cover
Contact Name
Amiruddin Akbar Fisu
Contact Email
penateknik.unanda@gmail.com
Phone
+6285299044928
Journal Mail Official
penateknik.unanda@gmail.com
Editorial Address
Engineering Faculty, Universitas Andi Djemma, Jl. Tandipau No. 5 Palopo
Location
Kota palopo,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Pena Teknik : Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Teknik
ISSN : 25028952     EISSN : 26232197     DOI : -
The editorial team will only accept a manuscript that meets the specified formatting requirements. Journal Pena Teknik has an area of expertise consisting of Civil Engineering Information System, Computer and Network Engineering Architecture & Urban-Regional Planning Mechanical & Electrical Engineering Transportation Engineering Geological & Mining Engineering Ocean & Naval Engineering
Articles 111 Documents
Tinjauan Sedimentasi Terhadap Pola Aliran Sungai Ammasangan Kota Palopo Andi Kartini Sari
PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik VOLUME 1 NOMOR 2 SEPTEMBER 2016
Publisher : Faculty of Engineering, Andi Djemma University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51557/pt_jiit.v1i2.161

Abstract

Sungai amassangan terletak di Kecamatan Wara kelurahan amassangan kota palopo yang merupakan sungai dengan panjang kurang lebih 3,2 km setiap tahunnya selalu mengalami hujan deras menyebabkan terjadinya erosi di hulu sungai amassangan, hal ini diperparah adanya penebangan hutan secara liar serta pengalihan fungsi hutan di sekitar hulu sungai menjadi perkebunan menyebabkan terkikisnya lapisan tanah di hulu sungai dan mengakibatkan berkurangnya kapasitas tanah untuk menahan air sehingga terjadilah banjir yang membawa banyak material dari hulu sungai kemudian mengendap di dasar saluran sungai amassangan (sedimentasi). Sedimentasi yang terjadi di sungai amassangan ini semakin memperparah banjir yang terjadi di sungai amassangan setiap tahunnya, disebabkan air yang melewati saluran sungai amassangan telah melebihi kapasitas sungai. Akibatnya air meluap kerumah warga sekitar sungai. Penelitian dilakukan dimulai dari arah hulu ke arah hilir sepanjang 4,2 km. Kemudian di ambil sampel sedimen dari 1250 meter yang dibagi menjadi 4 titik pengamatan. Menganalisis besarnya muatan angkutan sedimen sungai amassangan menggunakan Metode Engelund dan Hansen dengan menggunakan debit maksimum sungai. sampel sedimen dilakukan di tiap titik pengamatan. Jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 4 sampel untuk sampel sedimen dan 3 sampel untuk sampel air, kemudian diolah di laboratorium untuk memperoleh data berat jenis sedimen dan data berat jenis air sungai amassangan. Peritungan transpor sedimen dalam penelitian ini menggunakan Metode Engelund dan Hansen, debit yang diigunakan didapatkan dari data pos hujan Latuppa tahun 2014. Persamaan Engelund and Hansen didasarkan pada pendekatan tegangan geser.  Dari hasil analisis perhitungan muatan sedimen menggunakan Persamaan Engelund dan Hansen, diperoleh hasil muatan angkutan sedimen sungai amassangan adalah 0,05585 ton/hari. Dampak sedimentasi terhadap aliran sungai amassangan mengakibatkan Penumpukan sedimen di pinggir saluran maupun di dasar saluran sungai, Penyempitan saluran sungai, Pendangkalan saluran sungai, Kualitas air sungai amassangan menjadi buruk serta meningkatkan potensi terjadinya banjir di sungai amassangan
STUDI PENGARUH LEBAR SUNGAI TERHADAP KARAKTERISTIK ALIRAN SEDIMEN DI DASAR Umar Hamzah Mattotorang
PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik VOLUME 4 NOMOR 1 MARET 2019
Publisher : Faculty of Engineering, Andi Djemma University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51557/pt_jiit.v4i1.217

Abstract

Pengetahuan tentang transportasi sedimen oleh aliran akan memiliki arti penting untuk pengembangan dan pengelolaan sumber daya air, konservasi tanah, dan perencanaan pembangunan gedung di sungai dan di saluran terbuka. Untuk menganalisisnya, perlu dilakukan penelitian yang menggabungkan dengan masalah kecepatan sedimentasi. Penelitian ini dilakukan dengan membuat aliran yang akan digunakan dalam proses transportasi sedimen (bed load transport). Kemudian dilanjutkan dengan menganalisis hubungan antara dimensi sungai dengan karakteristik aliran sedimen yang terjadi di dasar sungai. Hasil ini menunjukkan bahwa pada penampang saluran yang kecil terdapat kecenderungan untuk mengalami gerusan dasar dan dimensi seluran yang lebih luas rentan terhadap pengendapan sedimen. Perhitungan debit sedimen dengan pendekatan Duboy menunjukkan nilai bed bed (qb) yang diangkut pada saluran 1 dan saluran 3 dengan lebar dasar masing-masing 30 cm dan 40 cm dengan gerusan pada saluran 1 adalah 10.59905 (cm3 / dtk) dan 2, 24893614 (cm3 / dtk) untuk saluran 3. Untuk saluran 2 dan saluran 4 dengan lebar 60 cm dan 70 cm pengendapan sedimen terjadi m3 0,003534 dan 0,016647 untuk saluran 2 ke saluran 4 m3. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa gerusan pada saluran 1 lebih besar dari gerusan 3 saluran dan pengendapan pada saluran 4 lebih besar dari pengendapan pada saluran 2.
ANALISA KESEIMBANGAN AIR PADA DAERAH IRIGASI SALOBUNNE KABUPATEN SOPPENG Musyafir Turu
PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik VOLUME 1 NOMOR 1 MARET 2016
Publisher : Faculty of Engineering, Andi Djemma University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51557/pt_jiit.v1i1.58

Abstract

Tujuan penelitian ini agar dapat menghitung kebutuhan air dan mengetahui sumber air beserta siklusnya sehingga terjadinya keseimbangan dengan penyesuaian yang sesuai dan meningkatkan intensitas tanaman maupun luas tanaman sehingga produksi lahan meningkat. Dari hasil penelitian diperoleh Luas areal D.I. Salobunne Kab. Soppeng adalah 1386 Ha dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) sebesar 53,10 km2. Sungai Salobunne tidak dapat mengairi secara keseluruhan areal irigasi pada daerah irigasi Salobunne, disebabkan karena kurangnya debit pada Sungai Salobunne.Luas areal irigasi rata-rata perbulan yang dapat diairi oleh Sungai Salobunne adalah untuk padi-padi-palawija = ±84,22 % ( ± 1167,25 Ha ), untuk padi-palawija-palawija ± 85,10 % ( ± 1179,44 Ha), untuk palawijapadi- palawija ± 89,76 % ( ± 1244,12 Ha ). Adapun pola tanam yang paling efektif digunakan padaD.I. Salobunne yaitu palawija-padi-palawija.
STUDY RANCANGAN SUMUR RESAPAN AIR HUJAN UNTUK MENGATASI GENANGAN AIR PADA PERUMAHAN MONCONGLOE KABUPATEN MAROS Eris Nur Dirman
PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik VOLUME 3 NOMOR 2 SEPTEMBER 2018
Publisher : Faculty of Engineering, Andi Djemma University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51557/pt_jiit.v3i2.186

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merancang sumur resapan yang optimum yang dapat mencegah terjadingan genangan air pada perumahan moncongloe, Kabupaten Maros. Metode penelitian yang digunakan ialah metode kualitatif kuantitatif dengan Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, survei, dokumentasi dan studi pustaka. Perancangan sumur resapan dilakukan dengan memperhitungkan intensitas hujan yang dianalisis dengan menggunakan rumus Mononobe dan perhitungan kedalaman sumur resapan optimum dilakukan dengan menggunakan Metode Sunjoto. Pada penelitian ini juga dilakukan pengujian laboratorium dengan pengujian koefisien permeabilitas tanah untuk mengetahui besarnya daya resap tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk pembuatan sumur resapan pada daerah penelitian yaitu pada daerah perumahan Moncongloe diperoleh debit yang dapat diresapkan untuk rumah tipe 36/90 dengan jumlah penghuni 5 orang, maka debit yang diresapkan 0.000581488 m3/detik dan kedalaman sumurnya adalah 1 m dan untuk rumah tipe 45/90 dengan jumlah penghuni 5 orang, debit yang diresapkan adalah 0.000725558 m3/detik dan kedalaman sumurnya adalah 1 m.
EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL DI KOTA PALOPO Rakhmawati Natsir
PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik VOLUME 1 NOMOR 1 MARET 2016
Publisher : Faculty of Engineering, Andi Djemma University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51557/pt_jiit.v1i1.49

Abstract

Persimpangan merupakan jalinan jalan yang memiliki posisi penting dan kritis dalam mengatur arus lalu lintas. Tidak praktis dan tidak optimalnyanya kinerja simpang akan menimbulkan permasalahan. Karena itu, pengaturan kinerja simpang dan pemakaian sinyal yang optimal sangat diperlukan untuk mengatur arus lalu lintas agar tidak terjadi permasalahan pada persimpangan-persimpangan yang ada pada kota-kota besar maupun yang sedang mengalami perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja simpang setelah dipasanganya lampu traffic light pada simpang tersebut. Data yang digunakan berupa data sekunder yaitu pertumbuhan kendaraan, pertumbuhan jumlah penduduk dan tata guna lahan. Untuk data primer yaitu volume lalu lintas (LHR), data hambatan samping dan data geometrik jalan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ruas jalan Batara Lattu dan Andi Attas sudah sangat layak di pasangnya lampu pengatur lalu lintas (traffic light) di tinjau dari kapasitas, derajat kejenuhan dan banyaknya arus lalulintas yang melintas rata-rata mencapai 2000smp/jam, jauh diatas standar pemasangan lampu lalulintas > 750 kend/jamnya. Sedangkan ruas jalan Andi Pangerang dan KH. Abdul Kadir Daud, sebenarnya belum selayaknya di pasangi lampu pengatur lalu lintas karnajumlah kendaraan yang melintas rata-rata hanya mencapai 500 dan 200 smp/jam, masih jauh dibawah standar pemasangan lampu lalulintas >750 kend/jam dan waktu menunggu hambatannya masih jauh dibawah angkat 30 detik.
MODULUS ELASTISITAS BERBAGAI JENIS MATERIAL Budiawan Sulaeman
PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik VOLUME 3 NOMOR 2 SEPTEMBER 2018
Publisher : Faculty of Engineering, Andi Djemma University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51557/pt_jiit.v3i2.176

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menentukan modulus young (modulus elastisitas) dari berbagai jenis kawat logam, yaitu kawat tembaga, kawat baja dan kawat besi. Modulus young menilai keelastisan dari sebuah material perbandingan antara tegangan tarik (stress) dan regangan (strain). Modulus elastis dari Kawat baja sebesar 200,45 x 109, pada grafik hubungan tegangan terhadap regangan menunjukkan bahwa batas elastis ada pada beban ≤ 2,5 kg, batas plastis ada pada beban 3 kg - 5,5 kg, selanjutnya beban ≥ 6 kg kawat akan putus. Kawat tembaga nilai modulus elastisnya sebesar 117,83 x 109, pada grafik menunjukkan batas elastis ada pada beban ≤ 1,0 kg, batas plastis ada pada beban 1,5 kg – 3,0 kg, selanjutnya beban ≥ 3,5 kg akan putus. Kawat besi nilai modulus elastisnya sebesar 178,29 x 109, dari grafik menunjukkan bahwa batas elastis ada pada beban ≤ 2,0 kg. Batas plastis ada pada beban 2,5 – 3,5 kg, pada beban ≥ 4 kg akan putus. Penggunaan material uji menggunakan material dengan kondisi yang baik dalam menghindari terjadinya perlakuan negatif sebelum material tersebut diuji laboratorium. Dalam mendapatkan hasil maksimal, sebaiknya menggunakan alat uji tarik material mikro, agar setiap perubahan yang terjadi pada material dapat terdeteksi dan menghasilkan data yang lebih akurat
EVALUASI BIAYA OPERASIONAL ANGKUTAN UMUM DI KOTA PALOPO Rakhmawati Natsir
PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik VOLUME 3 NOMOR 1 MARET 2018
Publisher : Faculty of Engineering, Andi Djemma University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51557/pt_jiit.v3i1.166

Abstract

Angkutan umum sebagai  bagian dari sistem transportasi perkotaan adalah salah satu kebutuhan pokok masyarakat kota dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kota pada umumnya. Biaya operasional yang merupakan salah satu dasar dalam penetapan tarif. Penelitian ini dilakukan pada angkutan umum di kota Palopo untuk trayek terminal - perumnas. Desain penelitian secara kuantitatif dengan melakukan pengambilan data primer dan data sekunder untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi biaya operasional angkutan umum. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan model rumus matematis untuk mencari besarnya biaya operasional kendaraan (BOK) angkutan umum pada trayek terminal – perumnas. Berdasarkan hasil perhitungan biaya operasi kendaraan  (BOK) dan tambahan biaya lainnya yang ditunjukkan pada trayek terminal-perumnas, bahwa biaya yang harus dikeluarkan perkendaraan (mikrolet/pete-pete) per tahunnya sebesar = Rp 100.492.828,15 dengan biaya perkilometernya sebesar = 1.595.12  km/thn
STRATEGI OPTIMALISASI PENGGUNAAN INTERNET TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA: STUDI KASUS SMA NEGERI 1 BURAU Ahmad Ali Hakam Dani
PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik VOLUME 1 NOMOR 2 SEPTEMBER 2016
Publisher : Faculty of Engineering, Andi Djemma University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51557/pt_jiit.v1i2.63

Abstract

SMA Negeri 1 Burau menyadari pentingnya penerapan penggunaan internet untuk meningkatkan prestasi belajar siswa agar sesuai dengan standar yang sekolah tentukan. Oleh karena itu, penggunaan internet yang optimal perlu dilakukan untuk memenuhi target yang sekolah tentukan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, dengan menggunakan kerangka kerja system thinking dalam penyusunan strategi optimalisasi penggunaan internet di SMA Negeri 1 Burau. Penyusunan strategi optimalisasi menggunakan analisis SWOT, kemudian memetakan strategi-strategi yang diperoleh ke dalam tiga kategori, yaitu kategori berdasarkan pencapaian kinerja maksimal, kategori berdasarkan penggunaan biaya minimal, dan kategori berdasarkan kombinasi terbaik dari pencapaian kinerja dan penggunaan biaya. Hasil dari penelitian ini adalah strategi optimalisasi penggunaan internet yang sudah dikategorikan berdasarkan tiga kategori yang telah disebutkan sebelumnya, yang dapat dijadikan dasar atau acuan dalam model pembelajaran dengan menggunakan internet untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dan meningkatkan mutu pendidikan di sekolah ini
KETAHANAN MATERIAL BAJA SELIMUT FIBERGLASS PADA KONSTRUKSI BANGUNAN PANTAI Rakhmawati Natsir; Budiawan Sulaeman
PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik VOLUME 4 NOMOR 1 MARET 2019
Publisher : Faculty of Engineering, Andi Djemma University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51557/pt_jiit.v4i1.213

Abstract

Besi yang mengalami korosi membentuk karat Fe2O3 x H2O. Korosi atau proses pengaratan merupakan proses elektron kimia. Pada proses pengaratan, besi (Fe) bertindak sebagai pereduksi dan oksigen (O2) yang terlarut dalam air bertindak sebagai pengoksidasi. Persamaan reaksi pembentukan karat sebagai berikut; Anode: Fe(s) → Fe2+(aq) ) 2e dan Katode: O2(g) + 4H+(aq) + 4e- → 2H2O(l). Karat yang terbentuk pada logam akan mempercepat proses pengaratan berikutnya. Fiberglass disamping sifatnya yang ringan, kuat dan memadat setelah diproses kimiawi dengan bahan dasar resin dan katalis, sifatnya yang mengikat dapat mengikat bahan lain dengan kuat. Pada pengujian regangan terjadi perubahan yang signifikan hal ini dipengaruhi, adanya material baru yang masuk kedalam bahan uji sehingga regangan material tersebut regangannya berubah dari waktu kewaktu. Pada pengujian Modulus Elastis terjadi perubahan yang signifikan (bertambah besar niali rata – ratanya) berarti bahan uji semakin sulit untuk direntangkan dalam artian membutuhkan gaya yang lebih besar. Hal ini di pengaruhi karena fiberglass mengikat material dengan kuat sehingga material bertambah sulit untuk direntangkan. Dari hasil uji diatas dapat dilihat dalam perendaman selama satu bulan uji tarik uji tarik meningkat dan masuk pada bulan kedua dan ketiga pengujian kuat tarik menurun, diakibatkan terjadinya korosi pada material.
ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PROYEK PEKERJAAN JEMBATAN AMASSANGAN Jusmidah Jusmidah
PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik VOLUME 1 NOMOR 1 MARET 2016
Publisher : Faculty of Engineering, Andi Djemma University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51557/pt_jiit.v1i1.54

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis produktivitas tenaga kerja pada proyek pekerjaan jembatan amassangan, dalam dunia jasa konrtruksi, produktivitas tenaga kerja adalah salah satu faktor penentu keberhasilan sebuah proyek pembangunan. Mengukur tingkat produktivitas tenaga kerja ada berbagai macam cara, salah satunya yaitu dengan meneliti besarnya tingkat LUR (Labour Utilitation Rate) masing-masing pekerja, yaitu meneliti sampai seberapa tingkat efektivitas pekerja dalam bekerja. Besarnya tingkat produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah kondisi lapangan dan sarana bantu, keahlian pekerja, faktor umur atau usia pekerja, kesesuaian upah, pengalaman dalam bekerja, kesehatan pekerja, koordinasi dan perencanaan, jenis kontrak kerja, manajerial atau manajemen lapangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat produktivitas tenaga kerja. Penelitian ini dilakukan di proyek pekerjaan jembatan Amassangan. Penelitian dilakukan dengan cara mengamati tingkat produktivitas 10 tenaga kerja dan disertaipengisian kuesioner. Pengamatan tingkat produktivitas (LUR) dilakukan selama 3 hari pada masingmasing pekerja. Dari hasil pengumpulan data, baik data produktivitas dan kuesioner dilakukan proses pengolahan data dengan bantuan komputer program SPSS versi 15.

Page 2 of 12 | Total Record : 111