cover
Contact Name
Eduard Fransisco Tethool
Contact Email
e.tethool@unipa.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
agritechnology.unipa@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. manokwari,
Papua barat
INDONESIA
Agritechnology : Jurnal Teknologi Pertanian
Published by Universitas Papua
ISSN : 2615885X     EISSN : 26204738     DOI : -
Agritechnology with registered number ISSN 2620-4738 (print) and ISSN 2615-885X (online) is a scientific journal that publishes research results in the fields of food and agricultural products, agricultural and bio-system engineering, and agro-industrial technology. This journal was published by the Faculty of Agricultural Technology, University of Papua, Manokwari, West Papua.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 3 No 1 (2020): Edisi Juni" : 5 Documents clear
Kombinasi Suhu Rendah Dan Lama Penyimpanan Terhadap Sifat Fisik Buah Pepaya California (Carica papaya L.) Muhammad Sudirman Akilie
Agritechnology Vol 3 No 1 (2020): Edisi Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Papua, Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51310/agritechnology.v3i1.55

Abstract

Buah-buahan merupakan salah satu komoditas hortikultura yang bersifat mudah rusak (perishable) sehingga perlu penanganan pasca panen yang baik untuk mengurangi kerusakan dan pembusukan akibat serangan mikroba dan jamur selama penyimpanan. Peranan suhu rendah (suhu dingin) dapat mempengaruhi sifat fisik komoditi buah-buahan selama penyimpanan. Penyimpanan pada suhu dingin dapat memperpanjang umur simpan dan mempertahankan kualitasnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kombinasi suhu rendah dan lama penyimpanan terhadap sifat fisik buah pepaya seperti total padatan terlarut (TPT), susut bobot, tekstur, kadar air dan warna. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial. Faktor Suhu yang digunakan adalah suhu rendah 15oC dan suhu ruang 30oC sebagai kontrol, serta faktor lama penyimpanan buah pepaya selama 0, 3, 5 dan 7 hari. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara faktor suhu rendah dan lama penyimpanan terhadap sifat fisik buah pepaya serta faktor suhu rendah dan lama penyimpanan berpengaruh signifikan jika dibandingkan dengan perlakuan penyimpanan suhu 30oC sebagai kontrol.
Pengaruh Penambahan Konsentrasi Tapioka Terhadap Mutu Sensori dan Nutrisi Produk Otak-otak Ikan Madidihang (Thunnus albacares) Abdul Azis Iskandar Alam; Aisyah Bafagih; Vanessa Natalie Jane Lekahena
Agritechnology Vol 3 No 1 (2020): Edisi Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Papua, Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51310/agritechnology.v3i1.53

Abstract

Ikan madidihang (Thunnus albacares) merupakan jenis ikan ekonomis penting dan komoditas ekspor perikanan. Jenis ikan ini memiliki daging dengan kandungan protein yang tinggi dan rendah lemak, serta sejumlah mineral penting bagi kesehatan. Kandungan gizi yang baik pada daging ikan madidihang menyebab dagingnya banyak diolah dalam berbagai jenis olahan, dan salah satunya adalah produk otak-otak. Otak-otak merupakan modifikasi produk olahan yang terbuat dari ikan berdaging putih dengan penambahan tepung, santan, putih telur dan bumbu-bumbu, yang dibungkus memanjang dengan daun kemudian dikukus dipanggang dan digoreng. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji tentang konsentrasi tapioka yang optimal terhadap kandungan nutrisi dan sensori otak-otak ikan madidihang. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktor tunggal yaitu konsentrasi tapioka (0%, 25%, 50% dan 75%). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi tapioka tidak berpengaruh terhadap mutu sensori produk otak-otak pada atribut kenampakan 5,02-6,30; tekstur 4,96-6,24; aroma 5,40-6,40 serta rasa 5,12-6,54, sementara untuk kandungan nutrisi produk otak-otak sangat dipengaruhi oleh konsentrasi tapioka yang ditambahkan dengan kisaran nilai kadar air 46,45-69,78%; abu 0,98-1,83%; protein 5,65-26,38%; lemak 0,94-1,56% dan karbohidrat 0,77-45,37%. Produk otak-otak terbaik pada konsentrasi tapioka 50% (PO2) dengan kandungan nutrisi kadar protein 15,76%, abu 1,28% dan lemak 0,94%.
Kinerja Mesin Ekstraksi Pati Sagu Tipe Vertikal Stirrer Rotary Blade Menggunakan Saringan 100 mesh pada Berbagai Durasi Waktu Ekstraksi Darma .; Desi N. Edowai; Cornelia Boiratan
Agritechnology Vol 3 No 1 (2020): Edisi Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Papua, Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51310/agritechnology.v3i1.51

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menguji kinerja mesin ekstraksi pati sagu tipe vertical stirrer rotary blade menggunakan saringan 100 mesh pada berbagai durasi waktu ekstraksi. Pengujian kinerja mesin dilakukan pada empat level durasi waktu ekstraksi yaitu 10, 15, 20 dan 25 menit. Evaluasi kinerja dilakukan dengan mengukur parameter (1) rendemen pati, (2) hasil pati, (3) kapasitas ekstraksi dan (4) kehilangan pati pada ampas. Hasil uji kinerja menunjukkan bahwa semakin tinggi durasi waktu ekstraksi, semakin tinggi rendemen pati dan hasil pati, namun kapasitas ekstraksi, dan persentase pati pada ampas semakin rendah. Berdasarkan parameter hasil pati tertinggi dan persentase kehilangan pati pada ampas terendah maka kinerja tertinggi diperoleh pada perlakuan durasi waktu ekstraksi 25 menit. Kinerja mesin pada perlakuan tersebut adalah (1) rendemen pati 46,87%, (2) hasil pati 71 kg/jam, (3) kapasitas ekstraksi 150 kg ela/jam, dan (4) kehilangan pati pada ampas 1,43%.
Kajian Distribusi Suhu dan Efisiensi Alat Pengering Pati Sagu Agitated Fluidized Bed Tipe Silinder Bertingkat Berbahan Bakar Kayu dan Tempurung Kelapa Abadi Jading; Wilson Palelingan Aman; Bennydictus Fangohoy
Agritechnology Vol 3 No 1 (2020): Edisi Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Papua, Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51310/agritechnology.v3i1.52

Abstract

Pengeringan pati sagu dengan pengering agitated fluidized bed tipe silinder bertingkat telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji distribusi suhu dan efisiensi pengering pati sagu model Agitated Fluidized Bed tipe Piringan-Silinder Bertingkat (AFB Tipe PSB) menggunakan bahan bakar biomassa kayu dan tempurung kelapa. Untuk menghitung besarnya energi dan efisiensi selama proses pengeringan, maka digunakan analisis matematis. Distribusi suhu yang terjadi di dalam ruang agitator merata dengan baik. Pengering AFB tipe PSB memiliki kapasitas 30 kg/5 jam. Efisiensi pengeringan dan alat pengering untuk kayu bakar adalah 38,09% dan 2,5%, sedangkan untuk tempurung kelapa 37,76% dan 2,1%, dengan konsumsi energi biomassa kayu bakar 1072 x103 kJ, tempurung kelapa1274 x103 kJ, energi listrik 55,98x103 kJ. Suhu pengeringan dalam ruang agitator (50,64oC-54,82oC) dan fluidisasi (66,64oC) untuk kayu bakar, sedangkan untuk tempurung kelapa suhu dalam ruang agitator (49,55oC-53,82oC) dan ruang fluidisasi (64,27oC).Pengering AFB tipe PSB mampu menurunkan kadar air pati sagu dari 42% basis basah menjadi 12,02% untuk bahan bahan bakar kayu, dan 12,21% untuk bahan bakar tempurung kelapa.
Kandungan Senyawa Fenolik Dan Terpenoid Ekstrak Etilasetat Daun Drimys piperita Gino Nemesio Cepeda; Meike Meilan Lisangan; Isak Silamba
Agritechnology Vol 3 No 1 (2020): Edisi Juni
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Papua, Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51310/agritechnology.v3i1.48

Abstract

Tumbuhan obat Drimys piperita dikenal dengan nama lokal “akway” adalah tumbuhan aromatik yang tumbuh di wilayah Pegunungan Arfak Papua Barat. Tumbuhan ini memiliki batang yang berwarna coklat kemerahan, rasa pedas juga memiliki daun yang tebal dan berwarna hijau. Masyarakat lokal yang bermukim di Pegunungan Arfak memanfaatkan akway sebagai tumbuhan untuk pengobatan malaria. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan senyawa fenolik dan terpenoid ekstrak etilasetat daun akway. Ekstraksi komponen fitokimia daun akway dengan pelarut etilasetat dilakukan menggunakan metode perendaman dengan waktu 3 hari. Fraksinasi senyawa terpenoid ekstrak etilasetat dilakukan menggunakan larutan KOH 5% dan HCl 5%. Hasil penentuan kandungan total fenol dan flavonoid menunjukkan ekstrak etilasetat akway mengandung total fenol dan flavonoid masing-masing 33,25 mg EAG/g dan 3,05 mg EQ/g ekstrak. Senyawa penyusun utama fraksi terpenoid ekstrak etilasetat daun akaway adalah caryophyllene 14.43%, isopatchoulane 11,60%, 7-methanoasulen 6,21%, humulene 4,76%, Octadecane 4.24%, t-phytol 3.46%, linalool 3,20% dan 1,8-cyclotetradecadiyne 3,16%. Ekstrak etilasetat daun akway berpotensi sebagai sumber senyawa pencegah penyakit jantung, antikanker, aktivitas antidiabetes, antimikroba, antiviral, antioksidan, antiinflamasi dan antikarsinogenik.

Page 1 of 1 | Total Record : 5