cover
Contact Name
Yos Nofendri
Contact Email
yosnofendri@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
yosnofendri@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta utara,
Dki jakarta
INDONESIA
JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN
ISSN : 2502843X     EISSN : 24069671     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal yang berhubungan dengan Teknik Mesin khususnya bidang ilmu : 1. Konversi Energi 2. Proses Manufaktur 3. Perencangan 4. Material Engineering
Arjuna Subject : -
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2020): JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN" : 13 Documents clear
Analisa Pengaruh Variasi Arus Listrik Pengelasan Terhadap Kekuatan Sambungan Pengelasan MIG Pada Material ST 37 Wenny Marthiana; Yovial Mahyoedin; Duskiardi Duskiardi; Afri Rahim
JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN Vol 5, No 2 (2020): JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/jktm.v5i2.4217

Abstract

AbstrakPada proses produksi, pengaturan parameter poses memegang peranan penting terhadap tercapainya mutu produk yang dihasilkan. Pada proses pengelasan, salah satu parameter proses pengelasan yang harus diperhatikan adalah besar arus pengelasan. Kajian ini dilakukan untuk mengetahui besar kuat arus yang sesuai pada proses pengelasan material ST 37 menggunakan proses pengelasan MIG (Metal Inert Gas).  Pengujian dilakukan dengan memvariasikan besar kuat arus pengelasan yaitu pada 90A, 100A, 110A serta 120A. Pengujian tarik dilakukan terhadap hasil pengelasan tersebut. Hasil pengujian tarik menunjukkan, pengelasan menggunakan kuat arus sebesar 110A memberikan nilai yang maksimum pada beberapa besaran pengujian.  Untuk nilai tegangan tarik, σ memiliki nilai 16.9 kg/mm2, modulus elastisitas, E, 3.14 kg/mm2 serta Regangan ε, 5.42%. Kata kunci: pengelasan, Metal Inert Gas, Tegangan Tarik, modulus elastisitas  AbstractThe appropriate production parameter process plays an important role in fulfill the quality of the products such as mechanical properties like tensile strength and percentage of elongation of MIG welded joints.  Likewise, in the welding process, one of the welding process parameters that is welding current must be considered, since the welding current is most influential parameters affecting weld penetration, deposition rate, weld bead geometry and quality of weld metal. Variation of welding current on MIG (Metal Inert Gas) welding process on ST 37 specimen   was to examine the effects on like tensile strength and percentage of elongation and elasticity modulus.  From the experiment, it is found that when welding current increased up to 110 Ampere the tensile strength tends to incline then slightly decline when welding current increased, modulus elasticity value and percentage of elongation value as well.  The maximum value of tensile strength 16.9 kg/mm2 percentage of elongation value 5.42%. and modulus of elasticity 3.14 kg/mm2 were gained at 110 ampere welding current Keywords: welding process, Metal Inert Gas, Tensile strength, elasticity modulus ,percentage of elongation
Efek Variasi Suhu Larutan Media Pendingin Terhadap Lapisan Deposit Las Elektroda E7018/HV350 Pada Material Baja Karbon Sopiyan Sopiyan; Syaripuddin Syaripuddin; Syamsuir Syamsuir
JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN Vol 5, No 2 (2020): JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/jktm.v5i2.4223

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenomena kekerasan yang terjadi pada deposit hasil pengelasan. Pada penelitian ini dilakukan proses pengelasan secara multilapis dengan menggunakan dua elektroda yaitu HV 350 dan E 7018. Setelah selesai pengelasan kemudian spesimen dilakukan perlakukan panas dengan menggunakan dua variasi suhu larutan pendingin yaitu 15°C dan 30°C. Dari hasil uji keras diketahui bahwa suhu 15 °C terbukti menghasilkan kekerasan lebih tinggi jika dibandingkan dengan tanpa perlakuan (NT) maupun perlakuan panas dengan suhu 30°C. Kata kunci: HV 350, E 7018, suhu AbstractThis study aims to determine the phenomenon of hardness that occurs in deposits of welding results. In this research, a multi-layered welding process was carried out using two electrodes, namely HV 350 and E 7018. After the welding was finished, the specimens were treated with heat using two variations of the cooling solution temperature, 15 °C and 30 °C. From the results of hard tests it is known that the temperature of 15 ° C is proven to produce higher hardness when compared with without treatment (NT) or heat treatment with a temperature of 30 ° C. Keywords: HV 350, E 7018, temperature
Perbaikan Tata Letak Gudang dengan Metode Dedicated Storage dan Class Based Storage serta Optimasi Alokasi Pekerjaan Material Handling di PT. Dua Kuda Indonesia Helena Sitorus; Rudianto Rudianto; Meriastuti Ginting
JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN Vol 5, No 2 (2020): JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/jktm.v5i2.4139

Abstract

Tingkat pelayanan gudang barang jadi PT. Dua Kuda Indonesia masih kurang 1,7% dalam memenuhi permintaan barang. Penempatan barang di gudang tidak beraturan, bercampur, dan berdasarkan space kosong yang tersedia. Alokasi beban kerja yang berbiaya minimum untuk kedua forklift sebagai alat material handling belum diperhitungkan. Untuk itu dilakukan penelitian yang bertujuan menentukan tata letak yang menghasilkan total jarak perpindahan terkecil dan optimasi alokasi beban kerja forklift. Perbandingan metode Dedicated Storage dan Class Based Storage dilakukan untuk memilih layout dengan jarak tempuh terkecil. Metode Transportasi digunakan dalam menentukan optimasi alokasi pekerjaan forklift. Hasil penelitian menunjukkan bahwa layout terpilih adalah layout dengan metode Class Based Storage. Dibandingkan layout awal, layout ini memberikan penurunan jarak perpindaham sebesar 32,24% dan peningkatan produktivitas sebesar 49,98%. Alokasi pekerjaan yang optimum yaitu forklit 3 ton mengambil dan menyimpan barang di blok A, B (23 slot), E, F dan forklift 2,5 ton di blok B (1 slot), C, D, G dan H.  Kata kunci: tata letak, Dedicated Storage, Class Based Storage, transportasi
Analisis Simulasi Kinematik Mesin Gergaji Dengan Metode Bilangan Kompleks Rizky Arman; Yovial Mahyoedin
JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN Vol 5, No 2 (2020): JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/jktm.v5i2.4216

Abstract

AbstrakAKinematika dan dinamika mesin melibatkan desain mesin atas dasar kebutuhan gerak mereka. Kombinasi bagian yang saling berhubungan memiliki gerakan yang pasti dan mampu melakukan pekerjaan yang berguna dapat disebut mesin. Mekanisme adalah komponen dari mesin yang terdiri dari dua atau lebih badan diatur sedemikian rupa sehingga gerakan satu memaksa gerakan yang lain. Desain kereta listrik otomotif (sejenis mesin) sangat  ditentukan oleh beberapa mekanisme, termasuk hubungan slider-engkol, cam dan follower hubungan, dan kereta gigi. Banyak mekanisme yang melibatkan gerak planar, gerak dalam satu pesawat atau di aset bidang sejajar. Kasus yang lebih umum, gerak spasial, berlaku untuk mekanisme di mana gerakan harus dijelaskan dalam tiga dimensi. Analisis kinematika dilakukan di bawah grafis pada umumnya, seperti metode poligon yang menangkap mekanisme dalam satu saat. Cara alternatif lain untuk masalah ini adalah melibatkan metode matematika. Solusi ini memberikan cara yang akurat dan tercepat karena didukung oleh teknologi komputer. Tujuan dari proyek ini adalah untuk menentukan rumus untuk posisi, kecepatan, dan pernyataan percepatan mesin gergaji dengan menggunakan Mathlab. Kata kunci: mekanisme, gerak (posisi, kecepatan dan percepatan), metode poligon AbstractKinematics and dynamics of machinery involve the design of machines on the basis of their motion requirements. A combination of interrelated parts having definite motions and capable of performing useful work may be called a machine. A mechanism is a component of a machine consisting of two or more bodies arranged so that the motion of one compels the motion of the others. The design of an automotive power train (a type of machine) is concerned with several mechanism, including slider-crank linkages, cam and follower linkages, and gear trains. Many mechanisms undergo planar motion, motion in a single plane or in asset of parallel planes. The more general case, spatial motion, applies to mechanism in which the motion must be described in three dimensions. Kinematics analysis is done under graphically in general, such as polygon method which capture the mechanism in one moment. Another way to alternate this problem is involve any mathematical method. This solution gave the accurate and fastest way because supported by computer technology. The aim of this project is to determine the formula for position, velocity, and acceleration statement of the sawing machine by using Mathlab.Keywords: mechanism, motion (position, velocity and acceleration), polygon method
PENGARUH TERMAL DAN JARAK ARC SPRAY TERHADAP SIFAT MEKANIK BAJA KARBON ( AISI 1045 ) Andi Saidah; Asrol Basri
JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN Vol 5, No 2 (2020): JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/jktm.v5i2.4184

Abstract

Penggunaan logam dalam perkembangan teknologi dan industri sebagai salah satu material penunjang yang sangat besar perannya, akan tetapi di lapangan banyak faktor yang menyebabkan daya guna logam menurun, diantanya berupa adanya laju keausan yang tinggi dan umur pendek karena sering mengalami kegagalan yang dimulai dari permukaan atau bidang kontak. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan cara alternatif yaitu dengan pelapisan menggunakan metode thermal arc spray AESP (Electric Arc Spraying). melakukan pelapisan logam dengan material yang memiliki ketahanan aus yang lebih baik. Pada penelitian ini menggunakan material coating 60T 13% crhome steel pada material substrat baja karbon rendah (AISI 1045) dengan variasi jarak spray (80mm, 100A) (220mm, 120A) dan (320mm, 150A) dengan metode thermal arc spray. Hasil pengujian macro secara visual spesimen tidak di temukan cacat pelekatan material coating dan berfungsi dengan baik. Hasil pengujian dengan menggunakan roughness tester nilai kekasaran tertinggi yaitu 0,34µm. Hasil uji kekerasan dengan metode hardness test di peroleh nilai kekerasan permukaan tertinggi yaitu 429,56 HB. Pengujian kekuatan tarik menunjukkan semakin jauh jarak spray yang digunakan maka hasil nilai kekuatan tarik semakin tinggi. Di mana hasil nilai kekuatan tarik tertinggi yaitu 428 MPa. Key word : Baja Karbon rendah AISI 1045 ,Thermal Arc Spray, Variasi Jarak semprotan
Rancang Bangun Alat Pengaduk Dan Pencetak Lontongan Kerupuk Merah Duskiardi Duskiardi; Yovial Mahyoedin; Wenny Marthiana; Sri Wahyuni
JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN Vol 5, No 2 (2020): JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/jktm.v5i2.4212

Abstract

AbstrakAdonan kerupuk merah merupakan campuran dominan tepung dan air yang biasanya diaduk secara tradisional menggunakan tangan. Kajian ini menumpukan perhatian pada rancang bangun alat pengaduk yang dapat memproses adonan secara mekanik. Pada rancang bangun digunakan 2 buah sirip pengaduk yang terpasang dikedua sisi poros dengan putaran motor 1450 rpm. Speed reducer mereduksi putaran dengan rasio 1:30. Alat pengadukan adonan juga dilengkapi dengan proses pencetakan yang menggunakan screw sebagai pendorong adonan ke cetakan yang terpasang satu poros dengan sirip pengaduk. Rancang bangun menghasilkan putaran yang dikeluarkan ke poros pengaduk sebesar 24 rpm, yang mampu memproses adonan dalam sekali pengadukan seberat 87,53 kg berupa campuran tepung dengan indukan. Dengan adanya alat pengaduk adonan dan pencetak kerupuk merah ini  dapat mengurangai pemakaian waktu dan meringankan kerja operator pada saat produksi. Sehingga dengan menerapkan alat bantu ini dapat meningkatkan jumlah produktivitas sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat. Kata kunci: adonan, kerupuk merah, sirip pengaduk,  AbstractThe red cracker dough is the dominant mixture of flour and water which is usually stirred traditionally by hand. This study focuses attention on the design of a mixer that can process a dough mechanically. In the design, 2 stirring fins are used which are attached to both sides of the shaft with a motor rotation of 1450 rpm. Speed reducer reduces rotation by a ratio of 1:30. The dough stirring device is also equipped with a molding process that uses a screw to propel the dough to the mold, which is attached to one axis with the mixing fin. The design produces a rotation that is issued to the stirring shaft at 24 rpm, which is able to process the dough in one stirring weighing 87.53 kg in the form of flour mixture. It is hoped that the benefits from the design of the dough mixer and red cracker molders will reduce time usage and ease the work of the operator during production. So that, by applying this tool can increase the amount of productivity while increasing people's income.  Keywords: dough, red cracker, strirring fins.
Optimasi Suhu dan Waktu Tahan Furnace Terhadap Kekerasan dan Mikro Struktur Deposit Lasan Elektroda Hardfacing Basori Basori; Ferry Budhi Susetyo
JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN Vol 5, No 2 (2020): JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/jktm.v5i2.4119

Abstract

Dalam penelitian ini dilakukan pengelasan HV 600 dengan empat kali (lapis). Proses pengelasan menggunakan arus 90 A polaritas DC+ pada spesimen baja karbon rendah. Kemudian dilakukan pemanasan pada tungku dengan variasi suhu 750°C, 800°C, 850°C dan 900°C dengan waktu tahan 10, 20 dan 30 menit. Setelah ditahan dengan variasi waktu kemudian di celupkan dalam media pendingin air. Spesimen yang telah di perlakukan panas kemudian diuji keras untuk melihat kekerasan yang terbentuk serta mikro struktur dari spesimen tersebut. Hasil uji keras dan foto makro bervariasi tergantung temperatur dan waktu tahan (holding time) yang digunakan.
Sifat Termal dan Analisis Komposisi Material Barium Zirkonium Titanat (BZT) dengan Doping Lantanum dan Indium Septian Rahmat Adnan; Bambang Soegijono
JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN Vol 5, No 2 (2020): JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/jktm.v5i2.3463

Abstract

Material Barium Zirkonium Titantat (BZT) dibuat menggunakan metode sol gel yang dilanjutkan dengan Spin Coating pada substrat Silikon. Untuk mendapatkan material Barium Zirkonium Titantat (BZT)dalam bentuk serbuk dilakukan pemanasan menggunakan hotplate pada suhu 90oC hingga larutan BZT berubah menjadi serbuk.  Selanjutnya untuk menumbuhkan lapisan BZT pada substrat, dilakukan metode spin coating yang dilanjutkan proses pyrolisi. Selanjutnya substrat yang telah dilapisi larutan BZT  dipanaskan pada suhu 800oC selama 3 jam. Untuk mengetahui sifat termal dan kristalisasi pada BZT dilakukan Uji DTA/TGA. Pengujian EDAX dilakukan untuk mengetahui komposisi lapisan BZT yang telah terdeposisi pada substrat. Dari hasil uji DTA/TGA terlihat bahwa proses kristalisasi BZT mulai terjadi pada suhu 400oC dan proses endotermik dari BZT terjadi pada suhu 463oC. Hasil uji  EDAX  komposisi unsur Barium, Titanium, serta doping Lantanum dan Indium telah terdeposisi pada subtrat silikon, serta dari hasil tersebut dapat disumpulkan kristal BZT dengan doping La dan In telah berhasil di deposisi dan ditumbuhkan pada substrat Si.
Kekuatan Tarik Paduan Al 2024-T3 Dan Al 2524-T3 Yang Telah Mengalami Proses Stretching, Chemical Milling Dan Shot Peening Yovial Mahyoedin; Jamasri Jamasri; Wenny Marthiana; Duskiardi Duskiardi; Rizky Arman
JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN Vol 5, No 2 (2020): JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/jktm.v5i2.4213

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku uji tarik produk Al 2524-T3 dan Al 2024-T3 yang mengalami proses peregangan, chemical milling dan shot peening. Paduan ini diregangkan melebihi tegangan yeildnya masing-masing 1%, 3% dan 5%, kemudian dilakukan proses chemical milling satu sisi. Etsa yang digunakan dalam proses milling kimia adalah larutan NaOH + Na2S + H2O dengan konsentrasi tertentu. Pada permukaan dilakukan proses shot peening dengan variasi intensitas masing-masing 0,03 A, 0,05 A dan 0,07 A. Material tersebut kemudian diuji sifat mekaniknya dengan uji tarik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tegangan ultimate dan tegangan yield material meningkat dengan meningkatnya persentase regangan. Namun, perpanjangan juga meningkat yang menunjukkan bahwa proses peregangan justru meningkatkan keuletan. Di sisi lain, proses shot peening menurunkan elongasi yang mengindikasikan bahwa proses shot peening menyebabkan penurunan keuletan material. Kata kunci: pengujian tarik, chemical milling, shot peening, stretchingAbstractThis study aims to investigate the tensile test behaviour of Al 2524-T3 and Al 2024-T3 product, which undergoes stretching, chemical milling and shot peening processes. These alloys were stretched beyond yield stress, namely 1%, 3% and 5% of each, and then performed chemical milling process of one side. The etching used in chemical milling process were NaOH+Na2S+H2O solutions with certain concentration. The surface was performed shot peening process with varying intensity of 0.03 A, 0.05 A and 0.07 A respectively. The material then tested its mechanical properties by tensile test. The results show that ultimate and yield stress of material increases with the increase of stretching percentage. However, the elongation has also increased which indicates that stretching process actually increases the ductility. On the other hand, the shot peening process decreases the elongation which indicates that the shot peening process causes a reduction in the ductility of the material.  Keywords: tensile tes, chemical milling, shot peening, stretching
ANALISIS PENURUNAN DEFECT PADA PROSES MANUFAKTUR KOMPONEN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA). Achmad Muhazir; Zulkani Sinaga; Ardi Arya Yusanto
JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN Vol 5, No 2 (2020): JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/jktm.v5i2.2955

Abstract

PT. XXX merupakan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur komponen kendaraan bermotor dan menggunakan proses press stamping dan welding, produk yang diproduksi diantaranya dies, jig, dan komponen lainnya. Defect merupakan permasalahan besar dalam proses manufaktur, terutama produksi dalam  jumlah besar dapat menurunkan produktivitas perusahaan disebabkan sering terjadinya defect yang terdapat pada hasil produksinya, pada penelitian ini penulis meninjau salah satu komponen hasil produksi yaitu komponen Knalpot Motor dan pada produknya terdapat defect yang bervariasi yaitu defect burry, baret, penyok, dan neck. Hasil pengumpulan data yang dilakukan total defect selama 6 bulan periode dari Januari 2018 sampai dengan Juni 2018 adalah 2.730 pcs dan defect burry pada produk merupakan penyumbang terbesar dengan jumlah 890 pcs sekitar 13,32% dari total produksinya. Analisa yang dilakukan berdasarkan pada metode 5W+2H, Fishbone dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), yaitu menentukan pembobotan pada nilai Severity, Occurance, dan Detection. Hasil pembobotan tersebut ditentukan dari nilai Risk Priority Number tertinggi sebesar 144 pada indikator Dies Upper Cap Knalpot Motor. Pada penelitian ini penulis membuat usulan perbaikan untuk menambahkan stopper dan juga pin datum untuk mengantisipasi terjadinya keausan pada pin datum yang mengakibatkan kelonggaran selama proses produksi, stopper dies lower dan upper bahan bakunya di proses heat treatment  terlebih dahulu agar kekerasannya meningkat dan bahan tidak cepat aus. Penambahan stopper untuk mempermudah operator menentukan titik awal prosesnya, dan penurunan defect burry sangat signifikan dari 13,32% menjadi 2,01%.Kata Kunci : FMEA, Defect, Stopper, Improvement

Page 1 of 2 | Total Record : 13