cover
Contact Name
Muhammad Hanif Azhar
Contact Email
joas@psdku.unair.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
joas@psdku.unair.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Journal of Aquaculture Science
Published by Universitas Airlangga
ISSN : 25500910     EISSN : 25794817     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Journal of Aquaculture Science (JoAS) merupakan media pertukaran informasi dan karya ilmiah pada bidang Akuakultur meliputi teknik budidaya, teknologi, reproduksi dan penyakit ikan pada budidaya. Secara umum, Journal of Aquaculture Science menerima artikel hasil penelitian review artikel dan komunikasi singkat. Journal of Aquaculture Science terbit 2 kali dalam setahun (April dan Oktober).
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 7 No 1 (2022): Journal of Aquaculture Science" : 8 Documents clear
PRODUCTION OF SHRIMP IN INTENSIVE AQUACULTURE SYSTEM OF VANAME SHRIMP (Litopenaeus vannamei) USING DIFFERENT CULTURAL SLUDGE MANAGEMENT METHODS Isya Tri Pamungkas; Anggun Wijaya; Bahren Qurrotul Nada; Mega Yuniartik
Journal of Aquaculture Science Vol 7 No 1 (2022): Journal of Aquaculture Science
Publisher : Airlangga University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31093/joas.v7i1.131

Abstract

Masalah utama pada budidaya  udang secara intensif adalah menurunnya kualitas air yang layak selama pemeliharaan udang dan munculnya penyakit. Masalah ini mengakibatkan  menurunya produktifitas udang vaname. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui penerapan metode pengelolaan lumpur, dengan tujuan untuk mengurangi tumpukan lumpur didasar tambak intensif. Metode pengelolaan lumpur antara lain sistem, CRS (Close Resirculating System), semi close dan bioflok. Metode penulisan yang digunakan yaitu studi pustaka, untuk analisis data dengan membandingkan rata rata data produksi dan kualitas air pada masing masing sistem. Pengelolaan lumpur pada sistem CRS, memindahkan sisa bahan organik kedalam kolam pengendapan. Pada sistem semi close, membuang lumpur secara berkala melalui central draine. Pengelolaan lumpur pada sistem bioflok, memanfaatkan bakteri heterotopik untuk mengolah sisa bahan organik. Average Daily Gain (ADG) terbesar terdapat pada sistem bioflok sebesar 0.16 g/day dan terkecil pada sistem semi close sebesar 0,11 gr/day. Survival rate (SR) tingkat kelulus hidupan tertinggi pada sistem bioflok dengan SR mencapai 88%, dan terendah pada sistem CRS yaitu 81%. Feed Convertion Ratio (FCR) terbaik pada sistem bioflok yaitu nilai FCR mencapai 1.26, berikutnya sistem CRS dengan FCR 1.33, dan pada sistem semi close nilai FCR mencapai 1.93. Sistem pengelolaan lumpur terbaik  dari ketiga sistem tersebut yaitu sistem bioflok. Rata-rata data kualitas air harian dari ketiga sistem tersebut masih dalam kondisi optimal, walaupun pada parameter amonia, nitrit, dan nitrat terpaut tinggi, namun pada tingkat kelulus hidupan udang ketiga sistem tersebut masih diatas 80%.
Budidaya Ikan Lele Dumbo Sistem Akuaponik Untuk Pemberdayaan Panti Asuhan Yatim Budi Mulya di Kabupaten Banyuwangi Lailatul - Lutfiyah; Rijal Fakrudin Permana; Muhammad Novi Yusuf
Journal of Aquaculture Science Vol 7 No 1 (2022): Journal of Aquaculture Science
Publisher : Airlangga University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31093/joas.v7i1.147

Abstract

Panti asuhan merupakan suatu lembaga sosial untuk membentuk perkembangan anak-anak yang tidak memiliki keluarga atau tidak tinggal bersama keluarganya. Panti asuhan mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan kesejahteraan sosial dan mental. Pada kenyataanya banyak panti asuhan yang masih terkendala terkait biaya operasional dalam melakukan pengembangan pembinaan anak-anak panti. Sistem akuaponik merupakan gabungan teknologi budi daya ikan dan tanaman dalam satu wadah.  Budidaya ikan lele dumbo dengan sistem akuaponik merupakan solusi alternatif dalam menunjang kemandirian panti asuhan. Tujuan yang  diharapkan  dari  kegiatan  ini  adalah adanya kegiatan usaha budidaya ikan di Panti Asuhan Yatim Budi Mulya Banyuwangi sehingga menjadikan kemandirian panti secara ekonomi semakin cepat terwujud. Fasilitas sistem akuaponik telah dibangun dan dihibahkan kepada mitra dan kemudian dilakukan kegiatan pengenalan sistem budidaya akuaponik terdiri dari cara pembuatan akuaponik dan komoditas yang dibudidayakan, sistem budidaya dan manajemen budidaya serta monitoring kegiatan budidaya. Metode sosialisasi dan diskusi dengan menggunakan daring platfom zoom. Evaluasi pelaksanaan program akuaponik dilakukan sebelum dan sesudah kegiatan. Data yang diperoleh kemudian disajikan dalam bentuk grafik serta dianalisis secara deskriptif. Kegiatan budidaya ikan lele dumbo sistem akuaponik dapat diaplikasikan pada lokasi mitra. Guna menunjang kemandirian panti asuhan,sehingga mampu mendapatkan penghasilan secara mandiri.
Perbandingan Panjang-berat dan Faktor Kondisi Antara Kerang hijau (Perna viridis) dengan Spesies Kompetitor Limnoperna fortunei di Perairan Banyuurip Ujungpangkah, Gresik Aminin; Muhammad Zainul muttaqin; Muh. Sulaiman Dadiono
Journal of Aquaculture Science Vol 7 No 1 (2022): Journal of Aquaculture Science
Publisher : Airlangga University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31093/joas.v7i1.200

Abstract

Munculnya spesies kerang kompetitor di tempat kegiatan pembudidayaan kerang hijau di Desa Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, yakni kerang Emas (Limnoperna fortunei) perlu mendapatkan perhatian. Spesies tersebut dikenal memiliki kemampuan dalam beradapatasi dan hidup bersama dengan kerang hijau dan kerang lainya. Interaksi dengan kerang ini cenderung negatif dan mempengaruhi produktivitas kerang hijau yang dibudidaya. Panjang dan berat merupakan beberapa parameter yang digunakan untuk memberikan gambaran terhadap kesehatan dan kesesuaian lingkungan suatu populasi, Analisa hubungan panjang – berat dimaksudkan untuk mengukur variasi panjang dan berat dari spesies tertentu secara individual atau kelompok, serta menjadi petunjuk tentang kegemukan, kesehatan dan perkembangan gonad. Hubungan panjang-berat (Perna viridis dan Limnoperna fortune) di perairan Banyuurib memiliki pola allometrik negatif, artinya pertumbuhan panjangnya lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan beratnya. Faktor kondisi relatif kedua jenis kerang yang diperoleh yakni kondisi lingkungan mendukung pertumbuhan yang dengan pola interaksi kompetitif, sehingga keberadaan L. fortunei di wilayah perairan Ujungpangkah, Gresik berpotensi mengganggu pertumbuhan kerang hijau.
PENGARUH PERBEDAAN PADAT TEBAR TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN BENIH IKAN MARU (Channa marulioides) DENGAN SISTEM RESIRKULASI Susilawati; Rizal Akbar Hutagalung; Romi Susanti; Ridwan Salim
Journal of Aquaculture Science Vol 7 No 1 (2022): Journal of Aquaculture Science
Publisher : Airlangga University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31093/joas.v7i1.202

Abstract

Ikan maru (Channa marulioides)  merupakan spesies endemik sungai Kapuas yang saat ini sedang dalam positif dan terus meningkat permintaanya. Kepadataan optimal budidaya ikan ini belum ditemukan dengan sistem yang sesuai habitatnya yakni resirkulasi. Tujuan penelitian ini adalah menentukan  padat tebar yang tepat yang optimal dengan sistem resirkulasi terhadap performa pertumbuhan. Benih ikan maru yang digunakan berukuran 7-9 cm, dengan pakan kombinasi yakni pellet dan magot dengan dosis pakan 5%. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 pengulangan.  Perlakuan A: Padat tebar 2 ekor/Liter, Perlakuan B: 3 ekor/Liter, Perlakuan C: 4 ekor/Liter, Perlakuan D (kontrol): 1 Ekor/Liter tanpa adanya sistem resirkulasi. Pengumpulan data dilakukan setiap 15 hari sekali sedangkan data parameter kualitas air dilakukan setiap hari sebanyak 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari. Laju pertumbuhan antara perlakuan A dan B memiliki nilai signifikan dan berbeda nyata (p<0,05). Dimana pertumbuhan mutlak (panjang dan bobot)  pada perlakuan A sebesar 9,93 cm dan 10,02 gr. Diikuti perlakuan B sebesar  6,3 cm dan 5,84 gr. Perlakuan B terdapat perbedaan nyata dengan perlakuan C dan D. Dimana  pertumbuhan panjang mutlak dan berat perlakuan C  dan D masing masing sebesar 3,43 cm, 3,9gr) dan (3,2 cm, 3,69 gr). Hasil penetian ini menunjukkan bahwa semakin padat penebaran berbanding terbalik dengan pertumbuhan panjang dan berat ikan maru.  Selanjutnya, kualitas air selama pemeliharaan masih dalam kategori cukup baik, hal tersebut sebagai dampak sistem resirkulasi pada perairan yang dapat mempertahankan kualitas air selama pemeliharaan.
Analisis Prevalensi dan Intensitas Pseudorhabdosynochus coioidesis Pada Ikan Kerapu Bebek (Cromileptes altivelis) di Perairan Lampung dan Situbondo Hervina Benazir Ardiyanti; Sri Subekti; Kusnoto
Journal of Aquaculture Science Vol 7 No 1 (2022): Journal of Aquaculture Science
Publisher : Airlangga University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31093/joas.v7i1.205

Abstract

Humpback Groupers (Cromileptes altivelis) are a type of fish with great economic value that has the potential to be developed in Indonesia. Pseudorhabdosynochus coioidesis is one of the species that has been documented to infest Humpback Groupers. The purpose of this study was to determine the prevalence and severity of the parasitic worm Pseudorhabdosynochus coioidesis in Humpback Groupers in Lampung and Situbondo seas. 75 Humpback Groupers (20-35 cm) were sampled from Lampung waters, and 60 from Situbondo seas. The data were processed descriptively and presented in tabular form. The results showed that there was Pseudorhabdosynochus coioidesis worm infestation on the gills of Humpback Groupers in Lampung and Situbondo waters. The prevalence value of Pseudorhabdosynochus coioidesis in Humpback Groupers in Lampung waters was 93% with the almost always category and the intensity value was 1.48 in the low category while in Situbondo waters the prevalence value was 95% with the almost always category and the intensity value was 1.33 with low category. The low-intensity result indicates that the presence of Pseudorhabdosynochus coioidesis is not as dangerous to crop yields, but it should still be monitored.
Intensitas dan Prevalensi Cacing Ektoparasit Pyragraphorus hollisae pada Ikan Bawal Bintang (Tranchinotus blochii) di Perairan Lampung, Sumatera, Indonesia Rizhar Eman Karunia Akbar; Sri Subekti; Nunuk Dyah Retno Lastuti
Journal of Aquaculture Science Vol 7 No 1 (2022): Journal of Aquaculture Science
Publisher : Airlangga University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31093/joas.v7i1.206

Abstract

Pomfret (Tracinotus blochii) is a new commodity currently the mainstay of Indonesian marine aquaculture. Pomfret's exports totaled 2,150 thousand tons in 2018. From 2017 to 2018, this number increased by 100 percent from the export volume produced in Indonesia, which was 1,075 thousand tons. Of course, there are problems that are frequently encountered in the development of cultivation, such as the attack of ectoparasite worms. In this study, the silver pompano was found to be infested with the Pyragraphorus hollisae worm. The purpose of this study is to determine the prevalence and intensity of the ectoparasite worm Pyragraphorus hollisae in silver pompano (Trachinotus blochii) in Lampung waters, Sumatra, Indonesia. This is an experimental laboratory study, and the study design is a cross-sectional study. The purposive sampling method was used to collect silver pompano. The intensity and prevalence of the P. hollisae ectoparasite worm that infested the silver pompano (Tracinotus blochii) in Lampung waters were the main parameters observed. Physical and chemical parameters are used as supporting parameters in this study. In the light category, the P. hollisae ectoparasite worm that infested silver pompano from Lampung waters had an intensity value of 1.38 individuals/head. The prevalence of P. hollisae worms in silver pompano (Trachinotus blochii) in Lampung waters was 86.7 percent in the usual category.
Lactobacillus plantarum, Pertumbuhan, Udang vaname, Sintasan Yudha Lestira Dhewantara; Edward Danakusumah; Helmy Azis Mubarok
Journal of Aquaculture Science Vol 7 No 1 (2022): Journal of Aquaculture Science
Publisher : Airlangga University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31093/joas.v7i1.207

Abstract

Udang vaname merupakan udang introduksi bernilai ekonomis tinggi. Banyaknya limbah organik dari sisa pakan dan hasil metabolisme udang yang dibudidayakan dengan pola intensif, menyebabkan penurunan kualitas air. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan hasil dari penambahan probiotik Lactobacillus plantarum dengan dosis berbeda terhadap pertumbuhan berat, panjang cephalothorax, FCR, dan sintasan udang vaname (Litopenaeus vannamei). Desain penelitian yang digunakan adalah RAL (Rancangan Acak Lengkap) satu faktor dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Pertumbuhan berat rata-rata berkisar antara 17,19 g – 24,02 g. Pertumbuhan panjang cephalothorax rata-rata berkisar antara 42,66 mm – 50,33 mm. FCR rata-rata berkisar antara 1,23 – 1,37. Sintasan rata-rata berkisar antara 65% – 95%. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah penambahan probiotik Lactobacillus plantarum pada pakan memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap pertumbuhan berat, FCR dan pendapatan hasil budidaya. Hasil terbaik terdapat pada perlakuan 3 (10 ml/kg pakan) yaitu 24,02 g; 12 723 590 g; 1,23; Rp954.225.000. Penambahan probiotik Lactobacillus plantarum pada pakan memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap pertumbuhan panjang cephalothorax, LPHS dan sintasan.
The Effect of Coconut Shell Liquid Smoke (Cocos nucifera) Fish on Nile Tilapia Hematology (Oreochromis niloticus) Tested the Challenge Aeromonas hydrophila Rozi Rozi; Roy C. Prijantono; Sudarno; Rahayu Kusdarwati
Journal of Aquaculture Science Vol 7 No 1 (2022): Journal of Aquaculture Science
Publisher : Airlangga University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31093/joas.v7i1.236

Abstract

Aeromonas hydrophila adalah penyakit bakteri pathogen yang berperan penting dalam menyebabkan kematian pada komoditas ikan nila. Pada penelitian ini, pakan yang mengandung asap cair tempurung kelapa yang dapat diaplikasikan sebagai imunostimulan untuk mengobati penyakit Motile Aeromonad Sepricemia (MAS) pada ikan Nila. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh asap cair tempurung kelapa pada uji aktivitas antibakteri secara In vitro dan uji tantang A. hydrophyla secara uji In vivo. Tahapan uji invitro meliputi uji MIC, uji sensitivitas asap cair, dan antibiotik ampicillin sebagai kontrol. Selanjutnya pada uji invivo dengan mencampurkan setiap 100gr pakan yang mengandung asap cair dengan dosis 1%, 3%, 5%, 7% dan 9% (v/w). Selanjutnya uji tantang tantang dilakukan dengan menyuntikan suspensi bakteri A. hydrophila dengan dosis 106 sel/cfu sebanyak 0,1 ml secara oral pada pakan dan variabel pengamatan meliputi total eritrosit, hemoglobin, kadar hematokrit dan gejala klinis ikan nila. Analisis data menggunakan Anova dan diuji DMRT dengan selang kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsentrasi asap cair terbaik secara invitro dengan MIC 1% dan sensitivitas asap cair 9% dengan diameter 5.63 cm, sedangkan uji tantang yang paling efektif pada perlakuan 3% dapat menurunkan infeksi A. hydrophyla pada ikan nila dengan jumlah total eritrosit (106/L): 2,27±0,15, total hemoglobin (g/dL): 8,03±0,21, dan kadar hematokrit (%): 21,35±1.34 (p < 0.05). Ikan nila yang diuji tantang dengan A. hydrophila pada perlakuan kontrol menunjukkan gejala sirip geripis, sisik mengelupas, hemoragic, dan exopthalmia. Sedangkan perlakuan yang diberikan asap cair melalui pakan menunjukan kondisi ikan nila lebih baik pada gejala klinis dan analisis hematologi daripada ikan yang tidak diberikan perlakuan.

Page 1 of 1 | Total Record : 8