cover
Contact Name
Arlan Kaharu
Contact Email
arlankaharu@ung.ac.id
Phone
+6281342423408
Journal Mail Official
srisutarni@ung.ac.id
Editorial Address
Jalan Prof. Dr. B. J. Habibie, Desa Moutong, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
JAMBURA Journal of Architecture
ISSN : 26545896     EISSN : 28088794     DOI : 10.37905
Jambura Journal of Architecture (JJoA) is a peer reviewed journal published biannual (Juni and Desember) by Architecture Departement, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Gorontalo. This journal provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge. The aims of this journal is to provide a venue for academicians, researchers, practitioners and architec for publishing the original research articles or review articles. JJoA is intended to be the journal for publishing of results of research on Architecture both empirical and normative study, especially in architecture issues. The various topics but not limited to, architecture theory, architecture design, architecture science, sustainable built environment, architectural history, material technology, Urban planning, Building structure, in the framework of architecture studies.
Articles 23 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2023): JJoA : Desember 2023" : 23 Documents clear
ADAPTASI BANGUNAN DI UNIVERSITAS NEGERI MANADO Muhammad Muhdi Attaufiq; Misran Rahman
JAMBURA Journal of Architecture Vol 5, No 2 (2023): JJoA : Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v5i2.23033

Abstract

The condition of the educational environment affects the continuity of the learning process. Therefore, the existence and adaptation of the form of buildings to the comfort of learning becomes a forum in supporting the development of science and the development of students so that they are influential in the world of education. Some principles of adaptation to the physical conditions of the environment are carried out in response to changes that occur in the environment. By using the observation method of changing conditions, changes in the shape of rooms and buildings will be seen in order to adapt to changes in the learning room
PENERAPAN HEALING ENVIRONMENT PADA RUMAH SAKIT KHUSUS PARU-PARU DI PROVINSI GORONTALO Dandi Dandi; Niniek Pratiwi; Kalih Trumansyahjaya
JAMBURA Journal of Architecture Vol 5, No 2 (2023): JJoA : Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v5i2.21530

Abstract

 ABSTRACT. Diseases related to lung organs are among the diseases that cause the most deaths in Indonesia. The lungs are vital organs of human breathing that are very important and vulnerable to diseases such as tuberculosis, ARI, bronchitis, asthma, even cancer and tumors. In addition, the lungs are also prone to complications of the disease, because the lungs function as a place for oxygen processing. At the end of 2019, a new disease emerged, namely Covid 19, which included diseases that attack the respiratory system which is now spreading in Indonesia and the world which has an impact on the development of health crises. One of the diseases related to the lungs in Gorontalo Province is TB / TB and Covid-19. In Gorontalo Province itself there is no special hospital that handles lung-related diseases, so it is necessary to design a special lung hospital in Gorontalo Province as a place for treatment, treatment, and recovery of patient health. The concept used in this design is using the concept of Healing Environment. The application of the concept of Healing Environment is based on three approaches, namely nature, senses and psychological. Some of the design elements used are nature, lighting, air, color, life energizing surrounding, aroma, and Healing Garden. The Healing Environment approach aims to make the environment green and also adjust the patient's psychology so as to speed up the recovery process. The results of this design are in the form of site processing concepts, spatial zoning concepts and circulation concepts, as well as producing design drawings of lung special hospitals in Gorontalo Province. Keywords: Concept, Healing Environment, Hospital, Lung ABSTRAK. Penyakit yang berhubungan dengan organ paru-paru termasuk penyakit yang menyebabkan kematian terbanyak di Indonesia. Paru-paru merupakan organ vital pernapasan manusia yang sangat penting dan rentan terhadap serangan penyakit seperti TBC, ISPA, bronkitis, asma, bahkan kanker dan tumor. Selain itu paru-paru juga rawan terhadap komplikasi penyakit, karena paru-paru berfungsi sebagai tempat proses oksigen. Pada akhir tahun 2019 muncul penyakit baru yaitu Covid 19 yang termasuk penyakit yang menyerang sistem pernapasan yang sekarang menyebar di indonesia maupun dunia yang berdampak pada perkembangan krisis kesehatan. Salah satu penyakit yang berhubungan dengan paru-paru di Provinsi Gorontalo yaitu penyakit TB/TBC dan Covid-19. Di Provinsi Gorontalo sendiri belum tersedia rumah sakit khusus yang menangani penyakit yang berhubungan dengan paru-paru, sehingga perlu adanya perancangan rumah sakit khusus paru-paru di Provinsi Gorontalo sebagai tempat pengobatan, perawatan, dan pemulihan kesehatan pasien. Konsep yang digunakan dalam perancangan ini yaitu menggunakan konsep Healing Environment. Penerapan konsep Healing Environment didasarkan pada tiga pendekatan yaitu alam, indra dan psikologis. Beberapa elemen desain yang digunakan adalah alam (nature), pencahayaan, penghawaan, warna, life energizing surrounding, aroma, dan Healing Garden. Pendekatan Healing Environment bertujuan untuk membuat lingkungan menjadi hijau dan juga menyesuaikan psikologis pasien sehingga mempercepat proses pemulihan. Hasil dari perancangan ini berupa konsep pengolahan tapak, konsep zonasi ruang dan konsep sirkulasi, serta menghasilkan gambar-gambar desain rumah sakit khusus paru-paru di Provinsi Gorontalo. Kata kunci: Konsep, Healing Environment, Rumah Sakit, Paru-paru,  
PERANCANGAN BANDARA KABUPATEN BANGGAI LAUT DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEMPORER Juan Atie; Elvie Fatmah Mokodongan; Abdi Gunawan Djafar
JAMBURA Journal of Architecture Vol 5, No 2 (2023): JJoA : Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v5i2.21689

Abstract

ABSTRAK .Kabupaten Banggai Laut merupakan kabupaten yang terletak di Provinsi Sulawesi Tengah, terpisah dari daratan Pulau Sulawesi. Akses menuju Kabupaten Banggai Laut hanya dapat dilakukan melalui transportasi laut yang memakan waktu cukup lama. Masyarakat sangat mendambakan perlunya suatu fasilitas untuk mendukung kegiatan transportasi agar dapat melakukan perjalanan dengan cepat dan efisien tanpa bergantung pada transportasi laut yang panjang. Perancangan bandara di Banggai Laut menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan transportasi tersebut.Perancangan ini menggunakan penerapan Arsitektur Kontemporer dalam bentuk fisik terminal penumpang yang berfungsi sebagai media komunikasi yang mencerminkan kearifan dan budaya lokal Kabupaten Banggai Laut. Perancangan tersebut bertujuan untuk menciptakan bangunan terminal yang menyampaikan kesan, citra, dan identitas daerah bagi penumpang yang datang dan berangkat. Perancangan bandara juga berupaya untuk meningkatkan aksesibilitas antar pulau, mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan kemudahan transportasi ke daerah terpencil diharapkan dapat menarik investasi dan kunjungan wisatawan sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Tengah dan khususnya di Kabupaten Banggai Laut.Perancangan ini bertujuan untuk memberikan alternatif moda transportasi udara dan membuat desain bangunan sebagai landmark Kabupaten Banggai Laut.The method used in this discussion is to gather data related to the design object through books, magazines, the internet, and other media, then transform it into our design. The result is an airport design expected to serve as a landmark for Banggai Laut Regency.ABSTRAK. Kabupaten Banggai Laut merupakan kabupaten yang berada di Provinsi Sulawesi Tengah yang terpisah dari daratan pulau Sulawesi, Untuk akses menuju Kabupaten Banggai Laut hanya dapat di tempuh menggunakan moda transportasi laut yang memerlukan waktu cukup lama. Kebutuhan akan suatu wadah untuk menunjang kegiatan transportasi sangat dibutuhkan masyarakat untuk dapat berpergian secara cepat dan sesingkat – singkatnya tanpa harus menggunakan transportasi laut yang memerlukan waktu lama. Perancangan Bandara di Banggai Laut ini menjadi salah satu pemecahan dalam hal kebutuhan untuk kegiatan transportasi tersebut.Perancangan ini menggunakan penerapan Arsitektur Kontemporer dalam bentuk fisik terminal penumpang sehingga dapat di jadikan sebagai media komunikasi dari filosofi kearifan lokal dan kebudayaan Kabupaten Banggai Laut sehingga tampilan bangunan terminal penumpang dapat memberi kesan, citra, dan identitas daerah bagi penumpang yang datang dan pergi. Perancangan Bandar Udara ini juga di harapakan dapat meningkatkan aksesbilitas antar pulau, mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena kelancaran transportasi ke daerah terpencil dan akan memancing masuknya investasi dan kunjungan wisatawan sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Provinsi sulteng pada umumnya dan Kabupaten Banggai Laut pada khususnya.Tujuan yang ingin dicapai pada perencangan ini adalah menghasilkan alternatif moda transportasi udara dan menghadirkan desain bangunan yang bisa menjadi penanda Kabupaten Banggai Laut. Metode yang digunakan dalam pembahasan ini adalah mencari data – data yang terkait dengan objek rancangan melalui buku – buku, majalah, internet dan media lainnya kemudian mentranformasikan menjadi rancangan sendiri. Hasilnya adalah sebuah desain Bandar Udara yang harapannya bisa menjadi penanda Kabupaten Banggai Laut. 
PENERAPAN ARSITEKTUR PERILAKU PADA PERANCANGAN PUSAT PELATIHAN OLAHRAGA DISABILITAS FISIK DI GORONTALO Muh. Fadrianto Tomu; Satar Saman; Lydia Tatura
JAMBURA Journal of Architecture Vol 5, No 2 (2023): JJoA : Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v5i2.20718

Abstract

ABSTRACT Gorontalo Province is one of the regions in Indonesia with a rapidly growing population of people with disabilities, reaching 6,945 individuals spread across 6 districts/cities. Based on this number, Gorontalo is one of the areas that frequently participates in the PEPARNAS (National Paralympic Week) event, which is held every 4 years. However, Gorontalo lacks the facilities to accommodate the training of physically disabled athletes and support their spirit for continuous development. The aim of the Physical Disability Sports Training Center Design is to provide a sports training facility for individuals with physical disabilities in Gorontalo, equipped with disability-friendly infrastructure and facilities. The methods employed in this design included data collection, site analysis, benchmarking, and literature studies. The physical disability sports training center in Gorontalo was designed based on the needs of individuals with physical disabilities as the main actors, using a behavioral architecture approach. Behavioral architecture is an approach in the field of architecture that emphasizes the connection between a space or building and its users and environment through the transformation of form and appearance of the building, site mass processing, and physical completeness of the designed building, taking into account the materials used in the design to provide safety and comfort for users during activities inside the facility. The research result was a building model of the Physical Disability Sports Training Center in Gorontalo as a facility to accommodate sports training for physically disabled athletes, equipped with disability-friendly infrastructure and facilities, creating comfort and safety during activities within the space or building, as well as during the training, development, and nurturing process in the field of sports. ABSTRAKProvinsi Gorontalo merupakan salah satu daerah di Indonesia dengan populasi penyandang disabilitas yang pesat yaitu mencapai 6.945 jiwa yang tersebar di 6 Kabupaten/Kota. Bedasarkan jumlah tersebut, Gorontalo menjadi salah satu daerah yang sering mengikuti ajang PEPARNAS (Pekan Paralimpiade Nasional) yang diselenggarakan 4 tahun sekali. Akan tetapi di Gorontalo sendiri belum memiliki fasilitas yang dapat mewadahi latihan para atlet disabilitas fisik untuk penunjang semangat para atlet agar terus berkembang. Tujuan dari Perancangan Pusat Pelatihan Olahraga Disabilitas Fisik ialah untuk mewujudkan sebuah fasilitas pelatihan olahraga bagi penyandang disabilitas fisik di Gorontalo dengan sarana dan prasarana yang ramah terhadap disabilitas. Metode yang digunakan dalam perancangan ini ialah metode pengumpulan data, analisis site, studi banding dan studi literatur. Pusat pelatihan olahraga disabilitas fisik di Gorontalo akan dirancang berdasarkan kebutuhan disabilitas fisik sebagai pelaku utama dengan pendekatan tema arsitektur perilaku. Arsitektur Perilaku adalah sebuah pendekatan dalam ilmu arsitektur yang sangat menekankan keterkaitan antara sebuah ruang atau bangunan dengan pengguna dan lingkungannya melalui transformasi bentuk dan penampilan bangunan, pengolahan tata massa tapak, serta kelengkapan fisik bangunan yang didesain sedemikian rupa dengan memperhatikan material yang digunakan dalam perancangan agar dapat memberikan keamanan dan kenyamanan kepada pengguna saat beraktivitas didalamnya. Hasil dari penelitian ini berupa model bangunan Pusat Pelatihan Olahraga Disabilitas Fisik di Gorontalo sebagai fasilitas untuk mewadahi pelatihan olahraga bagi para atlet disabilitas fisik dengan sarana dan prasarana yang ramah terhadap disabilitas sehingga dapat tercipta kenyamanan dan keamanan saat beraktifitas dalam ruang atau bangunan, serta dalam proses pelatihan, pembinaan dan pengembangan pada bidang olahraga 
PERANCANGAN SEKOLAH TINGGI ILMU PELAYARAN MARITIM DI PROVINSI GORONTALO DENGAN TEMA ARSITEKTUR EKOLOGI Afdhalash Badrid Soman; Kalih Trumansyahjaya; Heryati Heryati
JAMBURA Journal of Architecture Vol 5, No 2 (2023): JJoA : Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v5i2.20755

Abstract

ABSTRACT.Indonesia is an archipelagic country with a greater ocean area than land area. Its strategic geographical location also supports shipping in Indonesia. It has an area of water reaching 3,257,357 km² with a coastline stretching to 99,803 km², making Indonesia the country with the second longest coastline in the world. As of 2020, the Gazette of the Republic of Indonesia recorded a total of 16,771 islands. Ironically, despite being an archipelagic and maritime country, Indonesia experiences an annual shortage of sailors. The Human Resource Development Agency reported in 2015 that the national maritime industry still requires 83,000 sailors. The province of Gorontalo, in particular, contributes very few marine experts, primarily due to the absence of maritime high schools offering advanced education. The theme of Ecological Architecture was chosen to address the lack of public awareness regarding the preservation of the coastal environment. This issue has resulted in damage to the 40-hectare mangrove forests along the coast of Kwandang district and Anggrek district in North Gorontalo regency, caused by the surrounding community actions.The method of data collection used was the descriptive method, which involved gathering primary and secondary data sources. These sources were then explained and analyzed through descriptions. Additionally, the data was collected through literature studies, object observations, surveys, data studies or comparative studies, and interviews with relevant parties.The hope or purpose of this design is to address the shortage of sea officers, which poses a significant challenge for our country, known as a maritime country. ABSTRAK.Indonesia adalah negara kepulauan dengan luas lautan melebihi luas daratan. Letak geografis negara Indonesia yang sangat strategis juga mendukung dalam segi pelayaran di Indonesia. Memiliki luas wilayah perairan mencapai 3.257.357 km2 dengan panjang garis pantai mencapai 99.803 km yang ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia serta jumlah pulau yang tercatat di Grezette Republik Indonesia di tahun 2020 sebanyak 16.771 pulau.Ironisnya, Indonesia sebagai negara kepulauan dan negara maritim justru mengalami kekurangan pelaut setiap tahunya. Menurut Badan Pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia) pada tahun 2015, industri maritim nasional masih membutuhkan 83.000 pelaut. Provinsi Gorontalo sendiri masih sangat sedikit menyumbang tenaga ahli kelautan, hal ini dikarenakan tidak terdapatnya sekolah tinggi pelayaran yang dapat melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Tema Arsitektur Ekologi di ambil karena belum ada kesadaran masyarakat dalam memelihara lingkungan dekat pantai hal ini mengakibatkan 40 hektar hutan mangrove di pesisir kecamatan Kwandang dan kecamatan Anggrek kabupaten Gorontalo Utara rusak akibat masyarakat sekitar.Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu dengan pengumpulan sumber data primer dan sekunder kemudian dijelaskan dan dianalisa dalam bentuk uraian, serta data-data yang di kumpulkan degan cara Studi literature, observasi objek dan survey, melakukan studi data atau studi perbandingan, dan melakukan wawancara kepada pihak-pihak terkait.Harapan atau tujuan dari desain ini adalah untuk dapat membantu menambah kekurangan akan tenaga perwira laut yang menjadi masalah bagi negara kita yang di juluki sebagai negara maritim.
PELABUHAN PENGUMPAN REGIONAL DI KWANDANG PROVINSI GORONTALO DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR MODERN Brilyan Alintuka; Kalih Trumansyahjaya; Berni Idji
JAMBURA Journal of Architecture Vol 5, No 2 (2023): JJoA : Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v5i2.20649

Abstract

Dengan besarnya luas wilayah perairan tersebut mengakibatkan sektor kelautan merupakan pendukung utama pertumbuhan ekonomi, salah satu provinsi pengembangan ekonomi berbasis kelautan yaitu Provinsi Gorontalo. Provinsi Gorontalo merupakan Provinsi yang berada di Kawasan Timur Indonesia dan juga sebagai poros maritim Kawasan Timur Indonesia, arah kebijakan pembangunan Provinsi Gorontalo diantaranya pembangunan infrastruktur yang merata. Banyaknya Aktivitas di Pelabuhan Kwandang sehingga perlu adanya fasilitas pelabuhan, operasional pelabuhan serta fungsi dan pelabuhan Khusus untuk infrastruktur perhubungan laut yang ada di Provinsi Gorontalo salah satunya adalah Pelabuhan. Salah satu jenis pelabuhan yang mendukung kegiatan yang di maksud adalah Pelabuhan Pengumpan Regional. Pelabuhan Kwandang merupakan salah satu pelabuhan pengumpan regional di Provinsi Gorontalo, dengan banyaknya aktivitas di pelabuhan tersebut, perlu adanya fasilitas dan ketersediaan infrastruktur yang memenuhi standar pelabuhan yang berlaku. Arsitektur Modern merupakan solusi desain dalam bentuk modern yang disampaikan secara minimalis, sederhana dan efisien, bebas dalam prinsip.   dengan fokus pada "Pelabuhan Pengumpan Regional di Kwandang Provinsi Gorontalo dengan Pendekatan Arsitektur Modern" dan memperhatikan standar fasilitas pelabuhan dan operasional pelabuhan berdasarkan peraturan pemerintah. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang Pelabuhan Kwandang sebagai Pelabuhan Pengumpan Regional di Provinsi Gorontalo dan menciptakan kenyamanan bagi pengguna pelabuhan serta membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut. Kata kunci: Pelabuhan Kwandang, Terminal, Dermaga, Arsitektur Modern
KONSEP DASAR ARSITEKTUR BALI PADA PERANCANGAN PUSAT PELATIHAN KESENIAN BALI DI KECAMATAN TOILI KABUPATEN BANGGAI I Nengah Dwi Kumbara Dika; Nurnaningsih Nico Abdul; Heryati Heryati
JAMBURA Journal of Architecture Vol 5, No 2 (2023): JJoA : Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v5i2.20634

Abstract

ABSTRACT The design of Bali Arts Training Center is a Balinese art building with a design concept located in Toili Dsitrict, Banggai Regency, Central Sulawesi Province. Balinese arts in toili are accommodated by Balinese Traditional Institutions, namely Adat and Banjar and private studios in the Toili District. The available private studios have a limited capacity and subpar facilities. Thus, in terms of providing facilities for the arts, are not optimal in terms of facilities and training management. This design was created to serve as a forum for Balinese art practitioners in the Toili area. The data collection employed a literature study with several supporting data such as books, journals, articles and so forth, followed by interviews, analyzing and summarizing the informants’ opinions related to the discussion title and theme. Last it observation, i.e direct monitoring. Qualitative descriptive analysis, namely analyzing the obtained data, drafting the concept, and designing the process. The Balinese architectural approach is applied in this design because it is considered in accordance with the required art building concept. Further, with the basic concept of Balinese architecture, such as Tri Hita Karana, Tri Angga, Tri Loka, and several other concepts, it is expected to create buildings that align with Balinese design principles. The study’s results are in the form of a Balinese Arts Training Center building that can accommodate and provide facilities for artist in the Toili District with supporting facilities such as adequate space for movement, fostering positive interaction between space users and space in the building in the process of training, coaching, developing, and performing Balinese arts. . Keywords: Balinese Art, Traditional and Banjar, Balinese Architecture ABSTRAK Perancangan Pusat Pelatihan Kesenian Bali merupakan sebuah bangunan kesenian Bali dengan gagasan perancangan yang terletak di Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah. Kesenian Bali di Toili diwadahi oleh Lembaga Tradisional Bali yaitu Adat dan Banjar dan sanggar-sanggar pribadi yang ada di kecamatan Toili. Sanggar-sanggar pribadi yang tersedia tidak maksimal dalam penyediaan fasilitas serta dengan daya tampung yang kecil Sehingga, dalam mewadahi bidang kesenian, belum maksimal dalam hal fasilitas dan manajemen pelatihannya.Perancangan ini dibuat dengan tujuan sebagai wadah bagi para pelaku kesenian Bali yang ada di daerah Toili. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu studi literatur dengan cara mencari data-data penunjang lainnya melalui buku-buku, jurnal, artikel dan lainnya, Wawancara yaitu menganalisa dan merangkum pendapat-pendapat dari narasumber yang berkaitan dengan judul serta tema yang di angkat, dan observasi yaitu dengan melakukan pengamatan langsung pada lokasi. Analisa deskriftif kualitatif yaitu melakukan Analisa terhadap data yang sudah diperoleh, penyusunan konsep dan proses desain. Pendekatan Arsitektur Bali diterapkan dalam perancangan ini karena dianggap selaras dengan konsep bangunan kesenian yang diperlukan. Konsep-konsep dasar arsitektur Bali seperti Tri Hita Karana, tri Angga, Tri loka dan beberapa konsep lainnya, diharapkan dapat menciptakan bangunan yang sesuai dengan kaidah perancangan Bali.Hasil dari penelitian ini berupa rancangan bangunan Pusat Pelatihan Kesenian Bali yang dapat mewadahi serta menyediakan fasilitas bagi para pelaku kesenian yang ada di Kecamatan Toili dengan fasilitas pendukung seperti fasilitas ruang gerak yang memadai, sehingga akan tercipta dan terjalin interaksi yang baik antara pengguna ruang dan ruang dalam bangunan dalam proses pelatihan, pembinaan, pengembangan maupun pementasan kesenian Bali. Kata Kunci: Kesenian Bali, Adat dan Banjar, Arsitektur Bali
PENERAPAN PENDEKATAN DESAIN ARSITEKTUR HIBRID PADA PERANCANGAN PASAR SENTRAL LIMBOTO DI KECAMATAN LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO Nurul Maziyah Hidayat; Moh. Faisal Dunggio; Satar Saman
JAMBURA Journal of Architecture Vol 5, No 2 (2023): JJoA : Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v5i2.21562

Abstract

ABSTRACKA central market, also known as a terminal market, is a centralized trading place where local sellers gather and receive goods while allowing sellers to trade directly within the central market. One characteristic of a central market is a Type A traditional market that operates daily. Limboto Shopping Center is a central market in Limboto District, Gorontalo Regency. However, on March 2, 2018, a fire engulfed Limboto Shopping Center, destroying the entire second and part of the first floors. Based on this issue, the title of this final project is “Designing Limboto Central Market with a Hybrid Architectural Design Approach”, aiming to provide visitors with comfort, security, and a new atmosphere. The term hybrid refers to the combination of two opposing elements while retaining the characteristics of each. This concept is applied in numerous advanced countries worldwide. Architectural design should consider local culture to ensure that buildings fit in and a place maintains its distinct identity. Keywords: Central Market, Hybrid Architecture ABSTRAK. Pasar sentral atau juga disebut pasar terminal merupakan pasar pusat yang mengumpulkan atau menerima barang dagangan dari penjual lokal tetapi para penjual juga bisa berjualan langsung di pasar sentral. Salah satu ciri pasar sentral adalah merupakan pasar rakyat tipe A, yang operasional pasar harian. Shopping Center Limboto adalah pasar sentral yang berada di Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo. Akan tetapi pada tanggal 2 Maret 2018, Shopping Center Limboto mengalami kebakaran yang menghanguskan seluruh tingkat kedua bangunan dan sebagian pada tingkat pertama bangunan. Berdasarkan permasalahan tersebut menjadikan alasan judul tugas akhir ini yaitu perancangan “Pasar Sentral Limboto” dengan pendekatan arsitektur hybrid untuk memberikan rasa nyaman, keamanan dan suasana baru kepada pengunjung. Pengertian hibrid sendiri adalah penggabungan dua unsur yang berlawanan tetapi tetap mempertahankan karakter unsur-unsur tersebut. Konsep hibrid telah ditetapkan di berbagai negara maju di berbagai belahan dunia ini. Dalam desain arsitektur perlu memperhatikan karakter budaya local, agar karya-karya arsitektur tidak asing berada di suatu tempat dan agar suatu tempat memiliki karakter yang unik.Kata kunci: Pasar Sentral, Arsitektur Hibrid
PERANCANGAN AGROWISATA KECAMATAN MOADAYAG DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOAGI Yusnan Mokoagow; Zuhriati A. Djailani; Ernawati Ernawati
JAMBURA Journal of Architecture Vol 5, No 2 (2023): JJoA : Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v5i2.21660

Abstract

ABSTRACT.In accordance with the vision "The Realization of Modayag Regency which is Independent in Staple Foods" with several missions related to improving the quality of human resources and being able to trigger growth in socio-economic development, as well as increasing economic business in the agricultural sector. By Tourism Law no. December 2009, a tourist destination is anything that has uniqueness, beauty and natural, cultural and man-made wealth which is the object or destination of tourist visits. The main problem in this design is the geographical and climatic conditions in the adjustment of plant species with the arrangement of agro-tourism areas. The ecological architectural approach aims to minimize the impact of natural damage by integrating with the environment. The method used in this research is descriptive quantitative. The implementation technique is by conducting a site survey and collecting primary and secondary data which is analyzed descriptively. Then the management of primary data and secondary data will become an alternative solution to the problem and become a reference for agro-tourism design concepts. Data that includes design requirements are processed into analysis. This analysis becomes a reference for the concept of agro-tourism planning. By prioritizing ecological aspects so as to use bamboo and wood as the main materials in the designer, as well as maximizing natural lighting, ventilation in each room and outdoor space arrangement taking into account user comfort.Keywords: agrotourism, ecology, designABSTRAK.Sesuai dengan visi “Terwujudnya Kecamatan Modayag Yang Mandiri Pangan Pokok" dengan beberapa misi diantaranya terkait peningkatan kualitas sumber daya manusia dan dapat memicu pertumbuhan pembangunan sosial ekonomi, serta meningkatkan usaha ekonomi dalam sektor hasil pertanian. Dengan Undang-undang Kepariwisataan No. Desember 2009, destinasi wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan dan kekayaan alam, budaya, dan buatan manusia yang menjadi obyek atau tujuan kunjungan wisata. Permasalahan utama dalam perancanagn ini adalah keadaan geografis dan iklim dalam penyesuaian untuk jenis tanaman hingga pada penataan kawasan agrowisata. Pendekatn arsitektur ekologi bertujuan untuk meminimalisir terkait dampak kerusakan alam dengan cara berintegrasi dengan lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Teknis pelaksanaanya dengan melakukan survei lokasi dan melakukan pengumpulan data primer dan sekunder yang dianalisis secara deskriptif. Kemudian, mengelola data primer dan data sekunder akan menjadi alternatif pemecahan masalah dan menjadi acuan konsep perancangan agrowisata. Data-data yang mencakup kebutuhan perancangan di olah menjadi analisis. Analisis tersebut menjadi acuan konsep perencanaan agrowisata. Dengan mengedepankan aspek ekologi sehingga mengunakan bambu dan kayu sebagia material utama dalam perancang, serta memaksimalkan pencahayaan alam, penghawaan pada setiap ruangan dan penataan pada ruang luar untuk mempertimbangkan kenyamanan pengguna.Kata kunci: agrowisata, ekologi, perancangan
PERANCANGAN BOOK CENTRE DI KOTA GORONTALO DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR MODERN Chintya Sumendong; Kalih Trumansyahjaya; Nurnaningsih Nico Abdul
JAMBURA Journal of Architecture Vol 5, No 2 (2023): JJoA : Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjoa.v5i2.20759

Abstract

ABSTRACT. In general, the province of Gorontalo is classified as an area with a low level of reading interest, as observed from the data of the reading literacy activity index. It occupied 10th out of the 25 provinces with the lowest ranks. The lack of visitors at the events organized by the Sahabat Pulau Gorontalo community, which offers around 200 books, indicates a low reading interest among the people of Gorontalo, with a maximum of only 30 visitors. In addition, to improve their reading interest, there is a need for a platform that facilitates book reading, purchasing, borrowing, and book discussions. This design aims to create a Book Centre that aligns with the community's lifestyle as book users and promotes reading enjoyment while maintaining scholarly ethics. This encourages people to read not only out of necessity but also for pleasure. This study employed deductive analysis, which involves identifying the main problem and examining specific aspects of the Book Centre. The research resulted in the creation of a Book Centre building that accommodates and provides facilities for reading, purchasing, and borrowing books. The design follows a modern architectural approach, with a unique and dynamic shape inspired by someone reading a book while relaxing. This asymmetrical structure aims to attract the interest of readers in the community. The interior layout is both educational and recreational, catering to the lifestyle of all users. Keywords: Gorontalo, Book Centre, Modern Architecture. ABSTRAK.  Provinsi Gorontalo secara umum tergolong dalam wilayah yang memiliki tingkat minat baca dalam kategori rendah dilihat dari data indeks aktifitas literasi membaca, dari 25 provinsi terendah, provinsi Gorontalo berada pada urutan ke 10 dari 25 p rovinsi terendah. Minat baca masyarakat Gorontalo dapat dilihat dari kurangnya pengunjung pada kegiatan yang diadakan oleh komunitas Sahabat Pulau Gorontalo, komunitas ini menyediakan sekitar 200 buah buku, dan pengujung yang ada berjumlah paling banyak 30 pengunjung, untuk meningkatkan minat baca masyarakat Gorontalo diperlukannya suatu yang mewadahi kegiatan membaca buku, membeli buku, meminjam buku maupun bedah buku.Perancangan ini bertujuan untuk membuat suatu wadah yaitu Book Centre dengan menunjang gaya hidup masyarakat sebagai pengguna objek dan dengan tetap menjunjung tinggi etika keilmuan yang menjadi kerangka utama kegiatannya, sehingga masyarakat tidak hanya membaca buku ketika membutuhkan sesuatu, tetapi juga ditunjang dengan kesenangan membaca buku. Metode yang digunakan dalam pembahasan ini adalah metode analisa deduktif, yaitu metode penelusuran pokok masalah yang kemudian dijabarkan pada hal-hal spesifik yang berkaitan dengan Book Centre.Hasil penelitian ini berupa bangunan Book Centre yang mewadahi serta menyediakan fasilitas bagi masyarakat dalam membaca, membeli, dan meminjam buku dengan menggunakan pendekatan Arsitektur modern, dimana desain Book Center mengutamakan tampilan bangunan yang mengadaptasi bentuk seseorang yang sedang membaca buku seraya duduk santai, adaptasi bentuk ini merupakan bentuk tak beraturan yang menghasilkan bangunan berbentuk asimetris dan dinamis  sehingga dapat menarik minat baca masyartakat, selain itu  penataaan yang edukatif dan rekreatif yang dipadukan untuk menunjang gaya hidup semua kalangan sebagai pengguna. Kata kunci: Gorontalo, Book Centre, Arsitektur Modern.

Page 2 of 3 | Total Record : 23