cover
Contact Name
Titing Kartika
Contact Email
nengtiting_kartika@yahoo.co.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalstiepar@yahoo.com
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Tourism Scientific Journal
ISSN : 24776912     EISSN : 25411519     DOI : -
Diterbitkan oleh Sekolah TInggi Ilmu Ekonomi Pariwisata (STIEPAR) YAPARI-AKTRIPA BANDUNG dan Asosiai Pendidikan Pariwisata Seluruh Indonesia (APPSI). Terbit dua kali pada bulan Juni dan Desember, dengan nomor ISSN: 2477-6912. Redaksi mengundang para pakar, akademisi dan prakrisi serta seulurh pihak untuk menulis karya ilmiah secara kreatif dan inovatif meliputi tema: Kepariwisataan; Manajemen Pariwisata; Ekonomi dan Masyarakat Berbasis Ekonomi.
Arjuna Subject : -
Articles 224 Documents
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM AGROWISATA BELIMBING DEWA DI KELURAHAN PASIR PUTIH DEPOK FX Setiyo Wibowo; Darmawan Damanik; Aria Dimas Harapan; Hindun Nurhidayati
Tourism Scientific Journal Vol. 1 No. 1 (2015): Vol. 1 No.1
Publisher : STIEPAR YAPARI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32659/tsj.v1i1.5

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan faktor-faktor yang menyebabkan koperasi dan pabrik pengolahan jus dan sirup tidak beroperasi kembali dan faktor-faktor yang menyebabkan Pemkot Depok belum berhasil mencapai tujuan dalam menciptakan Kelurahan Pasir Putih menjadi lokasi Primatani model kawasan agrowisata serta untuk menemukan model pemberdayaan masyarakat yang cocok untuk menarik masyarakat kelurahan Pasir Putih untuk terlibat dalam program pengembangan agrowisata belimbing. Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif deskriptif dengan unit analisis masyarakat dan petani di kelurahan Pasir Putih yang berjumlah 100 informan di beberapa RW dan RT. Data diperoleh dari wawancara mendalam dengan petani, warga, pihak terkait, swasta dan dosen. Didukung dengan FGD (Focus Group Discussion), observasi dan survei serta studi literatur dari berbagai sumber. Disimpulkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan koperasi dan pabrik pengolahan jus dan sirup belimbing adalah pertama, adalah hilangnya rasa memiliki para anggota koperasi. Kedua, koperasi tidak mampu menampung semua hasil panen petani. Ketiga, sebagai pusat koperasi harus mempunyai tiga koperasi primer, yang tidak dimiliki oleh PKPBDD. Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan Pemkot Depok belum berhasil dalam menciptakan kelurahan Pasir Putih sebagai model kawasan agrowisata adalah pertama, menurunnya partisipasi public. Kedua, kurangnya koordinasi antar lintas sektor. Ketiga, tidak adanya pariwisata berbasis masyarakat. sehingga model pemberdayaan masyarakat yang cocok untuk diterapkan adalah Pendekatan 7D.Kata kunci: model pemberdayaan masyarakat, program pengembangan agrowisata, pendekatan 7D, belimbing dewa, kelurahan pasir putih
PENGARUH ATRAKSI PARIWISATA TERHADAP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI PANTAI CIMAJA CIKAKAK SUKABUMI Lia Afriza; Holili Abadi
Tourism Scientific Journal Vol. 1 No. 1 (2015): Vol. 1 No.1
Publisher : STIEPAR YAPARI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32659/tsj.v1i1.6

Abstract

Penelitian ini berjudul pengaruh atraksi pariwisata terhadap pemberdayaan masyarakat di pantai Cimaja Cikakak Sukabumi. Terdapat tiga tujuan dari penelitian ini. Pertama, mengukur tingkat daya tarik  turis di pantai Cimaja. Kedua, mengukur tingkat pemberdayaan masyarakat di pantai Cimaja. Ketiga, menganalisa efek daya tarik turis terhadap pemberdayaan masyarakat di Cimanja Cikakak Sukabumi dalam hal daya tarik turis, fasilitas dan aksesibilitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan desktiptif dan kuantitatif. Data diperoleh melalui observasi, interview, kuesioner, dan menggunakan skala likert dokumentasi. Sementara itu, sampel yang digunakan adalah teknik sampel incidental sejumlah 100 responden. Analisisi data dalam penelitian ini meliputi regresi multiple analisis, penentuan koefisien, F-test dan T-test. Seluruh variabel daya tarik turis memiliki efek terhadap pemberdayaan tetapi tidak signifikan. Berdasarkan hasil ketiga tujuan penelitian, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pertanyaan pertama mengenai daya tarik turis di pantai Cimaja sudah termasuk kedalam kategori “baik”. sedangan, pemberdayaan masyarakat di pantai Cimaja termasuk kedalam kategori “sangat baik”. Pertanyaan terakhir mengenai pengaruh daya tarik turis ditemukan 2,7% tidak berefek signifikan dan 97,3% berpengaruh oleh faktor lain dalam pemberdayaan masyarakat di pantai Cimaja Cikakak Sukabumi.  Kata Kunci: Daya Tari Turis, Pemberdayaan Masyarakat.
KARATERISTIK MODEL DAN DISAIN PRODUK SOUVENIR BERBAHAN DASAR KAYU DAN TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI PRODUK PARIWISATA Agustinus Politeknik Negeri Manado Walansendow; Bet El Silisna Lagarense
Tourism Scientific Journal Vol. 1 No. 2 (2016): Vol. 1 No. 2
Publisher : STIEPAR YAPARI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32659/tsj.v1i2.7

Abstract

Pembangunan kepariwisataan di Sulawesi Utara bertumbuh dan berkembang dengan didukung oleh berbagai sektor termasuk industri souvenir. Souvenir yang mepresentasikan produk pariwisata lokal adalah suatu komponen penting dari pengalaman wisatawan yang mengunjungi Sulawesi Utara. Namun, industri cendramata di Sulawesi Utara masih kurang memiliki ciri khas sebagai cendramata lokal dan masih terbatas baik kualitas maupun kuantitasnya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik model dan desain souvenir dalam bentuk usaha mandiri sebagai pendukung produk pariwisata di Sulawesi Utara yang unik, berdaya jual dan berdaya saing dengan ciri khas lokal Sulawesi Utara. Data dan informasi dikumpulkan dari home industri di Sulawesi Utara yang memproduksi cendramata yang terbuat dari bahan kayu dan tempurung kelapa. Penelitian ini menggunakan angket berdasarkan survey, wawancara, diskusi kelompok fokus (FGD). Responden adalah pengrajin dan penjual cendramata di Sulawesi Utara. Wawancara juga dilakukan terhadap wisatawan yang berkunjung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karateristik produk souvenri dengan beberapa model dan desain untuk cendramata dari kelapa seperti miniatur yang berhubungan dengan pahlawan setempat seperti Sam Ratulangi, Toar Lumimuut dan Dotulolong Lasut. Miniatur yang berhubungan dengan fauna setempat seperti ikan purba (coelacanth), burung manguni dan tarsius spectrum yang melambangkan keunikan souvenir Sulawesi Utara. Kata kunci: produk souvenir, kelapa, pariwisata
BUDAYA ORGANISASI DALAM ASPEK PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Di Hotel Perdana Wisata, Bandung) Emron Edison; Anti Anti Riyanti; Deni Yustiana
Tourism Scientific Journal Vol. 1 No. 2 (2016): Vol. 1 No. 2
Publisher : STIEPAR YAPARI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32659/tsj.v1i2.8

Abstract

Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa suatu negara, dan Indonesia memiliki potensi luar biasa dengan keragaman budaya, alam yang indah dan nilai-nilai sejarah, baik sejarah dilihat secara historis, maupun secara fisik, hal ini dapat dilihat dari gedung-gedung yang memiliki nilai artistik tinggi, khususnya yang ada di Kota Bandung. Pariwisata tidak terlepas dari peranan hotel sebagai sarana penunjang pariwisata itu sendiri, sehingga hotel harus siap dan berbenah diri, apalagi dalam era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Oleh karena itu penelitian ini dilakukan di hotel. Locus penelitian adalah Hotel Perdana Wisata, Bandung yang bertujuan untuk menganalisis peranan budaya organisasi dalam aspek peningkatan kinerja karyawan dengan metode kualitatif. Selanjutnya peneliti melihat dan mengujinya dengan metode kuantitatif untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan. Ukuran sampel menggunakan sebanyak 62, dengan metode regresi linier sederhana.Hasil dari penelitian dapat disimpulkan, secara kualitatif menunjukkan bahwa, budaya organisasi merupakan elemen penting dalam mengelola hotel, di mana budaya dapat memengaruhi perilaku karyawan. Sedangkan hasil dari metode kuantitatif, dari analisis deskriptif menunjukkan bahwa, budaya organisasi rata-rata 3,55 ini menunjukkan kriteria baik, sedangkan kinerja karyawan dengan rata-rata 3,49 ini menunjukkan kriteria baik. Sedangkan analisis kuantitatif verifikatif terdapat pengaruh positif dan signifkan antara variabel budaya organisasi sebagai variabel independen terhadap kinerja karyawan sebagai variabel dependen, dengan nilai koefesien determinasi (R2) sebesar 0,687.  Artinya ini menunjukkan bahwa, semakin kuat budaya organisasi maka akan semakin meningkat kinerja karyawan.Kata kunci: budaya organisasi, kinerja karyawan
STRATEGI PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA KOTA BANDUNG DALAM MENINGKATKAN TINGKAT KUNJUNGAN WISATAWAN ASAL MALAYSIA Khoirul Fajri; Nova Riyanto E.S
Tourism Scientific Journal Vol. 1 No. 2 (2016): Vol. 1 No. 2
Publisher : STIEPAR YAPARI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32659/tsj.v1i2.9

Abstract

Seiring dengan perkembangan pariwisata di kota-kota lain di Indonesia selain Bandung, kondisi jumlah wisatawan baik domestik maupun mancanegara secara perlahan mulai menyebar ke beberapa kota. Jumlah wisatawan Malaysia ke Bandung pada bulan Januari hingga Maret dari tahun 2014 hingga 2016 sangat bervariasi. Dengan jumlah daya tarik wisata yang ada di Bandung saat ini jumlah wisatawan Malaysia tersebut akan dapat dipertahankan dan menjadi bertambah atau berkurang dikarenakan tingkat kejenuhan terhadap variasi paket wisata kota Bandung. Selain itu, faktor lain seperti pembukaan rute-rute penerbangan baru oleh Air Asia dari Malaysia ke beberapa kota di Indonesia.Dari kondisi tersebut penulis melakukan penelitian menggunakan metode deskriptif  pada bulan April hingga Juni 2016 dengan teknik pengumpulan data melalui studi literature atau dokumentasi, observasi, kuesioner dan interview, dapat disimpulkan bahwa kota Bandung sebagai destinasi pariwisata di Indonesia masih minim akan daya tarik wisata  yang dapat ditawarkan kepada wisatawan asal Malaysia. Adapun responden terdiri dari beberapa asosiasi perusahaan pariwisata, maskapai penerbangan, instansi pemerintah dan wisatawan asal Malaysia itu sendiri yang diambil menjadi sampel sebagai responden sebanyak 100 wisatawan dengan perhitungan sampel menggunakan rumus slovink, dimana tingkat kesalahan sebesar 10% dari jumlah rata-rata wisatawan asal Malaysia dengan populasi sebanyak 19.235 orang setiap  triwulan pertama per tahunnya. Kata kunci: Bandung, Pariwisata, atraksi wisata, Wisatawan Malaysia.
PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA CELDI KATERING (SURVEI PADA KONSUMEN CELDI KATERING) Masharyono -; Cita Urwah Hasanah
Tourism Scientific Journal Vol. 1 No. 2 (2016): Vol. 1 No. 2
Publisher : STIEPAR YAPARI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32659/tsj.v1i2.10

Abstract

Perkembangan usah jasa boga di Indonesia cukup berkembang dengan pesat. Kondisi ini ditunjangn dengan pergeseran pola hidup yang menyukai kepraktisan termasuk dalam hal makanan. Terutama bagi orang yang sibuk bekerja tidak memiliki banyak waktu untuk mengolah dan menyiapkan makanan sendiri sehingga mereka mulai beralih dengan memanfaatkan jasa penyajian makan siap saji yang disebut juga pelayanan jasa boga. Salah satu usaha yang bergerak di bidang usaha jasa boga adalah Celdi Catering. Permasalahan yang dihadapi oleh Celdi Katering saat ini adalah terjadinya penurunan jumlah profit. Dugaan semua ini karena adanya ketidakpuasan dan ditemukanya beberapa keluhan terhadap kualitas produk yang diberikan oleh Celdi Katering. Oleh sebab itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen pada Celdi Katering. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif dan verifikatif. Sedangkan pengumpulan data dengan cara menyebar kuesioner. Teknik analisis data dengan menggunakan regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk memiliki pengaruh terhadap kepuasan konsumen. Saran dalam penelitian ini adalah perusahaan harus bisa meningkatkan setiap dimensi dari kualitas produk terutama untuk dimensi temperature (panas/suhu) dan texture/form/shape (susunan/bentuk/potongan). Kata Kunci: Kepuasan Konsumen, Kualitas Produk
PENGARUH KUALITAS PRODUK PARIWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG DI BALE SENI BARLI-KOTA BARU PARAHYANGAN Vany Octaviany
Tourism Scientific Journal Vol. 1 No. 2 (2016): Vol. 1 No. 2
Publisher : STIEPAR YAPARI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32659/tsj.v1i2.11

Abstract

Jumlah kunjungan wisatawan ke Bale Seni Barli Kota Baru Parahyangan pada tahun 2013 merupakan jumlah kunjunan paling tinggi, yaitu mencapai 11.623 atau meningkat sebesar 44,2% dari tahun sebelumnya. Hal tersebut menjadi menjadi landasan bagi pihak pengelola untuk menetapkan target kunjungan yang lebih besar yaitu wisatawan diharapkan mencapai 15.000 wisatawan pada tahun selanjutnya. Akan tetapi, pada tahun 2014 peningkatan yang terjadi hanya sebesar 29%. Sehingga diperlukan strategi yang tepat untuk mengatasi jumlah kunjungan wisatawan yang fluktuatif tersebut. Salah satu strategi yang ditempuh pihak pengelola adalah dengan meningkatkan kualitas produk pariwisata yang dimiliki. Kualitas produk pariwisata menjadi salah satu referensi bagi wisatawan dalam memilih destinasi wisata yang akan dituju yang kemudian dapat mempengaruhi keputusan wisatawan untuk berkunjung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas produk terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriftif dan verifikatif. Metode penelitian yang digunakan adalah Explanatory Survey, dengan jumlah sample 100 responden, sedangkan teknik analisis data menggunakan regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh kualitas produk terhadap keputusan berkunjung yaitu sebesar 69%, dan sisanya yaitu sebesar 31% dipengaruhi oleh faktor lain. Hal ini menunjukan bahwa kualitas produk pariwisata mampu memberikan kontribusi yang positif terhadap keputusan berkunjung.Kata kunci: Kualitas Produk Pariwisata, Keputusan Berkunjung dan Bale Seni Barli-Kota Baru Parahyangan
EVALUASI MEREK BANGSA “ULTIMATE IN DIVERSITY” DALAM KAMPANYE PEMASARAN PARIWISATA Romeyn Perdana Putra
Tourism Scientific Journal Vol. 1 No. 2 (2016): Vol. 1 No. 2
Publisher : STIEPAR YAPARI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32659/tsj.v1i2.12

Abstract

Penelitian ini mengevaluasi satu kebijakan merek bangsa (nation brand)- Ultimate in Diversity (UiD). Implementasi merek bangsa menghadapi tantangan terkait kebijakan. Sasarannya adalah untuk mengevaluasi kebijakan UiD dalam area manajemen pemasarannya. Metodologi penelitian yang digunakan adalah analisis interpretasi-naratif berdasarkan hasil wawancara mendalam, diskusi kelompok terarah dan data sekunder. Ulasan ini menjabarkankan temuan bahwa terdapat kesenjangan antara perencanaan dengan kondisi aktual yang ada dilapangan. Pertama, tidak terproyeksikannya mantra kampanye “Ultima dalam perbedaan” dalam kehidupan sehari-hari di Indonesia. Kedua, masih sulitnya sinergi kampanye antara pusat dan daerah dalam merek bangsa. Kata kunci: Kebijakan Ultimate in Diversity, Merek Bangsa, Evaluasi Pemasaran
PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KAMPUNG BATU MALAKASARI TEKTONA WATERPARK KABUPATEN BANDUNG
Tourism Scientific Journal Vol. 2 No. 1 (2016): Vol. 2 No. 1
Publisher : STIEPAR YAPARI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32659/tsj.v2i1.15

Abstract

Imbalan atau kompensasi adalah faktor penting yang mempengaruhi bagaimana dan mengapa orang-orang bekerja pada suatu perusahaan dan bukan pada perusahaan yang lainnya. Perusahaan harus cukup kompetitif dengan beberapa jenis kompensasi untuk mempekerjakan, mempertahankan, dan memberi imbalan terhadap kinerja setiap individu di dalam organisasinya.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif (regresi berganda) dengan analisis deskriptif dan verifikatif, dengan penggunaansampel untuk pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner kepada 30 responden. Hasil penelitian deskriptif menyatakan bahwa kompensasi langsung dalam kategori baik, kompensasi tidak langsung dalam kategori baik, dan kinerja dalam kategori baik. Sedangkan hasil analisis verifikatif menyatakan bahwa pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan sebesar 0,619 atau 61.90% dan signifikan.
PENERAPAN METODE PERAMALAN RUNTUT WAKTU DALAM MENENTUKAN TARGET TINGKAT HUNI KAMAR DI HOTEL EL CAVANA BANDUNG Zulkifli Harahap
Tourism Scientific Journal Vol. 2 No. 1 (2016): Vol. 2 No. 1
Publisher : STIEPAR YAPARI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32659/tsj.v2i1.16

Abstract

Sebagai sebuah bentuk usaha komersil, tentunya hotel berusaha mendapatkan pendapatan yang sebesar-besarnya. Pada usaha akomodasi seperti hotel, pendapatan yang diterima umumnya berasal dari 3 departemen, yaitu:Rooms Department, Food and Beverage Department, dan Minor Operating Department , seperti: Telephone, Business Centre, Leisure Activities, Spa dan lain sebagainya. Kamar sebagai core product dari sebuah hotel dimana dalam menentukan besar kecilnya tingkat pendapatan yang diterima dari Room Department, dapat dilihat dari pendekatan Occupancy Rate, Average Room Rate, serta REVPAR (Revenue per Available Room). Pada setiap hotel secara umumnya, Rooms Department menyumbang pendapatan yang sedemikian besar bagi pendapatan hotel secara keseluruhan.Demikian juga khususnya bagi pihak manajemen Hotel EL Cavana Bandung. Dalam mengukur pendapatan tersebut, terlebih dahulu kita dapat melihat melalui seberapa besar jumlah kamar yang terjual dalam suatu periode waktu tertentu. Untuk mencermati keberhasilan penerapan forecast yang telah dibuat sebelumnya terhadap besar aktual yang dicapai, sederhananya kita dapatmelihat sejauh mana besar perbedaan dari masing-masing variabel tersebut, atau yang biasa disebut varian (variance).

Page 6 of 23 | Total Record : 224