cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota singkawang,
Kalimantan barat
INDONESIA
JBKI (Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia)
Published by STKIP Singkawang
ISSN : 24778370     EISSN : 24775916     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia is an-Opened Access journal and published twice a year every Maret and August. It publishes the research (no longer than 5 years after the draft proposed) in term of school counselling, career counselling, higher educational counselling. all finding in the scientific paper can be published in this journal.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2016): Volume 1 Number 1 March 2016" : 6 Documents clear
Pengaruh Layanan Informasi Tentang Studi Lanjut Terhadap Perencanaan Karir Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pekanbaru Tahun Ajaran 2013/2014 Ledya Oktavia Liza; M. Arli Rusandi
JBKI (Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia) Vol 1, No 1 (2016): Volume 1 Number 1 March 2016
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.37 KB) | DOI: 10.26737/jbki.v1i1.100

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk ; 1) Untuk mengetahui gambaran perencanaan karir siswa sebelum diberikan layanan informasi tentang studi lanjut. 2) Untuk mengetahui gambaran perencanaan karir siswa sesudah diberikan layanan informasi tentang studi lanjut. 3) Untuk mengetahui perbedaan perencanaan karir siswa sebelum dan sesudah diberikan layanan informasi tentang studi lanjut. 4) Untuk mengetahui pengaruh layanan informasi tentang studi lanjut terhadap perencanaan karir siswa. Metode yang digunakan adalah metode Quasi experiment, dengan menggunakan One group pretest-postest design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pekanbaru dan sampelnya adalah 50% dari populasi, dengan menggunakan teknik simple random sampling. Berdasarkan hasil pengolahan data maka perencanaan karir siswa sebelum diberikan layanan informasi tentang studi lanjut sebagian besar berada pada kategori sedang, sedangkan sesudah diberikan layanan informasi tentang studi lanjut perencanaan karir siswa sebagian besar berada pada kategori sangat baik dan baik. Dari perhitungan uji-t diperoleh thitung lebih besar dari ttabel (20,9 > 1,960) maka hipotesis diterima, terdapat perbedaan yang signifikan antara perencanaan karir siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pekanbaru sebelum dan sesudah dilakukan layanan informasi tentang studi lanjut pada taraf kesalahan 5%. Berdasarkan hasil perhitungan koefisian korelasi dan koefisien determinan, maka kontribusi layanan informasi tentang studi lanjut terhadap perencanaan karir adalah sebesar 38% sedangkan 62% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain.
Membentuk Karakter Cerdas Melalui Bimbingan Dan Konseling Perkembangan Untuk Menghadapi MEA Dewi Mariana
JBKI (Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia) Vol 1, No 1 (2016): Volume 1 Number 1 March 2016
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.427 KB) | DOI: 10.26737/jbki.v1i1.101

Abstract

Karakter cerdas pada peserta didik dapat dikembangkan melalui bimbingan dan konseling program perkembangan. Melalui bantuan seorang konselor profesional,peserta didik akan dapat mencapai tugas perkembangan.Serta karakter yang cerdas akan tumbuh dan berkembang secara optimal. Karena layanan bimbingan dan konseling tidak hanya untuk pelajar yang memiliki masalah, tetapi pengembangan layanan bimbingan dan konseling ditujukan untuk semua siswa sehingga mereka dapat mencapai tugas perkembangan dan menjadi orang yang mandiri dan mantap.Pembentukan karakter cerdas dengan bimbingan dan konseling dilakukan atas pengembangan layanan dasar, layanan peminatan dan perencanaan individual ,layanan responsif, dan dukungan sistem.Sehingga peserta didik sebagai aset bangsa ini akan mampu menghadapi dengan negara-negara ASEAN dalam menghadapi MEA.
Konseling Behavioral Dengan Teknik Self Management Untuk Membantu Kematangan Karir Siswa SMK Insan Suwanto
JBKI (Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia) Vol 1, No 1 (2016): Volume 1 Number 1 March 2016
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.154 KB) | DOI: 10.26737/jbki.v1i1.96

Abstract

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari Sekolah Menengah Pertama (SMP), MTs, atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui setara SMP/MTs. SMK diharapkan bisa menghasilkan lulusan siap kerja, tetapi pada kenyataannya pengangguran terbuka paling banyak dari SMK. Satu diantara tugas perkembangan remaja khususnya siswa SMK adalah tercapainya kematangan karir. Kematangan karir merupakan aspek yang perlu dimiliki siswa untuk menunjang karir dimasa depan. Kematangan karir yaitu sikap dan kompetensi yang berperan untuk pengambilan keputusan karir (B. Hasan, 2006). Siswa SMK dituntut agar dapat melakukan pemilihan karir secara tepat ketika ia dihadapkan dalam proses penjurusan untuk memilih pilihan karir tertentu. Salah satu upaya untuk membantu siswa SMK dalam menghadapi permasalahan kematangan karir yaitu melalui layanan konseling behavioral dengan teknik Self Management. Penulisan ini menggunakan metode kajian literatur, sehingga tujuannya adalah bagaimana konseling behavioral dengan teknik Self Management membantu siswa SMK dalam mengembangkan kematangan karirnya.
Pengaruh Penerapan Hukuman Terhadap Kemandirian Siswa Jerobeam A. Selan
JBKI (Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia) Vol 1, No 1 (2016): Volume 1 Number 1 March 2016
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.156 KB) | DOI: 10.26737/jbki.v1i1.102

Abstract

Siswa adalah subjek yang belajar atau siswa disebut pelajar. Pelajaran di berikan kepada siswa yang sedang mengikuti proses pendidikan. Siswa dalam arti luas adalah setiap orang yang terkait dengan proses pendidikan sepanjang hayat sedangkan siswa dalam arti sempit adalah anak yang belajar di sekolah. Dikatakan pelajar karena mereka mengikuti pembelajaran dalam konteks pendidikan di sekolah, intinya bahwa hakekat seorang pelajar adalah belajar dan menuntut ilmu. Berdasarkan gambaran di atas dapat diketahuii bahwa kemandirian siswa adalah suatu sikap dimana seorang siswa atau subjec yang belajar mengembangkan diri dengan melalui jalur dan jenjang pendidikan yang betujuan untuk membentuk kepribadian seseorang untuk dapat berdiri sendiri
Hubungan Antara Potensi Kreativitas Dan Motivasi Berprestasi Mahasiswa Program Studi Bimbingan Dan Konseling Angkatan 2010 FKIP Unika Atma Jaya Dominikus David Biondi Situmorang
JBKI (Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia) Vol 1, No 1 (2016): Volume 1 Number 1 March 2016
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.787 KB) | DOI: 10.26737/jbki.v1i1.97

Abstract

Potensi kreativitas adalah kemampuan yang dimiliki individu untuk menghasilkan suatu hal yang baru, orisinal, dan unik berdasarkan ciri-ciri sebagai berikut; kemampuan umum di atas rata-rata (above avarage ability), kreativitas di atas rata-rata (above average creativity), dan pengikatan diri terhadap tugas (task commitment). Motivasi berprestasi adalah usaha yang dilakukan oleh individu untuk mencapai prestasi atau suatu ukuran keunggulan tertentu, yang diukur berdasarkan ciri-ciri sebagai berikut; berani mengambil resiko secara moderat (tingkat kesulitan menengah) dalam pemilihan tugas, ketahanan atau ketekunan (persistence) dalam mengerjakan tugas, harapan terhadap umpan balik (immediate feedback), memiliki tanggung jawab pribadi, dan kemampuan dalam melakukan inovasi/kreatif (innovativeness). Tujuan penelitian yang dilakukan terhadap mahasiswa angkatan 2010 Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya adalah untuk mengetahui hubungan antara potensi kreativitas dengan motivasi berprestasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara variabel potensi kreativitas dengan motivasi berprestasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada mahasiswa untuk mengembangkan potensi kreativitas dan motivasi berprestasi dalam menjalankan studi di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya dan kepada program studi BK agar memberikan pembinaan peningkatan potensi kreativitas dan motivasi berprestasi kepada para mahasiswa sebagai calon guru BK dan konselor.
Pentingnya Kualitas Pribadi Konselor Dalam Konseling Untuk Membangun Hubungan Antar Konselor Dan Konseli Amallia Putri
JBKI (Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia) Vol 1, No 1 (2016): Volume 1 Number 1 March 2016
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.429 KB) | DOI: 10.26737/jbki.v1i1.99

Abstract

Sasaran sistem konseling adalah menyediakan kondisi dimana dapat menolong klien agar bisa mengembangkan kekuatan psikologis untuk mengevaluasi perilakunya sekarang  dan  bisa mendapatkan perilaku yang lebih efektif. Proses belajar berperilaku efektif ini difasilitasi dengan menciptakan lingkungan konseling yang hangat dan aplikasi berbagai prosedur konseling. Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan kualitas hubungan antar pribadi yang baik konselor dan klien. Konseling sebagai sebuah profesi yang digambarkan dengan tampilan konselornya. Konselor profesional merupakan figur yang dapat menampilkan dirinya sebagai teladan. Di antara kompetensi konselor, yang paling penting adalah kualitas pribadi konselor  karena konselor sebagai pribadi harus mampu menampilkan jati dirinya secara utuh, tepat, dan berarti, serta membangun hubungan interpersonal  yang baik sehingga menjadi motor penggerak keberhasilan layanan. Pribadi konselor merupakan ‘instrumen’ yang menentukan hasil positif dalam proses konseling, sebab inti dari proses terapeutik dalam konseling yaitu hubungan yang dibangun antara konselor dan konseli. Sehingga kualitas pribadi konselor merupakan hal yang esensial bagi konselor untuk mencapai tujuan dalam proses konseling.

Page 1 of 1 | Total Record : 6