cover
Contact Name
Ahmad Faiz Muntazori
Contact Email
faiz.muntazori@gmail.com
Phone
+6287878094858
Journal Mail Official
desain.jurnal@gmail.com
Editorial Address
Ruang Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Indraprasta PGRI Kampus A Gedung 3 lantai 2, Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530, Jakarta, Indonesia.
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Desain
ISSN : 23390107     EISSN : 23390115     DOI : https://doi.org/10.30998/jd
Core Subject : Art,
Jurnal Desain focused to publish high-quality articles dedicated to all aspects of the latest outstanding research and developments include research reports, conceptual ideas, studies, theories, using the qualitative approach in Design and Visual Communications, Interior Design, Fashion Design, Product Design, Fine Art, Photography, Animation and other related fields of Visual Art. The scope of this journal encompasses to a study of typography, branding, photography, media studies, design studies, advertising, animation, illustration, visual culture, nirmana, film, videography, etc.
Articles 371 Documents
Bukan sekedar hiasan: gaya grafis khas sebagai identitas visual korporat Ariefika Listya
Jurnal Desain Vol 3, No 02 (2016): Jurnal Desain
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (911.502 KB) | DOI: 10.30998/jurnaldesain.v3i02.593

Abstract

Gaya grafis khas sebagai identitas visual korporat memegang peranan penting. Secara estetis gaya grafis memperindah tampilan pada media komunikasi dan promosi suatu perusahaan, sedangkan secara fungsional, gaya grafis memperkuat identitas visual. Bentuk dan warna pada gaya grafis khas biasanya diambil dari logo untuk kemudian ditata pada ruang media tertentu. Meskipun pada umumnya hanya mengambil dari bentuk logo, ternyata penyajian gaya grafis khas banyak macamnya. Sebagai identitas visual korporat, gaya grafis khas ini belum pernah dibahas secara mendalam pada buku teks maupun buku populer. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan estetika terapan. Dengan mengumpulkan data dan mengamati gaya grafis pada media promosi empat Bank di Jakarta, akan dibuat pengkategorisasian jenis-jenis gaya grafis khas dalam identitas visual korporat dan juga fungsinya. Hasil penelitian berguna untuk keperluan akademis maupun praktis. Melalui temuan ini, literatur mengenai identitas visual korporat khususnya gaya grafis khas akan bertambah sehingga membantu akademisi dalam memperoleh pengetahuan teoritis berkaitan hal tersebut. Secara praktis, hasil penelitian ini akan memudahkan maupun menginspirasi praktisi untuk membuat dan mengaplikasikan gaya grafis khas yang tepat pada identitas visual korporat.
Makna dan Pesan dalam Baliho Pemilu Legislatif 2014 Purnengsih, Iis
Jurnal Desain Vol 4, No 03 (2017): Jurnal Desain
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.771 KB) | DOI: 10.30998/jurnaldesain.v4i03.1604

Abstract

Baliho adalah salah satu media luar ruang yang banyak digunakan oleh para calon anggota legislatif pada tahun 2014 sebagai alat propaganda politik mereka. Terkait adanya peraturan-peraturan baru pada tata cara kampanye politik di Indonesia pasca orde baru, popularitas adalah syarat mutlak bagi para caleg untuk menarik perhatian masyarakat. Pada prakteknya para caleg memasang foto-foto yang cukup besar disertai dengan pencitraan diri melalui slogan yang bernada patriotik, jargonis maupun idealis baik secara verbal maupun nonverbal. Desain baliho disusun oleh elemen-elemen di antaranya adalah nama caleg, slogan, ilustrasi, logo partai, no urut partai, dan nama wilayah daerah pilihan. Tipologi tanda Peirce digunakan untuk mengidentifikasi elemen-elemen desain tersebut, apakah berupa tanda ikonis, indeksikal maupun simbolis. Dalam membangun konstruksi pemaknaan digunakan model semiotika Barthes yang membagi tingkatan pemaknaan menjadi denotasi, dan konotasi. Dalam membangun pemaknaan desain baliho ini, ada tiga komponen yang dibahas yaitu imaji konotatif, teks linguistik dan imaji denotatif. Temuan pada penelitian ini adalah representasi para caleg dalam baliho melalui berbagai jagat simbol, seperti: simbol agama, pendidikan, status sosial maupun nasionalisme.
Faktor Kegagalan Persepsi pada Pembentukan Citra Partisipan dalam Debat Politik di Televisi Wardani, Winny Gunarti Widya
Jurnal Desain Vol 4, No 02 (2017): Jurnal Desain
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.066 KB) | DOI: 10.30998/jurnaldesain.v4i02.1119

Abstract

Debat politik melalui media televisi berpotensi membangun citra partisipan. Oleh karena itu, program debat politik melalui televisi umumnya didesain untuk membentuk persepsi visual penonton yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Tampilan di layar televisi memiliki kekuatan visual karena dapat berkomunikasi melalui bahasa visual nonverbal berupa teks dan gambar. Proses pembentukan citra partisipan melalui persepsi penonton tidak terlepas dari nilai-nilai budaya masyarakat. Dalam hal ini, ada lima faktor utama yang berpotensi mempengaruhi kegagalan persepsi terhadap pembentukan citra, yaitu kesalahan atribusi, efek halo, stereotip, prasangka, dan gegar budaya. Studi ini membahas secara deskriptif kualitatif kelima faktor tersebut dengan pendekatan semiotika visual, berupa pembacaan tanda-tanda visual melalui pesan kinesik yang bersifat ikonik, indeksikal, dan simbolis. Hasil pembahasan studi ini diharapkan dapat menjadi referensi ilmiah tentang faktor kegagalan persepsi dan pembentukan citra partisipan melalui layar televisi.
Desain Logo dan Maskot “Difabel Klaten” sebagai Brand Awareness Kampanye Sosial Peduli Masyarakat Disabilitas di Klaten, Jawa Tengah Hadiprawiro, Yulianto
Jurnal Desain Vol 5, No 02 (2018): Jurnal Desain
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1183.135 KB) | DOI: 10.30998/jurnaldesain.v5i02.2270

Abstract

Hari Disabilitas Internasional (HDI) merupakan momentum difabel-difabel di dunia untuk menunjukkan eksistensinya. Organisasi-organisasi difabel melakukan aksi-aksi kecil di wilayahnya untuk merayakan HDI. Tidak terkecuali organisasi difabel di Kabupaten Klaten, yang tergabung dalam Difabel Klaten, melakukan rangkaian aksi untuk memperingati HDI Klaten 2017. Dalam rangkaian acara peringatan ini, Difabel Klaten membutuhkan logo dan maskot yang mewakili identitas dari kearifan lokal, semangat juang dan optimisme. Tulisan ini membahas tentang desain logo dan  maskot sebagai brand awareness kampanye sosial peduli masyarakat disabilitas. Diharapkan dengan adanya desain logo dan maskot ini akan menggerakkan masyarakat untuk lebih mengenal dan mengingat aktivitas Difabel Klaten yang mendukung HDI Klaten 2017.
Infografis Alasan Menyontek dan Tipe-Tipe Penyontek: Pandangan Etika Mengenai Perilaku Menyontek Puri Kurniasih; Edo Galasro Limbong; Dian Handayani
Jurnal Desain Vol 6, No 02 (2019): Jurnal Desain
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (732.463 KB) | DOI: 10.30998/jurnaldesain.v6i2.2969

Abstract

Menyontek atau penyontek berasal dari kata sontek. Perilaku menyontek merupakan hal yang sudah tidak asing lagi. Sejauh ini perilaku menyontek hanya diteliti berdasarkan data statistik dan konsep psikis, belum ada pandangan filosofis yang membedahnya. Artikel ini berusaha menjabarkan dan memberikan pandangan filsafat moral –atau yang lebih dikenal dengan etika– mengenai perilaku menyontek. Pandangan moral mengenai perilaku menyontek diperiksa ulang dari hasil penelitian-penelitian sebelumnya secara koherensi dan dirumuskan berdasarkan struktur kesadaran Sigmund Freud. Penelitian didasarkan pada pendekatan kualitatif dengan metode Focus Group Discussion (FGD) untuk proses perancangan infografis dan studi literatur untuk pengumpulan data.  Penelitian ini menghasilkan dua buah infografis “Alasan Menyontek” dan “Tipe-Tipe Penyontek”. Simpulan, penelitian ini melaju dari hasil abstraksi atas pemikiran filosofis mengenai perilaku menyontek dan mendarat menjadi hasil konkret berupa infografis untuk mengampanyekan gerakan “Setop Menyontek!”
KEBERHASILAN FOTOGRAFI DALAM MEREPRESENTASIKAN SEORANG PEMIMPIN (Studi Kasus: Jokowi Sebagai Calon dan Gubernur DKI Jakarta) Rezha Destiadi
Jurnal Desain Vol 2, No 02 (2015): Jurnal Desain
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.696 KB) | DOI: 10.30998/jurnaldesain.v2i02.575

Abstract

Kehadiran fotografi sebagai bagian dari bentuk visual memang menjadi isu pembicaraan yang hangat. Isu tersebut muncul karena perdebatan yang mempertanyakan apakah fotografi termasuk salah satu bentuk seni atau bukan. Mengingat proses pembentukan karyanya yang terlalu masinal. Namun, setelah penemuan-penemuan hebat yang diprakarsai oleh para pionir fotografi, fungsi dari bentuk visual tersebut telah bertambah menjadi bagian dari bahasa komunikasi. Karya seni fotografi mampu mengungkapkan realitas melalui kamera. Realitas yang hadir dalam bentuk visual mampu mengantarkan pemirsa dalam memaknainya. Dunia politik yang awalnya hanya menjadi konsumsi kaum elit, saat ini sudah mulai berubah. Hampir setiap manusia, bisa mendapatkan informasi politik dari media massa secara individu maupun kolektif. Fenomena kehadiran Jokowi menjadi obyek yang paling sering tampil pada genre fotografi jurnalistik. Kehadirannya menjadi magnet bagi para jurufoto dalam menampilkan realitasnya ke dalam bentuk visual. Dari latar tersebut, salah satu permasalahannya adalah bagaimana keberhasilan fotografi dalam merekam kepemimpinan seseorang. Kesimpulan yang dihasilkan adalah fotografi melalui peran seniman/ jurufoto dalam bentuk intuisinya, serta teknik pengambilan gambar mampu menampilkan representasi seorang pemimpin (Jokowi).
Pop Art di Indonesia Dawami, Angga Kusuma
Jurnal Desain Vol 4, No 03 (2017): Jurnal Desain
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (916.509 KB) | DOI: 10.30998/jurnaldesain.v4i03.1356

Abstract

Andy Warhol, dengan menentang industrialisasi pada tahun 1960-an, menjadikan Pop Art dikenal dan akhirnya menyebar ke segala penjuru dunia. Pop Art sebagai sebuah gaya, maupun aliran dapat dilihat bagaimana eksistensinya masuk dalam sendi-sendi kesenian modern sampai sekarang. Banyak seniman-seniman visual yang akhirnya menggunakan Pop Art sebagai teknik, maupun gaya yang menghasilkan karya yang berbeda. Di Indonesia, Pop Art masuk dalam Seni Rupa Murni, dan juga dalam Desain. Semangat Pop Art pada era sekarang berbeda dengan semangat Pop Art ketika Andy Warhol memunculkannya. Tulisan ini membahas tentang sejarah Pop Art dunia yang masuk ke Indonesia. Ditemukan bahwa secara langsung maupun tidak langsung, Pop Art di Indonesia cenderung meniru Pop Art di dunia.
Perancangan Kantor Sewa dengan Pendekatan Arsitektur Bioklimatik Supriatna, Supriatna; Laksmitasari, Rita; Arum, Ratu
Jurnal Desain Vol 5, No 01 (2017): Jurnal Desain
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1139.971 KB) | DOI: 10.30998/jurnaldesain.v5i01.2178

Abstract

Jakarta merupakan kota tujuan utama penyelenggaraan bisnis dan merupakan barometer indikator pembangunan Indonesia. Perkembangan bisnis di Jakarta akan berdampak pada bertambahnya kebutuhan dan pemasaran ruang perkantoran, karena pelaku bisnis akan membutuhkan ruang baru untuk bisnis atau ruang yang lebih besar untuk perkembangan bisnisnya. Kantor sewa cendrung dipilih oleh pelaku bisnis karena perusahaan dapat memiliki ruang perkantoran dengan beragam fasilitas tertentu dilokasi yang cendrung strategis sesuai dengan modal yang dimiliki dan kebutuhan besaran ruang. Akan tetapi permasalahan yang muncul dari pembangunan kantor sewa yaitu memiliki kenyaman thermal yang rendah akibat paparan radiasi matahari. Konsep arsitektur bioklimatik merupakan konsep arsitektural yang mampu menjawab permasalahan iklim dengan sadar akan potensi sumber daya alam seperti cahaya matahari, angin dan air hujan. Hasil yang diharapkan adalah desain yang mampu menerapkan konsep respon terhadap iklim pada tapak dan bangunan melalui orientasi bangunan, bukaan, dan penggunaan shading untuk fasad
Kajian Foto Jurnalistik Demonstrasi 1998 Karya Julian Sihombing Azhar, Fahrul
Jurnal Desain Vol 6, No 01 (2018): Jurnal Desain
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.302 KB) | DOI: 10.30998/jurnaldesain.v6i01.2747

Abstract

Kejadian atau peristiwa yang bersifat faktual, tidak hanya disampaikan melalui tulisan saja namun dapat disampaikan dengan menggunakan Foto, yaitu Foto Jurnalistik. Julian Sihombing merupakan salah satu fotografer Jurnalistik yang memproduksi karya-karyanya ketika dia masih menjadi wartawan. Karya Foto Jurnalistik-Julian Sihombing merupakan karya jurnalistik yang berisi foto-foto tentang masa reformasi Indonesia, yaitu pada tahun 1998. Dalam penelitian ini paradigma yang digunakan adalah paradigma kritis, dan menggunakan metode diskriptif kualitatif, dimana rangkaian penelitian ini berusaha untuk mengidentifikasi makna masa perjuangan reformasi Indonesia pada tahun 1998, melalui karya Foto Jurnalistik-Julian Sihombing. Memaknai foto-foto Reformasi karya Julian Sihombing dapat diartikan adanya peristiwa kolektif dari kejadian tahun 1998.
KAJIAN VISUAL DHAPUR, RICIKAN TOMBAK CIREBON Agung Zainal Muttakin Raden
Jurnal Desain Vol 2, No 01 (2014): Jurnal Desain
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.951 KB) | DOI: 10.30998/jurnaldesain.v2i01.566

Abstract

Cirebon merupakan sebuah wilayah yang menarik, banyak kalangan yang mencoba mengungkap makna hal-hal yang berhubungan dengan Cirebon. Tombak Cirebon merupakan salah satu hal yang sangat menarik untuk dijadikan sebuah kajian visual. Cirebon memiliki tombak dengan dhapur kujang, sehingga ricikan dari tombak ini mengacu kepada ricikan kujang, walaupun banyak ditemukan tombak dengan dhapur dan ricikan yang sama dengan daerah lain. Dalam estetika nusantara, tombak Cirebon selain sebagai “tontonan” harus pula sebagai “tuntunan” yang artinya bukan saja indah secara visual namun sarat akan nilai-nilai kehidupan yang direflesikan dalam dhapur, pamor dari tombak tersebut. Bentuk-bentuk tombak yang mengambil stilasi dari alam melambangkan kedekatan dengan alam, bentuk yang runcing diatas memberikan nilai ketajaman dalam akal dan pikiran, selain itu untuk menggambarkan kedekatan dengan Allah sebagai Sang Pencipta. 

Page 8 of 38 | Total Record : 371