cover
Contact Name
Didik Efendi
Contact Email
di2kefendi@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
di2kefendi@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota madiun,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP)
ISSN : 25283669     EISSN : 2655638     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal ini memuat karya ilmiah pendidik sebagai hasil usaha mengembangkan pembelajaran. Karya ilmiah tersebut berupa artikel sepanjang 5 hingga 10 halaman yang merupakan hasil penelitian atau hasil kajian pustaka yang disusun berdasarkan kaidah artikel ilmiah.Jurnal ini memuat minimal 3 (tiga) artikel dari luar kota Madiun.Terbit 4 (empat) bulan sekali.
Arjuna Subject : -
Articles 180 Documents
Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Memanfaatkan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Melalui Diskusi Mgmp Di SMP Negeri 1 Punung Kabupaten Pacitan Sri Wahyuni Puji Wiyati
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 4 No 1 (2019): Volume 4 No.1 Tahun 2019
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.838 KB)

Abstract

Dari hasil pantauan calon peneliti selaku kepala sekolah, selama ini para guru di SMP Negeri 1 Punung Kabupaten Pacitan, sangat jarang dan bahkan tidak pernah memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar. Penelitian tindakan sekolah ini dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan kemampuan guru dalam memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan pelaksanaan diskusi Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) terhadap peningkatan kemampuan guru dalam memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar. Penelitian ini dirancang dalam bentuk Penelitian Tindakan Sekolah yang direncanakan dilaksanakan dalam dua siklus,dimana setiap siklusnya dilaksanakan dalam dua sampai tiga kali pertemuan. Adapun subyek penelitian ini adalah guru-guru di SMP Negeri 1 Punung Kabupaten Pacitan yang terdiri dari 8 orang guru. Pelaksanaan penelitian ini diawali dengan pengumpulan data dengan menggunakan format observasi,instrumen penilaian skenario pembelajaran dan instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran. Selanjutnya data yang sudah terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis diskriptif yang hasilnya adalah sebagai berikut : Pada siklus I nilai rata-rata yang diperoleh dari sikap guru berdiskusi adalah 79,38 katagori”cukup,sedangkan pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh adalah 84,88, katagori “baik”,nilai rata-rata yang diperoleh dari penilaian skenario pembelajaran pada siklus I yaitu 78,75 katagori “cukup” sedangkan pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh adalah 82,50, nilai rata-rata yang diperoleh dari penilaian pelaksanaan pembelajaran pada siklus I yaitu 78,33 katagori “cukup”, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh adalah 82,08 katagori “baik”.Melihat nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa dari siklus I ke siklus II , terjadi peningkatan nilai rata-rata yang diperoleh dari masing-masing komponen yang di observasi maupun yang dinilai, yang berarti pembinaan dan bimbingan melalui pendekatan diskusi kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran dapat meningkatkan kemampuan guru dalam pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar. Berdasarkan keberhasilan tersebut di atas disarankan kepada guru-guru di SMP Negeri 1 Punung Kabupaten Pacitan agar lebih mengoptimalkan pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dengan memperbanyak variasi metode pembelajaran dalam penyusunan skenario pembelajaran maupun dalam pelaksanaan pembelajaran.
Peningkatan Hasil Belajar Mengenal Satuan Jarak Dan Kecepatan Pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Strategi Peer Lessons Siswa Kelas V SDN Kedungboto Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo Buasim Buasim
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 4 No 1 (2019): Volume 4 No.1 Tahun 2019
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.813 KB)

Abstract

Pemahaman Konsep merupakan istilah lain dari prestasi yaitu penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai test atau angka nilai yang diberikan guru. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari daftar nilai diketahui bahwa pemahaman konsep siswa dalam mata pelajaran Matematika khususnya pada kompetensi dasar Mengenal satuan jarak dan kecepatan. sangat rendah, yakni hanya 2 siswa dari 5 siswa yang dinyatakan tuntas belajar dan nilai rerata yang dicapai hanya 56,00. Hal semacam ini jika dibiarkan, maka akan membawa dampak yang fatal. Peneliti menganggap masalah tersebut merupakan sesuatu yang urgen. Pada kesempatan ini peneliti menawarkan strategi Peer Lessons. Apabila guru menerapkan model pembelajaran Peer Lessons diharapkan minimal 75% dari jumlah siswa terampil dalam Mengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 6 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2 x 35 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrument tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep Mengenal satuan jarak dan kecepatan melalui metode Peer Lessons pada siswa Kelas V SDN Kedungboto Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018. Peranan Strategi Peer Lessons dalam meningkatkan pemahaman konsep mata pelajaran Matematika materi ajar Mengenal satuan jarak dan kecepatan.ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score) yakni : pada siklus I 73,00; siklus II 75,00, dan siklus III 79,00. Selain itu juga ditandai adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar yaitu pada siklus I hanya 60,00%, siklus II meningkat menjadi 80,00%, pada siklus III terjadi peningkatan mencapai 100% Kenyataan membuktikan bahwa penggunaan strategi Peer Lessons dalam proses pembelajaran dapat meningkatan pemahaman konsep mata pelajaran Matematika pada materi ajar Mengenal satuan jarak dan kecepatan.
Peningkatan Hasil Belajar Mengenal Satuan Jarak Dan Kecepatan Pada Mata Pelajaran Matematika Dengan Metode Smart Learning Siswa Kelas V-B SDN Kesambi Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo Nyuyanto Nyuyanto
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 4 No 1 (2019): Volume 4 No.1 Tahun 2019
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.313 KB)

Abstract

Strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa dirancang untuk menyediakan sistem belajar yang fleksibel sesuai dengan kehidupan dan gaya belajar siswa agar pembelajaran berlangsung efektif dan siswa mencapai hasil belajar yang optimal. Telah disadari bahwa hasil belajar mata pelajaran Matematika dipengaruhi oleh banyak faktor. Menyadari akan pentingnya penggunaan model pembelajaran dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan Nasional telah membuat berbagai kebijakan. Kebijakan tersebut diantaranya adalah peningkatan mutu guru melalui berbagai penataran maupun pelatihan, adanya proyek peningkatan mutu melalui droping pendidikan ke setiap jenjang sekolah tentu harus diikuti dengan pengembangan model pembelajaran sesuai dengan karakteristik media. Berdasarkan kenyataan yang ada, hasil belajar siswa Kelas III dalam hal menguasai materi Mengenal satuan jarak dan kecepatan dalam kategori kurang. Hal ini didukung adanya mean skor hanya mencapai 54,55. Sedangkan siswa yang telah mencapai KKM 54,55% atau 12 siswa saja dari KKM yang telah ditetapkan 75. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 6 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2 x 35 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrument tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Matematika kompetensi dasar Mengenal satuan jarak dan kecepatan melalui strategi pembelajaran SMaRT Learning pada siswa Kelas V-B, SDN Kesambi Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019. Peranan model pembelajaran SMaRT Learning dalam meningkatkan hasil belajar Matematika pada kompetensi dasar Mengenal satuan jarak dan kecepatan ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score), yakni : siklus I 72,04; siklus II 75,30; dan siklus III 83,30. Selain itu juga ditandai adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar, yaitu pada siklus I 69,57%, siklus II 82,61%, siklus III terjadi peningkatan mencapai 100%.
Peningkatan Semangat Kerja Guru Melalui Supervisi Komunikasi Administrasi Oleh Pengawas Sekolah Di SMP Negeri 1 Kebonagung Kabupaten Pacitan Supriyono Supriyono
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 4 No 1 (2019): Volume 4 No.1 Tahun 2019
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.721 KB)

Abstract

Tercapainya tujuan organisasi merupakan suatu hal yang penting bagi pimpinan. Begitu juga dalam lembaga pendidikan, tercapainya tujuan lembaga pendidikan menjadi tolok ukur bagi peneliti dalam menilai keberhasilan pimpinan yakni guru di dalam memimpin para guru. Namun demikian sering dijumpai adanya guru yang kurang bersemangat dalam bekerja meskipun kebutuhan hidupnya, yang berupa gaji yang tinggi sudah dipenuhi. Hal ini disebabkan karena pihak sekolah kurang memperhatikan kebutuhan sosial psikologis para guru. Kebutuhan sosial psikologis ini bisa berupa komunikasi yang baik antara peneliti dengan kepala guru, guru dengan kepala sekolah selaku pimpinan lembaga pendidikan. Sebagai upaya membantu memecahkan masalah tersebut, maka peneliti menawarkan suatu bentuk supervisi komunikasi administrasi. Hasil dari pelaksanaan supervisi komunikasi administrasi ini ditengarai menjadikan situasi sekolah menjadi lebih kondusif apalagi jika didukung adanya lingkungan kerja yang memadai. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah yang dilaksanakan dalam 3 siklus. Tiap siklus melalui pentahapan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan Semangat Kerja Guru SMP Negeri 1 Kebonagung Kabupaten Pacitan melalui Supervisi Komunikasi Administrasi pada Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018. Kenyataan membuktikan bahwa penggunaan komunikasi administrasi dapat meningkatkan Semangat Kerja Guru, karena komunikasi administrasi mampu memperjelas tugas guru dalam melaksanakan manajemen sekolah yang akan selalu dikembangkan guru dalam melaksanakan tugas profesinya.
Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Tentang Tokoh-Tokoh Sejarah Pada Masa Hindu-Budha Dan Islam Di Indonesia Melalui Strategi Pembelajaran Gallery Of Learning Siswa Kelas V SDN Candipari 2 Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo Siti Kholifah
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 4 No 1 (2019): Volume 4 No.1 Tahun 2019
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.879 KB)

Abstract

Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang diharapkan adalah pengajaran yang dapat membuat siswa benar-benar mampu menerapkan, bukan hanya menguasai teori saja. Pada kenyataannya pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada saat ini tidak seperti yang diharapkan. Siswa belum dapat menerapkan secara maksimal, hal ini terjadi karena guru seringkali hanya mengevaluasi pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dari segi teorinya saja. Terbukti dari daftar nilai diketahui bahwa kemampuan siswa dalam bidang Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya pada kompetensi dasar hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi dan sumber daya alam sangat rendah, yakni 37,93% dari jumlah siswa memiliki nilai di bawah standar ketuntasan dengan nilai rerata yang dicapai 60,19. Hal semacam ini jika dibiarkan, maka akan membawa dampak yang fatal. Peneliti menganggap masalah tersebut merupakan sesuatu yang urgen. Pada kesempatan ini peneliti menawarkan model pembelajaran Gallery of Learning, dengan harapan minimal 75% dari jumlah siswa memahami konsep pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 6 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2 x 35 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrument tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial melalui metode Gallery of Learning pada siswa Kelas V SDN Candipari 2 Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018. Peranan Model Pembelajaran Gallery of Learning dalam meningkatkan kemampuan Ilmu Pengetahuan Sosial materi ajar Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score), yakni : pada siklus I 72,41; siklus II 77,78; dan siklus III 81,11. Selain ditandai adanya peningkatan mean skor juga ditandai adanya peningkatan prosentase ketuntasan belajar dari siklus pertama hingga siklus terakhir, yaitu pada siklus I hanya 70,37%, siklus II meningkat menjadi 85,19%, pada siklus III terjadi peningkatan mencapai 100%.
Kegiatan Best Practices Pengawas Sekolah Pembimbingan Guru Dalam Mengupayakan Joyful Learning Melalui “Workshop Model Supermonev” Truko Tiyanto, S.Pd., M.Pd.
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 4 No 1 (2019): Volume 4 No.1 Tahun 2019
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.963 KB)

Abstract

“Pembimbingan Guru dalam Mengupayakan Joyful Learning melalui Workshop Model Supermonev” bertujuan untuk (1) memberikan gambaran yang jelas tentang joyful learning (pembelajaran menyenangkan), (2) meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun RPP joyful learning, dan (3) mendorong guru untuk mengupayakan joyful learning. Best Practice ini dilaksanakan melalui kegiatan (1) workshop, (2) pemberian model atau contoh pembelajaran yang menyenangkan, (3) penugasan dan pembimbingan menyusun rancangan pembelajaran menyenangkan, serta (4) supervisi, monitoring dan evaluasi terhadap implementasi pembelajaran berdasarkan RPP yang telah disusun. Hasil pembimbingan guru dalam mengupayakan joyful learning melalui “Workshop Model Supermonev” adalah (1) guru memperoleh gambaran yang jelas tentang pembelajaran menyenangkan, (2) kompetensi guru dalam menyusun rancangan pembelajaran menyenangkan meningkat, dan (3) pembelajaran menyenangkan dapat terlaksana di kelas-kelas. Dari hasil supervisi terhadap 17 guru, 6 guru memperoleh kualifikasi amat baik, 10 guru baik, 1 guru cukup, dan tidak ada guru yang memperoleh nilai dengan kualifikasi kurang.
Peningkatan Prestasi Belajar Al Qur’an Hadist Melalui Metode Diskusi Siswa Kelas V Semester II MIN I Kota Madiun Kambali Kambali
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 4 No 1 (2019): Volume 4 No.1 Tahun 2019
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.377 KB)

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah kurangnya prestasi belajar Al Qur’an Hadist siswa kelas V MIN 1 Kota Madiun Tahun Pelajaran 2017/2018. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode diskusi dapat meningkatkan prestasi belajar Al Qur’an Hadist siswa kelas V Semester II MIN 1 Kota Madiun Tahun Pelajaran 2017/2018. Metode yang digunakan untuk memperoleh data penelitian adalah melalui pengamatan (observasi) terhadap aktivitas siswa, dengan subyek penelitian berjumlah 40 anak. Penyajian data menggunakan tehnik analisa data secara deskriptif kualitatif dengan desain penelitian menggunakan dua siklus. Tiap siklus terdapat tahapan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian dengan menggunakan metode observasi adalah adanya perubahan aktivitas siswa dalam pembelajaran yaitu : Siswa mampu menyajikan hasil diskusi dengan baik siklus I dengan kriteria Baik ada 26 anak atau sebesar 65% dan siklus II naik menjadi 36 anak atau 90%. Siswa mampu menanggapi presentasi kelompok lain siklus I dengan kriteria Baik ada 28 anak atau sebesar 70% dan siklus II naik menjadi 34 anak atau 85%. Siswa mampu bertanya terhadap hasil diskusi siklus I dengan kriteria Baik ada 26 anak atau sebesar 65% dan siklus II naik menjadi 36 anak atau 90%. Siswa mampu menjawab terhadap pertanyaan kelompok lain siklus I dengan kriteria Baik ada 28 anak atau sebesar 70% dan siklus II naik menjadi 34 anak atau 85%.
Peningkatan Keterampilan Menerapkan Hukum-Hukum Fluida Statis Dan Dinamis Pada Mata Pelajaran Fisika Dengan Pembelajaran Model Elaborasi (EB) Siswa Kelas X TOI A SMK Negeri 1 Jenangan Kabupaten Ponorogo Annah Wurnaningsih
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 4 No 1 (2019): Volume 4 No.1 Tahun 2019
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.474 KB)

Abstract

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari daftar nilai diketahui bahwa keterampilan siswa untuk dalam bidang Fisika khususnya pada kompetensi dasar Menerapkan hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statis dan dinamis sangat rendah, yakni hanya 52,78% dari jumlah siswa dinyatakan tuntas belajar dan nilai rerata yang dicapai hanya 58,61. Hal semacam ini jika dibiarkan, maka akan membawa dampak yang fatal. Peneliti menganggap masalah tersebut merupakan sesuatu yang urgen. Pada kesempatan ini peneliti menawarkan model pembelajaran Elaborasi. Apabila guru menerapkan model pembelajaran Elaborasi diharapkan minimal 75% dari jumlah siswa terampil dalam Menerapkan hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statis dan dinamis. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 6 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2 x 45 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrument tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan keterampilan Menerapkan hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statis dan dinamis melalui metode Elaborasi pada siswa Kelas X TOI A, SMK Negeri 1 Jenangan Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018. Peranan Model Pembelajaran Elaborasi dalam meningkatkan keterampilan Fisika materi ajar Menerapkan hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statis dan dinamis ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score) mulai dari siklus pertama sampai siklus terakhir, yakni : pada siklus I 68,61; siklus II 73,06; dan siklus III 77,22. Selain ditandai adanya peningkatan mean skor juga ditandai adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar dari siklus pertama hingga siklus terakhir, yaitu pada siklus I hanya 61,11%, siklus II meningkat menjadi 72,22%, pada siklus III terjadi peningkatan mencapai 91,67%.
Peningkatan Hasil Belajar Membedakan Berbagai Bunyi Bahasa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan Pembelajaran Model Elaborasi (EB) Siswa Kelas I SDN Pesawahan Kecamatan Porong Sulihah Sulihah
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 4 No 2 (2019): Volume 4 No.2 Tahun 2019
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.202 KB)

Abstract

Pengajaran berkompetensi dasar Membedakan berbagai bunyi bahasa yang diharapkan adalah pengajaran yang dapat membuat siswa benar-benar mampu menerapkan, bukan hanya menguasai teori saja. Pada kenyataannya hasil belajar pada saat ini tidak seperti yang diharapkan. Siswa belum dapat menerapkan secara maksimal, hal ini terjadi karena guru seringkali hanya mengevaluasi pengajaran dari segi teorinya saja. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari daftar nilai diketahui bahwa keterampilan siswa untuk bidang Bahasa Indonesia khususnya pada kompetensi dasar Membedakan berbagai bunyi bahasa sangat rendah, yakni hanya 53,33% dari jumlah siswa dinyatakan tuntas belajar dan nilai rerata yang dicapai hanya 57,67. Hal semacam ini jika dibiarkan, maka akan membawa dampak yang fatal. Peneliti menganggap masalah tersebut merupakan sesuatu yang urgen. Pada kesempatan ini peneliti menawarkan model pembelajaran Elaborasi. Apabila guru menerapkan model pembelajaran Elaborasi diharapkan minimal 75% dari jumlah siswa terampil dalam pembelajaran berkompetensi dasar Membedakan berbagai bunyi bahasa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 6 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2 x 35 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrument tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dengan kompetensi dasar Membedakan berbagai bunyi bahasa melalui metode Elaborasi pada siswa Kelas I, maka tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut : Meningkatkan hasil belajar Membedakan berbagai bunyi bahasa melalui metode Elaborasi Siswa Kelas I SDN Pesawahan Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019. Peranan Model Pembelajaran Elaborasi dalam meningkatkan hasil belajar Membedakan berbagai bunyi bahasa ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score) yakni : pada siklus I 67,33; siklus II 73,67, dan siklus III 80,50. Selain itu juga ditandai adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar dari siklus pertama hingga siklus terakhir, yaitu pada siklus I hanya 66,67%, siklus II meningkat menjadi 73,33%, pada siklus III terjadi peningkatan mencapai 100%.
Peningkatan Hasil Belajar Mengungkapkan Tanggapan Terhadap Pembacaan Cerpen Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan Strategi Pembelajaran Inquiry Siswa Kelas VII F SMP Negeri 1 Kecamatan Mlarak Endang Soenari
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 4 No 2 (2019): Volume 4 No.2 Tahun 2019
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.204 KB)

Abstract

Strategi pembelajaran yang kurang melibatkan siswa akan menurunkan minat siswa, sehingga prestasi belajarnyapun akan mengalami penurunan. Strategi pembelajaran yang lebih menekankan pada aktivitas siswa merupakan metode belajar mengajar yang mengutamakan peran siswa aktif, baik fisik, mental maupun sosial. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari daftar nilai diketahui bahwa kemampuan siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada standar kompetensi Mengungkapkan tanggapan terhadap pembacaan cerpen sangat rendah. Hal semacam ini jika dibiarkan, maka akan membawa dampak yang fatal. Peneliti menganggap masalah tersebut merupakan sesuatu yang urgen. Pada kesempatan ini peneliti menawarkan strategi pembelajaran Inquiry. Apabila guru menerapkan model pembelajaran Inquiry diharapkan minimal 75% dari jumlah siswa memahami konsep Mengungkapkan tanggapan terhadap pembacaan cerpen. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 6 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2 x 40 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrument tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dalam Mengungkapkan tanggapan terhadap pembacaan cerpen pada mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui strategi pembelajaran Inquiry pada siswa Kelas VII F SMP Negeri 1 Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018. Peranan strategi pembelajaran Inquiry dalam meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi ajar Mengungkapkan tanggapan terhadap pembacaan cerpen ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score) mulai dari siklus pertama sampai siklus terakhir, yakni : pada siklus I 72,05; siklus II 75,68, dan siklus III 80,45. Selain ditandai adanya peningkatan mean skor juga ditandai adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar dari siklus pertama hingga siklus terakhir, yaitu pada siklus I hanya 63,64%, siklus II meningkat menjadi 77,27%, pada siklus III terjadi peningkatan mencapai 90,91%.

Page 5 of 18 | Total Record : 180