Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SUB DAS ALO TERHADAP PERILAKU PEMANFAATAN FISIK LAHAN Jaya, Risman; Rijal, Ahmad Syamsu; Mohamad, Irwansyah Reza
ISJN Journal Vol 2 No 1 (2020): Volume 2 Issue 1, 2020
Publisher : Indonesia Social Justice Network (ISJN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.466 KB)

Abstract

Tujuan dilakukan penelitian untuk menganalisis karakteristik sosial ekonomi masyarakat sub DAS Alo terhadap perilaku pemanfaatan fisik lahan. Penelitian dilakukan di kawasan sub DAS Alo yang secara administrasi sebagian besar berada di Kecamatan Tibawa. Data yang digunakan merupakan data sekunder dan primer yang diperoleh berdasarkan analisa survei dan studi literatur. Metode penelitian menggunakan metode analisis kuantitatif dan deskriptif kualitatif yang diguakan untuk memperjelas dan menginterpretasikan perolehan data sebgai hasil lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik sosial dan ekonomi sangat mempengaruhi prilaku masyarakat dalam pemanfaatan lahan di kawasan Sub DAS Alo. Kondisi sosial mengakibatkan pembukaan lahan yang mampu mengubah bentuk fisik daerah DAS seperti pengalih fungsian lahan perbukitan, hutan dan tepi sungai menjadi kawasan pertanian produktif yang kerap dilakukan oleh masyarakat. Disisi lain hasil penelitian menunjukkan terdapat kesenjangan antara pemanfaatan lahan dengan kondisi ekonomi masyarakat. Terdapat petani penggarap sebesar 39,50% dan petani pemilik sebesar 20,50% berdasarkan total sampel yang diperoleh dalam penelitian dan pendapatan petani terbesar berada di bawah Rp.<1.500.000, berdasarkan penggolongan BPS pendapata  n tersebut dikategorikan pada kategori pendapatan rendah. Demikian dapat disimpulkan masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai petani memiliki kemampuan ekonomi yang rendah. Dengan kemampuan ekonomi rendah dapat memicu terjadinya pembukaan lahan yang lebih luas untuk bertujuan meningkatkan pendapatan yang layak.
Analisis Mitigasi Bencana terhadap Kondisi Sosial Budaya di Gorontalo Rijal, Ahmad Syamsu; Matalapu, Irawan; Jaya, Risman; Maulana, Karina Meiyanti
LaGeografia Vol 19, No 2 (2021): Februari
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.703 KB) | DOI: 10.35580/lageografia.v19i2.17221

Abstract

The purpose of this study was to analyze the socio-cultural conditions related to disaster mitigation in Gorontalo. The method used in this research is a survey with data collection techniques. The data analysis technique used is SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, and threats) by looking at the socio-cultural conditions of the people of Gorontalo related to disaster mitigation in Gorontalo. The results of the study show that most information on disaster mitigation is known from school as well as from various media sources. Community, students, and teachers often experience disaster mitigation such as earthquakes, floods, and landslides, so it is necessary to have an evacuation place that is ready to be occupied. Lack of public awareness to join organizations on disaster mitigation means that most people do not know about preparedness in facing disasters that will occur. Disaster mitigation practice activities taught in schools are a solution to teach students to understand more about how to save themselves from disasters and not easily panic and fear.
Mapping of Landslide Hazard Distribution in Alo Watershed Gorontalo Regency Risman Jaya; Ahmad Syamsu Rijal
Jambura Geoscience Review Vol 2, No 1 (2020): Jambura Geoscience Review (JGEOSREV)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34312/jgeosrev.v2i1.2671

Abstract

Landslide occurrence can be influenced by physical factors and human activities. Thus, research related to the provision of information about landslide distribution in Alo watershed is needed as a basis in enhancing community preparedness in dealing with disasters. The method used in this study is the scoring method based on the Minister of Public Works Regulation No.22 / PRT / M / 2017 which is processed through a geographical information system through the overlay of all physical parameters. The result shows that the Alo watershed area is divided into three vulnerability categories. "Low" category covers 7171.8 ha, "medium" category covers 12008.7 ha, and "high" category covers 5039.5 ha out of 24.221 ha the total area of Alo watershed. Information provided in this research is expected to be able to help the local government in making policies in managing the Alo watershed area and enhancing the understanding of the local community in Alo watershed in dealing with disasters.
ANALISIS SPASIAL WISATA PANTAI BOTUTONUO DESA BOTUTONUO MENGGUNAKAN FOTO UDARA ORTHOFOTO HASIL PEMOTRETAN DENGAN UAV (Spatial Analysis at Butotonuo Beach Tourism Object in Botutonuo Village Using Orthophoto Aerial Photograph as UAV Imaging Result) Hendra Hendra; Ahmad Syamsu Rijal S; Risman Jaya; Nurfaika Nurfaika
Jurnal Sains Informasi Geografi (J SIG) Vol 4, No 2 (2021): Edisi November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jsig.v4i2.995

Abstract

Penelitian ini menganalisis spasial wisata pantai botutonuo desa Botutonuo menggunakan foto udara orthofoto hasil pemotretan dengan UAV . Perbaikan destinasi wisata harus memperhatikan kriteria komponen dasar wisata agar dapat menjadi tempat wisata yang diminati oleh wisatawan. Data real time tentang komponen wisata sangat penting untuk destinasi wisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi dan pengambilan foto udara dengan drone. Pengolahan data dilakukan dengan perangkat lunak yang menghasilkan orthomosaic.  Data dianalisis dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan indikator 3 A (atraksi, amenitas dan aksesibilitas. Hasil penelitian menunjukan bahwa komponen Atraksi wisata memiliki 3 item dalam menarik wisatawan yaitu pesisir pantai, vegetasi, dan spot dermaga. Untuk komponen amenitas terdapat sepuluh item penting sebagai pendukung wisata botutonuo yaitu penginapan, gasebo, menara pandang botutonuo, market, warung makan, tempat ibadah, toilet, area parkir, penerangan. Aksesibilitas wisata menunjukan keterjangkauan dan keterhubungan yang baik dengan adanya kondisi jalan yang baik, tersedianya pusat pergerakan untuk wisatawan yaitu bandar udara, pelabuhan dan terminal. Hasil Analisis spasial menghasil peta atraksi wisata, amenitas dan aksesisbilitasPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis spasial wisata pantai botutonuo desa Botutonuo menggunakan foto udara orthofoto hasil pemotretan dengan UAV 
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA PANTAI BILATO DI KABUPATEN GORONTALO (Geographic Information System Application for Strategic Tourism Development Areas of Bilato Beach in Gorontalo District) Elpin Ibrahim; Ivan Taslim; Ahmad Syamsu Rijal
Jurnal Sains Informasi Geografi Vol 1, No 1 (2018): Edisi Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.52 KB) | DOI: 10.31314/jsig.v1i1.91

Abstract

Abstract - This study aims to create a concept or strategy for the development of Strategic Tourism Area of Bilato Beach located in Gorontalo Regency Gorontalo Province. The planning strategy for the development of Bilato Beach Strategic Area in this research is based on the questionnaire and interview method with the field survey. The results of the interview will be processed using SWOT analysis which further utilizes Geographic Information System (GIS) application with ArcGIS 10.1 device for mapping of tourism development of Bilato Beach. In the result of observation at research location and interview (questionnaire) processed with SWOT approach obtained information about research location, such as white sand along the coastal landscape with the calm sea (Strengths). It's just that as a tourist attraction Bilato Beach has lack of adequate facilities, lack of government attention to the manager both in terms of financial aid and tourism publication (Weaknesses). In terms of Opportunities, Bilato Beach can be a source of income and business community, it is also supported by the terms of affordability/accessibility is quite easy. However, Bilato Beach as a tourist spot also has threats such as community activities and visitors that can be damage the natural habitat at the research location and also the many tourist attractions that make the competition in attracting the tourists. The conclusion of this SWOT analysis result is that Bilato Beach which has been designated as Tourism Strategic Area in Gorontalo Regency according to Province Regulation of Gorontalo Regency No. 4, 2011 still has many shortcomings in terms of tourism facilities and government attention in terms of publication. Keywords: tourism, strategic development, gis, swot analysis, bilato beach, gorontalo Abstrak – Penelitian ini bertujuan untuk membuat konsep atau strategi pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Pantai Bilato yang berada di Kabupaten Gorontalo. Strategi yang digunakan pada penelitian ini berdasarkan metode wawancara dan survai lapangan. Hasil dari wawancara akan diolah menggunakan analisis SWOT yang selanjutnya memanfaatkan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan perangkat ArcGIS 10.1 untuk pemetaan pengembangan wisata Pantai Bilato. Pada hasil observasi di lokasi penelitian dan wawancara (kuisioner) yang diolah dengan pendekatan SWOT diperoleh informasi tentang lokasi penelitian, diantaranya adalah pasir putih sepanjang bentang alam pantai dengan laut yang tenang (Kekuatan). Hanya saja sebagai tempat wisata Pantai Bilato memiliki kekurangan dari segi fasilitas yang memadai, tidak adanya perhatian pemerintah terhadap pengelola baik dari segi bantuan dana maupun publikasi wisata (Kelemahan). Dari segi Peluang, Pantai Bilato bisa menjadi sumber pendapatan dan usaha masyarakat, hal ini juga didukung oleh segi keterjangkauan yang cukup mudah. Meski demikian Pantai Bilato sebagai tempat wisata juga mempunyai Ancaman seperti aktifitas masyarakat dan pengunjung yang dapat merusak habitat alami di lokasi penelitian dan juga banyaknya tempat wisata yang menjadikan persaingan dalam menarik minat para wisatawan. Kesimpulan dari hasil analisis SWOT ini adalah bahwa Pantai Bilato yang sudah ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata di Kabupaten Gorontalo menurut PERDA Provinsi Gorontalo No. 4 Tahun 2011 masih memiliki banyak kekurangan dari segi fasilitas wisata dan perhatian pemerintah dalam hal publikasi. Kata kunci: pariwisata, strategi pengembangan, sig, analisis swot, pantai bilato, gorontalo
PENGEMBANGAN POTENSI WISATA ALAM SECARA SPASIAL DESA BONGO KECAMATAN BATUDAA PANTAI KABUPATEN GORONTALO (Spatial Natural Tourism Potential Development of Bongo District of Batudaa Pantai Gorontalo Regency) Titin Umi Rahayu; Ahmad Syamsu Rijal; Ivan Taslim
Jurnal Sains Informasi Geografi Vol 3, No 1 (2020): Edisi Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (907.835 KB) | DOI: 10.31314/jsig.v3i1.347

Abstract

The purpose of this study is to analyze the development of spatial natural tourism potential and identification of Bongo torism potential using SWOT analysis. By usung a qualitative descriptive method and data source in the from of primary and secondary data. Primary data covering field observation, interview and secondary data covering the map of RBI 1: 25.000, satellite image of Google Maps and data of visitor number which then described by SWOT matrix. The result of this study indicate the Bongo village has good natural tourism potential to be developed, in terms of attractiveness with the hills are very beautiful types of taours that can be developed that is a natural panorama taour and outbound tourism other than that Bongo village has a Dulanga beach with coral reef and other merine biota with a decent tour to be developed that is snorkeling tour. As for supporting facilities and infrastructure of natural attractions Bongo village needs to be added in order to meet the needs of tourist who visit because wih adequate faciliteis and infrastructure can increase the number of tourists both local and foreign.
PENGEMBANGAN SECARA SPASIAL BENTENG OTANAHA DI KAWASAN CAGAR BUDAYA GORONTALO Dwi Randayani Butulipu; Ivan Taslim; Ahmad Syamsu Rijal
Jurnal Sains Informasi Geografi Vol 1, No 1 (2018): Edisi Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (825.119 KB) | DOI: 10.31314/jsig.v1i1.87

Abstract

Abstract – This study aims to analyze the development of tourist areas of Benteng Otanaha spatially by using SWOT and GIS analysis. Data obtained in the form of primary data include field observation, interviews, questionnaires, field documentation and secondary data in the form of data collection through document studies and literature study. The results of this study indicate that tourism in Benteng Otanaha in the cultural heritage area has good potential to be developed because it includes cultural preservation based on diversity, uniqueness and distinctiveness of culture and nature as well as human needs for a vacation. The development of Otanaha Fortress in the cultural heritage area requires follow up of local government and community, so it can be one of the tourist destinations in Gorontalo. Keywords: spatial development, swot analysis, gis, otanaha castle, cultural heritage, gorontalo Abstrak – Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan kawasan wisata Benteng Otanaha secara spasial dengan menggunakan analisis SWOT dan SIG. Data yang diperoleh berupa data primer meliputi observasi lapangan, wawancara, kuesioner, dokumentasi lapangan dan data sekunder berupa pengambilan data melalui studi dokumen dan studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pariwisata di Benteng Otanaha di kawasan cagar budaya memiliki potensi yang sangat baik untuk dikembangkan karena meliputi pelestarian budaya berdasarkan keragaman, keunikan dan kekhasan budaya dan alam juga kebutuhan manusia untuk berlibur. Pengembangan Benteng Otanaha di kawasan cagar budaya memerlukan tindak lanjut dari pemerintah daerah dan masyarakat, sehingga dapat menjadi salah satu tujuan wisata di Gorontalo. Kata Kunci: pengembangan spasial, analisis swot, sig, benteng otanaha, cagar budaya, gorontalo
Drought Index Determination Using the Batulayar Watershed Hydrology Model Sri Rahayu Ayuba; Wilan Mooduto; Risman Jaya; Tisen Tisen; Ahmad Syamsurijal; Munajat Nursaputra
Journal La Lifesci Vol. 3 No. 2 (2022): Journal La Lifesci
Publisher : Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journallalifesci.v3i2.595

Abstract

The Batulayar sub-watershed, also known as the Bongomeme sub-watershed, is one of the most important sub-watersheds in the Limboto watershed. Because there are oil palm and other plants in the Batulayar Sub-upstream watershed's area that cause drought and natural harm. The goal of this study was to assess the severity of the drought and develop a hydrological model for calculating the drought index in the Batulayar sub-upstream watershed's area. The mix approach was utilized, which combines Soil and Water Assessment Tool (SWAT) modeling with field survey methodologies. The study's findings suggest that land conversion in the Batulayar Sub-upstream watershed's area may have an impact on the watershed's function. The Batulayar Sub-SMDI watershed's value in the SWAT Model results shows that it ranges from -0.50 to -2.99 in March, April, May, November, and December over a 10-year period, and is classified as "Slightly Dry" and "Slightly Dry." The Hydrological Model's role in determining the drought index can be seen in the results of calibration and validation using the NSE Model (Nash Sutcliffe Coeficient of Efficiency). An NSE value of 0.9 is obtained in calibration and validation, implying that the NSE value obtained belongs to the "good" class or that the discharge model and research observation discharge are similar.
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Web Untuk Meningkatkan Kreativitas Guru Ahmad Syamsu Rijal
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 6 No 1 (2020): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Februari)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v6i1.238

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan media pembelajaran berbasis web untuk meningkatkan kreativitas guru. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (R&D)dengan metode 4D yaitu tahap define (pendefinisian), tahap design (perancangan), tahap development(pengembangan), dan dissemination (penyebarluasan). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu validasi atau tingkat ketepatan, observasi, dan angket. Hasil penelitian saat pengujiaan validasi oleh ahli materi diperoleh nilai rata-rata pada penilaian akhir 4,65 dengan kriteria valid/baik, kemudian oleh ahli media/web diperoleh nilai rata-rata 4,36 dengan kriteria valid/baik. Tahap uji coba dilakukan dengan dua tahap yaitu uji coba terbatas dengan persentase 90%, artinya hampir keseluruhan merespon sangat baik dan uji coba general persentase mencapai 83,34%.Artinya hampir keseluruhan merespon sangat baik. Oleh karena itu, media pembelajaran berbasis web ini termasuk dalam kategori sangat baik dan layak digunakan untuk meningkatkan kreativitas guru.
KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SUB DAS ALO TERHADAP PERILAKU PEMANFAATAN FISIK LAHAN Risman Jaya; Ahmad Syamsu Rijal; Irwansyah Reza Mohamad
ISJN Journal Vol 2 No 1 (2020): Volume 2 Issue 1, 2020
Publisher : Indonesia Social Justice Network (ISJN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38026/journalhsj.v2i1.33

Abstract

Tujuan dilakukan penelitian untuk menganalisis karakteristik sosial ekonomi masyarakat sub DAS Alo terhadap perilaku pemanfaatan fisik lahan. Penelitian dilakukan di kawasan sub DAS Alo yang secara administrasi sebagian besar berada di Kecamatan Tibawa. Data yang digunakan merupakan data sekunder dan primer yang diperoleh berdasarkan analisa survei dan studi literatur. Metode penelitian menggunakan metode analisis kuantitatif dan deskriptif kualitatif yang diguakan untuk memperjelas dan menginterpretasikan perolehan data sebgai hasil lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik sosial dan ekonomi sangat mempengaruhi prilaku masyarakat dalam pemanfaatan lahan di kawasan Sub DAS Alo. Kondisi sosial mengakibatkan pembukaan lahan yang mampu mengubah bentuk fisik daerah DAS seperti pengalih fungsian lahan perbukitan, hutan dan tepi sungai menjadi kawasan pertanian produktif yang kerap dilakukan oleh masyarakat. Disisi lain hasil penelitian menunjukkan terdapat kesenjangan antara pemanfaatan lahan dengan kondisi ekonomi masyarakat. Terdapat petani penggarap sebesar 39,50% dan petani pemilik sebesar 20,50% berdasarkan total sampel yang diperoleh dalam penelitian dan pendapatan petani terbesar berada di bawah Rp.<1.500.000, berdasarkan penggolongan BPS pendapata n tersebut dikategorikan pada kategori pendapatan rendah. Demikian dapat disimpulkan masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai petani memiliki kemampuan ekonomi yang rendah. Dengan kemampuan ekonomi rendah dapat memicu terjadinya pembukaan lahan yang lebih luas untuk bertujuan meningkatkan pendapatan yang layak.