Claim Missing Document
Check
Articles

MODEL PEMBELAJARAN ELEMEN INKUIRI DALAM PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS KARYA ILMIAH SISWA KELAS XI SMA NEGERI 9 SEMARANG Yuniawan, Tommi; Wardani, Endah Dyah
Lembaran Ilmu Kependidikan Vol 37, No 1 (2008)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research has a purpose to describe the improvement of the competence inwriting scientific papers of grade XI-IA of SMA Negeri 9 Semarang by using inquiryelement. This research is a classroom action research by using Kemmis and Taggart’scycle theory. There are 2 cycles that consist of 4 steps each: planning, observing,action and reflection. The subject is the skill in writing scientific papers. The resultvariable of this research is the competence of scientific papers writing and the processvariable is the inquiry element. This research uses some test instruments, i.e. 1) thesystem of writing; 2) the ability to think logically; 3) the coherence between the titleand the content; 4) the ability to use proper Indonesian spelling; 5) the ability to writeparagraphs, sentences and words; 6) the ability to write quotations; 7) the ability towrite the bibliography ; and 8) the order of the writing. The non-test instruments arein the form of 1) observation sheet; 2) students’ journal; and 3) interview. The testdata were analyzed quantitatively using statistical formula. Categorization anddescription were used to analyze the non-test data. The result shows that the inquiryelement can be used in teaching the scientific paper writing of grade XI-IA students ofSMA Negeri 9 Semarang. The improvement of the competence can be seen in cycle Iand II. The average score of pre-cycle step was 62.11. It increased up to 69.55 in cycleI and reached 77.10 in cycle II.Kata kunci: elemen inkuiri, karya ilmiah, kompetensi menulis, penelitian tindakankelas
KAJIAN EKOLINGUISTIK SIKAP MAHASISWA TERHADAP UNGKAPAN PELESTARIAN LINGKUNGAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Yuniawan, Tommi; Masrukhi, Masrukhi; Alamsyah, Alamsyah
Indonesian Journal of Conservation Vol 3, No 1 (2014): IJC
Publisher : Indonesian Journal of Conservation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Semarang State University became University of Conservation on 12 March 2012. This influences the policy-making as well as efforts in socializing and empowering the entire campus community in creating and cementing this conservation vision. There are some mottoes that are used to uphold the principle of protection, preservation, utilization and sustainable development of natural resources and cultural arts, in order to preserve the environment of this conservation campus, for example, " Salam Konservasi " which means go conservation, "Thousand tree-planting movement,” " Pasar Krempyeng Nyeni” which promote the Arts of Krempyeng Market, "On Campus: Let’s Walk or Cycle!", "Planting Trees, Planting Hope", "Motorcycle Free ". Student participation in developing the University of Conservation is one of the keys to successfully implement UNNES vision. In terms of quantity, the students occupy the largest portion compared to faculties and staffs. Reciprocal changes occurred between the environment and the languages were learned through ecolinguistics study. Ecolinguistic study examines the ecosystem as a part of the human life system (ecology) and the language used by humans to communicate in their environment (linguistics). This means the students’ attitudes towards the conservation mottoes in campus will influence personal behaviours and communities of college students in preserving the environments. Keywords: ecolinguistics, conservation, student attitudes, mottoes of environmental conservation. Universitas Negeri Semarang menjadi Universitas Konservasi pada 12 Maret 2012. Hal ini berimplikasi adanya kebijakan dan upaya yang dilakukan untuk mensosialisasikan, memahamkan, serta menggerakkan seluruh warga kampus dalam mewujudkan dan mengokohkan visi konservasi ini. Artinya, ada ungkapan-ungkapan yang digunakan untuk selalu menjunjung tinggi prinsip perlindungan, pengawetan, pemanfaatan, dan pengembangan secara lestari terhadap sumber daya alam dan seni budaya, dalam pelestarian lingkungan di kampus konservasi ini. Misalnya, “Salam Konservasi”, “Gerakan Tanam Seribu Batang pohon”, “Pasar Krempyeng Nyeni”, “Di Kampus: Jalan Kaki atau Bersepeda, Yuk!”,  “Menanam Pohon, Menanam Harapan”, “Bebas Sepeda Motor”. Partisipasi mahasiswa dalam pengembangan Universitas Konservasi merupakan salah satu kunci keberhasilan penerapan visi Unnes. Hal ini disebabkan ditinjau dari segi kuantitas, mahasiswa menempati porsi paling banyak dibandingkan dengan dosen dan tenaga kependidikan. Perubahan timbal balik antara lingkungan dan bahasa dipelajari melalui kajian ekolinguistik. Kajian ekolinguistik mengkaji ekosistem yang merupakan bagian dari sistem kehidupan manusia (ekologi) dengan bahasa yang dipakai manusia dalam berkomunikasi dalam lingkungannya (linguistik). Artinya, sikap mahasiswa terhadap ungkapan-ungkapan pelestarian lingkungan di kampus konservasi akan mempengaruhi perilaku pribadi maupun komunitas mahasiswa dalam berkonservasi.Kata kunci: ekolinguistik, konservasi, sikap mahasiswa, ungkapan pelestarian lingkungan. 
SIKAP MAHASISWA TERHADAP UNGKAPAN PELESTARIAN LINGKUNGAN DI KAMPUS KONSERVASI: KAJIAN EKOLINGUISTIK DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Yuniawan, Tommi; Masrukhi, Masrukhi; Alamsyah, Alamsyah
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 31, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpp.v31i1.5689

Abstract

This study aims to describe the knowledge and attitudes of students to expose conservation on campus. This implies there are phrases that are used to always uphold the principle of the protection, preservation, utilization and sustainable development of natural resources and cultural arts, the preservation of the environment on campus conservation. Alteration between environmental changes and the language learned through ekolinguistik study. Based on student attitudes toward environmental conservation can be identified expression of the most popular expressions are: “Embung, Di Kampus: Jalan Kaki atau Bersepeda, Yuk!, Salam Konservasi, Bebas Sepeda Motor, Flora, Fauna, Sampah Organik, Sampah Anorganik, Menanam Pohon, Menanam Harapan, Konservasi Budaya, serta Ramah Lingkungan”. In addition, this research was also identified most not popular expressions that are: Birdfeeder, Peta Tutupan Lahan, Birdwatching, Sarasehan Selasa Legen, Buletin Pelangi Konservasi, Etalase Konservasi, Kicau Konservasi, Majalah Konservasi, Green Corridor, serta Bangunan Hemat Energi. Attitudes and knowledge of students in the development of the University of Creation is one of the keys to success vision application of Unnes. This implies that student attitudes toward environmental conservation on campus will affect the behavior of students in private or community conservation.
MODEL WACANA BERWAWASAN NILAI-NILAI KONSERVASI BERBASIS EKOLINGUISTIK SEBAGAI PENGAYAAN MATERI AJAR MATA KULIAH PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP Yuniawan, Tommi
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 33, No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpp.v33i2.9104

Abstract

The purpose of this research mendeskripsi the model needs insightful discourse based conservation values ekolinguistik and designing the prototype insightful discourse based conservation values ekolinguistik .The methodology used in this research is research and development .The results of research while presented by , concluded the following .The level of the needs of the model discourse leads on aspects of student motivation , the aspect of matter or the contents of books , presentation of aspects , the aspect of the materials and keterbacaan , and the aspect of grafika .The prototype design insightful discourse based conservation values ekolinguistik referring to the seven pillars of the conservation i.e. the pillars of biodiversity , the pillars of clean energy, a pillar of green building and internal transport , nirkertas policy pillar , the pillars of waste management, the pillars of ethics art and culture , the pillars of conservation volunteers.
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT UNTUK MENEMUKAN IDE POKOK DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI MEMBACA FLEKSIBEL DAN METODE THINK, PAIR, AND SHARE Pratama, Hangga Aria Adhi; Yuniawan, Tommi
Lingua Vol 11, No 2 (2015): July 2015
Publisher : Lingua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah yang diangkat pada penelitian ini adalah masih rendahnya keterampilan membaca cepat untuk menemukan ide pokok pada siswa kelas VII H SMP Negeri 1 Gemuh. Hal ini karena siswa kurang tertarik dan kesulitan dalam membaca cepat, dan kesulitan menemukan ide pokok tiap paragraf. Selain itu, guru masih menggunakan metode ceramah sehingga siswa merasa bosan. Untuk mengatasi masalah tersebut digunakan strategi membaca fleksibel dan metode think, pair, and share dalam pembelajaran membaca cepat untuk menemukan ide pokok ini. Hasil penelitian menggunakan strategi dan metode pembelajaran tersebut menunjukkan adanya peningkatan pada proses pembelajaran membaca cepat. Pada siklus I hasil nilai mencapai 74,6 dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 80,6 meningkat 6,0 atau sebesar 8,04%. Peningkatan keterampilan membaca cepat ini juga diikuti dengan perubahan perilaku siswa ke arah yang lebih positif.The problem that is raised in this study is the lack of students skiil in class VII H of SMP 1 Gemuh Kendal in speed reading. That  is because they are not interested in speed reading and difficulty to find main idea in each paragraph. On the other hand, the teacher still uses usual lecturing methode so that the students feel bored. Minimalize those lack, the writer used flexsible reading strategy and think, pair, share method in speed reading teaching. The result of research using strategy and method learning shows the impovement on speed reading learning process. In the cycle I the result is 74,6 than improves in cycle II become 80,6. So it rises for  about 6,0 or 8,04%. The improvement in speed reading also followed by the improvement of the student’s positive attitude.
PENGEMBANGAN KAMUS BERGAMBAR BERWAWASAN CINTA INDONESIA BERBASIS APLIKASI ANDROID SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAGI MAHASISWA PENUTUR ASING Putri, Nike Aditya; Yuniawan, Tommi
Lingua Vol 13, No 1 (2017): January 2017
Publisher : Lingua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsi karakteristik media pembelajaran berupa kamus bergambar berwawasan cinta Indonesia berbasis aplikasi android bagi mahasiswa BIPA, (2) merumuskan prinsip-prinsip pengembangan media pembelajaran berupa kamus bergambar berwawasan cinta Indonesia berbasis aplikasi android bagi mahasiswa BIPA, dan (3) menyusun desain atau prototipe kamus bergambar berwawasan cinta Indonesia berbasis aplikasi android bagi mahasiswa BIPA. Penelitian ini menggunakan pendekatan research and development (R&D) yang dilakukan dengan lima tahap. Sebagai sebuah produk pengembangan, produk media pembelajaran yang dikembangkan berpotensi untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dan dosen terhadap kamus bergambar berwawasan cinta Indonesia berbasis aplikasi android bagi mahasiswa BIPA.The purpose are (1) to find out the characteristics of learning media in the form of a pictorial dictionary of love Indonesia-android based application for BIPA learners. (2) formulating development principle of the media development in the form of pictorial dictionary of love Indonesia-android based Application for BIPA learners. And (3) the BIPA learners think about the design or the prototype of pictorial dictionary of love Indonesia-android based Application. This research is using the research and development approach (R&D) which will be done in five steps. As the development product, the developed enrichment media product potentially to fulfill students and teacher needs pictorial dictionary development of love Indonesia-based application for android as BIPA students’ learning media.
PENGEMBANGAN MODEL MATERI AJAR BERBASIS KONTEKS SOSIOKULTURAL DI SMP (Kontribusi Sosiolinguistik dalam Peningkatan Kompetensi Komunikatif Berbahasa Indonesia) Yuniawan, Tommi
Lingua Vol 5, No 1 (2009): January 2009
Publisher : Lingua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan model pengembangan materiajar bahasa Indonesia untuk SMP beserta desain pembelajarannya sesuaidengan pendekatan komunikatif berbasis konteks sosiokultural siswa. Melaluimodel pengembangan materi ajar tersebut diharapkan dapat mengembangkanperilaku berbahasa siswa, baik secara reseptif maupun produkitf sesuai dengankebutuhan komunikasi siswa dalam berbagai domain sosial. Untuk mencapaitujuan tersebut, pendekatan yang diterapkan dalam penelitian ini adalahpendekatan reseach and development (R&D). Model panduan dirumuskansecara kolaboratif antara peneliti, pakar ahli, guru, dan instansi terkait (DinasPendidikan Nasional) melalui disksusi terfokus (focus group discussion). Hasilpenelitianini adalah bahwa pengembangan materi ajar berbasis kontekssosiokultural masih belum dilakukan oleh guru bahasa Indonesia. Hal inidisebabkan alokasi waktu yang dimiliki guru sepenuhnya digunakan untukmengajar dan merancang perangkat pembelajaran. Konsep panduanpengembangan materi ajar ini disusun dalam bentuk materi ajar berbasiskonteks sosiokultural dilakukan mengikuti syarat-syarat yang meliputi: (a)acuan meliputi kurikulum, ilmu-ilmu yang relevan, kebutuhan bahasa anakatau siswa, dan hasil-hasil buku-buku pelajaran bahasa dan atau kegiatanbelajaran mengajar di kelas, (b) rancangan memperhatikan taksonomi bahanajar yang baku, yaitu buku siswa, buku kerja dan buku guru, (c) organisasi, (d)kebahasaan, (e) keterampilan berbahasa, (f) pengembangan kontekssosiokultural, dan (g) topik dan wacana. Pengembangan proses belajarmengajar (PBM) dengan pendekatan komunikatif berbasis kontekssosiokultural siswa dikembangkan dengan mempertimbangkan (1) prinsippembelajaran, (2) tujuan pembelajaran, (3) ruang lingkup, dan (4) pelaksanaanpembelajaran, dan (5) evaluasi pembelajaran.Kata kunci: materi ajar, sosiokultural, sosiolinguistik, dan pendekatankomunikatif
KAJIAN EKOLINGUISTIK SIKAP MAHASISWA TERHADAP UNGKAPAN PELESTARIAN LINGKUNGAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Yuniawan, Tommi; Masrukhi, Masrukhi; Alamsyah, Alamsyah
Indonesian Journal of Conservation Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Badan Pengembang Konservasi UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijc.v3i1.3088

Abstract

Semarang State University became University of Conservation on 12 March 2012. This influences the policy-making as well as efforts in socializing and empowering the entire campus community in creating and cementing this conservation vision. There are some mottoes that are used to uphold the principle of protection, preservation, utilization and sustainable development of natural resources and cultural arts, in order to preserve the environment of this conservation campus, for example, " Salam Konservasi " which means go conservation, "Thousand tree-planting movement,” " Pasar Krempyeng Nyeni” which promote the Arts of Krempyeng Market, "On Campus: Let’s Walk or Cycle!", "Planting Trees, Planting Hope", "Motorcycle Free ". Student participation in developing the University of Conservation is one of the keys to successfully implement UNNES vision. In terms of quantity, the students occupy the largest portion compared to faculties and staffs. Reciprocal changes occurred between the environment and the languages were learned through ecolinguistics study. Ecolinguistic study examines the ecosystem as a part of the human life system (ecology) and the language used by humans to communicate in their environment (linguistics). This means the students’ attitudes towards the conservation mottoes in campus will influence personal behaviours and communities of college students in preserving the environments. Keywords: ecolinguistics, conservation, student attitudes, mottoes of environmental conservation. Universitas Negeri Semarang menjadi Universitas Konservasi pada 12 Maret 2012. Hal ini berimplikasi adanya kebijakan dan upaya yang dilakukan untuk mensosialisasikan, memahamkan, serta menggerakkan seluruh warga kampus dalam mewujudkan dan mengokohkan visi konservasi ini. Artinya, ada ungkapan-ungkapan yang digunakan untuk selalu menjunjung tinggi prinsip perlindungan, pengawetan, pemanfaatan, dan pengembangan secara lestari terhadap sumber daya alam dan seni budaya, dalam pelestarian lingkungan di kampus konservasi ini. Misalnya, “Salam Konservasi”, “Gerakan Tanam Seribu Batang pohon”, “Pasar Krempyeng Nyeni”, “Di Kampus: Jalan Kaki atau Bersepeda, Yuk!”,  “Menanam Pohon, Menanam Harapan”, “Bebas Sepeda Motor”. Partisipasi mahasiswa dalam pengembangan Universitas Konservasi merupakan salah satu kunci keberhasilan penerapan visi Unnes. Hal ini disebabkan ditinjau dari segi kuantitas, mahasiswa menempati porsi paling banyak dibandingkan dengan dosen dan tenaga kependidikan. Perubahan timbal balik antara lingkungan dan bahasa dipelajari melalui kajian ekolinguistik. Kajian ekolinguistik mengkaji ekosistem yang merupakan bagian dari sistem kehidupan manusia (ekologi) dengan bahasa yang dipakai manusia dalam berkomunikasi dalam lingkungannya (linguistik). Artinya, sikap mahasiswa terhadap ungkapan-ungkapan pelestarian lingkungan di kampus konservasi akan mempengaruhi perilaku pribadi maupun komunitas mahasiswa dalam berkonservasi.Kata kunci: ekolinguistik, konservasi, sikap mahasiswa, ungkapan pelestarian lingkungan. 
Ecolexicons in Conservation News Text in Mass Media: Ecolinguistics Yuniawan, Tommi; Rokhman, Fathur; Rustono, Rustono; Bakti Mardikantoro, Hari
The Journal of Educational Development Vol 6 No 1 (2018): February 2018
Publisher : The Journal of Educational Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jed.v6i1.16270

Abstract

Conservation news texts contain the expression of language on conservation events or issues presented based on arguments related to the vision of the university (Universitas Negeri Semarang) with conservation. Conservation is an important and sensitive issue for the community. This is because it is commonly associated with institutional policy or ideology. The purpose of this study is to describe the form of ecolexicon in conservation text in mass media. The theoretical framework used is ecolinguistics. Then, the data used is a conservation news text containing ecolexicon. The data source is from the mass media at webpage www.unnes.ac.id which has relatively a large number of text data of conservation so that the data will be more varied. Method of data collection is done by employing simak method, literature study method, and documentation method. Furthermore, the data were analyzed by ecolinguistic study using the method of padan and agih. Based on data analysis, it is found that ecolexicon forms are found in the conservation news text, i.e., basic words, derivative words, phrases, and expression. The ecolexicon forms found in the conservation news text can be classified into two types of referents, i.e. biotic references (flora/fauna) and abiotic referents. The results of this study can contribute theoretically and practically in the field of linguistics, language learning, journalism, and public policy. For this reason, the study of ecolinguistics in conservation news text in the mass media deserves to be given space as a form of prospective eco-linguistic analysis.
PENGEMBANGAN MODEL MATERI AJAR BERBASIS KONTEKS SOSIOKULTURAL DI SMP (Kontribusi Sosiolinguistik dalam Peningkatan Kompetensi Komunikatif Berbahasa Indonesia) Yuniawan, Tommi
Lingua Vol 5, No 1 (2009): January 2009
Publisher : Lingua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan model pengembangan materiajar bahasa Indonesia untuk SMP beserta desain pembelajarannya sesuaidengan pendekatan komunikatif berbasis konteks sosiokultural siswa. Melaluimodel pengembangan materi ajar tersebut diharapkan dapat mengembangkanperilaku berbahasa siswa, baik secara reseptif maupun produkitf sesuai dengankebutuhan komunikasi siswa dalam berbagai domain sosial. Untuk mencapaitujuan tersebut, pendekatan yang diterapkan dalam penelitian ini adalahpendekatan reseach and development (R&D). Model panduan dirumuskansecara kolaboratif antara peneliti, pakar ahli, guru, dan instansi terkait (DinasPendidikan Nasional) melalui disksusi terfokus (focus group discussion). Hasilpenelitianini adalah bahwa pengembangan materi ajar berbasis kontekssosiokultural masih belum dilakukan oleh guru bahasa Indonesia. Hal inidisebabkan alokasi waktu yang dimiliki guru sepenuhnya digunakan untukmengajar dan merancang perangkat pembelajaran. Konsep panduanpengembangan materi ajar ini disusun dalam bentuk materi ajar berbasiskonteks sosiokultural dilakukan mengikuti syarat-syarat yang meliputi: (a)acuan meliputi kurikulum, ilmu-ilmu yang relevan, kebutuhan bahasa anakatau siswa, dan hasil-hasil buku-buku pelajaran bahasa dan atau kegiatanbelajaran mengajar di kelas, (b) rancangan memperhatikan taksonomi bahanajar yang baku, yaitu buku siswa, buku kerja dan buku guru, (c) organisasi, (d)kebahasaan, (e) keterampilan berbahasa, (f) pengembangan kontekssosiokultural, dan (g) topik dan wacana. Pengembangan proses belajarmengajar (PBM) dengan pendekatan komunikatif berbasis kontekssosiokultural siswa dikembangkan dengan mempertimbangkan (1) prinsippembelajaran, (2) tujuan pembelajaran, (3) ruang lingkup, dan (4) pelaksanaanpembelajaran, dan (5) evaluasi pembelajaran.Kata kunci: materi ajar, sosiokultural, sosiolinguistik, dan pendekatankomunikatif
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdul Ngalim Agus Nuryatin Ahmad Syaifudin Ahmad Syukron Alamsyah Alamsyah Alamsyah, Alamsyah Alfatimi, Nailul Akhla Alfiah Alfiah alfiah alfiah Alifya Aenatul Nabila Alisia Nilam Sekar Ayu Amanda Ivani Amin Retnoningsih Amirin, Amirin Anam Sutopo Andi Maulana Andi Maulana Andini, Hanifah Andini, Hanifah Anik Safitri Ardani Tangguh Waskito Asep Purwo Yudi Utomo Athia Az-zakia Anwar Awaliyah, Sindi Azyarni Anjani Chesa Nur Azrina Ciara Fiska Sudrajat Damanik, Zeinny Permatasari Syaputri Diah Vivi Widayanti Dilla Puspitasari Dwi Setyoningsih Endah Dyah Wardani Fadli, Bagus Muhamad Fathur Rokhman Fathur Rokhman Fatkhur Rohman Fauzan . Febi Putri Utami Febriani, Meina Fora Shaffilia Hakik Funadah, Luluk Atul Galih Cahya Pratama Ghulamin Khalim Subagiyo Hangga Aria Adhi Pratama, Hangga Aria Adhi Hanun Nafira Maharani Hanuun Dhiyaa Putri Ari Hari Bakti Mardikantoro Hari Bakti Mardikantoro Harun Joko Prayitno Haryadi - Hasanah, Arinal Hetilaniar Hetilaniar Hetilaniar, Hetilaniar Hidayatul Afifah Ida Zulaeha Ida Zulaeha Ida Zulaeha Ida Zulaeha Ida Zulaeha Ida Zulaeha Imam Baehaqie Indriani, Dwi Indah Izzatin Naili Rohmah Jayanti, Amiroh Putri Julianto, Indra Rasyid Jumardan, Jumardan Juwanda Juwanda Khasanah, Zulia Munna Kurniaji, Febrian Kurniaji, Febrian Lachlan, Nicholas Leni Novita Sari Lestari, Mulyo Masrukhi Masrukhi Masrukhi, Masrukhi Maulida Laily Kusuma Wati Maya Kurnia Dewi Meirina, Eka Mericha Astri Hastuti Miftachul Huda Mochamad Rizqi Adhi Pratama Muhammad Mansyur, Muhammad Muhammad Rohmadi Muhammad Zaenuri Nadia Alfi Hidayah Najla Fadhila Nas Haryati Setyaningsih Neina, Qurrota Ayu Nike Aditya Putri, Nike Aditya Noviana, Nur Rakhmi Nur Saidah Opsi Aprilia Panca Dewi Purwati, Panca Paramita Dwi Astini Prasetyo Yuli Kurniawan Qomarullah, Dian Qurrota Ayu Neina Qurrrota Ayu Neina Rachmawati, Nova Dwi Rachmawati, Nova Dwi Rafiqoh, Eva Rahayu Pristiwati Restu Adelina Marfah Revalina Aulia Ramadhani Rifqi Nandana Mahardika Riri Kumalasari Rustono - Rustono Rustono Rustono Rustono S.Pd. M Kes I Ketut Sudiana . Sajida, Yasmine Adzka Sandy Aulia Sasabone , Carolina Shufaira Shufaira Silfira Catur Januarista Sri Maulidiya Ardiyanti Sri Rejeki Urip Sri Sularti Dewanti Handayani, Sri Sularti Dewanti Subyantoro Subyantoro Sugeng Riyanto Suharyo Suharyo Suntoro Suntoro Suntoro Suntoro Supriyono, Areni Yulitawati Syahrani, Natasya Fiqih Tisi Aura Titis Rahmawati Vina Salma Wahyu Indrayatti Wardatul Akmam Din, Wardatul Akmam Wati Istanti