Jurnal Ekonomi dan Pembangunan
Jurnal Eknomi Pembangunan merupakan salah satu jurnal Pusat Penelitian Ekonomi - LIPI dengan versi bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Jurnal ini membahas permasalahan di bidang ekonomi dan pembangunan dalam arti menyeluruh, tidak hanya terbatas pada ilmu ekonomi pembangunan. Namun meliputi juga ekonomi Islam, ekonomi lingkungan, ekonomi perusahaan, pembangunan daerah, kemiskinan, ketimpangan dan bidang yang terkait ilmu ekonomi dan pembangunan lainnya.
Articles
106 Documents
Dinamika Sektor Kelistrikan Di Indonesia: Kebutuhan Dan Performa Penyediaan
Adam, Latif
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol 24, No 1 (2016)
Publisher : Pusat Penelitian Ekonomi-LIPI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (29.168 KB)
|
DOI: 10.14203/JEP.24.1.2016.29–41
Tulisan ini menganalisis kinerja sektor kelistrikan di Indonesia. Sektor kelistrikan menjadi faktor kunci yang bisa mendorong dan mempercepat naik-turunnya daya saing suatu perekonomian. Sayangnya, dengan menggunakan metode analisis deskriptif, tulisan ini menunjukkan posisi dan akselerasi peningkatan kinerja sektor kelistrikan di Indonesia relatif masih tertinggal dibandingkan dengan di beberapa negara Asia lainnya. Dari perspektif kebijakan, tantangan utamanya adalah bagaimana pemerintah mampu membangun dan mengelola infrastruktur kelistrikan untuk menambah pasokan listrik. Di tengah-tengah semakin terbatasnya kemampuan keuangan negara, salah satu solusi untuk mendorong pembangunan dan pengelolaan infrastruktur kelistrikan adalah mengajak partisipasi sektor swasta melalui program public private partnership (PPP).
PENGENTASAN KEMISKINAN MELALUI PENDEKATAN KEWIRAUSAHAAN SOSIAL
Firdaus, Nur
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol 22, No 1 (2014)
Publisher : Pusat Penelitian Ekonomi-LIPI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (29.168 KB)
|
DOI: 10.14203/JEP.22.1.2014.69-81
Kewirausahaan sosial merupakan gagasan perubahan sosial yang berlandasakan pada pendekatan kewirausahaan. Fenomena kewirausahaan sosial telah tumbuh dengan cepat seiring dengan upaya penyelesaian berbagai masalah sosial, seperti perbaikan ekonomi dan pengentasan kemiskinan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peran kewirausahaan sosial dalam membangun ekonomi masyarakat yang berimplikasi pada pengurangan kemiskinan dengan berfokus pada social business. Entitas social business yang menjadi studi kasus adalah Bina Swadaya dan Mitra Bali. Analisis kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Dari penelitian ini, kewirausahaan sosial menjalankan peran yang nyata dan penting dalam meyelesaikan masalah sosial. Penciptaan nilai sosial dan inovasi merupakan instrumen utama dalam kewirausahaan sosial. Bina Swadaya dan Mitra Bali telah berperan dalam mendorong perbaikan ekonomi masyarakat sebagai upaya untuk mengurangi kemiskinan. Tujuan sosial dengan dampak keberdayaan masyarakat menjadi nilai penting dalam praktik kewirausahaan sosial.
Implementasi Kerja Sama Pemerintah dan Swasta dalam Pembangunan Infrastruktur Sektor Air Minum di Indonesia
Rifai, Bahtiar
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol 22, No 2 (2014)
Publisher : Pusat Penelitian Ekonomi-LIPI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (29.168 KB)
|
DOI: 10.14203/JEP.22.2.2014.165-181
Public Private Partnership (PPP) atau Kerja sama Pemerintah Swasta (KPS) telah banyak diimplementasikan untuk mendukung penyediaan infrastruktur. Banyak negara mengaplikasan KPS dengan beberapa pertimbangan mulai dari akibat keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh Pemerintah hingga dipandangnya pihak swasta lebih profesional dalam penglolaan infrastruktur. Air minum sebagai salah satu infrastruktur dasar mendukung langsung pembangunan justru memiliki keterlibatan pihak swasta dibandingkan sektor yang lain. Hal ini disebabakan air minum dipandang sebagai sektor yang harus lebih banyak manfaat sosialnya sehingga dibangun dan dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Realitasnya, masih banyak Perusahaan Air Minum (PAM) yang beroperasidalam kondisi non profitable dan menghadapi berbagai kendala untuk meningkatkan kinerja bisnisnya. Artikel ini berbasis pada penelitian lapangan di tahun 2013 yang dilakukan di tiga provinsi, seperti Jawa Timur, Banten dan Jakarta. Dengan menggunakan data primer dan sekunde, artikel ini berusaha menganalisa pelaksanaan KPS infrastruktur air minum khususnya mengenai karakteristik, pencapaian, permasalahan dan tantangan KPS. Data primer dikumpulkan melalui wawancara mendalam terhadap institusi kunci dan dengan melakukan diskusi kelompok terfokus (Focus Group Discussion) yang merepresentasikan pemangku kepentingan terkait. Melalui pendekatan ekonomi pembangunan, ekonomi publik dan ekonomi kelembagaan, hasil studi dijelaskan dengananalisa deskriptif kualitatif. Hasil analisa menunjukkan bahwa KPS Air Minum di Indonesia diimplementasikan dalam beberapa model. KPS terpanjang masa konsesinya berada di Jakarta yang merupakan kerja sama antara PAM JAYA (Jakarta Raya)dengan investor Singapura (PT AETRA) dan Perancis (PT Lyonnaise Jaya). Sangat disayangkan keterlibatan pihakswasta dalam penyediaan air minum di Jakarta belum mampu meningkatkan peforma secara signifikan terhadappelayanan maupun kinerja perusahaan akibat lemahya pengelolaan maupun posisi tawar PT PAM Jaya dalam kontrak kerja sama. Tangerang merupakan salah satu model yang cukup ideal dalam penyediaan infrastruktur air minum, meskipun belum sepenuhnya KPS, yang mana cenderung murni investasi pihak swasta. Proyek investasi KPS air minum terbesar akan dibangun di Propinsi Jawa Timur yang hingga saat ini belum terbangung akibat terkendalapermasalahan administrasi dan kelembagaan.
Analisis Subsidi Energi dalam Pengembangan Energi Terbarukan
Ermawati, Tuti
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol 23, No 1 (2015)
Publisher : Pusat Penelitian Ekonomi-LIPI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (29.168 KB)
|
DOI: 10.14203/JEP.23.1.2015.53-65
Potensi energi terbarukan di Indonesia sangat besar, namun belum termanfaatkan dengan baik karena permintaan terhadap energi terbarukan masih rendah terutama terhadap Bahan Bakar Nabati (BBN) yaitu biodieseldan bioethanol. Rendahnya permintaan tersebut karena masyarakat lebih memilih menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang harganya lebih rendah dibandingkan biofuel karena ada subsidi BBM. Studi ini menganalisissubsidi energi dalam konteks pengembangan energi terbarukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Hasilnya menunjukkan bahwa subsidi BBMdalam perkembangannya membuat defsit neraca migas makin besar dan membebani APBN karena fluktuasi harga minyak mentah dunia yang sangat tinggi. Selain itu, subsidi BBM juga dinilai kurang tepat sasaran karena banyak dinikmati oleh kalangan menengah atas. Dengandemikian, maka pemerintah perlu mengalihkan penggunaan BBM ke BBN dengan cara menyiapkan sektor hilir dari industri BBN, harga BBN yang dihasilkan oleh produsen dibeli sesuai dengan harga keekonomiannya, danharga subsidi BBN dioptimalkan sehingga dapat bersaing dengan BBM.
FENOMENA MIGRASI TENAGA KERJA PERTANIAN DANDAMPAKNYA TERHADAP PEMBERDAYAAN PETANI DI PROPINSI JAWA TENGAH
GUNAWAN, Endro
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol 24, No 2 (2016)
Publisher : Pusat Penelitian Ekonomi-LIPI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (29.168 KB)
|
DOI: 10.14203/JEP.24.2.2016.97-105
Migration is one of the factors that influence population growth in a region. Migration reflects the inequality factor of economic growth is heavily influenced by factors of family economic conditions and limited natural resources. The purposes of this study are : 1). Analyzing the phenomenon of migration of agricultural labor in Central Java province, and 2). Knowing the impact of migration on the empowerment of farmers in Central Java province. The study was conducted in four districts in Central Java: Cilacap, Klaten, Sragen and Pati in 2016. The study used primary data by surveying 160 respondent as a farmers. The results of the study obtained information that in 2016 the total labor force (AK) is working and the number of AK that migration has increased compared to the data in 2010. The number of AK migration most in Klaten district as much as 19.6%. This kind of migration is mostly done by AK in Central Java is the migration of commutation of 54.12%, 26.09% permanent migration and migration of circulating 17.39%. The high rate of migration is an indication of the need for empowerment of farmers in the countryside. The mobility of labor from agriculture to non-agriculture sector followed by high urbanization demonstrated by the high growth of the urban population. There are two factors that cause migration, namely the driving factors and pull factors. The economic factor is a dominant factor causes of migration. To reduce the rate of migration should be pursued community empowerment programs directly related to farming in the countryside, so as to create new jobs.
The Aggregate and Residential Electricity Demand in Indonesia
Arnaz, Muhammad Zulfizal
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol 26, No 1 (2018)
Publisher : Pusat Penelitian Ekonomi-LIPI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (29.168 KB)
|
DOI: 10.14203/JEP.26.1.2018.1-20
This paper presents an empirical analysis on electricity demand in Indonesia applying a double-log demand equation for aggregate and residential. This proposes static and dynamic models employing fixed effects and bias-corrected least square dummy variable estimators, respectively. Particular attention is paid to the effects of income, price, and the numbers of customers. The paper concludes that all regressors function as the determinants of electricity consumption. Price elasticities are inelastically negative as expected, and further, profound inelastic for residential. Meanwhile, income level and the number of customers are quite elastic for both models. In addition, interregional analysis reports the differential impacts of the price on energy consumption between Java Bali and non-Java Bali regions, showing less responsiveness of consumption to price in Java Bali. The long-run estimates give information on modest values of price elasticities for aggregate and residential. From an energy policy point of view, electricity price would be moderately effective in achieving efficiency and conservation programs. On the other hand, it gives an economic rationale for tariff adjustment and region-based tariff restructuring.
Peran Investor Asing dalam Sektor Jasa Konstruksi di Indonesia
Purwanto, Purwanto
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol 18, No 1 (2010)
Publisher : Pusat Penelitian Ekonomi-LIPI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (29.168 KB)
|
DOI: 10.14203/JEP.18.1.2010.49-66
The existence of construction sector in the structure of the national economy can be seen by their role in producing physical output that supports the smoothness of the economic activities. The development of the construction sector depends on the availability of the fund and project development provided by the government. Therefore, the involvement of private sector on the construction must be increased to support the limit of government budget. Nevertheless, the increase of foreign construction companies in Indonesia raises the concern of the emergence of their domination in national construction sector. This article aims to analyze the role of the construction sector in the national economy and to explain the domination of the foreign investors in Indonesia's construction sector. This article suggests that the involvement of foreign private enterprise must be followed by an increase on the competitiveness of domestic enterprise in the construction sector. Furthermore, the increase of financial capacity, company's capacity, technological command, and quality of human resources are some indicators that need to be improved. On the other hand, fiscal stimulus is an alternative solution for increasing the activity of the construction sector especially for their benefit for creating more job opportunities. With the existence of the increase in local competitiveness, foreign domination in construction sector can be minimized and precisely open the opportunity for the involvement of the local contractors in large scale construction projects in Indonesia.
Ekonomi Syariah dalam Etika Pemerataan Resiko
Masyhuri, Masyhuri
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol 21, No 2 (2013)
Publisher : Pusat Penelitian Ekonomi-LIPI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (29.168 KB)
|
DOI: 10.14203/JEP.21.2.2013.7-18
Makalah ini bertujuan mengungkap pentingnya sistem musyarakah dan bagi hasil pada usaha perikanan tangkap. Dari perspektif syari’ah dan analisa kualitatif, terbukti bahwa musyarakah dan bagi hasil merupakan faktor penting yang mendorong berkembangnya usaha perikanan tangkap.Usaha penangkapan ikan laut merupakan usaha padat modal, serta beresiko tinggi, sementara modal usaha bagi nelayan masih merupakan kendala besar. Musyarakah merupakan sistem yang dikembangkan nelayan dalam mengatasi kesulitan pengadaan modal usaha yang mereka hadapi, sementara bagi hasil merupakan sistem pengelolaan terhadap pendapatan mereka yang tidak teratur. Kedua sistem tersebut melembaga sebagai hasil adaptasi nelayan terhadap usaha yang mereka lakukan yang padat modal dan beresiko tinggi. Pemahaman terhadap kedua aspek tersebut sangat bermanfaat sebagai dasar kebijakan pengembangan usaha perikanan tangkap.