cover
Contact Name
Ivan Taslim
Contact Email
ivantaslim@umgo.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
geografi@umgo.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
J SIG (Jurnal Sains Informasi Geografi)
ISSN : -     EISSN : 26141671     DOI : -
Jurnal ini terbit 2 (dua) kali dalam setahun yaitu pada bulan Mei dan November (2 Nomor dalam 1 Volume) yang pada setiap terbitan berisi maksimal 6 artikel/paper. Publikasi dalam jurnal ini menggunakan Bahasa Indonesia meski juga diperbolehkan dengan menggunakan Bahasa Inggris (english).
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 2 (2021): Edisi November" : 6 Documents clear
ANALISIS SPASIAL WISATA PANTAI BOTUTONUO DESA BOTUTONUO MENGGUNAKAN FOTO UDARA ORTHOFOTO HASIL PEMOTRETAN DENGAN UAV (Spatial Analysis at Butotonuo Beach Tourism Object in Botutonuo Village Using Orthophoto Aerial Photograph as UAV Imaging Result) Hendra Hendra; Ahmad Syamsu Rijal S; Risman Jaya; Nurfaika Nurfaika
Jurnal Sains Informasi Geografi (J SIG) Vol 4, No 2 (2021): Edisi November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jsig.v4i2.995

Abstract

Penelitian ini menganalisis spasial wisata pantai botutonuo desa Botutonuo menggunakan foto udara orthofoto hasil pemotretan dengan UAV . Perbaikan destinasi wisata harus memperhatikan kriteria komponen dasar wisata agar dapat menjadi tempat wisata yang diminati oleh wisatawan. Data real time tentang komponen wisata sangat penting untuk destinasi wisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi dan pengambilan foto udara dengan drone. Pengolahan data dilakukan dengan perangkat lunak yang menghasilkan orthomosaic.  Data dianalisis dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan indikator 3 A (atraksi, amenitas dan aksesibilitas. Hasil penelitian menunjukan bahwa komponen Atraksi wisata memiliki 3 item dalam menarik wisatawan yaitu pesisir pantai, vegetasi, dan spot dermaga. Untuk komponen amenitas terdapat sepuluh item penting sebagai pendukung wisata botutonuo yaitu penginapan, gasebo, menara pandang botutonuo, market, warung makan, tempat ibadah, toilet, area parkir, penerangan. Aksesibilitas wisata menunjukan keterjangkauan dan keterhubungan yang baik dengan adanya kondisi jalan yang baik, tersedianya pusat pergerakan untuk wisatawan yaitu bandar udara, pelabuhan dan terminal. Hasil Analisis spasial menghasil peta atraksi wisata, amenitas dan aksesisbilitasPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis spasial wisata pantai botutonuo desa Botutonuo menggunakan foto udara orthofoto hasil pemotretan dengan UAV 
MONITORING PERUBAHAN GARIS PANTAI UNTUK EVALUASI RENCANA TATA RUANG DAN PENANGGULANGAN BENCANA DI KABUPATEN TANGERANG (Monitoring Coastline Change for Spatial Plan Evaluation and Disaster Management in Tangerang Regency) Heri Setiawan; Supriatna Supriatna
Jurnal Sains Informasi Geografi (J SIG) Vol 4, No 2 (2021): Edisi November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jsig.v4i2.1036

Abstract

Garis pantai Kabupaten Tangerang merupakan garis pantai yang sangat dinamis. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi laju perubahan garis pantai tiap desa di Pesisir Kabupaten Tangerang periode 2011 - 2021, mengidentifikasi penyebab, dampak dan memberikan rekomendasi untuk evaluasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan penanggulangan bencana. Metode kuantitatif teknik Digital Shoreline Analysis System (DSAS) digunakan untuk identifikasi abrasi dan akresi. Sedangkan analisis penyebab, dampak dan rekomendasi menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan semua desa di Pesisir Kabupaten Tangerang mengalami abrasi ataupun akresi selama satu dekade terakhir. Desa dengan laju dan luas akresi tertinggi berada di Desa Kohod sebesar 31,41 m/tahun dan 55,51 ha. Desa yang mempunyai laju abrasi tertinggi di Desa Tanjung burung sebesar -23,12 m/tahun dan luas abrasi tertinggi di Desa Desa Ketapang seluas 27,65 ha. Terdapat juga reklamasi di Kecamatan Kosambi seluas 78,18 ha. Adanya sedimentasi muara Sungai Cisadane sebagai penyebab akresi. Abrasi disebabkan karena kerusakan ekosistem mangrove, ketidaksesuaian kondisi eksisting dengan pola ruang hutan lindung RTRW di kawasan pesisir dan penyalahgunaan pemanfaatan sempadan pantai. Dampak kerusakan meliputi hilangnya pemukiman dan tambak, berkurangnya luas rencana hutan lindung (mangrove), mundurnya garis pantai akan memicu konflik lahan terkait pemanfaatan sempadan pantai. Beberapa rekomendasi yang diusulkan antara lain evaluasi RTRW pola ruang hutan lindung dan sempadan pantai, penanaman mangrove tepat di belakang wave breaker, pengelolaan ekowisata mangrove dan silvofishery.
ANALISIS STRATIGRAFI DAERAH LEATO UTARA DAN SELATAN, KOTA GORONTALO (Stratigraphy Analysis of The North and South Leato Region, Gorontalo City) Ronal Hutagalung; Aang Panji Permana; Dewi Rahmawaty Isa; Ivan Taslim
Jurnal Sains Informasi Geografi (J SIG) Vol 4, No 2 (2021): Edisi November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jsig.v4i2.1037

Abstract

Daerah Leato Utara dan Selatan, Kota Gorontalo merupakan bagian selatan dari lengan utara Sulawesi. Kondisi geologi daerah penelitian sangat kompleks. Untuk itu penelitian ini sangat menarik dilakukan untuk mengetahui stratigrafi sehingga bisa diketahui rekonstruksi pembentukan daerah Leato Utara dan Selatan, Kota Gorontalo. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis stratigrafi daerah Leato Utara dan Selatan, Kota Gorontalo. Tujuan tersebut akan dicapai menggunakan dua metode penelitian yakni survei lapangan berupa pemetaan geologi detail dan analisis laboratorium berupa analisis petrografi. Hasil dan pembahasan dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada dua satuan geomorfologi, tiga satuan batuan serta tiga kontrol struktur geologi yang bekerja. Satuan granit menjadi satuan tertua yang terbentuk di laut dalam kemudian mengalami pengangkatan di atasnya diendapkan tidak selaras satuan breksi vulkanik dan satuan batugamping terumbu pada lingkungan laut dangkal.
STUDI ANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI KALI DINGIN WOSI, DISTRIK MANOKWARI BARAT, KABUPATEN MANOKWARI (Analytical Studies of River Water Quality of Kalidingin Wosi, West Manokwari District, Manokwari Regency) Erikha Maurizka Mayzarah; Nur Alzair
Jurnal Sains Informasi Geografi (J SIG) Vol 4, No 2 (2021): Edisi November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jsig.v4i2.1097

Abstract

Penentuan kualitas air diperlukan sebagai arah pemantauan pencemaran air. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas air Sugai Kalidingin Wosi dengan parameter pH, BOD5, TSS, TDS, DO, Cr6+.  Penelitian dilakukan di Sungai Kalidingin Wosi, Manokwari Barat, Papua Barat dari bulan Januari- Maret 2021.  Titik pengambilan sampel terdiri dari 3 titik yaitu bagian Hulu Sungai, Tengah Sungai dan Hilir Sungai. Sampel air dengan Parameter Kimia-Fisika dianalisis di Laboratorium Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Papua. Pengolahan data dari analisis Laboratorium menggunakan metode komparatif yaitu membandingkan hasil analisis laboratorium dengan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Kelas II.  Hasil Penelitian yaitu pH di lokasi penelitian berkisar 6,55 - 7,21, TSS sebesar 73 – 91Mg/L, TDS sebesar 95 – 146 Mg/L, DO sebesar 5,3 – 6,2 Mg/L, BOD5 sebesar 8,6 – 12,7 Mg/L, dan Cr 6+ sebesar 0,0013 – 0,004 Mg/L.  Kesimpulan penelitian ini yaitu parameter TSS, DO dan BOD5 melebihi nilai ambang batas sedangkan parameter pH, TDS dan Cr6+ masih dibawah nilai ambang batas yang telah ditetapkan.  Penurunan kualitas air sungai berdasarkan parameter tersebut diakibatkan karena aktivitas masyarakat yang membuang limbah domestik ke sungai.
ANALISIS KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI SAMARINDA (Analysis of Forest and Land Fire in Samarinda) Edwardus Iwantri Goma; Djurlin Lampang; Fathan Purwadi; Inayah Inayah; Lasdin Sagala; Riska Riska; Deviani Deviani
Jurnal Sains Informasi Geografi (J SIG) Vol 4, No 2 (2021): Edisi November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jsig.v4i2.1082

Abstract

The phenomenon of forest and land fires is also an annual problem that is often faced in East Kalimantan Province, especially in the Samarinda area. The purpose of this study was to determine the causes of forest and land fires, and to identify follow-up actions to reduce the risk of forest and land fires in Samarinda. Data collection techniques were carried out using documentation techniques which were carried out in three stages, namely 1) Editing; 2) Organizing; and 3) Finding: The data analysis technique used in this research is to use the data analysis method of the Miles and Huberman model which is carried out in three stages, namely 1) Data reduction; 2) Display data and; 3) Drawing conclusions. The results showed that forest and land fires that occurred in several areas of the city of Samarinda were caused by two main factors, namely human activities and weather factors. The follow-up for risk reduction is early warning and steps to increase preparedness in the community.
ANALISIS AUTOKORELASI SPASIAL KETIMPANGAN GENDER KABUPATEN/KOTA DI PULAU JAWA MENGGUNAKAN INDEKS MORAN DAN LISA (Spatial Autocorrelation Analysis of Districts/Cities Gender Inequality in Java Island Using Moran Index and LISA) Candra Sari Djati Kartika; Amanda Kirana Yudita; Krisna Arum Windiatma
Jurnal Sains Informasi Geografi (J SIG) Vol 4, No 2 (2021): Edisi November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jsig.v4i2.1040

Abstract

Autokorelasi spasial merupakan salah satu metode analisis spasial untuk menentukan adanya hubungan atau keterkaitan antar lokasi amatan dengan lokasi tetangga dengan asumsi bahwa lokasi yang berdekatan akan memiliki tingkat korelasi yang lebih besar sehingga apabila suatu perubahan terjadi pada suatu lokasi, maka perubahan juga akan terjadi di lokasi sekitarnya. Sehingga analisis autokorelasi spasial dapat dimanfaatkan untuk melihat korelasi antar wilayah terhadap suatu fenomena sosial, seperti halnya isu ketimpangan gender. Indeks Moran dan LISA digunakan dalam penelitian ini dan diperoleh hasil bahwa nilai IKG Kabupaten/Kota di Pulau Jawa pada tahun 2019 memiliki korelasi positif dimana wilayah amatan dengan nilai IKG tinggi dikelilingi oleh wilayah dengan nilai IKG tinggi, dan sebaliknya. Dari hasil analisis tersebut dapat diketahui klasterisasi wilayah yang membutuhkan pertimbangan kebijakan khusus secara kewilayahan guna mengatasi permasalahan ketimpangan gender.

Page 1 of 1 | Total Record : 6