Jurnal Desain
Jurnal Desain focused to publish high-quality articles dedicated to all aspects of the latest outstanding research and developments include research reports, conceptual ideas, studies, theories, using the qualitative approach in Design and Visual Communications, Interior Design, Fashion Design, Product Design, Fine Art, Photography, Animation and other related fields of Visual Art. The scope of this journal encompasses to a study of typography, branding, photography, media studies, design studies, advertising, animation, illustration, visual culture, nirmana, film, videography, etc.
Articles
371 Documents
Analisis Tipografi pada Spanduk Pemasaran Perumahan
Rahman, Nadya Nur;
Utami, Rahayu Sri;
Raden, Agung Zainal Muttakin
Jurnal Desain Vol 5, No 03 (2018): Jurnal Desain
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (443.889 KB)
|
DOI: 10.30998/jurnaldesain.v5i03.2572
Spanduk merupakan bagian dari media iklan lini bawah. Efektifitas spanduk dipasang di jalan diharapkan mampu menjaring minat audience. Awalnya spanduk berbahan kain dengan kemudian informasi yang diberikan dituliskan dengan mengunakan cat sablon, teknik ini sering disebut dengan teknik cetak saring, atau gaya desainnya disebut dengan gaya vernakular. Seiring kemajuan teknologi dunia cetak spanduk tidak hanya berbahan kain bisa juga menggunakan bahan flexy tenik yang digunakan dengan mencetak langsung melalui mesin cetak berskala besar. Dalam mendesain sebuah spanduk harus memperhatikan elemen-elemen penting salah satunya yaitu tipografi. Tipografi pada spanduk harus bisa mewakili konsep dan karakteristik dari apa yang ingin disampaikan. Dalam penelitian ini dianalisis spanduk pemasaran perumahan yang terdapat dijalur lalulintas kendaraan di Jakarta berdasarkan hirarki dan kontras serta prinsip pokok tipografi (readability, legibility, dan visibility).
Bergerak Menuju Istana di Bulan Mei TINJAUAN VISUAL DEMONSTRASI HARI BURUH 2009-2010
Azhari Amri
Jurnal Desain Vol 1, No 03 (2014): Jurnal Desain
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (476.138 KB)
|
DOI: 10.30998/jurnaldesain.v1i03.562
Manusia merupakan mahluk sosial, hal itu didasari atas segala tindakannya yang tidak terlepas dari realita dan atau fakta empiris yang menuntunya dalam memutuskan sesuatu. Sehingga pada proses alamiahnya, manusia akan selalu mempunyai sifat berkelompok dalam menjalin dinamika gerak yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Begitu juga dengan munculnya gerakan sosial, dalam kelas pekerja dan atau buruh, khususnya pada metode aksi massa mereka bersifat terorganisir dalam situasi kelompok, hal itu dilakukan untuk mencapai tujuan komunikasi kepada para pemaku kepentingan atas ketidaksesuaian proses dan hasil kerja yang seharusnya diberikan (keadilan). Salah satu hal yang menjadi ciri dari gerakan sosial adalah adanya sentuhan pendekatan visual yang memiliki karakteristik serta menghubungkannya dengan kesesuaian opini yang terjadi pada saat itu. Tulisan ini akan membahas tentang suatu hubungan visual yang mampu menempatkan dirinya kepada realita yang terjadi secara obyektif dan menempatkan beberapa bentuk visual dengan opini saat realita tersebut terjadi.
Asimilasi Aksara Latin dengan Tokoh Wayang Arjuna sebagai Upaya Mengenalkan Wayang Kepada Generasi Muda
Taufiq Akbar;
Abdul Basyir
Jurnal Desain Vol 3, No 02 (2016): Jurnal Desain
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (697.922 KB)
|
DOI: 10.30998/jurnaldesain.v3i02.656
Wayang adalah warisan budaya yang wajib dilestarikan agar keberadaannya tidak mudah hilang termakan modernisasi zaman. Namun kenyataannya, saat ini minat, perhatian, dan apresiasi generasi muda terhadap kesenian wayang sudah sangat menurun. Semakin hilang dan berkurangnya minat serta antusiasme generasi muda terhadap cerita dan pementasan-pementasan seni wayang mengakibatkan terancamnya eksistensi dan perkembangan wayang dimasa mendatang. Berdasar kepada permasalahan inilah maka penulis menempatkan objek wayang sebagai dasar penciptaan bentuk font yang berbasis budaya tradisi. Penulis menciptakan Font wayang dengan dasar pertimbangan bahwa font merupakan salah satu media yang sangat sering digunakan dalam proses berkomunikasi melalui tipografi.
Pengembangan Multimedia Pembelajaran Tata Rias Wajah Korektif
Astriani, Maya Masitha
Jurnal Desain Vol 4, No 03 (2017): Jurnal Desain
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (274.494 KB)
|
DOI: 10.30998/jurnaldesain.v4i03.1865
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan multimedia pembelajaran tata rias wajah korektif yang layak digunakan dalam proses pembelajaran, (2) mengetahui efektivitas produk multimedia pembelajaran tata rias wajah korektif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (R&D) dengan model pengembangan Dick, Carey dan Carey, dan model CAI. Prosedur pengembangan multimedia meliputi tahap desain, pengembangan dan evaluasi. Teknik analisis data untuk uji coba produk menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian sebagai berikut. (a) Multimedia yang dikembangkan dinilai layak digunakan dalam pembelajaran ditinjau dari aspek media dan materi. Kelayakan tersebut dapat dilihat dari skor penilaian ahli media 3,54 dengan kategori baik dan skor ahli materi 3,60 dengan kategori baik. (b) Multimedia pembelajaran tata rias wajah korektif dinilai efektif karena dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Hal ini dibuktikan melalui hasil nilai pre-test aspek kognitif dengan rata-rata nilai 53,13 dan nilai post-test dengan rata-rata nilai 80,62. Hasil nilai pre-test ranah psikomotorik dengan rata-rata nilai 76,72 dan nilai post-test dengan rata-rata nilai 81,01.
MEMOPULERKAN PANTUN BETAWI MELALUI PRODUK DISTRO
Mega Mega;
Nurhablisyah Nurhablisyah
Jurnal Desain Vol 1, No 01 (2013): Jurnal Desain
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (567.671 KB)
|
DOI: 10.30998/jurnaldesain.v1i01.356
Distribution Store atau Outlet (Distro) merupakan jenis usaha Industri sandang dengan merek independen dan dikembangkan oleh kalangan anak muda dalam produksi terbatas. Distro telah berkembang di Bandung, Yogyakarta dan Bali. Akan tetapi, sejumlah Distro yang ada di Jakarta belum banyak mengangkat seni budaya Betawi sebagai fokus desainnya. Studi ini merancang produk Distro yang menggunakan pantun Betawi sebagai seni visual. Pantun Betawi melalui produk Distro diharapkan dapat memopulerkan kebudayaan Betawi di kalangan remaja Jakarta dan menjadi ikon produk wisata. Secara diskriptif kualitatif, pembahasan meliputi penciptaan pantun, pemilihan produk Distro dan penerapannya dengan menggunakan elemen-elemen ilustrasi, tipografi dan warna.
Memaknai Bentuk Rupa Lambang Keraton Mangkunegaran
Rosalinda, Herliyana;
Kholisya, Umi
Jurnal Desain Vol 4, No 02 (2017): Jurnal Desain
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (683.686 KB)
|
DOI: 10.30998/jurnaldesain.v4i02.1127
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Makna Simbolis Lambang Keraton Mangkunegaran Surakarta. Pmbahasannya digolongkan sebagai penelitian deskriptif kualitatif menggunakan metode historis, untuk menafsirkan makna simbol yang ada pada lambang keraton Mangunegaran digunakan pendekatan hermeunitika. Objeknya Keraton Mangkunegaran Surakarta sedangkan subjek penelitian ini adalah Makna Simbolis Lambang Keraton. Penelitian juga difokuskan pada hal-hal yang berkaitan dengan pemerintahan kerajaan Mangkunegaran Surakarta, selain itu pemaknaan lambang sebagai identitas legitimasi suatu pemerintahan dalam kerangka budaya juga menjadi kajian yang penting, terutama dari bentuk visual, rupa, maksud atau makna simbolik yang ada pada lambang kerajaan Mangkunegaran Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan: pada setiap periodesasi pemerintahan Mangkunegara, lambang Mangkunegaran memiliki bentuk rupa dan makna simbol yang berbeda-beda. Hal ini disesuaikan dengan karakteristik pemikiran, pemerintahan, maupun filosofis dari dalam diri raja Mangkunegaran yang sedang memerintah. Umumnya unsur gambar yang ada pada lambang Mangkunegaran berisi gambar mahkota, padi dan kapas, surya, dan logotype MN. Sedangkan untuk perbedaannya ddilihat dari perbedaan tampilan bentuk ataupun jumlah masing-masing jenis gambar tersebut.
Perancangan Rumah Sakit Umum Kelas B Berkonsep Healing Environment di Kecamatan Cileungsi
Fajriati, Atiek;
Harris, Soepardi;
Widyawati, Karya
Jurnal Desain Vol 5, No 03 (2018): Jurnal Desain
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1221.632 KB)
|
DOI: 10.30998/jurnaldesain.v5i03.2299
Fenomena yang sering terjadi, Rumah Sakit menjadi tempat yang bisa memberikan rasa takut dan tidak nyaman bagi pasien. Selain itu, faktor psikologi juga sering diabaikan karena dianggap tidak begitu penting. Faktor medis bukanlah satu-satunya Psikologi lingkungan merupakan bagian dari Healing Environment yang membantu penyembuhan pasien lewat lingkungan yang dapat berpengaruh pada psikis pasien. Untuk mencapai tujuan di atas, proses perancangan Rumah Sakit ini dilaksanakan dengan suatu konteks tematik Healing Environment dimana dalam perancangan ini, proses penyembuhan pasien bukan hanya didapatkan melalui pihak medis tetapi juga didapatkan dari bangunan yang digunakan oleh pasien sebagai objek rancangan. Rancangan Rumah Sakit Umum Kelas B berkonsep Healing Environment bertujuan untuk menggali dan merumuskan masalah yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan Rumah Sakit melalui survei yang dilakukan, sehingga dapat diwujudkan suatu landasan yang konseptual bagi perancangan Rumah Sakit yang nyaman dengan menerapkan unsur-unsur yang harus dipenuhi dalam pembangunan Rumah Sakit Umum dengan pendekatan Phsycology Environment.
Nilai Nasionalisme dalam Komik: Kajian Semiotika Komik Rengasdengklok
Rosalinda, Herliyana;
Susanti, Khikmah;
Nuriyanti, Widya
Jurnal Desain Vol 6, No 02 (2019): Jurnal Desain
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (426.953 KB)
|
DOI: 10.30998/jurnaldesain.v6i2.3010
Komik merupakan salah satu media bacaan yang diminati anak-anak dan juga orang dewasa. Di dalamnya berisi alur cerita dengan gambar yang ekspresif diperjelas dialog membuat komik dapat dibaca dan dipahami oleh semua kalangan. Isi komik biasanya menampilkan cerita ringan sehari-hari, penokohan heroik, ataupun cerita fiksi anak-anak. Artikel ini membahas tentang nilai nasionalisme yang tersirat dalam sebuah komik sejarah peristiwa Rengasdengklok dalam kajian semiotika. Komik tersebut merupakan komik yang dipakai sebagai media edukasi bagi anak dengan rentang usia 12 sampai 15 tahun yang diberi judul “Dibalik Bait Proklamasi”. Tinjauan nilai nasionalisme dalam komik ini dilakukan untuk membuktikan adanya korelasi antara judul komik dengan isinya. Sehingga komik tersebut dapat menjadi media edukasi bagi anak-anak yang membawa pengaruh untuk menanamkan nilai nasionalisme. Hasil kajian semiotika dalam komik ini terlihat bahwa terdapat dua dialog dalam dua halaman berbeda. Terdapat ekspresi wajah dan gerakan tubuh serta kata-kata yang menunjukkan semangat perjuangan menuju kemerdekaan yang diucapkan oleh golongan pemuda
WAYANG KULIT GLOW IN THE DARK
Taufiq Akbar
Jurnal Desain Vol 2, No 02 (2015): Jurnal Desain
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (934.88 KB)
|
DOI: 10.30998/jurnaldesain.v2i02.576
Wayang sebagai produk perkembangan seni rupa Indonesia pada zaman Hindu, merupakan proses pengembangan nilai-nilai tradisi pada masa sebelumnya. Nilai-nilai keindahan wayang bukan semata-mata karena aspek seni rupa yang telah melalui evolusi yang sangat panjang hingga perupaannya nampak sempurna hingga disebut sebagai karya seni yang adiluhung, karena adanya sisi spiritual yang melingkupi dan menghasilkan seni perlambangan sesuai dengan tuntutan budaya saat itu yang dikaitkan dengan peradaban agama yang melatar belakangi. Berdasar kepada ketertarikan inilah maka penulis menempatkan objek wayang kulit sebagai dasar inspirasi dalam membuat wayang kulit Glow In The Dark.