cover
Contact Name
Pramudita Anggraita
Contact Email
pramudita2008@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
rf@fisika.or.id
Editorial Address
Jl. Kembar Mas Barat no. 31 Bandung Indonesia
Location
Kota tangerang,
Banten
INDONESIA
Risalah Fisika
ISSN : -     EISSN : 25489011     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Risalah Fisika sebagai jurnal yang mempublikasikan hasil-hasil penelitian dalam bidang fisika secara umum, mencakup Fisika Teoritik dan Fisika Terapan di berbagai bidang (Astrofisika dan Astronomi, Fisika Inti, Atom dan Molekul, Biofisika, Fisika Zat Mampat, Energi, Fisika Terapan, Fisika Bumi, Fisika Material, Fisika Matematika, Fisika Optik, Fisika Partikel, Fisika Kuantum) dan Fisika Pendidikan. Risalah Fisika diterbitkan dua kali setahun, edisi Januari dan Juli, oleh Physical Society of Indonesia (PSI) Pusat dengan open journal system (OJS). Manuskrip yang akan dikirim ke Redaksi Risalah Fisika harus mengikuti format sesuai template yang dapat diunduh di sini. Artikel yang diterbitkan melalui proses double blind review (mitra bestari maupun penulis tidak mengetahui nama maupun detil masing-masing) oleh mitra bestari yang netral dan pakar di bidangnya.
Articles 35 Documents
Penentuan Ketebalan Sedimen Menggunakan Metode Mikrotremor di Kota Surakarta Budi Legowo, Sorja Koesuma, Sari Pratiwi,
Risalah Fisika Vol 2, No 1 (2018): Risalah Fisika ISSN 2548-9011
Publisher : Physical Society of Indonesia (PSI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.68 KB) | DOI: 10.35895/rf.v2i1.73

Abstract

Abstrak – Surakarta merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang memiliki perkembangan cukup pesat. Beberapa pembangunan infrastruktur yang cukup masif di kota Surakarta adalah hotel-hotel dengan ketinggian lebih dari 25 lantai, pembangunan jalan flyover, jembatan dan kawasan industri di utara dan selatan kota Surakarta. Telah dilakukan survei mikrotremor untuk menentukan ketebalan pelapisan sedimen di kota Surakarta. Peta ketebalan sedimen digunakan untuk menentukan daerah yang rawan terhadap amplifikasi magnitud gempa, semakin tebal lapisan sedimen semakin besar amplifikasi sehingga berbahaya bagi infrastruktur yang terletak diatasnya. Pengukuran mikrotremor dilakukan di 12 lokasi dengan interval jarak antar lokasi 1-3 km. Peralatan yang digunakan adalah P.A.S.I Seismograph Mod. 16S24-P dengan sensor 3D Borehole Geophone Model GFA 60/100. Lama  waktu pengukuran setiap lokasi adalah 20 menit dengan tiga kali pengulangan perekaman data di setiap lokasi. Pengolahan data mikrotremor menggunakan software Geopsy dan Surfer 11. Diperoleh hasil ketebalan sedimen di Lokasi 4 yang berada di wilayah Dawung merupakah lokasi dengan ketebalan sedimen yang paling tebal yaitu 24,65 m. Kemudian ketebalan sedimen semakin menipis ke utara, yaitu pada tengah kota sekitar 15 meter dan pada sisi utara sekitar 5 meter. Hal ini mengindikasikan bahwa pada sisi selatan kota Surakarta merupakan daerah yang rawan terhadap amplifikasi jika terjadi gempa bumi.Kata kunci: metode mikrotremor, frekuensi dominan, ketebalan sedimen, Surakarta
Pengembangan Spektroskopi Inframerah Dekat Sederhana untuk Sistem Pengukuran Konsentrasi Sedimen Layang Yuliantini, Lia; Amri, Iful; Djamal, Mitra
Risalah Fisika Vol 1, No 1 (2017): Risalah Fisika ISSN 2548-9011
Publisher : Physical Society of Indonesia (PSI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35895/rf.v1i1.24

Abstract

Telah dibuat sistem pengukuran secara real-time konsentrasi sedimen layang menggunakan spektroskopi sederhana berbasis inframerah dekat.Metode pengukuran sedimen layang yang telah berkembang saat ini adalah metode gravimetrik, instrumen optik, dan sistem akustik. Akan tetapi metode gravimetrik tidak dapat digunakan untuk pengukuran secara real-time sedangkan instrumen optik dan sistem akustik memerlukan biaya yang cukup mahal dan rumit dalam pengoperasiannya. Sistem pengukuran pada penelitian ini relatif murah dan sederhana yaitu terdiri dari inframerah dekat sebagai pemancar (transmitter), fotodioda sebagai penerima (receiver), dan mikrokontroler sebagai antarmuka sensor dengan PC. Setelah itu instrumen yang telah dibuat dikalibrasi menggunakan larutan tanah. Tanah yang digunakan terlebih dahulu dikeringkan lalu  disaring menggunakan ayakan dengan lubang ayakan berdiameter kurang dari 2 mm. Tanah yang sudah disaring ditumbuk sampai halus dan ditimbang. Masa tanah divariasikan (15, 18, 21, 24, 27, 30 dan 33 g) dan ditambahkan air sebanyak 500 ml sehingga diperoleh konsentrasi sedimen layang dari 0,030 sampai 0,060 g/ml. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa hubungan konsentrasi sedimen layang dengan tegangan keluaran fotodioda adalah eksponensial dengan nilai R-square 0,98778. Fungsi transfer yang diperoleh berupa logaritmik dengan R-square 0,99105.  Berdasarkan data penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai transmisi semakin menurun sedangkan nilai absorpsi larutan semakin meningkat seiring bertambahnya konsentrasi sedimen layang. Kesalahan untuk instrumen ini yaitu di bawah 8,2%..
Studi Teori Fungsional Kerapatan pada Penentuan Jalur Reaksi Pemecahan H2O di Atas Permukaan PtMo(111) R. Farzand Abdullatif, Dian Bayuaji, Wahyu Tri Cahyanto,
Risalah Fisika Vol 3, No 2 (2019): Risalah Fisika ISSN 2548-9011
Publisher : Physical Society of Indonesia (PSI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (35.768 KB) | DOI: 10.35895/rf.v3i2.156

Abstract

Abstrak – Telah dilakukan penelitian terkait simulasi kuantum untuk pemecahan molekul air (H2O) pada permukaan PtMo(111) berbasis Density Functional Theory (DFT).  Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jalur reaksi yang paling efektif dalam proses pemecahan H2O dan mekanisme reaksinya.  Hasil perhitungan menunjukkan bahwa jalur yang paling mungkin  untuk pemecahan H2Oads menjadi Hads dan OHads adalah pergerakan H dari posisi H2O di top Mo2 ke situs HCP Pt41-Mo2-Pt42, dilanjutkan ke situs FCC Pt42-Mo2-Pt46, kemudian ke situs bridge Pt42-Pt46, terus ke situs HCP Pt42-Pt43-Pt46, dan berakhir di situs FCC Pt38-Pt42-Pt43. Posisi OHads berada di top Mo2. Adapun energi aktivasi yang diperlukan untuk memecah H2O sebesar 0,68 eV.  Selanjutnya, mekanisme reaksi pemecahan H2O dibahas dengan analisis struktur geometri dari adsorpsi H2O di situs yang bersesuaian dengan jalannya reaksi. Kata kunci: pemecahan H2O, DFT, PtMo(111), energi aktivasi, mekanisme reaksiAbstract – Quantum simulation studies for the decomposition of water molecules (H2O) on the surface of PtMo (111) based on the density functional theory (DFT) were performed.  This study was conducted to determine the most preferred pathways of the H2O dissociation process and its reaction mechanism.  The calculation results show that the most preferential pathway to decompose H2Oads into Hads and OHads is the movement of H from the original position of adsorbed H2O atop Mo2 to the HCP Pt41-Mo2-Pt42 site, then to the FCC Pt42-Mo2-Pt46 and then to the bridge site of neighboring Pt42-Pt46 atoms followed by HCP Pt42-Pt43-Pt46 site and terminate at the FCC Pt38-Pt42-Pt43 site.  The position of OHads remains on top of Mo2.  The activation energy required to break H2O is 0.68 eV.  In addition, the reaction mechanism for H2O dissociation is discussed by analyzing the adsorption geometriy corresponding to the each sites of reaction paths. Key words: dissociation of H2O, DFT, PtMo(111), activation energy, reaction mechanism
Rancang Bangun Pembuatan Sistem Pengiriman Sensor Secara Real Time Menggunakan Python dan Raspberry Pi Destyara Zanneta Hidayatullifa, Nugroho Adi Pramono, Moh. Hery Nurdiansyah,
Risalah Fisika Vol 3, No 2 (2019): Risalah Fisika ISSN 2548-9011
Publisher : Physical Society of Indonesia (PSI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.43 KB) | DOI: 10.35895/rf.v3i2.154

Abstract

Abstrak – Di era modern ini  pengiriman data secara wireless sangat diperlukan dalam berbagai bidang, salah satunya pengiriman data pembacaan sensor. Penelitian ini menggunakan DHT11 sebagai sensor  suhu dan Raspberry Pi sebagai pembaca data sensor dan pengirim data hasil pembacaan sensor menuju Android secara serial. Pemrograman yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman Python dan menggunakan Bluetooth sebagai transmisi data secara wireless. Hasil dari penelitian ini berupa rancangan sistem pengiriman pembacaan data sensor suhu secara serial yang dapat dibaca oleh Android. Rancangan sistem yang dibuat sudah dapat mengirimkan pembacaan data sensor dengan jarak jangkauan sejauh 10 meter. Kata kunci: pengiriman data, sensor, Raspberry Pi, Python, DHT11Abstract – In this modern era, wireless data transmission is needed in various fields, one of which is sending sensor data readers. This research uses DHT11 as a temperature sensor and Raspberry Pi as a sensor data reader and sender of data from the sensor reading to serial Android. This research uses Python as its programing language and uses Bluetooth as data transmission wirelessly. The results of this research are serial delivery system reading temperature sensor data that can be read by Android. The system design that was made is able to send readings of sensor data with a range of 10 meters.Key words: data transmission, sensor, Raspberry Pi, Python, DHT11
Pemodelan Konstanta Dielektrik Graphene Pada Substrat SiC Hasil Spectroscopy Ellipsometry Dengan Menggunakan Metode Matriks Transfer Ariasoca, Thomas Aquino; Santoso, Iman
Risalah Fisika Vol 1, No 1 (2017): Risalah Fisika ISSN 2548-9011
Publisher : Physical Society of Indonesia (PSI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.925 KB) | DOI: 10.35895/rf.v1i1.19

Abstract

Telah dilakukan pemodelan konstanta dielektrik graphene pada substrat SiC hasil spectroscopy ellipsometry dengan menggunakan metode matriks transfer untuk melakukan perhitungan persamaan Fresnel dalam pemodelan optik. Matriks transfer didefinisikan dalam perkalian matriks interface I dan matriks layer L yang menunjukkan pengaruh dari lapisan permukaan dan badan dari suatu medium terhadap keseluruhan sistem. Pengaruh kekasaran lapisan didefinisikan menggunakan pendekatan medium efektif. Pemodelan konstanta dielektrik kemudian dilakukan dengan menggunakan inversi Newton-Raphson dari persamaan ellipsometry. Hasil dari penelitian menunjukkan perhitungan dengan menggunakan metode matriks transfer dapat menghasilkan nilai yang sama dengan perhitungan persamaan Fresnel biasa.
Indentifikasi Struktur Endapan Aluvial di Kawasan Kuala Gigieng, Aceh Besar, Berdasarkan Data Anomali Medan Magnetik Total Menggunakan Metode Pseudogravitasi dan Reduksi ke Kutub Marwan, Maharani Hadi, Nazli Ismail,
Risalah Fisika Vol 3, No 1 (2019): Risalah Fisika ISSN 2548-9011
Publisher : Physical Society of Indonesia (PSI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.272 KB) | DOI: 10.35895/rf.v3i1.120

Abstract

Abstrak - Banda Aceh dan sebagian Kabupaten Aceh Besar merupakan kawasan yang terbentuk dari pengendapan delta. Kajian proses sedimentasi pada kawasan ini akan dapat memberikan informasi pendudukan dan bencana purba. Oleh karena itu, telah dilakukan survei metode magnetik di kawasan Kuala Gigieng, Aceh Besar. Metode magnetik termasuk metode geofisika yang mudah dalam pengoperasian dan pengolahan, namun interpretasi hasil anomali medan magnetik total relatif sulit terutama pada pengukuran di daerah lintang geomagnetik rendah. Transformasi pseudogravitasi dan reduksi ke kutub merupakan metode yang dapat digunakan untuk mempermudah interpretasi data anomali medan magnetik tersebut. Kedua metode ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktur bawah permukaan berdasarkan anomali medan magnetik total terukur pada kawasan Kuala Gigieng. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai maksimum dan minimum pada peta kontur transformasi pseudogravitasi dan reduksi ke kutub sangat berhubungan dengan topografi daerah pengukuran. Nilai maksimum dan minimum pada peta anomali pseudograviti yaitu 0,05 sampai 0,3 pseudo mGal dan nilai minimum -0,15 sampai -0,4 pseudo mGal, sedangkan pada peta anomali reduksi ke kutub memiliki nilai maksimum 200 nT sampai 600 nT dan nilai minimum -600 nT sampai -1800 nT.  Topografi rendah dan tinggi tersebut dipengaruhi oleh proses pengendapan aluvial. Urutan lapisan sedimen menunjukkan urutan waktu pengendapan. Lapisan berumur tua terbentuk jauh dari pantai dan lapisan berumur muda terbentuk dekat pantai. Urutan pengendapan terdiri dari pasir, lempung, dan aluvial pasiran. Kemudian terjadi pengulangan endapan pasir dan aluvial pasiran karena adanya erosi pantai dengan arah yang sejajar dengan garis pantai.Kata kunci: anomali medan magnetik total, transformasi pseudogravitasi, reduksi ke kutub, Kuala Gigieng, endapan  aluvial
Proses Torefaksi Untuk Meningkatkan Nilai Kalor Cangkang Sawit dengan Metode COMB Gde Suastika, Komang; Karelius, Karelius; Dirgantara, Made; Rumbang, Nyahu
Risalah Fisika Vol 3, No 2 (2019): Risalah Fisika ISSN 2548-9011
Publisher : Physical Society of Indonesia (PSI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.3 KB) | DOI: 10.35895/rf.v3i2.159

Abstract

Abstrak – Indonesia merupakan negara produsen dan eksportir kelapa sawit terbesar di dunia, yang menghasilkan limbah biomassa yang melimpah. Pemanfaatan limbah hasil industri kelapa sawit menjadi bahan bakar dengan modifikasi termokimia dapat menjadi salah satu solusi untuk membuat nilai tambah dari limbah tersebut. Berdasarkan tinjauan dan penelitian terdahulu, cangkang kelapa sawit merupakan bahan baku yang baik untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar berbasis biomassa. Pada penelitian ini dilakukan proses torefaksi cangkang sawit dengan ukuran lolos ayakan 0,5 cm kemudian diuji nilai kalor sebelum dan setelah torefaksi. Torefaksi cangkang sawit dengan menggunakan metode COMB (Counter Flow Multi-Buffle) pada suhu 250 °C dan flowrate 4 cm3/menit meningkatkan nilai kalor sebesar 824,43 cal/g dengan nilai sebelum dan setelah torefaksi sebesar 4018,78 cal/g dan 4843,21 cal/g. Dibandingkan dengan metode batch pada penelitian sebelumnya nilai kalori yang dihasilkan tidak berbeda jauh. Keunggulan metode COMB adalah waktu prosesnya yang singkat yakni sebesar 5 menit, sedangkan metode batch memerlukan waktu 15-60 menit, sehingga kebutuhan energi untuk prosesnya lebih besar. Kata kunci: bahan bakar, cangkang sawit, counter flow multi-buffle, nilai kalori, torefaksi
Pemetaan Anomali Magnetik dan Log Resistivitas Batuan di Pesisir Timur Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap Siti Amalia Fahrunnisa, Sehah, Sukmaji Anom Raharjo, Azmi Risyad,
Risalah Fisika Vol 3, No 2 (2019): Risalah Fisika ISSN 2548-9011
Publisher : Physical Society of Indonesia (PSI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.672 KB) | DOI: 10.35895/rf.v3i2.152

Abstract

Abstrak – Pesisir Timur Kecamatan Nusawungu merupakan rangkaian kawasan di Pesisir Kabupaten Cilacap bagian timur yang disinyalir masih mengandung pasir besi. Survei magnetik dan geolistrik telah dilakukan pada bulan April hingga Oktober 2017 untuk mengetahui sebaran pasir besi di kawasan tersebut. Survei magnetik dilakukan di daerah penelitian dengan posisi 109,34619° – 109,37183°BT dan 7,69581° – 7,70978° LS. Hasil yang diperoleh dari survei magnetik adalah peta kontur anomali magnetik lokal, dengan nilai anomali berkisar -498,66 – 201,73 nT. Berdasarkan peta kontur yang diperoleh, terdapat beberapa closure anomali magnetik yang membentuk arah kelurusan 7,73° yang mengindikasikan adanya endapan pasir besi di bawahnya. Survei geolistrik dilakukan di kawasan yang diindikasikan mengandung pasir besi untuk memperkirakan potensinya. Berdasarkan hasil pemodelan diperoleh log resistivitas yang menunjukkan 4 – 5 lapisan batuan bawah permukaan. Pada setiap titik sounding terdapat lapisan yang diinterpretasi sebagai pasir yang mengandung butiran bijih besi yang berselingan dengan lanau dan lempung. Lapisan pasir besi ini tersebar pada titik sounding Sch-1 pada posisi 109,347722° BT dan 7,701611° LS hingga titik sounding Sch-5 pada posisi 109,362750° BT dan 7,703472° LS; dengan kedalaman berkisar 1,03 – 9,27 meter dan nilai resistivitas berkisar 2,51 – 75,55 Ωm. Berdasarkan hasil eksplorasi ini, kawasan pesisir timur Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap diperkirakan memiliki potensi pasir besi.  Kata kunci: anomali magnetik, log resistivitas, pasir besi, batuan bawah permukaan, Pesisir Timur NusawunguAbstract – The Eastern Coastal of Nusawungu District is a series of areas in the Eastern part of the Cilacap Regency Coastal which allegedly still contains iron ore. The magnetic and geoelectric surveys have been conducted in April up to October 2017 to determine the distribution of iron sand in this area. Magnetic survey has been done in the research area at position of 109.34619° - 109.37183°E and 7.69581° – 7.70978°S. The results that obtained from the magnetic survey are local magnetic anomaly contour map, with anomalies values ranging of -498.66 – 201,73 nT. Based on the contour map that obtained, there are several magnetic anomalous closures with 7.73° strike that indicate the presence of iron sand deposits in its subsurface. The geoelectric survey has been carried out in the zone which indicated to contain iron sand to estimate its potential. Based on the results of modeling, several log resistivities have been obtained which show the existence of 4 - 5 lithologic layers. At each the sounding point, there is a layer which is interpreted as sand containing iron ore grains which alternating with silt and clay. This iron sand deposits are distributed at the sounding point of Sch-1 with position of 109.347722°E and 7.701611°S to the sounding point of Sch-5 with position of 109.362750°E and 7.703472°S; a depth ranging of 1.03 – 9.27 meters and resistivity values ranging of 2.51 – 75.55 Ωm. Based on the results of this exploration, the Eastern Coastal area of Nusawungu is estimated to have the potential of iron sand.Keywords: magnetic anomaly, log resistivity, iron sand, subsurface rocks, Eastern Coastal of Nusawungu
Menentukan Nilai Koefisien Gesek Statis Melalui Alat Peraga Gaya Sentripetal untuk Menumbuhkan Sikap Ilmiah Siswa Hartono, Supriyadi, Ridho Adi Negoro, Riza Isnaini Ningtyas,
Risalah Fisika Vol 3, No 2 (2019): Risalah Fisika ISSN 2548-9011
Publisher : Physical Society of Indonesia (PSI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.855 KB) | DOI: 10.35895/rf.v3i2.135

Abstract

Abstrak – Pembelajaran fisika melalui kegiatan yang membuat siswa secara aktif menggali pengetahuan baru akan berujung pada melekatnya pengetahuan baru itu pada diri siswa secara baik. Alat peraga merupakan media yang dapat membantu kegiatan tersebut. Penggunaan alat peraga dapat membantu mengatasi masalah pemebelajaran fisika yang dianggap sulit oleh siswa salah satunya materi gaya sentripetal. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan alat peraga gaya sentripetal yang bertujuan untuk menentukan nilai koefisian gesek statis berbagai bahan melalui kegiatan praktikum yang secara aktif berupaya menumbuhkan sikap ilmiah siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa alat peraga gaya sentripetal yang dikembangkan layak untuk digunakan dalam pembelajaran dan terjadi peningkatan sikap ilmiah dari kategori rendah sebesar 38,52% menjadi kategori tinggi sebesar 88,70%.Kata kunci: pembelajaran fisika, alat peraga, gaya sentripetal, koefisien gesek statis, sikap ilmiahAbstract – Physics learning through activities that make students actively explore new knowledge will lead to the attachment of new knowledge to students themselves well. The props is a medium that can provide that activity. Using the props can help overcome the problem of learning physics which is considered difficult by students, one of them is the material of centripetal force. This research is a development research on centripetal force props which aims to determine the value of static friction coefficient of various materials through practical activities that actively strive to foster students' scientific attitudes. The development of centripetal force props aims to determine the value of static friction coefficient of various materials through practicum activities that actively seek to advance students' scientific attitude. The results showed that the centripetal force props were developed eligible for use in learning and there was an increase in scientific attitude from the low category of 38.52% to the high category of 88.70%. Key words:  physics learning, props, centripetal force, static friction coefficient, scientific attitude
OPTIMASI PRODUKSI RADIOIOD-131 DARI AKTIVASI NEUTRON SASARAN TELURIUM DIOKSIDA ALAM Hambali, Sriyono, Maskur, Abidin, Triyanto,
Risalah Fisika Vol 1, No 2 (2017): Risalah Fisika ISSN 2548-9011
Publisher : Physical Society of Indonesia (PSI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35895/rf.v1i2.56

Abstract

Radioiod-131 adalah nama lain dari radioisotop yodium-131 (131I) yang merupakan radio­isotop pemancar gamma pada energi 364 keV (81%) dan juga pemancar partikel beta dengan energi maksimum 610 keV dengan umur  paro (T½)  8,02 hari sehingga dapat digunakan di kedokteran nuklir untuk keperluan diagnosa fungsi ginjal, kerusakan kelenjar gondok  juga untuk terapi kanker thyroid, kanker kelenjar endoktrin, dan neuroblastoma. PTRR-BATAN telah memproduksi 131I untuk mem-back up kebutuhan radioiod-131, namun dari batch RI-001 sampai dengan RI-008 radioiod-131 yang dihasilkan masih belum memenuhi persyaratan medis. Pada penelitian ini dilakukan optimasi produksi dengan mengubah parameter proses seperti pabrikan bahan sasaran, setting temperatur, jumlah charcoal, dan waktu elusi. Dari perubahan parameter tersebut pada batch RI-009 ? RI-014 dihasilkan larutan produk 131I dalam bentuk sodium iodida (Na131I) yang jernih tidak berwarna dengan pH = 12, konsentrasi radioaktif 100 mCi/ml dengan kemurnian radionuklida 99% dan kemurnian radiokimia 95%. Dengan spesifikasi tersebut larutan produk 131I telah memenuhi syarat untuk keperluan medis.Kata kunci : optimasi produksi, telurium dioksida alam, radioiodine-131, aktivasi neutron, distilasi kering

Page 3 of 4 | Total Record : 35