cover
Contact Name
Very Sukma Firmansyah
Contact Email
demangfedia@lkp3i.my.id
Phone
+628111211132
Journal Mail Official
verynuni@lkp3i.my.id
Editorial Address
Jl. Kolam Renang No. 42 Kab. Purwakarta Kode Pos 41119 Jawa Barat
Location
Kab. karawang,
Jawa barat
INDONESIA
Pedagogiana - Jurnal Pendidikan Dasar
ISSN : 20897731     EISSN : 26848929     DOI : https://doi.org/10.47601/pedagogiana
Core Subject : Education,
Pedagogiana Jurnal Pendidikan Dasar is published twice a year in April and Mei online writing conceptual notions studies and application of theories practitioners writing and research results and teaching in the field of knowledge elementary education. The Jurnal Pedagogiana is published by the Institute for the Study and Professional Development of Indonesian Educators Lembaga Kajian dan Pengembangan Profesi Pendidik Indonesia
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 73 Documents
PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN KETERAMPILAN MENGAJAR TERHADAP KINERJA GURU DI SMA NEGERI 3 KABUPATEN KARAWANG MULYANA, ASEP
Pedagogiana : Jurnal Pendidikan Dasar Vol. 9 No. 8 (2021): Pedagogiana - Jurnal Pendidikan Dasar
Publisher : Lembaga Kajian dan Pengembangan Profesi Pendidik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47601/AJP.83

Abstract

Pada dasarnya kinerja guru ditujukan untuk mendukung kelancaran dan ketepatan pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan. Baik oleh guru maupun yang dilakukan oleh siswa, dalam pelaksanaannya belum tentu berjalan dengan baik, karena berbagai hambatan, baik yang disebabkan oleh faktor manusia maupun yang disebabkan oleh sistem atau sasarannya. Ketidaklancaran manajemen kinerja guru dan kemampuan siswa juga akan mempunyai pengaruh besar terhadap pelaksanaan tugas. Perumusan masalah : 1) Apakah terdapat pengaruh pengelolaan kelas terhadap kinerja guru di SMAN 3 Karawang, Kabupaten Karawang?, 2) Apakah terdapat pengaruh keterampilan mengajar terhadap kinerja guru di SMAN 3 Karawang, Kabupaten Karawang?, 3) Apakah terdapat pengaruh pengelolaan kelas dan keterampilan mengajar secara bersama-sama terhadap kinerja guru di SMAN 3 Karawang, Kabupaten Karawang?. Kesimpulan: 1) Koefisien korelasi antara pengelolaan kelas dengan kinerja guru adalah sebesar 0,805 menunjukkan hubungan yang sangat kuat karena lebih besar dari 0,5 artinya apabila terjadi perubahan pada pengelolaan kelas maka akan segera merubah kinerja guru. Sedangkan koefisien determinasinya (r2) adalah 64,8 % yang berarti kinerja guru ditentukan oleh pengelolaan kelas dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 35,2%. 2) Koefisien korelasi antara keterampilan mengajar dengan kinerja guru adalah sebesar 0,796 menunjukkan hubungan yang kuat karena lebih besar dari 0,5, artinya apabila terjadi perubahan pada keterampilan mengajar maka akan segera merubah kinerja guru. Sedangkan koefisien determinasinya (r2) adalah 63,4% yang berarti kinerja guru ditentukan oleh keterampilan mengajar dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain sebesar 36,6%. 3) Koefisien korelasi berganda (R) = 0.841 yang berarti hubungan variabel pengelolaan kelas (X1) dan keterampilan mengajar (X2) dengan variabel terikat kinerja pegawai (Y) menunjukkan hubungan yang positif. Sedangkan besarnya koefisien determinasi atau R Square sebesar 0.708 yang merupakan pengkuadratan dari koefisien korelasi. Hal ini menunjukkan 70,8% variabel kinerja guru ditentukan oleh faktor variabel pengelolaan kelas dan keterampilan mengajar, sedangkan sisanya 29,1% ditentukan faktor-faktor lain, yang dalam penelitian ini tidak dapat diteliti
UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGAJAR GURU MELALUI PENERAPAN MODEL SUPERVISI INDIVIDU DI SMPN NEGERI 2 SUKAWANGI KABUPATEN BEKASI TAHUN PELAJARAN 2019-2020 HARDINAWAN, SANDI
Pedagogiana : Jurnal Pendidikan Dasar Vol. 9 No. 8 (2021): Pedagogiana - Jurnal Pendidikan Dasar
Publisher : Lembaga Kajian dan Pengembangan Profesi Pendidik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47601/AJP.84

Abstract

Berdasarkan pengamatan peneliti, pada umumnya guru di SMP Negeri 2 Sukawangi, Kabupaten Bekasi, mengalami kesulitan dalam hal memahami cara penyajian materi pelajaran. Kesulitan yang di alami guru, yang diperoleh melalui observasi peneliti terlihat pada: a). Rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran ; b). Minimnya keterlibatan dan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran serta kedisiplinan yang masih rendah; c). Masih kurangnya minat belajar siswa; d).Kurangnya inovasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru; e). Dalam pembelajaran guru hanya menyebutkan saja tanpa menunjukan gambaran yang mudah dipahami siswa; f) guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar tidak sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan; g) masih adanya sebagian guru yang menjadikan mengajar hanya sebagai kewajiban saja tanpa memikirkan kepentingan siswa dan kepentingan sekolah; h) Kurang adanya inisiatif guru berupa kreatifitas dalam kegiatan pembelajaran; i) sebagian guru yang mementingkan kepentingan pribadi diatas kepentingan sekolah. berangkat dari situlah peneliti merasa tertarik untuk meneliti tentang pelaksanaan supervise individu sebagai upaya meningkatkan kompetensi mengajar guru SMP Negeri Sukawangi, Kabupaten Bekasi. Berdasarkan permasalahan di atas maka dapat ditentukan rumusan masalah yaitu : “Apakah supervise individu dapat meningkatkan kinerja guru-guru di SMPN Negeri 2 Sukawangi, Kabupaten Bekasi semester ganjil tahun pelajaran 2019-2020 ?. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan: (1) mendapatkan gambaran pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan supervise individu pendekatan; (2) untuk mengetahui partisipasi dan aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan supervise individu; (3) untuk mengetahui adanya peningkatan kompetensi mengajar dengan menggunakan supervise individu; (4) untuk mengetahui respon yang muncul dari guru dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan supervise individu. Terdapat Peningkatan nilai hasil kegiatan pembelajaran pada prasiklus terdapat rata-rata 52,3, pada siklus 1 sebesar 62,30, pada siklus 2 sebesar 71,63, dan pada siklus 3 sebesar 81,79. Peningkatan hasil kegiatan guru, pada prasiklus rata-rata hasil kegiatan guru sebesar 57, pada siklus 1 sebesar 64,87, pada siklus 2 sebesar 72,22, dan pada siklus 3 sebesar 85,66. Peningkatan hasil aktivitas siswa guru pada prasiklus terdapat rata-rata hasil aktivitas siswa sebesar 56, pada siklus 1 sebesar 65,50, pada siklus 2 sebesar 71,75, pada siklus 3 sebesar 85,19.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GAGASAN POKOK DAN GAGASAN PENDUKUNG DENGAN METODE JIGSAW DI KELAS IV SDN. SERTAJAYA 02 SUPARMAN, ENDANG
Pedagogiana : Jurnal Pendidikan Dasar Vol. 9 No. 8 (2021): Pedagogiana - Jurnal Pendidikan Dasar
Publisher : Lembaga Kajian dan Pengembangan Profesi Pendidik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47601/AJP.85

Abstract

Penelitian perbaikan pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi gagasan pokok dan gagasan pendukung melalui model pembelajaran Jigsaw. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian perbaikan pembelajaran ini yaitu data dianalisis secara kualitatif atau kuantitatif sesuai dengan jenis data yang terkumpul. Data tentang hasil belajar, yang berupa skor yang diperoleh peserta didik dari tes yang diberikan, dianalisis secara kuantitatif. Sementara itu, komentar observer terhadap kinerja guru dalam pembelajaran dianalisis secara kualitatif. Penelitian perbaikan pembelajaran ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu pra siklus, siklus I dan siklus II. Pra siklus dilakukan pada tanggal 10 Agustus 208, siklus I dilaksanakan pada 14 Agustus 2018 dan siklus II dilaksanakan pada 20 Agustus 2018. Hasil penelitian perbaikan pembelajaran yaitu Penggunaan metode Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa materi gagasan pokok dan gagasan pendukung. Dimana pada pra siklus ada 45 % yang belum tuntas, pada siklus I ada 16 % siswa yang belum tuntas, dan pada siklus II ada 5 % siswa yang belum tuntas. Sedangkan siswa yang tuntas di pra siklus ada 55 % atau 21 siswa, di siklus I meningkat menjadi 84 % atau 32 siswa dan kembali meningkat di siklus II menjadi 95 % atau 36 siswa yang tuntas.