cover
Contact Name
Pramudita Anggraita
Contact Email
pramudita2008@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
rf@fisika.or.id
Editorial Address
Jl. Kembar Mas Barat no. 31 Bandung Indonesia
Location
Kota tangerang,
Banten
INDONESIA
Risalah Fisika
ISSN : -     EISSN : 25489011     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Risalah Fisika sebagai jurnal yang mempublikasikan hasil-hasil penelitian dalam bidang fisika secara umum, mencakup Fisika Teoritik dan Fisika Terapan di berbagai bidang (Astrofisika dan Astronomi, Fisika Inti, Atom dan Molekul, Biofisika, Fisika Zat Mampat, Energi, Fisika Terapan, Fisika Bumi, Fisika Material, Fisika Matematika, Fisika Optik, Fisika Partikel, Fisika Kuantum) dan Fisika Pendidikan. Risalah Fisika diterbitkan dua kali setahun, edisi Januari dan Juli, oleh Physical Society of Indonesia (PSI) Pusat dengan open journal system (OJS). Manuskrip yang akan dikirim ke Redaksi Risalah Fisika harus mengikuti format sesuai template yang dapat diunduh di sini. Artikel yang diterbitkan melalui proses double blind review (mitra bestari maupun penulis tidak mengetahui nama maupun detil masing-masing) oleh mitra bestari yang netral dan pakar di bidangnya.
Articles 35 Documents
Studi Difraksi Sinar-X Struktur Nano Seng Oksida (ZnO) Alfarisa, Suhufa; Rifai, Dwi Ahmad; Toruan, Parmin Lumban
Risalah Fisika Vol 2, No 2 (2018): Risalah Fisika ISSN 2548-9011
Publisher : Physical Society of Indonesia (PSI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.34 KB) | DOI: 10.35895/rf.v2i2.114

Abstract

Abstrak – Kajian terhadap difraksi sinar-X struktur nano ZnO dengan waktu sonikasi yang berbeda telah dilakukan menggunakan metode hidrotermal-sonokimia. Variasi waktu sonikasi yang digunakan dalam kajian ini adalah 0 (tanpa sonikasi), 30, 45, dan 60 menit. Pola difraksi sinar-X diplotkan dan dibandingkan untuk mengetahui struktur, kristalinitas dan kemurnian ZnO yang dihasilkan. Estimasi ukuran kristal ZnO juga dihitung menggunakan persamaan Scherrer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur nano ZnO yang disintesis tanpa proses sonikasi memiliki kemurnian kristal yang rendah dengan ukuran kristal yang sedang berkisar dari 22,36 – 32,90 nm. Proses sonikasi telah menyebabkan kristalinitas dan kemurnian ZnO meningkat jadi lebih baik. Namun, memperpanjang waktu sonikasi hingga 45 sampai 60 menit menyebabkan membesarnya ukuran kristal ZnO. Waktu sonikasi yang paling optimal adalah 30 menit dimana mampu menghasilkan ZnO dengan kristalinitas dan kemurnian yang baik dan rentang ukuran kristal ZnO yang lebih kecil antara 22,09 – 21,97 nm.                                                                                   Kata kunci: difraksi sinar-X, struktur nano, ZnO, sonikasi, Scherrer Abstract – Research on the X-ray diffraction study of ZnO nanotructure synthesized at different sonication times has been done using hydrothermal-sonochemical method. Sonication variation times that were used in this study were 0 (without sonication), 30, 45, and 60 minutes. The X-ray diffraction patterns were plotted and compared to understand the structure, crystallinity and purity of the resulted ZnO. The estimated crystallite size of ZnO nanostructure were also calculated using Scherrer equation. The results showed that the ZnO nanostructure synthesized without sonication process has a low crystal purity and a fair crystallite size in the range of 22.36 - 32.90 nm. Sonication process has led to a better crystallinity and purity of ZnO. However, longer sonication times up to 45 to 60 minutes has caused to the larger crystal size of ZnO. The most optimum sonication time was found to be 30 minutes which resulted in a good crstallinity and purity of ZnO and smaller crystallite size in the range of 22.09 – 31.97 nm.Key words: X-ray diffraction, nanostructures, ZnO, sonication, Scherrer
Optimasi Proses Iradiasi Lateks Karet Alam Menggunakan Mesin Berkas Elektron (MBE) Rany Saptaaji, Elin Nuraini, Wiwien Andriyanti,
Risalah Fisika Vol 2, No 1 (2018): Risalah Fisika ISSN 2548-9011
Publisher : Physical Society of Indonesia (PSI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.642 KB) | DOI: 10.35895/rf.v2i1.101

Abstract

Abstrak – Optimasi proses iradiasi lateks karet alam menggunakan Mesin Berkas Elektron (MBE) dilakukan untuk mendapatkan film lateks yang memenuhi standar untuk produk sarung tangan. Proses vulkanisasi dilakukan dengan cara mengiradiasi sampel lateks yang telah ditambahkan dengan normal Butyl Akrilat (nBA) sebanyak 5 psk (per satuan karet) dan Kalium Hidroksida sebanyak 0,2 psk. Sampel dicetak pada kaca setebal 0,4 mm kemudian diiradiasi dengan memvariasi waktu  radiasi. Vulkanisasi adalah proses pembentukan ikatan silang kimia dari rantai molekul yang berdiri sendiri, meningkatkan elastisitas dan menurunkan plastisitas. Film lateks yang dihasilkan dari proses vulkanisasi iradiasi ini kemudian dilakukan pengujian sifat mekanik meliputi kuat tarik dan perpanjangan putus. Dari proses vulkanisasi yang telah dilakukan, didapatkan film karet dengan kuat tarik terbesar yaitu 8,860 N dengan perpanjangan mulur sebesar 900 %. Hasil tersebut diperoleh pada kondisi waktu iradiasi 150 menit. Hasil pengujian tersebut sudah memenuhi persyaratan SNI ISO11193-1-2008 untuk produk sarung tangan dengan standar kuat tarik sebesar 7 N dan perpanjangan mulur 650%.Kata kunci: film lateks, vulkanisasi, MBE, ikatan silang, kuat tarik
Kajian Dinamika Muka Airtanah di Kawasan Kota Lama Semarang Menggunakan Metode Mikrogravitasi Antar Waktu Sugiyanto, Supriyadi, Khumaedi,; Ikhsan, Muhammad; Katinavia, Yatti Pratyas
Risalah Fisika Vol 3, No 1 (2019): Risalah Fisika ISSN 2548-9011
Publisher : Physical Society of Indonesia (PSI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.709 KB) | DOI: 10.35895/rf.v3i1.147

Abstract

Abstrak –Selama lima tahun terakhir kawasan Kota Lama berkembang menjadi kawasan bisnis dan pariwisata yang menuntut tersedianya air bersih. Pada pemanfaatan air tanah di kawasan ini perlu dilakukan pemantauan untuk mengetahui laju penurunan muka air tanah yang berkaitan dengan amblesan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dinamika airtanah di sekitar Kota Lama. Pengukuran mikrogravitasi antar waktu dilakukan tiga kali, yaitu bulan Mei, September 2017, dan Maret 2018. Koreksi awal adalah koreksi apungan dan koreksi pasang surut dilanjutkan koreksi curah hujan untuk memperoleh anomali mikrogravitasi antar waktu yang disebabkan oleh dinamika muka airtanah. Dari hasil analisis didapatkan anomali mikrogravitasi antar waktu negatif hampir 80% pada area penelitian. Temuan yang menarik pada  pengukuran ini adalah anomali negatif 313,13 mikroGal. Kondisi ini berkorelasi dengan penurunan muka airtanah sebesar 24,83 m yang diperoleh dari pemodelan perubahan gaya berat terhadap penurunan muka air tanah. Kata kunci: anomali, mikrogravitasi, penurunan muka airtanah, antar waktu, curah hujan
Mini Roller Coaster (Miroco) sebagai Media untuk Menghitung Percepatan Ditinjau dari Energi Mekanik Saputro, Sony Yunior Erlangga, Handoyo
Risalah Fisika Vol 2, No 2 (2018): Risalah Fisika ISSN 2548-9011
Publisher : Physical Society of Indonesia (PSI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (686.281 KB) | DOI: 10.35895/rf.v2i2.80

Abstract

Abstrak – Telah dibuat alat Mini Roller Coaster (Miroco) untuk percobaan dalam menghitung percepatan ditinjau dari energi mekaniknya. Alat dan bahan yang digunakan pipa besi, plat besi, aluminium foil dan mobil lego sebagai benda yang dapat divariasi massanya. Miroco sebagai media dalam menjelaskan konsep percepatan dan gaya gesek pada benda dengan memvariasi massa ditinjau dari energi mekanik. Dengan alat ini diharapkan dapat mengatasi miskonsepsi pada peserta didik dalam pokok bahasan usaha dan energi. Penelitian ini mengunakan metode ekperimen. Diperoleh hasil bahwa besarnya massa benda mempengaruhi energi kinetik yang menyebabkan penurunan percepatan pada benda. Hal tersebut terjadi karena lintasan kasar sehingga mengakibatkan besarnya massa benda mempengaruhi nilai gaya gesek antar kedua bidang yang bergesekan. Semakin besar massa suatu benda semakin berkurang percepatannya dan sebaliknya. Percobaan yang kami lakukan memiliki tingkat ketelitian rata-rata sebesar 99,76%.  Kata kunci: energi mekanik, gaya gesek, media, miroco, percepatanAbstract – The research has created a Mini Roller Coaster (Miroco) for the experiment in calculating the acceleration as seen from the mechanical energy. Tools and materials used were iron pipes, iron plates, aluminum foil and car legos as objects of varying mass.  Miroco as the media in explaining the concept of acceleration and friction on objects with varying mass as viewed from mechanical energy. By using this, the students’ misconceptions in the subject of force and energy were expected to be overcome. This study uses an experimental method. The results obtained show that the mass of the object affects the kinetic energy which causes a decrease in acceleration on the objects. This happens because of rough trajectory causing the magnitude of the mass of the object affects the value of the friction force between the contact planes. The greater the mass of an object on trial of the Miroco, the greater it reduced acceleration or vice versa. In the experiments done have an average accuracy of  99.76%. Key words: mechanical energy, friction, media, miroco, acceleration
Pengembangan Alat Ukur Indeks Bias Menggunakan Prisma Berongga dari Lembaran Kaca Komersial Biasa dan Laser He-Ne untuk Pengujian Kualitas Minyak Goreng Devi Susilayani, Nasrullah Idris, Sarina, Maswati,
Risalah Fisika Vol 1, No 2 (2017): Risalah Fisika ISSN 2548-9011
Publisher : Physical Society of Indonesia (PSI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.347 KB) | DOI: 10.35895/rf.v1i2.45

Abstract

Prisma berongga telah dibuat dari lembaran kaca komersial biasa sebagai instrumen optik sederhana dan murah untuk penentuan secara cepat kualitas minyak goreng dengan pengukuran indeks biasnya. Dimensi lembaran kaca komersial tersebut yang dijadikan sisi-sisi prisma tersebut adalah 10 cm × 10 cm dengan ketebalan 5 cm.  Pengukuran indeks bias minyak goreng dilakukan dengan memasukkan sampel minyak goreng ke dalam rongga prisma tersebut, kemudian dilewatkan berkas cahaya helium neon (He-Ne) dan diukur sudut deviasi berkas laser tersebut setelah lewat melalui prisma berongga tersebut. Indeks bias minyak goreng kemudian dihitung menggunakan besarnya sudut deviasi hasil pengukuran dan sudut apit prisma tersebut.  Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 jenis, yaitu minyak goreng kualitas baik (minyak baru) dan minyak goreng kualitas rendah (minyak bekas pakai). Ditemukan bahwa indeks bias minyak goreng kualitas bagus (minyak goreng baru) adalah 1,5054. Sebagai pembanding, pengukuran indeks bias juga dilakukan untuk sampel air terdistilasi (aquades) dan ditemukan bahwa hasil pengukuran menggunakan prisma berongga yang dibuat dari kaca komersial biasa ini sangat dekat dengan hasil pengukuran menggunakan refraktometer Abbe. Ini menunjukkan bahwa indeks bias minyak goreng dapat diukur menggunakan prisma berongga yang dibuat dari kaca komersial biasa dengan akurasi yang relatif tinggi. Selanjutnya, telah ditemukan juga bahwa indeks bias minyak goreng kualitas rendah (bekas pakai) meningkat seiring meningkatnya frekuensi pemakaiannya, di mana minyak goreng yang telah dipakai tiga kali indeks biasnya adalah 1,5402. Hasil pengukuran indeks bias ini memperlihatkan bahwa indeks bias minyak goreng kualitas bagus (minyak baru) lebih rendah dibandingkan indeks bias minyak goreng kualitas rendah (minyak bekas pakai). Hal ini menyiratkan bahwa indeks bias minyak goreng semakin meningkat seiring penurunan kualitas minyak goreng sehingga dapat dikatakan bahwa indeks bias adalah sifat optik yang representatif untuk menyatakan kualitas minyak goreng. Hasil penerapan awal ini membuktikan prisma berongga yang dibuat dari lembaran kaca komersial biasa ini dapat digunakan sebagai instrumen optik sederhana untuk pengukuran secara cepat, murah, dan akurat indeks bias minyak goreng guna penentuan kualitasnya. Kata kunci: prisma berongga, kaca komersial, indeks bias, kualitas minyak goreng, laser He-Ne
Karakterisasi Antena Mikrostrip Slot Bowtie pada Frekuensi 2,4 GHz A. Arifin, M. M. Lumembang, A. Bualkar,
Risalah Fisika Vol 3, No 1 (2019): Risalah Fisika ISSN 2548-9011
Publisher : Physical Society of Indonesia (PSI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.128 KB) | DOI: 10.35895/rf.v3i1.116

Abstract

Abstrak – Telah dihasilkan rancangan dan hasil simulasi antena mikrostrip slot bowtie yang dapat bekerja pada frekuensi 2,4 GHz untuk sistem komunikasi wireless. Hasil karakterisasi antena diperoleh dengan menggunakan Vector Network Analyser (VNA). Dalam penelitian ini didesain 3 buah antena slot double bowtie dengan variasi lebar widthline. Hal ini mengakibatkan perubahan slot line yang sebanding dengan hasil nilai impedansi masukan. Semakin kecil lebar slot line, maka semakin kecil impedansi masukan yang dihasilkan. Pengukuran terbaik parameter antena diperoleh nilai VSWR 1,3, return loss -16,48 dB, dan impedansi masukan 53,6 Ω. Hasil karakterisasi yang diperoleh dari ketiga antena secara umum telah memenuhi syarat untuk dapat digunakan pada sistem komunikasi wireless sesuai dengan standar industri WLAN IEEE 802.11, dimana nilai karakterisasi VSWR ≤ 2 dan nilai return loss ≤ -9,54 dB.Kata kunci : antena, double bowtie, mikrostrip, frekuensi, wireless
Karakteristik Fisik Plasma dalam Laser-Induced Breakdown Spectroscopy (LIBS) Menggunakan Laser Neodymium:Yttrium-Aluminum-Garnet (Nd-YAG) Pada Sampel Daging Kerang Sungai Muliadi Ramli, Nasrullah Idris, Tjoet Nia Usmawanda, Herman, Kurnia Lahna,
Risalah Fisika Vol 2, No 1 (2018): Risalah Fisika ISSN 2548-9011
Publisher : Physical Society of Indonesia (PSI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (15.594 KB) | DOI: 10.35895/rf.v2i1.106

Abstract

Abstrak – Teknik LIBS akan dipakai untuk analisis sampel daging kerang sungai karena diperkirakan kerang sungai dapat memberi petunjuk mengenai polusi logam berat akibat limbah penambangan emas tradisional. Namun, karakteristik-karakteristik plasma LIBS yaitu suhu, densitas elektron dan derajat ionisasi, ditentukan oleh berbagai parameter termasuk jenis sampel. Daging kerang termasuk sampel yang rumit karena banyak mengandung air dan secara umum mengandung elemen-elemen organik utama sama (C, H, O, dan N). Studi ini dilakukan untuk mengestimasi suhu dan densitas elektron plasma yang dibangkitkan pada sampel daging kerang sungai. Perangkat LIBS utama yang digunakan dalam studi ini adalah sebuah laser Nd-YAG dan sebuah detektor optik kanal banyak. Sampel kerang sungai diambil dari Sungai Panga, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh, Indonesia yang berhulu di pegunungan Gunong Ujeun, salah satu lokasi penambangan emas tradisional di Aceh Jaya. Estimasi suhu dan densitas elektron plasma dilakukan dengan plot Boltzmann menggunakan garis-garis emisi spektral besi, Fe. Ditemukan bahwa suhu plasma dan densitas elektron plasma cenderung berfluktuasi, namun demikian secara umum suhu dan densitas elektron plasma relatif lebih rendah dibandingkan suhu dan densitas plasma yang dibangkitkan dari sampel padat lainnya. Suhu dan densitas elektron plasma tersebut memenuhi kriteria Maxwell dan kriteria Mcwhriter untuk plasma laser berada dalam kondisi kesetimbangan termal lokal (local thermal equilibrium, LTE).Kata kunci: teknik sepektroskopi plasma laser, suhu plasma, densitas elektron plasma, daging kerang, laser Nd-YAG
Studi Tentang Pemahaman Konsep-konsep Fisika Sekolah Menengah Pertama di Kota Palangka Raya Hartanto, Theo Jhoni
Risalah Fisika Vol 1, No 1 (2017): Risalah Fisika ISSN 2548-9011
Publisher : Physical Society of Indonesia (PSI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.942 KB) | DOI: 10.35895/rf.v1i1.14

Abstract

Tujuan dari artikel ini adalah untuk mendeskripsikan pemahaman siswa SMP di Kota Palangka Raya terhadap konsep-konsep fisika. Konsep-konsep fisika yang menjadi kajian dalam penelitian ini adalah konsep gerak jatuh, listrik arus searah, gaya, berat dan massa, serta gelombang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan sampel penelitian 112 siswa kelas IX yang berasal dari tiga SMP di Kota Palangka Raya tahun 2015, yaitu SMPN 1, SMPN 6, dan SMPN 8.  Pemahaman konsep siswa dianalisis dengan  menggunakan certainty of response index (CRI). Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil: siswa yang paham konsep di SMPN 1 hanya sebesar 8,89%, siswa yang paham konsep di SMPN 6 dan  SMPN 8 memperoleh persentase yang sama sebesar 11,49%. Berdasarkan temuan itu, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa di masing-masing sekolah sasaran penelitian ini masih memiliki pemahaman konsep yang rendah. Banyak miskonsepsi yang ditemukan pada konsep gerak jatuh, arus listrik, gaya, berat dan massa, serta gelombang. Kata kunci: pemahaman konsep, fisika,CRI,  gerak jatuh, berat dan massa, listrik arus searah, gelombang, gaya
Pengaruh Suhu dan Tekanan Udara Lingkungan Terhadap Visibilitas Fatamorgana di Landasan Pacu (Runway) Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar, Aceh, Indonesia Idris, Tjoet Nia Usmawanda, Nasrullah
Risalah Fisika Vol 2, No 2 (2018): Risalah Fisika ISSN 2548-9011
Publisher : Physical Society of Indonesia (PSI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9.553 KB) | DOI: 10.35895/rf.v2i2.108

Abstract

Abstrak – Telah dilakukan sebuah studi mengenai hubungan suhu dan tekanan udara lingkungan landasan pacu (runway) bandara terhadap visibilitas fatamorgana. Pengamatan fatamorgana dilakukan di landasan pacu Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) yang berlokasi di Blang Bintang, Aceh Besar, Aceh, Indonesia. Waktu pengamatan kemunculan dan kehilangan fatamorgana adalah mulai dari sejak matahari terbit pada pagi hari hingga terbenam pada sore hari, yaitu mulai dari jam 07.00 WIB sampai 18.00 WIB dan dicatat tingkat visibilitasnya. Data suhu dan tekanan udara lingkungan didapatkan dari basis data yang dikumpulkan oleh Stasiun Meteorologi Blang Bintang, Aceh Besar, Aceh, Indonesia. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada saat cuaca cerah, fatamorgana telah muncul sejak matahari terbit dan terus menyebar dari jam 07.00 WIB sampai 13.00 WIB hingga mencapai keadaan paling tebal pada jam 13.00 WIB-15.00 WIB. Selanjutnya fatamorgana mengalami sedikit penyusutan pada jam 15.00 WIB-18.00 WIB, namun demikian masih tampak hingga matahari terbenam. Fatamorgana dapat hilang total bila hujan turun dengan cukup lebat. Sedangkan pada saat cuaca mendung atau gerimis, fatamorgana masih dapat diamati dengan jelas. Suhu terendah dimana fatamorgana masih dapat diamati adalah 26 ºC. Hasil pengamatan tersebut menunjukkan bahwa perubahan suhu dan tekanan udara  rata-rata di lingkungan landasan pacu dapat mempengaruhi visibilitas fenomena fatamorgana melalui pengaruhnya pada gradien suhu udara di atas permukaan landasan pacu tersebut. Densitas udara lingkungan berbanding lurus terhadap suhu dan berbanding terbalik terhadap tekanan. Semakin tinggi densitas udara lingkungan, semakin tipis fatamorgana yang terlihat. Semakin rendah densitas udara lingkungan, maka fatamorgana yang muncul semakin tebal. Hal ini menunjukkan bahwa suhu dan tekanan udara lingkungan adalah parameter yang baik yang menggambarkan visibilitas fatamorgana. Dengan demikian profil suhu dan tekanan udara lingkungan landasan pacu dapat diketahui melalui pengamatan fatamorgana pada landasan pacu bandara.Kata kunci: fatamorgana, visibilitas, suhu, tekanan, indeks bias udaraAbstract – A study about the relationship of the temperature and pressure of the surrounding air in the airpot runway to the visibility mirage was done. The location for the mirage observation is in Sultan Iskandar Muda (SIM) airport runway, located in Blang Bintang District, Aceh, Indonesia. Observation time of the mirage appearance and disappereance is started from sunrise to sunset, namely from 7.00 AM at the morning to 6.00 PM at the evening, and recorded its visibility level. Data for the air surrounding temperature and pressure used was taken from the database of the Blang Bintang Meteorological Station, located in the airport. The results show that during a sunny weather, mirage emerges since sunrise and continues to spread from 7.00 AM to 1.00 PM reaching the thickest level at 1.00 PM till 3.00 PM. The mirage then experiences a slight shrinkage at 3.00 PM–6.00 PM and still be observed until sunset. The mirage can be totally lost when rains heavily. While in a cloudy or drizzle weather, the mirage can still be observed clearly. The lowest temperature in which the mirage can still be observed was 26 ºC. The results also shows that the changes in temperature and pressure of the surrounding air in the runway environment can affect the visibility of the mirage phenomenon through its effect to the air temperature gradient above the runway surface since the air density is directly proportional to the temperature and inversely proportional to the pressure. The greater the air density, the thinner the mirage observed. The smaller the air density, the thicker the mirage is. This shows that the surrounding air temperature and pressure in the airport runway are good parameter representing the visibility of a mirage. Thus, the temperature and pressure profile of the air surrounding of the airport runway can be studied by observing a mirage in the airport.Key words: mirage, visibility, airport runway, temperature, pressure
Filter Asap Ramah Lingkungan Berbasis Limbah Arang dan Ampas Tebu Melany Febrina, Mitra Djamal, Hafizh Prihtiadi, Eko Satria,
Risalah Fisika Vol 3, No 1 (2019): Risalah Fisika ISSN 2548-9011
Publisher : Physical Society of Indonesia (PSI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.158 KB) | DOI: 10.35895/rf.v3i1.139

Abstract

Abstrak – Industri gula rakyat merupakan kegiatan perindustrian UMKM yang terkenal dari Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung. Industri yang secara turun-temurun itu telah berkembang dan tersebar di beberapa kecamatan. Akan tetapi, seiring dengan pertumbuhan produksi gula merah, hal tersebut telah memberi dampak negatif terhadap sistem pengelolaan limbah yang belum terstruktur. Pencemaran dari asap pembakaran kegiatan industri telah memberi dampak kepada permasalahan sosial, lingkungan, dan kesehatan bagi masyarakat. Pada hasil penelitian pengabdian masyarakat telah dirancang filter asap ramah lingkungan berbasis limbah arang dan ampas tebu. Material filter disusun secara berlapis untuk mengefektifkan sistem penyaringan. Filter yang disusun mampu mengurangi emisi asap pembakaran pada industri gula rakyat Desa Karangsono, Kec. Ngunut, Kab. Tulungagung. Terjadi penurunan tingkat emisi sebanyak ~30% dari total emisi gas karbon monoksida (CO) pada kondisi normal sebanyak 340 ppm.Kata kunci: industri gula rakyat, filter cerobong asap, karbon aktif, ampas dan arang tebu

Page 2 of 4 | Total Record : 35