cover
Contact Name
Ruqaiyah
Contact Email
aikruqaiyah@yahoo.co.id
Phone
-
Journal Mail Official
ojs@akbidpelamonia.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA
ISSN : 25977989     EISSN : 26848821     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Kesehatan Delimma Pelamonia terbit dua kali setahun pada bulan September dan Desember berisi tulisan tentang gagasan konseptual, kajian dan aplikasi teori, tulisan praktis dan hasil penelitian konsep pemikiran inovatif pada bidang kesehatan guna turut serta mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Arjuna Subject : -
Articles 121 Documents
Hubungan Lama Penggunaan Kontrasepsi Hormonal dengan Kejadian Keputihan Pada Akseptor Keluarga Berencana di Puskesmas Batua Makassar Farahdiba, Idha
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT AKBID PELAMONIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.494 KB) | DOI: 10.37337/jkdp.v1i1.31

Abstract

Data yang diperoleh dari Puskesmas Batua Makassar pada tahun 2016 jumlah akseptor Keluarga Berencana sebanyak 8.630 dan peserta KB aktif sebanyak 6.861 dan pada tahun 2017 periode Januari-Mei sebanyak 1.244 akseptor KB aktif. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Lama Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Oral, Suntik, dan Implant di wilayah kerja Puskesmas Batua Makassar. Penelitian ini menggunakan metode Analitik dengan menggunakan pendekatan croos sectional study untuk mengetahui hubungan lama penggunaan kontrasepsi oral, suntik, dan implant dengan kejadian keputihan dimana jumlah populasi 1.622 orang dan jumlah sampel 95 orang dengan menggunakan teknik Random Sampling. Dari hasil uji statistik menggunakan Chi Square (pearson chi-square). Diperoleh untuk variabel hasil penelitian P = 0,021 > α = 0,05 artinya ada hubungan penggunaan jenis kontrasepsi hormonal oral dengan kejadian keputihan. Untuk variabel P = 0,044 > α = 0,05 artinya ada hubungan lama penggunaan suntik dengan kejadian keputihan. Untuk variabel P = 0,700 < α = 0,05 artinya tidak ada hubungan lama penggunaan Implant dengan kejadian keputihan pada akseptor KB di Wilayah Kerja Puskesmas Batua Makassar. Kesimpulan adalah bahwa ada hubungan penggunaan jenis kontrasepsi hormonal oral dengan kejadian keputihan, ada hubungan lama penggunaan suntik dengan kejadian keputihan, dan tidak ada hubungan lama penggunaan Implant dengan kejadian keputihan pada akseptor KB di Wilayah Kerja Puskesmas Batua Makassar.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Ketuban Pecah Dini pada Ibu Hamil di RSKDIA Pertiwi Makassar Noviyanti, Nur Indah
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT AKBID PELAMONIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.523 KB) | DOI: 10.37337/jkdp.v1i1.32

Abstract

Berdasarkan data di RSKDIA Pertiwi Makassar tahun 2015, tercatat kejadian ketuban pecah dini sebanyak 28 orang dari 245 ibu hamil. Tahun 2016 sebanyak 31 kasus dari 151 ibu hamil, Data terakhir dari bulan Januari sampai April 2017 tercatat kejadian KPD sebanyak 22 orang dari 61 ibu hamil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara umur ibu, paritas dan kehamilan ganda dengan ketuban pecah dini pada ibu hamil di RSKDIA Pertiwi Makassar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional study, Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang berkunjung di RSKDIA Pertiwi Makassar dari januari sampai April 2017 sebanyak 61 orang dan sampel pada penelitian ini sebanyak 61 orang dengan menggunakan tehnik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk umur kehamilan diperoleh nilai P = 0.29 > α =0.05 artinya tidak ada hubungan umur kehamilan terhadap kejadian ketuban pecah dini di RSKDIA Pertiwi Makassar, untuk variabel paritas di peroleh nilai P = 0.595 > α =0.05 artinya tidak ada hubungan paritas terhadap kejadian ketuban pecah dini di RSKDIA Pertiwi Makassar, untuk variabel kehamilan ganda di peroleh nilai P = 0.26 < α =0.05 artinya ada hubungan kehamilan ganda terhadap kejadian ketuban pecah dini di RSKDIA Pertiwi Makassar, Kesimpulan dari ketiga variabel umur, paritas dan kehamilan ganda hanya kehamilan ganda yang memiliki hubungan dengan terjadinya ketuban pecah dini di RSKDIA Pertiwi Makassar sehingga diharapkan kepada ibu yang memiliki kehamilan ganda agar lebih intensif memeriksakan kehamilannya demi mencegah secara dini terjadinya ketuban pecah dini.
Hubungan Pengetahuan Ibu, Dukungan Keluarga dan Peran Tenaga Kesehatan Terhadap Pemberian ASI Kolostrum Pada Bayi Baru Lahir di RSUD Labuang Baji Makassar Wulandari, Ikrawanty Ayu; Rahmat MS, Basuki
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT AKBID PELAMONIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.524 KB) | DOI: 10.37337/jkdp.v1i1.33

Abstract

Berdasarkan Data Sulawesi Selatan hanya 30,1%. Sebagian besar proses menyusui dilakukan pada kisaran waktu 1- 6 jam setelah bayi lahir, namun masih ada 11,1 % yang dilakukan setelah 48 jam, Jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif di Sulawesi Selatan tahun 2008 yaitu 57,48% dan tahun 2007 yaitu 57,05%. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu, dukungan keluarga dan peran tenaga kesehatan di RSUD Labuang Baji Makassar. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan melalukan pendekatan croos sectional study untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu, dukungan keluarga dan peran tenaga kesehatan jumlah populasi 699 orang dan jumlah sampel 87 orang dengan menggunakan teknik Random Sampling. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square (pearson chi-square) diperoleh untuk varaibel pengetahuan ibu nilai P = 0,408 > α = 0,05. diperoleh bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemberian ASI kolostrum di RSUD Labuang Baji Makassar untuk variable dukungan keluarga nilai P = 0,036 < α = 0,05.ada hubungan antara dukungan keluarga dengan pemberian ASI kolostrum di RSUD Labuang Baji Makassar. Untuk variabel P = 0,477 > α = 0,05. tidak ada hubungan antara peran tenaga kesehatan dengan pemberian ASI kolostrum di RSUD Labuang Baji Makassar. Kesimpulan dari tiga variabel yaitu pengetahuan ibu, dukungan keluarga dan peran tenaga kesehatan yang berhubungan dengan pemberian ASI kolostrum pada bayi baru lahir di RSUD Labuang Baji Makassar hanya variabel dukungan keluarga sehingga perlu meningkatkan dukungan keluarga terhadap pemberian ASI kolostrum pada ibu dengan cara meningkatkan pengetahuan keluarga terhadap pentingnya pemberian kolestrum pada bayi baru lahir
Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan KB Suntik 3 Bulan di Puskesmas Panambungan Makassar Irwan, Hadriani
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT AKBID PELAMONIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.769 KB)

Abstract

Data yang diperoleh dari Puskesmas Panambungan Makassar pada tahun 2016 jumlah kunjungan ibu yang Ber-KB yaitu 102 orang. Sedangkan tahun 2017 ibu bersalin bulan Januari-Maret 2017 sebanyak 126 orang. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pendidikan, pengetahuan, dukungan suami ibu mengenai penggunaan KB suntik 3 bulan di Puskesmas Panambungan Makassar. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan melakukan pendekatan cross sectional study untuk mengetahui hubungan pendidikan ibu, pengetahuan, dan dukungan suami dengan jumlah populasi 126 orang dan jumlah sampel 95 orang dengan menggunakan teknik Random Sampling. Dari hasil uji statistic dengan menggunakan uji Chi-Square (pearson chi-square) diperoleh untuk variabel pendidikan ibu nilai P=0,330 < α= 0,05. Diperoleh bahwa tidak ada hubungan antara penpengetahuan ibu dengan penggunaan KB suntik 3 bualan di Puskesmas Panambungan Makassar. Untuk variabel pengetahuan nilai P=0,209,< α=0,05. Diperoleh bahwa tidak ada hubungan dengan pengetahuan ibu di Puskesmas Panambungan Makassar. Untuk variabel dukungan suami P=0,000 < α= 0,05. Diperoleh bahwa ada hubungan dengan dukungan suami ibu di puskesmas Panambungan Makassar. Kesimpulan bahwa pendidikan, pengetahuan, tidak ada berhubungan, sedangkan dukungan suami ada hubungan dengan penggunaan KB suntik 3 bulan. Oleh karena itu bagii tenaga kesehatan baik tenaga medis maupun paramedis untuk selalu meningkatkan pelayanan kesehatan utamanya pada ibu yang ingin menggunakan alat kontrasepsi.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Preeklamsia Pada Ibu Hamil di RSKDIA Siti Fatimah Makassar Astuti, Anjar Tri
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT AKBID PELAMONIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.27 KB) | DOI: 10.37337/jkdp.v1i1.35

Abstract

Berdasarkan data di RSKDIA Siti Fatimah Makassar tahun 2015, tercatat kejadian Preeklamsia sebanyak 80 orang dari 2521 ibu hamil. Tahun 2016 sebanyak 82 kasus dari 1426 ibu hamil, Data terakhir dari bulan Maret sampai Mei 2017 tercatat kejadian Preeklamsia sebanyak 27 orang dari 92 ibu hamil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara umur ibu, paritas dan pemeriksaan ANC dengan kejadian Preeklamsia pada ibu hamil di RSKDIA Siti Fatimah Makassar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional study, Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang berkunjung di RSKDIA Siti Fatimah Makassar dari bulan Maret sampai Mei 2017 sebanyak 92 orang dan sampel pada penelitian ini sebanyak 92 orang dengan menggunakan tehnik total sampling . Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk umur kehamilan diperoleh nilai P=0.033 >α=0.050 artinya ada hubungan antara umur kehamilan terhadap kejadian preeklamsia pada ibu hamil di RSKDIA Siti Fatimah Makassar, untuk variabel paritas di peroleh nilai P=0.001 >α =0.050 artinya ada hubungan paritas terhadap kejadian preeklamsia di RSKDIA Siti Fatimah Makassar, untuk variabel pemeriksaan ANC di peroleh nilai P=0.436 >α =0.050 artinya tidak ada hubungan pemeriksaan ANC terhadap kejadian preeklamsia di RSKDIA Siti Fatimah Makassar. Kesimpulan dari ketiga variabel umur, paritas dan pemeriksaan ANC hanya umur dan paritas yang memiliki hubungan dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil di RSKDIA Siti Fatimah Makassar sehingga diharapkan kepada ibu agar lebih intensif memeriksakan kehamilannya demi mencegah secara dini terjadinya preeklamsia.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Retensio Plasenta di RS. AL Jala Ammari Makassar Tahun 2017 Ruqaiyah, Ruqaiyah
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT AKBID PELAMONIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.445 KB) | DOI: 10.37337/jkdp.v1i2.36

Abstract

Berdasarkan di RS AL Jala Ammari didapat data persalinan dengan retensio plasenta pada tahun 2016 berkisar 98 orang dari 550 ibu bersalin, sedagkan bulan Januari sampai dengan Maret tahun 2017 berkisar 35 orang dari 120 ibu bersalin di RS AL Jala Ammari. Tujuan umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan umur, paritas dan graviditas terhadap retensio plasenta di RS AL Jala Ammari Makassar. Metode ini yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain penelitian croos section study, dengan jumlah populasi 120 yaitu seluruh ibu bersalin pada bulan Januari sampai dengan Maret tahun 2017 dengan menggunakan teknik random sampling diperoleh jumlah sampel sebanyak 92 orang, selanjutnya data yang analisis yang menggunakan metode statistik (chi square), jika P <0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh variabel umur nilai P (0,103)> α (0,05) bahwa tidak ada hubungan antara umur ibu degan retensio plasenta, untuk variabel paritas P (0,014) > α (0,05) diperoleh bahwa ada hubungan antara paritas dengan retensio plasenta, untuk variabel graviditas P (0,796) > α (0,05) bahwa tidak ada hubungan antara graviditas ibu dengan retensio plasenta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ketiga faktor retensio plasenta diantaranya umur, paritas, dan graviditas, hanya paritas yang berhubungan dengan retensio plasenta, oleh karena itu perlunya peningkatan paritas dengan cara mengikuti penyuluhan tentang jumlah persalinan yang diprogramkan oleh petugas kesehatan.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Ketuban Pecah Dini di Rumah Sakit Ibu dan Anak Bahagia Makassar Tahun 2017 Subriyani, St.
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT AKBID PELAMONIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.672 KB) | DOI: 10.37337/jkdp.v1i2.37

Abstract

Data yang diperoleh dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Bahagia Makassar 2015 sebanyak 814 orang, adapun persalinan dengan Ketuban Pecah Dini sebanyak 43 orang (5,28%), tahun 2016 875 orang, adapun persalinan dengan ketuban pecah dini yaitu sebanyak 22 orang (2,51%), dan bulan Januari s/d Juni 2017 sebanyak 441 orang, adapun persalinan dengan ketuban pecah dini yaitu sebanyak 38 orang (8,61%). Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang "Faktor-faktor yang berhubungan dengan penyebab ketuban pecah dini di Rumah Sakit Ibu dan Anak Bahagia Makassar”. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan Croos Sectional Study untuk mengetahui hubungan umur, paritas, dan kehamilan ganda di Rumah Sakit Ibu dan Anak Bahagia Makassa dengan menggunakan tehnik Total Sampling dengan jumlah populasi 38 orang sama dengan jumlah sampel 38 orang. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square (pearson chi-square) diperoleh untuk variabel umur ibu nilai P = 0,607 > ɑ 0,05 diperoleh bahwa tidak ada hubungan antara umur ibu dengan penyebab ketuban pecah dini di Rumah Sakit Ibu dan Anak Bahagia Makassar. Untuk variable paritas ibu nilai P = 0,429 > ɑ 0,05 diperoleh bahwa tidak ada hubungan antara paritas dengan penyebab ketuban pecah dini di Rumah sakit Ibu dan Anak Bahagia Makassar. Untuk variabel kehamilan ganda nilai P = 0,058 > ɑ 0,05 diperoleh bahwa tidak ada hubungan antara kehamilan ganda dengan penyebab ketuban pecah dini di Rumah Sakit Ibu dan Anak Bahagia Makassar. Kesimpulan dari tiga variable yaitu umur, paritas, dan kehamilan ganda tidak ada hubungannya dengan faktor-faktor penyebab ketuban pecah dini.Diharapkan pada peneliti selanjutnya dapat meneliti tentang faktor-faktor lain yang berhubungan dengan penyebab ketuban pecah dini.Karena perlu adanya peningkatan penelitian selanjutnya agar hasil yang diperoleh lebih baik lagi.
Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia di Puskesmas Batua Makassar Tahun 2017 Aspar, Hukmiyah
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT AKBID PELAMONIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.439 KB) | DOI: 10.37337/jkdp.v1i2.38

Abstract

Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar Hb kurang dari 10 gr/dl, disebut anemia sedang jika Hb 7-8 gr/dl, disebut anemia berat bila kurang dari 6 gr/dl disebut anemia gravis. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah agar diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia di Puskesmas Batua Makassar. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional study untuk mengetahui hubungan anemia dengan status gizi, kepatuhan mengonsumsi tablet Fe, dan paritas dengan jumlah populasi 98 orang dan jumlah sampel 50 orang yaitu terdiri dari 31 orang yang mengalami anemia dan 19 orang yang tidak mengalami anemia. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square p (0.019)<0.1 diperoleh bahwa ada hubungan antara status gizi ibu dengan kejadian anemia di Puskesmas Batua Makassar. p (0.003)<01 diperoleh bahwa ada hubungan antara tingkat kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia di Puskesmas Batua Makassar, P(0.103>0.1 diperoleh bahwa tidak ada hubungan antara paritas dengan kejadian anemia di Puskesmas Batua Makassar.
Faktor-Faktor yang Berhubungan Tentang Pemberian ASI Eksklusif di RSKDIA Siti Fatimah Makassar Tahun 2017 Arifuddin, Asyima
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT AKBID PELAMONIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.133 KB) | DOI: 10.37337/jkdp.v1i2.40

Abstract

Data yang diperoleh dari Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar pada tahun 2016 jumlah ibu yang bersalin yaitu 2.542 jiwa, jumlah bayi yang mendapatkan ASI eksklusif yaitu 2.472 dan bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif yaitu 70 bayi dan pada tahun 2017 periode Januari –Mei jumlah ibu yang bersalin yaitu 899 jiwa dan yang mendapatkan ASI eksklusif. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan desain penelitian cross sectional study untuk mengetahui hubungan pendidikan, pekerjaan, dan pengetahuan ibu dengan jumlah populasi 97 orang dan jumlah sampel 75 orang dengan menggunakan teknik Random Sampling. Dari hasil uji statistik menggunakan Chi-Square (pearson chi-square) diperoleh untuk variabel pendidikan ibu nilai P=0,000 < a =0,05. Diperoleh bahwa ada hubungan antara pendidikan ibu dengan pemberian ASI eksklusif di RSKDIA Siti Fatimah Makassar. Untuk variabel pekerjaan ibu P=0,000 < a =0,05. Diperoleh bahwa ada hubungan anatara pekerjaan ibu dengan pemberiana ASI eksklusif di RSKDIA Siti Fatimah Makassar. Untuk variabel pengetahuan ibu P=0,000 < a =0,05. Diproleh bahwa ada hubungan anatara pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif di RSKDIA Siti Fatimah Makassar. Kesimpulan adalah bahwa ada hubungan antara pendidikan dengan pemberian ASI ekslusif, ada hubungan antara pekerjaan dengan pemberian ASI ekslusif, dan ada hubungan antara pengetahuan dengan pemberian ASI eksklusif. Bagi tenaga kesehatan baik tenaga medis maupun paramedis untuk selalu meningkatkan pelayanan kesehatan utamanya pada ibu untuk selalu diingatkan dalam memberikan ASI eksklusif pada bayinya.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Puskesmas Minasaupa Makassar Tahun 2017 Amir, Fatmawati
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT AKBID PELAMONIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.4 KB) | DOI: 10.37337/jkdp.v1i2.41

Abstract

Pasangan Usia Subur diharapkan menggunakan metode kontrasepsi untuk menekan jumlah populasi penduduk. Anjuran pemakaian metode kontrasepsi ini sudah diterapkan dibeberapa Negara. Jumlah pengguna kontrasepsi modern bertambah 2 juta orang dalam rentang waktu tiga tahun terakhir. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan dukungan suami yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Puskesmas Minasaupa Makassar. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan melalukan pendekatan croos sectional study untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan dukungan suami dalam pemilihan alat kontrasepsi dengan jumlah populasi 115 orang dan jumlah sampel 115 orang yaitu 98 orang yang memilih KB hormonal dan 17 orang yang memilih KB non hormonal. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square p (0,216)>0,05 diperoleh bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan pemilihan alat kontrasepsi di Puskesmas Minasaupa Makassar. P (0,101)>0,05 tidak ada hubungan antara sikap dengan pemilihan alat kontrasepsi di Puskesmas Minasaupa Makassar. P( 0,224)>0,05 tidak ada hubungan antara dukungan suami dengan pemilihan alat kontrasepsi di Puskesmas Minasaupa Makassar. Diharapkan pada peneliti selanjutnya dapat meneliti tentang faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi. Perlu adanya peningkatan penelitian selanjutnya agar hasil yang diperoleh lebih baik lagi.

Page 2 of 13 | Total Record : 121