cover
Contact Name
Sinta Paramita
Contact Email
sintap@fikom.untar.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
Koneksi@untar.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Koneksi
ISSN : -     EISSN : 25980785     DOI : -
Koneksi (E-ISSN : 2598 - 0785) is a national journal, which all articles contain student's writing, are published by Faculty of Communication Universitas Tarumanagara. Scientific articles published in Koneksi are result from research and scientific studies conduct by Faculty of Communication students in communication field. Koneksi published twice a year.
Arjuna Subject : -
Articles 33 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 2 (2019): Koneksi" : 33 Documents clear
Komunikasi antara Jasa Kurir Sepeda dengan Pelanggan (Studi Kasus Kurir Kamiantar Jakarta) Cayandi Susanto; Gregorius Genep Sukendro
Koneksi Vol 3, No 2 (2019): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v3i2.6457

Abstract

Bicycle courier for now is developing faster than bicycle courier services using motorcycles or cars, because for the use of bicycle transportation is fairly unique and fast in its delivery. The way to order and call a bicycle courier is also faster and it's very easy to just wait from the company to convey if there is an order and immediately accepted by the bicycle courier. The communication process between the bicycle courier service and its customers runs smoothly even though there are 2 customers namely the sender and recipient of the goods or packages. Interpersonal communication is considered very effective to change the behavior of others, if there are similarities about the meaning discussed. The special mark on interpersonal communication lies in the direct reverse flow. The backflow has an easy catch for communicators both verbally in the form of words and non-verbal in the form of body language such as nodding, smiling, frowning and so forth. During the interpersonal communication process it is very important the interaction of sharing information and feelings between individuals and individuals or between individuals so that feedback occurs and does not cause misunderstanding in communication Interpersonal communication plays an important role in communication activities between bicycle courier services with its customers. The aim of the writer to conduct this research is to find out the beginning or the initial stage of communication between the bicycle courier service and 2 customers, namely the sender and recipient of goods and to find out what obstacles / disturbances are when our Jakarta delivery couriers communicate with customers. Kurir sepeda untuk saat ini berkembang begitu cepat daripada jasa kurir sepeda yang menggunakan motor atau mobil, dikarenakan untuk penggunaan transportasi sepeda ini terbilang sangatlah unik dan cepat dalam pengirimannya. Cara memesan dan memanggil kurir sepeda pun lebih cepat juga dan mudah sekali tinggal menunggu dari perusahaan itu menyampaikan kalau ada pesanan dan langsung diterima oleh kurir sepeda tersebut. Proses komunikasi antara jasa kurir sepeda dengan pelanggannya berjalan dengan lancar walaupun pelanggan ada 2 yaitu pengirim dan penerima barang atau paket tersebut. Komunikasi antar pribadi dinilai sangat efektif untuk merubah perilaku orang lain, bila terdapat persamaan mengenai makna yang dibincangkan. Tanda khusus yang ada di komunikasi antar pribadi ini terletak pada arus balik langsung. Arus balik tersebut memiliki daya tangkap yang mudah untuk komunikator baik secara verbal dalam bentuk kata maupun non-verbal dalam bentuk bahasa tubuh seperti anggukan, senyuman, mengernyitkan dahi dan lain sebagainya. Selama proses komunikasi antar pribadi berlangsung sangat penting terjadinya interaksi berbagi informasi dan perasaan antara individu dengan individu atau individu dengan antar individu supaya terjadi umpan balik dan tidak menimbulkan kesalahpahaman dalam berkomunikasi Komunikasi antar pribadi berperan penting dalam kegiatan komunikasi antara jasa kurir sepeda dengan pelanggannya. Tujuan penulis melakukan penelitian ini yaitu dikarenakan untuk Untuk mengetahui permulaan atau tahap awal berjalannya komunikasi antara jasa kurir sepeda dengan 2 pelanggan yaitu pengirim dan penerima barang dan untuk mengetahui hambatan/gangguan apa saja saat kurir Kamiantar Jakarta berkomunikasi dengan pelanggan.
Proses Komunikasi Organisasi di dalam Biro Iklan di Ada Indonesia dan Ada Singapura Claudia Harlim; Gregorius Genep Sukendro
Koneksi Vol 3, No 2 (2019): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v3i2.6491

Abstract

This research is studying the process of organization communication in an advertising agency at ADA Indonesia and ADA Singapore. This research is done using a qualitative descriptive approach with ethnography method. The data that has been used was prim and secondary data. Prim’s data was one that contains interviews with the resource of information. Hence secondary data was one that contains data that resource from books and other resources. The Theories that have been used were Organizational theory, Organizational Culture theory, Climate of Organization, and Organization Communication. To gather the data, interviews, observation, bibliography study and online searching technique was used. The outcome from this research shows that the communication process that was used now is right and comfortable to apply on company’s daily organizational life. It also shows that even though the company is organizational, it didn’t imply any seniority concept or cultures that could corrupt the communication flow that has been functioning up until now on the company. Penelitian ini membahas mengenai proses komunikasi organisasi di dalam biro iklan di ADA Indonesia dan ADA Singapura. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode penelitian etnografi. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer berupa hasil wawancara penulis dengan para narasumber, sedangkan data sekunder berupa data yang diperoleh dari buku dan sumber lain. Teori yang digunakan terdiri dari organisasi, budaya organisasi, iklim organisasi, dan komunikasi organisasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, studi kepustakaan dan penelusuran data online. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa proses komunikasi yang berjalan sekarang dinilai tepat dan nyaman untuk dijalankan. Bahwa walaupun perusahaan bersifat organisasional tetapi tidak memiliki kesenioritasan maupun budaya yang dapat mengacaukan komunikasi di dalam organisasi perusahaan tersebut.
Instagram dan Self Disclosure dalam Perspektif Komunikasi Antarpribadi terhadap Siswa - Siswi SMA Santo Kristoforus II Jovita Clarissa; H.H. Daniel Tamburian
Koneksi Vol 3, No 2 (2019): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v3i2.6366

Abstract

Humans are social beings who need other individuals to group. In interacting with others, individuals will convey information and usually begin with an introduction relates to self disclosure, which is the type of individual communication disclosing information about himself is commonly concealed. Social media is a medium on the Internet that allows users to represent themselves, share, communicate with others and create virtual social ties. This research was intended to examine Instagram and Self Disclosure in an interpersonal communication perspective on the Santo Kristoforus II high school students to find out the activities of students on Instagram social media. Research based on Self-Disclosure theory, communication theory in the Digital Era, social media, and Instagram. Research uses a qualitative approach with case study methods. The results is that the self disclosure conducted by the informant is about daily activities, and the self disclosure is on Instagram involving several Self-Disclosure processes. In the process of Self-Disclosure, informants usually provide personal information such as feelings, thoughts and experiences, and they are also careful enough in uploading information to social mediaManusia disebut makhluk yang memerlukan seseorang untuk saling berhubungan timbal balik. Dalam berinteraksi dengan orang lain, individu akan menyampaikan berbagai informasi dan biasanya diawali dengan perkenalan mengenai dirinya, hal tersebut berkaitan dengan self disclosure, yakni jenis komunikasi individu mengungkapkan informasi tentang dirinya sendiri yang biasa disembunyikan. Media sosial saat ini digunakan penggunanya untuk berkomunikasi, membentuk relasi dengan orang lain secara virtual. Sehingga penelitian ini dimaksudkan untuk meneliti Instagram dan Self Disclosure dalam Perspektif Komunikasi Antarpribadi terhadap Siswa-Siswi SMA Santo Kristoforus II untuk mengetahui aktivitas siswa-siswi di media sosial Instagram. Penelitian berlandaskan teori Self-Disclosure, Teori Komunikasi di Era Digital, Media Sosial, dan Instagram. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan diri yang dilakukan oleh informan berisi tentang aktivitas sehari-hari yang dilakukan, dan pengungkapan diri tersebut dilakukan dalam media sosial Instagram yang melibatkan beberapa proses pengungkapan diri. Dalam proses pengungkapan diri, informan biasanya memberikan informasi pribadi seperti perasaan, pikiran dan pengalaman. Dengan banyaknya informasi yang diberikan, tidak menutup kemungkinan mereka juga cukup berhati-hati dalam mengunggah informasi ke media sosial
Analisis Framing Detik.com dan Kompas.com Terhadap Pemberitaan Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia Nishya Gavrila; Farid Rusdi
Koneksi Vol 3, No 2 (2019): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v3i2.6396

Abstract

On July 29, 2019, Jakarta's air quality was ranked first on the AirVisual.com website with the worst air quality statement in the world. According to AirVisual.com, Jakarta's Air Quality Index (AQI) stands at 188, which means the air quality in Jakarta is not healthy. On the same date, Detik.com and Kompas.com reported on the poor quality of Jakarta's air. The reason the author chose the latter is because based on the Alexa.com site, both news portals have the highest number of visitor readers in Indonesia. This study aims to determine and analyze Detik.com and Kompas.com in framing unhealthy air quality in Jakarta. The approach in this study uses a constructivist paradigm. by using Robert N. Entman's framing model that defines problems, diagnoses causes, makes moral judgment and recommendation treatment. From the results of this study, Detik.com further explained the response of Anies Baswedan regarding poor air quality in Jakarta, while on Kompas.com that poor air quality in Jakarta was a challenge for the government and the government could be convicted if it continued. Pada tanggal 29 Juli 2019, kualitas udara Jakarta menempati peringkat pertama di situs AirVisual.com dengan pernyataan kualitas udara terburuk di dunia. Menurut AirVisual.com, Air Quality Index (AQI) Jakarta berada pada angka angka 188, yang artinya kualitas udara di Jakarta tidak sehat. Pada tanggal yang sama Detik.com dan Kompas.com memberitakan tentang buruknya kualitas udara Jakarta. Alasan penulis memilih kedua tersebut karena berdasarkan situs Alexa.com, kedua portal berita tersebut memiliki jumlah pengunjung pembaca terbanyak di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Detik.com dan Kompas.com dalam membingkai kualitas udara di Jakarta yang tidak sehat.Pendekatan dalam penelitian ini memakai paradigma konstruktivis, dengan menggunakan framing model Robert N. Entman yakni define problems, diagnose cause, make moral judgement dan treatment recommendation. Dari hasil penelitian ini, Detik.com lebih menjelaskan tanggapan dari Anies Baswedan terkait buruknya kualitas udara Jakarta, sementara pada Kompas.com bahwa buruknya kualitas udara di Jakarta merupakan tantangan pemerintah dan pemerintah bisa dipidana jika terus dibiarkan.
Self Disclosure Pengguna Bottled di Wilayah Jakarta Evelyn Natasha; Septia Winduwati
Koneksi Vol 3, No 2 (2019): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v3i2.6408

Abstract

Bottled users' self-disclosure is the occurrence by writing the contents of the heart and feelings about various things as well as statements that are sometimes unable to be discussed like things that are intimately or  private when announced on general media, not anonymous. The purpose of determining how self-disclosure of anonymous social media users named Bottled. This research uses self-disclosure theory (Johari Window) and social penetration theory. This research uses a qualitative approach with the method used is a case study. Database collection technically with interviews, observation, and documentation. The key information this study were Psychologists as expert speakers and three supporting informants who were found through purposive sampling techniques.This study results reveal that self-disclosure that occurs in Bottled users makes individuals more comfortable to be open about evaluative and descriptive expressions. Bottled users' self-disclosure is also a form of self-clarification. Self disclosure pengguna Bottled ini merupakan terjadinya suatu tindakan  pengungkapan diri menggunakan menuliskan isi hati dan perasaan tentang berbagai  macam hal serta pernyataan-pernyataan yang terkadang  mampu dibicarakan misalnya hal yang bersifat intim atau terlalu privasi bila dibagikan pada media yang terlalu generik, yang bukan anonim. Penelitian ini bertujuan buat mengetahui bagaimana self-disclosure pengguna media umum anonim bernama Bottled. Penelitian ini menggunakan teori a (Johari Window) & teori penetrasi sosial. Penelitian ini memakai pendekatan kualitatif menggunakan metode yang digunakan merupakan studi perkara. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Narasumber  dalam penelitian ini adalah Psikolog menjadi narasumber pakar dan tiga informan pendukung yang ditemukan melalui teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa self disclosure yang terjadi pada pengguna Bottled berakibat individua lebih nyamana untuk terbukaa tentang ungkapan yang evaluatif & naratif. Self disclosure pengguna Bottled pula sebagai bentuk penjernihan diri. 
Fenomena Curhat Online pada @Cerminlelaki di Instagram Ben Thiodanu; Wulan Purnama Sari
Koneksi Vol 3, No 2 (2019): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v3i2.6445

Abstract

@cerminlelaki is an Instagram account that contains male ventures uploaded to feeds so that people can get advice. Patriarchal culture requires men to behave masculine and women to behave feminine. In this highly developed digital age, it greatly influences the behavior of human communication, the anonymity that occurs in the digital world that provides space for men to confide in the digital world, especially Instagram. This research was conducted by interviewing the owner of the @cerminlelaki account and the survey method of followers of @cerminlelaki who had confide in @cerminlelaki. The purpose of this study was to determine the phenomenon of male ventilation conducted on Instagram. The interview results show that by confiding in @cerminlelaki people can confide in a very sensitive topic that cannot even be told because confide here can be based on anonymous so that the identity of the person doing the confession will be kept confidential by the @cerminlelaki account holder. The mirror of the man opened a room for men to confide in. With the presence of mirror men prove that not only women who do confide, men also confide. bisa mendapatkan saran dari orang. Budaya patriarki menuntut laki-laki untuk berperilaku maskulin dan perempuan untuk berperilaku feminim. Di era digital yang sangat berkembang ini sangat mempengaruhi perilaku komunikasi manusia, anonimitas yang terjadi di dunia digital yang memberikan ruang untuk laki-laki untuk melakukan curhat di dunia digital khususnya instagram. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fenomena curhat laki-laki yang dilakukan di instagram.  Penelitian ini dilakukan dengan metode mix methods dengan teknik pengumpulan data  berupa wawancara dengan pemilik akun @cerminlelaki dan metode survei terhadap followers @cerminlelaki yang telah melakukan curhat di @cerminlelaki. Hasil wawancara menunjukkan bahwa dengan melakukan curhat di @cerminlelaki orang bisa melakukan curhat dengan topik yang sangat sensitif yang bahkan tidak akan bisa diceritakan karena melakukan curhat disini bisa berbasis anonim sehingga identitas orang yang melakukan curhat akan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik akun @cerminlelaki. @cerminlelaki membuka ruang untuk laki-laki melakukan curhat. Dengan hadirnya @cerminlelaki membuktikan bahwa tidak hanya perempuan yang melakukan curhat, laki-laki juga melakukan curhat. 
Komunikasi Antarpribadi antara Orang Tua dan Anak Usia Remaja dalam Pembentukan Kepercayaan Diri Anak Prima Frieda; H.H Daniel Tamburian
Koneksi Vol 3, No 2 (2019): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v3i2.6465

Abstract

Communication between parents and children is one of the most important factors for a child's confidence. However, according to several surveys conducted, it shows that there are still many parents who do not really care about how to raise their children. Many parents only focus on the physical growth and education of the child, without paying attention to the mental development of the child's self-confidence. This study aims to learn how interpersonal communication between parents and teenagers in the formation of child's self-confidence. Interpersonal communication and self-confidence theory are the basis of this research. This research was conducted using qualitative descriptive methods. Data collection methods used are interviews, observation, and through secondary data. The results of the study indicate that interpersonal communication activities undertaken by parents and teenagers are crucial to the formation of child's self confidence. Parents who use the right communication style when communicating with children will influence their child to be more open and this openness that builds confidence in a child's personality. Komunikasi antara orang tua dan anak merupakan salah satu faktor terpenting dalam membentuk kepercayaan diri anak. Namun, menurut beberapa survey yang dilakukan, menunjukkan bahwa masih banyak orang tua yang tidak benar-benar peduli terhadap pola didik yang mereka berikan terhadap anak-anaknya. Banyak orang tua yang hanya fokus pada pertumbuhan fisik dan pendidikan anak saja, tanpa memperhatikan perkembangan mental khususnya kepercayaan diri anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan komunikasi antarpribadi orang tua dengan anak usia remaja dalam pembentukan kepercayaan diri anak. Teori komunikasi antarpribadi dan kepercayaan diri menjadi dasar dari penelitian ini. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan melakukan wawancara, observasi, dan melalui data-data sekunder. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa aktivitas komunikasi antarpribadi yang dilakukan orang tua dan anak usia remaja sangat menentukan pembentukan kepercayaan diri anak. Orang tua yang menggunakan gaya komunikasi yang tepat saat berkomunikasi dengan anak membuat anak lebih terbuka dan kemudian keterbukaan ini yang membangun kepercayaan diri dalam pribadi anak.
Pemberitaan Kasus PT PLN (Persero) di Media Siber dan Penerapan Kode Etik Jurnalistik (Analisis Framing Pemberitaan Blackout Listrik 4 Agustus 2019 di Okezone.Com) Lavenia Lavenia; Lusia Savitri Setyo Utami
Koneksi Vol 3, No 2 (2019): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v3i2.6493

Abstract

The power blackout on 4th August 2019 in Banten, Jakarta, West Java, few areas of Central Java caused lots of impacts to citizens. This case is directly related to the public interest, so that the majority of mass media including cyber media reported related information. The purpose of this study is to describe how Okezone.com constructs controversial facts or issues to frame a story into news and to discuss how to apply the Journalistic Code of Ethics (KEJ) in framing the news. The theory used is news as media content as well as online media and journalism. This research is approaching qualitative descriptive with Zhongdang Pan and Gerald M. Kosicki framing model analysis method, the author then examines the application of KEJ clause 1 to 4 in the framing data of the related news. The results showed that Okezone.com framed the coverage of the August 4th, 2019 power blackout using the principle of covering both sides. Okezone.com packed controversial issues related to the point of view that cornered and lended negative public opinion to PLN. Then, Okezone.com was still quite good in applying KEJ clause 1 to 4, because only the rules of clause 2 are indicated to be ignored in the reporting of electricity blackout on August 4th, 2019. Peristiwa blackout listrik pada 4 Agustus 2019 di daerah Banten, Jakarta, Jawa Barat, hingga sebagian Jawa Tengah, menimbulkan banyak dampak yang dirasakan oleh warga. Kasus ini berkaitan langsung dengan kepentingan publik, sehingga sebagian besar media massa termasuk media siber memberitakan informasi terkait. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana Okezone.com mengkonstruksikan fakta atau isu yang kontroversial untuk membingkai suatu peristiwa menjadi berita serta untuk menggambarkan bagaimana aplikasi Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dalam pembingkaian beritanya. Teori yang digunakan adalah berita sebagai konten media serta media dan jurnalistik online. Pendekatan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki, lalu penulis mengkaji penerapan KEJ pasal 1 sampai dengan pasal 4 dalam data kerangka framing pemberitaan terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Okezone.com membingkai pemberitaan mengenai blackout listrik 4 Agustus 2019 dengan menerapkan prinsip cover both side. Okezone.com mengemas isu-isu kontroversial terkait dengan menonjolkan sudut pandang yang cenderung menyudutkan dan berpotensi menggiring opini publik negatif terhadap pihak PLN. Kemudian, Okezone.com masih cukup baik dalam menerapkan KEJ pasal 1 hingga pasal 4, karena hanya kaidah pasal 2 yang beberapa terindikasi diabaikan dalam pemberitaan blackout listrik 4 Agustus 2019.
Pesan Propaganda Rasisme Film “8 Mile” Nathan Tjhai; Sinta Paramita
Koneksi Vol 3, No 2 (2019): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v3i2.6350

Abstract

Racism is used to define people based on perceptions of physical differences that imply genetic differences. Racism has become a social and cultural fact and this can be used to justify policies and discrimination and affect the lives of both the majority and minority races. This study uses Charles's theory, where this theory is famous for its triangles of meaning, namely signs, objects and interpretan to study the film "8 Mile". This research uses qualitative research methods and uses Charles Sanders Peirce's semiotic analysis. Propaganda has the meaning of a doctrine or act of a person or group of people spread through words, sounds, advertisements, commercials, music, pictures, and other symbols. Propaganda and Racism can be explained in the film "8 Mile". There are 24 scenes that can explain the author felt the existence of a strong racism and films that made Western propaganda for the world. Rasisme digunakan untuk mendefinisikan orang berdasarkan persepsi perbedaan fisik yang menyiratkan perbedaan genetik. Rasisme telah menjadi fakta sosial dan budaya dan hal ini dapat digunakan untuk membenarkan kebijakan dan diskriminasi dan mempengaruhi kehidupan, baik ras mayoritas maupun ras minoritas. Penelitian ini menggunakan teori Charles, di mana teori ini terkenal dengan segitiga maknanya yaitu atas tanda (sign), objek(object), dan intrepretan (interpretant) untuk mengkaji film “8 Mile”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan menggunakan analisis semiotika Charles Sanders Peirce. Propaganda memiliki arti suatu doktrin atau tindakan seseorang atau sekelompok orang yang disebarkan melalui kata-kata, suara, iklan, komersial, music, gambar, dan simbol-simbol lainnya. Dalam Propaganda dan Rasisme dapat dijelaskan dalam film “8 Mile”. Terdapat 24 adegan yang dapat menjelaskan penulis merasakan adanya Rasisme yang kuat dan film yang dijadikan propaganda orang barat untuk dunia.
Hambatan Komunikasi Antarbudaya Pekerja Asing yang Bekerja di Jakarta Reza Kristiani; Lusia Savitri Setyo Utami
Koneksi Vol 3, No 2 (2019): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v3i2.6370

Abstract

The developments in Indonesia, especially in the capital city of Jakarta, have now become one of the livelihood fields that interest foreign citizens. However, due to differences in citizenship, language and culture, foreign workers who work in Jakarta experience obstacles in communication in Indonesia. In addition, the flow of globalization in metropolitan cities such as Jakarta is developing rapidly, resulting in the diminishing culture of the people residing in this city. However, it cannot be denied that there are still a number of phenomena caused by cultural differences between foreign workers and the people of Jakarta. These barriers make a noneffective communication of foreign workers. This study uses a descriptive qualitative research with the phenomenological method. The theoretical foundation used in this research is communication theory, intercultural communication and intercultural communication barriers. The results showed, of the six barriers to intercultural communication put forward by Devito, only four barriers were experienced by foreign workers who worked in Jakarta, there are stereotypes, misinterpretations of the meaning of verbal and nonverbal messages, violations of customs and culture and culture shock. Whereas prejudice and ethnocentrism do not become obstacles for foreign workers because foreign workers have a more open mind in a new environment they occupy.Perkembangan yang terjadi di Indonesia, khususnya ibukota Jakarta saat ini menjadi salah satu lahan penghidupan yang diminati oleh para warga negara asing. Namun karena adanya perbedaan kewarganegaraan, bahasa, dan budaya, para pekerja asing yang bekerja di Jakarta mengalami hambatan dalam berkomunikasi di Indonesia. Di samping itu arus globalisasi di kota metropolitan seperti Jakarta berkembang dengan cepat, sehingga mengakibatkan kekentalan budaya masyarakat yang berada di kota ini menjadi semakin berkurang. Namun tak dapat dipungkiri bahwa masih terjadi beberapa fenomena yang diakibatkan oleh perbedaan budaya antara pekerja asing dan masyarakat Jakarta. Hambatan inilah yang membuat komunikasi para pekerja asing menjadi tidak efektif. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif dengan metode fenomenologi. Adapun landasan teoritik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori komunikasi, komunikasi antarbudaya dan hambatan komunikasi antarbudaya. Hasil penelitian menunjukan, dari enam hambatan komunikasi antarbudaya yang dikemukakan oleh Devito, hanya empat hambatan yang dialami oleh para pekerja asing yang bekerja di Jakarta, yakni stereotip, kesalahan pemaknaan arti pesan verbal dan nonverbal, terjadinya pelanggaran terhadap adat kebiasaan dan budaya serta gegar budaya. Sedangkan prasangka dan etnosentrisme tidak menjadi hambatan bagi para pekerja asing karena para pekerja asing memiliki pemikiran yang lebih terbuka dalam suatu lingkungan baru yang mereka tempati.

Page 3 of 4 | Total Record : 33