cover
Contact Name
Hirowati Ali
Contact Email
hirowatiali@med.unand.ac.id
Phone
+6281276163526
Journal Mail Official
mka@med.unand.ac.id
Editorial Address
Faculty of Medicine, Universitas Andalas
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Majalah Kedokteran Andalas
Published by Universitas Andalas
ISSN : 01262092     EISSN : 24425230     DOI : https://doi.org/10.25077
Core Subject : Health,
Majalah Kedokteran Andalas (MKA) (p-ISSN: 0126-2092, e-ISSN: 2442-5230) is a peer-reviewed, open-access national journal published by Faculty of Medicine, Universitas Andalas and is dedicated to publish and disseminate research articles, literature reviews, and case reports, in the field of medicine and health, and other related disciplines
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol. 46 No. 4 (2023): Online Oktober" : 15 Documents clear
Nilai ASTO Pasien Tonsilitis Kronis Pre dan Pasca Tonsiloadenoidektomi Dengan Riwayat Endokarditis Infeksi Gunawan, Syahri; Novialdi, Novialdi; Yaswir, Rismawati; Hariyanto, Didik; Rahman, Aulia
Majalah Kedokteran Andalas Vol. 46 No. 4 (2023): Online Oktober
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/mka.v46.i6.p1118-1127.2023

Abstract

Tonsilitis merupakan salah satu manifestasi paling sering dari infeksi saluran nafas atas. Pada pasien dengan tonsilitis kronis terdapat kecenderungan peningkatan titer Anti Streptolisin O, sebuah antibodi terhadap antigen Streptolisin O yang dihasilkan oleh bakteri Streptokokus β Hemolitikus grup A. Bakteri yang juga diketahui menjadi agen penyebab pada penyakit jantung infeksi. Tujuan: Mengetahui dan menginterpretasikan nilai ASTO pasien tonsilitis pre dan paska tonsiloadenoidektomi dengan riwayat endokarditis infeksi Laporan Kasus: Seorang anak perempuan 15 tahun dilaporkan dengan tonsilitis kronis dan post infective endocarditis definite. Pada pasien dilakukan pengukuran titer ASTO sebelum dan sesudah tindakan tonsiloadenoidektomi. Setelah dilakukan tonsiloadenoidektomi didapatkan bahwa titer ASTO menjadi negatif. Kesimpulan: Tonsiloadenoidektomi pada pasien dengan tonsilitis kronis dapat menurunkan kadar ASTO dan reaktivasinya sehingga dapat menghindari resiko terjadinya komplikasi yang berhubungan dengan Streptokokus β Hemolitikus grup A
Persepsi dan Kepekaan Keluarga Balita Stunting di Kabupaten Solok Tahun 2023 Rina, Rina; Serudji, Joserizal; Yusrawati, Yusrawati
Majalah Kedokteran Andalas Vol. 46 No. 4 (2023): Online Oktober
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/mka.v46.i6.p1005-1013.2023

Abstract

Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengkaji (menggali dan mengungkapkan) makna, arti dan nilai stunting bagi keluarga di Kabupaten Solok. Metode: desain penelitian kualitatif dengan pendekatan penomenologis. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Solok, pada bulan September – November 2022. Informan yaitu keluarga balita stunting (Ibu dan ayah), Bidan, Kader, Bagian Gizi dan Wali Nagari dengan tehnik penentuan informan menggunakan  metode Snowball. Hasil: Hasil penelitian ditemukan  tentang persepsi keluarga memaknai stunting sebagai anak pendek dan kurang gizi. keluarga menyadari kondisi anaknya yang pendek, tapi menganggap anaknya yang pendek ini bukan karena stunting melainkan karena faktor keturunan.  Keluarga belum mengetahui penyebab dan dampak stunting dan masih ada perilaku negatif keluarga dalam memutuskan pilihan berobat. Hasil penelitian megenai kepekaan keluarga, terdapat orang tua yang menyadari bahwa anak nya pendek namun tidak mengetahui bahwa anaknya stunting. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini yaitu persepsi keluarga yang kurang tepat tentang stunting dan kepekaan  keluarga mengenai Stunting di Kabupaten Solok Tahun 2023
Hubungan Efek Metabolik dan Hormon Kortisol Terhadap Pasien Gangguan Ansietas yang Berobat di Poli Psikiatri RS Madani Medan Nuralita, Nanda Sari
Majalah Kedokteran Andalas Vol. 46 No. 4 (2023): Online Oktober
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/mka.v46.i6.p886-893.2023

Abstract

Pendahuluan: Gangguan ansietas merupakan suatu kondisi yang sering dijumpai pada masyarakat secara umum. Gangguan ansietas jangka panjang dapat menyebabkan peningkatan hormon adrenalin sehingga terjadi peningkatan asam lemak bebas dan kadar glukosa darah, dan juga menyebabkan pelepasan hormon kortisol, yaitu hormon glukokortikoid yang disintesis dari kolesterol di korteks adrenal, yang dapat memberikan dampak negative terhadap efek kardiovaskular, metabolisme dan pernapasan. Kortisol umumnya dikenal sebagai "hormon stres", yang hanya dilepaskan selama kondisi stres. Tujuan: tujuan penelitian ini unutuk melihat hubungan antara efek metabolik terhadap peningkatan hormon kortisol pada pasien yang mengalami gangguan ansietas. Metode: penelitian merupakan penelitian analitik numerik dengan cara cross sectional, cara pengambilan sampel dengan cara non probability sampling jenis consecutive sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 25 orang. Hasil: Terdapat perbedaan bermakna antara gangguan ansietas terhadap peningkatan kadar gula darah (p=0.001, r =0,625) dan kadar kolesterol (p<0.001, r=0,717). Tidak Terdapat perbedaan yang bermakana antara gangguan ansietas terhadap peningkatan hormone kortiso dengan nilai P=0.366, r=0,189. Kesimpulan: Dijumpai perbedaan bermakna antara gangguan ansietas terhadap peningkatan kadar gula darah dan kolesterol, tidak dijumpai perbedaan yang bermakana antara gangguan ansietas terhadap peningkatan hormon kortisol.
Korelasi Fibrinogen dan INR dengan Kejadian Pendarahan Varises Esofagus pada Pasien Sirosis Hepatis di RSUP H. Adam Malik , Medan Utari, Veronika Diah; Ganie, Ratna Akbar; Sungkar, Taufik Taufik
Majalah Kedokteran Andalas Vol. 46 No. 4 (2023): Online Oktober
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/mka.v46.i6.p894-903.2023

Abstract

Tujuan: untuk menentukan korelasi Fibrinogen dan INR dengan kejadian perdarahan varises esofagus pada pasien sirosis hepatis di RSUP H. Adam Malik, Medan. Metode: Penelitian cross-sectional dengan teknik consecutive sampling. Populasi penelitian adalah pasien dengan sirosis hepatis yang dirawat di Ruangan Rawat Inap Departemen Ilmu Penyakit Dalam Subdivisi Gastroenterohepatologi RSUP H. Adam Malik, Medan.  Hasil: Karakteristik demografi subjek penelitian didominasi dengan jenis kelamin laki-laki pada dua kelompok studi. Dijumpai adanya perbedaan yang signifikan antara nilai INR pada kelompok studi perdarahan saluran cerna dan tanpa perdarahan saluran cerna (p=0,040) di mana pada subjek perdarahan saluran cerna lebih tinggi nilai INR daripada subjek tanpa perdarahan saluran cerna. Ditemukan korelasi yang signifikan antara fibrinogen dan INR (p<0,001) dan nilai korelasi yang diperoleh adalah -0,816. Simpulan: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai Fibrinogen pada subjek dengan atau tanpa perdarahan varises esofagus. Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai INR pada subjek dengan atau tanpa perdarahan varises esofagus yang menunjukkan sampel dengan perdarahan varises esofagus memiliki nilai INR lebih tinggi. Tidak ada korelasi dengan signifikan kuat antara nilai Fibrinogen dan INR. 
Pengaruh pemberian Iodine-131 terhadap viabilitas cell line Triple Negative Breast Cancer (TNBC) Monika, Katrin; Elliyanti, Aisyah; Kurniawati, Yulia
Majalah Kedokteran Andalas Vol. 46 No. 4 (2023): Online Oktober
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/mka.v46.i6.p912-918.2023

Abstract

AbstractObjective: To determine the effect of Iodine-131 administration on the viability of triple negative breast cancer cell lines and the IC50 value of Iodine-131. Methods: This study was a true experimental study using the MTT assay method to measure cell line viability after being given Iodine-131 at a dose of 7.8; 15.6; 31.3; 62.5; 125; 250; and 500 µCi for 24 hours. The research sample was the MDA-MB231 cell line which represents the Triple Negative Breast Cancer (TNBC) subtype of breast cancer. The IC50 value of Iodine-131 cell line MDA-MB231 was calculated using the GraphPad Prism-9 software. The results were analyzed using the Kruskal-Wallis and Post-Hoc Kruskal-Wallis tests, if p <0.05 was considered to significantly affect cell viability. Results: Iodine-131 affected cell viability in the MDA-MB231 cell line with a p<0.05. The IC50 value of Iodine-131 on the MDA-MB231 cell line was 255.7 µCi. Conclusion: Administration of Iodine-131 at a dose of 500 µCi for 24 hours significantly reduced the viability of the MDA-MB231 cell line. Iodine-131 dose of 255.7 µCi can inhibit 50% viability of the MDA-MB231 cell line.Keywords: Iodine-131; cell viability; cell line MDA-MB231; TNBC; IC50
Hubungan Askariasis Terhadap Derajat Keparahan Stunting Pada Balita di Kota Padang Adrial, Adrial
Majalah Kedokteran Andalas Vol. 46 No. 4 (2023): Online Oktober
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/mka.v46.i6.p919-929.2023

Abstract

Tujuan: Menganalisis hubungan askariasis terhadap derajat keparahan stunting pada balita di Kota Padang. Metode: Penelitian ini merupakan penilitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini merupakan balita stunting yang dipilih dengan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 116 orang. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari penelitian induk dan dianalisis dengan menggunakan uji statistic chi-square. Hasil: Hasil penelitian ini menemukan 5,2% balita stunting positif terinfeksi Ascaris lumbricoides yang terdiri dari 4 balita (3,4%) dengan kategori pendek dan 2 balita (1,7%) dengan kategori sangat pendek. Hasil analisis secara statistik menemukan tidak ada hubungan yang bermakna antara kejadian askariasis dan intensitas infestasinya dengan derajat keparahan stunting pada balita. (p>0,05) Kesimpulan: Tidak tidak terdapat hubungan antara status infestasi askariasis dan intensitas infestasinya terhadap derajat keparahan stunting pada balita di Kota Padang.
Perbedaan Nilai Rerata Red Blood Cell Distribution Width (RDW) Pada Pasien Covid-19 Derajat Ringan-Sedang Dan Berat-Kritis oktaviani, yumi
Majalah Kedokteran Andalas Vol. 46 No. 4 (2023): Online Oktober
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/mka.v46.i6.p930-935.2023

Abstract

Latar Belakang: Coronavirus disease 2019 (COVID-19) disebabkan oleh virus SARSCoV2 dan menjadi pandemi di dunia. Pasien COVID 19 terbanyak gejala ringan, tetapi 20% dapat mengalami perburukan. Penelitian sebelumnya mendapatkan peningkatan RDW berkaitan dengan tingkat keparahan penyakit. Tujuan: Mengetahui perbedaan nilai rerata RDW pasien COVID-19 derajat ringan-sedang dibandingkan berat-kritis. Metode: Penelitian analitik dengan rancangan potong lintang dilakukan terhadap 100 pasien COVID-19 derajat ringan-sedang dan berat-kritis di RSUP Dr. M. Djamil Padang dari Juli 2022- sampai Februari 2023. Pemeriksaan RDW dilakukan dengan alat hematologi otomatis. Data dianalisis dengan uji T tidak berpasangan, dengan kemaknaan p <0,05. Hasil: Subjek penelitian sebagian besar laki-laki (52%). Rerata umur penelitian 55 (15) tahun. Nilai rerata RDW subjek penelitian 14,5(1,5) %. Nilai rerata RDW pada pasien COVID-19 derajat ringan-sedang 13,7(1,0) % dan berat-kritis 15,2(1,5) %. Uji statistik mendapatkan perbedaan bermakna nilai rerata RDW pada 2 kelompok (p=0,001). Pembahasan: Nilai rerata RDW pasien COVID-19 derajat ringan-sedang dalam batas normal sedangkan derajat berat-kritis di atas rentang normal. Sitokin proinflamasi yang sangat tinggi mempengaruhi ukuran eritrosit dan meningkatkan nilai RDW pada kelompok berat-kritis. Simpulan: Terdapat perbedaan nilai rerata RDW antara pasien COVID 19 derajat ringan-sedang dan berat-kritis. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan melakukan follow up RDW 
Potensi kombinasi induced-pluripotent stem cells (iPSC) dan metode pengeditan gen clustered regularly interspaced short palindromic repeats–associated nuclease 9 (CRISPR-Cas9) sebagai terapi pada pasien hemofilia Hasbullah Putra, Irfan; -, Khairunnisa; Yusan Pratama, Muhammad
Majalah Kedokteran Andalas Vol. 46 No. 4 (2023): Online Oktober
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/mka.v46.i6.p1045-1055.2023

Abstract

Hemofilia merupakan penyakit genetik berupa gangguan dalam pembekuan darah yang terjadi akibat mutasi pada gen yang mengkode faktor koagulasi. Anak yang mengalami hemofilia apabila tidak ditangani dengan baik akan mengakibatkan berbagai macam komplikasi yang dapat berujung kepada kematian. Pada saat sekarang ini, anak yang mengalami hemophilia memerlukan terapi pengganti atau pengobatan dengan desmopresin yang dilakukan seumur hidup dengan risiko infeksi yang tinggi. Oleh karena itu dibutuhkan suatu terapi yang dapat mengatasi penyebab dari hemofilia tersebut, satu-satunya terapi yang dapat menyembuhkan hemofilia yaitu terapi gen. Terapi gen meliputi terapi dengan menggunakan metode pengeditan gen yang fleksibel dan mudah digunakan, clustered regularly interspaced short palindromic repeats–associated nuclease 9 (CRISPR- Cas9). Metode ini mampu dengan baik memotong molekul DNA pada titik tertentu melalui aktivitas endonuklease dengan bantuan single guide RNA (sgRNA). Penggunaan metode ini dapat dikembangkan untuk dilakukan pada induced pluripotent stem cell (iPSC). Pengkombinasian teknik iPSC dan gen editing CRISPR-Cas9 pada sel pasien hemofilia dapat dihasilkan stem sel yang mampu menghasilkan faktor koagulasi yang diperlukan. Sehingga dapat mengatasi permasalahan yang mejadi penyebab dari hemofilia tersebut.Kata kunci: Hemofilia, iPSC, CRISPR-Cas9
Diagnosis dan Tatalaksana Limfoma Non Hodgkin Tipe Sel B Sinonasal Octavia, Tri Aryati; Irfandy, Dolly; Budiman, Bestari Jaka; Mayorita, Pamelia
Majalah Kedokteran Andalas Vol. 46 No. 4 (2023): Online Oktober
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/mka.v46.i6.p1103-1117.2023

Abstract

Pendahuluan: Limfoma Non Hodgkin (LNH) sinonasal merupakan tumor ganas ekstranodal yang jarang terjadi. Lokasi paling sering adalah sinus maksilaris, sinus ethmoid dan rongga hidung. Diagnosis pasti imfoma ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan histopatologi dan imunohistokimia. Tatalaksana kasus berdasarkan stadium dengan menggunakan stagging Ann Arbor. Laporan Kasus: Dilaporkan satu kasus LNH sinonasal pada laki–laki usia 56 tahun dengan keluhan hidung kanan tersumbat dan keluar darah dari hidung kanan. Pemeriksaan kavum nasal dekstra ditemukan adanya massa yang memenuhi kavum nasal disertai sekret mukopurulen. Kemudian dilakukan tindakan medial maksiektomi dengan pendekatan endoskopik dan didapatkan hasil histopatologi limfoma maligna tipe sel sedang serta imunohistokimia (IHK) dengan hasil limfoma maligna tipe sel B. Kesimpulan: Dilaporkan satu kasus LNH sinonasal pada laki–laki usia 56 tahun dengan keluhan hidung kanan tersumbat dan keluar darah dari hidung kanan. Pemeriksaan kavum nasal dekstra ditemukan adanya massa yang memenuhi kavum nasal disertai sekret mukopurulen. Kemudian dilakukan tindakan medial maksiektomi dengan pendekatan endoskopik dan didapatkan hasil histopatologi limfoma maligna tipe sel sedang serta imunohistokimia (IHK) dengan hasil limfoma maligna tipe sel B.Kata kunci: Limfoma Non Hodgkin sinonasal, Limfoma tipe Sel B, Kemoterapi.
Hubungan antara tumor-infiltrating lymphocytes dengan parameter klinikopatologi pada kanker kolorektal Trianto, Heru Fajar; Pratiwi, Sari Eka; Ilmiawan, Muhammad In'am; Hartono, Henky; Ftrianingrum, Iit; Lestari, Desriani
Majalah Kedokteran Andalas Vol. 46 No. 4 (2023): Online Oktober
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/mka.v46.i6.p949-958.2023

Abstract

Latar Belakang: Kanker kolorektal termasuk dalam keganasan terbanyak di dunia. Berbagai faktor turut mempengaruhi prognosis dari kanker salah satunya sistem imun. Sistem imun di sekitar tumor memiliki pengaruh terhadap progesivitas sel kanker. Salah satu sistem imun yang dapat diamati adalah Tumor-infiltrating lymphocytes (TIL). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya hubungan antara TIL dengan berbagai parameter klinikopatologi pada kanker kolorektal. Metode : Penelitian ini menggunakan desain potong lintang. Subjek penelitian berupa 38 sampel blok parafin dan slide hematoksilin-eosin (HE) serta data klinikopatologi yang berasal dari sediaan operasi kanker kolorektal pada Laboratorium Patologi Anatomi RSUD Dr. Soedarso periode Januari – Desember 2020. Penilaian jumlah TIL dibagi menjadi tiga kelompok yaitu ringan (0-10%), sedang (11-59%), dan berat (60-100%). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah TIL terbanyak adalah TIL berat yaitu sebanyak 16 kasus (42,1%). Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan hubungan antara jumlah TIL dengan derajat diferensiasi, stadium Dukes dan stadium p TNM dengan nilai p<0,005. Tidak terdapat hubungan antara jumlah TIL dengan ukuran tumor, status metastasis kelenjar getah bening, status metastasis jauh, dan lokasi tumor. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara jumlah TIL dengan derajat keganasan, stadium Dukes dan stadium pTNM yang merupakan faktor-faktor prognosis pada kanker kolorektal.

Page 1 of 2 | Total Record : 15


Filter by Year

2023 2023


Filter By Issues
All Issue Vol. 48 No. 4 (2025): MKA October 2025 Vol. 48 No. 3 (2025): MKA July 2025 Vol. 48 No. 2 (2025): MKA April 2025 Vol. 48 No. 1 (2025): MKA January 2025 Vol 46, No 12 (2024): Online Oktober 2024 Vol 46, No 11 (2024): July 2024 Vol 46, No 10 (2024): Supplementary April 2024 Vol 46, No 10 (2024): Online May 2024 Vol. 47 No. 4 (2024): MKA October 2024 Vol. 47 No. 3 (2024): MKA July 2024 Vol. 47 No. 2 (2024): MKA April 2024 Vol. 47 No. 1 (2024): MKA Januari 2024 Vol 46, No 9 (2024): Supplementary Januari 2024 Vol 46, No 8 (2024): Online Januari 2024 Vol 46, No 7 (2023): Supplementary December 2023 Vol 46, No 5 (2023): Supplementary July 2023 Vol 46, No 4 (2023): Online Juli 2023 Vol. 46 No. 3 (2023): Supplementary July 2023 Vol 46, No 3 (2023): Supplementary May 2023 Vol. 46 No. 3 (2023): Online Juli 2023 Vol 46, No 2 (2023): Online April 2023 Vol 46, No 1 (2023): Online Januari 2023 Vol 46, No 6 (2023): Online Oktober Vol. 46 No. 4 (2023): Online Oktober Vol 45, No 4 (2022): Online October 2022 Vol 45, No 3 (2022): Online July 2022 Vol 45, No 2 (2022): Online April 2022 Vol 45, No 1 (2022): Online Januari 2022 Vol 44, No 7 (2021): Online Desember 2021 Vol 44, No 6 (2021): Online November 2021 Vol 44, No 5 (2021): Online Oktober 2021 Vol 44, No 4 (2021): Online September 2021 Vol 44, No 3 (2021): Online August 2021 Vol 44, No 2 (2021): Online July 2021 Vol 44, No 1 (2021) Vol 43, No 2 (2020): Online Mei 2020 Vol 43, No 1 (2020): Published in January 2020 Vol 42, No 3S (2019): Published in November 2019 Vol 42, No 3 (2019): Published in September 2019 Vol 42, No 2 (2019): Published in May 2019 Vol 42, No 1 (2019): Published in January 2019 Vol 41, No 3 (2018): Published in September 2018 Vol 41, No 2 (2018): Published in May 2018 Vol 41, No 1 (2018): Published in January 2018 Vol 40, No 2 (2017): Published in September 2017 Vol 40, No 1 (2017): Published in May 2017 Vol 39, No 2 (2016): Published in August 2016 Vol 39, No 1 (2016): Published in April 2016 Vol 38, No 3 (2015): Published in December 2015 Vol 38, No 2 (2015): Published in September 2015 Vol 38 (2015): Supplement 1 | Published in September 2015 Vol 38, No 1 (2015): Published in May 2015 Vol 37, No 3 (2014): Published in December 2014 Vol 37, No 2 (2014): Published in September 2014 Vol 37 (2014): Supplement 2 | Published in December 2014 Vol 37 (2014): Supplement 1 | Published in March 2014 Vol 37, No 1 (2014): Published in May 2014 Vol 36, No 2 (2012): Published in August 2012 Vol 36, No 1 (2012): Published in April 2012 Vol 35, No 2 (2011): Published in August 2011 Vol 35, No 1 (2011): Published in April 2011 Vol 34, No 2 (2010): Published in August 2010 Vol 34, No 1 (2010): Published in April 2010 Vol 33, No 2: Agustus 2009 Vol 33, No 1: April 2009 Vol 32, No 2: Agustus 2008 Vol 32, No 1: April 2008 More Issue