah Friedman dilanjutkan dengan uji Multiple Comparison pada perlakuan yang signifikan dan metode Bayes untuk mengetahui perlakuan yang paling disukai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petis dari cairan hasil pemindangan bandeng yang ditambahkan tepung tapioka sebesar 4% (b/v) paling disukai panelis dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Petis dengan penambahan tepung tapioka 4% (b/v) memiliki nilai rata-rata kesukaan terhadap kenampakan, aroma, rasa dan tekstur berturut-turut 6,1; 5,9; 5,7; 6,4. Hasil uji proksimat pada petis yang paling disukai panelis diperoleh kadar protein 8,07%, kadar air 46,64% dan kadar abu 23,42%, serta nilai viskositasnya sebesar 1730 cP. Penambahan tepung tapioka 4% (b/v) pada petis memperoleh nilai alternatif tertinggi yaitu 6,36 yang berarti petis disukai dan diterima panelis.
Analisis Kerantanan Fisik Pantai Di Pesisir Garut Selatan Jawa Barat Octavian Suprapto; Syawaludin Alisyahbana Harahap; Titin Herawati
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 7, No 2 (2016): Jurnal Perikanan dan Kelautan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan diempat kecamatan yaitu kecamatan mekarmukti, pakenjeng, cikelet dan pameungpeuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat dan zona kerentanan fisik pantai, serta mengetahui sejauh mana bahaya dan resiko dari pesisir Garut Selatan Jawa Barat. Metode yang dilakukan yaitu dengan metode observasi dan analisis, dalam metode ini terdapat 2 cara yang dilakukan yaitu pengumpulan data dan pengolahan data. Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa dari empat kecamatan yang diteliti, kerentanan yang mendominasi yaitu kerentanan sedang dengan presentase 62,25 %, kategori rendah 28,42%, dan kategori tinggi 9,33%. kerentanan tinggi dari kecamatan yang diamati terdapat di kecamatan Pameungpeuk tepatnya di kawasan pariwisata pantai santolo Garut, yang dimana aktifitas manusia dikawasan tersebut sangat tinggi, bukan hanya karena aktifitas manusianya tapi juga karena perubahan alih fungsi lahan yang cukup tinggi. Selain adanya aktifitas manusia dikawasan kategori tinggi ini merupakan kawasan pariwisata yang sering dikunjungi parawisata, lingkungan yang tidak terjaga membuat kawasan ini semakin rawan.
Analisis Pendapatan Masyarakat Pesisir Di Kawasan Wisata Bahari Pantai Pandawa Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung Provinsi Bali Gmelina Asri Muara Bagja; Zuzy Anna; Nia Kurniawati
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 7, No 2 (2016): Jurnal Perikanan dan Kelautan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

                Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis kelayakan usaha pembudidaya rumput laut dan pekerja wisata bahari di Pantai Pandawa, (2) menganalisis variabel/faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat pesisir dan (3) menganalisis perbandingan kesejahteraan antara pembudidaya rumput laut dan pekerja wisata bahari berdasarkan Upah Minimum Regional (UMR) Kabupaten Badung tahun 2016. Penelitian dilakukan di Pantai Pandawa Desa Kutuh Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung Provinsi Bali pada Bulan Mei 2016. Metode yang digunakan yaitu studi kasus. Analisis yang digunakan yaitu analisis keuntungan, Benefit Cost Ratio, Pay Back Periods, regresi linear berganda dan Analisis tingkat kesejahteraan. Hasil yang didapatkan untuk kelayakan usaha masyarakat pesisir yaitu pembudidaya rumput laut dengan nilai BCR = 2 berarti usaha budidaya rumput laut yang dilakukan mengalami keuntungan dan layak untuk diusahakan, untuk pekerja wisata bahari nilai BCR = 3,41 maka usaha wisata bahari sangat layak untuk dijalankan dan mengalami keuntungan. Selanjutnya variabel/faktor yang mempengaruhi terhadap pendapatan masyarakat peisisir yaitu ada umur, tingkat pendidikan terakhir, curahan waktu kerja dan pengalaman kerja dilihat secara keseluruhan berpengaruh terhadap pendapatan, namun hasil dari Uji t secara parsial, profesi dan  pengalaman kerja berpengaruh nyata terhadap pendapatan, untuk umur, tingkat pendidikan terakhir dan curahan waktu kerja tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan. Untuk profesi yang berpengaruh yaitu sebagai pembudidaya rumput laut, berpengaruh secara negatif terhadap pendapatan artinya akan mengurangi terhadap pendaptan sebesar 9139854.843 dibandingkan usaha wisata bahari karena pendapatan uasaha wisata bahari lebih besar dibandingkan pembudidaya rumput laut. Perbandingan kesejahteraan masyarakat pesisir antara pembudidaya rumput laut dan pekerja wisata bahari dari hasil penelitian menghasilkan bahwa responden yang bekerja sebagai wisata bahari jauh lebih banyak yang sejahtera yaitu sebanyak 77% sedangkan untuk pembudidaya rumput laut yang berstatus sejahtera sebanyak 50%.

Page 2 of 3 | Total Record : 21