cover
Contact Name
Jurnal Arsitektur Zonasi
Contact Email
jurnal_zonasi@upi.edu
Phone
-
Journal Mail Official
yudi.permana@upi.edu
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Arsitektur ZONASI
ISSN : 26211610     EISSN : 26209934     DOI : -
Core Subject : Social, Engineering,
Journal of Architectural ZONASI is an online open access journal. It features articles on a wide range of issues in architecture, including architectural history and theory, dwelling culture, building technology and material science, architectural design, interior design, landscape architecture, heritage and conservation, and urbanism. Published three annually, in February, June, and October, the journal welcomes contributions from all over the world
Arjuna Subject : -
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2020): Vol. 3 No. 2 (2020): Jurnal Arsitektur Zonasi Juni 2020" : 14 Documents clear
KONFIGURASI RUANG BERDASARKAN KUALITAS KONEKTIVITAS RUANGAN DALAM PERANCANGAN KANTOR: SPACE SYNTAX ANALYSIS Permana, Asep Yudi; Permana, Aathira Farah Salsabilla; Andriyana, Deka
Jurnal Arsitektur ZONASI Vol 3, No 2 (2020): Vol. 3 No. 2 (2020): Jurnal Arsitektur Zonasi Juni 2020
Publisher : KBK Peracangan Arsitektur dan Kota Program Studi Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jaz.v3i2.25893

Abstract

Abstract: The complexity that occurs in an office is determined by the diversity and intensity of user activity. Connectivity system becomes an important factor to accommodate activities in their work, especially connectivity from private work areas to shared work areas and public services. This study aims to analyze the activities of employees and their connectivity, including the flow of circulation in the office of PT. Haleyora Powerindo after undergoing a re-design and evaluation for 5 months after office operations. Space Syntax Analysis is done to see how changes in behavior and connectivity occur. Data is collected by direct observation and review of secondary sources related to the development and changes that occur in the office. It was concluded that connectivity and permeability in the design of an office require a comfortable circulation area with a range that is not too long between nodes as an observation room with a path as a circulation area.Keywords: Behavior, Space, conectivity, permeability, office. Abstrak: Kompleksitas yang terjadi di dalam sebuah perkantoran ditentukan oleh keragaman dan intensitas aktivitas penggunanya. System konektivitas menjadi faktor penting untuk mengakomodasi kegiatan dalam pekerjaannya, terutama konektivitas dari area kerja pribadi ke area kerja Bersama dan layanan publik. Penelitian ini berutujuan untuk menganalisis aktivitas pegawai dan konektivitasnya termasuk alur sirkulasi di kantor PT. Haleyora Powerindo setelah mengalami re-desain dan dilakukan evaluasi selama 5 bulan pasca operasional kantor. Space Syntax Analysis dilakukan untuk melihat bagaimana perubahan perilaku dan konektivitas yang terjadi. Data dikumpulkan dengan observasi langsung dan review sumber sekunder yang terkait dengan pengembangan dan perubahan yang terjadi di kantor tersebut. Disimpulkan bahwa konektivitas dan permeabilitas pada rancangan sebuah kantor memerlukan area sirkulasi yang nyaman dengan jangkau yang tidak terlalu panjang antara node sebagai ruang pengamatan dengan path sebagai area sirkulasi.Kata Kunci: Perilaku, Ruang, Konektivitas, Permiabilitas, Kantor
KAJIAN KONSEP ARSITEKTUR METAFORA PADA BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI Prihutama, Mundhi
Jurnal Arsitektur ZONASI Vol 3, No 2 (2020): Vol. 3 No. 2 (2020): Jurnal Arsitektur Zonasi Juni 2020
Publisher : KBK Peracangan Arsitektur dan Kota Program Studi Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jaz.v3i2.25057

Abstract

Abstract: Metaphor is a concept in the field of architecture which is starting to be widely applied in architectural buildings today. Metaphor in architecture can be defined as a figure or expression of a form in the form of a building that can give an impression to people who observe and use it. The concept of metaphorical architecture is divided into three types, namely; 1) Intangible Metaphor, 2) Tangible Metaphor, 3) Combined Metaphor. The concept of metaphorical architecture has been widely applied to several high-rise buildings in the world, but the clarity of the characteristics and application of the concept of metaphorical architecture in high-rise buildings is still unclear. The purpose of this study is to study and understand the characteristics of metaphorical architectural concepts and their application to high-rise buildings. The qualitative descriptive method is used to analyze the case study object. Based on the analysis and discussion of case study objects, it can be concluded that the application of the metaphorical architectural concept in high-rise buildings can be applied to parts of the building, such as crowns of buildings, towers or building bodies, podiums, shape patterns of building masses, building facades and also building materials , which is adapted to the type of architectural metaphor that will be applied. Of the three case study objects examined, each has a different type of metaphor, namely; 1) Menara Wisma BNI 46, Jakarta; Tangible Metaphor, 2) Bank of China Tower; Combined Metaphor, 3) Beekman Tower, New York; Tangible Metaphor.Keywords: Architecture; Metaphor; High-rise Buildings. Abstrak: Metafora merupakan sebuah konsep dalam bidang arsitektur yang mulai banyak diterapkan pada bangunan-bangunan arsitektur saat ini. Metafora dalam arsitektur dapat didefinisikan sebagai sebuah kiasan atau ungkapan suatu bentuk dalam wujud sebuah bangunan yang dapat menimbulkan kesan bagi orang yang mengamati dan menggunakannya. Konsep arsitektur metafora terbagi menjadi tiga jenis, yaitu; 1) Metafora Tak Teraba (Intangible Metaphor), 2) Metafora Teraba (Tangible Metaphor), 3) Metafora Kombinasi (Combained Metaphor). Konsep arsitektur metafora sudah banyak diterapkan pada beberapa bangunan bertingkat tinggi di dunia, namun kejelasan akan ciri-ciri dan penerapan konsep arsitektur metafora pada bangunan bertingkat tinggi tersebut masih belum jelas kepastiannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan memahami ciri-ciri konsep arsitektur metafora serta penerapannya pada bangunan bertingkat tinggi. Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisa objek studi kasus. Berdasarkan analisa dan pembahasan dari objek studi kasus, dapat disimpulkan bahwa penerapan konsep arsitektur metafora pada bangunan bertingkat tinggi dapat diterapkan pada bagian-bagian bangunannya, seperti mahkota bangunan, menara atau badan bangunan, podium, bentuk pola masa bangunan, fasad bangunan dan juga material bangunan, yang disesuaikan dengan jenis arsitektur metafora yang akan diterapkan. Dari ketiga objek studi kasus yang diteliti, masing-masing memiliki jenis metafora yang berbeda, yaitu; 1) Menara Wisma BNI 46, Jakarta; Metafora Teraba (Tangible Metaphor), 2) Bank of China Tower; Metafora Kombinasi (Combained Metaphor), 3) Beekman Tower, New York; Metafora Teraba (Tangible Metaphor).Kata Kunci: Arsitektur, Metafora, Bangunan Bertingkat Tinggi
Edukasi Pendekatan Vegetatif Dalam Penanganan Bencana Longsor di Kampung Plasansari Mussadun, Mussadun; Khadiyanto, Parfi; Suwandono, Djoko; Syahri, Endah Kartika
Jurnal Arsitektur ZONASI Vol 3, No 2 (2020): Vol. 3 No. 2 (2020): Jurnal Arsitektur Zonasi Juni 2020
Publisher : KBK Peracangan Arsitektur dan Kota Program Studi Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jaz.v3i2.25195

Abstract

Abstract: Plasansari village is one of the settlements in landslide-prone locations. This is because the geographical conditions in the plasansari village have very steep slopes, types of soil that are easily crossed by water, and high rainfall. The existence of an elite residential area at the top of the village adds to the threat of landslides. This dedication activity aims as education on preventing the threat of landslides by applying a vegetative approach to the plasansari village area. This method is in line with the central government's call to use a vegetative approach in efforts to prevent landslides in a comprehensive manner while empowering the community. The activity was carried out by providing material on the vegetative approach and the geographical condition of the plasansari village. The material provided was the result of the analysis of the community service team in the form of vegetation guidelines for landslide-prone areas in plasansari village. The output of this dedication, the development of the plasansari community's insights on the threat of landslides in the area of residence, and conservation efforts independently by the community using a vegetative approachKeywords: Community Service, Landslide Disaster, Vegetative Approach Abstrak: Kampung Plasansari merupakan salah satu permukiman yang berada di lokasi rawan longsor. Hal ini karena kondisi geografi di Kampung Plasansari memiliki kemiringan lahan sangat curam, jenis tanah yang mudah dilewati air, serta curah hujan yang tinggi. Keberadaan kawasan perumahan elit pada bagian atas kampung semakin menambah ancaman terjadinya bencana longsor. Kegiatan pengabdian ini bertujuan sebagai edukasi mengenai pencegahan ancaman bencana longsor dengan menerapkan metode pendekatan vegetatif pada kawasan Kampung Plasansari. Metode ini sejalan dengan imbauan pemerintah pusat untuk menggunakan pendekatan vegetatif dalam upaya pencegahan tanah longsor secara komprehensif sekaligus pemberdayaan kepada masyarakat. Kegiatan dilakukan dengan memberikan materi mengenai pendekatan vegetatif dan kondisi geografis Kampung Plasansari. Materi yang diberikan merupakan hasil analisis tim pengabdian berupa panduan vegetasi untuk kawasan rawan longsor di Kampung Plasansari. Output pengabdian ini, pengembangan wawasan masyarakat Kampung Plasansari mengenai ancaman tanah longsor pada wilayah tempat tinggal, dan upaya konservasi secara mandiri oleh masyarakat dengan menggunakan pendekatan vegetatif.Kata Kunci: Pengabdian Masyarakat, Bencana Longsor, Pendekatan Vegetatif
POLA PERGESERAN FUNGSI HUNIAN PADA BANGUNAN RUMAH TOKO kasus: transformasi bangunan di kawasan Pasar Baru-Bandung soewarno, Nurtati
Jurnal Arsitektur ZONASI Vol 3, No 2 (2020): Vol. 3 No. 2 (2020): Jurnal Arsitektur Zonasi Juni 2020
Publisher : KBK Peracangan Arsitektur dan Kota Program Studi Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jaz.v3i2.25374

Abstract

Abstract: Shop house is one of the building type in the city centre. This type emerged because of the additional trade activity. Both activities, household and trading, harmonically live side by side for a quiet long time. Problems emerged when the tradeing activity became more dominant and demands more space while the lot was limited. This condition tends to drive function and the physical of the building to transform. Nowadays its difficult to recognize the genuine form of a shop house, it has transform into a new shape that don’t reflect the existence of a recidence function. At night, the city centre become quiet and dark, little or no existence of life, complete opposite with the daytime. By observation and typo-morfology approach this research will investigate the transformation on shop houses. Are the shop houses still occupied? Will the building transformation shift or even eliminate the occupancy function of the shop houses? The mass transformation on this area is feared to change the city centre into a busy trade area but no life at nights. The city centre as one of the most expencieve area is only properly to be used maximally both daytime and nightime, so the interference of the Local Government is expected to arrange the rules of changes. Transformation that occour is expected not to change the mixed area function: trade and residence, comfortable and worthy to be used day and night.Keywords: shop house, building transformation, liveable area Abstrak: Rumah-toko adalah salah satu tipe bangunan hunian di kawasan pusat kota. Tipe ini lahir karena adanya tambahan aktifitas berdagang. Ke dua aktifitas ini, berhuni dan berdagang, harmonis berdampingan untuk kurun waktu yang cukup lama. Permasalahan timbul ketika aktifitas berdagang menjadi lebih dominan dan menuntut tambahan ruang sedangkan lahan terbatas. Kondisi ini cenderung mendorong terjadinya transformasi fungsi maupun fisik bangunan. Saat ini rumah-toko lama sudah sulit dikenali bentuk aslinya, telah bertransformasi dan melahirkan bentuk baru yang tidak mencerminkan keberadaan fungsi hunian. Di malam hari kawasan pusat kota menjadi sepi dan gelap, tidak ada kehidupan, hal yang berbeda dengan kondisi sepanjang siang hari. Dengan melakukan observasi dan pendekatan tipo-morfologi studi ini akan meneliti bentuk transformasi pada bangunan rumah-toko. Masihkan rumah-toko dihuni? Apakah transformasi bangunan menggeser atau bahkan menghilangkan fungsi hunian dari bangunan rumah-toko? Maraknya transformasi yang terjadi pada kawasan ini dikhawatirkan akan menghilangkan fungsi hunian pada kawasan perdagangan di pusat kota. Pusat kota sebagai kawasan termahal selayaknya digunakan secara maksimal siang dan malam hari oleh karenanya diperlukan campur tangan Pemerintah Daerah dalam mengatur perubahan. Diharapkan transformasi yang terjadi tidak merubah fungsi kawasan perdagangan sebagai kawasan campuran; hunian dan perdagangan yang nyaman dan layak digunakan sepanjang pagi hingga malam hari. Kata Kunci: rumah-toko, transformasi bangunan, livable area
KAJIAN KONSEP IKONIK PADA BANGUNAN FASILITAS OLAHRAGA BENTANG LEBAR (Stadion Utama Gelora Bung Karno) Rizqi, Ni'mal Maulana Maulana
Jurnal Arsitektur ZONASI Vol 3, No 2 (2020): Vol. 3 No. 2 (2020): Jurnal Arsitektur Zonasi Juni 2020
Publisher : KBK Peracangan Arsitektur dan Kota Program Studi Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jaz.v3i2.24471

Abstract

Abstract: The development of architecture is now increasingly rapid because of the many architectural concepts that have sprung up, one of which is marked by the emergence of iconic architecture in various parts of the world. Iconic architecture is a building marker of place or markers of the era and iconic buildings are usually located in strategic locations such as, crossroads, parks, and open spaces. The existence of iconic buildings greatly affects the surrounding environment, even able to market the face of the city in each country. But now many buildings are said to be iconic even though they do not meet the iconic parameters due to the lack of meaning and application of iconic principles to the building. Therefore the writer needs to conduct research on iconic concepts in order to find out the true characteristics of iconic architecture. As for this case study, the study that will be discussed is the iconic building concept in a wide-span sports facilities building, one of which is the Gelora Bung Karno Stadium, while the method to be used is descriptive qualitative and the research results can be concluded that the case study of the building under study can be called a building Iconic, because in part of the Bung Karno Stadium building applying iconic characteristics. Among them: Having a building scale that is relatively large and tends to be majestic, has an attractive and attractive shape, has an element of great strength so that it has a long life, and strategic position.Keywords: Iconic, Architecture, Relative, Attractive Abstrak: Perkembangan arsitektur kini semakin pesat karena banyaknya konsep arsitektur yang bermunculan, salah satunya ditandai dengan munculnya arsitektur ikonik di berbagai belahan dunia. Arsitektur ikonik merupakan bangunan penanda tempat atau penanda zaman dan bangunan ikonik biasanya berada di lokasi yang strategis seperti, persimpangan jalan, taman, dan ruang terbuka. Adanya bangunan ikonik sangat mempengaruhi lingkungan di sekitarnya, bahkan mampu memasarkan wajah kota di setiap negaranya. Namun sekarang banyak bangunan dikatakan ikonik padahal belum memenuhi parameter ikonik karena masih minimnya makna dan penerapan prinsip ikonik pada bangunan tersebut. Maka dari itu penulis perlunya melakukan penelitian tentang konsep ikonik  agar mengetahui karakteristik arsitektur ikonik yang sebenarnya. Adapun dalam studi kasus ini kajian yang akan dibahas yaitu konsep bangunan ikonik pada bangunan fasilitas olahraga bentang lebar salah satunya yaitu Stadion Gelora Bung Karno, sedangkan metode yang akan digunakan adalah deskriptif  kualitatif dan dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa studi kasus bangunan yang diteliti dapat disebut bangunan Ikonik, karena pada bagian bangunan Stadion Gelora Bung Karno menerapkan karakteristik ikonik. Diantaranya: Memiliki skala bangunan yang relative besar dan cenderung megah, memiliki bentuk yang atraktif dan menarik, memiliki unsur kekuatan besar sehingga memiliki umur yang panjang, serta letak posisi yang strategis.Kata kunci: Ikonik, Arsitektur, Relative, Atraktif
EMBODIED ENERGY PADA DINDING BAMBU ANYAMAN DAN PLESTER Jurizat, Aldissain; Ramadhan, Try
Jurnal Arsitektur ZONASI Vol 3, No 2 (2020): Vol. 3 No. 2 (2020): Jurnal Arsitektur Zonasi Juni 2020
Publisher : KBK Peracangan Arsitektur dan Kota Program Studi Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jaz.v3i2.25061

Abstract

Abstract: Buildings consume high energy and cause an increase in CO2 gas emissions to the environment. This energy consumption is known as embodied energy where energy is used in the production and maintenance processes of buildings. In buildings, the largest consumption of embodied energy is contained in the walls. Among the various materials and construction of building walls, the trend of the plaster bamboo wall has been significantly increased because it has several advantages for the environment. This research was conducted to measure the embodied energy contained in bamboo wall construction located in Kampung Buyut Cipageran, Cimahi City. This research method uses Inventory Carbon and Energy (ICE) data from the University of Bath and Indonesian National Standard as the basics data for the calculation. The analysis has been conducted by calculating the basics data and the design drawings. The result showed that the embodied energy in the bamboo walls had a value of 230.61 MJ/m2. This result is lower than the known standard for brick wall with 440 MJ/m2. The bamboo wall is proved to be more efficient in energy use than conventional wall with brick as the main construction.Keywords: bamboo wall; embodied energy; Abstrak: Bangunan mengkonsumsi energi yang cukup tinggi dan mengakibatkan peningkatan emisi gas CO2 ke lingkungan. Penggunaan energi ini diketahui sebagai embodied energy dimana energi digunakan dalam proses produksi dan perawatan bangunan. Dalam suatu bangunan, penggunaan embodied energy terbesar terletak pada dinding. Dari berbagai material dan konstruksi pembentuk dinding bangunan, dinding bambu plester menjadi tren terbaru karena memiliki beberapa keunggulan dalam keramahan terhadap lingkungan. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur embodied energy yang terdapat pada komponen dinding bambu di salah satu bangunan Kampung Buyut Cipageran, Kota Cimahi. Metode pengukuran menggunakan data Inventory Carbon and Energy (ICE) dari University of Bath dan petunjuk analisis pekerjaan konstruksi dari SNI. Hasil analisis menunjukkan bahwa embodied energy pada dinding bambu plester memiliki nilai 230,61 MJ/m2. Jika dibandingkan dengan dinding bata plester konvensional yang memiliki standar 440 MJ/m2, dinding bambu plester lebih efisien dalam penggunaan energi dalam siklus hidupnya.Kata Kunci: dinding bambu; embodied energy;.
SOSIAL-RITUAL DAN SIMBOLIK-MISTIK PADA PAWON (Studi kasus: Arsitektur Kasepuhan Ciptagelar-Sukabumi) Nuryanto, Nuryanto
Jurnal Arsitektur ZONASI Vol 3, No 2 (2020): Vol. 3 No. 2 (2020): Jurnal Arsitektur Zonasi Juni 2020
Publisher : KBK Peracangan Arsitektur dan Kota Program Studi Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jaz.v3i2.24962

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena pawon yang sarat dengan fungsi sosial dan ritual dan erat hubungannya dengan makna simbolik-mistik. Tujuaan penelitian ini secara umum mendeskripsikan dan mengungkap fungsi dan makna pawon. Lokasi penelitian di kampung Kasepuhan Ciptagelar sebagai prototype masyarakat Sunda. Metode yang digunakannya adalah etno-arsitektur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pawon pada arsitektur rumah masyarakat Sunda memiliki dua dimensi penting: (1) Fungsi sosial; Sebagai wadah untuk aktivitas bersosialisasi para wanita, seperti: memasak, mengobrol, mendengarkan radio,  menonton  televisi, tiduran, menidurkan anak, serta mencari kutu. Maknanya terungkap dalam kalimat: "pawon jantungna imah, keur hirup jeung huripna manusa", artinya dapur merupakan pusatnya rumah bagi aktivitas hidup dan kehidupan penghuninya; (2) Fungsi ritual; Sebagai 'jembatan' penghubung komunikasi dengan para karuhun melalui sesajen dan mantera-mantera yang disimpan di dalam goah atau padaringan untuk memohon keselamatan dan berkah. Maknanya tersurat dalam kalimat: “pangeling-eling” artinya sebagai peringatan, apabila seseorang meninggal, maka arwahnya tinggal di pawon selama tujuh hari, kemudian pindah ke atas suhunan selama empat puluh hari. Oleh karena itu, anggota keluarga yang ditinggalkan harus mengiringinya dengan doa agar arwah segera diterima oleh Yang Maha Kuasa.  
KAJIAN ARSITEKTUR BERKELANJUTAN PADA BANGUNAN PUSAT PERBELANJAAN : MAL CILANDAK TOWN SQUARE Mu'min, Pandu Afdhalul
Jurnal Arsitektur ZONASI Vol 3, No 2 (2020): Vol. 3 No. 2 (2020): Jurnal Arsitektur Zonasi Juni 2020
Publisher : KBK Peracangan Arsitektur dan Kota Program Studi Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jaz.v3i2.25000

Abstract

Abstract: New shopping center facilities in urban areas are competing to be established by managers and investors to benefit from increasing demand for people’s daily needs today. However, the aspects that are applied to the building have not fully paid attention to sustainaible architecture factors, so that instead it has a negative impact on the surrounding environtment. Mall building was chosen because it is one of the examples of shopping facilities that are in demand by the community with quite rapid growth in every city, including the city of Jakarta as predicate metropolitan city and the capita of countryl today. The method used in this research is to use qualitative methods by collecting data, searching for literature, conducting observations in the field and analyzing sustainable architectural principles that have been applied to case studies. This research is expected to increase knowledge related to shopping center building standards and the application of sustainable architectural concepts that are appropriate threre in.Keywords: Sustainaible architecture, shopping center, qualitative method.Abstrak: Fasilitas pusat perbelanjaan baru di wilayah perkotaan berlomba – lomba didirikan oleh para pengelola dan investor untuk meraup keuntungan dari meningkatnya permintaan kebutuhan harian masyarakat nya saat ini. Akan tetapi, aspek – aspek yang diterapkan pada bangunan belum sepenuhnya memperhatikan faktor arsitektur berkelanjutan, sehingga malah menimbulkan dampak negatif pada lingkungan sekitarnya. Bangunan mal dipilih karena merupakan salah satu contoh fasilitas pusat perbelanjaan yang diminati oleh masyarakat dengan pertumbuhan yang cukup pesat di setiap kota, tak terkecuali kota Jakarta sebagai penyandang predikat kota metropolitan dan  ibukota negara saat ini. Adapun dalam penelitian ini metode yang digunakan menggunakan metode kualitatif dengan melakukan pengumpulan data, mencari literatur, melakukan obvservasi ke lapangan dan menganalisis prinsip arsitektur berkelanjutan yang sudah diterapkan pada studi kasus. Dengan dilakukan nya penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan terkait standar bangunan pusat perbelanjaan serta penerapan konsep arsitektur berkelanjutan yang sesuai didalamnya.Kata Kunci: Arsitektur berkelanjutan, pusat perbelanjaan, metode kualitatif.
PORTABLE HOUSE: ARSITEKTUR BAGI KAUM MISKIN KOTA Barliana, M Syaom
Jurnal Arsitektur ZONASI Vol 3, No 2 (2020): Vol. 3 No. 2 (2020): Jurnal Arsitektur Zonasi Juni 2020
Publisher : KBK Peracangan Arsitektur dan Kota Program Studi Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jaz.v3i2.25135

Abstract

Abstract: One of urban demography problem is the explosion of urban population due to the activity of migration and poverty, including structural poverty. One of the urban poos groups is the scavengers. This paper, have no intention at all to discuss regarding poverty problem, including scavengers from the perspective of economic solution, rather, will study from the perspective of experimental architecture. Mayeng scavengers become the object of case study, because rare for architecture to discuss about this lower class society. The assumption is architecture shoud play a role in the context of social, due to its intervention will influence and further change the face and features of the city. In relation to that, this paper have a purpose to analyse the need of housing for scavengers, also obtained solution of design optimally, even in the context of experimental architecture.  Keywords: poor society, structural poverty, mayeng scavenger, portable houseAbstrak: Salahsatu problema demografi perkotaan, adalah ledakan populasi penduduk akibat migrasi dan kemiskinan, termasuk kemiskinan struktural. Salahsatu kelompok miskin kota adalah para pemulung. Paper ini, sama sekali tidak bermaksud untuk membahas problematika kemiskinan, termasuk pemulung dari sudut pandang solusi ekonomi, akan mengkaji dari sudut pandang arsitektur eksperimental. Pemulung mayeng menjadi objek studi kasus, karena arsitektur sangat jarang menyentuh masyarakat kelas bawah ini. Asumsinya, arsitektur harus memainkan peran dalam konteks social, karena intervensi arsitektur akan mempengaruhi dan bahkan mengubah perjalanan wajah dan fitur kota. Sekaitan itu, paper ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan tempat tinggal bagi pemulung, serta menemukan solusi desain secara optimal, meskipun berada pada konteks arsitektur eksperimental. Kata kunci : masyarakat miskin, kemiskinan struktural, pemulung mayeng,  portable house
KENYAMANAN SIRKULASI ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI LAMPUNG (UNILA) BERDASARKAN PERSEPSI PENGHUNI Munawaroh, Ai Siti; Jajuli, Ahmad; Kustiani, Kustiani
Jurnal Arsitektur ZONASI Vol 3, No 2 (2020): Vol. 3 No. 2 (2020): Jurnal Arsitektur Zonasi Juni 2020
Publisher : KBK Peracangan Arsitektur dan Kota Program Studi Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jaz.v3i2.23932

Abstract

The function of a building can be achieved by fulfilling the comfort of its circulation. Previous studies have shown that circulation in the UNILA Student Dormitory circulation has fulfilled the comfort criterias even though in the bedroom there is still a crossing circulation.The purpose of this study is to find out the occupants' perceptions of circulation comfort in the UNILA Student Dormitory.This study uses a qualitative methods. While the data obtained through questionnaires were distributed to 50 respondents.The results showed that the circulation space in the UNILA student dormitory was felt comfortable by the residents. This is shown by the results of the questionnaire about the suitability, suitability of space, activity, visuals, aroma, area, noise, temperature, lighting and security of the dorm which is in accordance with the resident needs.Some of the residents still feel lacking, namely: the bedroom lacks circulation space and the bathroom is less decent, less clean and smelly.

Page 1 of 2 | Total Record : 14